analisis dan pembuatan film dokumenter bike to...

20
ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO WORK COMMUNITY Naskah Publikasi Diajukan oleh Lalu Husni Muttaqien 05.12.1182 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: dodan

Post on 12-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO WORK COMMUNITY

Naskah Publikasi

Diajukan oleh

Lalu Husni Muttaqien 05.12.1182

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

2

Page 3: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

3

Analysis and Making of Documentary movies Bike to Work Community

Analisis dan Pembuatan Film Dokumenter Bike to Work Community

Lalu Husni Muttaqien Melwin Syafrizal

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Developments in information technology and communication technology contributed greatly to the progress and development of the media industry film. The use of increasingly sophisticated computer technology provides tremendous benefits for the development of media information.

When humans began distracted by the traffic and air pollution that endangers beaten and awareness for a healthier life, bicycles back sought to function initially as a means of transportation. That being pursued Bike to Work community. This community wants to restore the bike to socialize cycling as environmentally friendly.

Global warming resulting in widespread and serious impacts to the biophysical environment such as rising sea levels, expanding deserts, increasing rainfall and floods, climate change, extinction of some flora and fauna, fauna and pest migration, and so forth. While the impact on social and economic activities include disruption to the facilities and infrastructure such as roads, ports and airports, the disruption of settlements, reduced agricultural productivity, increased risk of cancer and disease.

Keywords : Information, Bike To Work, Global Warming

Page 4: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

1

1. Pendahuluan

Saat manusia mulai terjepit kepadatan lalu lintas dan dikeroyok polusi udara

yang membahayakan serta kesadaran untuk hidup lebih sehat, sepeda kembali

diupayakan ke fungsi awalnya sebagai alat transportasi. Itulah yang tengah diupayakan

komunitas Bike to Work. Komunitas ini ingin mengembalikan sepeda dengan

mensosialisasikan bersepeda sebagai ramah lingkungan. Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan

biogeofisik seperti kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan

banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna penyakit, dan lain sebagainya.

Dampak bagi aktivitas sosial ekonomi masyarakat meliputi gangguan terhadap

fungsi sarana dan prasarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara, gangguan

terhadap permukiman penduduk, pengurangan produktivitas lahan pertanian,

peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

2. Landasan Teori

2.1. Tinjauan Pustaka

Film tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena film

merupakan bagian dari kehidupan. Sebuah skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Puthut Eko Setyawan

Perguruan Tinggi : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Jurusan : Sistem Informasi

Nim : 05.12.1171

Judul Skripsi : Analisis Proses Produksi Pembuatan Film Dokumenter dengan

judul ‘’Yang Tak Terlupakan’’

Terdapat persamaan skripsi ini dengan skripsi tersebut. Film ini sama-sama

jenis dokumenter yang merangsang pemikiran, memberikan dorongan, dan bisa

dianggap sebagai pendidik yang baik. Selain itu, film tidak selalu diwaspadai karena

mungkin pengaruh-pengaruhnya yang buruk.

Film Bike to Work Community terdapat perbedaan tema, latar/setting, alur

cerita dan proses pengambilan gambar. Proses editing dalam film ‘’Yang Tak

Terlupakan’’ hanya menggunakan satu software saja. Sedangakan film ‘’Bike To Work

Community’’ perangkat lunak dalam proses editingnya menggunakan beberapa software

yaitu Adobe Premiere Pro dan Pinnacle Studio yang memungkinkan proses editing film

yang berbeda.

Page 5: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

2

2.2 Perangkat Lunak Multimedia Broadcasting

2.2.1 Adobe Premiere CS3

Adobe Premiere adalah program Editing Video Digital di dalam komputer

desktop. Adobe Premiere bekerja dengan aplikasi Microsoft video dan Quick Time for

Windows, selain dapat merekam, memotong, menggabungkan dan memainkan video,

suara, gambar, dan teks menggunakan fitur-fitur yang tersedia pada perangkat lunak

Adobe Premiere.

Gambar 2.1 Tampilan Adobe Premiere Pro CS3

2.2.2 Pinnacle Studio 14

Pinnacle Studio adalah sebuah program video editing yang memiliki

kemudahan dan fitur yang lengkap. Pinnacle Studio cukup populer untuk dipergunakan

karena kemudahan dan kelengkapan fiturnya.

