analisis common size
DESCRIPTION
Analisis Common Size Pada PT Sepatu bata TbkTRANSCRIPT
ANALISIS LAPORAN KEUANGGAN
PT Sepatu Bata
(dengan Metode Common Size dan Metode Tren)
Oleh :
NAMA : NI WAYAN PUTRI ADNYANI
NIM : 1306305054
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
Analisis Laporan Keuangan Common-Size
Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal
laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua factor :
1. sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak
lancar dan ekuitas.
2. komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva tak
lancar.
Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait dengan
angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi hampir
seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap
pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum
pajak bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar
perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.
Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan
dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total
aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan
dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban
dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba
rugi dibandingkan dengan penjualan.
PT SEPATU BATA Tbk
NERACA PERBANDINGAN COMMONSIZE31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2011 2012 % SUB TOTAL %TOTAL
(ribuan rupiah) (ribuan rupiah) 2011 2012 2011 2012AKTIVA Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 11,628,489
6,615,694
3.67
1.90
2.25
1.18
Piutang Usaha:
Pihak Ketiga 21,937,564
18,974,611
6.93
5.45
4.25
3.40
pihak Yang mempunyai Hbungan Istiewa
5,322,106
4,744,366
1.68
1.36
1.03
0.85
Piutang Pegawai 1,883,248
1,941,415
0.59
0.56
0.36
0.35
Piutang Lain - Lain 576,432
735,030
0.18
0.21
0.11
0.13
Persediaan 193,997,433 229,339,195
61.27
65.82
37.55
41.07
Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka
29,720,647
34,446,181
9.39
9.89
5.75
6.17
Biaya dibayar di muka 47,472,124
48,449,347
14.99
13.91
9.19
8.68
Aset Lancar Lainnya 4,105,534
3,169,492
1.30
0.91
0.79
0.57
Jumlah aset lancar 316,643,577 348,415,331
100.00
100.00
61.29
62.39
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap set dikurangi akumulasi penyusutan
169,554,791 175,772,763
84.77
83.69
32.82
31.47
Aset Lain-Lain: - -
Biaya dibayar di muka 22,096,071
25,810,192
11.05
12.29
4.28
4.62
Uang Jaminan Sewa 8,354,866
8,455,054
4.18
4.03
1.62
1.51
Total Aset Tidak Lancar 200,005,728 210,038,009
100.00
100.00
38.71
37.61
TOTAL ASET 516,649,305 558,453,340
161.29
162.39
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang Usaha
Pihak Ketiga 58,800,019
64,504,579
39.51
36.71
11.38
11.55
Pihak - Pihak berelasi
43,204,541 65,798,863 29.03 37.44 8.36 11.78
Utang Pajak 3,728,558
1,077,405
2.51
0.61
0.72
0.19
Beban masih harus dibayar 15,202,930
16,814,929
10.22
9.57
2.94
3.01
Uang Jaminan dari penyalur 27,886,718
27,535,709
18.74
15.67
5.40
4.93
Total Liabilitas Jangka Pendek 148,822,766 175,731,485
100.00
100.00
28.81
31.47
Liabilitas Jangka Panjang
Provisi Penghargaan masa kerja 520,078
4,267,840
3.90
22.53
0.10
0.76
Liabilitas Pajak Tangguhan 12,826,373
14,677,551
96.10
77.47
2.48
2.63
Total Liabilitas Jangka Panjang 13,346,451
18,945,391
100.00
100.00
2.58
3.39
TOTAL LIABILITAS 162,169,217 194,676,876
31.39
34.86
EKUITAS
Modal Saham 13,000,000
13,000,000
3.67
3.57
2.52
2.33
Saldo Laba - -
Cadangan Umum 4,000
4,000
0.00
0.00
0.00
0.00
Belum Ditentukan Penggunanya 341,476,088 350,772,464
96.33
96.43
66.09
62.81
TOTAL EKUITAS 354,480,088 363,776,464
100.00
100.00
68.61
65.14
- -
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 516,649,305 558,453,340
100.00
100.00 100 100
PT SEPATU BATA
LAPORAN RUGI LABA PERBANDINGAN COMMON SIZE
31 DESEMBER 2011 DAN 2012
2011 2012 persentase per komponen(ribuan rupiah) (ribuan rupiah)
Penjualan Netto 142,453,040 152,621,629 100.00 100.00
Beban Pokok Penjualan 76,618,407 79,506,280 53.79 52.09
Laba Bruto 65,834,633 73,115,349 46.21 47.91
- -
Beban Usaha : - -
