analisis car/kpmm, ldr dan npl serta ...stie.muralinggau.ac.id/files/jme/volume 21, nomor 3...stie...

24
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768 STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 46 ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ROA PADA PT BPR SINDANG BINAHARTA PERIODE 2011-2015 Herman Paleni Dosen Tetap Program Studi Manajemen STIE Musi Rawas (email: [email protected]) ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Loan to Deposit Ratio (LDR) danNon-Performing Loan (NPL) serta pengaruhnya terhadap Return on Asset (ROA) pada PT BPR Sindang Binaharta Lubuklinggau periode 2011 sampai 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data sekunder dengan metode time series yang berasal dari laporan keuangan berupa neraca, laba rugi dan kualitas aktiva produktif antara tahun 2011 sampai 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda serta dilengkapi dengan asumsi klasik normalitas untuk mendapatkan model regresi. hipotesis diuji dengan menggunakan uji statistik simultan dan parsial pada tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan data berdistribusi normal, sehingga memenuhi syarat model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, yaitu CAR/KPMM, LDR dan NPL secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Secara parsial CAR/KPMM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA sedangkan NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Kata kunci : CAR, LDR, NPL, ROA Pendahuluan Bank sebagai perusahaan jasa yang berorientasi laba, harus dapat menjaga kinerja keuangannya dengan baik terutama tingkat profitabilitasnya. Profitabilitas bank adalah kemampuan bank untuk menghasilkan laba. Profitabilitas bank merupakan salah satu aspek yang dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai keberhasilan bank dalam menjalankan operasinya. Analisis terhadap profitabilitas bank merupakan analisis yang penting dilakukan karena dengan melakukan analisis profitabilitas bank dapat mengukur efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya yang

Upload: dangtuyen

Post on 01-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 46

ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA PENGARUHNYA

TERHADAP ROA PADA PT BPR SINDANG BINAHARTA

PERIODE 2011-2015

Herman Paleni

Dosen Tetap Program Studi Manajemen STIE Musi Rawas

(email: [email protected])

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Capital Adequacy Ratio (CAR) atau

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Loan to Deposit Ratio (LDR)

danNon-Performing Loan (NPL) serta pengaruhnya terhadap Return on Asset (ROA)

pada PT BPR Sindang Binaharta Lubuklinggau periode 2011 sampai 2015. Jenis

penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah

data sekunder dengan metode time series yang berasal dari laporan keuangan berupa

neraca, laba rugi dan kualitas aktiva produktif antara tahun 2011 sampai 2015.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Teknik

analisis yang digunakan adalah regresi berganda serta dilengkapi dengan asumsi

klasik normalitas untuk mendapatkan model regresi. hipotesis diuji dengan

menggunakan uji statistik simultan dan parsial pada tingkat signifikansi 5%.

Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan data

berdistribusi normal, sehingga memenuhi syarat model regresi berganda. Hasil

penelitian menunjukkan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05, yaitu

CAR/KPMM, LDR dan NPL secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA. Secara parsial CAR/KPMM berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA, LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA sedangkan

NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Kata kunci : CAR, LDR, NPL, ROA

Pendahuluan

Bank sebagai perusahaan jasa

yang berorientasi laba, harus dapat

menjaga kinerja keuangannya dengan

baik terutama tingkat profitabilitasnya.

Profitabilitas bank adalah kemampuan

bank untuk menghasilkan laba.

Profitabilitas bank merupakan salah

satu aspek yang dapat dijadikan tolok

ukur untuk menilai keberhasilan bank

dalam menjalankan operasinya.

Analisis terhadap profitabilitas bank

merupakan analisis yang penting

dilakukan karena dengan melakukan

analisis profitabilitas bank dapat

mengukur efektivitas dan efisiensi

penggunaan sumber-sumber daya yang

Page 2: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 47

dimiliki bank selama periode tertentu

(Sudiyatno dan Fatmawati, 2013:74).

Menurut Dendawijaya (2009:14)

Bank adalah suatu badan usaha yang tugas

utamanya sebagai lembaga perantara

keuangan (financial intermediaries), yang

menyalurkan dana dari pihak yang

berkelebihan dana (idle fund surplus unit)

kepada pihak yang membutuhkan dana atau

kekurangan dana (defisit unit) pada waktu

yang ditentukan.

Bank Perkreditan Rakyat adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat

mempunyai fungsi sebagai Penghimpun dan

penyalur dana masyarakat dan memiliki

tujuan untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalamrangka

meningkatkanpemerataan,pertumbuhan

ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah

peningkatan kesejahteraan rakyat banyak

(Roring, 2013:1032).

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

memiliki peranan penting dalam mendukung

pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan

menengah dengan menggunakan dana

masyarakat yang dipercayakan kepadanya.

Sebagai lembaga

kepercayaan, Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) wajib menjaga

dan memelihara kualitas kredit

agar senantiasa lancar maupun

menjaga likuiditas dan

rentabilitas/profitabilitasnya.

Dalam analisis laporan

keuangan, Return On

Assetselanjutnyadisebut ROA

paling sering disoroti dalam

mengukur

rentabilitas/profitabilitas bank,

karena ROA dapat mengukur

efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan

memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya untuk membiayai

operasional perusahaan

(Septiani dan Lestari, 2016:294-

295)

Faktor - faktor yang

mempengaruhi tingkat

rentabilitas atau profitabilitas

adalah rasio-rasio keuangan

seperti Capital Adequacy Ratio

atauKewajiban Penyediaan

Modal Minimum selanjutnya

disingkat CAR/KPMM, kualitas

aktiva yang tercermin pada Non

Page 3: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 48

Performing Loan selanjutnya

disingkat NPL dan rasio

likuditas yang tercermin pada

Loan to Deposit Ratio

selanjutnya disingkat LDR.

CAR/KPMM merupakan

indikator terhadap kemampuan

bank menutupi penurunan

aktivanya sebagai akibat dari

kerugian – kerugian bank yang

disebabkan oleh aktiva yang

berisiko.Demikian juga pada

BPR, CAR/KPMM merupakan

rasio kecukupan modal Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) yang

didapat dengan menentukan

besarnya nilai CAR/KPMM

yang sebelumnya dihitung dari

Aktiva Tertimbang Menurut

Resiko (ATMR).

