analisis asuhan keperawatan anak dengan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/767/1/nia roselaeni nim....
TRANSCRIPT
i
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI :
HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners
Disusun Oleh:
NIA ROSELAENI, S. Kep
A31600901
KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Nia Roselaeni, S. Kep
NIM : A31600901
Tanda tangan :
Tanggal : 15 Agustus 2017
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahan
karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan
judul : “Analisis Asuhan Keperawatan Anak dengan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Aman Nyaman Thermoregulasi : Hipertermi pada Kasus Diare di Ruang Aster
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”
Karya Tulis Akhir ini disusun sebagai dasar untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar profesi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Gombong. Selama proses penulisan karya tulis akhir ini, penulis
banyak mendapat bimbingan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis dengan segala kerendahan hati
dan penuh rasa syukur menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi Ners Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Wuri Utami, M. Kep. selaku Pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam pembuatan karya tulis
akhir ini.
4. Dr. Haryadi Junaidi, Sp. B selaku Direktur Rumah Sakit Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto yang telah memberikan ijin serta
memfasilitasi penulis dalam melaksanakan pengelolaan pasien.
5. Unang Wirastri, M. Kep., Ns Sp. Kep. An selaku Penguji klinik yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian karya
tulis ini.
6. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong yang telah membantu dalam penyusunan karya
tulis ini.
vii
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara
moril ataupun materil dalam penyusunan karya tulis ini.
8. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Keperawatan tahun akademik 2016-2017 yang selalu memberikan
semangat.
9. Pasien dan keluarga pasien yang telah bersedia bekerja sama sehingga
karya ilmiah akhir ners ini terbentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini, oleh karena itu peneliti berterimakasih atas segala saran
dan masukan yang diberikan demi perbaikan karya tulis ini.
Gombong, 15 Agustus 2017
Penulis,
viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, sya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Nia Roselaeni, S. Kep
NIM : A31600901
Program Studi : Profesi Ners
Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI :
HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti
Noneklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Gombong, Kebumen
Pada Tanggal : 15 Agustus 2017
Yang menyatakan,
(Nia Roselaeni, S. Kep)
ix
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTAN, Agustus 2017
Nia Roselaeni1), Wuri Utami2), Unang Wirastri3)
“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR AMAN NYAMAN THERMOREGULASI :
HIPERTERMI PADA KASUS DIARE DI RUANG ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO”
xiv + 65 halaman + 5 tabel + 5 lampiran
ABSTRAK
Diare adalah suatu kondisi dimana buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi lunak maupun cair. Salah satu gejala yang timbul yaitu suhu tubuh yang
meningkat atau hipertermi. Hipertermi adalah suatu keadaan kenaikan suhu tubuh diatas
kisaran normal akibat dari kegagalan thermoregulasi. Penanganan Hipertermi dapat
dilakukan dengan tindakan farmakologi dan non farmakologi maupun keduanya.
Tindakan non farmakologi terhadap penurunan panas salah satunya yaitu kompres dengan
tekhnik tepid sponge. Tujuan umum menjelaskan asuhan keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.
Hasil analisis masalah keperawatan yang diambil penulis yaitu hipertermi. Setelah
dilakukan tindakan keperawatan dengan inovasi tepid sponge pada pasien diare dan
setelah diobservasi selama 2x 24 jam di ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto didapatkan pemberian tepid sponge terbukti efektif menurunkan suhu tubuh.
Rekomendasi terapi tepid sponge terbukti efektif diberikan kepada anak yang mengalami
hipertermi dengan diare karena dapat mencegah terjadinya kenaikan suhu ekstrim, kejang
dan penurunan kesadaran. Pemberian tepid sponge juga dapat meningkatkan kenyamanan
pada anak.
Kata Kunci : diare, hipertermi, tepid sponge.
1) Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Dosen Pembimbing I Program Studi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong
3) Pembimbing Klinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
x
Profession Ners Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
KTAN, August 2017
Nia Roselaeni1), Wuri Utami2), Unang Wirastri3)
“ANALYSIS OF NURSING CARE CHILDREN WITH FULFILLMENT
BASE NEEDS SAFE COMFORTABLE THERMOREGULATION :
HYPERTERMIA TO CASES DIARRHEA IN ASTER
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO”
xiv + 65 pages + 5 tables + 5 appendices
ABSTRACT
Diarrhea is a condition when defecation is more than three times a day, either in soft or
liquid consistency. One of the symptoms is the increased body temperature or
hyperthermia. Hyperthermia is a state of elevated body temperature above the normal
range due to thermoregulation failure. The solution for hyperthermia can be done by
pharmacological and non-pharmacological treatment acts. One of non-pharmacological
acts against heat reduction is to compress by using tepid sponge technique. The main
purpose of explaining analysis of nursing care children with fulfillment base needs safe
comfortable thermoregulation : hypertermia to case diarrhea in Aster RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto. The result analysis of nursing problem taken by the
writers is hyperthermia. After nursing act was conducted by innovatig tepid sponge to
diarrhea patient and 2x24 hour-observation was done in room Aster RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto, the result showed that tepid sponge technique was proven
effective to lower body temperature. It is recommended to use tepid sponge therapy for
children having hypertermia along with diarrhea because it can avoid extreme body
temperature increase, seizure, and unconsciousness. The action of tepid sponge can also
improve children’s comfort.
Keyword : diarrhea, hyperthermia, tepid sponge.
1) Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
2) Research Consultant1 Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
3) Clinical Consultant2 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRAC ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep dasar masalah keperawatan ................................................... 6
1. Hipertermi ................................................................................... 6
a. Pengertian ............................................................................... 6
b. Tanda dan gejala ..................................................................... 6
xii
c. Patofisiologi ............................................................................ 8
2. Management hipertermi .............................................................. 9
a. Kompres dingin ...................................................................... 9
b. Kompres hangat ...................................................................... 10
c. Tepid sponge ........................................................................... 10
3. Diare ............................................................................................ 11
a. Pengertian ............................................................................... 11
b. Jenis-jenis diare ...................................................................... 11
c. Tanda dan gejala diare ............................................................ 13
d. Penyebab diare ....................................................................... 14
e. Patofisiologi diare ................................................................... 15
f. Pathway ................................................................................... 18
B. Asuhan Keperawatan berdasarkan teori ............................................ 19
1. Fokus Pengkajian ........................................................................ 19
2. Diagnosa Keperawatan ................................................................ 20
3. Intervensi ..................................................................................... 21
BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN
A. Profil Lahan Praktik .......................................................................... 25
1. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit .............................................. 26
2. Gambaran ruangan tempat praktek ............................................. 27
3. Jumlah Kasus di Ruangan ........................................................... 27
4. Pelayanan dan penanganan penyakit di ruangan .......................... 28
B. Ringkasan proses Asuhan Keperawatan ............................................ 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Karakteristik Pasien ............................................................ 55
B. Analisis Masalah Keperawatan ......................................................... 57
C. Analisis salah satu intervensi yang dikaitkan dengan konsep dan
hasil penelitian terkait ........................................................................ 59
D. Inovasi tindakan keperawatan untuk pemecah kasus ........................ 61
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 64
B. Saran .................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Klasifikasi tingkat dehidrasi pada anak dengan diare ...................... 13
Tabel 2. 2 Fokus intervensi keperawatan diare ................................................. 21
Tabel 3. 1 Distribusi frekuensi 10 besar penyakit di ruang Aster ..................... 28
Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi karakteristik 5 pasien di Aster ......................... 66
Tabel 4. 2 Distribusi frekuensi hasil monitor suhu pada 5 pasien kelolaan dengan
inivasi tepid sponge ......................................................................... 60
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar tilik tahap-tahap tepid sponge
Lampiran 2 Lembar observasi
Lampiran 3 Journal
Lampiran 4 Asuhan keperawatan
Lampiran 5 Lembar bimbingan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi
di negara Indonesia adalah masalah kesehatan anak, yang disebabkan anak
sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat
dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Derajat kesehatan
anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, berdasarkan alasan tersebut
maka masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau
penataan pembangunan bangsa (Hidayati, 2009).
