analisis dan perancangan sistem informasi...
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PARIWISATA PADA KOTA BANJAR PATROMAN
Naskah Publikasi
disusun oleh
Atus Gestyanto
07.11.1395
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
Analysis and Design Geographical Information System s Tourism of Banjar Patroman’s City
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Geografi Pariwisata Pada Kota Banjar Patroman
Atus Gestyanto Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Information is one of the needs of people in the modern era like today. Information is an important thing that will be generated, distributed, and exchanged between the parties with the other party. At present, humans have easily obtain the desired information via several media, one of which is the internet which is the result of advances in information technology that continues to grow because of different abilities. Various ways are used by the City of Banjar, to inform the public about its Banjar tourism and other places where found dijota Banjar. However, the means employed are simple, with brochures, advertisements and by word of mouth. With the dissemination of information is felt still has many shortcomings, among others, the range is less broad dissemination of information, cargo information is relatively less beneficial both to cost and time. By looking at the lack of dissemination of information, needed a system that can provide information quickly, precisely and accurately in accordance with the development of information needs. One form of information processing is to use web applications that are equipped with city maps and tourist places Banjar City with dynamic form. Keywords : Web-based Geographical Information Systems Tourism, Banjar Patroman City
1. Pendahuluan
Saat ini masyarakat membutuhkan segala informasi yang serba cepat dan
akurat sehingga aplikasi website salah satunya dapat dimanfaatkan oleh pihak
pemerintah kota Banjar Patroman sebagai sarana promosi, komunikasi dan interaksi
dengan masyarakat, masyarakat juga di mudahkan dalam hal mendapatkan informasi
mengenai pariwisata yang dimiliki oleh Kota Banjar. Dan juga ini dimaksudkan untuk
lebih memperkenalkan kota Banjar Patroman di kalangan masyarakat umum.
Kota Banjar Patroman hingga saat ini baru terhitung 8 tahun sehingga masih
dalam tahap perkembangan dalam berbagai aspek khususnya di bidang pariwisatanya.
Dalam pelayanan informasi kepada masyarakat luas, kota Banjar belum
memiliki sebuah sistem yang memberikan informasi khususnya mengenai letak geografis
pariwisata yang bersifat dinamis. Dengan menyikapi masalah tersebut maka penulis
tertarik membangun situs web dengan judul ”analisis dan perancangan sistem
informasi geografi pada Kota Banjar Patroman.”
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem, Informasi, dan Sistem Inform asi
2.1.1 Sistem
Sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara
umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output).
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya bekerja sama membentuk suatu aturan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap sistem, tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-
komponen atau subsistem-subsistem.
2.1.2 Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses
pengambilan keputussan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi
tersebut.
2.1.3 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi. Sistem informasi didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
2.3.2.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berintraksi
membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Adapun komponen-
komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Hardware, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan
memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
2. Software, yaitu program dan intruksi yang diberikan ke komputer.
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
4. Telecommunication, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara
pengguna sistem dengan sistem computer secara bersama-sama kedalam
suatu jaringankerja yang efektif.
5. User, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analisis,
programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan
sistem.
2.2 Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi atau yang biasa dikenal dengan GIS (Geography
Information System) adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang
mempunyai referensi geografis atau lazim disebut data geospatial, yang berfungsi
sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengolahan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayan umum lainya.
2.2.1 Subsistem SIG
Sistem informasi geografi dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem,
diantaranya :
1. Data Input, bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini yang
bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-
format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
2. Data Output, Subsistem ini bertugas menampilkan atau menghasilkan
keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy
maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta, dan lain lain.
3. Data Management, Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.
4. Data Manipulation & Analysis, Subsistem ini menentukan informasi-
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga
melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi
yang diharapkan.
2.2.2 Fungsi SIG
Berdasarkan desain awalnya fungsi utama SIG adalah untuk melakukan
analisis data spasial. Bila dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah
penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam
bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakan data
digital.
Adapun fungsi-fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :
1. Akuisisi data dan proses awal meliputi : digitasi, editing, pembangunan tapologi,
konversi format data, pemberian atribut, dll.
2. Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, pemodelan bertingkat,
pemodelan jaringan pencarian atribut, dll.
3. Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis
daerah penyangga, overlay, dll.
4. Penayangan grafis dan visualisasi meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta
topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
2.3 Basis Data
2.3.1 Data Spasial
Basis data spatial adalah suatu basis data yang memiliki fitur untuk menyimpan
fitur-fitur pada objek-objek ruang semesta, termasuk: titik, garis, dan polygon. Basis data
spatial melingkupi tiga bidang ilmu, yaitu: basis data, grafika dan citra, dan kecerdasan
buatan. Pada grafika dan citra, output yang dihasilkan adalah gambar, sedangkan pada
basis data, output yang dihasilkan dari basis data spatial ini adalah suatu tipe data baru
yaitu geometri.
2.3.2 Data Deskriptif
Data Deskriprif/non-spasial merupakan uraian atau atribut data spasial (anotasi,
tabel, hasil, pengukuran, kategori obyek, penjelasan hasil analisis / prediksi dll). Data
non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari fenomena yang
dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga informasi yang disampaikan
akan semakin beragam. Contoh data non-spasial adalah: Nama Kabupaten, Jumlah
penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah penduduk perempuan, Nama bupati,
alamat kantor pemerintahan, alamat web site, nama gunung.
2.4 Model Data
Model data adalah sekumpulan perangkat konseptual yang digunakan untuk
mendesktipsikan (menggambar) data, hubungan antar (relasi) data, semantic (makna)
dan batasan. Model data dibedakan menjadi dua,yaitu :
2.4.1 Model Data Raster
Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap
informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid), yang membentuk sebuah
bidang. Petak-petak bujursangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi
sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang disimpan dalam
format ini adalah hasil scanning, seperti gambar digital (citra dengan format
BMP,JPG,GIF, dll), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dll).
2.4.2 Model Data Vector
Model data vector diwakili oleh simbol-simbol atau yang selanjutnya dalam SIG
dikenal dengan feature, seperti feature titik (point), feature garis (line) dan feature area
(surface). Data tersebut tersimpan dalam computer sebagai koordinat kartesius (X,Y).
Representasi grafis model data vektor terdiri dari tiga macam yaitu :
2.2.3.1 Titik
Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek.
Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat
ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol. Sudut property
suatu batas (poligon) juga merupakan titik, sebagaimana telah umum juga digunakan
untuk penggambaran sudut-sudut pensil dan bangunan. Selain itu, juga perlu dipahami
bahwa skala tampilan peta akan menentukan suatu obyek apakah akan ditampilkan
sebagai titik atau poligon. Pada skala besar, suatu bangunan akan ditampilkan sebagai
poligon, sementara pada skala kecil akan ditampilkan sebagai titik.
2.2.3.2 Garis
Garis adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan
digunakan untuk merepresentasikan obkjek-objek satu dimensi. Batas-batas poligon
merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, komunikasi, pipa air minum,
saluran buangan, dan utility lainnya. Di lain pihak entity jalan dan sungai, dapat
direpresentasikan baik sebagai garis maupun poligon. Itu semua bergantung pada skala
petanya.
2.2.3.3 Poligon
Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Suatu
danau, batas propinsi, batas kota, batas-batas persil tanah milik adalah tipe-tipe entity
yang pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Tetapi, seperti telah disinggung
dimuka, representasi ini masih bergantung pada skala tampilan petanya (titik atau
poligon).
2.5 Desain Sistem Informasi
Untuk memulai mendesain suatu sistem informasi yang baik terlebih dahulu
harus membuat Data Flow Diagram supaya di dalam melakukan pengerjaan mendesain
sistem informasi bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
2.5.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi system merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks
dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat
pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
Tabel 2.1 Simbol pada DFD
Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari
suatu bentuk menjadi bentuk yang lain.
Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan
perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam
suatu sistem.
Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu
sistem, baik secara manual maupun secara elektronik.
Data source adalah sumber data yang menunjukkan suatu
organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke
sistem.
Prcss_1
1
Data Flow
Data Store
Data Source
2.5.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau ERD adalah gambaran atau diagram yang
menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam system bisnis. DFD
merupakan metode untuk merancang database secara sistematis yang berisi komponen-
komponen. Himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi
dengan atribut.
