analisis anggaran dan realisasi untuk menilai …
TRANSCRIPT
ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PADA
KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
Oleh
HASTIPA S
105731122316
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN JUDUL
ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PADA
KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN ENREKANG
Oleh
HASTIPA S
105731122316
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Akuntansi pada
Universitas Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Karya Ilmiah ini ku persembahkan kepada :
1. Kepada kedua orang tua saya yang senang tiasa membimbing dan
mendoakan di setiap perjalanan hidupku.
2. Kepada seluruh teman-teman saya yang selalu memberikan motivasi,
semangat dan bantuan dan kepada teman kelas AK16.F
MOTTO HIDUP
Untuk menjadi orang yang berhasil dan sukses
Kamu harus tetap berusaha, jika kamu belum berusaha
Kamu tidak akan pernah mengetahuinya
Karena kunci keberhasilan adalah
kerja keras dan belajar dari kegagalan
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
Hastipa. S. 2021, Analisis Anggaran dan Realisasi untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang. Skripsi program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Moh Aris Pasigai dan Muhammad Nasrun.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang dalam merealisasikan anggaran sudah berjalan secara efektif dan efisien. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Berdasarkan karakteristik masalah yang diangkat oleh peneliti, maka penelitian ini di klasifikasikan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder yang diperoleh langsung dari pihak perusahaan seperti data hasil wawancara serta data berupa informasi anggaran. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, internet atau media lain yang mendukung penelitian ini.
Dari hasil analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dan kriteria efektivitas anggaran belanja Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang tahun 2017-2019 sangat bervariasi. Tingkat efektivitas tertinggi pada tahun 2018 dan terendah terjadi pada tahun 2019. Pelaksanaan Anggaran Belanja tahun 2017, 2018 dan 2019 dikatakan efektif, tetapi pada tahun 2018 dan 2019 tingkat efektivitasnya masih cukup efektif karena realisasi anggaran belanja memiliki perbedaan dengan target anggaran belanja. Perbedaan ini terjadi karena ada beberapa kegiatan yang dianggarkan, tapi tidak dilaksanakan. Tetapi untuk kegiatan yang lain telah di anggarkan sudah efektif. Pelaksanaan anggaran belanja Kantor Dinas pekerjaan umum Kabupaten Enrekang tahun 2017-2019 dikategorikan cukup efisien. Kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang di dalam pelaksanaan anggaran belanja sudah cukup baik.
Kata kunci : Efisiensi, kinerja
viii
ABSTRACT
Hastipa. S. 2021, Budget Analysis and Realization to assess the effectiveness and efficiency of performance at the Public Works Office of Enrekang Regency. Thesis of the Accounting study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Moh Aris Pasigai and Muhammad Nasrun.
This research was conducted to determine the performance of the Public Works Office of Enrekang Regency in realizing the budget that has been running effectively and efficiently. This type of research is a type of quantitative research. Based on the characteristics of the problem raised by the researcher, this research is classified as a quantitative descriptive study. The data used in this study are primary data and secondary data obtained directly from the company, such as interview data and budget information. Meanwhile, secondary data is obtained from books, journals, internet or other media that support this research.
From the results of data analysis, the results of the study show that the level and criteria for the effectiveness of the budget for the Public Works Office of Enrekang Regency in 2017-2019 vary widely. The highest level of effectiveness was in 2018 and the lowest occurred in 2019. The implementation of the 2017, 2018 and 2019 Budget was said to be effective, but in 2018 and 2019 the level of effectiveness was still quite effective because the realization of the expenditure budget had differences with the budget target. This difference occurs because there are several activities that are budgeted, but not implemented. But for other activities it has been budgeted to be effective. The implementation of the budget for the Public Works Office of Enrekang Regency for 2017-2019 is categorized as quite efficient. The performance of the Public Works Office of Enrekang Regency in implementing the expenditure budget is quite good.
Keywords: Efficiency, Performance
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, puji tanda kesyukuran
penulis persembahkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala, karena hanya
dengan rahmat dan karunia-NYa sehingga penulisan skripsi ini sebagai syarat
akademik untuk memperoleh gelar sarjana akuntansi akhirnya dapat
dirampungkan. Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu „Alaihi Wassalam, para sahabatnya serta ummatnya
yang senantiasa iltizam di atas kebenaran hingga akhir zaman. Adapun judul
skripsi ini adalah ”Analisis Anggaran dan Realisasi untuk menilai efektivitas
dan efisiensi kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang”.
Skripsi ini terdiri dari Enam bab yang tersusun secara sistematis yaitu, Bab
I pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV
Gambaran Umum Objek Penelitian, Bab V Hasil dan Pembahasan, dan Bab VI
Penutup.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
kedua orang tua penulis Bapak Hadi dan Ibu Nasria yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa tulus tanpa pamrih Serta
saudari ku tercinta Nini yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat
hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan,
dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi
x
ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat. Penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moh Aris Pasigai, SE., MM. selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Muhammad Nasrun, S. ST,M. Si, Ak, CA, CPA. Siselaku Pembimbing II yang
telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 terkhusus kelas AK16.F yang selalu belajar
bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi
penulis.
8. Sahabatku dan kawan-kawan seperjuangan yang telah memberikan
dukungan selama ini.
xi
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang telah memberikan semangat,
kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat
merampungkan penulisan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, oleh
karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya masukan dan
dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, apabila terdapat kesalahan dan katakata yang
kurang berkenan dalam penulisan skripsi ini mohon dimaafkan dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Makassar, 27 Februari 2021
Penulis
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMABR ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan penelitian ......................................................................... 4
1.4 Manfaat penelitian ....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5
2.1 Teori-teori .................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian anggaran ................................................................ 5
2.1.2 Karakteristik anggaran .............................................................. 6
2.1.3 Tujuan anggaran ...................................................................... 7
2.1.4 Manfaat dan kelemahan anggaran ........................................... 9
2.1.5 Fungsi anggaran ...................................................................... 11
xiii
2.1.6 Macam-macam anggaran ........................................................ 15
2.1.7 Jenis-jenis anggaran ................................................................ 16
2.1.8 Syarat-syarat anggaran .......................................................... 17
2.1.9 Pengertian anggaran sektor publik ........................................... 18
2.1.10 Laporan Realisasi Anggaran Sektor Publik ........................... 23
2.1.11 Pengertian Efektivitas dan Realisasi .................................... 23
2.1.12. Manfaat Realisasi Anggaran Sektor Publik .......................... 25
2.2 Penelitian terdahulu ................................................................... 26
2.3 Kerangka pikir ........................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 33
3.1 Jenis penelitian ........................................................................... 33
3.2 Lokasi dan waktu penelitian ........................................................ 33
3.3 Jenis dan sumber data ............................................................... 33
3.4 Metode pengumpulan data ......................................................... 34
3.5 Instrumen penelitian ................................................................... 35
3.6 Teknik analisis data .................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 39
4.1 Gambaran Umum Kantor DPU Kabupaten Enrekang .................. 39
4.1.1 Sejarah singkat Kantor DPU Kabupaten Enrekang .................. 39
4.1.2 Visi dan Misi Kantor DPU Kabupaten Enrekang ...................... 40
4.1.3 Struktur Organisasi Kantor DPU Kabupaten Enrekang ............ 41
4.1.4 Hasil penelitian ......................................................................... 45
4.1.5 Analisis Data ............................................................................ 52
4.1.6 Pembahasan ............................................................................ 58
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 61
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 61
5.2 Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 63
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ...................................................................... 28
Tabel 4.1 Anggaran belanja Kantor DPU Kabupaten Enrekang 2017 .......... 46
Tabel 4.2 Anggaran belanja Kantor DPU Kabupaten Enrekang 2018 ........... 47
Tabel 4.3 Anggaran belanja Kantor DPU Kabupaten Enrekang 2019 ........... 48
Tabel 4.4 Pengembalian sisa anggaran ke Negara 2017 .............................. 50
Tabel 4.5 Pengembalian sisa anggaran ke Negara 2018 .............................. 51
Tabel 4.6 Pengembalian sisa anggaran ke Negara 2019 .............................. 51
Tabel 4.7 Hasil perhitungan tingkat efektivitas dan efisiensi 2017-2019 ....... 57
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Pertanyaan Wawancara ................................................ 55
Lampiran II Hasil Wawancara ..................................................................... 56
Lampiran III Dokumentasi Penelitian ........................................................... 58
Lampiran IV Surat Balasan Penelitian ......................................................... 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan
baik dari segi internal yaitu peningkatan kinerja yang optimal dan segi
eksternal yaitu adanya tuntutan masyarakat yang menghendaki, agar
pemerintah daerah mampu menciptakan tujuan masyarakat daerah yang
sejahtera sebagai suatu implikasi dan peranan otonomi daerah yang
mengedepankan akuntabilitas kinerja dan peningkatan pelayan publik
(Abdul Halim : 2007), (Rahmat Hidayat, 2015).