Negara Indonesia yang terbentuk dalam kategori negara berkembang
mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhi seringnya anak sakit antara
lain faktor gizi dan infeksi yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
anak (Fuadi, 2010). Selain itu, wilayah tropis juga sebagai salah satu faktor
dimana Indonesia adalah negara wilayah tropis yang memang baik bagi
kuman untuk berkebang biak (Damayanti, 2008).
Selama proses pertumbuhan dan perkembangan anak sering mengalami
berbagai peyakit seperti flu, malaria, demam berdarah, dan diare yang
biasanya mewabah pada musim peralihan sehingga akan mempengaruhi
perubahan kondisi kesehatan anak (Damayanti, 2008). Diare merupakan
penyakit endemis di Indonesia dan juga penyakit potensial kejadian luar biasa
yang sering disertai dengan kematian (Kemenkes RI, 2016). Penyakit diare
adalah suatu kondisi dimana seorang buang air besar frekuensi lebih dari tiga
kali dalam satu hari dengan konsistensi lembek atau cair (Depkes RI, 2013).
Kematian balita dan anak 70% di sebabkan oleh pneumonia, malaria,
campak, diare, dan malnutrisi (Fuadi, 2010). United Nation Children’s
(UNICEF) & World Health Organization (WHO) (2013) menyebutkan diare
sebagai penyebab kematian nomor dua di dunia pada balita dan anak, dengan
2
1.7 milyar kasus diare terjadi sehingga menyebabkan kisaran 760 ribu anak
meninggal setiap tahun. Anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata pernah
mengalami episode diare setiap tahun, selain menjadi masalah di negara
berkembang ternyata diare juga masih menjadi masalah utama di negara maju
seperti di Eropa lebih dari 160 ribu anak-anak meninggal sebelum berusia 5
tahun dan lebih dari 4% kasus kematian disebabkan oleh diare (WHO, 2013).
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi
Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa
diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia (Kemenkes
RI, 2016). Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokan dalam enam
golongan besar yaitu infeksi (yang disebabkan oleh bakteri virus, atau infeksi
parasit) malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab
yang lainnya (Muttaqin, 2011). Angka penemuan kasus diare di Jawa Tengah
untuk semua umur 61,1% kasus tertangani di fasilitas kesehatan dari 824.531
penemuan kasus, untuk kabupaten Banyumas sendiri ada 67, 8% kasus
tertangani di fasilitas kesehatan dari 35.006 penemuan kasus diare pada
semua umur (RISKESDAS, 2015).
Berdasarkan data BOR terdapat 10 besar kasus pada bulan Desember
sampai dengan bulan Febuari 2016, dan kasus diare akut menjadi angka
kesakitan di urutan pertama dengan prosentase 19% dari 246 angka kesakitan
anak di ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Dampak
negatif yang ditimbulkan penyakit diare salah satunya yaitu dapat
menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat
menurunkan kualitas hidup anak (Astuti, 2011).
Gejala diare biasanya timbul yang di awali dengan gelisah, suhu tubuh
biasanya meningkat atau demam, nafsu makan berkurang atau tidak ada, dan
kemudian timbul diare, tinjanya cair dan di sertai lendir saja atau lendir dan
darah (Astuti, 2011). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Herniyanti (2012)
yang meneliti karakteristik diare pada anak mendapatkan hasil 50%
responden yang mengalami diare di sertai dengan peningkatan suhu tubuh
atau hipertermia. Demam atau hipertermi pada anak merupakan salah satu hal
3
yang paling dikeluhkan oleh orang tua. Penelitian yang dilakukan oleh Kania
(2010), menunjukan hasil 80% orang tua fobia terhadap demam pada anak.
