analisis balanced scorecard terhadap kinerja...

118
ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA BPRS AL SALAAM (Studi Pada BPRS Al Salaam Pusat Cinere) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh: Chandra Wibawa NIM: 103046128253 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2009 M LEMBAR PERNYATAAN

Upload: vanminh

Post on 07-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP

KINERJA BPRS AL SALAAM

(Studi Pada BPRS Al Salaam Pusat Cinere)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh:

Chandra Wibawa

NIM: 103046128253

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2009 M LEMBAR PERNYATAAN

Page 2: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

i

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidaytullah

Jakarta.

2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juni 2008

Chandra wibawa

Page 3: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

ii

ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP

KINERJA BPRS AS SALAM

SKRIPSI

Diajukan kepada fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Islam (S, E, I)

Oleh :

Chandra Wibawa

NIM : 103046128253

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Phil. J. M. Muslimin, MA A. M. Hasan Ali, MA

NIP. 150295489 NIP. 1503702264

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M / 1429 H

Page 4: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA

BPRS AL SALAAM telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada skripsi ini

telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam

(SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 14 Mei 2009

Dekan,

Prof.DR.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422

PANITIA UJIAN

Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (……………………)

NIP. 150 289 264

Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (……………………)

NIP. 150 318 308

Pembimbing I : Dr. Phil. J. M. Muslimin, MA (……………………)

NIP. 150 295 489

Pembimbing II : A. M. Hasan Ali, MA (……………………)

NIP. 150 3702 264

Penguji I : Ir. Agus Edi Sumanto, MM, M,Si, AAIJ (……………………)

Penguji II : Dra. Hj. Nuriyah Thahir, MM (……………………)

NIP. 150 321 873

Page 5: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

iv

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada hadirat Allah SWT, yang

senantiasa memberi rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta

salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,

beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya.

Dengan taufiq dan hidayah Allah SWT, serta dilakukan dengan sungguh-

sungguh, penulis dapat menyusun skripsi hingga selesai yang berjudul “Analisis

Balance Scorecard Terhadap Kinerja PT. BPRS Al Salaam Amal Salman”. Dalam

menyusun skripsi ini, penulis banyak menemukan berbagai kesulitan yang dirasakan

menghambat penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak

terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi

Islam) yang telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam

penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak H.Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam) yang telah memberi semangat dan dorongan serta

arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. Phil. J. M. Muslimin, MA, selaku Dosen Pembimbing I yang

dengan penuh kesabaran telah memberi semangat dan dorongan serta arahan

Page 6: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

v

dalam membimbing secara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak A. M. Hasan Ali, MA, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran telah memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam

membimbing secara lahir maupun batin, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Pengurus dan staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah meluangkan waktu, memberikan fasilitas dan

beberapa referensi untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Ir. Chotib Muhammad selaku Direktur Utama PT BPRS Al Salaam

Amal Salman beserta staf dan karyawannya.

8. Bapak Pranata Setioadi, SSi, selaku Kepala Bagian Sumber Daya Manusia PT

BPRS Al Salaam Amal Salman yang telah memberikan fasilitas penelitian

dan memberikan data-data serta informasi yang diperlukan.

9. Ibu Nurmalis, S.Sos. selaku Ibuku tersayang, Ayahanda Wil Herman, kakakku

Roosmala Dewi, Spd, Adikku Rosmaniar, Tiada kata yang dapat kuucapakan

selain terima kasih yang tak terbatas untuk semua pengorbanan yang telah

diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. Ku

yakin kasih sayang, cinta suci dan pengorbanan kalian takkan tertandingi

adanya, oleh karena itu saya selaku anak, Saudara akan selalu berusaha

membuat kalian tersenyum dan bangga. Dan special one (Dita Restiana),

yang telah banyak membantu penulis baik berupa moril maupun materil,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

vi

10. Keluarga besar HIMATA Jakarta Raya dan PB HIMATA, Fahrul, TB Ade,

S.Sos, ozy, Siti Badiah, SHI, dan rekan-rekan sekalian yang tidak dapat

penulis sebutksn satu persatu

11. Keluarga besar Bonisari, Indri’s Familiy, Abi Heru, Umi, dan si cantik Widia

serta rekan-rekan KKS 2006, yang telah memberikan perubahan besar pada

diri penulis.

12. Rekan-rekan angkatan 2003 FSH..Bunga Puspita Amd, yang banyak

memberikan semangat, dorongan, motivasi dan inspirasi bagi penulis. Dhanny

Firdaus sahabat sejatiku, dan seluruh rekan-rekan PS B, yang telah

menggoreskan banyak kenangan manis, canda serta tawa selama menjalani

perkuliahan. (mohon maaf tidak bisa disebutkan satu per satu).

Akhirnya tiada untaian kata yang berharga kecuali ucapan Alhamdulillahi

robbil ‘alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT. Besar harapan

penulis, dengan hadirnya skripsi ini semoga bermanfaat bagi penulis dan bagi

pembaca pada umumnya.

Jazakumullah khairun katsir

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta. 1 Maret 2009

Penulis

Page 8: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

vii

ABSTRAKSI

Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah di negeri

kita ini, yang dari tahun mulai awal berdirnya 1992 sampai sekarang bank syari’ah

dirasakan mengalami kemajuan-kemajuan yang produktif, dalam hal pendapatan,

jumlah nasabah, dan luas wilayah secara signifikan. hal ini ditandai dengan

banyaknya bermunculan bank-bank syariah baru.

Dengan kemajuan – kemajuan tersebut maka dirasakan perlu adanya diadakan

pengukuran-pengukuran terhadap kinerja bank syari’ah tersebut, agar nantinya dapat

dipergunakan sebagai tolak ukur dan pembelajaran bagi usaha-usaha unit syari’ah

yang lainnya.dengan adanya fenomena tersebut penulis berinisiatif untuk meneliti

tentang kinerja salah satu bank syari’ah dengan tekhik pengukuran yang telah banyak

digunakan sebelumnya yaitu ; Balanced Scorecad.

Penulis menggunakan tekhnik pengukuran ini karena konsep yang dipakai

untuk mengukur tidak melihat dari satu perspektif saja melainkan mengguakan 4

perspektif. Sehingga cukup relevan untuk mengukur tingkst kinerja bank yang sedang

berkembang.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk menulis

skripsi dengan judul “Analisis Balance scorecard terhadap PT BPRS AL Salaam”

Sedangkan tekhnik analisa data memakai dua pendekatan yaitu :

1. pendekatan Balanced Scorecard, yang merupakan alat analisis utama yang

juga digunakan dalam analisis dalam skripsi ini. Pendekatan tersebut

digunakan untuk menganalisis tingkat kinerja perusahaan secara capat, tepat

Page 9: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

viii

dan menyeluruh dengan dipandang dari empat segi, yaitu perspektif keuangan,

pelanggan, proses bidnis internal, pembelajaran serta pertumbuhan.

2. pendekatan dengan skala likhter, yaitu suatu cara untuk memperoleh

informasi agar dapat diperoleh hipotesa tentang kepuasan nasabah dan

karyawan secara tepat.

Setelah dianalisa lebih jauh maka didapatkan hasil yang cukup baik bagi

keseluruhan kinerja BPRS AL Salaam Pusat Cinere, karena dalam analisa kartu skor

balanced scorecard didapatkan hasil yang cukup baik.

Jakarta, 1 Maret 2009

Chandra Wibawa

Page 10: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

ix

OUT LINE

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 7

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 8

D. Kajian Pustaka 10

E. Kerangka Teori 13

F. Metode Penelitian 15

F. Pedoman Dan Sistematika Penulisan 21

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGUKURAN KINERJA DENGAN

BALANCED SCORECARD

A. Pengukuran Kinerja

1. Definisi Pengukuran Kinerja 23

Page 11: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

x

2. Manfaat Pengukuran Kinerja 25

3. Syarat-syarat Pengukuran Kinerja 27

B. Metode Pengukuran Kinerja Dengan Balanced Scorecard

1. Definisi Balanced Scorecard 28

2. Keempat Penghalang Dalam 29

Keberhasilan Suatu Perusahaan

3.Berbagai Perspektif Yang Diukur 31

Dalam Balanced Scorecard

A. Analisis SWOT, Berdasarkan Matriks Dampak Silang

1.Pengertian Analisis SWOT 40

2.Manfaaat dan Fungsi Analisis SWOT

41

BAB III PROFIL BPRS AS SALAM PUSAT CINERE

A. Sejarah Singkat BPRS As Salam Pusat Cinere 45

B. Visi Dan Misi 47

C. Struktur Organisasi 47

D. Produk Dan Jasa 49

Page 12: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

xi

E. Perkembangan Usaha BPRS Al Salaam 50

BAB IV APLIKASI KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM

MENINGKATKAN KINERJA BPRS AS SALAM

A. Identifikasi dan Analisis Faktor Kekuatan,

Kelemahan, Peluang dan Tantangan Yang Terjadi Pada BPRS Al

Salaam Analisis SWOT

1. Kekuatan (Strenght) 53

2. Kelemahan (weakness) 54

3. Peluang (Opportunity) 54

4. Ancaman (threath) 55

5. Ancangan Strategi SWOT Tabungan Haji Arafah 56

B. Analisis kinerja BPRS As Salam dengan pendekatan 60

Balanced Scorecard

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 107

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dekade ini boleh jadi periode keemasan bagi ekonomi syariah, terutama di

Indonesia. Sejak tahun 2000 silam, lebih dari 50 lembaga ekonomi berbasis syariah

telah tumbuh dengan suburnya. Hal ini sangat wajar mengingat mayoritas penduduk

Indonesia adalah Muslim

Pertumbuhan bank syariah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang

sangat signifikan. Dinamika pertumbuhan bank syariah ini bisa dicermati dari data

yang dipublikasikan oleh BI. Pada akhir 1999, total aset bank syariah di Indonesia

baru Rp1,12 triliun atau 0,11% dari pangsa pasar perbankan nasional. Saat itu baru

ada Bank Muamalat (BMI) yang didirikan pada 1992, Bank Syariah Mandiri (BSM)

dan Unit Usaha Syariah Bank IFI yang mulai menjalankan operasional perbankan

pada19991.

Pada Desember 2002, total aset bank syariah meningkat pesat 261,18%

dibandingkan tiga tahun sebelumnya menjadi Rp 4,05 triliun. Pada saat itu sudah ada

dua Bank Umum Syariah (BUS) dan enam Unit Usaha Syariah (UUS). Setahun

kemudian, dengan jumlah total dua BUS dan delapan UUS, total aset bank syariah

per Desember 2003 naik 94,28 % dari tahun sebelumnya menjadi Rp7,86 triliun.

1 Ahmad Ilham, Bisnis Indonesia BDE Karim Busieniness Consulting (artikel di akses di

tangerang, sabtu 20 November 2007) melalui www.Steisebi.com dengan 1 halaman

Page 14: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

2

Pada 16 Desember 2003, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan

fatwa tentang haramnya bunga bank yang menyebabkan terjadinya Unorganic

Growth. Hingga Desember 2004, total bank syariah menjadi tiga BUS (Bank Umum

Syariah) dan 15 UUS (Usaha Unit Syariah) dengan kenaikan total aset 95,01 % dari

tahun sebelumnya menjadi Rp15,33 triliun. Pada akhir 2005, dengan total tiga BUS

dan 19 UUS, total aset bank syariah meningkat 36,24 % dari tahun sebelumnya

menjadi Rp20,88 triliun (1,4% pangsa pasar).

Setahun kemudian jumlah bank syariah menjadi tiga BUS dan 20 UUS

dengan kenaikan total aset 27,98 % dari tahun sebelumnya menjadi Rp26,72 triliun

(1,58 % pangsa pasar)2.

Bank syariah diperkirakan akan terus tumbuh secara signifikan. Pada Februari

2007, dengan total tiga BUS dan 21 UUS, total aset bank syariah mencapai Rp27,69

triliun atau 1,6 % pangsa pasar.3

BPRS memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan sektor riil.

Sebabnya, BPRS berperan dalam mendukung perkembangan sektor usaha kecil dan

menengah (UKM) melalui penyaluran pembiayaan. Selain itu, BI juga menginginkan

agar perkembangan ekonomi syariah di Indonesia juga didukung pesatnya

perkembangan BPRS. Karena itu, perlu adanya dorongan kepada industri BPRS agar

terus bertambah dan berkembang. Sehingga ekonomi syariah berkembang melalui

UKM

Berdasarkan data publikasi BI juga menyebutkan hingga Agustus lalu aset

BPRS tercatat berada pada posisi Rp 1,092 triliun, Sedangkan penyaluran

2 Ibid. 3 Republika Online, Koran Ekonomi jum,at 23 maret 2007(artikeldiakses di tangerang 20

november 2007), melalui situswww.republika .com dengan 1 halaman

Page 15: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

3

pembiayaan BPRS pada bulan Agustus tahun 2006 lalu tercatat berjumlah Rp

822,772 miliar. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPRS per

Agustus lalu tercatat sebesar Rp 651,391 miliar4.

Sayangnya, di tengah gebyar ekonomi berbasis syariah, terselip berbagai

kelemahan dalam penerapan prinsip syariah itu sendiri. Disinyalir lebih dari 80% dari

lembaga yang ada belum mampu menjalankan prinsip-prinsip syariah secara utuh.

Kelemahan pertama, produk-produk syariah yang dipasarkan justru masih didominasi

oleh produk murabahah (jual beli). Produk ini dipasarkan tidak hanya untuk

pembiayaan konsumtif, entah itu berbentuk KPR, kendaraan, dan sebagainya, tetapi

juga dipasarkan untuk pembiayaan yang sifatnya produktif. Meskipun tidak salah,

tetapi bila produk murabahah yang lebih banyak digunakan untuk pembiayaan

produktif, ia akan kurang mengena pada prinsip syariah yang menggunakan sistem

bagi hasil. Harusnya, produk yang paling gencar dipasarkan dan digunakan adalah

mudharabah dan musyarakah.

Kelemahan lainnya, di lembaga syariah, penunjukan dan pengelolaan sumber

daya manusia (SDM) juga masih bias. Prinsip syariah, sejatinya membutuhkan 70%

moral heavy, baru diikuti dengan knowledge dan appearance. Namun pada

praktiknya, mereka justru dijejali hafalan-hafalan berbahasa Arab dan hanya

diikutkan pelatihan instant ekstra cepat. Terkadang etika bisnis dan konsep Islami

belum dikuasai secara komprehensif.5 Kendala lain di bidang SDM ini dalam

perkembangan Perbankan Syari’ah juga dikarenakan lebih kepada belum lamanya

sistem perbankan itu.sehingga lembaga-lembaga Akademisi belum dapat atau sangat

4 Ibid. 5Rahmat Syafei, SDM Bank Syari’ah, Pikiran Rakyat, diakses melalui www.pikiran

rakyat.com h.1

Page 16: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

4

terbatas sekali menerapkan pelatihan-pelatihan membuka ruang baru dalam lembaga

pendidikan.6

Sehingga sumber daya manusia yang diserap oleh bank-bank syariah yang

kenyataannya adalah sarjana-sarjana ekonomi yang "belajar" dalam beberapa bulan

bahkan minggu lewat kursus-kursus itu menjadi tidak kompeten dalam melaksanakan

tugasnya, sementara sarjana syariah jurusan mu'amalah belajar ekonomi Islam itu

bertahun-tahun. Dari sisi kompetensi tentu saja sarjana syariah perlu dipertimbangkan

sebagai upaya untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat.

Di samping itu pula beberapa hal yang perlu disempurnakan dalam upaya

menjadikan bank syariah sebagai perbankan yang mendapat kepercayaan dan

keyakinan masyarakat serta terpisah dari bank konvensional antara lain mengenai:

a. Ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai prinsip kehati-hatian.

b. Standar akuntansi, audit dan pelaporan.

c. Instrumen yang diperlukan untuk pengelolaan likuiditas.

d. Instrumen moneter yang sesuai dengan prinsip syariah untuk keperluan

pelaksanaan tugas bank sentral, dan lain sebagainya.

e. Memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi yang berkompetensi

syariah, UIN dan lembaga pendidikan tinggi syari’ah misalnya hal-hal

tersebut di atas sangat diperlukan agar bank syariah dapat menjadi

elemen dari sistem moneter yang dapat menjalankan fungsinya secara

baik dan mampu berkembang serta bersaing dengan bank konvensional.

6 M, Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktek (Jakarta: PT Tazkia Cendikia,

2001), hal. 226.SSS

Page 17: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

5

Pada era globalisasi dan informasi dimana persaingan bisnis semakin

kompetitif, mengerahkan dan mengarahkan sumber daya untuk mencapai visi

perusahaan melalui penerapan strategi yang ditetapkan merupakan tanggung jawab

yang harus dipikul oleh seluruh bagian perusahaan. Untuk mengetahui apakah

implementasi strategi telah sejalan dengan tujuan perusahaan, maka diperlukan alat

untuk menterjemahkan implementasi strategi serta mengukur pencapaian kinerja

perusahaan yaitu dengan balanced scorecard.

Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk

mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah

bagian keuangan, mengapa hanya bagian keuangan ? Jawabannya sederhana karena

keuangan berbicara mengenai angka, sesuatu yang mudah dihitung dan dianalisa.

Dengan perkembangan ilmu manajemen dan kemajuan teknologi informasi, sistem

pengukuran kinerja perusahaan yang hanya mengandalkan perspektif keuangan

dirasakan banyak memiliki kelemahan dan keterbatasan.7

Balanced Scorecard merupakan salah satu solusi yang baik untuk mengukur

kinerja, karena balanced scorecard mempunyai keistimewaan dalam hal cakupan

pengukurannya yang komprehensif, yaitu mempertimbangan kinerja pada perspektif

keuangan dan perspektif non keuangan yang mencakup; perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Konsep balanced scorecard dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang

memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif

secara simultan. Balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategis yang

6 Jonathan Sofian Lusa, Berkenalan dengan Balanced Scorecard (BSc), , (artikel diakses di

Tangerang: Senin, 22 Oktober 2007), diakses melalui www.jsofian.wordpress.com, dengan 1 halaman.