Pelaksanaan anggaran merupakan salah satu tahapan dari siklus
anggaran yang dimulai dari perencanaan anggaran, penetapan dan
pengesahan anggaran oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pelaksanaan
anggaran, pengawasan anggaran dan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran. Tahapan pelaksanaan anggaran dimulai ketika UU Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disahkan oleh DPR. Dalam
rangka terjadinya kesatuan pemahaman serta kesatuan langkah dalam
pelaksanaan. Pemerintah sebagai pelaksanaan dari UU APBN selanjutnya
menerbitkan keputusan Presiden (KEPPRES) tentang pedoman
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai dasar
hukum pelaksanaan APBN. Pada saat ini Undang-undang Dasar 1945
Amandemen IV pasal 23 mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
1
2
Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan.
Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan
apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu.
Pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan
dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun.
Anggraini dan Puranto (2015:96) mengemukakan anggaran tidak
dapat dipisahkan dari system perencanaan, disamping memang anggaran
itu sendiri merupakan sebuah rencana. Dalam suatu system perencanaan
anggaran merupakan muara akhir, perencanaan dimulai dari perencanaan
jangka panjang, jangka menengah dan perencanaan tahunan. Dimana
anggaran merupakan salah satu instrumen utama dalam melaksanakan
suatu kebijakan yang telah ditetapkan. Selain anggaran, instrumen lain
untuk melaksanakan kebijakan antara lain sumber daya manusia (SDM),
peralatan, metodologi pelaksanaan kebijaan dan lain-lain.
Anggraini dan Puranto (2015:98) mengemukakan bahwa anggaran
juga dapat digunakan sebagai alat ukur menciptakan ruang publik dalam
arti bahwa proses penyusunan anggaran harus melibatkan seluas mungkin
masyarakat. Keterlibatan masyarakat tersebut dapat dilakukan melalui
proses penjaringan aspirasi masyarakat yang hasilnya digunakan sebagai
dasar perumusan arah dan kebijakan umum anggaran. Anggaran berfungsi
sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajer untuk
menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan atau kelemahan
perusahaan.
3
Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Enrekang
terlihat dari kinerja pegawai instansi kinerjanya kurang efisien sehingga
memungkinkan penggunaan anggaran pada Kantor PU Kab. Enrekang
menurun dari tahun ke tahun. Hal ini terungkap bahwa jumlah sumber daya
manusia pada setiap bidang kurang di bekali dengan penerapan metode
dan teknis pengukuran dalam monitoring dan evaluasi anggaran Dinas
pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang.
Dalam sebuah perusahaan, diperlukan adanya perencanaan
anggaran agar berjalan secara efektif dalam mendukung efektivitas
pengelolaan anggaran perusahaan dengan menggunakan analisis
efektivitas yakni bertujuan untuk menggambarkan kemampuan publik
dalam merealisasikan pendapatan asli daerah dan analisis efisiensi yang
digunakan untuk mengukur apakah penggunaan barang dan jasa yang
dibeli dan digunakan oleh organisasi pemerintah untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut.
Pada dasarnya, peranan anggaran dalam organisasi pemerintah
maupun organisasi komersial, anggaran ditunjukkan untuk perencanaan
dan pengawasan aktivitas yang dilakukan. Satu hal yang membedakan
antara organisassi pemerintah dan organisasi komersial adalah terletak
pada pencatatan anggaran. Dalam organisasi pemerintahan yang
menggunakan akuntansi dana anggaran merupakan bagian integral yang
tidak dapat dipisahkan dari akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas, maka salah satu kasus yang ingin
penulis kemukakan adalah penulisan skripsi ini pada objek penelitian
dengan judul “Analisis Anggaran dan Realisasi untuk menilai
4
efektivitas dan efisiensi kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
masalah pokok dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana analisis
Anggaran dan Realisasi untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja
pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang?”
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah “ Untuk
mengetahui analisis Anggaran dan Realisasi untuk menilai efektivitas
dan efisiensi kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang”
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat praktis
Bagi perusahaan,sebagai masukan yang bermanfaat bagi Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan yang mungkin terjadi dalam proses
penyusunan anggaran yang telah dilakukan selama ini.
2. Manfaat teoritis
Bagi akademis, diharapkan dapat menambah serta memberikan
pengetahuan ilmu akuntansi terutama mengenai anggaran dan
realisasi sebagai alat bantu pengendalian manajemen yang dijalankan
oleh perusahaan dan penelitian ini juga dapat diharapkan dapat
dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori-teori
2.1.1 Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang, tetapi juga dinyatakan dalam satuan
barang atau jasa. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai
tujuan. Jadi bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen
(Nafarin, 2007).
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter yang berlaku dalam jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang. Anggaran merupakan alat untuk merencanakan dan
mengendalikan keuangan perusahaan dalam penyusunannya dilakukan
secara periodik (Munandar, 2003:3).
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dapat dicapai selama periode tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode
untuk mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo, 2002).
Anggaran (budget) merupakan suatu rencana yang disusun secara
sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang
5
6
meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu
di masa yang akan datang. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan
dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan
rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang
menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan
dalam satuan uang, sehingga dapat di ukur pencapaian efisiensi dan
efektivitas dari kegiatan yang dilakukan (Supriyono 2015:5).
Anggaran adalah sebuah rencana keuangan, biasanya mencakup
periode satu tahun dan merupakan alat untuk perencanaan jangka pendek
dan pengendalian dalam organisasi (Antony govindarajatan,2015:1)
2.1.2 Karakteristik Anggaran
Anthony dan govindarajatan (2015:1) mengemukakan bahwa anggaran
memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit
perusahaan.
b. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin
di dukung dengan jumlah non-moneter (contoh:unit yang dijual atau
diproduksi).
c. Biasanya meliputi waktu setahun.
d. Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk
bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran.
e. Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi
dari pembuat anggaran.
f. Sekali disetujui anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
7
g. Sekala berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan
anggaran dan perbedaannya di analisis dan di jelaskan.
Menurut Mulyadi yang dikutip oleh Sinuraya (2004:5) anggaran
memiliki karakteristik yang baik,antara lain:
a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain
keuangan.
b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.
c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti
bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggungjawab untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
d. Usulan anggaran direview dan disetujui oleh pihak yang berwenang
lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
e. Sekali disetujui anggaran hanya dapat diubah di bawah koordinasi
tertentu.
f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan selisihnya di analisis dan dijelaskan.
2.1.3 Tujuan anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses
penetapan peran (role seting) dalam usaha pencapaian sasaran anggaran.
Dalam proses penyusutan anggaran ditetapkan siapa akan berperan dalam
melaksanakan sebagian kegiatan pencapaian sasaran anggaran dan
ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran untuk
memungkinkan melaksanakan perannya.