LDR mencerminkan kegiatan

utama suatu bank yang dapat diartikan

tingkat penyaluran kredit juga

mempengaruhi besarnya nilai ROA,

dimana rasio yang mengukur

perbandingan jumlah kredit yang

diberikan bank dengan dana yang

diterima oleh bank.Rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat

likuiditas. Rasio yang tinggi

menunjukkan bahwa suatu bank

meminjamkan seluruh dananya (loan-

up) atau relatif tidak likuid (illiquid).

Sebaliknya rasio yang rendah

menunjukkan bank yang likuid dengan

kelebihan kapasitas dana yang siap

untuk dipinjamkan.

NPL adalah rasio dari risiko

kredit yang menunjukkan

perbandingan jumlah kredit

bermasalah dengan total kredit. NPL

yang tinggi akan dapat meningkatkan

suku bunga kredit dan suku bunga

kredit yang tinggi dapat menyebabkan

rendahnya permintaan akan kredit.

Semakin besar NPL, akan

mengakibatkan menurunnya ROA.

NPL yang tinggi tidak akan

memberikan kesempatan bagi bank

untuk memperoleh laba dari bunga

kredit, bahkan bank harus siap

menghadapi risiko terhadap

pengembalian kredit yang akan hilang.

Hal tersebut tentunya akan

berpengaruh terhadap rentabilitas

perusahaan yang cenderung menurun,

sehingga berdampak pada rendahnya

likuiditas perbankan tersebut(Edo dan

Wiagustini,2014:653).

Page 4: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 49

Beberapa peneliti telah melakukan

penelitian tentang pengaruh CAR/KPMM,

LDR dan NPL terhadap ROA. Hasil dari

beberapa peneliti akan digunakan dalam

penelitian ini, antara lainCAR berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap ROA

merupakan hasil penelitian Defri 2012,

Sudiyatno dan Fatmawati (2013),

Hutagalung, dkk(2013),CAR tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA

merupakan hasil penelitian Putri dan

Suhermin (2015), Purwoko dan Sudiyatno

(2013), CAR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA merupakan hasil

penelitian Sabir, dkk (2012), Septiani dan

Lestari(2016), NPL berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA merupakan

penelitian dariPutri dan Suhermin (2015),

Septiani dan Lestari (2016), Habbe dkk

(2012), Hutagalung, dkk (2013). NPL

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

ROA merupakan penelitian dari Edo dan

Wiagustini (2014). LDR berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap ROA

merupakan penelitian dari Habbe dkk

(2012), Sudiyatno dan Purwoko (2013).

LDR berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap ROA merupakan

penelitian dari Sudiyatno dan Fatmawati

(2013) sertaDefri (2012).

LDR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA

merupakan penelitian dari

Sudiyatno dan Purwoko(2013)

serta penelitian Hutagalung,

dkk (2013). NPL dan LDR

berpengaruh signifikan terhadap

ROA merupakan penelitian dari

Dewi dkk (2015).

Berdasarkan pada hasil

penelitian sebelumnya, maka

peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang

pengaruh CAR/KPMM LDR,

dan NPLterhadap ROA pada

PT. BPR Sindang Binaharta

Lubuklinggau.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah

dalam penelitian:

1) Bagaimana pengaruh CAR/

KPMM, LDR dan NPL

secara simultan terhadap

ROA pada PT Bank

Perkreditan Rakyat Sindang

Binaharta Lubklinggau ?

Page 5: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50

2) Bagaimana pengaruh CAR /

KPMM, LDR dan NPL secara

parsial terhadap ROA pada PT

Bank Perkreditan Rakyat Sindang

Binaharta Lubuklinggau?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan

penelitian, maka tujuan dalam

penelitian ini:

1) Untuk mengetahui pengaruh

CAR/KPMM, LDR dan NPL

secara simultan terhadap ROA pada

PT Bank Perkreditan Rakyat

Sindang Binaharta Lubuklinggau.

2) Untuk mengetahui pengaruh

CAR/KPMM, LDR dan NPL

secara parsial terhadap ROA pada

PT Bank Perkreditan Rakyat

Sindang Binaharta Lubuklinggau.

Tinjauan Pustaka

Menurut Undang-Undang

Republik Indonesia No.7 tahun 1992

pasal 1 tentang perbankan, yang

dimaksud dengan bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.Bank Perkreditan Rakyat atau

yang selanjutnya disebut BPR menurut

Undang-UndangNo. 7 Tahun 1992

BPR adalah lembaga keuangan yang

bergerak di bidang keuangan

yangmelaksanakan kegiatan usaha

perbankan secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariahyang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran.

Tujuan fundamental bisnis

perbankan adalahmemperoleh

keuntungan optimal dengan

jalanmemberikan jasa keuangan

kepada masyarakat.Bank harus selalu

menjaga kepercayaan masyarakatdan

menjaga agar kinerjanya tetap baik.

Upaya untuk memelihara dan

menjagakepercayaan masyarakat yang

dapat dilakukan bankadalah dengan

mempertahankan tingkatkesehatannya.

sionalnya harus

mampumenunjukkankemampuan

manajemen bank melalui

identifikasi,pengukuran, pengawasan

terhadap kegiatanmanajemen secara

umum maupun kemampuandalam

mengantisipasi risiko-risiko yang

timbul dalamusaha bank. Pengelolaan

Page 6: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 51

manajemen bank yangbenar akan

memperlancar pencapaian tujuan bank,yaitu

mencapai profitabilitas yang optimal dan

mempertahankan kepercayaan masyarakat.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan

bank yang khusus melayani masyarakat

kecil di kecamatan dan pedesaan. BPR

berasal dari Bank Desa, Bank Pasar,

Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank

lainnya yang kemudian dilebur menjadi

Bank Perkreditan Rakyat. Jenis produk yang

ditawarkan oleh BPR relatif lebih sempit

jika dibandingkan dengan bank umum

bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang

tidak boleh diselenggarakan oleh BPR,

seperti pembukaan rekening giro dan ikut

kliring.Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) pada dasarnya sama dengan kegiatan

Bank Umum, hanya yang menjadi

perbedaan adalah jumlah jasa bank yang

dilakukan BPR jauh lebih sempit. Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) dibatasi oleh

berbagai persyaratan sehingga tidak dapat

berbuat seleluasa bank umum.