Penjualan dan pemasaran 36,071,447 38,811,432 25.32 25.43
Umum dan administrasi 20,633,578 20,650,473 14.48 13.53
Total beban usaha 56,705,025 59,461,905 39.8
1 38.9
6
Laba Usaha 9,129,608 13,653,444 6.41 8.95
- -
Pendapatan (beban lain-lain) - -
Laba Penjualan aset tetap 174,071 181,059 0.12 0.12
pendapatan bunga 23,748 35,609 0.02 0.02
Beban Keuangan (585,225) (32,489) (0.41
) (0.02
)
(Rugi) / Laba selisih kurs - neto 509,829 (863,206) 0.36 (0.57
)
Pendapatan Lainnya 996,758 0.70 -
Total (beban) pendapatan lain - Lain - neto 1,119,181 (679,027) 0.79
(0.44)
- -
Laba sebelum pajak penghasilan badan 10,248,789 12,974,417 7.19 8.50
Beban/ (manfaat) pajak penghasilan badan
Kini 5,424,049 1,826,864 3.81 1.20
Tangguhan (2,269,475) 1,851,177 (1.59) 1.21
3,154,574 3,678,041 2.21 2.41
- -
Laba neto periode berjalan 7,094,215 9,296,376 4.98 6.09
Pendapatan Komprehensif Lain
Total Laba Komprehensip Periode Berjalan 7,094,215 9,296,376 4.98 6.09
ANALISIS DAN INTERPRESTASI
A. Aspek Likuiditas
Seperti yang diketahui bahwa likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan dengan aktiva lancar yang dimiikinya. Kondisi
Likuiditas PT Sepatu Bata dapat dilihat dari distribusi pos – pos aktiva lancar terhadap jumlah
aktiva lancar, yang menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan mengalami penurunan. Hal ini
dilihat dari persentase komponen aktiva lancar yang paling likuid yaitu kas mengalami penurunan
dari 2,25% menjadi 1,18% dari total aktiva secara keseluruhan dan dilihat dari beberapa
komponen aktiva lancar lainnya seperti piutang juga mengalami penurunan. namun di lihat di
bagian pasiva dimana kewajiban atau liabilitas jangka pendek perusahaan mengalami kenaikan
dari 28.81% menjadi 31.47%. dari sana sudah dapat dilihat dengan jelas bahwa dari aspek
likuiditas perusahaan Sepatu Bata mengalami penurunan namun tidak terlalu drastis, dan masih
bersifat likuid
B. Aspek Solvabilitas
Solvabilitas menunjukkan menunjukkan kemampuan perusahaan membayar seluruh
kewajiban (jangka pendek dan jangka panjang ) dengan modal sendiri yang dimilikinya.
Persentase modal atau ekuitas dari hutang memperlihatkan bahwa modal sendiri Pt sepatu bata
pada tahun 2011 sebesar 68,41% yang terdiri dari modal saham sebesar 2.52% dan saldo laba
sebesar 66.09% sedangkan jumlah utang sebesar 31.39%. Kalau dibandingkan dengan tahun 2012
maka dapat dilihat jumlah modal sendiri atau ekuitas berkuraang menjadi 65.14% dari total
kewajiban dan modal dan jumlah utang bertambah menjadi 34.86%. peranan hlebih besar
daripada modal sendiri, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin besar menggungakan
dana pinjaman. Dengan kata lain tingkat solvabilitas perusahaan menurun .
C. Tingkat efesiensi
Tingkat efesiensi biaya umumnya dikaitkan dengan biaya dan pendapatan. Berdasarkan
angka – angka persentase di laporan laba rugi. Persentase harga pokok penjualan Tahun 2011
adalah 53.79%, artinya bahwa jumlah pendapatan diserap untuk biaya produksi sebesar 53.79%
dan sisanya 46.21% sebagai laba kotor. Kalau dibandingkan dengan tahun 2012 harga pokok
penjualan menyerap 52.09%, mengalami sedikit penurunan namun tidak significan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa adanya peningkatsn efesiensi dalam biaya produksi. Sebagai akibat laba kotor
mengalami peningkatan 1.69% dari penjualan.
Jika dilihat dari biaya operasi, Nampak ada penurunan biaya operasi dari 39.81% menjadi
38.96% dari total penjualan. Ini menunjukkkan bahwa kinerja bagian kantor bekerja lebih efisien.
D. Rentabilitas
Rentabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Rentabilitas PT
Sepatu Bata menunjukkan bahwa persentase laba bersih sesudah pajak menunjukkan adanya
peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 yaitu dari 4.98% menjadi 6.09% ,
peningkatannya yaitu 1.11% dari penjulan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya biaya operasi ,
peningkatan laba kotor kemudian penurunan tariff pajak meskipun peningkatannya tersebut tidak
signifikan namun rentabilitas perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2011 sampai tahun
2012.