Menurut edy Sukarno (2002:172) tujuan penganggaran sebagai
berikut:
8
a. Perusahaan besar senantiasa memiliki tujuan-tujuan jangka panjang
yang diupayakan tercapai melalui langkah-langkah jangkah pendek di
dalam suatu periode tertentu di masa yang akan datang. Jadi ada
keselarasan antara tujuan jangka panjang (Goals) dan sasaran jangka
pendek (Objektive) perusahaan. Target kinerja ditempatkan di
anggaran yang disusun. Target ini hakikatnya merupakan pedoman
dan motivator, karena nantinya digunakan untuk mengevaluasi kinerja.
b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak
terkait, sehingga anggaran di mengerti, di dukung dan dilaksanakan.
c.
d. Anggaran merupakan pernyataan yang lebih ekplisit tentang tujuan
dan alat untuk mencapainya, sehingga tujuan dapat dicapai. Jajaran
manajemen harus tahu apa tujuan mereka. Apa yang mereka pahami
dan apa yang harus mereka dukung. Fungsi manajemen puncak
dalam hal ini adalah menginformasikan kepada jajaran manajemen
yang lebih rendah tentang kinerja yang diharapkan. Jadi manajemen
puncak menggunakan anggaran sebagai alat untuk
mengkomunikasikan sasaran atau harapan manajemen.
e. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan
maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang
jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
f. Untuk mengkoordinasi cara atau metode yang akan ditempuh dalam
rangka memaksimalkan sumber daya.
9
g. Menurut Anggaraini dan Puranto (2015:103) tujuan anggaran
antara lain:
h. Efesiensi pelaksanaan anggaran dengan menghubungkan kerja dan
kegiatan terhadap biaya.
i. Mendukung alokasi anggaran terhadap prioritas program dan kegiatan.
j. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
k. Merubah paradigma dan kinerja lembaga berdasarkan besar dana
yang menjadi penilaian berdasarkan pencapaian kinerja yang diukur
dengan indikator-indikator substantif yang dihasilkan suatu program
atau kegiatan yang dilaksanakan secara efisien, efektif, dan ekomomi
dan sejalan dengan kebijakan organisasi.
2.1.4 Manfaat dan kelemahan anggaran
Menurut Nafarin (2013:19) Anggaran mempunyai banyak manfaat
antara lain:
1) Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
karyawan.
3) Dapat memotivasi karyawan.
4) Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada karyawan.
5) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
6) Sumber daya seperti (tenaga kerja, peralatan dan dana) dimanfaatkan
seefisien mungkin.
7) Alat pendidikan bagi para manajer.
10
Menurut Supriyono (2015:41) anggaran mempunyai beberapa
manfaat. Manfaat anggaran antara lain:
1) Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban
dalam jangka pendek.
2) Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek.
3) Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat
pertanggungjawaban.
4) Alat pendidikan para manajer.
5) Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
6) Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat
pertanggungjawaban dan para manajernya.
Menurut Hansen dan Momen (2012:424) sebuah system
penganggaran memberikan beberapa manfaat untuk suatu
organisasi,yaitu:
1) Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan.
2) Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki
pengambilan keputusan.
3) Menyediakan standar evaluasi kinerja.
4) Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
Anggaran disamping mempunyai banyak manfaat, namun
mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Nafarin (2013:20) antara lain:
11
1) Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga
mengandung unsur ketidakpuasan.
2) Menyusun anggaran cermat memerlukan waktu,uang dan tenaga yang
tidak sedikit, sehingga semua perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
3) Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan agar dapat
mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga
anggaran tidak akan efektif.
Meskipun anggaran mempunyai banyak keuntungan,tetapi terdapat
pula beberapa keterbatasannya, hal ini juga dikemukakan oleh Supriyono
(2011:345) yaitu sebagai berikut:
1) Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan
tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu
menyusun anggaran secara lengkap dan akurat.
2) Anggaran yang dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
3) Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
menggerutu dan menentang, pelaksanaan anggaran dapat menjadi
kurang efektif.
2.1.5 Fungsi anggaran
Sesuai dengan fungsi manajemen terdiri dari fungsi perencanaan
pelaksanaan dan pengawasan, fungsi anggaran juga demikian. Hal ini
disebabkan anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan
fungsinya.
Mulyadi (2001:52) fungsi anggaran sebagai berikut:
12
1) Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan rencana
kerja.
2) Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang aman dilaksanakan
perusahaan dan yang menghubungkan manajer bawah dengan
manajer atas.
3) Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang
menghubungkan berbagai organisasi dalam perusahaan dan yang
menghubungkan manajer bawah dan manajer atas.
4) Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai
perbandingan hasil operasi perusahaan sesungguhnya.
5) Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan
manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
6) Anggaran dan karyawan sebagai alat ukur untuk mempengaruhi dan
memotivasi manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan.
Menurut Supriyono (2015:41) anggaran mempunyai beberapa
macam fungsi-fungsi anggaran antara lain:
a. Fungsi perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan
kaitan anggaran yang satu dengan anggaran yang lain serta
merupakan suatu proses pengembangan tujuan perusahaan dan
memilih kegiatan-kegiatan yang dilakukan dimasa mendatang untuk
mencapai tujuan tersebut. Proses ini mencakup penentuan tujuan
perusahaan, pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan tersebut
dapat dicapai, pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk
13
mencapai tujuan tersebut, penentuan langkah-langkah untuk
menerjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sebenarnya,
melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang
terjadi.
b. Fungsi koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasi rencana dan
tindakan sebagai unit atau segmen yang ada di dalam organisasi agar
dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan. Perlu
diketahui bahwa koordinasi harus diusahakan, jadi tidak dapat
diharapkan berjalan secara otomatis karena setiap individu dalam
organisasi mempunyai kepentingan dan pesepsi yang berbeda
terhadap tujuan organisasi. Proses untuk melaraskan hubungan antara
karyawan dan pekerja mereka agar saling berhubungan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan
membagi pekerjaan di antara kelompok, individu dan
mengkoordinasikan hubungan antara kegiatan individu dan kelompok.
c. Fungsi komunikasi
Jika organisasi diinginkan berfungsi secara efisien, maka
organisasi tersebut harus menentukan saluran komunikasi melalui dan
berbagai unit dalam organisasi tersebut. Komunikasi meliputi
penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi,
kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang timbul.
Dalam penyusunan, berbagai unit dan tingkatan organisasi
berkomunikasi dan berperan serta dalam proses anggaran.
Selanjutnya, setiap orang yang bertanggung jawab terhadap anggaran
14
harus dinilai mengenai prestasina melalui laporan pengendalian
produk.
d. Fungsi motivasi
Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para
pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.
Memotivasi para pelaksana dapat di dorong dengan pemberian insentif
dalam bentuk hadiah berupa uang, penghargaan, dan sebagainya
kepada mereka yang mencapai prestasi.
e. Fungsi pengendalian evaluasi
Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan
karena anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para
pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran
tersebut. Pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan antara
rencana dengan pelaksanaan sehingga dapat ditentukan
penyimpangan yang timbul apakah sudah menjadi “tanda bahaya” bagi
organisasi atau unit-unitnya.
f. Fungsi pendidikan
Anggaran juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mendidik para
manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya dan sekaligus menghubungkan
dengan pusat pertanggungjawaban lain di dalam organisasi yang
bersangkutan. Dengan demikian, anggaran bermanfaat untuk latihan
kepemimpinan bagi para manajer atau calon manajer di masa depan
mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi.
15
2.1.6 Macam-macam anggaran
Menurut Nafarin (2013:31) anggaran dapat dikelompokkan dari
beberapa sudut pandang terdiri dari:
a. Menurut dasar penyusunan
1) Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas
yang berbeda. Variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel.
2) Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
kapasitas tertentu anggaran tetap tersebut juga dengan statis.
b. Menurut cara penyusunan
1) Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun dalam suatu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang
disusun setiap akhir periode anggaran
2) Anggaran kontinyu adalah anggaran yang dibuat untuk
mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya
tiap bulan diadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat
dalam setahun mengalami perubahan.
c. Menurut jangka waktu
1) Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
2) Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran
yang dibuat pada jangka waktu lebih dari setahun.
16
d. Menurut bidangnya
Menurut bidangnya anggaran terdiri dari anggaran operasional
dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut
anggaran induk. Kedua anggaran tersebut antara lain:
1) Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun
anggaran laporan laba rugi.
2) Anggaran keuangan adalah anggaran yang menyusun anggaran
neraca anggaran keuangan.
e. Menurut kemampuan menyusun
1) Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai
macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran
komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional
dan anggaran keuangan dan disusun secara lengkap.
2) Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara
lengkap, anggaran yang hanya menyusun pada bagian anggaran
tertentu saja.
f. Menurut fungsinya
1) Anggaran tertentu adalah anggaran yang diperuntukkan bagi
tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.