Menurut Maryunani (2010), demam (hipertermi) adalah suatu keadaan
dimana suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya dan merupakan suatu gejala dari
penyakit. Sebagian besar demam berhubungan dengan infeksi yang dapat
berupa infeksi lokal atau sistemik. Maharani (2016), mengatakan demam
pada anak memerlukan perlakuan dan penanganan tersendiri yang berbeda
bila dibandingkan dengan orang dewasa dikarenakan apabila tindakan yang
dilakukan tidak tepat dan lambat maka akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak terganggu, juga akan menimbulkan komplikasi lain
seperti kejang dan penurunan kesadaran.
Penanganan demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis,
non farmakologis maupun kombinasi dari keduanya. Tindakan farmakologis
yaitu dengan memberikan obat antipiretik, sedangkan tindakan non
farmakologis yaitu tindakan tambahan dalam menurunkan panas setelah
pemberian obat antipiretik (Said, 2014). Tindakan non farmakologis terhadap
penurunan panas seperti memberikan cairan atau minum yang banyak,
tempatkan dalam ruangan bersuhu normal, menggunakan pakaian tidak tebal
dan memberikan kompres (Kania, 2010). Inovasi lain yang dikembangkan
diberbagai negara seperti Brazil, Singapura dan India yaitu tepid sponge,
tepid sponge adalah suatu tindakan tekhnik kompres yang menggabungkan
tekhnik blok dan seka (Alves & Almeida 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Wardiyah (2016), yang meneliti
perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid sponge
menyimpulkan bahwa tindakan tepid sponge lebih efektif dalam menurunkan
suhu tubuh anak dibandingkan pemberian kompres hangat biasa. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Efendi (2012), yang meneliti perbedaan efektifitas
kompres hangat tekhnik blok aksila dengan tepid sponge menyimpulkan
bahwa tepid sponge lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh anak
dibandingkan dengan kompres hangat blok aksila.
4
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menyusun
karya tulis akhir ners tentang analisis asuhan keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada
kasus diare dan mengetahui keefektifan inovasi tepid sponge dalam
menurunkan demam di RSUD Prof. DR. Margono Soekarjo Purwokerto.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan keperawatan anak dengan pemenuhan kebutuhan
dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada kasus diare.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan hasil pengkajian keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada kasus diare.
b. Mendeskripsikan hasil analisa data keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada kasus diare.
c. Mendeskripsikan hasil diagnosa keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada kasus diare.
d. Mendeskripsikan hasil intervensi keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada kasus diare.
e. Mendeskripsikan hasil implementasi keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada kasus diare.
f. Mendeskripsikan hasil Evaluasi keperawatan anak dengan
pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada kasus diare.
5
g. Mendeskripsikan hasil inovasi keperawatan anak dengan pemenuhan
kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi : hipertermi pada
kasus diare.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Keilmuan
Menambah wawasan dan masukan kepada institusi pendidikan terkait
dengan pemenuhan kebutuhan dasar aman nyaman thermoregulasi :
hipertermi pada anak dengan kasus diare.
2. Manfaat Aplikatif
a. Manfaat untuk perawat
Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan
kualitas perawat dalam penanganan masalah hipertermi pada anak
dengan kasus diare.
b. Manfaat untuk mahasiswa
Hasil ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur, penambahan
informasi kepada mahasiswa dalam pelaksanaan proses
pembelajaran asuhan keperawatan anak dengan masalah hipertermi
pada kasus diare.
3. Manfaat Metodologis
Hasil ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber data dalam
pembuatan analisa selanjutnya dengan masalah keperawatan hipertermi
pada asuhan keperawatan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Adyanastri, Festri. (2012). Etiologi dan gambaran klinis diare akut Di RSUP DR. Kariadi
Semarang. Karya Tulis Ilmiah, Universitas Diponegoro, Semarang.