Suatu bank yang dinilai sehat dapat dilihat

melalui kinerja keuangannya yang

ditunjukkan oleh profitabilitas bank tersebut.

Laporan Keuangan adalah indikator utama

dalam menilai kinerja keuangan suatu bank.

Berdasarkan laporan keuangan, bank dapat

menghitung sejumlah rasio

keuangan yang lazim dijadikan

dasar penilaiankinerja

perusahaan. Analisis rasio

keuangan merupakan salah satu

alat untukmemperkirakan atau

mengetahui kinerja suatu bank.

Laporan keuangan pada

dasarnya merupakan hasil

proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat

komunikasi antara data

keuangan atau aktifitas

perusahaan tersebut Adapun

tujuan laporan keuangan adalah

untuk memberikan informasi

kepada pihak yang

membutuhkan tentang kondisi

suatu perusahaan dari sudut

angka-angka dalam satuan

moneter (Fahmi, 2012:4-5).

Analisis keuangan

sangat bergantung kepada

informasi yang diberikan oleh

laporan keuangan perusahaan.

Ada tiga macam laporan

keuangan pokok yang

dihasilkan (1) neraca, (2)

Laporan Laba Rugi, (3)

Laporan Aliran Kas.

Page 7: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 52

Disamping ketiga laporan

pokok tersebut, dihasilkan juga

laporan pendukung seperti laporan

laba yang ditahan, perubahan modal

sendiri, dan diskusi-diskusi oleh

pihak manajemen (Hanafi dan Halim,

2014: 49).

Adapun rasio keuangan bank yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu

terdiri dari:

1) CAR/KPMM (Capital Adequacy

Ratio/Kewajiban Penyertaan

Modal Minimum)

Perhitungan rasio kecukupan

modal Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

didapat dengan menentukan besarnya

nilai Capital Adequacy Ratio (CAR)

yang sebelumnya dihitung dari Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Dalam perhitungan CAR berdasarkan

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

Kelembagaan Penilaian Kesehatan

Bank, modal terdiri dari modal inti dan

modal pelengkap:

a. Modal inti (tier 1), yakni modal

yang disetor secara efektif oleh

pemiliknya. Komponen modal inti

ini adalah modal disetor, agio

saham, cadangan umum, cadangan

tujuan, laba ditahan, laba tahun

lalu, laba tahun berjalan, dan bagian

kekayaan bersih anak perusahaan.

b. Modal pelengkap (tier 2), yakni

cadangan-cadangan yang dibentuk

tidak berasal dari laba, modal

pinjaman serta pinjaman

subordinasi. Modal pelengkap

terdiri dari cadangan revaluasi

aktiva tetap, cadangan penghapusan

aktiva yang diklasifikasikan, modal

kuasi, dan pinjaman subordinasi.

Dalam prakteknya perhitungan

CAR oleh Bank Indonesia (BI) disebut

Kewajiban Penyediaan Modal

Minimum Bank (KPMM),

berdasarkan Kodifikasi Peraturan

Bank Indonesia Kelembagaan

Penilaian Kesehatan Bank, untuk

penetapan Penilaian terhadap

pemenuhan KPMM BPR ditetapkan

sebagai berikut:

1. Pemenuhan KPMM sebesar 8%

diberi predikat “Sehat” dengan nilai

kredit 81, dan untuk kenaikan

setiap 0,1% dari pemenuhan

KPMM sebesar 8% nilai kredit

ditambah 1 hingga maksimum 100;

2. Pemenuhan KPMM kurang dari 8%

sampai dengan 7,9% diberi predikat

“Kurang Sehat” dengan nilai kredit

Page 8: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 53

65, dan untuk penurunan 0,1% dari

pemenuhan KPMM sebesar 7,9% nilai

kredit dikurangi 1 hingga minimum 0.

2) LDR (Loan to Deposit Ratio)

Loan to Deposit Ratio (LDR)

merupakan rasio yang mengukur

kemampuan bank untuk memenuhi

kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga

semakintinggi LDR maka laba bank

semakin meningkat (dengan asumsi bank

tersebut mampu menyalurkan kreditnya

dengan efektif), dengan meningkatnya laba

bank, maka kinerja bank juga meningkat.

Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR

suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank

tersebut (Hutagalung, dkk, 2013:124)

Loanto Deposit Ratio adalah rasio

antara seluruh jumlah kredit yang diberikan

bank dengan dana yang diterima oleh bank.

LDR tersebut menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan oleh deposan

dengan mengandalkan kredit sebagai sumber

likuiditasnya kepada debitur. Dengan kata

lain jumlah uang yang dipergunakan untuk

memberi pinjaman adalah uang yang berasal

dari titipan para nasabah. Semakin

tinggi LDR pada suatu bank maka akan

mengakibatkan semakin

rendahnya likuiditas bank

tersebut karena jumlah dana

yang diperlukan untuk

membiayai kredit menjadi

semakin besar, sebaliknya jika

semakin rendah LDR pada

suatu bank maka akan

mengakibatkan semakin

tingginya likuiditas bank yang

bersangkutan (Yuliana,

2014:174)

Besarnya kredit yang

disalurkan ke masyarakat

(nasabah) tercermin dari

besarnya Loan to Deposit Ratio

(LDR). Jika LDR melampaui

batas yang ditetapkan regulasi

sebesar 100%, maka ini berarti

risiko kredit meningkat. Potensi

untuk tidak terbayarnya hutang

tinggi, dan ini akan berdampak

pada peningkatan biaya

operasional bank (BOPO),

sehingga bank menjadi tidak

efisien (Sudiyatno dan

Purwoko,2013:31).