Gambar 2.2 Tampilan Pinnacle Studio 14

Page 6: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

3

3. Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1 Analisis Sistem

Sukses dan tidaknya sebuah pembuatan video dokumenter tidak lepas dari

sistem perangkat yang digunakan dalam proses penggarapan. Beberapa pertimbangan

yang perlu dipikirkan tentunya ada pada alat dan jurnlah personil yang dibutuhkan.

Karena dengan alat yang baik pula akan dapat kwalitas video yang baik. Sedangkan

untuk personil yang dibutuhkan terbatas pada jumlah yang ada, penulis disini mencoba

merangkap beberapa posisi tanggung jawab dari seorang kameraman, sutradara, editing,

produser dan lain-lain. Untuk kekurangannya, penulis dibantu oleh kru yang lain.

3.2 Analisis SWOT (Strenght, Weak, Opportunity, Treat)

Metode dalam menganalisa masalah yang ada pada skripsi ini menggunakan

analisis SWOT, dimana titik letak kelebihan dan kekurangannya dapat secara nyata

dijelaskan dengan kondisi sebenarnya berkaitan dan cocok.

Tabel 3.1 Analisis SWOT

ANALISIS

PERMASALAHAN

DENGAN METODE

ANALISIS SWOT

STRENGHT

1. Perijinan penelitian

mudah.

2. Objek lokasi dekat

3. Kondisi lingkungan

cukup kondusif

4. Harga sewa alat murah

5. Menitik beratkan pada

daya tarik ramah

lingkungan.

WEAKNESS

1. Kekurangan personil

2. Keterbatasan alat

3. Peralatan tidak bekerja

dengan baik

4. Ilmu broadcast masih

sebatas belajar, belum

memenuhi standar

profesional produser.

1. Kesempatan untuk

unjuk diri sebagai

produser film

OPPORTUNITY

2. Kesempatan untuk

mencoba peralatan

broadcasting

3. Merupakan salah satu

jalur mengasah

kemampuan

menggunakan

1. Bisa mendapatkan

tawaran kerja sama

pembuatan video/film

2. Hasilnya bisa menjadi

arsip penting

dokumentasi untuk

komunitas Bike to Work

Yogyakarta dan

sebagai promosi ramah

lingkungan.

1. Hanya dipandang

sebelah mata sebagai

mahasiswa penelitian

2. Karena berupa video

dokumenter, sehingga

tidak perlu artis

Page 7: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

4

teknologi yaitu

penggabungan

komputer dengan

sistem kamera.

1. Kondisi lokasi

pengambilan gambar

yang terbatas

THREATH

2. Kondisi cuaca yang

tidak mendukung.

3. Alat yang tidak bisa

bekerja dengan

maksimal.

4. Waktu perayaan yang

hanya 4 hari

membuat kru harus

bekerja keras

mengejar target.

1. Banyaknya rumah

produksi film, menjadi

tantangan serius dalam

berkompetisi menjadi

yang terbaik. Namun

dengan sedikit

sentuhan nilai seni dan

profesional serta

melobi yang cukup

diharapkan dapat

berjuang diketatnya

persaingan.

2. Biaya yang dikeluarkan

tidak banyak, namun

untuk memanajemen

dan memaintenance

tidak dapat dilakukan.

1. Apabila terjadi

kerusakan alat

menjadi kerugian

tersendiri

2. Cuaca hujan deras

sehingga menghambat

dalam pengambilan

gambar.

3. Waktu tempo habis

sehingga lokasi sudah

tidak ada.

33. Analisis Kondisi Lingkungan

Kota Yogyakarta mempunyai luas area sekitar 32,5 km2 dengan jumlah

penduduk 500.000 jiwa. Kepadatan penduduknya sekitar 14.000 jiwa/km2 yang selalu

meningkat. Selaras dengan pertumbuhan ekonominya, jumlah kendaraan bermotor di

kota ini meningkat 6% per tahun pada tahun 2010. Kota ini mempunyai 467 jalan, dengan

panjang total 441 km (DISHUB DIY, 2010). Kendaraan bermotor di Yogyakarta mencapai

8000 perbulan, bisa dipastikan permasalahan transportasi perkotaan ini akan menjadi

semakin parah dan polusi udara semakin bertambah. Kontribusi gas buang kendaraan

bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas

buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber

pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, dan lain-lain. Untuk

menjadikan udara menjadi bersih, tentu tidak mudah. Banyak kegiatan perindustrian,

perekonomian dan rumah tangga yang harus dihentikan. Namun, jika banyak individu

yang melakukan langkah-langkah perbaikan secara pribadi mulai dari diri sendiri, niscaya