Page 18: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

6

menterjemahkan visi, misi dan strategi ke dalam seperangkat tolak ukur yang

menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan sistem manajemen

strategis. Jika hal ini dihubungkan dengan model manajemen strategi maka dapat

dikatakan bahwa konsep balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategis

yang berada pada area perumusan dan implementasi strategi, sedangkan balanced

scorecard sebagai pengukur kinerja berada pada area evaluasi strategi.8

Untuk itu, dengan adanya ungkapan di atas maka penulis merasa perlu sekali

untuk membahas serta meneliti tentang kinerja perusahaan-perusahaan yang berbasis

syari’ah terutama objek dari penelitian ini yaitu BPRS Al Salaam sebagai upaya

perbaikan kinerja, penulis ingin membantu BPRS Al Salaam dengan memberikan

masukan terhadap kinerja perusahaan tersebut, melalui sebuah Skripsi yang penulis

buat dengan judul: “Analisis Balanced Scorecard Terhadap Kinerja BPRS AL

SALAAM”.

B.Batasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Evaluasi kinerja suatu perusahaan selalu saja terdapat masalah yang tidak

dapat diduga oleh siapa pun, begitu pula dengan evaluasi kinerja Bank Perkreditan

Rakyat Syariah. Lalu bagaimana proses manajemen strategi dan kinerja yang telah

dikonsep dan dikelola manajemen perusahaan dapat diimplementasikan, khususnya

proses dari evaluasi terhadap pengukuran kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, akan

7 Sony Yuwono, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi Yang

Berfokus Pada Strategi; Selanjunya Disebut Balanced Scorecard, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2002), hal. 3.

Page 19: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

7

dikumpulkan alternatif-alternatif sebab terjadinya masalah yang pada gilirannya nanti

akan diteliti sesuai batas kemampuan peneliti.

Adapun masalah yang akan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Apakah nasabah sudah cukup puas dengan kinerja bank?

b. Apakah tenaga SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada sudah memenuhi

kreteria dalam menjalankan Bank?

c. Bagaimana kinerja BPRS Al Salaam jika dianalisis dengan pendekatan

balanced scorecard ?

2. Batasan Masalah

Untuk meneliti seluruh identifikasi masalah di atas memerlukan suatu usaha

dari peneliti. Jika penulis dalam meneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan

kemampuan, maka penelitian ini hanya akan dibatasi pada :

a. Bagaimana proses manajemen strategi BPRS Al Salaam terhadap

kebijakan kerja yang diterapkan pihak manajemen perusahaan ?

b. Bagaimana kinerja BPRS Al Salaam jika dianalisis dengan pendekatan

balanced scorecard ?

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, batasan masalah yang telah ditulis di atas,

maka penulis merumuskan masalahnya yaitu “Bagaimana kinerja BPRS Al Salaam

dilihat dari perspektif balanced scorecard (perspektif keuangan, perspektif

Page 20: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

8

pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran)

?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah:

a. Mengidentifikasi perumusan strategi yang dilaksanakan oleh BPRS Al

Salaam, berupa visi, misi dan tujuan perusahaan.

b. Mengetahui strategi-strategi yang diterapkan BPRS Al Salaam

c. Menganalisis kinerja BPRS Al Salaam dari perspektif balanced scorecard

(perspektif keuangan, pelanggan, perspektif proses bisnis internal,

perspektif pertumbuhan dan pembelajaran).

2. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat membawa daya guna bagi kedua

belah pihak yang inheren berkaitan, yakni sebagai berikut:

a. Bagi Mahasiswa

1) Memperoleh tambahan pengetahuan yang relevan untuk meningkatkan

kompetensi, kecerdasan intelektual dan emosionalnya.

2) Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang

diperoleh di perkuliahan dalam berbagai kasus riil di dunia kerja.

b. Bagi Institusi

1) Sebagai bahan masukan bagi BPRS Al Salaam dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

2) Memberikan masukan yang berarti bagi pimpinan BPRS Al Salaam

atau pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan di BPRS As

Salam.

Page 21: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

9

3) Dapat memberikan gambaran terhadap langkah-langkah yang strategis

yang harus diambil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

dalam menghadapi persaingan dan perubahan jaman.

4) Dapat dipergunakan sebagai referensi model pengelolaan pada BPRS

Al Salaam Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan

datang.

D. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu

Berbagai tinjauan mengenai balanced scorecard telah banyak dipelajari dan

dikemukakan oleh berbagai pihak dan pemerhati analisis ini. Bagi penulis tinjauan

(review) studi terdahulu sangat membantu penulis dalam mengembangkan kerangka

penelitian yang akan penulis buat ini. Dengan tidak sekedar meneliti akan tetapi

membaca dan melihat hasil studi atau karya atau penelitian dan pembahasan milik

orang lain menjadi sebuah tambahan wawasan bagi penulis. Akan tetapi, penulis tidak

ingin mengikuti hasil yang sudah ada melainkan mengembangkan dan menambah

literatur mengenai balanced scorecard ini.

Berikut beberapa tinjauan (review) studi terdahulu yang penulis dapati :

1. Tinjauan (review) studi terdahulu yang berasal dari skripsi9 :

No Nama Penulis Judul Skripsi Tempat Penelitian

1. Salma Afriani Peningkatan

Profesionalisme dan

Kinerja SDM Pada Bank

Bank BNI Syariah

9 Skripsi-skripsi tersebut adalah sebagian dari beberapa skripsi yang menggunakan analisis

balanced scorecard, dimana penulis menggunakan skripsi-skripsi tersebut sebagai studi terdahulu yang

pernah ada serta untuk membantu penelitian skripsi yang penulis buat ini.

Page 22: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

10

BNI Syariah

2. Siti Maesunah Mengukur Kinerja BMT

Al Munawarah Dengan

Balanced Scocard.

BMT Al Munawarah

3. Neneng Nurhasanah Strategi Bisnis Bank BII

Syariah Platinum accses

dalam peningkatan kerja

perusahaan

BII Syariah

4. Erni Risnawati Strtegi Pengelolaan

Peningkatan Pengelolaan

Zakat Pada Dompet

Peduli Umat (DPU)

Daarut Tauhid Cab

Jakarta, Pendekatan

Balance Scocard

Dompet Peduli Umat

(DPU) Daarut Tauhid

Cab Jakarta

5. Jurnal Ekonomi UIN

Syarif Hidayatullah

Jakarta

Mengenal Balanced

Scocard dengan sebagai

konsep dan aplikasi

bisnis yang berfkus pada

strategi

-

Dalam kumpulan skripsi di atas penulis beranggapan tentang skripsi mereka

sangat berhubungan dengan skipsi yang akan kami tulis.

Page 23: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

11

Salma Afriani menulis tentang Hubungan antara Profesionalisme dengan

Kinerja SDM yang ada di Bank BNI Syariah. Hubungan antara dua Variable ini

dirasakan sangat erat karena profesionalisme memang seyogyanya didukung dengan

kinerja SDM, karena tidak mungkin terjadinya keadaan atau sikap Profesional yang

ditunjukan oleh para karyawan Bank BNI Syariah bila tidak didukung dengan tenaga

SDM yang baik.

Lain halnya dengan Neneng Nurhasanah yang menulis tentang strategi bisnis

Bank BII Platinum access, di sini Neneng menulis tentang tata cara perusahaan dalam

mengembangkan usahanya dengan sasaran kelas-kelas tertentu pada masyarakat.

Namun tulisannya juga diikuti dengan membahas kinerja perusahaan jadi terdapat

dua variable yaitu strategi dan kinerja.

Sedangkan Erni Risnawati membahas tentang peningkatan kinerja

pengelolaan zakat pada Dompet Peduli Umat. Disini Erni hanya membahas seperti

yang di bahas oleh Neneng. Dalam tulisannya Erni juga membahas dua variable

yaitu : Strategi dan peningkatan kinerja.

Siti Maesunah membahas masalah yang hampir sama pula namun lebih

sederhana dari skripsi-skripsi diatas. Disini Siti membahas tentang pengukuran

kinerja saja dan tempat penelitiannya bertempat di BMT Al-Munawarah, hal ini di

rasa sangat wajar karena Siti Maesunah meneliti dengan objek penelitian yang

sekupnya lebih kecil dari pada teman-temannya diatas.

Kemudian jurnal ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006

dengan judul “mengenal Balanced Scocard sebagai konsep dan aplikasi bisnis yang

berfokus pada strategi”. Dalam jurnal ini dibahas tentang Balanced Scocard sebagai

Page 24: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

12

konsep dalam aplikasi-aplikasi perusahaan dalam berbisnis yang terfokus dalam

strategi-strategi yang dicanangkan.

Secara prinsipil penulis disini menggambarkan tentang penilaian kinerja saja

yang diteliti di BPRS Al Salaam, dalam skripsi ini berorientasi pada penelitian

evaluasi terhadap kinerja perusahaan yang dimaksud. Berbeda dari kebanyakan

skripsi-skripsi terdahulu yang banyak membahas tentang analisa strategi

perusahaan,peningkatan pengelolaan produk, atau konsep aplikasi bisnis.

Memang dirasakan penulis menggambarkan tentang balanced scorecard

terlalu sederhana. Namun dengan focusnya pembahasan yang tertuju pada suatu titik

masalah (kinerja), maka penulis mengharapkan hasil yang didapat dalam penelitian

ini dapat menjawab permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual

1. Kerangka Teori

Sebagaimana diketahui bahwa dalam standar akuntansi keuangan (SAK)

terdapat penjelasan tentang pentingnya informasi dari kinerja perusahaan, yaitu :

“Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas, diutamakan untuk menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa

depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam

menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Disamping itu, informasi tersebut

Page 25: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

13

juga berguna dalam merumuskan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam

memanfaatkan tambahan sumber daya”.10

Maka dari itu pengukuran kinerja adalah mengidentifikasikan indikator

pekerjaan yang telah dilakukan dan hasil yang telah dicapai oleh aktivitas, proses atau

unit organisasi.11

Balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran dan

pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan

pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis. Selain itu balanced

scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran

yang diturunkan dari strategi perusahaan. Pengukuran kinerja tersebut memandang

unit bisnis dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

proses bisnis dalam perusahaan serta proses pembelajaran dan pertumbuhan, yang

diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara

eksplisit dan ketat kedalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata.12

Performance Appraisal tidaklah jauh berbeda dengan balanced scorecard

karena perbedaan keduanya hanya tidak membahas tentang sisi kinerja perusahaan

secara keseluruhan, hanya terbatas pada pembahasan tentang kinerja karyawan.

Sedangkan balanced scorecard tidak hanya terbatas pada penelitian tentang kinerja

karyawan yang bertujuan menaikan taraf SDM (Sumber Daya Manusia) pada

10 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan (SAK), (Jakarta : Salemba

Empat, 2002), h. 5 11 Edward J. Blocher, et.al, Manajemen Biaya : Dengan Tekanan Stratejik, (Jakarta : Salemba

Empat, 2000), cet. Ke-1, h. 133 12 Roberts S. Kaplan dan David P. Norton, Balanced Scorecard ; Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi, (Jakarta : Erlangga, 2000), edisi terj.., h. 71

Page 26: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

14

perusahaan tersebut. Karena pada balanced scorecard juga membahas tentang

pespektif pelanggan (Custumer) dan perspektif Laporan keuangan.

Studi yang ada ini adalah sebagian dari yang utama dalam pembahasan judul

skripsi yang penulis buat sebagai kerangka teori, tidak menutup kemungkinan juga

bahwa ada studi-studi lain mengenai hal ini yang nantinya akan penulis pergunakan

sebagai penambah khasanah ilmu bagi skripsi ini.

Konsep seluruh kegiatan penelitian yang akan penulis lakukan ini, mulai dari

tahap awal sampai tahap akhir merupakan suatu kesatuan kerangka konseptual yang

utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah yang

diteliti. Kerangka ini dibuat dalam suatu skema sehingga isi penelitian secara

keseluruhan agar diketahui dengan jelas, mulai dari teori yang akan digunakan,

gambaran umum dari objek penelitian, mekanisme ketersedian data, pengolahan dan

penyajiannya, analisis yang dipergunakan, hingga hasil analisis terhadap objek yang

penulis teliti.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

1. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi kali ini adalah

pendekatan bersifat kuantitatif dan kualitatif, yakni berupa data-data statistik yang

menunjukkan jumlah pinjaman, jumlah nasabah yang ada di BPRS Al Salaam,

Tentunya hal tersebut memakai angka-angka.

Sedangkan, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-

analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasar data-data yang

Page 27: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

15

ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan. Dengan tipe

pendekatan studi kasus, penulis mengadakan penelitian dengan cara melihat, dan

menggambarkan tentang “Analisis Balanced Scorecard Terhadap Kinerja BPRS Al

Salaam”.

Menurut Marzuki penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

dengan melukiskan keadaan obyek atau persoalan yang tidak dimaksudkan untuk

mengambil atau menarik kesimpulan yang berlaku umum.

Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian deskriptif eksploratif adalah metode

penggambaran dan penafsiran data mengenai keadaan di lapangan atau di tempat

penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif eksploratif adalah untuk membuat

gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar

aspek yang diteliti baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh karena itu,

penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi faktor lingkungan perusahaan

baik internal maupun eksternal.13

2. Ruang Lingkup Penelitian

Tinjauan penelitian ini dilihat dari sudut pandang manajemen strategi dengan

pendekatan Balanced Scorecard yang nantinya kinerja BPRS Al Salaam dievaluasi

dari empat perspektif Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif

pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

3. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian akan dilakukan penulis pada BPRS Al Salaam Pusat

yang berlokasi di : Jalan Cinere Raya Blok A No. 42 Limo Depok 16514

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer

dan sekunder.

13 Arikonto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Penerbit

Rineka Cipta, 2002), Edisi Revisi V, hal. 209.

Page 28: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

16

1) Data primer; yaitu data yang diperoleh secara langsung dari nara

sumber, dan belum melalui proses pengolahan sebelumnya.

2) Data sekunder; yaitu data yang telah diolah sebelumnya dan diperoleh

melalui proses pengolahan sebelumnya.

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam proses pengumpulan data antara lain :

1) Data internal; data diperoleh dari lingkungan perusahaan secara

terpisah. Data Internal perusahaan terdiri dari dua yaitu:

a) Primer: Data yang diperoleh dari hasil interview dengan jajaran

eksekutif. BPRS Al Salaam.

b) Sekunder: Data yang diperoleh dari data internal perusahaan

seperti data pegawai, laporan keuangan dan rencana kerja.

2) Data eksternal; data yang diperoleh menyangkut perusahaan dari

referensi lain. Data eksternal dibagi menjadi dua yaitu:

a) Primer: Data yang diperoleh dari opini/pendapat nasabah ataupun

masyarakat sekitar.

b) Sekunder: Data yang diperoleh dari surat kabar, jurnal, majalah

buku dan artikel yang memuat tentang informasi perusahaan.

5. Metode Dan Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data merupakan salah satu tahapan dalam penelitian

yang menentukan tingkat keakuratan hasil penelitian. Proses pengumpulan data yang

sistematis akan membantu dalam proses penelitian selanjutnya. Proses pengumpulan

data ditentukan oleh metode dan tehnik pengumpulan data. Menurut Marzuki terdapat

tiga metode pengumpulan data, yaitu sensus, sampling dan case study.14

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

case study (studi kasus) pada. BPRS Al Salaam Tehnik pengumpulan data merupakan

14 Marzuki, op.cit., hal. 12.

Page 29: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

17

prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data kuantitatif dan

kualititatif.

Adapun teknik yang digunakan yaitu:

a. Observasi

Observasi dilakukan guna mengadakan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian .tentang hal-hal yang dilakukan dalam observasi

adalah mengenai keadaaan di lokasi penelitian.

b. Wawancara

Yakni dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab lisan secara

langsung dengan pihak-pihak yang terkait terhadap permasalahan yang

diteliti. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan jajaran

manajemen, nasabah bank serta beberapa karyawan.

c. Kuisioner

kuisioner atau angket dipandang sebagai interview tertulis dimana sample

atau responden dihubungi melalui suatu daftar pertanyaan dalam

bentuknya yang langsung mendasarkan diri pada laporan tentang diri

sendiri atau self-Report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau

keyakinan pribadi. Sehingga dapat diungkap tingkah laku, perbuatan yang

dilakukan oleh objek tersebut.15

Tujuan pokok pembuatan kuisioner

adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan

penelitian, hasil kuisioner tersebut akan berbentuk angka dan tabel.

Kuisioner ini mengguanakan skala likert, yang terdiri dari:

4: Sangat tinggi tingkat kepuasannya

3: Cukup tinggi tingkat kepuasannya

15

Sutrisno Hadi, Metodologi Rasearch, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004), Edisi

Revisi I, hal.177 .

Page 30: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

18

2: Rendah tingkat kepuasannya

1:Sangat rendah tingkat kepuasannya

Skor tersebut untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan pada

perspektif pelanggan serta pada perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan, sedangkan untuk mengetahui tingkat pengetahuannya

terhadap BPRS Al Salaam pada perspektif pelanggan menggunakan,

4: Sangat tinggi tingkat pengetahuannya tentang BPRS Al Salaam

3: Cukup tinggi tingkat pengetahuannya tentang BPRS Al Salaam

2: Rendah tingkat pengetahuannya tentang BPRS Al Salaam

1: Sangat rendah tingkat pengetahuannya tentang BPRS Al Salaam

Untuk mengetahui tingkat kesetujuannya pada proses bisnis internal,

menggunakan,

4: Sangat tinggi tingkat kesetujuannya

3: Cukup tinggi tingkat kesetujuannya

2: Rendah tingkat kesetujuannya

1: Sangat rendah tingkat kesetujuannya

d. Dokumentasi

Yakni mencari data-data mengenai permasalahan yang diteliti melalui

laporan perusahaan, kuisioner yang diedarkan perusahaan dan komentar

para nasabah bank.

e. Studi pustaka

Yakni melakukan studi literatur terhadap buku-buku yang relevan, surat

kabar, majalah, jurnal, artikel maupun penelitian atau tulisan ilmiah yang

berkaitan dengan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal

perusahaan.

Page 31: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

19

6. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan

sampel aksidental, dimana termasuk dalam teknik pengambilan sampel non-

acak. Yaitu, sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, penulis

cukup menanyakan pada pimpinan-pimpinan perusahaan atau orang-orang

terkait dalam perusahaan. Dengan kata lain penarikan sampel aksidental

menekankan pada pertimbangan karakteristik tertentu dari subjek

penelitiannya.16

7. Teknik Analisis Data

Penulis menggunakan Analisis SWOT agar diketahui factor Intern

Positif dan Negatif (strength and weaknesses) yang ada di internal BPRS Al

Salaam dan Faktor Eksternal yang positif dan negative (opportunity and

threat )yang dihadapi oleh BPRS Al Salaam.