Penilaian terhadap

faktor likuiditas berdasarkan

Kodifikasi Peraturan Bank

Page 9: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 54

Indonesia Kelembagaan

Penilaian Kesehatan Bank ada 2

(dua) rasio yaitu:

a. Rasio Alat Likuid terhadap

Hutang Lancar

Alat Likuid meliputi kas dan

penanaman pada bank lain dalam

bentuk giro dan tabungan

dikurangi dengan tabungan bank

lain pada Bank. Sedangkan hutang

lancar meliputi Kewajiban Segera,

Tabungan, dan Deposito. Rasio

Alat Likuid terhadap Hutang

Lancar sebagaimana dimaksud

dalam ayat 1 huruf a sebesar 0%

diberi nilai kredit 0 dan untuk

setiap kenaikan 0,05% nilai kredit

ditambah 1 dengan maksimum

100.

b. Rasio Kredit terhadap Dana Yang

Diterima oleh Bank.

Kredit yang diberikan kepada

masyarakat dikurangi dengan

bagian kredit sindikasi yang

dibiayai bank lain. Penanaman

kepada bank lain, dalam bentuk

kredit yang diberikan dalam

jangka waktu lebih dari 3 (tiga)

bulan, Penanaman kepada bank

lain, dalam bentuk kredit dalam

rangka kredit sindikasi. Untuk

dana yang diterima berupa

Deposito dan tabungan

masyarakat, pinjaman dari bukan

bank lain dengan jangka waktu

lebih dari 3 (tiga) bulan (di luar

pinjaman subordinasi), Deposito

dan pinjaman dari bank lain

dengan jangka waktu lebih dari 3

bulan, modal inti dan Modal

Pinjaman. Rasio Kredit terhadap

Dana Yang Diterima oleh Bank

sebagaimana sebesar 115% atau

lebih diberi nilai kredit 0 dan

untuk setiap penurunan 1% mulai

dari rasio 115% nilai kredit

ditambah 4 dengan maksimum

100.

3. NPL (Non Performing Loan)

Non Performing loan (NPL)

adalah rasio dari risiko kredit yang

menunjukkan perbandingan jumlah

kredit bermasalah dengan total kredit.

NPL yang tinggi akan dapat

meningkatkan suku bunga kredit dan

suku bunga kredit yang tinggi dapat

menyebabkan rendahnya permintaan

akan kredit (Edo dan

Wiagustini,2014:653).

Page 10: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 55

Non Performing Loan (NPL)

merupakan perbandingan antara kredit

bermasalah terhadap total kredit. Rasio ini

mengindikasikan bahwa semakin tinggi

rasio NPL menunjukan semakin buruk

kualitas kreditnya (Sudiyatno dan

Purwoko,2013:30).

Surat Edaran Bank Indonesia

No13/24/DPNP/2011 menyatakan bahwa

risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan

debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi

kewajiban kepada bank. Dalam penelitian

ini digunakan Non Performing Loan (NPL)

sebagai proksi untuk mengukur tingkat

risiko kredit. NPL yang sering disebut kredit

bermasalah dapat diartikan sebagai pinjaman

yang mengalami kesulitan pelunasan akibat

adanya faktor kesenjangan atau faktor

eksternal di luar kemampuan kendali debitur

(Putri, 2010). Dendawijaya (2009:104)

menyatakan bahwa dampak dari rasio NPL

yang tidak wajar salah satunya adalah

hilangnya kesempatan memperoleh income

(pendapatan) dari kredit yang diberikan,

sehingga mengurangi perolehan

laba.Berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia menetapkan nilai NPL maksimum

suatu bank adalah sebesar 5%.

4. ROA (Return On Assets)

Return on Asset merupakan

perbandingan antara laba

sesudah pajak dengan total aset

yang dimiliki. Semakin besar

nilai ROA, maka semakin bagus

pula kinerja perusahaan

perbankan tersebut, karena

return yang didapatkan

perusahaan semakin besar

(Sudiyatno dan Purwoko,

2013:30).

Penilaian terhadap faktor

rentabilitas dapat dilakukan

berdasarkan Surat Keputusan

Bank Indonesia No.

30/12/KEP/DIR Tanggal 30

April 1997 (dalam Nurul

Lianawati,dkk. 2016:131 ) dan

Kodifikasi Peraturan Bank

Indonesia Kelembagaan

Penilaian Kesehatan Bank ada 2

(dua) rasio yaitu:

Rasio Laba Sebelum Pajak

dalam 12 bulan terakhir

terhadap Rata-Rata Volume

Usaha dalam periode yang

sama.

Page 11: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 56

Rasio Laba Sebelum Pajak dalm

12 bulan terakhir terhadap Rata-Rata

Volume Usaha dalam periode yang

sama sebesar 0% atau negatif diberi

nilai kredit 0 dan untuk setiap

kenaikan 0,015% mulai dari 0% nilai

kredit ditambah 1 dengan maksimum

100.

1. Rasio Biaya Operasional dalam 12

bulan terakhir terhadap Pendapatan

Operasional dalam periode yang

sama

Rasio Biaya Operasional dalam 12

bulan terakhir terhadap Pendapatan

Operasional dalam periode yang

sama sebesar 100% atau lebih

diberi nilai kredit 0 dan untuk

setiap penurunan sebesar 0,008%

nilai kredit ditambah 1 dengan

maksimum 100.

Metode Penelitian

Variabel penelitian dibagi menjadi

dua, yaitu variabel bebas

(Independent) dan variabel terikat

(Dependent). Untuk variabel bebas (X)

terdiri dari CAR/KPMM, LDR dan

NPL sedangkan variabel terikat (Y)

adalah ROA.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu laporan keuangan

PT Bank Perkreditan Rakyat Sindang

Binaharta Lubuklinggau yang terdiri

atas aktiva produktif, neraca dan

laporan laba rugi.

Sampel

Pada penelitian ini sampel yang

digunakan adalah laporan keuangan

PT Bank Perkreditan Rakyat Sindang

Binaharta Lubuklinggau yang terdiri

atas aktiva produktif, neraca dan

laporan laba rugi selama 5 tahun dari

tahun 2011-2015.