Page 8: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

5

lingkungan bisa kembali segar. Beralih dari kendaraan bermotor, sepeda merupakan

cara paling mudah dan langsung untuk mengurangi emisi gas buang dari sektor

transportasi

3.3.1 Identifikasi Masalah

Inti permasalahan yang ada pada Bike to Work adalah :

a. polusi udara yang disebabkan oleh gas buang kendaraan bermotor (emisi

karbon) yang mengganggu kesehatan

b. Ancaman dipepet atau diseruduk dari belakang oleh kendaraan bermotor karena

belum adanya jalur khusus untuk pengendara sepeda.

c. Ingin membangkitkan kembali kota Yogyakarta sebagai kota bersepeda dan

ramah lingkungan

3.3.2 Pemecahan Masalah

Penulis mencoba memberikan media baru dalam penyampaian informasi kepada

masyarakat yaitu melalui film untuk mengatasi masalah tersebut,.Film ini akan

mengangkat dokumentasi tentang Bike to Work sebagai media penyampaian bagi

masyarakat untuk pengurangan polusi udara sehingga nantinya masyarakat akan bisa

membangkitkan kembali Yogyakarta sebagai kota bersepeda yang ramah lingkungan.

3.4 Pra Produksi

Pra produksi merupakan tahapan kerja terpenting atau utama dalam setiap

produksi film, baik fiksi maupun dokumenter. Produksi film mampu berjalan lancar karena

persiapan pra produksi yang mantap.

3.4.1. Ide

Sebuah ide tidak akan terlihat bagus jika cerita yang disuguhkan dalam film

tersebut juga tidak menarik. Untuk membuat suatu cerita yang bagus sangat dibutuhkan

struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus memiliki awalan, nilai tengah dan akhiran.

Ide untuk film dokumenter ini adalah penyampaian informasi kepada masyarakat tentang

kepedulian lingkungan sosial.

3.4.2. Tema

Setelah ide terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema pada

suatu cerita. Tema pada suatu film biasanya mengerucut pada suatu konsep yang

telah direncanakan. Film ini bertema kepedulian terhadap lingkungan sosial dan

kampanye anti polusi.

3.4.3 Sinopsis

Page 9: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

6

. Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Dalam

mengembangkan cerita ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab, yaitu:

i) Siapakah tokoh utama dalam fim tersebut?

Jawab: Bike to Work

ii) Apa yang diinginkan oleh tokoh utama?

Jawab: Kepedulian terhadap lingkungan sosial

iii) Siapa/Apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya? Jawab: Asap dari knalpot angkutan kota dan sepeda motor

iv) Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan

dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik?

Jawab: belajar dari lingkungan alam, berusaha keras peduli perhadap

lingkungan sekitar

v) Apa yang ingin Anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?

Jawab: Selalu berfikir positif, belajar dari kesalahan, dan selalu perduli terhadap lingkungan sosial

vi) Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda?

Jawab: Dengan sudut pandang orang ketiga, dengan narasi disertai musik untuk menentukan tema, adegan dan pola

vii) Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan

dalam cerita ini?

Jawab: Komunitas Bike to Work mampu yang mulanya mempunyai visi dan misi biasa saja, akan tetapi munculnya ide- ide dan kreativitas para

anggotanya mampu mengajak masyarakat sekitar berfikir positif

dengan peduli terhadap lingkungan bersih serta jauh dari polusi.

3.4.4. Logline

Menulis logline adalah sangat seringnya cerita dimulai dengan dua kata

“Bagaimana jika?” dan untuk membangun cerita ditambahkan dua kata lagi “Dan

Kemudian?”. Pada cerita Bike to Work Community logline dari cerita ini adalah

“Bagaimana jika masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan sosial, polusi udara

semakin meningkat dengan kendaraan berknalpot Dan Kemudian Bike to Work

mempunyai penanggulangan yang tepat dalam mengurangi polusi udara dan

melestarikan alam sekitar.