2) Anggaran kinerja adalah anggaran yang disusun berdasarkan
fungsi aktivitas yang dilakukan di dalam perusahaan untuk menilai
apakah biaya atau beban yang dikeluarkan oleh masing-masing
aktivitas tidak melampaui batas tertentu.
2.1.7 Jenis-jenis anggaran
Menurut Christina (2002:12) jenis-jenis anggaran sebagai berikut:
17
a. Berdasarkan ruang lingkup atau intensitas penyusunannya anggaran
dibedakan menjadi:
1. Anggaran parsial
Yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas, misalkan
anggaran untuk bidang produksi atau bidng keuangan saja.
2. Anggaran komprehensif
Yaitu anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, karena jenis
kegiatannya meliputi seluruh aktivitas perusahaan di bidang
marketing, produksi, keungan, personalia dan administrasi.
b. Berdasarkan fleksibilitasnya, anggaran dibedakan menjadi:
1. Anggaran tetap (fixed budget)
Yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan
volume yang sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut
disusun rencana mengenai revenue, cost dan axpenses.
2. Anggaran kontinyu (continues budget)
Yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan
volume tertentu. Dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan
besarnya revenue, cost dan expenses, namun secara periodik
dilakukan penilaian kembali
c. Berdasarkan periode waktu, anggaran dibedakan menjadi:
1. Anggaran jangka pendek (satu tahun)
2. Anggaran jangka panjang (lebih dari satu tahun).
2.1.8 Syarat-syarat anggaran yang baik
Supriyono (2000:346) mengatakan, agar program anggaran dapat
berhasil dengan baik, diperlukan adanya syarat-syarat sebagai berikut:
18
1) Adanya organisasi perusahaan yang sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas
fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
2) Adanya sistem akuntansi yang memadai.
Sistem akuntansi yang memadai meliputi penggolongan rekening yang
sama antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat
diperbandingkan dan dihitung penyimpangannya, pencatatan
akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi anggaran, laporan
didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban.
3) Adanya penelitian dan analisis.
Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur
prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisis prestasi.
4) Adanya dukungan dan pelaksana.
Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika
ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat atau maupun
bawah.
2.1.9 Pengertian anggaran sektor publik
1. Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik merupakan perencanaan perkiraan
tentang pengeluaran dan penerimaan data yang diperoleh dari masa
lalu sebagai acuan penetapan anggaran yang diharapkan akan terjadi
dimasa mendatang.
Dalam Sektor Publik anggaran harus dinformasikan kepada
seluruh masyarakat untuk di kritik di diskusikan dan diberi masukan
19
agar anggaran berjalan dengan baik. Anggaran digunakan dalam
Sektor Publik sebagai alat penuntun bagi perencanaan dana
pengendalian sumber daya dalam suatu keuangan.
2. Fungsi anggaran Sektor Publik
a. Anggaran sebagai alat perencanaan
Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa
yang akan dilakukan oleh pemerintah, berupa biaya yang
dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut.
b. Anggaran sebagai alat bantu pengendalian
Sebagai alat bantu pengendalian, anggaran memberikan rencana
yang detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar
pembelanjaan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
c. Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal
Anggaran sebagai alat fiskal pemerintah, digunakan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
d. Anggaran sebagai alat politik
Anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen
eksekutif dan kesepakatan legislative atas penggunaan dana
publik untuk kepentingan tertentu.
20
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam
pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik mampu
mendeteksi inkonsistensi suatu unit kerja dan berfungsi sebagai
alat komunikasi antar unit kerja dalam lindungan eksekutif.
f. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja
Anggaran merupakan wujud komitmen kepada pemberi
wewenang.
g. Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran sebagai alat motivasi yang dapat memotivasi pegawai
agar target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi hingga dapat
dipenuhi dan juga jangan terlalu rendah hingga terlalu mudah
dicapai.
h. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik
3. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Anggaran operasional
Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan
sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Secara umum
pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara
lain adalah Belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan
Pemeliharaan.
2. Anggaran modal yang menunjukkan rencana jangka panjang dan
pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan,
kendaraan dan perabot. Pada dasarnya pemerintah tidak
21
mempunyai uang yang dimiliki sendiri sebab seluruhnya adalah
milik publik.
4. Proses penyusunan Anggaran Sektor Publik
Tujuan proses penyusunan Anggaran Sektor Publik adalah sebagai
berikut:
1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan
koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintahan
2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam
menyediakan barang dan jasa publik melalui proses
pemprioritasan
3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja
4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah
kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas
5. Pengertian Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
1. Anggaran pendapatan dan belanja daerah
APBD merupakan rencana penerimaan dan pengeluaran daerah
dengan rencana pendapatan, belanja, bagi hasil, cadangan dan
pembiayaan yang disetujui oleh DPRD dan telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah (PERDA). APBD adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD (UU No.17
Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang keuangan daerah).
2. Tujuan APBD
Setiap tahun pemerintah daerah menyusun APBD. Tujuan dalam
menyusun APBD adalah sebagai pedoman penerimaan dan
pengeluaran daerah agar terjadi keseimbangan yang dinamis
22
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di daerah dan tercapainya
peningkatan produksi, peningkatan kesempatan kerja dan
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Adapun struktur APBD berdasarkan permendagri nomor 13 tahun
2006 terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Pendapatan daerah
Penerimaan daerah dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan
utang dari berbagai sumber dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan. Oleh karena itu, pendapatan dapat berupa arus kas
aktiva masuk, peningkatan aktiva atau pengurangan utang yang bukan
berasal dari konstribusi ekuitas pemerintah daerah.
2. Belanja daerah
Menurut IASC Framework, penurunan dalam manfaat ekonomi selama
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau deplesi asset atau
terjadinya utang yang mengakibatkan berkurangnya ekuitas dana.
Menurut Halim (2002:52) defenisi atau pengertian Belanja daerah
adalah semua pengeluaran pemerintah daerah pada suatu periode
anggaran.
3. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah sumber-sumber penerimaan dam pengeluaran
daerah yang dimaksudkan untuk menutupi deficit anggaran atau
sebagai alokasi surplus anggaran. Adanya pos pembiayaan
merupakan upaya agar APBD makin inofatif yaitu dapat memisahkan
pinjaman dari pendapatan daerah.
23
2.1.10 Laporan Realisasi Anggaran Publik
Laporan realisasi anggaran publik atau biasa disingkat dengan (LRA)
adalah laporan yang mempersiapkan ikhtisar sumber, alokasi dan
pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola dan menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasi dalam suatu periode
pelaporan yang terdiri atas unsur pendapatan dan belanja.
Laporan realisasi anggaran yang disusun dalam laporan keuangan
yang dijelaskan secara rinci dalam suatu catatan atas laporan keuangan.
Laporan realisasi anggaran yang disusun memuat informasi-informasi yang
mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan
moneter. Melalui laporan realisasi anggaran dapat diketahui prediksi
tentang sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan daerah. Laporan realisasi anggaran juga
memberikan informasi tentang indikasi apakah sumber daya ekonomi yang
digunakan telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip ekonomi, efektivitas
dan efisiensi yang sesuai dengan anggaran yang ditetapkan serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.11 Pengertian Efektivitas dan efisiensi
1. Pengertian efektivitas
Efektivitas secara umum adalah kemampuan berdaya guna
dalam melaksanakan suatu pekerjaan sehingga memberikan hasil
guna (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap
orang memberikan arti yang berbeda, sesuai sudut pandang dan
kepentingan masing-masing
24
Menurut Mardiasmo (2009:132) menyatakan bahwa efektivitas
pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target
kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara
keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.