Yang akan disinergikan kedalam balanced scocard untuk mengukur

kinerja BPRS Al Salaam dengan cara mengukur empat indicator keberhasilan

yaitu : kondisi keuangan perusahaan (perspective financial), kepuasan

nasabah (costumer perspective), kemampuan internal bisnis (business internal

process), serta pertumbuhan dan pembelajaran (learning and growth).

8. Pedoman Penulisan Laporan

Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dengan beberapa pengecualian :

a. Dalam daftar pustaka, Al-Qur’an ditempatkan pada urutan pertama.

16 Soeratno,. Dr., M.Ec. Drs. Lincolin asrsyad, M.Sc., Metode Penelitian Untuk Ekonomi Dan

Bisnis, (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2003), h.119

Page 32: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

20

b. Terjemah Al-Qur’an dan Hadits ditulis satu spasi sekalipun kurang dari

enam baris.

H. Sistematika Penulisan

Adapun penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I, PENDAHULUAN

Yaitu meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan (review) studi terdahulu,

kerangka teori dan kerangka konseptual, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II, TINJAUAN TEORITIS MENGENAI MANAJEMEN STRATEGI

DENGAN BALANCED SCORECARD

Yang membahas manajemen strategi, balanced scorecard, balanced

scorecard sebagai sistem manajemen strategi, kunci keberhasilan dalam

menerapkan balanced scorecard, balanced scorecard dan sistem

pengukuran kinerja bisnis, dan perspektif balanced scorecard.

BAB III, GAMBARAN UMUM BPRS Al SALAAM

Meliputi profil perusahaan dan sistem manajemen perusahaan.

BAB IV, BALANCED SCORECARD UNTUK KINERJA BPRS Al SALAAM

Merupakan pembahasan utama yang meliputi: proses manajemen strategi

BPRS Al Salaam, dan analisis balanced scorecard untuk kinerja BPRS Al

Salaam.

BAB V, PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.

Page 33: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

21

BAB II

LANDASAN TEORI

TENTANG PENGUKURAN KINERJA DENGAN BALANCED SCORECARD

A. Pengukuran Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Pada era reformasi istilah kinerja bagaikan barang komoditi yang laris

dijual, atau bagaikan gadis cantik nan molek yang banyak peminatnya, baik

oleh mereka dari kalangan praktisi, pemerhati, maupun akademisi. Kendati

demikian sesungguhnya belum diketahui secara benar apa yang dimaksud

dengan kinerja, bagaimana upaya (strategi) untuk meningkatkan kinerja.

Seorang pemimpin (Pejabat Publik) yang memiliki visi ke depan, harus

memahami betul konsep kinerja, dan bagaimana strategi atau perilaku

pemimpin yang dapat meningkatkan kinerja anak buahnya (pegawainya) dan

organisasinya.

Kata kinerja berasal dari kata “to performance” dan menurut the

Scibner Bantam English Dictionary 1979, kata ini diartikan sebagai : To do or

carry out ; (melakukan, menjalankan, melaksanakan), To disharge ; as a vow

(memenuhi atau menjalankan kewajiban suatu nazar).

Kinerja menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti “suatu yang

dicapai” atau prestasi yang dicapai atau diperlihatkan sehingga kinerja dapat

Page 34: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

22

diartikan sebagai prestasi kinerja oleh individu perusahaan.17

Sedangkan

pengukuran kinerja menurut (Donelly Gibson dan Irnacevich: 1994) adalah

suatu tingkatan keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan pengukuran kinerja menurut (Suyadi Prawirosetno ; 1999)

adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak

melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan Etika.18

Kinerja juga

merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan

pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and

Keeps: 1992) sehingga kinerja itu sendiri dapat dinyatakan baik dan sukses

jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.19

Selain itu dalam

SAK (Standar Akuntansi Keuangan) juga dijelaskan tentang informasi dari

kinerja perusahaan, yaitu informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas

diutamakan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang

mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk

memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber

daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam

merumuskan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam

17 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai

Pustaka,1997), Cet ke 9, h. 22 18 Joko Widodo, Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja,(Malang, Bayu Publishing, 2005)

Cet ke 1, h.78 19 Veithzal Rivai dan Ahmad fawzi Basri, Performance Appraisal. System yang tepat untuk

menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan, (Jakarta, Rajawali Press, 2005),

h. 14

Page 35: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

23

memanfaatkan sumber daya.20

Berdasarkan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang

dapat dilakukan terhadap berbagai aktifitas dalam rantai nilai yang ada pada

perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan

balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu

rencana dan titik di mana perusahaan memerlukan penyesuaian atas aktivitas

perencanaan dan pengendalian tersebut.

II. Manfaat Pengukuran Kinerja

Manfaat pengukuran kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka

mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Pengukuran kinerja dalam

suatu perusahaan bermanfaat bagi : 1.Karyawan, 2. Penilai (atasan, supervisior,

pimpinan, manager, konsultan), 3. perusahaan21

.

1. Manfaat bagi karyawan

a. Meningkatkan motivasi

b. Meningkatkan kepuasan kerja

c. Adanya kejelasan standar hasil yang mereka harapkan

d. Umpan balik dari kinerja lalu yang akurat dan konstruktif

e. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar

f. Pengembangan perencanaan untuk meningkatkan kinerja dengan

membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan

20 Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta, Salemba Empat, 2002),

h. 5 21 Veithzal Rivai dan Ahmad fawzi Basri, Performance Appraisal. System yang tepat untuk

menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan, (Jakarta, Rajawali Press, 2005),

h. 55

Page 36: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

24

g. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi

2. Maanfaat bagi Penilai (atasan, supervisior, pimpinan, manager, konsultan).

a. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecendrungan

kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutnya

b. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang

pekerjaan individu dan departemen yang lengkap

c. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik

untuk pekerjaan manager sendiri, maupun pekerjaan bawahannya

d. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pibadi dan

peningkatan kepuasan kinerja

e. Pemahaman yang lebih baik tentang karyawan, tentang rasa takut,

harapan dan aspirasi mereka

f. Sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi karyawan dengan lebih

memusatkan perhatian kepda mereka secara pribadi

3. Maanfaat bagi perusahaan

a. Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan,

karena:

1. komunikasi menjadi lebih efektif mengenai tujuan

perusahaan dan nilai budaya perusahaan

2. peningkatan rasa kebersamaan dan loyalitas

3. peningkatan kemampuan dan kemauan untuk menggunakan

keterampilan atau keahliam memimpinnya dan

mengembangkan kemauannya dan keterampilam karyawan

Page 37: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

25

b. Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang

dilakukan oleh masing-masing karyawan

c. Meningkatkanmotivasi karyawan, keharmonisan hubungan dalam

pencapaian tujuan perusahaan

III. Untuk mencapai manfaat dari pengukuran kinerja tersebut, maka paling

tidak harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu

sendiri sesuai perspektif pelanggan.

b. Evaluasi atas berbagai aktivitas.

c. Dapat dinilai dengan menyeluruh, yaitu semua bidang aktivitas dalam

organisasi tersebut.

d. Membantu seluruh organisasi mengenali masalah-masalah yang ada

dengan kemungkinan melakukan perbaikan.

B. Metode Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

1. Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard berasal dari kata benda “Score” yang berarti

“penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan”. Dalam konteks sebagai kata

kerja “Score” berarti “memberikan angka”. Dengan makna yang lebih bebas,

scorecard berari suatu kesadaran (bersama) dimana segala sesuatu perlu

Page 38: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

26

diukur.22

Pengukuran menjadi suatu hal yang penting sebelum melakukan

evaluasi atau pengendaliann terhadap objek.

Kata “Balanced” yang berada didepan kata score berarti

keseimbangan antara sekian banyak elemen penting dalam kinerja.

Adapun Balanced Scorecard mempunyai makna bahwa scorecard

adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang dan

suatu kelompok, juga untuk mencatat rencana skor yang hendak

diwujudkannya. Sehingga pengertian balanced adalah kinerja seseorang atau

kelompok tertentu yang diukur secara berimbang antara sisi eksternal dan

internal perusahan. Dengan begitu, balanced scorecard merupakan metode

pengukuran strategi yang tidak melihat bahwa keberhasilan perusahaaan tidak

hanya ditentukan dari aspek keuangan saja, tetapi juga aspek non keuangan. di

bawah ini disajikan model sytem balanced scorecard.

22 Sony Yuwono, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang

Berfokus Pada Strategi.Jakarta : Gramedika Pustaka Utama, 2007, hal 6

Keuangan Agars sukses

secara financial objektif Ukuran Target Inisiatif

bagaimana

seharusnya

penampilan

kita di hadapan

para

pemegang

saham

Konsumen Untuk

Mencapai visi Objektif Ukuran Target Inisiatif

Kita, bagaimana

Seharusnya

Kita tampil

Di hadapan

Konsumen?

Visi

&

Strategi

Proses Bisnis Internal

Untuk memuas- Objektif Ukuran Target Inisiatif

kan pemegang

saham dan

konsumen,

proses bisnis apa

yang harus kita kuasai?

Page 39: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

27

II. Keempat Penghalang Dalam Keberhasilan Suatu Perusahaan Antara Lain:

1. Visi dan strategi perusahaan tidak dapat dijalankan

Hal tersebut biasa terjadi dalam setiap perusahaan, karena belum tentu

siap semua individu yang ada pada perusahaan dapat menjalankannya

secara penuh. Boleh jadi, hal itu disebabkan karena visi dan strategi kerap

merupakan suatu gugusan mimpi yang melangit dan sulit mencari

padanannya untuk diturunkan menjadi aksi yang membumi.

2. Strategi tidak terhubung dengan sasaran

Suatu hal fatal yang kerap terjadi ketika perusahaan makin membesar

adalah tidak dilakukannya perencanaan strategi SDM agar tercipta

keselarasan antara tujuan, visi dan kompetensi individu dengan

perusahaan disetiap tingkatan. Seperti sistem insentif yang seringkali

diabaikan oleh perusahaan.

3. Strategi tidak terhubung dengan alokasi sumber daya, seharusnya dalam

setiap menyusun anggaran haruslah dipergunakan strategi yang baik, agar

dapat membedakannya dengan perusahan para pesaing.

Pembelajaran dan Pertumbuhan

Untuk menca- Objektif Ukuran Target Inisiatif

pai visi kita,

bagaimana kita

mempertahankan

kemampuan kita

untuk berubah

dan semakin

membaik?

Page 40: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

28

4. Umpan balik yang diperoleh masih saja bersifat taktis, bukannya strategis.

Itu artinya, porsi pembahasan dan perbincangan tentang strategi yang telah

dibuat amatlah minim. Hal ini juga dapat diartikan perusahaan tidak saja

kehilangan momentum untuk mengevaluasi efektivitas strateginya secara

berkesinambungan. Namun yang lebih parah lagi, perusahaan bahkan

tidak akan mampu membuat skenario keunggulan dan kelemahan

perusahaan di masa yang akan datang.23

IV. Berbagai Perspektif yang Diukur dalam Balanced Scorecard

Balanced scorecard merupakan suatu system manajemen, pengukuran

dan pengedalian yang secara tepat, tepat dan komprehensif dapat

memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis.

Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dalam empat perspektif

yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dalam

perusahaan serta perspektif pembelajaraan dan pertumbuhan. Melalui

mekanisme sebab akibat (cause and effect).

1. Perspektif Keuangan

Ukuran financial merupakan komponen penting dari balanced

scorecard dalam perusahaan laba, swasta, dan nirlaba. Dalam domain

perusahaan yang mencari keuntungan, ukuran dalam perspektif ini

memberitahukan apakah pelaksanaan strategi kita mengarah pada hasil

dasar yang membaik. Dalam sector nirlaba dan sector public, ukuran

23 Ibid h, 13

Page 41: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

29

financial memastikan bahwa kita sedang mencapai hasil dan

melakukannya dengan cara yang Pengukuran kinerja keuangan akan

menunjukkan, apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan

perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan.

Di dalam pengukuran kinerja keuangan ada beberapa hal dari

siklus kehidupan bisnis yang tiap tahapan memiliki sasaran yang berbeda

sehingga penekanan pengukurannya pun berbeda pula, diantaranya

adalah:24

a. Growth, merupakan tahap awal dalam siklus kehidupan perusahaan

dalam menghasilkan potensi pertumbuhan usaha yang terbaik. Disini,

manajemen perusahaan berusaha untuk membangun dan

mengembangkan suatu produk atau jasa baru, menambah kemampuan

operasi, mengembangkan infrastruktur dan jaringan distribusi yang

akan mendukung hubungan global serta membina dan

mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Dalam tahap growth

(pertumbuhan) ini, perusahaan biasanya beroperasi dengan arus kas

yang negatif dengan tingkat pengembalian modal yang rendah.

Dengan demikian, tolak ukur kinerja yang cocok dalam tahap ini

misalnya, dalam tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan

dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.

b. Sustain, merupakan tahap kedua dimana perusahaan masih melakukan

investasi dan reinvestasi dengan mengharapkan tingkat pengembalian

24 Robert S. Kaplan dan David P. Norton, h. 48

Page 42: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

30

yang terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba mempertahankan

pangsa pasar yang ada, bahkan mengembangkannya jika hal itu dapat

dimungkinkan. Mengembangkan kapasitas produksi dan

meningkatkan perbaikan operasional secara konsisten. Dalam tahapan

ini, sasaran keuangan diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian

atas investasi yang dilakukan.

c. Harvest, merupakan tahapan ketiga dimana perusahaan benar–benar

memanen atau menuai hasil investasi ditahapan sebelumnya. Disini,

tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan

kemampuan baru. Kecuali, pengeluaran untuk pemeliharaan dan

perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan dalam tahap ini adalah

memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.

efisien sehingga meminimalkan25

.

2. perspektif pelanggan

Perspektif pelanggang dalam balanced scorecard, perusahaan dalam

melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar yang akan dimasuki,

karena pelanggan dan segmen pasar merupakan sumber yang menjadi

komponen dalam penghasilan tujuan financial perusahaan.

Di masa lalu para manajer perusahaan selalu mengedepankan pada

kapabilitas internal perusahaan saja, dengan mengandalkan produk dan inovasi

teknologi. Namun pada saat ini perusahaan yang hanya memperhatikan

25 Sony Yuwono, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang

Berfokus Pada Strategi.Jakarta : Gramedika Pustaka Utama, 2007, hal 32

Page 43: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

31

kapabilitas internal tidak cukup untuk membangun perusahaannya kearah yang

lebih baik lagi, hal ini di sebabkan perusahaan tersebut tidak melihat kapabilitas

Eksternal yaitu Perspektif pelanggan26

. Sehingga perusahaan yang tidak

memperhatikan potensi dari perspektif pelanggan ini akan mudah tersaingi oleh

perusahaan lain yang sejenis melalui penawaran produk dan jasa yang lebih

baik.

Ada beberapa hal yang dapat diukur oleh perusahaan di dalam

perspektif pelanggan ini, yaitu:

a. Market Share: Pengukuran ini mencerminkan bagian yang

dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang

meliputi: jumlah pelanggan, jumlah penjualan dan volume unit

penjualan.

b. Costumer Retention: Mengukur tingkat di mana perusahaan

dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

c. Costumer Acquisition: Mengukur tingkat di mana suatu unit

bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan

bisnis baru.

d. Costumer Satisfaction: Menaksir tingkat kepuasan pelanggan

e. Costumer Profitability: Mengukur laba bersih dari seorang

pelanggan segmen setelah dikurangi biaya yang khusus

diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut. 27

26 Robert S. Kaplan dan David P. Norton, h. 55 27 Sony Yuwono, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang

Berfokus Pada Strategi.Jakarta : Gramedika Pustaka Utama, 2007, hal 164

Page 44: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

32

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Analisis proses bisnis internal, memungkinkan manajer perusahaan

untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah

produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Yang

paling menarik dari perspektif ini adalah perspektif ini harus didesain

dengan hati- hati oleh mereka yang paling mengetahui misi perusahaan,

yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh konsultan luar karena dalam

perpektif ini memungkinkan unit bisnis untuk:28

• Memberikan proposisi (keseimbangan) nilai yang akan menarik

perhatian dan mempertahankan pelanggan dalam segmen pasar

sasaran.

• Memenuhi harapan keuntungan finansial yang tinggi para pemegang

saham.

Ada perbedaan dalam perspektif bisnis internal antara pendekatan

tradisional dan pendekatan Balanced Scorecard, antara lain:29

1. Pendekatan tradisional berusaha untuk mengawasi dan memperbaiki

dalam peningkatan proses bisnis yang sudah ada sekarang, sebaliknya,

Balanced Scorecard melakukan pendekatan atau berusaha untuk

mengenali semua proses yang diperlukan untuk menunjang

28 Robert S. Kaplan & David P. Norton, h. 24 29 Thomas Secakusuma, Perspektif Proses Internal Bisnis Dalam Balanced Scorecard, 1997,

h. 8-9

Page 45: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

33

keberhasilan strategi perusahaan. Walaupun proses tersebut sama

sekali belum pernah dilaksanakan.

2. Dalam pendekatan tradisional, sistem pengukuran kinerja hanya

dipusatkan pada bagaimana cara menyampaikan barang atau jasa saja.

Sedangkan dalam pendekatan Balanced Scorecard, proses inovasi

turut dimasukkan dalam perspektif proses bisnis internal.

Kaplan dan Norton membagi perspektif ini kedalam inovasi,

operasi dan layanan purna jual. Ketiga hal tersebut merupakan pedoman

dalam pengukuran kinerja di perspektif proses bisnis internal. Ketiga hal

tersebut antara lain:

a. Proses Inovasi

Dalam proses inovasi, perusahaan berusaha menggali pemahaman

tentang kebutuhan dari pelanggan dan menciptakan produk atau jasa

yang mereka butuhkan.

b. Proses Operasi

Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan

produk atau jasa. Dalam proses ini terbagi ke dalam dua hal, yaitu:

1. Proses pembuatan produk dan

2. Proses penyampaian produk kepada pelanggan.

c. Proses Pelayanan Purna Jual

Page 46: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

34

Pada proses ini merupakan jasa pelayanan kepada pelanggan, setelah

penjualan produk atau jasa tersebut dilakukan. Misal: penanganan

garansi atas barang yang masuk.