PT SEPATU BATA Tbk
NERACA PERBANDINGAN DENGAN PERSEN KECENDRUNGAN
PER 31 DESEMBER 2009-2012
POS - POS Desember 31 ( rp. 000)
% kecendrungan tahun dasar 2009 =
100% 2
,009 2010 2011 2012 2011 2012
AKTIVA
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 9,789,354
4,659,400
11,628,489
6,615,694
47.6
118.8
67.6
Piutang Usaha:
Pihak Ketiga 11,386,075
16,006,330
21,937,564
18,974,611
140.6
192.7
166.6
pihak Yang mempunyai Hbungan Istiewa 3,336,687
4,453,871
5,322,106
4,744,366
133.5
159.5
142.2
Piutang Pegawai 732,571
1,418,008
1,883,248
1,941,415
193.6
257.1
265.0
Piutang Lain - Lain 1,930,840
1,197,773
576,432
735,030
62.0
29.9
38.1
Persediaan 153,761,143
191,217,901
193,997,433
229,339,195
124.4
126.2
149.2
Pajak Pertambahan Nilai dibayar dimuka 22,659,898
29,534,181
29,720,647
34,446,181
130.3
131.2
152.0
Biaya dibayar di muka 33,426,231
41,421,448
47,472,124
48,449,347
123.9
142.0
144.9
Aset Lancar Lainnya 5,279,968
5,587,436
4,105,534
3,169,492
105.8
77.8
60.0
Jumlah aset lancar 242,302,767
295,496,348
316,643,577
348,415,331
122.0
130.7
143.8
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap set dikurangi akumulasi penyusutan
155,768,155
167,843,434
169,554,791
175,772,763
107.8
108.9
112.8
Aset Lain-Lain:
Biaya dibayar di muka
13,253,319 13,280,597 22,096,071 25,810,192 100.2 166.7 194.7
pmk dibayar dimuka 775,987
Uang Jaminan Sewa 5,354,906
6,856,189
8,354,866
8,455,054
128.0
156.0
157.9
Total Aset Tidak Lancar 174,376,380
188,756,207
200,005,728
210,038,009
108.2
114.7
120.5
TOTAL ASET 416,679,147
484,252,555
516,649,305
558,453,340
116.2
124.0
134.0
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha
Pihak Ketiga 28,918,904
54,838,587
58,800,019
64,504,579
189.6
203.3
223.1
Pihak - Pihak berelasi 12,426,957
26,475,302
43,204,541
65,798,863
213.0
347.7
529.5
Pinjaman jangka pendek 21,000,000
17,500,000
83.3
-
-
Utang Pajak 2,987,935
3,982,144
3,728,558
1,077,405
133.3
124.8
36.1
Beban masih harus dibayar 12,657,162
13,705,212
15,202,930
16,814,929
108.3
120.1
132.8
Uang Jaminan dari penyalur 25,027,631
25,247,195
27,886,718
27,535,709
100.9
111.4
110.0
Total Liabilitas Jangka Pendek 103,018,589
141,748,440
148,822,766
175,731,485
137.6
144.5
170.6
Liabilitas Jangka Panjang
Provisi Penghargaan masa kerja 4,166,735
520,078
4,267,840
-
12.5
102.4
Liabilitas Pajak Tangguhan 8,149,928
10,995,150
12,826,373
14,677,551
134.9
157.4
180.1
Total Liabilitas Jangka Panjang 12,316,663
10,995,150
13,346,451
18,945,391
89.3
108.4
153.8
TOTAL LIABILITAS 115,335,252
152,743,590
162,169,217
194,676,876
132.4
140.6
168.8
EKUITAS
Modal Saham 13,000,000
13,000,000
13,000,000
13,000,000
100.0
100.0
100.0
Saldo Laba
Cadangan Umum 2,000
3,000
4,000
4,000
150.0
200.0
200.0
Belum Ditentukan Penggunanya 288,341,895
318,505,965
341,476,088
350,772,464
110.5
118.4
121.7
TOTAL EKUITAS 301,343,895
331,508,965
354,480,088
363,776,464
110.0
117.6
120.7
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
416,679,147 484,252,555 516,649,305 558,453,340 116.2 124.0 134.0
PT SEPATU BATA Tbk
LAPORAN LABA RUGI PERBANDINGAN DENGAN PERSEN KECENDRUNGAN
PER 31 DESEMBER 2009-2012
POS - POSdesember 31 (Rp. 000) keccendrungan tahun dasar
2009 2010 2011 2012 2010 2011 2018
Penjualan Netto 598,466,433 644,189,190
142,453,040
152,621,629
107.6
23.8
25.5
Beban Pokok Penjualan 322,782,390 337,998,532
76,618,407
79,506,280