Gibson, Donnely dan Ivancevich memberikan batasan dalam kriteria
efektivitas organisasi melalui pendekatan teori sistem (2007:31-32)
antara lain:
a) Produksi
Produksi merupakan kemampuan organisasi untuk memproduksi
jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan
lingkungan.
b) Efisiensi
Efisiensi sebagai angka perbandingan (rasio) antara output dan
input. Ukuran efisiensi harus dinyatakan dalam perbandingan
antara keuntungan dan biaya atau dengan waktu atau dengan
output.
c) Kepuasan
Kepuasan menunjukkan sejauh mana organisasi memenuhi
kebutuhan para karyawan pengguna.
d) Adaptasi
Adaptasi yaitu sampai seberapa jauh organisasi dapat
menanggapi perubahan eksternl dan internl
e) Perkembangan
Organisasi harus menginvestasi dalam organisasi itu sendiri untuk
25
memperluas kemampuannya untuk hidup terus dalam jangka
panjang.
f) Hidup terus
Organisasi harus dapat hidup terus dalam jangka waktu yang
panjang.
2. Pengertian Efisiensi
Efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran (ouput) dan
masukan (input). Suatu kerja organisasi dikatakan efisien apabila
mencapai keluaran yang lebih tinggi berupa hasil, produktivitas,
performance, dibandingkan masukan-masukan yang berupa tenaga
kerja, bahan, uang, mesin dan waktu yang digunakan.
Menurut Nordiawan dan Hertianti (2010;16) efisiensi adalah
hubungan antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan sebuah
kegiatan/aktivitas dengan sumber daya (input) yang digunakan dengan
suatu organisasi, program, dan kegiatan yang dikatakan efisien apabila
menghasilkan output tertentu dengan input serendah rendahnya, atau
dengan input tertentu mampu menghasilkan output sebesar besarnya.
Efisiensi dapat ditingkatkan dengan empat cara yaitu:
1) Menaikkan output untuk input yang sama
2) Menaikkan output lebih besar dari pada proporsi peningkatan input
3) Menurunkan input untuk output yang sama
4) Menurunkan input lebih besar dari pada proporsi penurunan output
2.1.12 Manfaat Realisasi Anggaran Sektor Publik
a. Menyediakan informasi mengenai sumber alokasi dan penggunaan
sumber daya ekonomi
26
b. Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh
yang berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal
efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran
c. Laporan realisasi anggaran menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai
kegiatan pemerintah pusat dan daerah. Laporan realisasi anggaran
dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang
indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi yang
dilaksanakan secara efisien, efektif dan hemat dan telah dilaksanakan
sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD) telah dilaksanakan sesuai
dengan perundang-undangan
2.2 Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini,penulis menggunakan acuan yang
bersumber dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dijadikan
pembanding dalam penelitian ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu
berupa beberapa jurnal terkait yang dilakukan penulis antara lain:
Andre P.Tulangow Trees Runtu (2016) melakukan penelitian dengan
judul “Analisis realisasi dan anggaran pendapatan dan belanja daerah
pemerintahan Kabupaten Minahasa”.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian pada APBD
Kabupaten Minahasa menunjukkan bahwa dalam tiga tahun penelitian
pemerintah Kabupaten Minahasa belum terlalu baik dalam merealisasikan
pendapatan daerahnya. Berbeda dengan belanja daerah, dalam tiga tahun
penelitian pemerintah Kabupaten Minahasa sudah baik dalam
27
merealisasikan belanjanya dengan tidak melebihi dengan jumlah yang
dianggarkan.
Wahyu Septo Rini,Gemi Ruwanti (2016) melakukan penelitian denga
judul “Analisis anggaran dan realisasi kegiatan keuangan pada Dinas
Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan”. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian pada tahap akhir
adalah melakukan perbandingan hasil pengukuran berdasarkan
pendekatan penelitian yang terjadi dalam pelaksanaan realisasi anggaran
dinas pendidikan provinsi Kalimantan Selatan selama 3 tahun anggaran
yang telah terjadi.
Ramiah Basri melakukan penelitian dengan judul “Analisis
penyusunan anggaran dan laporan realisasi anggaran pada BPM-PD
Provinsi Sulawesi Utara”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan anggaran di BPM-PD
Provinsi Sulawesi Utara dimulai dari pengumpulan data dari bidang
mengenai program/kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun 2012.
Program/kegiatan yang disusun setiap bidang didasarkan pada rencana
strategis (RENSTRA) BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara.
A.Indah Nurfadillah (2018) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis laporan realisasi anggaran untuk mengukur kinerja keungan
pemerintah Daerah Kabupaten Bone”. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemandirian Pemerintah
Daerah Kabupaten Bone dalam memenuhi kebutuhan dana untuk
menyelenggarakan tugas-tugas pemerintah, pembangunan dan pelayanan
sosial kepada masyarakat masih sangat rendah dan bahkan mengalami
28
naik turun dari tahun ke tahun, yaitu dari 4,19% pada tahun 2014 menjadi
4,33% pada tahun 2015 dan 3,01% pada tahun 2016. Dimana terjadi
peningkatan kemandirian daerah yang selanjutnya mengalami penurunan
pada tahun 2015.
Siti Mardhiyah Ulfa (2018) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis realisasi anggaran untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja
pada Dinas Perhubungan Kota Medan”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, perkembangan tingkat efektivitas realisasi anggaran di Dinas
Perhubungan Kota Medan tahun 2015-2017 dikatakan tidak efektif
disebabkan oleh realisasi anggaran yang dicapai masih sangat jauh
perbedaannya untuk memenuhi target anggaran yang ditetapkan.
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No
Nama peneliti
Judul penelitian
Hasil
1 Andre P.Tulangow
Trees Runtu
(2016)
Analisis realisasi dan
anggaran pendapatan
dan belanja daerah
pemerintahan
Kabupaten Minahasa
Hasil penelitian pada APBD
Kabupaten Minahasa
menunjukkan bahwa dalam
tiga tahun penelitian
pemerintah Kabupaten
Minahasa belum terlalu baik
dalam merealisasikan
pendapatan daerahnya.
Berbeda dengan belanja
29
daerah, dalam tiga tahun
penelitian pemerintah
Kabupaten Minahasa sudah
baik dalam merealisasikan
belanjanya dengan tidak
melebihi dengan jumlah yang
di anggarkan.
2 Wahyu Septo
Rini,Gemi Ruwanti
(2016)
Analisis anggaran dan
realisasi kegiatan
keuangan pada Dinas
Pendidikan Provinsi
Kalimantan Selatan
Hasil penelitian pada tahap
akhir adalah melakukan
perbandingan hasil
pengukuran berdasarkan
pendekatan penelitian yang
terjadi dalam pelaksanaan
realisasi anggaran dinas
pendidikan provinsi
Kalimantan Selatan selama 3
tahun anggaran yang telah
terjadi.
3 Ramiah Basri Analisis penyusunan
anggaran dan laporan
realisasi anggaran
pada BPM-PD Provinsi
Sulawesi Utara
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa
penyusunan anggaran di
BPM-PD Provinsi Sulawesi
Utara dimulai dari
pengumpulan data dari
bidang mengenai
30
program/kegiatan yang akan
dilaksanakan ditahun 2012.
Program/kegiatan yang
disusun setiap bidang
didasarkan pada rencana
strategis (RENSTRA) BPM-
PD Provinsi Sulawesi Utara
4 A,Indah Nurfadillah
(2018)
Analisis laporan
realisasi anggaran
untuk mengukur kinerja
keungan pemerintah
Daerah Kabupaten
Bone
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Kemandirian
Pemerintah Daerah
Kabupaten Bone dalam
memenuhi kebutuhan dana
untuk menyelenggarakan
tugas-tugas pemerintah,
pembangunan dan
pelayanan sosial kepada
masyarakat masih sangat
rendah dan bahkan
mengalami naik turun dari
tahun ke tahun, yaitu dari
4,19% pada tahun 2014
menjadi 4,33% pada tahun
2015 dan 3,01% pada tahun
2016. Dimana terjadi
peningkatan kemandirian
31
daerah yang selanjutnya
mengalami penurunan pada
tahun 2015.
5 Siti Mardhiyah Ulfa
(2018)
Analisis realisasi
anggaran untuk menilai
efektivitas dan efisiensi
kinerja pada Dinas
Perhubungan Kota
Medan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, perkembangan
tingkat efektivitas realisasi
anggaran di Dinas
Perhubungan Kota Medan
tahun 2015-2017 dikatakan
tidak efektif disebabkan oleh
realisaasi anggaran yang
dicapai masih sangat jauh
perbedaannya untuk
memenuhi target anggaran
yang ditetapkan.