Proses Inovasi Proses Operasi ProsesLayanan Purna Jual

Gambar Perspektif Proses Bisnis Internal30

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini dapat dikatakan

bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem dan prosedur

organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan

budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan

organisasi. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam

menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kerja jangka panjang31

,

perusahaan yang melakukan pengukuran kinerja dengan metode balanced

scorecard setelah menilai tiga perpektif terdahulu yaitu: Perpektif

Finansial, Perpektif Pelanggan dan Perpektif Bisnis Internal. Biasanya

menunjukan kesenjangan yang besar antara kemampuan orang, system an

prosedur yang ada pada saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai

30 Diadaptasi dari: Robert S. Kaplan dan David P. Norton, h. 96 31 Sony Yuwono h 39

Kebutuhan

Pelanggan

Diidentifikasi

Kenali

Pasar

Ciptakan

Produk/

Jasa

Bangun

Produk/

Jasa

Luncurkan

Produk/

Jasa

Kebutuhan

Pelanggan

Terpuaskan

Layani

Pelanggan

Page 47: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

35

kinerja yang diinginkan. Untuk itulah, mengapa perusahaan harus

melakukan investasi di ketiga faktor tersebut untuk mendorong

perusahaan menjadi sebuah organisasi pembelajar.

Dalam perspektif ini, ada beberapa yang dapat dijadikan oleh

perusahaan sebagai tolak ukur, antara lain:32

a. Employee Capabilities (Kemampuan Pekerja)

Hal yang paling berarti bagi perusahaan adalah bagaimana para

pegawai dapat menyumbangkan segenap kemampuannya untuk

organisasi. Untuk itu, perencanaan upaya implementasi reskilling

pegawai yang menjamin kecerdasan dan kreativitasnya dapat

dimobilisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Information System Capabilities (Kemampuan Sistem Informasi)

Walau bagaimanapun juga, sebaik-baik keahlian pegawai masih

diperlukan sistem informasi yang terbaik. Dengan kemampuan yang

memadai maka kebutuhan selurh tingkatan manajemen dan pegawai

atas informasi yang akurat dan tepat waktu akan dapat dipernuhi

dengan sebaik-baiknya.

c. Motivation, Empowerment and alignment (Motivasi, pemberdayaan

dan keselarasan)

Dalam hal ini sangat penting untuk menjamin adanya proses yang

berkesinambungan terhadap upaya pemberian motivasi dan inisiatif

32 Ibid., h. 42

Page 48: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

36

yang sebesar-besarnya bagi para pegawai, agar para pegawai

mempunyai wewenang yang memadai untuk mengambil keputusan.

Gambar 1. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan33

ANALISIS SWOT (STRENGTHS, WEAKNESSES,

OPPORTUNITIES DAN THREATS)

Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Sthrength) dan peluang (Opportunity), dan secara bersamaan dapat

33 Diambil dari Robert S. Kaplan & David P. Norton, h. 129

Hasil

Kepuasan

Kerja

Produktivita

s

Pekerja

Retensi

Pekerja

Iklim Untuk

bertindak

Infrastruktur

Teknologi

Kompetensi

Staf

Page 49: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

37

meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Jadi, analisis

SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan

faktor internal kekuatan dan kelemahan34

.

Teknis SWOT atau yang dikenal dengan (kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman) pada dasarnya merupakan satu teknik untuk mengenali

berbagai kondisi yang berbasis bagi perencanaan strategi. Setelah mengenali

isu permasalahan yang dihadapi secara teoritis perlu dibangun kesepakatan

antar stakeholder mengenai “apa yang diinginkan kedepan” terhadap isu

tersebut. Komponen atau elemen apa yang diperlukan untuk lebih

ditingkatkan, dikurangi, atau justeru diganti, memerlukan proses analisis yang

banyak didasarkan pada peta kondisi SWOT dari isu tersebut.

SWOT singkatan dari Bahasa Inggris yakni Strength (Kekuatan),

Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman)35

.

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitann dengan

pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencanaan strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-

faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)

dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi.

Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis

SWOT36

. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

34 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2006),Cet. ke-12, h.19

35 www. Goodgovernance.co.id/Total Quality Management Dokumentasi 36 Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, Februari 2006),Cet. ke-12, h.19

Page 50: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

38

untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan

ancaman (Threat).37

Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT

a. Fungsi Analisis SWOT

secara umum analisis SWOT sudah dikenal oleh sebagian besar tim teknis

penyusun corporate plan. Sebagian dari pekerjaan perencanaan strategi

terfokus kepada apakah perusahaan mempunyai sumberdaya dan

kapabilitas yang memadai untuk menjalankan misinya dan mewujudkan

visinya. Pengenalan akan kekuatan yang dimiliki akan membantu

perusahaan untuk tetap menaruh perhatian dan melihat peluang-peluang

baru, sedangkan penilaian yang jujur terhadap kelemahan-kelemahan yang

ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana yang akan

dibuat perusahaan, jadi fungsi analisis SWOT adalah menganalisis

mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta analisa

mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan

melalui telaah terhadap kondisi eksternal perusahaan.

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan

dalam bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan

menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk

37 Ibid. h.18

Page 51: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

39

menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya

dan mewujudkan visinya dari hasil analisis akan memetakan posisi

perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi

umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-

sasaran perusahaan selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi

kebutuhan dan harpan dari para stakeholder atau analisis SWOT berguna

untuk menganalisa faktor-faktor di dalam perusahaan yang memberikan

andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil

mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.38

38http://www.goodvernance.co.id/ Total Quality Management/Dokumentasi/A04

Page 52: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

40

BAB III

OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT BPRS Al Salaam Amal Salman yang lebih dikenal dengan BPRS Al

Salaam, didirikan pada tanggal 9 Oktober 1991. Pendiriannya diprakarsai oleh

para alumni institute Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di Masjid Salman pada

saat masih menjadi sebagai mahasiswa. Kebersamaan selama menimba ilmu di

perguruan tinggi telah mendorong para alumni ini untuk melanjutkan kegiatan

amalnya seperti yang bergerak di bidang social denag nama Yayasan Amal

Salman. Salah bentuk kegiatan yang ditujukan untuk membantu perekonomian

masyarakat adalah dengan mendirikan sebuah lembaga keuangan berbentuk Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) dengan nama BPR Al Salaam39

.

Pendirian BPR Al Salaam juga dimaksudkan untuk turut serta dalam

pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah,

dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas keislaman.

Berbeda dari badan usaha swasta pada umumnya BPR Al Salaam

merupakan usaha yang berlandaskan kebersamaan (Solidarity Corporate) yang

tetap menjunjung tinggi profesionalisme. BPR Al Salaam hadir untuk

memberikan pelayanan “retail banking” bagi kemajuan bersama sesuai dengan

moto “Maju Dalam Kebersamaan”.

39 http://www.bpralsalaam.com/ Profile bank

Page 53: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

41

Kegiatan operasional BPR ini dimulai pada tanggal 29 Pebruari 1992

berdasarkan Akte No.30 dari Abdul Latief, Notaris di Jakarta, diubah dengan akte

No.14 tanggal 5 Desember 1991 dari Abdul Latief, Notaris di Jakarta, yang telah

disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No.C2-

7937.HT.01.01.TH.91 tanggal 19 Desember 1991 dan didaftarkan pada Kantor

Pengadilan Negeri di Bogor dibawah No.WB.DH.1.PR.01.10.92 serta

diumumkan dalam tambahan No.657 dari Berita Negara RI No.13 tanggal 14

Pebruari 1992 dan tambahan No.5045 dari Berita Negara RI No.70 tanggal 1

September 2000.

Jumlah modal yang disetor pada awal berdiri tahun 1991, sebesar Rp. 69,8

juta dengan jumlah pemegang saham sebanyak 40 orang. Pada tahun 2003, modal

yang disetor telah mencapai Rp. 1,28 milyar dengan jumlah pemegang saham

sebanyak 103 orang. Selanjutnya untuk mendukung pengembangan telah disetujui

peningkatan modal dasar perseroan dalam RUPS tahun 2003 dari Rp. 1 milyar

menjadi Rp. 5 milyar. Peningkatan tersebut juga telah disetujui oleh Menteri

Kehakiman dan HAM RI melalui SK Nomor : C-04029 HT.01.04.TH.2004

Keinginan para pemegang saham sejak awal pendirian untuk menjadikan

BPR Al Salaam sebagai lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah

ke bawah dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas

keislaman alhamdulillah sudah dapat terwujud dalam bentuk nyata melalui

kegiatan operasi Perbankan Syariah sejak tanggal 3 Juli 2006.

Page 54: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

42

B. Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi Bank Perkreditan Rakyat 5 besar di Indonesia

MISI

Menjadi lembaga keuangan yang menghasilkan produk jasa perbankan terbaik

bagi nasabah dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pemerataaan

pembangunan perekonomian sektoral dengan orientasi pengembangan usaha kecil

dan menengah menuju kesejahteraan bagi stake holder.

MOTTO

Maju Dalam Kebersamaan

TUJUAN OPERASIONAL

1. Dengan profesionalisme tinggi berusaha memberikan pelayanan kepada

nasabah melalui penyediaan jasa keuangan yang optimal dalam hal kualitas,

kenyamanan, keamanan dan keuntungan dalam berinvestasi.

2. Memberikan tingkat kesejahteeraan yang baik bagi seluruh karyawan

3. Memberikan hasil yang terbaik bagi para stake holder

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Dewan Pengawas Syariah

MOHAMMAD YAHYA

Dewan Komisaris

B. MUNIR SJAMSOEDDIN / Komisaris Utama

Page 55: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

43

MULYA SOEPARDI / Komisaris

MUHAMMAD AKMASJ R. / Komisaris

Dewan Direksi

CHOTIB MUHAMMAD / Direktur Utama

CAHYO KARTIKO / Direktur

Page 56: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

44

Produk dan Jasa

1. Perhimpunan Dana

Page 57: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

45

a. Tabungan Wadiah Umum Alsalaam

Tabungan adalah simpanan pihak ke tiga pada Bank, yang penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu. Produk tabungan

yang ada di BPRS Al Salaam adalah tabungan wadi ‘ah yadhomah, berupa titipan

nasabah pada Bank. Bank diberi wewenang untuk mengelola uang dari nasabah

tersebut, bila Bank mendapatkan keuntungan maka nasabah akan mendapat bonus

dari keuntungan yang langsung di bukukan pada rekening tabungan penabung-

penabung setiap bulan. Adapun besar bonus di bagi berdasarkan keuntungan yang

didapat dan kebijakan Bank.

b. Tabungan Wadiah Bulanan Al Salaam.

Tabungan yang diwajibkan untuk nasabah yang mempunyai pinjaman di BPRS

Alsalaam.

c. Tabungan Wadiah Arisan.

Tabungan yang diperuntukan bagi masyarakat umum, dengan jangka waktu (3

bulan) dan akan mendapatkan hadiah (bonus) apabila nasabah beruntung.

d. Deposito Mudharabah.

Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang hanya dapat ditarik

oleh yang bersangkutan setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan

perjanjian dengan Bank. Deposito Mudharabah adalah dimana Bank

menerima dana dari masyarakat untuk diikutkan sebagai penyertaan

sementara pada usaha Bank, sehingga menghasilkan keuntungan yang

maksimal. Pada Deposito Mudharabah antara pihak Bank dan nasabah ada

kesepakatan terlebih dahulu mengenai nisbah bagi hasilnya.

a. Deposito Mudharabah Rakyat.

b. Deposito Mudharabah Berjangka.

2. Penyaluran Dana / Pembiayaan

a. Pembiayaan Kelompok Pegawai

Pembiayaan yang diberikan kepada karyawan pemerintah maupun

swasta yang bekerja sama dengan BPRS Al Salaam.

Page 58: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

46

b. Penbiayaan Kepemilikan Sepeda Motor

Pembiayaan yang ditujukan kepada nasabah yang bermaksud

melakukan pembelian sepada motor.

c. Pembiayaan Modal Kerja Umum

Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan badan usaha dalam hal

tambahan modal kerja berupa pengadaan barang, pembelian barang

dagangan, jasa konstruksi, jasa memproduksi barang pesanan,

penyewaan barang, dengan skim Mudharabah, Musyarakah,

Murabahah dan Ijarah.

Akad jual beli antara Bank dengan nasabah Bank membiayai

D. Perkembangan Usaha PT BPRS Al Salaam Amal Salmaan

BPR Al Salaam menutup tahun 2006 dengan kondisi neraca keuangan yang

mencerminkan selain pertumbuhan komposisi aktiva produtif juga peningkatan

jumlah laba. Portofolio kredit sebagoan komponen utama aktiva produktif

memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan aktiva, dimana

outstanding kredit yang berhasil disalurkan kepada masyarakat adalah sebesar Rp.

62,87 milyar atau mengalami peningkatan 16,88% dibandingkan tahun sebelumnya

(Rp.53,79 milyar).

Analisa Vertikal

Laporan Keuangan (Audited) Desember 2005 VS Desember 2006

Page 59: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

47

Keterangan Des-05 (Rp)

Des-06 (Rp) Varian (%)

Pendapatan 11.166.994.370 14.846.809.212 32,95

Penyaluran Dana 9.288.474.290 12.246.094.708 31,84

Adm Pembiayaan 1.334.317.952 1.568.775.288 17,57

Pendapatan lain 544.152.128 1.031.939.216 89,62

Laba Sebelum Pajak 1.299.182.305 2.157.824.939 66,09

Beban/Pendapatan Pajak

Pajak Tangguham 8.407.847 9.217.425 9,63

Pajak Badan/pph 25 363.846.845 702.991.100 93,21

Biaya 9.867.812.065 12.688.984.276 28,59

Biaya Dana 5.425.000.341 6.655.085.392 22,67

Biaya Personalia 1.595.910.335 2.224.223.044 39,37

Biaya Umum 2.846.901.389 3.809.675.840 33,82

Laba Tahun Berjalan 943.743.307 1.464.051.261 55,13

Sumber : PT BPRS AlSalaam Amal Salman 2006

Page 60: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

48

Pendapatan operasioanal yang berhasil di peroleh oleh bank selama tahun

2005 mencapai Rp 32,95% dari tahun 2004. Komponen terbesar pendapatn tersebut

berasal dari bunga kredit di berikan sebesar Rp 12,45 milyar atau meningkat 31,84%

Rasio Kesehatan Bank

Laporan Keuangan (Audited) Desember 2005 VS Desember 2006

Sumber : PT BPR Al Salaam Amal Salman 2006

Page 61: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

49

BAB IV

APLIKASI KONSEP BALANCED SCORECARD DALAM MENINGKATKAN

KINERJA BPRS AL SALAAM

Untuk mencapai tujuan organisasi, maka diperlukan upaya peningkatan

kinerja dan evaluasi terus menerus pada program yang telah berjalan. Untuk itu, salah

satu pendekatan yang digunakan adalah menyusun sebuah matriks faktor-faktor yang

menjadi kekuatan dan kelemahan yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yaitu juga

diukur faktor peluang dan tantangan yang ada pada Pegadaian Syari'ah.

2. Identifikasi dan Analisis Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Tantangan Yang Terjadi Pada Pegadaian Syari'ah

Analisa ini diperlukan untuk mengukur tingkat kinerja perusahaan, yang

kali ini perusahaan tersebut diwakili oleh Pegadaian Syari'ah, serta bermanfaat

pula untuk mengetahui sedini mungkin letak kekuatan dan kelemahan pada tubuh

Pegadaian Syari'ah sehingga dapat dengan mudah disusun sebuah rencana strategi

baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk memperbaiki kinerja

Pegadaian Syari'ah secara keseluruhan.

Berdasarkan hasil pengamatan di Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi Sartika

dan hasil wawancara dengan pejabat Divisi Unit Usaha Syari'ah yaitu bapak M.

Kamal, maka diperoleh data faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan yang dihadapi oleh pihak Pegadaian Syari'ah adalah sebagai berikut:40

b. Kekuatan (Strenghts)

40 Data didapatkan berdasarkan wawancara dengan bapak Musatafa Kamal, (dari

Divisi Unit Usaha Syari'ah, 7 September 2007(

Page 62: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

50

a. Pegadaian merupakan market leader advantage

Pegadaian sebagai market leader, berarti pegadaian syari'ah

diuntungkan dengan keadaan tersebut. Hal tersebut dikarenakan pegadaian

menguasai tingkat dominasi terhadap pasar dan pesaingnya. Kondisi ini

merupakan sebuah ukuran kekuatan bagi sebuah merek. Oleh karena itu,

Pegadaian sebagai pemain pertama di Indonesia ini, dapat juga dikatakan

sebagai penguasa pasar untuk saat ini.

Tidak hanya itu saja, penguasa pasar pun memiliki sejumlah

keuntungan lain, diantaranya dapat menjadi pemain utama yang lebih

dahulu dikenal oleh masyarakat luas serta cenderung memiliki posisi yang

lebih baik untuk membuat aturan main di industrinya.

b. Persyaratan administrasi yang mudah

Ditinjau dari persyaratan administrasinya. Dalam aplikasi rahn

(gadai syari'ah), pihak Pegadaian Syari'ah cukup mewajibkan nasabah

(rahin) untuk hanya menyerahkan foto copy identitas diri saja, berupa

KTP / SIM / Paspor yang berlaku di dalam melakukan aktifitas transaksi.

Jelas, hal ini merupakan keuntungan yang mutlak (absolute

advantage) bagi Pegadaian Syari'ah dibandingkan dengan kompetitornya,

dalam hal ini Bank BNI Syari'ah, Bank Jabar Syari'ah dan Bank Riau

Syari'ah yang juga membuka usaha gadai bersistem syari'ah. Yang

kesemuanya juga mensyaratkan calon nasabah untuk membuka rekening

tabungan dahulu di bank yang bersangkutan sebelum melakukan transaksi

gadai syari'ah (khusus bagi nasabah yang belum memiliki rekening)j.

Page 63: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

51

Oleh karena itu, tidak sedikit waktu nasabah yang terbuang dengan

adanya proses pembukaan rekening tersebut dan menjadi tidak sesuai

dengan tujuan nasabah yang pada awalnya berniat untuk mendapatkan

dana pinjaman, namun justru diharuskan menyetor uang terlebih dahulu.

c. Jenis barang jaminan yang lebih unggul

Walaupun emas merupakan mayoritas barang jaminan di

Pegadaian Syari'ah untuk saat ini (80-90 % dari total barang jaminan),

namun bukan berarti bagi nasabah yang memiliki agunnan berlian,

elektronik atau kendaraan bermotor tidak dapat mendapatkan pinjaman.