104.7
23.7
24.6
Laba Bruto 275,684,043 306,190,658
65,834,633
73,115,349
111.1
23.9
26.5
Beban Usaha :
Penjualan dan pemasaran 125,454,828 140,069,418
36,071,447
38,811,432
111.6
28.8
30.9
Umum dan administrasi 75,271,288 78,990,390
20,633,578
20,650,473
104.9
27.4
27.4
Total beban usaha 200,726,116 219,059,808
56,705,025
59,461,905
109.1
28.2
29.6
Laba Usaha 74,957,927 87,130,850
9,129,608
13,653,444
116.2
12.2
18.2
Pendapatan (beban lain-lain)
Laba Penjualan aset tetap 192,146 572,791
174,071
181,059
298.1
90.6
94.2
pendapatan bunga 182,810 140,192
23,748
35,609
76.7
13.0
19.5
Beban Keuangan (4,980,268) (4,390,307)
(585,225)
(32,489)
88.2
11.8
0.7
(Rugi) / Laba selisih kurs - neto 867,653 555,273
509,829
(863,206)
64.0
58.8
(99.5)
Pendapatan Lainnya 457,713 558,564
996,758
122.0
217.8
-
Total (beban) pendapatan lain - Lain - neto (3,279,946)
(2,563,487)
1,119,181
(679,027)
78.2
(34.1)
20.7
Laba sebelum pajak penghasilan badan 71,677,981 84,567,363
10,248,789
12,974,417
118.0
14.3
18.1
Beban/ (manfaat) pajak penghasilan badan
Kini 17,778,557 20,747,074
5,424,049
1,826,864
116.7
30.5
10.3
Tangguhan 918,778 2,845,219
(2,269,475)
1,851,177
309.7
(247.0)
201.5
18,697,335 23,592,293
3,154,574
3,678,041
126.2
16.9
19.7
Laba neto periode berjalan 52,980,646 60,975,070
7,094,215
9,296,376
115.1
13.4
17.5
Pendapatan Komprehensif Lain
Total Laba Komprehensip Periode Berjalan
7,094,215
9,296,376
ANALISIS DAN INTERPRESTASI
A. ASPEK LIKUIDITAS
Aktiva lancar dari tahun 2009-2011 mengalami kenaikan masing – masing 22% , 31% dan
44%. Kenaikan utang pada periode yang sama yakni 38% 45% dan 71 %. Dari kenaikan
persentase kecendrungan dapat kita lihat bahwa kenaikan hutang lancar lebih besar daripada
kenaikan aktiva lancar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa trend likuiditas cenderung
menurun.
B. ASPEK SOLVABILITAS
Jumlah utang dari tahun 2009 – 2012 cenderung naik masing – masing 32%, 41% dan
69%. Sementara modal juga mengalami kenaikan yakni 10%, 17% dan 21% masing – masing dari
tahun 2009-2012. Pertambahan modal tidak sebanding dengan pertambahan hutang, hal ini
menunjukkan bahwa ada kecendrungan perusahaan semakin besar dibelanjai oleh dana pinjaman.
Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa solvabilitas perusahaan cenderung tetap dan sedikit
menurun di akhir tahun 2012.
C. ASPEK RENTABILITAS
Trend laba dari tahun ke tahun menunjukkan kecendrungan penurunan. Pada tahun 2009
naik 16% kemudian turun drastis 88% kemudian turun 82%. Sementara jumlah aktiva tahun 2009
16%, tahun 2011 naik 24% dan tahun 2012 naik 34%. Dari trend angka tersebut dapat
disimpulkan bahwa trens rentabilitas perusahaan menurun.
D. ASPEK AKTIVITAS USAHA
Tren penjualan neto dari tahun 2010 naik 16 persen kemudian tahun 2011 turun drastic
sebesar 76 persen kemudian tahun 2012 turun 74 %. Kalo dbandingkan dengan trend piutang
dagang yang selalu naiik masing masing 41% , 93% dan 47%. Dapat disimpulkan bahwa bagian
penagihan bekerja kurang efektif. Seharusnya jika trend penjualan menurun sudah selayaknya
trend piutang menurun.
Kemudian kalau dibandingkan trend penjualan dengan trend persediaan yang
menunjukkan trend persediaan yang naik setiap tahunnya masing – masing 25 %, 27% kemudian
49%. Apabila keadaan normal dapat disimpulkan bagian pemasaran dan bagian produksi atau
bagian pembelian bekerja kurang efesien.