Tabel 2.2 Simbol pada ERD
2.6 Pengertian Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala
tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak
manusia melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang
sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat.
2.7 Konsep Dasar Internet
Internet adalah sebuah jaringan global dari jaringan computer yang
menghubungkan sumberdaya-sumberdaya bisnis, pemerintah, dan instusi-instusi
pendidikan menggunakan protocol TCP/IP.
Pada tahun 1996, lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika mendanai
sebuah riset untuk mengembangkan jaringan komunikasi data antar komputer, yang
menglahirkan ARPANET yang pada saat itu digunakan untuk menghubungkan berbagai
instasi penting militer AS. ARPANET adalah cikal bakal dari internet seperti yang ada
sekarang ini. Internet secara umum adalah suatu sistem komunikasi global yang
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.
2.8 Pengenalan Website
World Wide Web atau lebih dikenal dengan web saja, merupakan salah satu
layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web pada
Obyek nyata yang dapat dibedakan
satu dengan yang lain dan tidak saling
bergantung.
Sebuah hubungan antara beberapa
entity dan tidak dapat berdiri sendiri,
paling sedikit ada 2 entity dengan
penghubung.
Menjelaskan suatu entity dan
mempunyai nilai.
Entity
Relationship
Atribut
awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi
hypertexts, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang
disediakan dalam dokumen web yang diampilkan dalam browser web.
2.9 Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata baru popular di Indonesia setelah diselenggarakan
Musyawarah Nasional Tourism eke II di Tretes, Jawa Timur (12 s/d 14 Juni 1458). PARI
berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap sedangkan WISATA berarti
perjalanan, berpergian. Jadi Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lainyang dalam
bahasa Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak
“kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”, lebih lanjut batasan
pariwisata menurut ketetapan MPRS No I-II tahun 1960 sebagai berikut :
“Kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu
cara memenuhi kebutuhan manusia dalam member hiburan rohani dan
jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk
melihat-lihat daerah lain (pariwisata dalam negeri) atau negara-negara
lain (pariwisata luar negeri)”
2.10 Letak Geografis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia terletak diantara
Benua Asia dan Benua Australia, serta diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti
penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah Kota Banjar
1. Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940.
2. Banjar sebagai Ibukota Kewadanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1
Maret 1992.
3. Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan
tanggal 20 Pebruari 2003.
4. Banjar sebagai Kota sejak tanggal 21 Pebruari 2003.
3.1.2 Letak Geografis Kota Banjar
Kota Banjar adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Banjar
berada di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni dengan Kabupaten Cilacap.
Banjar merupakan pintu gerbang utama jalur lintas selatan Jawa Barat. Untuk
membedakan dengan Banjarnegara yang berada di Jawa Tengah, kota ini sering disebut
juga Banjar Patroman (dari nama asal “Banjar Pataruman”).
Luas wilayah Kota Banjar sebesar 13.197,23 Ha, terletak diantara 07°19' -
07°26' Lintang Selatan dan 108°26' - 108°40' Bujur Timur. Berdasarkan undang-undang
nomor 27 tahun 2002 tentang pembentukkan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat kurang
lebih 113,49 Km2 atau 11.349 Ha. Kedudukan/jarak dari ibukota Provinsi Jawa Barat
(Bandung) + 148 km dan dari ibukota Negara (Jakarta) + 336 km.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap desain sistem. Analisis merupakan tahap yang kritis karena kesalahan pada tahap
ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Analisis sistem digunakan
untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan sebuah sistem mempunyai kelemahan maka
harus dapat dicari dan ditentukan solusinya sehingga dapat diusulkan perbaikanya.
Analisis ini meliputi berbagai deskripsi tentang fitur, karakteristik dan sifat dasar
sistem yang diharapkan.meliputi:
3.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah didefinisikan sebagai pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan.
Masalah yang menyebabkan sebagian atau lebih sasaran dari sistem tidak dapat dicapai.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis sistem yaitu mengidentifikasi
masalah-masalah yang terjadi terlebih dahulu.
Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana mempromosikan secara luas
kepada masyarakat Indonesia pada khususnya dan Wisatawan Asing pada umumnya
agar memudahkan dalam pengembangan wisata daerah dan memberi dampak positif
bagi masyarakat Banjar serta mengenal akan keragaman budaya sebenarnya yang akan
dikemas kedalam sistem informasi geografi dan pariwisata Kota Banjar Jawa Barat.