Hal itu merupakan satu poin plus lagi bagi Pegadaian Syari'ah atas

keunggulan ini, karena pesaing mereka yaitu bank syari'ah hanya ingin

menerima emas dengan minimal 16 karat saja sedangkan untuk emas yang

memiliki kadar dibawah 16 karat tidak dapat diterima sebagai barang

jaminan. Meskipun emas tersebut disertai dengan berlian. Karena sebagai

new comer (pendatang baru) dalam bisnis gadai, perbankan syari'ah belum

memiliki tenaga kerja yang handal dalam menaksir berlian.

d. Persentase uang pinjaman terhadap taksiran yang lebih besar

Setelah dilakukan tahap penaksiran terhadap agunan, maka tahap

yang selanjutnya adalah ditentukan jumlah uang pinjaman yang dapat

diperoleh nasabah. Pegadaian Syari'ah sendiri mematok angka 90 % untuk

persentase jumlah uang yang akan dipinjamkan kepada nasabah terhadap

taksiran yang diperolehnya.

Page 64: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

52

Sedangkan kompetitor lainnya hanya berani pada level 80 % saja.

Artinya, dengan jumlah karat dan berat agunan yang sama. Maka jumlah

uang pinjaman yang dapat dibawa pulang oleh nasabah Pegadaian Syari'ah

akan lebih besar jikalau dibandingkan dengan nasabah bank syari'ah.

e. Jaringan outlet yang luas

Sebagai perusahaan senior dalam jasa gadai, Pegadaian memiliki

jangkauan pasar terluas hingga berbagai kecamatan. Untuk pegadaian

syari'ah sendiri, sampai dengan Desember 2006 telah memiliki 40 kantor

cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut merupakan satu nilai plus tersendiri jikalau

dibandingkan dengan para pesaingnya. Dimana Bank BNI syari'ah sampai

dengan saat ini baru memiliki outlet layanan jasa gadai syari'ah hanya dua

saja, itupun masih terfokus di Jakarta saja. Senada dengannya, Bank Riau

syari'ah baru dapat melayani nasabahnya di Pekanbaru dan Tanjung

Pinang saja.

Untuk Bank Jabar syari'ah telah memiliki jangkauan distribusi

sebanyak tiga kantor cabang, yaitu di Bandung, Soreang dan Cirebon.

c. Kelemahan (Weaknesses)

a. Tarif ijarah (sewa) yang cukup besar

Atas penyimpanan dan pemeliharaan barang yang dijadikan

jaminan, nasabah akan dikenakan kewajiban untuk membayar ijaroh. Dari

pemungutan ijarah inilah sumber utama pendapatan Pegadaian Syari'ah

diperoleh. Pegadaian Syari'ah merumuskan tarif ijaroh berdasarkan

Page 65: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

53

taksiran nilai barang jaminan, dimana tiap kelipatan Rp 10.000 dari

taksiran agunan, nasabah dikenakan tarif ijaroh sebesar Rp 85 per 10

harinya (khusus emas).

Misalnya, taksiran agunan diketahui sebesar Rp 1.000.000, maka

tarif ijaroh per 10 hari adalah Rp 8.500, yang didapatkan dari (Rp

1.000.000 / Rp 10.000) x Rp 85.

Berbeda dengan penetapan biaya ijarah oleh Bank Riau Syari'ah

dan Bank Jabar Syari'ah. Mereka menghitungnya atas dasar berat barang

jaminan tanpa memperhitungkan karat emasnya.

Mereka menentukan tarif yang dibanderol sebesar Rp 1.900 untuk

setiap 1 gram emas per bulan. Alhasil, dengan karatase yang berbeda

namun dengan berat yang sama akan didapat tarif ijaroh yang sama.

Dalam penentuan tarif seperti ini, tentunya ada nasabah yang

diuntungkan dan dirugikan. Misal: nasabah A memiliki emas 20 karat dan

berat 10 gram. Dengan asumsi harga emas 24 karat adalah Rp 150.000,

maka diperoleh taksiran emas Rp 1.250.000 yang berasal dari [(20/24) x

Rp 150.000 x 10], sehingga UP yang diperoleh nasabah Rp 1.000.000 (80

% x Rp 1.250.000), maka didapatkan tarif ijaroh per bulannya adalah Rp

19.000 (Rp 1.900 x 10).

Sedangkan nasabah B memiliki emas 16 karat dengan berat 10

gram. Dengan asumsi harga emas 24 karat adalah Rp 150.000, maka

diperoleh taksiran emas Rp 1.000.000 [(16/24) x Rp 150.000 x 10],

sehingga uang pinjaman yang diperoleh nasabah sebesar Rp 800.000 (80

Page 66: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

54

% x Rp 1.000.000), sedangkan tarif ijaroh per bulannya sebesar Rp 19.000

(Rp 1.900 x 10).

Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa nasabah A lebih diuntungkan

dinbandingkan nasabah B, karena dengan jumlah uang pinjaman yang

lebih besar, nasabah A juga dikenakan tarif ijaroh yang sama dengan

nasabah B yang menerima uang pinjaman lebih kecil daripada nasabah A.

Sedangkan BNI syari'ah memiliki perhitungan tersendiri dalam

menetapkan tarif ijaroh. Yaitu, Rp 500 per harinya untuk setiap taksiran

barang Rp 1.000.000.

Misalkan, taksiran barang jaminan yang digadaikan sebesar Rp

1.000.000, maka tarif ijarohnya dalam sebulan (asumsi 30 hari) adalah Rp

15.000 yang didapatkan dari [Rp 500 x 30 (jumlah hari)]. Oleh karena hal

tersebut, Pegadaian Syari'ah mempunyai tarif ijaroh yang lebih besar

dibandingkan pesaingnya.

b. Tempat penyimpanan yang tidak selalu besar

Pegadaian Syari'ah memiliki ketidak merataan dalam hal luasnya

tempat penyimpanan, pada kenyataannya tempat penyimpanan yang

terdapat dalam kantor-kantor cabang tidak semuanya memiliki kapasitas

yang besar. Itu artinya, tidak semua kantor cabang dapat menerima barang

jaminan yang berukuran besar pula. Seperti motor, mobil dan barang-

barang elektronik lainnya. Oleh karena itu, calon nasabah harus mencari

kantor cabang yang dapat menampung barang jaminan yang dibawanya.

Hal itu merupakan suatu kendala dan kelemahan bagi Pegadaian Syari'ah

Page 67: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

55

untuk dapat bersaing lebih ketat dengan para pesaingnya dan juga dalam

merebut hati pelanggannya.

c. Media informasi yang kurang

Di dalam memahami sesuatu hal, khususnya tentang system gadai

syari'ah yang masih dirasa baru bagi masyarakat, para nasabah dapat

memahaminya dengan cara membaca dan melihat media informasi yang

telah disediakan oleh pihak Pegadaian Syari'ah.

Namun, hal tersebut menjadi sulit jikalau media informasi yang

ada tidak dapat memberikan solusi pemahaman yang terbaik. Di berbagai

Cabang Pegadaian Syari'ah masih belum terlihat berbagai macam media

informasi yang menerangkan cara melakukan transaksi gadai syari'ah.

Walaupun hal tersebut terdengar sepele, namun ketika penulis melakukan

pengamatan di lapangan, ada saja nasabah yang mengeluh tentang hal

tersebut dan itu bukan hanya satu orang saja.

Oleh karena itulah, mengapa penulis memasukkan hal ini sebagai

salah satu factor kelemahan bagi Pegadaian Syari'ah.

d. SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih minim pengetahuan tentang

gadai syari'ah

Maju atau mundurnya suatu perusahaan tersebut, berasal dari

bagaimana kualitas SDM nya. Jikalau SDM nya memiliki kualitas yang

baik, maka sudah dapat dipastikan perusahaan tersebut akan mengalami

kondisi yang baik pula. Namun, apabila kualitas SDM nya buruk maka

Page 68: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

56

akan dapat dipastikan pula perusahaan tersebut akan mengalami kondisi

yang kurang baik.

Jadi dengan kata lain, SDM mempunyai peran yang sangat penting

bagi kelangsungan perusahaan.

Sebagai perusahaan yang baru membuka layanan jasa gadai secara

syari'ah, Pegadaian Syari'ah masih berada dalam tahap pertumbuhan

(growth). Wajar jika SDM nya masih banyak yang mengambil dari

pegadaian konvensional yang diberikan pelatihan kilat, agar dapat

menempati posisi karyawan Pegadaian Syari'ah. Namun, jikalau hal

tersebut tidak dimanajemen dengan sangat baik, nantinya dapat menjadi

bumerang bagi Pegadaian Syari'ah itu sendiri.

d. Peluang (Opportunities)

a. Masyarakat yang mayoritas muslim

Lembaga keuangan saat ini sangat potensial untuk berkembang,

dikarenakan pangsa pasar yang cukup jelas. Yaitu, masyarakat Indonesia

yang mayoritas muslim.

Hal tersebut merupakan kesempatan emas bagi Pegadaian Syari'ah

untuk dapat lebih merebut hati mereka agar terpancing untuk dapat

menggunakan layanan Pegadaian Syari'ah.

b. Belum ada pesaing yang mengimbangi

Sampai saat ini belum ada pesaing yang mengimbangi, baik dalam

hal pelayanan, mutu dan kualitas jasa taksiran sebaik Pegadaian Syari'ah.

Page 69: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

57

Karena pihak Pegadaian Syari'ah menyediakan penaksir-penaksir handal

yang dikhususkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Oleh karena itulah, sebaiknya pihak Pegadaian Syari'ah dapat

memanfaatkan hal ini sebagai peluang untuk kemajuan usaha.

c. Fatwa MUI yang mengharamkan bunga

Pegadaian Syari'ah merupakan salah satu lembaga yang

diuntungkan dengan adanya fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia)

tentang pengharaman bunga, Karena indikasi bungan sama dengan riba,

yang bersifat menjerat dan merugikan si korban. Hal tersebut dibahas

dalam lokakarya MUI di Cisarua, Bogor tanggal 19-22 Agustus 1990.

Untuk kemudian dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional

(MuNas) IV MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang berlangsung di Hotel

Sahid Jaya, Jakarta, 22-25 Agustus 1990. Hal itulah yang menjadikan

tombak kebangkitan system syari'ah di Indonesia, ditandai dengan

kemunculan Bank Syari'ah dan lembaga keuangan lainnya.

Tentunya hal tersebut menjadi suatu hal yang dapat meyakinkan

nasabah akan aspek legalitas sistem syari'ah dan tentu saja hal tersebut

merupakan peluang bagi lembaga keuangan yang sama-sama mengusung

tema bebas bunga atau riba, termasuk Pegadaian Syari'ah.

d. Semakin banyak masyarakat yang menginginkan transaksi cepat dan

praktis

Hal tersebut adalah benar adanya. Kita hidup pada tahun 2007,

yang notabene-nya sudah merdeka dan sudah dapat dianggap modern.

Page 70: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

58

Perilaku nasabah tentu juga menginginkan suatu halnya terjadi dengan

cepat dan lancar. Hal itulah yang ditangkap oleh Pegadaian Syari'ah, untuk

membuat Kantor Cabang Pegadaian Syari'ah dengan strategi sebaik

mungkin. Tercermin dalam hal jenis barang jaminan yang simple yaitu

emas dan perhiasan.

Suatu cara yang unik dan cerdas, pihak Pegadaian Syari'ah yang

berusaha meminimalkan biaya untuk penyewaan ruko yang tidak terlalu

besar (luas gudang penyimpanan barangnya). Tetapi juga mempunyai

unsur kepraktisan juga.

Selain itu juga, Pegadaian Syari'ah tidak memberikan persyaratan

administrasi yang rumit dan bertele-tele. Cukup dengan membawa barang

jaminan yang akan digadaikan dengan foto copy kartu identitas nasabah si

pembawa barang maka uang pinjaman sudah bisa dibawa pulang oleh

nasabah. Tentunya hal tersebut, belum ada yang menyainginya dan hal itu

juga dapat menjadi peluang emas untuk dijadikan senjata dalam bersaing

dengan pelaku bisnis dalam jasa keuangan lainnya yang sama-sama

mempunyai produk dana pinjaman.

e. Tantangan (Threats)

a. Banyak Bank Syari'ah yang membuka layanan jasa gadai syari'ah

Tidak dapat dipungkiri lagi, bisnis layanan jasa gadai syari'ah

merupakan bisnis yang tergolong low risk dan dapat memberikan return

yang cukup menjanjikan.

Page 71: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

59

Hal itu sudah dibaca dengan cepat oleh Bank Syari'ah di Indonesia

saat ini. Terbukti Bank BNI Syari'ah, Bank Riau Syari'ah dan Bank Jabar

Syari'ah sudah mengeluarkan produk gadai yang juga bersistem syari'ah.

Tentunya merupakan tantangan bagi Pegadaian Syari'ah yang

sudah mempunyai brand (merek) yang cukup dikenal di hati masyarakat

untuk dapat bersaing dengan mereka.

b. Kurangnya seperangkat aturan yang mengatur tentang gadai syari'ah

Keinginan para pelaku bisnis yang membidik jasa gadai syari'ah

masih terbendung karena belum adanya payung hokum yang jelas. Namun

terkait dengan pelaksanaan UU No. 5 / 1999 tentang larangan praktek

monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, maka cepat atau lambat akan

menjamur kompetitor bagi Pegadaian Syari'ah.

c. Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa keberadaan Pegadaian

Syari'ah hanya diperuntukkan bagi Umat Islam

Hal tersebut menjadi tantangan bagi Pegadaian Syari'ah tersendiri

karena masih banyak masyarakat yang non muslim menganggap bahwa

keberadaan Pegadaian Syari'ah merupakan monopoli umat Islam saja.

Pemikiran tersebut merupakan hal yang salah, karena non muslim juga

dapat saja menggunakan layanan gadai syari'ah tersebut sebagai alternatif

pendanaan bagi keuangan mereka.

Itu memang benar adanya, karena tidak ada peraturan yang

mengatur secara rinci tentang hal monopoli lembaga keuangan Pegadaian

Page 72: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

60

Syari'ah untuk umat Islam saja. Tentunya hal ini merupakan tantangan

bagi Pegadaian Syari'ah dalam memasarkan produknya.

Analisa SWOT di atas kemudian diukur dalam sebuah matriks dampak

silang untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dampak antar keseluruhan

factor yang ada dalam strategi bisnis Pegadaian Syari'ah untuk dapat lebih

meningkatkan kinerja Pegadaian Syari'ah. Analisis ini dikembangkan oleh Derek

F. Cahnnon berdasarkan suatu matriks yang terdiri atas kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan yang disebut matriks dampak silang (cross impact matrix).

41

Dalam matriks tersebut, dapat dilihat faktor-faktor yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan dengan bobot dampak yang berbeda pula.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara dengan sumber dari pihak

Pegadaian Syari'ah.

41 Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, (Jakarta, LPPI, 1992), h. 237

Page 73: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

61

Berdasarkan data atau hasil penelitian analisa SWOT, maka diperoleh

penjelasan-penjelasan sebagai berikut:

2. Jumlah bobot dampak faktor-faktor kekuatan pada peluang dan

tantangan sebesar +121. Hal ini berarti kekuatan yang dimiliki pihak

pegadaian syari'ah pada saat ini mempunyai dampak kekuatan cukup

besar dan baik untuk memanfatkan peluang yang ada guna

menghadapi tantangan yang menjadi kendala dalam

perkembangannya, terutama dalam kaitannya dengan kebutuhan

konsumen yang membutuhkan suatu lembaga gadai yang bersistem

Islami, pihak pegadaian syari'ah harus dapat memanfaatkan faktor

kekuatan yang ada agar dapat kuat bersaing dengan kompetitornya

saat ini.

Page 74: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

62

3. Jumlah bobot dampak faktor kelemahan terhadap peluang dan

tantangan yang ada sebesar -72. Ini berarti faktor kelemahan yang ada

memiliki dampak besar terhadap peluang dan tantangan yang ada dan

mungkin bisa menjadi faktor penghambat laju perkembangan

Pegadaian syari'ah itu sendiri. Untuk itu sedapat mungkin faktor

kelemahan ini diminimalkan dengan berusaha membuat agar

kelemahan itu dapat diubah menjadi suatu kekuatan yang akan

menambah kualitas bagi pegadaian syari'ah itu sendiri.

4. Jumlah bobot dampak faktor-faktor kekuatan dan factor kelemahan

yang ada secara keseluruhan dihadapkan dengan faktor peluang dan

tantangan adalah sebesar +49. Ini berarti keseluruhan faktor kekuatan

dalam tubuh pegadaian syari'ah dapat dikatakan sudah maksimal

dihadapkan pada bebagai faktor peluang dan tantangan yang ada,

sehingga kelemahan yang ada dapat tertutupi dengan faktor kekuatan

yang sudah dimiliki.

5. Jumlah bobot dampak faktor kekuatan dan kelemahan terhadap

tantangan berupa banyaknya bank syari'ah yang membuka layanan

jasa gadai syari'ah, kurangnya seperangkat aturan yang mengatur

tentang gadai syari'ah dan sebagian masyarakat masih menganggap

bahwa keberadaan pegadaian syari'ah hanya diperuntukkan bagi Umat

Islam. Hal itu semua menghasilkan bobot yang positif. Ini berarti

bahwa semua faktor kekuatan dan kelemahan tersebut masih mampu

mengatasi atau menghadapi tantangan yang mengancam.

Page 75: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

63

6. Jumlah bobot dampak faktor kelemahan terhadap peluang dan

tantangan semuanya negatif. Ini berarti kelemahan masih dapat

menjadi kendala dalam menghadapi persaingan antar pelaku yang

berkecimpung dalam bisnis gadai syari'ah sekarang ini dan dapat

menjadi kendala pula dalam menghasilkan atau meningkatkan kinerja

pegadaian syari'ah yang lebih baik.

7. Jumlah bobot dampak faktor kekuatan pada peluang dan tantangan

semuanya positif artinya faktor kekuatan yang ada mampu

memanfaatkan peluang yang ada dan mampu menghadapi seluruh

tantangan yang mengancam, hal itu merupakan salah satu hal yang

harus dipertahankan bahkan untuk ke depannya, pegadaian syari'ah

harus lebih kreatif lagi dalam menghadapi persaingan yang semakin

ketat ini agar pegadaian syari'ah mempunyai lebih banyak kekuatan

lagi dalam bersaing.