Analisis Data

Uji Normalitas

Ada beberapa teknik yang

digunakan untuk menguji normalitas

data, salah satu diantaranya adalah

dengan menggunakan kolmogorov-

smirnov (Ghozali,2006:83). Kriteria

normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak

signifikan untuk suatu taraf

signifikansi (α) tertentu.

Kriteria yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Page 12: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 57

1) Taraf signifikan α = 0,05.

2) Membandingkan signifikansi nilai

kolmogorov-smirnov dengan taraf

signifikansi yang digunakan.

3) Jika signifikansi kolmogorov-smirnov

yang diperoleh > α, maka sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal.

4) Jika signifikansi kolmogorov-smirnov

yang diperoleh < α, maka sampel bukan

berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

Uji Regresi Berganda

Formulasi persamaan regresi berganda yaitu

sebagai berikut (Qudratullah, 2013:.89):

Dimana:

Y : Return On Assets (ROA)

a : Bilangan Konstanta

b1-b2 : Koefisien Regresi dari masing-

masing variabel independen

X1 : Capital Adequacy Ratio

(CAR/KPMM)

X2 : Loan to Deposit Ratio (LDR)

X3 : Non Performing Loan (NPL)

e :Variabel Pengganggu/ residual

Koefisien Determinasi

Bila nilai koefisien

determinasi sama dengan 0 (R2 =

0), artinya variasi dari Y tidak

dapat diterangkan oleh X sama

sekali.

Sementara bila R2 = 1,

artinya variasi dari Y secara

keseluruhan dapat diterangkan

oleh X. Dengan kata lain bila R2

= 1, maka semua titik

pengamatan berada tepat pada

garis regresi. Dengan demikian

baik atau buruknya suatu

persamaan regresi ditentukan

oleh R2 nya yang mempunyai

nilai antara nol dan satu.

Dalam mencari koefisien

determinasi dapat menggunakan

rumus (Ridwan dan Akdon,

2010: 143):

KP = (Rx1.x2.y)2. 100%

Keterangan :

KP = Koefisien Determinan

R2 = Koefisien Korelasi

Uji F (Simultan)

Menurut Ridwan dan Akdon

(2010:144), dalam menguji

signifikansidengan membandingkan

Fhitung dengan Ftabel yaitu dengan

menggunakan rumus:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 e

Page 13: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 58

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅2(𝑛−𝑚−1)

𝑚.(1−𝑟2)

Keterangan :

n = Jumlah observasi

m = Jumlah Variabel Bebas

R2 = Koefesien Determinasi

Dengan taraf signifikansi α = 0,05

dengan derajat kebebasan df = (n-k-1),

dimana n = jumlah observasi

dan k = jumlah variabel.

Kriteria pengujian signifikansi :

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau sign ≤ α

maka tolak H0 artinya signifikan

danJika𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau sign ≥ α

maka terima H0 artinya tidak

signifikan.

Uji T (Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji secara

parsial antara variabel bebas (X)

terhadap variabel dependen (Y),

mengunakan rumus yaitu:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟²

Keterangan :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = nilai t

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Untuk mengetahui nilai t tabel

ditentukan nilai signifikansi 5%

dengan derajat kebebasan yaitu df =

(n-k), dimana n = jumlah observasi

dan k= jumlah variabel.

Kriteria Pengujian:

- Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau sign ≤

α, maka tolak H0 artinya

signifikan yaitu variabel bebas

(X) berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap variabel

dependen (Y).

- Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau atau sign

≥ α. maka terima H0 artinya

tidak signifikan yaitu variabel

bebas (X) tidak berpengaruh

signifikan secara parsial

terhadap variabel dependen (Y).

Hasil Penelitian

Hasil Uji Normalitas

Untuk mengetahuihasil uji normalitas,

dapat dilihat pada tabel.1:

Page 14: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 59

Tabel.1

Hasil Uji Normalitas

KPMM LDR NPL ROA

N 5 5 5 5

Normal Parametersa,b

Mean 81,6120 56,8900 8,5920 8,3240

Std.

Deviation 18,30220 13,23652 5,38603 5,46641

Most Extreme

Differences

Absolute ,215 ,248 ,237 ,220

Positive ,181 ,248 ,206 ,178

Negative -,215 -,196 -,237 -,220

Kolmogorov-Smirnov Z ,481 ,554 ,530 ,493

Asymp. Sig. (2-tailed) ,975 ,919 ,942 ,968

Sumber :Data diolah peneliti, 2016

Berdasarkan tabel.1 , dapat dilihat bahwa

nilai signifikansi CAR/KPMM sebesar

0,975, nilai signifikansi LDR sebesar 0.919,

nilai signifikansi NPL sebesar 0.942 dan

nilai signifikansi ROA sebesar 0.968. Hal ini

menunjukkan bahwa masing - masing

variabel yaitu CAR/KPMM, LDR,NPL,

dan ROA memiliki nilai signifikansi

diatas 0.05 sehingga ketiga variabel

memiliki data yang terdistribusi normal.

Uji Regresi Berganda

Untuk mengetahui koefisien variabel CAR/KPMM, NPL dan LDR maka dapat dilihat pada

tabel. 2:

Tabel. 2

Hasil Uji Regresi Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error

Beta

(Constant) 165,173 4,914

33,614 0,019

KPMM -1,925 0,067 -6,445 -28,762 0,022

LDR -0,625 0,021 -1,513 -29,514 0,022

NPL 4,167 0,191 4,106 21,872 0,029

Sumber : Data diolah peneliti, 2016.

Page 15: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 60

Berdasarkan hasil perhitungan regresi,

maka diperoleh nilai b₁ = - 1,925, b₂ =

- 0.625dan b3 = 4,167sedangkan nilai a

= 165,173 ketiga nilai tersebut

dimasukkan kedalam persamaan

regreasi berganda sebagai berikut:

Y = a - b₁X₁- b₂X₂- b3X3

ROA = 165,173– 1,925CAR/KPMM

– 0.625 LDR + 4,167 NPL

Berdasarkan model regresi dan tabel. 2

dapat dijelaskan:

1. Persamaan regresi linear berganda

diatas, diketahui mempunyai

konstanta sebesar 165,173.