3.2.2 Analisis Kinerja
Dalam suatu tujuan, kinerja sistem merupakan bagian pokok untuk mendukung
kelancaran proses kerja pada suatu perusahaan, organisasi, atau non organisasi Kinerja
dapat di ukur dari troughput dan respontime. Troughput yaitu jumlah dari pekerjaan yang
dapat dilakukan suatu saat tertentu. Respontime adalah rata-rata waktu tertunda diantara
dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi
pekerjaan tersebut. Meskipun hasil atau jumlah produksi dan waktu tanggap (respon
time) dianggap terpisah, namun juga keduanya dianggap tergabung.
3.2.3 Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas yang paling krusial bagi pemakai akhir.
Kemampuan sistem informasi berbasis multimedia dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat dapat dievaluasi untuk menangani masalah dan peluang untuk mengatasi
masalah tersebut. Kualitas informasi tergantung pada 3 hal, yaitu informasi harus akurat,
tepat pada waktunya, dan relevan.
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
yaitu menyesatkan. Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Relevan berarti
informasi tersebut mempunyai manfaat untuk penggunanya.
3.2.4 Analisis Ekonomi
Ekonomi merupakan landasan utama untuk menentukan tujuan perusahaan,
instansi, organisasi, atau non organisasi. Nilai ekonomis merupakan motivasi paling
utama dalam proyek sistem untuk mengantisipasi pembengkakan biaya yang
dikeluarkan. Kestabilan ekonomi sangat menentukan sekali, karena hubungan dengan
biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
Dalam sistem yang baru yang akan digunakan nantinya akan memiliki nilai
ekonomis yang mampu menghasilkan manfaat sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
3.2.5 Analisis Keamanan / Kontrol
Analisis kontrol digunakan untuk mengendalikan proses penggunaan data atau
materi dalam pengenalan setiap hari-harinya agar kinerja tetap dalam kondisi prima.
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan adanya kinerja yang
dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau
mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahn sistem, dan menjamin keamanan data
informasi dan persyaratan. Ada dua jenis situasi kontrol yang menggerakkan proyek yaitu
kontrol yang terlalu kecil atau kontrol yang terlalu banyak dalam segi keamanan.
3.2.6 Analisis Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan sumber daya guna
meminimalkan pemborosan. Pembelian buku yang kurang efisien dan mengakibatkan
pemborosan yang minimal.
Efisiensi sering dikacaukan dengan ekonomis yang sebenarnya berbeda.
Ekonomis terkait dengan jumlah sumber daya yang digunakan. Sedangkan efisiensi
berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan
yang minimal. Efisiensi ditetapkan sebagai output yang dibagi oleh input. Oleh karena itu
masalah efisiensi dan peluang membutuhkan peningkatan output, pengurangan input
ataupun keduanya. Komoditas yang akan dinaikkan atau diturunkan bisa berupa orang,
uang bahan atau sumber daya yang lainnya.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem terdiri dari merancang konsep, merancang isi, merancang
naskah, dan merancang grafik yang semuanya harus dikerjakan secara bertahap.
3.3.1 Pengertian Perancangan Sistem
Rancangan sistem menurut John Burch dan Gary Grudnitski merupakan
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari
rancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran kepada user dan manajemen
tentang sistem baru yang diusulkan dan memberi ilustrasi yang lengkap pada
programmer yang akan mengimplementasikan sistem.
3.3.2 Perancangan Model Sistem
Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk dikomunikasikan
kepada user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu
bentuk atau model. Secara umum rancangan model yang diusulkan mempunyai dua
bentuk yaitu physical model dan logical model. Bentuk physical model menunjukan
bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan, model ini biasanya digambarkan
dalam bentuk diagram alir. Sedangkan logical model digambarkan dengan diagram arus
data , model ini menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fugsi-fungsi dalam sistem
informasi secara logika akan bekerja.