3.5 Analisis Kebutuhan

3.5.1. Persiapan Kru

Page 10: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

7

Kru dalam pembuatan video ini terdiri dari 5 orang, dimana tugas dan tanggung

jawabnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Tanggung Jawab Pekerjaan

No. Nama Tugas dan Tanggung Jawab

1. Andre Kameramen

2. Aqien Unit Manager, pencatat adegan, reporter

3. Tony Manager lokasi

4. Anwar Peralatan

3.5.2 Perlengkapan Peralatan

1. Kamera

2. Kaset MiniDV

3. Tripod

4. Kabel

5. Komputer

Komputer digunakan untuk proses editing yang dilakukan setelah proses

produksi pembuatan film selesai atau setelah pengambilan gambar tiap adegannya.

Adapun spesifikasi komputer yang dibutuhkan adalah :

a. Motherboard Gigabyte GA-MA69VM-S2

b. Processor AMD Athlon™ 64 X2 Dual Core Processor 4200+, MMX, 3D Now

(CPUs)

c. Hard Disk 500 Gb

d. Display NVidia GeForce 9500GT 1024Mb DDR2, 128 Bit, PCI-E.

e. Memory 1 Gb

3.5.3 Perencanaan Biaya

Proses pembuatan video dokumenter ini pastilah membutuhkan biaya,

estimasi biaya tersebut antara lain :

a. Sewa kamera handycam = Rp. 300.000

@Rp.100.000 x 3 hri

b. Kaset MiniDV = Rp. 60.000

@ Rp.30.000 x 2 buah

c. Sewa tripod = Rp. 60.000

@ Rp.20.000 x 3 hari

Page 11: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

8

d. Konsumsi = Rp. 80.000,-

@. Rp 20.000,- x 4 orang

e. DVD finishing Editing = Rp. 20.000,-

@. Rp. 5.000,- x 4 keping

Jumlah rincian biaya = Rp. 520.000,-

3.6 Lokasi Shuting Lokasi shuting diadakan di Bunderan UGM, disekretariat Bike to Work dan lokasi-

lokasi lain seperti mengikuti event-event kegiatan bersepeda dan solidaritas Bike to

Work.

3.8 Perancangan Storyboard Tabel 3.8 Perancangan Storyboard

Video Storyboard Audio Timing Opening

instrument 00.00 - 00.10 scond

Suasana jalan raya Yogyakarta dipagi hari yang penuh dengan asap kendaraan bermotor

Obsesi Mesin Kota – The Brandals

00.11 - 00.47 scond

Reporter yang menerangkan keadaan keremaian jalan raya Yogyakarta

Original audio for video dan instrument

00.48 - 01.06 scond

Kemacetan dibeberapa ruas jalan Yogyakarta

01.07 – 01.43 scond

Keadaan jalan raya dan pertumbuhan ekonomi penduduknya

Audio dubbing dan instrument Shaaban Yahya - Return To Jogja

01.46- 03.42

Sepeda adalah cara mudah untuk mengurangi emisi gas buang dari sektor transportasi