6 Anita Widiyana
(2016)
Analisis efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan
anggaran belanja
dalam menilai kinerja
pada Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga
Kota Palembang
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, tingkat kriteria
efektivitas anggaran belanja
Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Kota
Palembang tahun 2011-2014
sangat bervariasi. Tingkat
efektivitas tertinggi terjadi
pada tahun 2012 dan
terendah terjadi pada tahun
32
2014. Pelaksanaan anggaran
belanja tahun 2011, 2012,
2013, dan 2014 dikatakan
efektif.
2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka berikut ini dikemukakan kerangka pikir yang berfungsi
sebagai penuntun alur pikir dan sekaligus sebagai dasar dalam
merumuskan pembahasan pada bab selanjutnya. Penelitian ini akan
mengulas tentang permasalahan anggaran dan realisasi untuk menilai
efektivitas dan efisiensi kinerja.
Dalam penelitian penulisan akan mengemukakan kerangka pikir
sebagai berikut:
Dinas pekerjaan umum Kabupaten
Enrekang
Realisasi
Anggaran
Analisis Rasio
Efektivitas dan Efisien
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui. Pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memanfaatkan instrument penelitian yang dipakai, analisis
data yang digunakan bersifat kuantitatif.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti memilih Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sebagai tempat penelitian.
Peneliti melakukan penelitian di Kantor Dinas Pekerjaan Umum untuk
memperoleh data yang diperlukan maka peneliti meneliti di Kantor
Pekerjaan Umum Kab.Enrekang selama kurang lebih 2 (dua) bulan, mulai
dari bulan (September - Oktober).
3.3 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu jenis data, yaitu data
kuantitatif di mana Kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk
informasi baik lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini peneliti juga
menggunakan dua sumber data yaitu:
33
34
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil
wawancara atau Tanya jawab oleh peneliti terhadap objek penelitian.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan daya penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat
oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan
dan tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder berupa
data yang dikumpulkan melalui catatan dan dokumen resmi
perusahaan dan data yang telah diolah seperti sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi dan dokumen lainnya.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis
dalam penelitian, tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.
Dalam usaha pengumpulan data dan keterangan yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode sebagai berikut:
1. Penelitian pustaka (library research)
Yaitu penulis mengadakan penelitian dengan peninjauan pada
berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku-buku
literatur yang erat hubungannya dengan penulisan skripsi ini dan dapat
mendukung pokok pembahasan. Di samping itu penulis
mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang
akan di bahas dan dapat mendukung penulis.
35
2. Dokumentasi
Sugiyono (2013) dokumentasi adalah teknik pengumpulan data
dengan cara mengumpulkan sumber-sumber data sekunder yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang ada di lokasi penelitian
yang merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, dokumentasi dapat
berupa tulisan maupun media berita online, arsip-arsip tertulis dari
kantor dinas pekerjaan umum ataupun dokumentasi eksternal berisi
bahan-bahan informasi berupa buku, jurnal ilmiah, data internet dan
yang berkaitan dengan membantu penelitian.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen menurut Farida Yusuf Tayipnapis dalam Muhammad
haswad (2017) mengemukakan instrument termasuk tes, kuesioner,
observasi, Interview atau wawancara, laporan, ceklis dan alat-alat ukur
lainnya. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
menjaring data yang relevan dengan pokok permasalahan dalam
penelitian. Karenanya instrumen mempunyai peranan penting dalam
pengumpulan data. Kesalahan instrument akan berakibat pada kesalahan
data yang terkumpul dan akhirnya akan terjadi kesalahan terhadap
penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
Dokumentasi
3.6 Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kuantitatif. Hal ini dilaksanakan yaitu dengan cara
36
menganalisis, menafsirkan dan mengolah data pada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang yang memberikan informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.
1. Analisis Efektivitas
Menurut Mardiasmo (2009:132) Efektivitas pada dasarnya
berhubungan dengan pencapaian tujuan dan target kebijakan.
Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan dan
sasaran yang harus dicapai. Efektivitas menggambarkan kemampuan
publik dalam merealisasikan anggaran dan realisasi dibandingkan
dengan target yang ditetapkan secara rill.
Tingkat efektivitas di ukur dengan cara membandingkan realisasi
anggaran belanja dengan anggaran belanja dengan rumus:
Nilai Efektivitas Belanja dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Jika hasil perbandingan lebih mencapai 100%, maka Anggaran
dikatakan sangat efektif
2. Jika hasil perbandingan mencapai 100%, maka anggaran dikatakan
efektif
3. Jika hasil perbandingan mencapai 90-99%, maka anggaran dikatakan
cukup efektif
4. Jika hasil perbandingan pencapai 75-89%, maka anggaran dikatakan
kurang efektif
37
5. Jika hasil perbandingan mencapai di bawah 75%, maka anggaran
dikatakan tidak efektif.
2. Analisis Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara masukan (input) dan keluaran
(output), efisiensi merupakan ukuran apakah penggunaan barang dan
jasa yang dibeli dan digunakan oleh organisasi perangkat pemerintah
untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Input adalah segala
sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan untuk
menghasilkan keluaran. Output adalah segala sesuatu yang dapat
dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik.
Efisiensi berarti tingkat pencapaian output yang maksimum dengan
input tertentu.
Rasio efisiensi belanja dengan Rumus :
Analisis Rasio Efisiensi dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka anggaran dikatakan
tidak efisien
2. Jika hasil perbandingan mencapai 90-100%, maka anggaran
dikatakan kurang efisien
3. Jika hasil perbandingan mencapai 80-90%, maka anggaran dikatakan
cukup efisien
4. Jika hasil perbandingan mencapai 60-80%, maka anggaran dikatakan
efisien
38
5. Jika hasil perbandingan mencapai di bawah 60%, maka anggaran
dikatakan sangat efisien
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU)
4.1.1 Sejarah singkat Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten
Enrekang
Kabupaten Enrekang adalah slah satu daerah tingkat II di provinsi
Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini berjarak sekitar 230 dari kota
Makassar dan memiliki luas wilayah 1.786.01 km persegi. Sehubungan
dengan ditetapkannya PERDA nomor 4, 5, 6, dan 7 tahun 2000 pada
tanggal 20 agustus 2002 tentang pembentukan 4 kecamatan devinitif.
Derta perda nomor 5 dan 6 tahun 3006 tentang pembentukan 2 kecamatan
sehingga pada saat ini kabupaten enrekang telah memiliki 12 kecamatan
yang devenitif dan terdiri dari 112 desa dan 7 kelurahan,
Kantor dinas pekerjaan umum (PU) Kabupaten enrekang adalah
satuan kerja perangkat daerah pemerintahan kabupaten enrekang yang
merupakan satuan kerja pengelolaan pekerjaan umum kabupaten
enrekang. Dinas pekerjaan umum kabupaten enrekang adalah bagian dari
salah satu instansi/unit kerja dari pemerintahan kabupaten enrekang dan
merupakan unsure staf yang dipimpin oleh seorang kepala dinas eselom
II/a yang dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada bupati.
Berdasarkan peraturan daerah nomor 2 tahun 2004, tentang pembentukan
organisasi dan tata kerja kabupaten enrekang yang nantinya akan diatur
lebih lanjut dalam keputusan bupati.
39
40
4.1.2 Visi dan Misi PU Kabupaten Enrekang
a. Visi
Terwujudnya pelayanan dan penyediaan infrastuktur bidang pekerjaan
umum menuju Enrekang maju, aman dan sejahtera.
b. Misi
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastuktur dalam upaya
meningkatkan pelayanan publik bidang pekerjaan umum.
2. Menyelenggarakan pembangunan infrastuktur sumber daya air
secara optimal.
3. Meningkatkan kinerja penataan,pemanfaatan, dan pengendalian
ruang yang berkualitas dan implementatif serta mewujudkan
integrasi penataan ruang wilayah.
4. Mendorong sumber daya aparatur yang kompeten akuntabel serta
inovatif.