3.3.3 Flowchart yang diusulkan
Gambar 3.1 Flowchart sistem informasi geografi Kota Banjar
0
User Admin
Request Informasi
Entri data
Entri data
Baca Informasi
Web SMA Negeri 1 Sanggar
0
1
2
Admin Page
User Page
Admin
User
Read
Entri data
Entri data
Request
3.3.4 DFD Sistem Sistem Informasi Geografi Kota Ban jar
Merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data yang
dapat digunakan untuk menggambarkan hasil analisa maupun perancangan sistem yang
sudah dikomunukasikan oleh sistem kepada user maupun pembuat aplikasi program.
3.3.4.1 Diagram Konteks
Gambar 3.2 Diagram Konteks
Gambar Diagram konteks ini menunjukkan bahwa sistem ini berintraksi
dengan dua eksternal entity yaitu admin dan user. Seorang admin web dapat
memasukan data-data informasi geografi kedalam sistem serta dapat memperoleh
informasi letak geografi sedangkan user bisa melihat informasi geografi dengan sistem
yaitu memilih menu-menu web kepada sistem dan memperoleh informasi data yang di
pilih serta dapat mengisi bukutamu.
3.3.4.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Geografi Kota Banjar
Gambar 3.3 DFD Level 0 Sistem Informasi Geografi Ko ta Banjar
Sistem Informasi Geografi Kota
Banjar
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi
4.1.1 Ujicoba Sistem dan Program
Pengetesan sistem merupakan langkah setelah website dibuat. Fungsi dari
pengetesan adalah untuk memastikan apakah hasil pembuatan sistem sesuai dengan
yang direncanakan dan diharapkan. Dengan adanya pengetesan , tentunya dapat
dilakukan pengamatan terhadap sistem, sehingga apabila ada kesalahan maka dapat di
lakukan perbaikan terhadap sistem tersebut. Ada dua jenis pengujian sistem yang akan
di lakukan yaitu black box testing dan white box testing.
Pengujian black box yang dilakukan yaitu:
Pengujian black box yang dilakukan yaitu:
1. Pada bagian menu login admin, ketika admin melakukan login dan salah
memasukan username dan password maka login tidak bisa diterima dan muncul
tampilan login gagal serta perintah ulangi lagi untuk kembali ke awal login.
Sedangkan ketika admin benar memasukan username dan password maka login
berhasil dan akan muncul tulisan” selamat datang admin, Silahkan klik menu
pilihan yang berada di sebelah atas untuk mengelola content website ini.” dan
tentu saja menu-menu yang ada pada menu admin sedikit berbeda dengan user
biasa. Seorang admin akan menjumpai menu Input dan Update di dalam
halaman web map, serta seorang admin juga bisa menambah foto-foto
pariwisata atau lainnya yang berguna sebagai pelengkap di dalam
memperkenalkan pariwisata yang dimiliki Kota Banjar kepada user.
2. Pada bagian menu Map, terdapat menu input dan update yang berguna untuk
menambah data baru, merubah data lama, dan menghapus data.
Berikut merupakan hasil dari pengujian black box:
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Black Box
No Yang diuji Status 1 Menu login admin Berhasil 2 Menu input_pariwisata Berhasil 3 Menu edit_pariwisata Berhasil 4 Menu input_jalan Berhasil 5 Menu edit_jalan Berhasil 6 Menu input_stasiun Berhasil 7 Menu edit_stasiun Berhasil 8 Menu input_terminal Berhasil 9 Menu edit_terminal Berhasil
10 Menu input_rumah_makan Berhasil 11 Menu edit_rumah_makan Berhasil 12 Menu input_rumah_sakit Berhasil
13 Menu edit_rumah_sakit Berhasil 14 Menu input_plaza Berhasil 15 Menu edit_plaza Berhasil 17 Menu input_hotel Berhasil 18 Menu edit_hotel Berhasil 19 Menu input_masjid Berhasil 20 Menu edit_masjid Berhasil 21 Menu input_spbu Berhasil 22 Menu edit_spbu Berhasil 23 Menu input_perum Berhasil 24 Menu edit_perum Berhasil 25 Menu input_sekolah Berhasil 26 Menu edit_sekolah Berhasil 27 Menu input_pemerintahan Berhasil 28 Menu edit_pemerintahan Berhasil 29 Menu Bukutamu Berhasil 30 Menu Kontak Berhasil
4.1.2 Pengujian Menggunakan Browser
Pengujian aplikasi web terhadap beberapa browser yang beredar bertujuan
untuk mengetahui apakah website yang dibuat mampu berjalan sempurna pada semua
browser. Browser yang digunakan untuk pengujian adalah Mozilla Firefox, Opera dan
Internet Explorer.