Besaran konstanta menunjukkan

bahwa jika variabel-

variabelindependen diasumsikan

konstan, maka variabel dependen

yaitu ROA akan naik sebesar

165,173satuan.

2. CAR/KPMM memiliki koefisien

bertanda negatif sebesar - 1,925,

artinya setiap kenaikan

CAR/KPMM sebesar 1% akan

menyebabkan penurunan ROA

sebesar 192,5%.

3. Loan to Deposit Ratio (LDR)

memiliki koefisien bertanda

negatif sebesar - 0.625, artinya

setiap kenaikan LDR sebesar 1%

akan menyebabkan penurunan

ROA sebesar 62,5 %.

4. Non Performing Loan (NPL)

memiliki koefisien bertanda

negatif sebesar4,167, artinya

setiap kenaikan NPL sebesar 1%

akan menyebabkan penurunan

ROA sebesar 416,7%.

Uji Determinasi

Tabel. 3

Hasil Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 1,000a 1,000 ,999 ,13333

a. Predictors: (Constant), NPL, LDR, KPMM

Pada tabel. 3, dapat dilihat bahwa nilai

R Square (R²) sebesar 1,00 atau 100

%. Artinya naik dan turunnyaROA

dapat dipengaruhi 100% oleh variabel

independen yaitu CAR/KPMM, NPL

dan LDR.

Page 16: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 61

Uji Simultan (Uji Statistik F) Adapun dalam penelitian ini

hasil uji F dapat dilihat pada

tabel:

Tabel. 4

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 119,509 3 39,836 2240,821 ,016b

Residual ,018 1 ,018

Total 119,527 4

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), NPL, LDR, KPMM

Sumber : Data diolah peneliti, 2016.

Pada tabel. 4 diatas dapat dilihat bahwa hasil

uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar

2240,821dengan signifikansi sebesar 0.016.

Maka dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0.05 sehingga variabel CAR/KPMM,

LDR dan NPL secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA.

Uji Parsial (Uji Statistik T)

Untuk mengetahui hasil

pengujian variabel NPL dan

LDR terhadap ROA dijelaskan

sebagai berikut:

a. Pengujian secara parsial

variabel KPMM

terhadapReturn On Asset

(ROA)

Tabel . 5

Hasil Uji Variabel KPMM terhadap ROA

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

KPMM -1,925 0,067 -6,445 -28,762 0,022

Sumber : Data diolah peneliti, 2016.

Dari tabel. 5 dapat dilihat bahwa nilai t

hitung sebesar -28,762dengan signifikansi

sebesar 0.022. Karena nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05, maka

CAR/KPMM berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap

Page 17: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 62

ROA. Hal ini mengindikasikan bahwa

besarnya pemberian modalyang tidak

didukung dengan kualitas kredit yang

baik, maka akan menurunkan nilai

ROA.Oleh sebab itu, nilai

CAR/KPMM bank PT. BPR Sindang

Binaharta dari tahun 2011 sampai

2015 selalu mengalami kenaikan

antara 50%-100% hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan

penyertaan modal yang tidak

diimbangi dengan kualitas kredit

menyebabkan nilai ROA menjadi

menurun.

b. Pengujian secara parsial variabel

Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadapReturn On Asset (ROA)

Tabel. 6

Hasil Uji Variabel LDR terhadap ROA

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

LDR -0,625 0,021 -1,513 -29,514 0,022

Sumber : Data diolah peneliti, 2016.

Dari tabel. 6 dapat dilihat bahwa

nilai t hitung sebesar -29,514

dengan signifikansi sebesar 0.022.

Karena nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05, maka LDR

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA. Hal ini

mengindikasikan bahwa besarnya

pemberian kredit dengankualitas

kredit yang buruk akan

meningkatkan risiko terutama bila

pemberian kredit dilakukan dengan

tidak menggunakan prinsip kehati-

hatian dan ekspansi dalam

pemberian kredit yang kurang

terkendali, sehingga bank akan

menanggung risiko yang lebih

besar pula

c. Pengujian secara parsial variabel

Non Performing Loan (NPL)

terhadapReturn On Asset (ROA)

Page 18: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 63

Tabel. 7

Hasil Uji Variabel NPL terhadap ROA

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

NPL 4,167 0,191 4,106 21,872 0,029

Sumber : Data diolah peneliti, 2016.

Dari tabel. 7 dapat dilihat bahwa diperoleh

nilai t hitung sebesar 21,872 dengan

signifikansi 0,029. Karena nilai signifikansi

lebih kecil daripada 0,05 maka NPL

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA. Hal ini menyatakan bahwa kenaikan

yang terjadi pada NPL akan berpengaruh

terhadap penurunan ROA. Adanya kenaikan

NPL atau kredit bermasalah menunjukkan

banyaknya peminjaman kredit yang

mengalami kendala dalam melunasi

kewajibannya. Hal ini terjadi bisa karena

kesengajaan yang dilakukan oleh debitur

atau pun masalah lain yang berada diluar

kendali debitur. Jika NPL menunjukkan

kenaikan yang tinggi, maka tingkat

kesehatan bank akan semakin menurun

dengan nilai asset yang dimiliki. Bank harus

selalu menjaga kreditnya agar tidak masuk

dalam golongan kredit bermasalah (NPL).

Resiko yang dihadapi bank merupakan

resiko tidak terbayarnya kredit yang disebut

dengan default risk atau resiko kredit.

Meskipun resiko kredit tidak dapat

dihindarkan, maka harus diusahakan dalam

tingkat yang wajar berkisar

antara 3% - 5% dari total

kreditnya. Oleh sebab itu, nilai

NPL bank PT. BPR Sindang

Binaharta tahun 2014 dan 2015

sebesar 13% - 14%, hal ini

menunjukkan nilai yang tinggi

dan melebihi batas kewajaran,

maka hal ini dipastikan kinerja

operasional pada bank tersebut

akan menjadi terganggu,

sehingga bank harus

mengurangi pemberian

kreditnya.