Audio dubbing dan instrument Shaaban Yahya - Return To Jogja

03.45- 05.12 scond

Page 12: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

9

Kampanye sepeda dengan anggota bike to work kalangan pekerja dan pelajar

Musik Queen- bicycle

05.14 - 00.17.00 scond

Pendapat pesepeda tentang peran pemuda dalam pelestarian lingkungan

Vokal dan audio SID – Kuat Kita Bersinar

05.37 – 06.31 scond

Even acara JLFR dengan anggota Bike to Work

SID – Kuat Kita Bersinar

06.33 – 08.25 scond

Pendapat anggota Bike to Work mengenai polusi

Vokal audio dan Shaaban Yahya - Return To Jogja

06.27 – 11.42 scond

Wawancara dengan mas Willy tentang Bike to Work

Vokal audio 11.45 – 12.59 scond

Mas Willy mau berangkat ke sekretariat Bike to Work

Yeah yeah yeahs - Shame and Fortune

13.01- 14.30 scond

Setiba disekretariat

Yeah yeah yeahs - Shame and Fortune

14.35 - 14.50 scond

Bertemu dengan mas Hafes selaku ketua Bike to Work rembol yogyakarta

Vokal Audio dan Kla Project _ Yogyakarta

14.51 – 15.28 scond

wawancara mengenai Bike to Work dengan para anggotanya

Vokal Audio dan Shaaban Yahya – Living in Jogja

15.29 - 25.08 scond

menggalang dana sosial yang akan diserahkan ke Panti Asuhan Sinar Melati

Audio dubbing dan Doc and Merle Watson-Sheeps In The Meadow Stoney Fork

25.09 – 26.34 scond

Page 13: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

10

Perjalanan menuju Panti Asuhan Sinar Melati

Audio dubbing dan Shaaban Yahya – Living in Jogja

26.35 – 28.44 scond

Masuk di gang Panti Asuhan Sinar Melati

Doc and Merle Watson-Sheeps In The Meadow Stoney Fork

28.45 – 29.12 scond

Suasana Panti Asuhan Sinar Melati dari luar

Instrument memories

29.13 – 29.35 scond

Bertemu dengan ustad Budi ketua Panti Asuhan

Instrument memories

29.36 – 29.57 scond

Bincang- bincang dengan ustad Budi di Panti Asuhan Sinar Melati

Vokal dan Instrument memories

29.58 – 31.40 scond

Perjalana pulang dari panti menuju sekretariat Bike to Work

ACDC - For Those About To Rock

31.41– 34.14 scond

Istirahan dan bincang- bincang penutup

Vokal dan ACDC - For Those About To Rock

34.27 – 36.00

scond

Page 14: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

48

Masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan hidup

Pesan singkat dari masyarakat sekitar

Setiap manusia harus berusaha keras peduli perhadap lingkungan sekitarnya

Semangat Bike to Work untuk mengajak semua orang mencintai alam dan sesama.

Memiliki mimpi dan harapan mewujudkan semua angan

Keadaan sepanjang jalan kota

Yogyakarta

Polusi udara semakin meningkat

Tindakan Bike to Work dalam menyadar kan masyarakat

Kepedulian lingkungan sangat penting dalam kehidupan ini

Perubahan terjadi pada sebagian masyarakat yang bisa peduli lingkungan

Tanpa polusi kita bisa bernapas dengan lebih lega dan hidup sehat akan terwujud

mengajak masyarakat sekitar berfikir positif dengan peduli terhadap lingkungan mereka

Semua masyarakat bisa peduli terhadap lingkungan nya

Judul Babak I Judul Babak II Judul Babak III

Kenyataan Kehidupan Kepedulian Lingkungan Mimpi, Harapan

Komunitas Bike to Work yang ramah lingkungan

Bike to Work Community

Karya: Lalu Husni Muttaqien

Tindakan kurang peduli terhadap lingkungan akan membahayakan diri

Namun semua akan terasa nyaman jika kepedulian itu terwujud

10 11

Page 15: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

2

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Produksi

4.1.1 Proses Seting Kamera

Kamera Sony Dcr-Hc52 merupakan kamera handycam miniDV dengan optical

40x zoom, kualitas zoom yang besar mampu menangkap dan merekam gambar pada

objek yang jauh. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dan tidak merepotkan pada

pengambilan gambar tentu saja keseluruhan alat tersebut dilakukan cek terlebih dahulu

seperti kekuatan baterei dan jumlah kaset yang di bawa untuk bekal apabila proses

pengarnbilan gambar terjadi banyak noise atau gangguan karena objek berjalan yang

tidak di inginkan.

4.1.2 Teknik Pengamatan Gambar

Ada dua macam teknik pengamatan gambar dalam penggunaan video

handycam yaitu dengan menggunakan media menu LCD monitor pada kamera

handycam tersebut atau dengan menggunakan teropong lensa khusus mata untuk

menghindari pantulan cahaya maupun fokus koreksi. Kedua cara tersebut bisa

digunakan dari kemampuan mata masing-masing kameramen dan keahlian dalam

mengambil gambar secara teknik.

4.1.3 Teknik Pengambilan Gambar

Penempatan tinggi kamera sangat menentukan titik pandang mata penonton

dalam menyaksikan suatu adegan, sekaligus membangun kesan psikologis penonton

terhadap obyek tersebut ada beberapa kamera angel yang dapat digunakan yaitu :

a. High angle (pengambilan dari atas obyek)

b. Eye level (pengambilan gambar sejajar dengan obyek)

c. Low angle (pengambilan gambar dari bawah obyek)

4.1.4 Tata Setting Lokasi

Setting tidak terlalu berbentuk bangunan dekorasi tetapi lebih menekankan

bagaimana membuat suasana ruang mendukung dan mempertegas latar peristiwa

sehingga mengantarkan alur cerita secara menarik dan video dokumenter ini tidak

memerlukan tata setting seperti tersebut, karena ini menggambarkan cerita kehidupan

nyata dan kondisi asli.