4.1.2.1 Mozilla Firefox
Penggunaan browser ini sangat direkomendasikan karena selain mampu
menampilkan halaman sesuai dengan isinya, juga untuk semua proses pengolahan data
pada halaman administrator dapat berjalan lancar, tidak ada data yang tidak masuk ke
databa seserta tidak ada file yang gagal di upload dan masuk ke folder penyimpanan.
4.1.2.2 Opera
Pengujian dengan menggunakan browser Opera untuk melihat hasil tampilan
halaman web sudah baik. Browser ini sebenarnya terkenal sangat canggih dari segi
fasilitas dan keamanannya karena itu banyak dipakai oleh pengguna internet.
4.1.2.3 Internet Explorer
Pengujian dengan menggunakan browser Internet Explorer (IE) berjalan cukup
baik walaupun masih ada beberapa tampilan yang kurang sempurna. Walaupun begitu
untuk pemakaian Internet Explorer, content-content yang ditampilkan masih seperti yang
diharapkan.
4.1.3 Instalasi Web Online
Penulis meng-upload file dan database ke sebuah hosting untuk mencoba
menguji web yang sudah dibuat ,untuk menghindari kerugian saat membeli hosting
penulis memilih free hosting dulu jika semua berjalan lancar penulis baru membayar
hosting tersebut.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Listing Program
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan website ini adalah
bahasa pemrograman HTML dan PHP. Hypertext Markup Language (HTML) adalah
suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk
digunakan tanpa tergantung pada suatu platform tertentu (platform independent).
Sedangkan PHP merupakan bahasa pemrograman web yang berbasis Server-Side
Scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.
4.2.1.1 Koneksi
Sebelum data yang ada didalam database bisa dimanipulasi, maka yang harus
dilakukan adalah pengkoneksian dengan database tersebut. Dalam website Sistem
Informasi Geografi Kota Banjar, skrip yang berfungsi sebagai koneksi adalah
“koneksi.php”. Berikut adalah isi dari skrip koneksi.php:
<?php $server = "localhost"; $username = "root"; $password = ""; $database = "sanggar"; // Koneksi dan memilih database di server mysql_connect($server,$username,$password) or die("Koneksi gagal"); mysql_select_db($database) or die("Database tidak bisa dibuka"); ?>
4.2.2 Pembahasan Interface / antarmuka
4.2.2.1 Halaman Utama/Home
Gambar 4.5 halaman muka/home
Halaman ini akan tampil pertama kali ketika web Sistem Informasi Geografi
dibuka/search di web browser.
4.2.2.2 Halaman Sejarah pada menu profil
Gambar 4.6 Halaman Sejarah
Halaman sejarah ini akan muncul ketika pada menu profil di klik selanjutnya
pilih menu sejarah, pada halaman ini berisi mengenai sejarah kota Banjar.
4.2.2.3 Halaman Visi dan Misi pada menu profil
Gambar 4.7 Halaman visi dan misi
Halaman visi dan misi ini akan muncul ketika pada menu profil di klik
selanjutnya pilih menu visi dan misi, pada halaman ini berisi mengenai visi dan misi kota
Banjar.
4.2.2.4 Halaman Letak Geografis pada menu profil
Gambar 4.8 Halaman Letak Geografis
Halaman letak geografis ini akan muncul ketika pada menu profil di klik
selanjutnya pilih menu letak geografis, pada halaman ini berisi mengenai letak geografis
kota Banjar.
4.2.2.5 Halaman Pariwisata di Menu Map
Gambar 4.9 Halaman Pariwisata di Menu Map
Halaman menu map berisi objek tempat-tempat yang terdapat dikota banjar
yang salah satunya adalah menu map pariwisata. Tampilan map pariwisata dapat
memberikan informasi kepada user mengenai tempat-tempat pariwisata yang terdapat di
Kota Banjar.