Alves, A & Almeida. (2008). Tepid sponging plus dipyrone versus dipyrone alone for
reducing body temperature in febrile children. San Paulo Med. J. 126 (2), 11-107.
Andre, Hanalde. (2015). perancangan modifikasi antena kupu-kupu panjang dual
frekuensi untuk aplikasi hipertermia. Jurnal Nasional Tekhnik Elektro Politeknik Kesehatan Siteba Padang, Vol : 4, No. 2. ISSN : 2302-2949.
Astuti, Rina. (2011). Hubungan antara riwayat ispa dan diare dengan tumbuh kembang anak usia 1-5 tahun di posyandu desa cetan kabupaten Klaten. Skripsi, STIKES
Muhammadiyah Klaten, Klaten.
Aziz. (2008). Diare, pembunuh utama balita. Jakarta : Graha Pustaka.
Chasanah, Risdiyani. (2010). Pengobatan dan pencegahan penyakit pencernaan. Jakarta :
Sunda Kelapa Pustaka.
Damayanti. (2008). Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku
kompres di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Depkes RI. (2013). Profil kesehatan Indonesia 2013. Website : http//www.depkes.go.id.
Dewi, Ari K. (2016). Perbedaan penurunan suhu tubuh antara pemberian kompres air
hangat dengan tepid sponge bath pada anak demam di RSI Surabaya Jawa
Timur. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1) : 63-71.
Dinkes Prop. Jateng. (2010). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes.
Djuwariyah, Sodikin. (2013). Efektifitas penurunan suhu tubuh menggunakan kompres
air hangat dan kompres plester pada anak dengan demam di ruang Khantil
RSUD Banyumas. Jurnal Kesehatan Samudra Ilmu, Website:
http://www.jurnalkesehatansamudrailmu/.
Efendi, Defi. (2012). Perbedaan efektifitas kompres hangat tekhnik blok aksila dengan
kompres hangat tepid sponge terhadap penurunan suhu pada anak dengan demam di ruang anak RSD. Dr. Soebandi Jember & Dr. H. Koesnadi
Bondowoso. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Jember, Jember.
Farthing. M, Linberg. D, Dile. P, Khalif. I, Salazar-Linda E, Ramakhrisna. Bs. et al.
(2008). World Gastroenterologi Organization Practice Guideline : Acute
Diarrhea. WGO, March 2008. P. 1-28.
Fuadi. (2010). Faktor resiko bangkitan kejang demam pada anak. Sari Pediatri,
12(3):142-150.
Guyton, Arthur. C., Hall, John. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook of
Medicine Physiologi) Edisi 11. Jakarta : EGC.
Handayani, Putri. (2013). Gambaran karakteristik kejadian diare pada balita di klinik wijaya kusuma Serpong periode Januari-Desember 2013. Karya Tulis Ilmiah,
STIKES Banten, Banten.
Heardman, T. H & Kamitsuru, S. (2014). Nanda Internasional Nursing Diagnoses :
Definitions & Clasifications (2015-2017). Oxford : Wiley Blackwell.
Hegar, B. (2012). Gastroenteritis akut, in nelson ilmu kesehatan anak Edisi 6. Indonesia :
Elsevier.
Herniyanti. (2012). Karakteristik diare pada anak di RSUD Tanjung Balai Karimun. Karya Tulis Ilmiah, RSUD Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Karimun.
Hidayati. (2009). Asuhan keperawatan pada kehamilan fisiologi dan patologis. Jakarta : Salemba Medika.
Hungu. (2007). Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta : Grasindo.
Iswari, Y. (2011). Analisis faktpr-faktor resiko kejadian diare pada anak usia di bawah 2
tahun di RSUD kota Jakarta. Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.
Juffrie, M., et al. (2010). Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1. Jakarta : Balai
Penerbit IDAI.
Kania, N. (2010). Penatalaksanaan demam pada anak. Skripsi, Universitas Padjajaran,
Bandung.
Kemenkes RI. (2011). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan : Situasi Diare di Indonesia. Jakarta : Depkes RI.
Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI.
Kliegman, Behrman & Arvin. (2012). Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi 15 Vol 1.
Jakarta : EGC.
Kolcaba, K. (2007). Website : http//www.thecomfortline.com/posies.jpg/.
Maling, Bartolomeus. (2012). Pengaruh kompres tepid spnge hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada anak umur 1-10 tahun dengan hipertermia. Studi Kasus di
RSUD Tugurejo Semarang, STIKES Telogorejo Semarang, Semarang.
Maharani, Lidya. (2011). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan tepid
water sponge terhadap penurunan suhu tubuh balita yang mengalami demam di
puskesmas rawat inap karya wanita rumbai pesisir. Skripsi, Universitas Riau, Riau.
Maryunani, Anik. (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam Keperawatan. Jakarta : EGC.
Mufidah, F. (2012). Cermati penyakit-penyakit yang rentan diderita anak usia sekolah.
Yogyakarta : Flash Books.
Muhammad & Fatmawati. (2009). Efektifitas kompres hangat dalam menurunkan demam
pada pasien thypoid abdominalis. Skripsi, Politeknik Kemenkes Gorontalo,
Gorontalo.
Muttaqin, Arif. (2011). Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.
Nanda Internasional. (2015). Diagnosis Keperawatan definisi dan Klasifikasi 2015-2017.
Jakarta : EGC.
Nugroho, T. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah dan Penyakit Dalam.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Padila. (2013). Asuhan keperawatan penyakit dalam. Yogyakarta : Penerbit Karnisius.
Perry, A. G & Potter, P. A. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, dan Praktik Cetakan V. Jakarta : EGC.
Pujiarto & Purnamawati, S. (2008). Demam pada Anak. Jakarta : Yayasan Peduli Anak.
RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar). (2015). Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah.
Jakarta : Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Rosdahl, C. B. & Kowalski, M. T. (2014). Textbook of Basic Nursing (10th ed.), (alih
Bahasa), Jakarta: EGC.
Said. (2014). Perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
tentang penanganan anak dengan demam panas di wilayah kerja puskesmas
manggala kabupaten Tulung Bawang. Skripsi, Universitas Malahayati, Lampung.
Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika.
Suprapti. (2008). Perbedaan pengaruh kompres hangat dengan kompres dingin terhadap
penurunan suhu tubuh pada pasien anak karena infeksi di BP RSUD Djojonegoro Temanggung. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Semarang,
Semarang.
Suratun & Lusianah. (2010). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
gastrointestinal. Jakarta : Trans Info Media.
Suriadi, Yuliani & Rita. (2010). Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 2. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Susanti, Nurlaili. (2012). Efektifitas kompres dingin dan hangat pada penatalaksanaan demam. Website: http://publikasiilmiah.uin.ac.id.
Thomas, S. Vijaykumar, C. Moses, PD. & Bantonisamy. (2009). Comparative
effectiveness of tepid sponging and antipyretic drug versus only antipyretic drug in the management of fever among children: a randomized controlled trial.
Journal Indian Pediatrics. Vol 46-febuari 17, 2009.
UNICEF Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian : Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
Depkes RI.
Wardiyah, Aryanti. (2016). Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangatdan tepid
sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam di ruang
alamanda RSUD. Dr. H. Abdul Moelek Provinsi Lampung tahun 2015. Skripsi,
Universitas Malahayati Bandar Lampung, Lampung.
WHO. (2009). Diarrhoea. Website http://www.who.int/mediacentre /.html
WHO. (2013). World Health Statistic. Geneva.
Widjaja. M. C. (2007). Mencegah & Mengatasi Demam pada Balita (1th
ed). Jakarta :
Kawan Pustaka.
Wong, Donna. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar tilik tahap-tahap tepid sponge
Lampiran 2. Lembar observasi
Lampiran 3. Journal
Lampiran 4. Asuhan Keperawatan
Lampiran 5. Lembar bimbingan