12

Page 16: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

3

4.2 Pasca Produksi

4.2.1 Mengcapture Video Dari Kamera

Klik icon Adobe Prerniere pada desktop atau melalui start menu, muncul

jendela welcome.

Gambar 4.2 Tarnpilan Awal Memulai Project Adobe Premiere

Pilih New Project, karena untuk memulai mengedit video. Kemudian akan muncul

jendela pengaturan new project. Pilih setting yaitu PAL dengan custom setting, yang

perlu diingat pada pengaturan mengguanakan custom setting adalah :

1. Atur pixel aspect rasionya menjadi square pixel

2. Beri tanda check pada scale clips to project dimension when adding

tosequence untuk menyesuaikan klip video dan gambar yang diimpor

sehingga muat dalam frame iika lebih besar atau lebih kecil frame. kemudian

pilih lokasi penyimpanan dengan klik tombol browse, kemudian tuliskan

nama file dengan contoh “video 1”

Setelah proses plug and play telah selesai, kemudian dilakukan proses capture

dengan menekan F5, maka akan muncul wizard setingan menu capture yang akan

digunakan.

4.2.2 Editing

Proses editing penulis menggunakan Pinnacle Studio 14. Kelebihan dari

Pinnacle Studio ini memudahkan dalam proses pemotongan video. Pinnacle Studio dapat

memainkan video dengan kualitas preview setiap saat selama proses editing

berlangsung dan disertai kemudahan drag and drop untuk meletakan adegan video

transisi, teks dan audio.

13

Page 17: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

4

4.2.3 Rendering

Tahap ini merupakan tahap akhir dari keseluruhan pembuatan video

dokumenter. Karena hasil dari finishing inilah yang nantinya digunakan sebagai media

penyimpanan informasi oleh pihak yang membutuhkan. Format tersebut dapat berupa

VCD, DVD, maupun Blue-Ray.

4.2.4 Tampilan Video Bike to Work Community

Gambar 1 Tampilan judul Gambar 2 Tampilan video 1

Gambar 3 Tampilan video 2 Gambar 4 Tampilan video 3

Gambar 5 Tampilan video 3 Gambar 6 Tampilan video 5

Gambar 7 Tampilan video 12 Gambar 8 Tampilan video 13

14

Page 18: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

5

Gambar 9 Tampilan video 16 Gambar 10 Tampilan video 17

4.2.5 Pengetesan Film Dokumenter Bike to Work Community

Film yang sudah dibuat perlu dilakukan pengetesan apakah film tersebut sudah

sesuai dengan yang diharapkan atau belum, sehingga nantinya akan menentukan

apakah ini layak untuk ditayangkan. Untuk itu maka dibuatkan semacam quisioner untuk

menilai apakah film tersebut sudah baik atau belum dimata audiens. Quisioner yang

dibuat sebagai tersebut.

Tabel 4.2.5 Quisioner Penilaian Dokumenter No Daftar Pertanyaan Keterangan

Baik (*) Cukup (*) Kurang (*) 1. Bagaimana dengan kualitas video film

tersebut ? 26 18 6

2. Bagaimana dengan kualitas audio tersebut ?

29 18 3

3. Bagaimana dengan jalan cerita film tersebut ?

22 22 6

4. Bagaimana dengan sisi persuasi, apakah sudah dapat mempengaruhi audiens ?

28 17 5

5. Bagaimana dengan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan Bike to Work ?

37 13 0

Quisioner tersebut dicoba kepada 50 orang yang masing-masing terdiri dari 15

orang ahli multimedia, 20 orang dari komunitas sepeda, dan 15 masyarakat umum. Hasil

dari quisioner tersebut didapat data sebagai berikut :

Tabel 4.2.5 Hasil Penilaian Film Dokumenter No Daftar Pertanyaan Keterangan

Baik (*) Cukup (*) Kurang (*) 1. Bagaimana dengan kualitas video film

tersebut ? 52% 36% 12%

2. Bagaimana dengan kualitas audio tersebut ?

58% 36% 6%

3. Bagaimana dengan jalan cerita film tersebut ?

44% 44% 12%

15

Page 19: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

6

4. Bagaimana dengan sisi persuasi, apakah sudah dapat mempengaruhi audiens ?

56% 34% 10%

5. Bagaimana dengan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan Bike to Work ?

74% 26% 0%

Kualitas video 52% baik, 36% cukup baik dan 12% menyatakan kurang baik.