41
4.1.3 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi pada kantor dinas Pekerjaan umum (PU) Kab. Enrekang.
a. Struktur organisasi
42
b. Job Description
Kedudukan, Tugas pokok dan fungsi kantor dinas Pekerjaan Umum
(PU):
1. Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab Kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
Pekerjaan Umum.
2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas dan
mempunyai tugas membantu kepala dinas menyiapkan bahan
dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub
bagian umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan
serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada
semua unsur dalam lingkup dinas Pekerjaan Umum.
3. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris dan mempunyai tugas pokok melaksanakan
perencanaan, pengendalian data, pembinaan evaluasi program /
kegiatan dinas.
4. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris dan mempunyai tugas pokok melaksanakan
melaksanakan urusan Penata Usaha Administrasi Keuangan serta
merumuskan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas,
43
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas-tugas di Sub Bagian serta membuat laporan secara berkala.
5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris dan mempunyai tugas pokok membantu
Sekretaris dalam menyelenggarakan ketatausahaan, rumah
tangga dan perlengkapan serta pengelolaan administrasi
kepegawaian.
6. Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
pembinaan pengendalian, pengembangan serta menyusun
program kerja dan pelaksanaan tugas pembangunan, peningkatan
serta pemeliharaan prasarana dan sarana Jalan dan Jembatan
daerah guna meningkatkan dan mempertahankan layanan
jaringan jalan dalam mendukung kelancaran arus transportasi
barang/jasa, membuka sentra-sentra produksi dan kawasan
potensial yang masih terisolasi serta meningkatkan aksesibilitas
wilayah kabupaten Enrekang.
7. Bidang Pengembangan Sumber Daya Air Alam dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam membina dan mengkoordinir Kepala. Kepala Seksi
dilingkup Bidang Pengembangan Sumber Daya Air, serta
Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan teknik,
konservasi dan Pengembangan Sumber Daya Air.
44
8. Seksi Pengembangan Prasarana Pengairan dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
melaksanakan pembinaan dan bimbingan di bidang
Pengembangan Prasana Pengairan.
9. Seksi Seksi Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Pengairan
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang melaksanakan pembinaan dan bimbingan di bidang
Rehabilitasi/Pemeliharaan Prasarana Pengairan.
10. Bidang Peralatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam membina dan
mengkoordinir Kepala Kepala Seksi dilingkup Bidang Peralatan,
serta Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan teknik,
konservasi dan usaha Peralatan.
11. Seksi Seksi Pemeliharaan Peralatan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang melaksanakan
pembinaan dan bimbingan Teknis di Bidang Pemeliharaan
Peralatan
12. Adapun tugas pokok dari kantor PU Kabupaten Enrekang yaitu:
a. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah bidang
pekerjaan umum (PU) yang menjadi tanggungjawabnya, dan
melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh
bupati.
b. Mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan
lainnya untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
45
c. Merumuskan kebijakan teknis, memberikan bimbingan dan
pembinaan teknis dalam program pembangunan fisik
kebupaten enrekang.
d. Mengkoordinasikan perumusan serta menfasilitasi kebijakan
pemerintahan kabupaten enrekang dalam bidang ke PU-an.
4.1.4 Hasil penelitian
1. Anggaran dan realisasi untuk menilai efektivitas dan efisiensi
kinerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
a. Anggaran
Berdasarkan penelitian pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang diperoleh dari beberapa data organisasi yang
telah dimiliki anggaran sebagai tolak ukur pelaksanaan kegiatan dalam
merealisasikan anggaran untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang. Jumlah
Anggaran Belanja Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp.
113.385.839.072,00, kemudian jumlah Anggaran sampai 31 Desember
2018 sebesar Rp 114.087.283.007,00 dan jumlah Anggaran sampai 31
Desember 2019 sebesar Rp 102.161.788.597,00
b. Realisasi
Berdasarkan penelitian Realisasi belanja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sampai dengan 31 Desember
2017 Sebesar Rp 104.785.871.177,00, kemudian jumlah realisasi
belanja tahun 2018 sebesar Rp. 90.662.578.905,00dan jumlah
realisasi belanja tahun 2019 sebesar Rp. 66.479.349.585,00.
46
Anggaran Belanja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
tahun 2017. Anggaran Belanja merupakan konsep penting dalam
ekonomi mikro, yang menggunakan garis anggaran untuk
mengilustrasikan penjualan antara 2 barang atau lebih.
Berikut adalah rincian Anggaran Belanja Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Anggaran Belanja DPU Kabupaten Enrekang
Tahun 2017
No Uraian Anggaran 2017 Realisasi (Rp) Capaian
%
Sisa (Rp)
1. Gaji dan
Tunjanga
n
3.245.847.665 3.037.562.255 93% 208.265.410
Sub total 3.245.847.665 3.037.562.255 93% 208.265.410
2. Belanja
barang
491.620.000 487.675.874 99% 3.944.126
3. Belanja
modal
109.648.371.407
101.260.633.048
92%
8.387.738.359
Sub total 110.139.991.407
101.748.308.922
89%
8.391.682.485
Total 113.385.839.072
104.785.871.177
92%
8.599.967.895
Sumber Data : Data diolah Penulis (2020)
47
Anggaran Belanja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
tahun 2018. Anggaran Belanja merupakan konsep penting dalam
ekonomi mikro, yang menggunakan garis anggaran untuk
mengilustrasikan penjualan antara 2 barang atau lebih.
Berikut adalah rincian Anggaran Belanja Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Anggaran Belanja DPU Kabupaten Enrekang
Tahun 2018
No Uraian Anggaran 2018 Realisasi (Rp)
Capaian
%
Sisa (Rp)
1. Gaji dan
Tunjangan 2.963.717.800 2.803.825.961 94% 132.891.839
Sub total 2.963.717.800 2.803.825.961 94% 132.891.839
2. Belanja
barang 426.499.500 426.403.006 99% 94.494
3. Belanja
modal 110.697.065.707 87.432.349.938 78% 23.264.715.769
Sub total 111.123.565.207 87.858.752.944 79% 23.264.810.263
Total 114.087.283.007 90.662.578.905 79% 23.397.702.102
Sumber: Data diolah Penulis (2020)
48
Anggaran Belanja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
tahun 2019. Anggaran Belanja merupakan konsep penting dalam
ekonomi mikro, yang menggunakan garis anggaran untuk
mengilustrasikan penjualan antara 2 barang atau lebih.
Berikut adalah rincian Anggaran Belanja Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang Tahun 2019 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Anggaran Belanja DPU Kabupaten Enrekang
Tahun 2019
No Uraian Anggaran 2019 Realisasi (Rp) Capaia
n%
Sisa (Rp)
1. Gaji dan
Tunjangan 3.097.630.940 3.056.111.551 98% 41.519.389
Sub total 3.097.630.940 3.056.111.551 98% 41.519.389
2. Belanja
barang 424.750.000 422.490.192 99% 2.259.808
3. Belanja
modal 98.639.407.657 63.000.747.842 63% 35.638.659.817
Sub total 99.064.157.657 63.423.238.034 64% 35.640.919.625
Total 102.161.788.597 66.479.349.585 65% 35.682.439.014
Sumber data: Data diolah Penulis (2020)
49
Pengembalian sisa Anggaran Belanja ke negara pada Tahun
2017-2019 pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
memberikan gambaran sisa lebih perhitungan realisasi Anggaran
dapat dilihat dari penjelasan sebagai berikut:
a. Sisa realisasi anggaran pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang 2017, 2018, 2019
Jumlah Realisasi pengembalian belanja sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp 8.599.967.895,00 dengan
rincian pada tabel 3.4, sedangkan jumlah realisasi pengembalian
belanja sampai 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp
23.397.702.102,00 dengan rincian pada tabel 3.5 dan
pengembalian belanja sampai 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp 35.682.439.014,00 dengan rincian pada tabel 3.6.