Dari hasil analisa SWOT matriks dampak silang di atas maka dapat

diperoleh gambaran faktor-faktor pengungkit utama (The Highest laverage).

Factor pengungkit yang ada dalam factor kekuatan (Strength) terdapat dalam

variabel nomor 1, yaitu pegadaian merupakan market leader advantage dengan

skor 26 dan variabel nomor 5, yaitu jaringan outlet yang luas dengan skor 26 pula.

Sedangkan factor pengungkit yang ada dalalm faktor kelemahan (Weakenesses)

adalah variable nomor 4, yaitu SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih minim

pengetahuan tentang gadai syari'ah dengan skor -20 dan variable nomor 1, yaitu

tarif ijaroh yang besar dengan skor -18.

Page 76: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

64

Sehingga setelah ditemukan faktor pengungkit (The Highest Laverage),

maka terdapat ide atau langkah-langkah strategis bagi Pegadaian Syari'ah untuk

pengembangan kinerja yang lebih baik ke depan, yaitu sebagai berikut:

1. Perum Pegadaian sebagai penguasa pasar yang utama dalam jasa gadai

(Market Leader Advantage), merupakan salah satu kelebihan bila

dibandingkan dengan para pesaingnya. Hal itu dapat dimanfaatkan oleh

Pegadaian Syari'ah sebagai pelopor pertama yang juga berani memulai bisnis

gadai secara syari'ah. Jadi, walaupun pada saat ini mulai banyak pesaing

yang juga mulai melirik bisnis tersebut, seharusnya Pegadaian Syari'ah tidak

boleh mundur atau takut begitu saja, karena walau bagaimana pun juga

merek (Brand) Pegadaian tetap melekat dalam Pegadaian yang mencoba

dalam jasa gadai bersistem syari'ah. Untuk itu, Pegadaian Syari'ah hanya

tinggal membuat kualitas dalam hal pelayanan menjadi lebih baik lagi agar

masyarakat tidak berpindah ke lain hati.

2. Sebagai pemilik wilayah pangsa pasar terluas, pegadaian Syari'ah sebenarnya

sudah membuktikannya dengan kondisi fisik jaringan yang tersebar luas di

seluruh Indonesia. Namun, Pegadaian Syari'ah harus tetap mengembangkan

ekspansi jaringan yang lebih luas lagi agar peluang untuk maju menjadi lebih

besar lagi. Dapat dilihat, dibandingkan kompetitornya yang notabene-nya

sebenarnya bergerak dalam jasa perbankan tetapi sekarang juga mulai melirik

bisnis gadai yang memang sangat menggiurkan ini, yaitu Bank Riau Syari'ah

baru dapat melayani nasabah yang ingin menggunakan jasa gadainya dalam 2

wilayah saja, yaitu di Pekanbaru dan Tanjung Pinang. Sedangkan Bank Jabar

Page 77: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

65

Syari'ah hanya di Bandung, Soreang dan Cirebon saja. Begitupun dengan

Bank BNI Syari'ah yang hanya mempunyai 2 outlet layanan jasa gadai

syari'ah saja, itupun masih berpusat di Jakarta. Oleh karena itulah, Pegadaian

Syari'ah dituntut untuk lebih dahsyat lagi dalam merebut hati nasabah di

wilayah yang belum mengenal Pegadaian Syari'ah.

3. Walaupun Pegadaian Syari'ah memiliki berbagai macam kelebihan

dibandingkan para pesaingnya, namun Pegadaian Syari'ah tetap masih

dikatakan dalam tahap pertumbuhan (Growth), dapat dilihat dari usia Cabang

Syari'ah pertama, yaitu Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi Sartika yang baru

dibuka tanggal 14 Januari 2003, itu artinya belum genap lima tahun usianya.

Hal itu dapat dilihat juga untuk perhitungan jatuh tempo tarif ijarah masih

dapat dikatakan besar dibandingkan yang lain. Wajar memang, karena

Pegadaian Syari'ah tidak bergerak dalam bidang funding dana (pengumpulan

dana) dalam bentuk pembukaan rekening tabungan, seperti yang dilakukan

oleh kompetitornya. Namun alangkah baiknya, Pegadaian Syari'ah dapat

memikirkan hal ini secara lebih proporsional lagi.

4. Sebagai lembaga yang baru berkecimpung dalam sistem syari'ah, sangat

wajar jikalau (SDM) Sumber Daya Manusianya masih minim

pengetahuannya tentang gadai syari'ah. Namun, dengan diadakannya

pendidikan dan pelatihan terus menerus bagi para karyawan gadai syaria'ah,

hal tersebut dapat menambah kualitas SDM yang ada, agar dapat

merealisasikan program atau tujuan perusahaan dengan lebih baik lagi.

Page 78: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

66

5. Pegadaian Syari'ah memiliki ketidakmerataan dalam hal luasnya tempat

penyimpanan, pada kenyataannya tempat penyimpanan yang terdapat dalam

kantor-kantor cabang tidak semuanya memiliki kapasitas yang besar. Itu

artinya, tidak semua kantor cabang dapat menerima barang jaminan yang

berukuran besar pula. Seperti motor, mobil dan barang-barang elektronik

lainnya. Oleh karena itu, calon nasabah harus mencari kantor cabang yang

dapat menampung barang jaminan yang dibawanya. Hal itu merupakan suatu

kendala dan kelemahan bagi Pegadaian Syari'ah untuk dapat bersaing lebih

ketat dengan para pesaingnya dan juga dalam merebut hati pelanggannya.

Untuk itu, hal sekecil itu harus dapat di selesaikan dengan baik, demi

terciptanya tujuan jangka panjang perusahaan.

6. Karena pada kenyataannya, sistem gadai syari'ah merupakan hal yang baru

bagi masyarakat awam kebanyakan. Maka, masyarakat belum tentu

semuanya mengerti dengan teknis pelaksanaan jasa gadai bersistem syari'ah

tersebut. Hal tersebut tentunya dapat diminimalkan dengan membuat media

informasi menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti bagi para nasabah

serta lebih banyak lagi informasi mengenai gadai

2. Analisis Kinerja BPRS Al Salaam dengan Pendekatan Balanced Scorecard

Pengukuran kinerja dalam sebuah perusahaan merupakan suatu kegiatan

yang penting. Ukuran tersebut dapat dijadikan ukuran keberhasilan dalam suatu

perusahaan dalam kurun waktu tertentu dan dapat dijadikan input bagi perbaikan

atau peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. Data yang paling umum

digunakan untuk pengukuran kinerja keuangan adalah data kuantitatif yang

Page 79: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

67

diterbitkan oleh perusahaan melalui laporan keuangan sesuai dengan prinsip-

prinsip akuntansi yang diterima umum.

Selama ini pengukuran kinerja yang digunakan oleh BPRS Al Salaam

adalah pengukuran kinerja tradisional yang hanya menekankan pada tolak ukur

keuangan atau perspektif keuangan melalui laporan keuangan. Analisa terhadap

laporan keuangan perusahaan didasarkan pada data neraca, laporan laba rugi, dan

sebagainya. Metode yang digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan adalah

analisa rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

rentabilitas.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisa terhadap laporan keuangan

BPRS Al Salaam dengan cara membandingkan laporan keuangan perusahaan

pada tahun 2007 dan tahun 2008.

Salah satu analisa yang dilakukan untuk mengetahui kinerja perusahaan

adalah analisis Balanced Scorecard, perusahaan yang kali ini dianalisa dengan

pendekatan Balance Scorecard adalah pegadaian syari'ah, dengan membatasi

sampel penelitian pada pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika.

Dengan analisa ini, kita akan dapat melihat pergerakan kinerja pada BPRS

Al Salaam, yang tidak hanya dilihat dari indikator keuangan saja. Walaupun

ukuran keuangan selalu penting, namun harus dilengkapi dengan indikator lain

yang dapat memperkirakan kesuksesan finansial di masa depan. Balanced

Scorecard mendidik manajemen dan organisasi pada umumnya untuk

memandang perusahaan dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan,

perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta perspektif

Page 80: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

68

proses bisnis internal yang akan menghubungkan pengendalian operasional

jangka pendek ke dalam visi dan strategi bisnis yang bersifat jangka panjang,

dalam menilai prestasi kerja Perum Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi Sartika

penulis menggunakan analisis pada sisi neraca untuk mengetahiui pertumbuhan

pada sisi harta dan analisis pada sisi laba rugi untuk mengetahui tingkat

pertumbuhan pendapatan dan tingkat laba yang didapatkan oleh BPRS Al Salaam

dengan menggunakan data dari laporan keuangan pada periode 2004 sampai

dengan periode 2006 yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.

Sedangkan dalam menilai prestasi kerja BPRS Al Salaam dari perspektif

pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan, penulis menggunakan data dari hasil kuisioner yang diadakan untuk

pihak intern perusahaan dan pelanggan yang dianalisis dengan ini dilakukan

untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan pada perspektif pelanggan dan

tingkat kepuasan karyawan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan serta

untuk mengetahui tingkat kesetujuan karyawan terhadap berbagai macam hal

yang akan dilakukan pihak perusahaan di dalam mengeluarkan suatu produk baru

yang terangkum dalam perpektif proses bisnis internal. Dimana keempat

perspektif itu akan dijelaskan sebagai berikut:

3. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)

Pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika, merupakan pegadaian yang

berada dalam tahap pertumbuhan. Karena pegadaian syari'ah cabang Dewi

Sartika baru mulai beroperasi sejak sejak tanggal 14 Januari 2003, yang

berarti baru empat tahun berdiri. Di mana pegadaian syari'ah selalu berusaha

Page 81: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

69

memberikan potensi pertumbuhan yang terbaik, seperti pelayanan gadai yang

baik, menambah kemampuan operasional, menambah jumlah uang pinjaman

kepada nasabah dan juga berusaha menambah jumlah pendapatan di setiap

tahunnya, sehingga dapat beranjak menjadi tingkatan sustain yaitu suatu

tingkatan di mana pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika mencoba

mempertahankan segala macam prestasi operasional yang sudah didapatkan,

bahkan menambah jumlah uang yang menjadi pinjaman kepada masyarakat

agar mendapatkan tingkat pengembalian yang meningkat pula.

Tingkat pertumbuhan yang telah didapatkan pegadaian syari'ah cabang

Dewi Sartika selama tahun 2004, 2005 dan 2006 akan dicoba ditampilkan

dalam penelitian kali ini, berdasarkan analisis pada sisi neraca dan laba rugi

per 2004, 2005 dan 2006. Diantaranya, dalam waktu satu tahun setelah

beroperasinya, yaitu pada tahun 2004, pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika

pada sisi harta dalam neraca mencapai Rp 4.116.852.622 sedangkan pada

tahun 2005 mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjadi Rp

6.589.559.596, serta bertambah lagi menjadi Rp 9.829.964.474 pada tahun

2006. Pertumbuhan ini dapat dilihat dalam gambar 4.1 sebagai berikut:

Page 82: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

70

Gambar 3.4

Tentu saja, pertumbuhan ini sangat menggembirakan, mengingat pada

awal berdirinya, pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika mengalami

pertumbuhan yang cukup signifikan dalam jumlah harta.

Dalam setiap perusahaan, baik itu yang bergerak dalam bidang

pemerintah, swasta maupun nirlaba sekalipun, ukuran financial merupakan

komponen yang sangat penting. Karena biar bagaimanapun juga, kemajuan

suatu perusahaan secara klasik dapat terlihat dari jumlah pendapatan usaha

dan tingkat laba yang berhasil didapatkan. Hal itu dapat dilihat dalam tabel

sebagai berikut:

Pertumbuhan Harta

Rp 9.829.964.474

RP6.589.559.596

Rٌp 4.116.852.622

2004 2005 2006

Page 83: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

71

Pertumbuhan Pendapatan

Keterangan Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006

Pendapatan Usaha Rp 800.000.000 Rp 1.382.864.900 Rp 2.202.573.246

Pendapatan

Lain-lain

Rp 291.000 Rp 343.000 Rp 587.000

Beban Usaha Rp 203.522.305 Rp 369.749.605 Rp 494.638.990

Laba Bersih Rp 596.768.695 Rp 1.013.458.295 Rp 1.708.521.256

Tabel 4.1 Pertumbuhan Pendapatan Tahun 2004, 2005 dan 2006

Di dalam table pertumbuhan pendapatan, terlihat jelas bahwa

pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika mengalami pertumbuhan pendapatan

usaha yang cukup signifikan. Hal itu juga diimbangi dengan tingkat laba yang

sempurna pula.

Pada tahun 2004, pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika berhasil

mendapatkan pendapatan usaha yang lumayan tinggi jika dilihat dari masa

berdirinya, yaitu sebesar Rp 800.000.000 dan tingkat laba sebesar Rp

596.522.305. Karena pada tahun tersebut adalah tahun pertama kalinya

pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika beroperasi. Yang tidak kalah

pentingnya, pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika merupakan pegadaian

syari'ah pertama kali di Indoensia. Tentunya hal ini sangatlah

menggembirakan bagi umat muslim di seluruh Indonesia, khususnya bagi

kemajuan suatu lembaga keuangan berbasis sistem Syari'ah di Indonesia

tercinta ini.

Page 84: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

72

Pada tahun 2005, pendapatan usaha yang didapatkan pun berhasil

mengalami kenaikan yang cukup signfikan, yaitu menjadi sebesar Rp

1.382.864.000 dan tingkat laba sebesar Rp 1.013.458.295. Kegembiraan

semakin bertambah setelah mengetahui jumlah pendapatan usaha yang

meningkat lagi pada tahun 2006 menjadi Rp 2.202.573.246 dan tingkat laba

yang meningkat pula menjadi Rp 1.708.521.256. Hasil ini adalah sesuatu yang

cukup baik, karena mengingat pegadaian syari'ah cabang Dewi Sartika

merupakan perusahaan yang masih dalam tahap growth atau pertumbuhan.

Namun hasil yang didapatkannya tidaklah mengecewakan. Tentunya hal ini

harus dipertahankan agar mencapati tahapan sustain yaitu suatu tahapan

setelah tahap growth, dimana dalam tahap ini perusahaan mencoba

mempertahankan hasil yang telah didapatkan dan pangsa pasar yang ada,

bahkan mengembangkannya jika mungkin.

4. Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective)

Dalam perspektif pelanggan ini, akan dicoba diukur tingkat kepuasan

pelanggan yang akan sangat berhubungan dengan baik atau buruknya suatu

kinerja perusahaan tersebut. Dalam penghitungan analisisnya mengguanakan

skala likhter. Semakin tinggi tingkat kepuasan suatu pelanggannya maka akan

semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut. Kepuasan pelanggan tersebut

diukur melalui kuisioner yang berjumlah 50 kuisioner yang juga dibagikan

kepada pelanggan atau nasabah BPRS Al Salaam. Dimana dalam kuisioner

tersebut mengukur tingkat kepuasan terhadap atribut jasa perusahaan,

kepuasan yang tercipta dari hubungan nasabah dengan perusahaan, kepuasan

Page 85: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

73

terhadap citra perusahaan di mata nasabah dan tingkat pengetahuan nasabah

terhadap pegadaian syari'ah. Setelah mengetahui dan mengevaluasi kuisioner

mengenai kepuasan pelanggan, maka didapatkan data sebagai berikut:

1. Data responden

Tabel Data responden pelanggan

Mengukur Kepuasan Pelanggan Terhadap Atribut Jasa Perusahaan

Tingkat kepuasan terhadap pelanggan terhadap kemudahan dalam

bertransaksi

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 14 48 32%

Puas 3 31 93 62%

Kurang Puas 2 4 8 5,3% Tidak Puas 1 1 1 0,7%

Jumlah 50 150 100%

Keterangan :

Dengan skor 1 = Tidak Puas, 2 = Kuurang Puas, 3 = Puas, = Sangat

Memuaskan.

Berdasarkan hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 14

responden menjawab sangat memuaskan (32%), 31 respon menjawab puas

Jenis kelamin

Pria

Wanita

26 Orang

24 Orang

Usia < 20 Tahun

20-25 Tahun

> 30 Tahun

4 Orang

9 Orang

37 Orang

Page 86: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

74

(62%), 4 responden menjawab kurang puas (5,3%), dan 1 responden

menjawab tidak puas. Hasil kuisioner ini menunjukan bahwa pelanggan

merasa puas terhadap kemudahan dalam bertransaksi.

Tingkat kepuasan terhadap pelanggan terhadap kemudahan dalam memahami

media tentang BPRS Al Salaam

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 20 80 50,3%

Puas 3 20 60 37,8%

Kurang Puas 2 9 18 11,3% Tidak Puas 1 1 1 0,6%

Jumlah 50 159 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 20

responden menjawab sangat memuaskan (50,3%), 20 responden menjawab

puas (37,8%), 9 responden menjawab kurang puas (11,3%), dan 1 respondeen

menjawab tidak puas (0,6%). Hasil kuisioner ini menunjukan bahwa nasabah

merasa sangat puas terhadap kemudahan dalam memahami media informasi

tentang BPRS Al Salaam.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kemudahan dalam persyaratan

untuk mendapatkan pinjaman

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 15 60 38,7%

Puas 3 26 78 50,3%

Kurang Puas 2 8 16 10,3%

Tidak Puas 1 1 1 0,7%

Jumlah 50 155 100%

Page 87: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

75

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 15

responden menjawab sangat memuaskan (38,7%), 26 responden menjawab

puas (50,3%), 8 reesponden menjawab kurang puas (10,3%), dan 1 responden

menjawab tidak puas (0,7%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa

nasabah merasa pua sangat terhadap kemudahan dalam persyaratan untuk

mendapatkan pinjaman.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kecepatan dalam mendapatkan

pembiayaaan

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 10 40 25,9%

Puas 3 35 105 68,2%

Kurang Puas 2 4 8 5,2% Tidak Puas 1 1 1 0,7%

Jumlah 50 154 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 10

responden menjawab sangat memuaskan (25,9%), 35 orang responden

menjawab puas (68,2%), 4 orang responden menjawab kurang puas (5,2%),

dan 1 responden menjawab tidak puas. Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap kecepatan dalam mendapatkan

pembiayaan.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap besarnya biaya administrasi Bank

Page 88: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

76

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 12 48 32,3%

Puas 3 28 84 56,4%

Kurang Puas 2 7 14 9,4% Tidak Puas 1 3 13 2,0%

Jumlah 50 149 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 12

responden menjawab sangat memuaskan (32,3%), 28 responden menjawab

puas (56,4%), 7 orang responden menjawab kurang puas (9,4%), dan 3

responden menjawab tidak puas terhadap besarnya biaya administrasi yang

dikenakan oleh Bank. Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa nasabah

merasa sangat puas terhadap besarnya biaya administrasi bank.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk-produk yang ditawarkan

oleh BPRS Al Salaam

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 16 64 42,4%

Puas 3 23 69 45,7%

Kurang Puas 2 7 14 9,3%

Tidak Puas 1 4 4 2,6%

Jumlah 50 151 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 16

responden menjawab sangat memuaskan (42,4%), 23 responden menjawab

Page 89: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

77

puas (45,7%), 7 orang responden menjawab kurang puas (9,3%), dan 1

responden menjawab tidak puas (2,6%) terhadap produk-produk yang

ditawarkan oleh BPRS Al Salaam. Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa

nasabah merasa sangat puas terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh

BPRS Al Salaam.