Artinya kualitas video masih memiliki kekurangan yaitu dari sisi pencahayaan. Ada

beberapa frame yang tampak lebih gelap kerena kurangnya cahaya pada saat

pengambilan gambar. Selain itu juga kurangnya pemakaian tripod pada saat

pengambilan gambar sehingga menyebabkan ada sebagian frame yang sedikit goyang.

Kualitas audio film 58% baik, 36% cukup baik dan 6% kurang baik. Ada sebagian

proses perekaman dilakukan ditepi jalan raya dengan kepadatan lalu lintas yang cukup

tinggi sehingga noise yang dihasilkan juga cukup besar. Hal ini juga mempengaruhi

penyampaian informasi dan persuasi yang hanya 56% baik.

5. Kesimpulan

Berdasar penjelasan dan uraian dari bab – bab sebelumnya sampai pada akhir

laporan ini dan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan di lapangan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Tahapan demi tahapan yang detail dan teratur perlu dilakukan agar rangkaian

produksi tidak berantakan, untuk memproduksi Film Dokumenter “Bike to Work

Community”, penulis melakukan Analisis Masalah, Penentuan Ide Dasar, tema

dan synopsis video yang hendak dibuat, membuat synopsis, breakdown dan

storyboard. Riset dilakukan dengan observsi, survey lapangan dan wawancara.

Analisis SWOT dilakukan untuk peluang yang bisa diperoleh dan strategi yang

perlu diakukan. Penentuan biaya produksi, menentukan konsep dokumenter, dan

tujuan visual, penetapan strategi visual dan persiapan pra-produksi lainnya.

2. Produksi lebih menekankan pada proses perekaman / shooting, pengaturan /

penetapan lokasi, briefing kru dan preview untuk melihat dan mengevaluasi hasil

shooting. Bila hasil sudah sesuai dengan harapan, dilanjutkan dengan pasca

produksi dengan melakukan editing terhadap hasil shooting setelah dilakukan

import file dari kamera ke komputer. Hasil akhir video disimpan dalam format avi

dengan durasi film dokumenter 36 menit.

3. Dari hasil quesioner yang disebar secara acak kepada 50 orang, 15 orang ahli

multimedia, 20 orang dari komunitas sepeda, dan 15 masyarakat umum, Hasil

penilaian yang didapatkan 52% baik, 36% cukup, dan 12% kurang dalam kualitas

16

Page 20: ANALISIS DAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIKE TO …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_05.12.1182.pdf · ... extinction of some flora and fauna, ... punahnya flora dan fauna penyakit,

7

video. Kualitas audio 58% baik, 36% cukup dan 6% menyatakan masih kurang.

Sedangkan penyampaian informasi kepada masyarakat mencapai 74% baik.

Berdasarkan hasil parameter tersebut, film dokumenter ini dinyatakan baik oleh

masyarakat / audiens meskipun masih terdapat beberapa kekurangan. Dari

parameter tersebut dapat disimpulkan bahwa film dokumenter ini telah sesuai

dengan apa yang diharapkan.

6. Saran

Setelah melakukan berbagai proses tersebut, terlintas beberapa saran agar

produksi sebuah video menjadi lebih baik lagi :

1. Pemilihan perangkat keras yang tepat adalah hal yang sangat penting

karena akan menentukan kualitas video tersebut, baik dari visual maupun

audionya

2. Ide yang dipunyai juga harus dirancang sedemikian rupa agar kerja keras

yang dilakukan mendapat hasil yang memuaskan

3. Perangkat lunak juga perlu sekali untuk diperhatikan sebagai alat pendukung

untuk mendapatkan kualitas video yang bagus

4. Penjadwalan yang tertata rapi dan konseptual akan mempermudah jalannya

produksi

5. Pendanaan sebagai aspek pendukung yang tidak bisa diabaikan, walaupun

bukan masalah utama

7. Daftar Pustaka

Gerzon, R. Ayawaila. 2008. Dokumenter Dari Ide Sampai Produksi. Jakarta: FFTV-IKJ.

Marselli, Sumarno. 1996 Dasar – Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Grasindo.

Suyanto, M. 2008. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi Offset.

Suyanto, M. 2007. Modul Teori Broadcast. Yogyakarta: Andi Offset.

78

17