4.2.2.6 Halaman View Pariwisata
Gambar 4.10 Halaman view pariwisata
Apabila link view yang terdapat di bawah di klik maka akan menampilkan
informasi tempat wisata tersebut, sebagai contoh pada gambar diatas merupakan
tampilan view pariwisata dari tempat wisata alun-alun kota Banjar.
4.2.2.7 Halaman Gallery
Gambar 4.11 Halaman Direktori Guru dan Staf
Halaman gallery berisi foto-foto mengenai semua tempat yang terdapat di Kota
Banjar. Untuk dapat melihat gambar bisa langsung dengan mengklik gambarnya.
4.2.2.8 Halaman Bukutamu
Gambar 4.12 Halaman Detail Guru
Halaman Buku Tamu berguna untuk memberikan kritik, saran, atau pesan
mengenai web sistem informasi geografi kota Banjar yang bisa dilakukan oleh setiap
pengunjung web.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari semua penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi dan untuk
mengakhiri laporan skripsi ini, maka penulis menarik beberapa kesimpulan pokok
mengenai permasalahan pada bab-bab sebelumnya sebagai berikut :
1. Membuat website dengan perpaduan bahasa pemrograman PHP, Flash,
dan Mysql sebagai databasenya menjadikan sebuah website berkesan
dinamis dan menarik.
2. Pembuatan Web awalnya terlihat sulit namun ketika Penulis mencoba
untuk membuat web sistem informasi geografi penulis memiliki
kesimpulan bahwa membuat web itu mudah dan menyenangkan.
3. Diharapkan dengan adanya website ini bisa menambah nilai unggul serta
pencitraan Kota Banjar menjadi lebih baik di mata Masyarakat.
4. Dengan Adanya website sistem informasi geografi pariwisata kota banjar
dapat mempermudah masyarakat umum untuk memperoleh informasi
yang dapat diakses selama 24 jam.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ada, dapat diberikan saran-
saran yang mungkin berguna bagi Kota Banjar dan dapat dipertimbangkan, antara lain:
1. Diharapkan media pembelajaran yang mudah di mengerti dan
dipahami bagi siapa saja yang membaca skripsi ini serta berharap ada
yang mau untuk mengembangkan skripsi ini.
2. Didalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna
sehingga dibutuhkan pembenahan. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari pembaca sangat diperlukan dalam penyempurnaan
skripsi ini. Saran dan kritik dapat ditujukan ke email;
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Yani, Geografi Menyingkap Fenomena Geosfer, Bandung: Grafindo Media
Utama.
Amikom. 2009. Pedoman Penyusunan Penulisan Proposal Penelitian Dan Skripsi,
Yogyakarta. http://amikom.ac.id/data/docs/buku_panduan_akademik.pdf, diakses tanggal
11 Januari 2011.
Andi Sunyoto, 2010, Adobe Flash + XML = Rich Multimedia Aplication, Yogyakarta; Andi
Offset.
Betha, 2001, Pemrograman Web dengan HTML, Informatika Bandung.
Budi Raharjo, 2010. Modul Pemrograman Web (HTML, PHP & MySQL), Bandung;
modula.
Eddy Prahasta, 2005, Sistem Informasi Geografi Konsep-Konsep Dasar, Bandung: CV.
Informatika.
Ema Utami, 2005, Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database dengan Sql
Server,Ms.Access, dan Ms.Visual Basic, Yogyakarta; Andi Offset.
Frans, 2002, Membuat Web Dinamis dan Interaktif dengan CGI, Yogyakarta; Andi Offset.
Hanif Al Fatta, 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta; Andi Offset.
Harianto Kristanto, 1999, Konsep dan Perancangan Database, Yogyakarta; Andi Office.
Joggiyanto, Analisis dan Desain Pendekatan Terstruktur Teori & Praktek Aplikasi Bisnis,
Yogyakarta: Andi offset.
Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data, Yogyakarta; Andi
Offset.
Madcoms, 2008, Adobe Dreamweaver CS3 dan PHP, Yogyakarta: Andi Offset.
M Rudyanto Arief, 2006, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000, Yogyakarta; Andi Offset.
M. Suyanto, 2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,
Yogyakarta; Andi Offset.
___________, 2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk pemasaran,
Yogyakarta; Andi Offset.