Hubungan nasabah dengan perusahaan

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap keamanan dalam melakukan

proses transaksi

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 21 84 52,5%

Puas 3 20 60 37,5%

Kurang Puas 2 7 14 8,7% Tidak Puas 1 2 2 1,3%

Jumlah 50 160 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 21

responden menjawab sangat memuaskan (52,5%), 20 responden menjawab

puas (37,5%), 7 orang responden menjawab kurang puas (8,7%), dan 1

responden menjawab tidak puas (1,3%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap keamanan dalam bertransaksi di

BPRS Al Salaam.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kenyamanan waktu menunggu

antrian dalam melakukan proses transaksi

Page 90: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

78

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 10 40 27,4%

Puas 3 30 90 61,6%

Kurang Puas 2 6 12 8,2% Tidak Puas 1 4 4 2,8%

Jumlah 50 146 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 10

responden menjawab sangat memuaskan (27,4%), 30 responden menjawab

puas (61,6%), 6 orang responden menjawab kurang puas (8,2%), dan 1

responden menjawab tidak puas (2,8%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap kenyamanan waktu menunggu

antrian dalam melakukan proses transaksi di BPRS Al Salaam.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap lokasi kantor BPRS Al Salaam

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 20 80 52,6%

Puas 3 15 45 29,6%

Kurang Puas 2 12 24 15,8%

Tidak Puas 1 3 3 2%

Jumlah 50 152 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 20

responden menjawab sangat memuaskan (52,6%), 15 responden menjawab

puas (29,6%), 12 orang responden menjawab kurang puas (8,2%), dan 1

Page 91: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

79

responden menjawab tidak puas (2%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap lokasi kantor BPRS Al Salaam.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap tata ruang kantor dan suasana

yang mencerminkan nuansa islami

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 23 92 58,2%

Puas 3 14 42 26,6%

Kurang Puas 2 11 22 13,9% Tidak Puas 1 2 2 1,3%

Jumlah 50 158 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 23

responden menjawab sangat memuaskan (58,2%), 14 responden menjawab

puas (26,6%), 11 orang responden menjawab kurang puas (13,9%), dan 2

responden menjawab tidak puas (1,3%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap tata ruang kantor dan suasana

yang mencerminkan citra islami BPRS Al Salaam.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap sikap dan keakraban karyawan

BPRS Al Salaam denga nasabah

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 23 92 57,5%

Puas 3 17 51 31,9%

Kurang Puas 2 7 14 8,8%

Page 92: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

80

Tidak Puas 1 3 3 1,8%

Jumlah 50 160 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 23

responden menjawab sangat memuaskan (57,5%), 17 responden menjawab

puas (31,9%), 7 orang responden menjawab kurang puas (8,8%), dan 3

responden menjawab tidak puas (1,3%) Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap keakraban karyawan BPRS Al

Salaam dengan nasabah.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap keramah tamahan karyawan

BPRS Al Salaam dengan nasabah

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 20 80 51,9%

Puas 3 18 54 35,1%

Kurang Puas 2 8 16 10,4% Tidak Puas 1 4 4 2,6%

Jumlah 50 154 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 20

responden menjawab sangat memuaskan (51,9%), 18 responden menjawab

puas (35,1%), 8 orang responden menjawab kurang puas (10,4%), dan 4

responden menjawab tidak puas (2,6%) Dari hasil kuisioner ini menunjukan

bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap terhadap keramah tamahan

karyawan BPRS Al Salaam dengan nasabah.

Page 93: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

81

CITRA PERUSAHAAN

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kemampuan karyawan BPRS Al

Salaam dalam melakukan proses transaksi

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 24 96 57,5%

Puas 3 19 57 34 ,1%

Kurang Puas 2 7 14 8,4% Tidak Puas 1 0 0 0

Jumlah 50 167 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 24

responden menjawab sangat memuaskan (57,5%), 19 responden menjawab

puas (34,1%), 7 orang responden menjawab kurang puas (8,4%). Dari hasil

kuisioner ini menunjukan bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap

kemempuan karyawan BPRS Al Salaam dalam melakukan proses transaksi.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemberian informasi tentang

produk-produk kepada nasabah

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 20 80 50%

Puas 3 20 60 37,5%

Kurang Puas 2 10 20 12,5%

Tidak Puas 1 00 0 0

Jumlah 50 160 100%

Page 94: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

82

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 20

responden menjawab sangat memuaskan (50%), 20 responden menjawab puas

(37,5%), 10 orang responden menjawab kurang puas (12,5%), Dari hasil

kuisioner ini menunjukan bahwa nasabah merasa sangat puas terhadap

terhadap pemberian informasi tentang produk-produk kepada nasabah.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pemberian informasi kepada

nasabah bila tenggat waktu pembiayaan telah habis

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 11 44 29,3%

Puas 3 29 87 58%

Kurang Puas 2 9 18 12% Tidak Puas 1 1 1 0,7%

Jumlah 50 150 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 11

responden menjawab sangat memuaskan (29,3%), 29 responden menjawab

puas (58%), 9 orang responden menjawab kurang puas (12,5%), 1 responden

menjawab kurang puas (0,7%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa

nasabah merasa cukup puas terhadap pemberian informasi kepada nasabah

bila tenggat waktu pembiayaan telah habis.

Tingkat kepuasan pelanggan terhadap Citra BPRS Al Salaam yang

berusaha menjawab kebutuhan nasabah sesuai dengan nilai-nilai islam.

Page 95: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

83

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat

Memuaskan

4 26 104 63,4%

Puas 3 14 42 25,6%

Kurang Puas 2 8 16 9,8% Tidak Puas 1 2 2 1,2%

Jumlah 50 164 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 26

responden menjawab sangat memuaskan (63,4%), 14 responden menjawab

puas (25,6%), 8 orang responden menjawab kurang puas (9,8%), 2 responden

menjawab kurang puas (1,2%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa

nasabah merasa cukup puas terhadap Citra BPRS Al Salaam yang berusaha

menjawab kebutuhan nasabah sesuai dengan nilai-nilai islam.

PENGETAHUAN NASABAH

Tingkat pengetahuan nasabah tentang lembaga Perbankan Syari’ah

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat Mengerti 4 8 32 25%

Mengerti 3 22 66 51,6% Kurang Mengerti 2 12 24 18,7%

Tidak Mengerti 1 6 6 4,7%

Jumlah 50 128 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 8

responden menjawab sangat mengerti (25%), 22 responden menjawab

mengerti (51,6%), 12 orang responden menjawab kurang mengerti (18,7%), 6

responden menjawab kurang mengerti (4,7%). Dari hasil kuisioner ini

Page 96: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

84

menunjukan bahwa nasabah merasa cukup mengerti tentang lembaga

Perbankan Syari’ah.

Tingkat pengetahuan nasabah tentang produk Mudhorobah dan Ijaroh

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat Mengerti 4 4 16 11,8%

Mengerti 3 30 90 66 ,2% Kurang Mengerti 2 14 28 20 ,6%

Tidak Mengerti 1 2 2 1,5%

Jumlah 50 136 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 4

responden menjawab sangat mengerti (11,8%), 30 responden menjawab

mengerti (66,2%), 14 orang responden menjawab kurang mengerti (20,6%), 2

responden menjawab kurang mengerti (1,5%). Dari hasil kuisioner ini

menunjukan bahwa nasabah merasa cukup mengerti tentang produk

Mudhorobah dan Ijaroh.

Tingkat pengetahuan nasabah tentang perbedaan antara Bank Syari’ah

dan Bank Konvensional

Pendapat

Responden

Nilai Jumlah Responden

Total Bobot Nilai

Sangat Mengerti 4 4 16 12,1% Mengerti 3 28 84 63 ,6%

Kurang Mengerti 2 14 28 21 ,2%

Tidak Mengerti 1 4 4 3,1%

Jumlah 50 132 100%

. Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 4

responden menjawab sangat mengerti (12,1%), 28 responden menjawab

Page 97: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

85

mengerti (63,6%), 14 orang responden menjawab kurang mengerti (21,2%), 4

responden menjawab kurang mengerti (3,1%). Dari hasil kuisioner ini

menunjukan bahwa nasabah merasa sangat mengerti tentang perbedaan antara

Bank Syari’ah dan Bank Konvensional.

5. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Proceses Perspective)

Perspektif ini terdiri dari tiga proses bisnis utama, yaitu: proses

inovasi, proses operasi, proses layanan purna jual.

a. Proses Inovasi

Untuk mengukur proses bisnis internal, perusahaan sangat perlu

mengembangkan inovasi bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Inovasi

sendiri dapat merupakan kegiatan yang berkaitan dengan identifikasi

pertumbuhan kebutuhan pelanggan dan usaha pengembangan produk.

Untuk saat ini proses inovasi yang paling mencolok di pegadaian adalah

dengan lahirnya pegadaian syari'ah itu sendiri. Karena pegadaian syari'ah

lahir dari proses pengidentifikasian atas keinginan masyarakat di

Indonesia pada umumnya. Oleh karena itulah pegadaian syari'ah dibuka.

Berdasarkan wawancara dengan bapak Kamal dari divisi unit usaha

syari'ah insya Allah pada akhir tahun 2007 nanti akan coba diluncurkan

salah satu produk pegadaian syari'ah yang bernama ARUM, yaitu suatu

produk yang diperuntukkan khusus bagi UKM, Usaha Kecil Menengah.

Untuk mengetahui sejauh mana proses inovasi yang telah dilakukan oleh

perum pegadaian syari'ah, penulis menggunakan kuisioner yang ditujukan

Page 98: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

86

kepada karyawan. Berikut ini dapat dilihat hasil kuisioner proses bisnis

internal yang dilakukan oleh penulis

Tingkat kesetujuan karyawan dalam hal perusahaan harus selalu

melakukan penelitian dan pengembangan dalam menciptakan

produk

Pendapat Responden Nilai Jumlah Responden

Total Bobot

Nilai

Sangat Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

4 10 40 62,5%

Cukup Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

3 5 15 23,4 %

Rendah Tingkat Kesetujuaanya 2 4 8 12,5%

Sangat Rendah tingkat

kesetujuaanya

1 1 1 1,6%

Jumlah 20 64 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 10

responden menjawab sangat setuju (62,5%), 15 responden menjawab cukup

setuju (23,4%), 4 orang responden menjawab kurang setuju (12,5%), 1

responden menjawab kurang setuju (1,6%). Dari hasil kuisioner ini

menunjukan bahwa karyawan BPRS Al Salam sangat setuju sekali dengan

inivasi-inovasi yang diadakan di BPRS Al Salaam tentang bank harus selalu

melakukan penelitian dan pengembangan dalam menciptakan produk.

Tabel kesetujuan karyawan dalam hal setiap menciptakan produk harus

selalu memperhatikan kebutuhan pelanggan

Pendapat Responden Nilai Jumlah Responden

Total Bobot

Nilai

Page 99: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

87

Sangat Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

4 11 44 63,8 %

Cukup Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

3 6 18 26 %

Rendah Tingkat Kesetujuaanya 2 3 6 8,7%

Sangat Rendah tingkat

kesetujuaanya

1 1 1 1,5%

Jumlah 20 64 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 11

responden menjawab sangat setuju (63,8%), 6 responden menjawab cukup

setuju (26%), 3 orang responden menjawab kurang setuju (8,7%), 1 responden

menjawab kurang setuju (1,5%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa

karyawan BPRS Al Salam sangat setuju sekali dengan segala kebijakan yang

diambil oleh BPRS Al Salaam tentang produk harus selalu mengedepankan

kebutuhan nasabah.

Tabel kesetujuan karyawan dalam hal mengadakan launching atau

promosi setiap adanya produk baru

Pendapat Responden Nilai Jumlah Responden

Total Bobot

Nilai

Sangat Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

4 9 32 57,1 %

Cukup Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

3 7 24 33,3 %

Rendah Tingkat Kesetujuaanya 2 2 6 6,3 %

Sangat Rendah tingkat

kesetujuaanya

1 2 2 3,2 %

Jumlah 20 64 100%

Page 100: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

88

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 9

responden menjawab sangat setuju (57,1%), 7 responden menjawab cukup

setuju (33,3), 2 responden menjawab kurang setuju (6,3%), 2 responden

menjawab kurang setuju (3,2%). Dari hasil kuisioner ini menunjukan bahwa

karyawan BPRS Al Salam sangat setuju sekali dengan segala kebijakan yang

diambil oleh BPRS Al Salaam tentang produk harus selalu mengedepankan

kepentingan nasabah.

Sumber: Hasil kuisioner responden

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kesetujuannya, 2 = Rendah tingkat

kesetujuannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kesetujuannya, 4 = Sangat tinggi tingkat

kesetujuannya.

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kesetujuannya, R: Rendah tingkat

kesetujuannya, CT: Cukup tinggi tingkat kesetujuannya, ST: Sangat tinggi

tingkat kesetujuannya.

yang berarti cukup tinggi tingkat kesetujuan karyawan terhadap

segala macam hal yang dilakukan oleh Perum Pegadaian Syari'ah dalam

Page 101: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

89

melakukan inovasi. Berarti, dengan kata lain Perum Pegadaian Syari'ah

memiliki kinerja proses inovasi yang cukup baik, karena rata-rata

karyawannya mendukung proses inovasi yang dilakukan.

d. Proses Operasi

Proses operasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Perum

Pegadaian Syari'ah dalam proses menyampaikan produk atau jasa kepada

para pelanggannya. Untuk mengetahui sejauh mana proses operasi yang

dilakukan oleh Perum Pegadaian Syari'ah, penulis menggunakan kuisioner

yang ditujukan kepada karyawan perusahaan. Berikut ini dapat dilihat

hasil kuisioner proses bisnis internal yang dilakukan oleh penulis:

Table 4.9 Mengukur Proses Operasi

Tingkat kesetujuan karyawan dalam hal Bank harus selalu

memperhatikan fungsi dan kualitas produk

Pendapat Responden Nilai Jumlah Responden

Total Bobot

Nilai

Sangat Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

4 11 44 66,7 %

Cukup Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

3 5 18 22,7 %

Rendah Tingkat Kesetujuaanya 2 3 6 9,1%

Sangat Rendah tingkat

kesetujuaanya

1 2 2 3%

Jumlah 20 67 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 11

responden menjawab sangat setuju (667,%), 5 responden menjawab cukup

setuju (22,7%), 3 orang responden menjawab kurang setuju (9,1%), 2

responden menjawab kurang setuju (1,5%). Dari hasil kuisioner ini

Page 102: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

90

menunjukan bahwa karyawan BPRS Al Salam sangat setuju sekali dengan

Bank harus selalu memperhatika fungsi dan kualitas produk

Table 4.Mengukur Proses Operasi

Tingkat kesetujuan karyawan dalam hal efesiensi waktu dan biaya

agar dapat menghasilkan laba yang maksimal

Pendapat Responden Nilai Jumlah Responden

Total Bobot

Nilai

Sangat Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

4 8 32 50,8 %

Cukup Tinggi Tingkat

Kesetujuannya

3 8 21 38,1%

Rendah Tingkat Kesetujuaanya 2 3 4 9,5 % Sangat Rendah tingkat

kesetujuaanya

1 1 2 1,6 %

Jumlah 20 63 100%

Berdasarkan hasil kuisioner diatas dapat kita lihat sebanyak 11

responden menjawab sangat setuju (667,%), 5 responden menjawab cukup

setuju (22,7%), 3 orang responden menjawab kurang setuju (9,1%), 2

responden menjawab kurang setuju (1,5%). Dari hasil kuisioner ini

menunjukan bahwa karyawan BPRS Al Salam sangat setuju sekali dengan

Bank harus selalu memperhatika fungsi dan kualitas produk

Sumber: Hasil kuisioner responden

Page 103: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

91

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kesetujuannya, 2 = Rendah tingkat

kesetujuannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kesetujuannya, 4 = Sangat tinggi tingkat

kesetujuannya.

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kesetujuannya, R: Rendah tingkat

kesetujuannya, CT: Cukup tinggi tingkat kesetujuannya, ST: Sangat tinggi

tingkat kesetujuannya.

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk proses

operasi menunjukkan skor 0.931 yang berarti mayoritas karyawan

merasakan sangat tinggi tingkat kesetujuannya terhadap segala macam

proses operasi yang dilakukan oleh Perum Pegadaian Syari'ah. Karena

dalam rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0 didapatkan skor 0.931 yang

berarti sangat tinggi tingkat kesetujuan karyawan terhadap segala macam

hal yang dilakukan oleh Perum Pegadaian Syari'ah dalam proses operasi.

Dengan kata lain, Perum Pegadaian Syari'ah memiliki proses operasi yang

sangat baik karena rata-rata karyawannya sangat mendukung proses

operasi yang dilakukan.

e. Proses Layanan Purna Jual

Segala macam kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan purna

jual merupakan hak yang diperoleh para setiap pelanggan atas pembelian

atau penggunaan setiap produk. Pihak Perum Pegadaian Syari'ah berusaha

untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

Pelayanan purna jual, yang paling sering dilakukan oleh perushaan seperti

Page 104: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

92

memberikan penggantian atas produk yang cacat atau dapat juga dikatakan

sebagai garansi.