Pembahasan

1. Pengaruh CAR/KPMM, NPL

dan LDR secara simultan

TerhadapROA

Dari hasil penelitian

menyatakan bahwa

CAR/KPMM, LDR dan NPL

secara simultan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

ROA. Hasil penelitian ini

Page 19: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 64

mendukung hasil penelitian dari Dewi

dkk (2015).

Hal ini berarti pihak bank

harus memperhatikan kondisi

CAR/KPMM, LDR dan NPL dengan

tujuan meningkatkan kinerja keuangan

bank, sehingga masyarakat dan para

investor memilih untuk melakukan

transaksi perbankan dan berinvestasi

pada bank tersebut. Dari hasil

penelitian menunjukkan kenaikan

CAR/KPMM dan LDR bukan berarti

ROA menjadi ikut naik, namun

sebaliknya ROA menjadi turun. Hal

yang berpengaruh sebenarnya adalah

risiko NPL, yang mana ketika

rendahnya NPL maka kredit yang

disalurkan berjalan dengan baik

sehingga frekuensi perputaran dana

lebih tinggi dalam menghasilkan laba

melalui kredit. Semakin rendah tingkat

NPL maka profitabilitas (ROA) yang

diperoleh oleh bank tersebut akan

semakin meningkat. Namun

sebaliknya semakin tinggi tingkat

NPL maka profitabilitas (ROA) yang

diperoleh oleh bank tersebut akan

semakin menurun.

2. Pengaruh CAR/KPMM) secara

parsial terhadap ROA

Berdasarkan hasil

penelitian, karena nilai

CAR/KPMM berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA.

Dengan demikian bahwa sesuai

dengan konsep bisnis perbankan

adalah kepercayaan, sebesar apapun

modal bank jika masyarakat tidak

percaya dengan manajemenbank

tersebut, maka akansulit bagi bank

untuk membangun kepercayaan

tersebut. Namun jika masyarakat

percaya,maka akan banyak dana

masyarakat yang disalurkan lewat

bank, dan pihak bank

dapatmelakukan kegiatan

operasional tanpa terganggu dengan

persoalan modal. Oleh karena itu,

makamanajemen harus dapat

membangun dan menjaga

kepercayaan masyarakat terhadap

bank, sehingga kinerja bank akan

meningkat.Hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian dari

Sudiyatno dan Fatmawati (2013),

Defri (2012), Hutagalung, dkk

(2013) yang menyebutkan CAR

berpengaruh positif dan tidak

Page 20: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 65

signifikan terhadap ROA. Berbeda juga

dengan hasil penelitian Putri dan

Suhermin (2015) dan Sudiyatno dan

Purwoko (2013),

yang menyatakan CAR tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA, sertaSabir, dkk

(2012) dan Septiani dan Lestari (2016)

yang menyatakan CAR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROA.

3. Pengaruh LDR terhadapROA

Berdasarkan hasil penelitian, karena

nilai Loan to Deposit Ratio (LDR)

diperoleh negatif dan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05, Dengan demikian

Loan to Deposit Ratio (LDR)

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA.Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Habbe dkk

(2012), Sudiyatno dan Purwoko (2013),

yang menyatakan bahwa LDR

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA. Namun berbeda dari

Sudiyatno dan Fatmawati (2013), Defri

(2012) serta Sudiyatno dan Purwoko

(2013) yang menyatakan bahwa LDR

tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Dari hasil penelitian yang

dilakukan memberikan bukti bahwa

peningkatan rasio LDR mencerminkan

ada kecenderungan membaiknya fungsi

intermediasi yaitu semakin tinggi rasio

ini kemungkinan untuk memperoleh laba

dari ekspansi kredit akan semakin

besar, meskipun dengan risiko

yang lebih besar. Demikian juga

semakin rendah LDR

mengindikasikan kurangnya

kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan

dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya, sehingga dapat

menimbulkan kerugian yang

berdampak pada turunnya

profitabilitas.LDR yang bernilai

positif dan tidak signifikan

terhadap ROA,

mengindikasikan bahwa

besarnya pemberian kredit tidak

didukung dengan kualitas

kredit. Kualitas kredit yang

buruk akan meningkatkan risiko

terutama bila pemberian kredit

dilakukan dengan tidak

menggunakan prinsip kehati-

hatian dan ekspansi dalam

pemberian kredit yang kurang

terkendali, sehingga bank akan

Page 21: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 66

menanggung risiko yang lebih

besar pula.

4. Pengaruh NPL terhadap ROA

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan karena nilai Non

Performing Loan (NPL)positif dan

signifikansi lebih kecil dari

0,05.Dengan demikian Non

Performing Loan (NPL)

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA.Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitianEdo dan

Wiagustini (2014), dan berbeda

dengan hasil penelitian Putri dan

Suhermin (2015), Septiani dan

Lestari (2016), Habbe dkk (2012),

Hutagalung (2011), yang

menunjukkan NPL (Non

Performing Loan) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

ROA (Return On Assets). Adanya

pengaruh negatif yang ditunjukkan

oleh NPL mengindikasikan bahwa

apabila NPL mengalami kenaikan

maka ROA akan mengalami

penurunan, dan sebaliknya,

semakin besar NPL

mengindikasikan kerugian yang

diperoleh bank sehingga akan

menurunkan kemampuan bank

dalam meningkatkan keuntungan

atau pendapatan yang disebabkan

dari jumlah kredit bermasalah

menjadi besar dan hal ini akan

menurunkan ROA. Sebaliknya,

semakin kecil NPL maka Return on

Assets (ROA) akan semakin

meningkat sehingga kinerja

keuangan bank dapat dikatakan

semakin baik.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, maka dapat diambil

simpulan:

1. CAR/KPMM, LDR dan NPL secara

simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA. Dengan

demikian bahwa kenaikan dan

penurunan yang terjadi pada

CAR/KPMM, LDR dan NPL akan

berpengaruh terhadap Return On

Asset(ROA).

2. CAR/KPMM berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA.

Dengan demikian bahwa kenaikan

Page 22: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 67

pada CAR/KPMM akan

menurunkanReturn On Asset (ROA) dan

sebaliknya penurunan yang terjadi pada

CAR/KPMM akan menaikkanReturn On

Asset (ROA).