Untuk mengetahui sejauh mana proses layanan purna jual yang

telah dilakukan oleh Perum Pegadaian Syari'ah, penulis mengguanakan

kuisioner yang ditujukan kepada karyawan perusahaan. Berikut ini dapat

dilihat hasil kuisioner proses bisnis internal yang dilakukan oleh penulis:

Table 5.0 Mengukur Proses Layanan Purna Jual

Sumber: Hasil kuisioner responden

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kesetujuannya, 2 = Rendah tingkat

kesetujuannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kesetujuannya, 4 = Sangat tinggi tingkat

kesetujuannya.

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kesetujuannya, R: Rendah tingkat

kesetujuannya, CT: Cukup tinggi tingkat kesetujuannya, ST: Sangat tinggi

tingkat kesetujuannya.

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk proses

layanan purna jual menunjukkan skor 0.854 yang berarti mayoritas

karyawan merasakan cukup tinggi tingkat kesetujuannya terhadap segala

macam proses layanan purna jual yang dilakukan oleh Perum Pegadaian

Syari'ah. Karena dalam rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0 didapatkan

skor 0.854 yang berarti cukup tinggi tingkat kesetujuan karyawan terhadap

segala macam hal yang dilakukan oleh Perum Pegadaian Syari'ah dalam

melakukan proses layanan purna jual. Dengan ini Perum Pegadaian

Page 105: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

93

Syari'ah memiliki proses layanan purna jual yang cukup baik, karena

hampir keseluruhan karyawan mendukurng proses tersebut.

3. Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi

Laki-laki 7

Perempuan 7

Jumlah 14

Sumber: Hasil kuisioner responden

4. Analisis Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.2 Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi

< 25 th 0

25-35 th 8

36-40 th 5

> 40 th 1

Jumlah 14

Sumber: Hasil kuisioner responden

5. Analisis Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 5.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi

SMU atau sederajat 0

Akademi atau D3 1

Sarjana atau S1 12

> Sarjana atau S1 1

Jumlah 14

Sumber: Hasil kuisioner responden

6. Analisis Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 5.4 Profil Reponden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi

< 1 th 0

1-3 th 2

4-6 th 5

> 6 th 7

Page 106: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

94

Jumlah 14

Sumber: Hasil kuisioner responden

6. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth

Perspective)

Perspektif terakhir yang diikutsertakan dalam pengukuran kinerja

perusahaan berdasarkan analisis balanced scorecard adalah persepektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif inilah yang mendorong

peningkatan proses bisnis internal yang disertai dengan peningkatan kepuasan

dan tingkat kepercayaan pelanggan, yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan alur keuangan perusahaan. Proses pembelajaran dan

pertumbuhan ini bersumber dari factor sumber daya manusia, system dan

prosedur organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai

dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan

organisasi.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini mengukur kinerja

perusahaan dengan membaginya dalam ukuran sebagai berikut:

5. Kemampuan Pekerja (Employee Capabilities)

Dalam hal ini perusahaan harus mempunyai pegawai yang

kompetan dan mempunyai keahlian serta kemampuan dalam mengerjakan

tugas-tugasnya. Hingga saat ini Perum Pegadaian Syari'ah sangat

menyadari bahwa peranan yang penting bagi kemajuan perusahaan adalah

dari sumber daya manusia yang sudah dianggap sebagai mitra untuk

mencapai keberhasilan di setiap usaha dan kegiatan yang ada di

perusahaan.

Page 107: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

95

Oleh karena itu, Perum Pegadaian Syari'ah terus melakukan

pengembangan sumber daya manusianya, seperti job training bagi setiap

karyawan yang baru diterima bekerja di perusahaan sesuai dengan jabatan

atau jenis pekerjaan karyawan. Apalagi, biasanya pegawai yang bekerja

pada divisi syari'ah menjadi prioritas utama untuk mengikuti pelatihan

tersebut.

Sedangkan untuk karyawan perusahaan yang sudah lama bekerja,

secara berkala diberikan tranining seperti kursus singkat dan seminar-

seminar. Serta diadakan mutasi keliling (Circular System) yang juga

dilakukan secara berkala. Dalam mengukur tingkat kemampuan pekerja,

penulis menggunakan tolak ukur atas hasil kuisioner pembelajaran dan

pertumbuhan. Berikut ini dapat dilihat hasil dari kuisioner pembelajaran

dan pertumbuhan yang telah dilaukan penulis:

Tabel 5.5 Mengukur Tingkat Kemampuan Pekerja

Variabel Nomor Responden Output

Transformasi (YT)

5. 0.942

6. 0.917

7. 0.942

8. 0.923

9. 0.942

10. 0.893

11. 0.812

12. 0.942

13. 0.959

Tingkat kemampuan pekerja

14. 0.959

Total Output Transformasi 9.231

Sumber: Hasil kuisioner responden

Page 108: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

96

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kepuasannya, 2 = Rendah tingkat

kepuasannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kepuasannya, 4 = Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Bila ditarik rata-rata secara keseluruhan, dengan jumlah responden

sebanyak 10 karyawan, maka didapatkan hasil kepuasan karyawan secara

keseluruhan sebagai berikut:

X = 9.231 = 0.923

10

Apabila ditarik rentang skala, evaluasi tingkat kemampuan pekerja

Perum Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi Sartika terlihat sebagai berikut:

SR R CT ST

0.1 0.551 0.708 0.886 0.923 1.0

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kepuasannya, R: Rendah tingkat kepuasannya,

CT: Cukup tinggi tingkat kepuasannya, ST: Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk evaluasi

tingkat kemampuan pekerja menunjukkan skor 0.923 yang berarti

mayoritas karyawan merasakan sangat tinggi tingkat kepuasannya

terhadap kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Karena dalam

rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0 didapatkan skor 0.923 yang berarti

sangat tinggi tingkat kepuasan karyawan terhadap kemampuan kerja yang

dilakukannya. Hal ini disebabkan dari kerjasama antar sesama rekan kerja

Page 109: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

97

yang baik dan sistem pola kerja yang diterapkan serta pelatihan kerja yang

diberikan oleh Perum Pegadaian Syari'ah.

6. Kemampuan Sistem Informasi (Information System Capabilities)

Bagaimanapun juga, meski motivasi dan keahlian pegawai telah

mendukung pencapaian tujuan perusahaan namun masih juga diperlukan

informasi-informasi yang terbaik. Apalagi di zaman sekarang ini, yang

mensyaratkan adanya kemampuan baru yang harus dimiliki oleh

perusahaan yaitu pengelolaan sistem informasi. Kali ini, dalam mengukur

kemampuan sistem informasi, penulis menggunakan tolak ukur atas hasil

kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan. Berikut ini dapat dilihat hasil

kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan yang dilakukan oleh penulis:

Tabel 5.6 Mengukur Kemampuan Sistem Informasi

variabel Nomor

Responden

Output Transformasi (YT)

• 0.822

• 0.934

• 0.907

• 0.822

• 0.870

• 0.822

• 0.721

• 0.822

• 0.934

Tingkat kemampuan sistem informasi

• 0.979

Total Output Transformasi 8.633

Sumber: Hasil kuisioner responden

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kepuasannya, 2 = Rendah tingkat

kepuasannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kepuasannya, 4 = Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Page 110: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

98

Bila ditarik rata-rata secara keseluruhan, dengan jumlah responden

sebanyak 10 karyawan, maka didapatkan hasil kepuasan karyawan secara

keseluruhan sebagai berikut:

X = 8.633 = 0.863

10

Apabila ditarik rentang skala, evaluasi tingkat kemampuan sistem

informasi yang telah dilakukan Perum Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi

Sartika terlihat sebagai berikut:

SR R CT ST

0.1 0.551 0.708 0.863 0.886 1.0

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kepuasannya, R: Rendah tingkat kepuasannya,

CT: Cukup tinggi tingkat kepuasannya, ST: Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk tingkat

kemampuan sistem informasi menunjukkan skor 0.863 yang berarti

mayoritas karyawan merasakan cukup tinggi tingkat kepuasannya

terhadap peran sistem informasi di dalam mendukung setiap pekerjaan

yang dilakukan. Karena dalam rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0

didapatkan skor 0.863 yang berarti Perum Pegadaian Syari'ah sudah cukup

baik dalam manajemen sistem informasinya. Hal itu didapatkan dari

penggunaan berbagai macam perangkat sistem informasi yang ada, seperti

teknologi informasi yang semakin dimaksimalkan penggunaannya demi

terciptanya tujuan perusahaan yang lebih baik.

Page 111: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

99

7. Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan (Motivation, empowerment,

alignment)

Manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang mempunyai

kemampuan untuk belajar dan tumbuh. Manusia juga merupakan satu-

satunya sumber daya yang menjajikan keunggulan bagi perusahaan. Oleh

karena itulah sumber daya manusia harus benar-benar dipelihara dengan

baik dan dikembangkan dengan selaras agar terhindar dari segala macam

penurunan kualitas dalam bekerja. Sudah barang tentu, itu semua

memerlukan dukungan motivasi yang besar dari pihak Perum Pegadaian

Syari'ah tentunya.

Dalam mengukur motivasi, pemberdayaan dan keselarasan, penulis

menggunakan tolak ukur hasil kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan.

Berikut merupakah hasil kuisioner tersebut:

Tabel 5.7 Mengukur Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan

Sumber: Hasil kuisioner responden

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kepuasannya, 2 = Rendah tingkat

kepuasannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kepuasannya, 4 = Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kepuasannya, R: Rendah tingkat kepuasannya,

CT: Cukup tinggi tingkat kepuasannya, ST: Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Page 112: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

100

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk tingkat

motivasi kerja menunjukkan skor 0.87 yang berarti mayoritas karyawan

merasakan cukup tinggi tingkat kepuasannya terhadap motivasi kerja yang

telah diberikan oleh Perum Pegadaian Syari'ah. Karena dalam rentang

skala 0.1 sampai dengan 1.0 didapatkan skor 0.87 yang berarti cukup

tinggi tingkat kepuasan karyawan terhadap motivasi yang telah diberikan

kepada mereka. Berarti hampir semua karyawan mengakui bahwa

motivasi dan hubungan karyawan dengan perusahaan terjalin dengan

cukup baik.

V. Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.8 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi

Laki-laki 2

Perempuan 8

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

VI. Analisis Responden Berdasarkan Unit Kerja

Tabel 5.9 Profil Responden Berdasarkan Unit Kerja

Unit Kerja Frekuensi

Divisi usaha syari'ah 4

Kantor CPS Dewi Sartika 3

Kantor CPS Margonda 3

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

VII. Analisis Responden Berdasarkan Usia

Tabel 6.0 Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi

< 25 th 0

25-35 th 6

36-40 th 4

Page 113: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

101

> 40 th 0

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

VIII. Analisis Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 6.1 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi

SMU atau sederajat 0

Akademi atau D3 0

Sarjana atau S1 10

> sarjana atau S1 0

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

IX. Analisis Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 6.2 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi

< 1 th 0

1-3 th 1

4-6 th 3

> 6 th 6

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

Page 114: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1.Analisis SWOT

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategi dengan cara

memfokuskan perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness),

peluang (opportunity), dan ancaman (threath) yang merupakan hal yang kritis

bagi keberhasilan perusahaan dengan melakukan identifikasi secara hati-hati

pada factor keberhasilan kritik (critical success factors), sedangkan Analisis

SWOT BPRS Al Salaam membandingkan antara faktor eksternal Peluang

(Opportunities) yaitu mayoritas penduduk beragama Islam.

Membaiknya image masyarakat terhadap bank syariah, Fatwa MUI

Tentang pengharaman Riba, (Threats) seperti kurangnya antusias masyarakat,

banyaknya pesaing, kedaan ekonomi yang buruk dengan Faktor Internal

Kekuatan (Strenghts) seperti Lembaga Keuangan Syariah Mempunyai Pangsa

Pasar yang terarah, Memiliki SDM yang Profesional, Pelayanan yang

maksimal dan tepat waktu, Jaringan Outlet yang banyak tersebar di penjuru

Jabodetabek, memiliki system Administrasi yang teratur. dan Kelemahan

(Weaknesses) seperti Persyaratan pembiayaan yang rumit, Persentase margin

pembiayaan yang tinggi, kurangnya promosi,

Ancangan SWOT BPRS Al Salaam menghasilkan strategi S – O

(agresif) yakni meningkatkan pengembangan produk, meningkatkan

Page 115: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

103

pelayanan terhadap nasabah, Meningkatkan pelatihan-pelatihan karyawan

agar lebih professional, membuat kiat-kiat pemasaran produk, promosi yang

lebih gencar. Strategi W – O (turn-around) yakni menjaga citra bank dengan

menjaga kepercayaan nasabah, Memudahkan Persyaratan pembiayaan untuk

berbagai golongan masyarakat, menambah jaringan pemasaran, Membuat

produk pembiayaan yang efisien bagi masyarakat. Strategi S – T

(diversifikasi) yakni melakukan kegiatan sosial dimasyarakat Modifikasi

produk yang dibutuhkan nasabah terutama UKM dan pengusaha-pengusaha

kecil. Strategi W – T (defensif) seperti mencari kiat-kiat baru dalam

mensosialisasikan produk, mengoptimalkan SDM pemasaran.

Dari hasil analisis Balanced Scorecard, maka didapatkan hasil :

a. Perspektif keuangan

Pertumbuhan Pendapatan

Keterangan Tahun 2007 Tahun 2008

Pendapatan

Operasional

Rp 16.224.743 Rp 22.906.097

Pendapatan Lain-lain Rp 1.835.580 Rp 2.686.223

Beban Operasional Rp 6.140.712 Rp 9.195484

Laba Bersih Rp 1.564.409 Rp 1.930.946

Untuk kenaikan pendapatan operasionalnya pun, BPRS Al Salaam

selalu mengalami kenaikan. Begitupun pada pendapatan lain-lain dan tingkat

laba yang juga mengalami kenaikan. Walaupun pada sisi beban dari tahun ke

Page 116: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

104

tahunnya juga mengalami kenaikan, namun tidak mempengaruhi BPRS Al

Salaam dalam meraih pendapatan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Rasio Tahun 2007 Tahun 2008

1. Rasio Likuiditas Current Ratio

6.1% 25.4%

2. Ratio Solvabilitas Debt Ratio

4.4% 10.6%

3. Ratio Rentabilitas ROE

3.7% 4.6%

Dari hasil analisis ratio diatas yang terdiri dari :Rasio likuiditas, Rasio

solvablitas dan Rasio rentabilitas dari tahun 2007 sampai tahun 2008 terlihat

perkembangan yang signifikan.

b. Perspektif Pelanggan

Variabel Hasil Keterangan

Atribut jasa

perusahaan 53,4% Responden merasa cukup puas dengan atribut jasa

yang ada pada BPRS Al Salaam

Hubungan

nasabah dengan

perusahaan

50% Responden mengakui Sangat puas dengan jalinan

hubungan yang diberikan senyaman mungkin oleh

BPRS Al Salaam

Citra perusahaan 50% Responden mengaku Sangat puas dengan BPRS Al

Salaam yang berusaha memberikan citra yang baik

kepada pelanggannya

Pengetahuan nasabah

60,5% Responden memiliki tingkat pengetahuan yang Baik tentang perbankan syari’ah

Dilihat dari perspektif pelanggan, maka kinerja BPRS Al Salaam dalam

menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada,

secara umum tergolong baik. Karena jika dilihat dari hasil kuisioner, maka

rata-rata kinerja proses pelanggan berada pada skor diatas 50% yang berarti

cukup tinggi tingkat kepuasan para pelanggan. Hal ini berarti, para pelanggan

sudah cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh BPRS Al Salaam.

Page 117: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

105

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Variabel Hasil Keterangan

Proses inovasi 63,2% Responden mendukung sekali segala macam

proses inovasi yang dilakukan demi kemajuan perusahaan

Proses Operasi 58,2% Responden mengakui bahwa proses operasi

BPRS Al Salaam sangat baik

Proses layanan purna jual

37% Responden mengakui bahwa proses layanan purna jual BPRS Al Salaam kurang baik

Dilihat dari perspektif ini, kinerja proses bisnis internal BPRS Al

Salaam secara umum dapat dikatakan baik. Karena berdasarkan kuisioner,

rata-rata keseluruhan kinerja proses bisnis internal BPRS Al Salaam berada

34% keatas. Namun pada Proses layanan Purna Jual Sebanyak 37%

Responden menyatakan kurang baik. Jadi ini menunjukkan karyawan cukup

setuju jika BPRS Al Salaam terus melakukan proses inovasi terhadap

produknya. Selain itu BPRS Al Salaam juga sudah sangat memaksimalkan

proses operasinya serta mempunyai proses layanan purna jual yang kurang

baik kepada pelanggannya.

d. Proses Pembelajaran dan Pertumbuhan

Variabel Hasil Keterangan

Tingkat kemampuan

kerja 52,5% Responden merasa cukupt puas dengan

kemampuan kerja mereka

Tingkat kemampuan

system informasi 43,5% Responden mengakui manajemen system

informasi BPRS Al Salaam sudah cukup baik

Tingkat motivasi kerja 48,5% Responden mengakui cukup puas dengan

motivasi yang diberikan oleh BPRS Al Salaam

Secara umum, proses pembelajaran dan pertumbuhan sudah cukup

baik, karena berdasarkan hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja proses

Page 118: ANALISIS BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18158/1/CHANDRA... · Berangkat dari keberhasilan berkembangnya Perbankan Syari’ah

106

pembelajaran dan pertumbuhan berada pada skor di atas 43% Skor ini berarti

para karyawan merasakan cukup puas akan kemampuan kerja mereka, karena

perusahaan selalu memberikan DIKLAT secara berkala. Di samping itu,

perusahaan juga sudah cukup baik manajemen sistem informasinya. Selain

itu, para karyawan cukup puas dengan motivasi yang diberikan oleh BPRS Al

Salaam.

B. Saran

Dengan adanya identifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan maka terdapat ide atau langkah-langkah strategis bagi BPRS Al

Salaam untuk pengembangan kinerja yang lebih baik ke depan, yaitu sebagai

berikut:

a. BPRS Al Salaam harus terus meningkatkan baik kualitas produk dan

pelayanan dengan memunculkan inovasi-inovasi baru agar tetap eksis

dengan tetap berprinsip kepada syariat islam.

b. Mensosialisasikan dan mempromosikan produk tersebut lebih gencar

karena potensi masyarakat untuk berinvestasi ke bank syari’ah sangat

besar.

c. Meningkatkan kualitas SDM pemasaran agar mempunyai semangat

dan sikap yang mencerminkan umat Islam.