3. LDR berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA pada PT BPR Sindang

Binaharta. Dengan demikian bahwa

kenaikan pada Loan to Deposit

Ratio(LDR)tidak akan segnifikan

terhadap kenaikan Return On Asset

(ROA) dan sebaliknya penurunan yang

terjadi pada Loan to Deposit Ratio(LDR)

akan menaikkanReturn On Asset (ROA).

4. NPL berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROApada PT BPR Sindang

Binaharta. Dengan demikian bahwa

kenaikan yang terjadi pada Non

Performing Loan(NPL)akan

menurunkanReturn On Asset (ROA), atau

jika Non Performing

Loan(NPL)meningkat, maka Return On

Asset (ROA) akan menurun, sebaliknya

jika Non Performing Loan(NPL)

menurun, maka Return On Asset (ROA)

akan meningkat.

Saran

Adapun saran dari hasil

penelitian ini adalah:

1. PT. Bank Perkreditan Rakyat

Sindang Binaharta

Lubuklinggau hendaknya

mampu mengurangi jumlah

kredit bermasalah yang

dihadapi dengan prinsip

kehati-hatian, agar dapat

memperkecil kemungkinan

terjadinya kredit bermasalah

karena kesalahan penyaluran

kredit.

2. Dalam pemberian kredit,

hendaknya PT. Bank

Perkreditan Rakyat Sindang

Binaharta Lubuklinggau,

dapat melakukan analisis

terhadap kemampuandebitur

dalam memenuhi

kewajibannya, konsep 5C

dalam manajemen kredit

tentunya dapat diterapkan

bagi pihak bank, sehingga

permasalahan kredit macet

dapat teratasi, dan para

investor menjadi tertarik

untuk menanamkan

investasinya.

Page 23: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 68

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Ridwan. 2010. Rumus dan

Data dalam Analisis Statistika.

Cetakan ke-4. Alfabeta.

Bandung.

Defri. 2012. Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR),

Likuiditas dan Efisiensi

Operasional Terhadap

Profitabilitas Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di

BEI. Jurnal Manajemen 1 (1).

Dendawijaya, Lukman. 2009.

Manajemen Perbankan. Edisi

Revisi. Bogor: PT Ghalia,

Indonesia.

Dewi,L.E, Herawati, N.T, Erni L.G

dan Sulindawati. (2015).

Analisis Pengaruh NIM, BOPO,

LDR, Dan NPL Terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Pada

Bank Umum Swasta Nasional

Yang Terdaftar Pada Bursa Efek

Indonesia Periode 2009-2013 ).

E-journal S1 Ak. Universitas

Pendidikan Ganesha 3 (1).

Edo, Delsi S.R dan Wiagustini, P.

2014. Pengaruh Dana Pihak

Ketiga, Non Performing Loan,

Dan Capital Adequacy Ratio

Terhadap Loan To Deposit Ratio

Dan Return On Assets Pada

Sektor Perbankan Di Bursa Efek

Indonesia. E-Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana

3 (11).

Fatmawati A. dan B. Sudiyatno. 2013.

Pengaruh Risiko Kredit dan

Efisiensi Operasional Terhadap

Kinerja Bank. Jurnal Organisasi

dan Manajemen 9(1).

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan

Keuangan. Alfabeta. Bandung.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis

Multivarite dengan SPSS.

Cetakan Keempat. Semarang:

Universitas Diponegoro

Habbe, H. A., M. Ali, dan M. Sabir.

2012. Pengaruh Rasio

Kesehatan Bank Terhadap

Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah dan Bank

Konvensional di Indonesia.

Jurnal Analisis 1(1).

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul.

2014. Analisis Laporan

Keuangan. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Hutagalung, E.N, Djumahir, dan

Ratnawati, K. 2013. Analisa

Rasio Keuangan terhadap

Kinerja Bank Umum di

Indonesia. Jurnal Aplikasi

Manajemen 11(1).

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

Kelembagaan Penilaian

Kesehatan Bank. 2012. Pusat

Riset dan Edukasi Bank Sentral

(PRES).

Nurul Lianawati, dkk. 2016.Penilaian

Kesehatan Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) berdasarkan

Surat Keputusan Direksi Bank

Indonesia No. 30/12/KEP/DIR

Tahun 1997 (Studi Pada PT.

BPR Artha Pamenang,

Kabupaten Kediri).Jurnal

Administrasi Bisnis 30 (1)

Putri, C.C dan Suhermin. 2015.

Pengaruh NPL, LDR, CAR

Terhadap Profitabilitas Bank

Page 24: ANALISIS CAR/KPMM, LDR DAN NPL SERTA ...stie.muralinggau.ac.id/files/JME/Volume 21, Nomor 3...STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 50 2) Bagaimana

STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 69

Umum Swasta Nasional

Devisa. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen 4 (4).

Qudratullah, Mohammad Farhan.

2013. Analisis Regresi

Terapan. CV Andi Offset.

Yogyakarta.

Roring, D J Gaby. 2013. Analisis

Determinan Penyaluran Kredit

Oleh Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) Di Kota Manado. Jurnal

EMBA 1(3).

Sabir, dkk, 2012. Pengaruh Rasio

Kesehatan Bank Terhadap

Kinerja Keuangan Bank Umum

Syariah Dan Bank

Konvensional Di Indonesia.

Jurnal Analisis 1(1).

Septiani R dan Lestari P.V. 2016.

Pengaruh NPL Dan LDR

Terhadap Profitabilitas Dengan

CAR Sebagai Variabel Mediasi

Pada PT BPR Pasar Raya Kuta.

E-Jurnal Manajemen Unud. 5

(1).

Sudiyatno B. dan D. Purwoko. 2013.

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Bank

(Studi Empirik pada Industri

Perbankan di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Bisnis

Ekonomi 20(1).

Undang-Undang Republik Indonesia

No.7 tahun 1992 tentang

Perbankan.

Yuliana, 2014. Pengaruh LDR, CAR,

ROA dan NPL Terhadap

Penyaluran Kredit Pada Bank

Umum Di Indonesia Periode

2008–2013. Jurnal Dinamika

Manajemen 2 (3).