Berdasarkan tabel 4.4, 4.5 dan 4.6, Sisa Anggaran Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang. Sesuai dengan
aturan pemerintah sisa anggaran dikembalikan ke negara. Sisa
Gaji dan tunjangan pegawai pada tahun 2017 adalah sebesar Rp
208.265.410,00, kemudian sisa gaji dan tunjangan pegawai pada
tahun 2018 adalah sebesar Rp 132.891.839,00 dan sisa gaji dan
tunjangan pegawai pada tahun 2019 adalah sebesar Rp
41.519.389,00 kompensasi dalam bentuk uang maupun barang
yang diberikan kepada pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang. Sisa belanja barang pada tahun 2017
adalah sebesar Rp 3.944.126,00, kemudian sisa belanja barang
pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 94.494,00 dan sisa belanja
50
barang pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 2.259.808,00. Belanja
ini antara lain digunakan untuk pengadaan barang dan jasa,
pemeliharaan dan perjalanan Dinas. Sisa Belanja modal pada
tahun 2017 adalah sebesar Rp 8.387.738.359,00, kemudian
belanja modal pada tahun 2018 adalah sebesar Rp
23.264.715.769,00 dan belanja modal pada tahun 2019 adalah
sebesar Rp 35.638.659.817,00.
Belanja modal yang dimaksud pada Kantor Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Enrekang yaitu pengeluaran yang dilakukan
dalam rangka pembentukan modal. Dalam belanja ini termasuk
untuk peralatan dan mesin, gedung, jaringan maupun bentuk fisik
lainnya. Jumlah sisa anggaran akhir bulan 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp 8.599.967.895,00, kemudian sisa anggaran
akhir bulan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp
23.397.702.102,00 dan sisa anggaran akhir bulan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp 35.682.439.014,00 dan dikembalikan ke
negara sesuai aturan pemerintah.
Berikut adalah tabel Pengembalian sisa Anggaran tahun
2017 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pengembalian sisa Anggaran ke Negara
Tahun 2017
No Belanja Sisa
1 Gaji dan tunjangan 208.265.410
51
2 Belanja barang 3.944.126
3 Belanja modal 8.387.738.359
Total 8.599.947.895
Sumber Data: Data Diolah Oleh Penulis (2020)
Berikut adalah tabel Pengembalian sisa Anggaran tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pengembalian sisa anggaran ke Negara
Tahun 2018
No Belanja Sisa
1 Gaji dan tunjangan 132.891.839
2 Belanja barang 94.494
3 Belanja modal 23.264.715.769
Total 23.397.702.102
Sumber Data: Data Diolah Oleh Penulis (2020)
Berikut adalah tabel Pengembalian sisa Anggaran tahun 2019 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6
Pengembalian sisa anggaran ke Negara
Tahun 2019
No Belanja Sisa
1 Gaji dan tunjangan 41.519.389
2 Belanja barang 2.259.808
52
3 Belanja modal 35.638.659.817
Total 35.682.439.014
Sumber Data: Data Diolah Oleh Penulis (2020)
4.1.5 Analisis Data
a. Analisis Efektivitas
Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian
tujuan dan target kebijakan. Efektivitas merupakan hubungan antara
keluaran dengan tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Efektivitas
menggambarkan kemampuan publik dalam merealisasikan Anggaran
Belanja dibandingkan dengan target yang ditetapkan secara rill.
Tingkat efektivitas diukur dengan cara membandingkan realisasi
anggaran belanja dengan anggaran belanja dengan rumus:
Rumus tersebut dapat dilakukan analisis tingkat efektivitas
Anggaran Belanja yang dilakukan oleh Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang setiap tahunnya sebagai berikut:
1. Tahun 2017
= 93,59%
53
= 99,19%
= 92,35%
Pada tahun 2017 efektivitas pelaksanaan anggaran belanja
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang adalah Gaji dan
tunjangan sebesar 93,59%, belanja barang sebesar 99,19% dan
belanja modal sebesar 92,35%. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang dinilai efektif dalam pelaksanaan anggaran belanja rasio
efektifnya 90%-100, hal ini berarti kinerja Kantor Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Enrekang dalam merealisasikan Anggaran tahun
2017 sudah berjalan secara efektif.
2. Tahun 2018
= 94,60%
= 99,98%
= 78,98%
54
Pada Tahun 2018 efektivitas pelaksanaan anggaran belanja
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang adalah Gaji dan
tunjangan sebesar 94,60%, Belanja barang sebesar 99,98% dan
Belanja Modal sebesar 78,98%. Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang dinilai efektif dalam pelaksanaan anggaran
belanja, rasio efektifnya 90%-100%, hal ini berarti Kinerja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang dalam merealisasikan
anggaran tahun 2018 sudah berjalan secara efektif.
3. Tahun 2019
= 98,65%
= 99,46%
= 63,87%
Pada Tahun 2019 efektivitas pelaksanaan anggaran belanja
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang adalah Gaji dan
tunjangan sebesar 98,65%, Belanja barang sebesar 99,46% dan
Belanja Modal sebesar 63,87%. Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang dinilai efektif dalam pelaksanaan anggaran
belanja, rasio efektinya 90%-100%, hal ini berarti Kinerja Kantor Dinas
55
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang dalam merealisasikan
anggaran tahun 2019 sudah berjalan secara efektif.
b. Analisis Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara masukan (input) dan keluaran
(output), efisiensi merupakan ukuran apakah penggunaan barang dan
jasa yang dibeli dan digunakan oleh organisasi perangkat pemerintah
untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Input adalah segala
sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan untuk
menghasilkan keluaran. Output adalah segala sesuatu yang dapat
dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik.
Efisiensi berarti tingkat pencapaian output yang maksimum dengan
input tertentu.
Tingkat efisiensi diukur dengan cara membandingkan realisasi
anggaran belanja langsung dengan realisasi anggaran belanja dengan
rumus:
Rumus tersebut dapat dilakukan analisis efisiensi anggaran
belanja yang dilakukan oleh Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang sebagai berikut:
= 91,12%
56
Pada tahun 2017 efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang adalah sebesar 91,12%,
artinya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang dinilai kurang
efisien dalam pengelolaan anggaran belanja di mana rasio efisiensinya
90-100%. Hal ini berarti Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang pada tahun 2017 dinilai kurang efisien dalam menghemat
dana dalam pengelolaan anggaran belanja
= 81,12%
Pada tahun 2018 efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang adalah sebesar 81,12%,
yang artinya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang dinilai
cukup efisien dalam pengelolaan anggaran belanja di mana rasio
efisiensinya 80-90%. Hal ini berarti Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Enrekang pada tahun 2018 dinilai cukup efisien dalam
menghemat dana dalam pengelolaan anggaran belanja
= 66,01%
Pada tahun 2019 efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang adalah sebesar 66,01%
artinya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang dinilai efisien
dalam pengelolaan anggaran belanja di mana rasio efisiensinya 60-
57
80%. Hal ini berarti Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang pada tahun 2019 dinilai cukup efisien dalam menghemat
dana dalam pengelolaan anggaran belanja
Berikut adalah hasil perhitungan mengenai tingkat efektivitas
dan efisiensi pelaksanaan Anggaran Belanja Kantor Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Enrekang Tahun 2017-2019.
Tabel 4.7
Hasil perhitungan tingkat Efektivitas dan Efisiensi pelaksanaan
Anggaran Belanja Tahun 2017-2019
No
Tahun
Efektivitas
Efisiensi Gaji dan
tunjangan
Belanja
barang
Belanja
modal
1. 2017 93,59% 99,19% 92,35% 91,12%
Kriteria Efektif Efektif Efektif Kurang
efisien
2. 2018 94,60% 99,98% 78,98% 81,12%
Kriteria Efektif Efektif Cukup efektif Kurang
efisien
3. 2019 98,65% 99,46% 63,87% 66,01%
Kriteria Efektif Efektif Cukup Efektif Cukup
efisien
Sumber Data: Data diolah oleh Penulis (2020)
58
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa efektivitas anggaran
belanja Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang tahun
2017, 2018 dan 2019 belum mencapai target namun sudah dalam
kategori efektif dalam merealisasikan anggaran belanja.
Efisiensi anggaran belanja merupakan salah satu prinsip dalam
penyelenggaraan anggaran suatu organisasi, untuk dapat memberikan
pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal. Hasil perhitungan
mengenai tingkat efisiensi pelaksanaan anggaran belanja pada Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang untuk tahun 2017-2019
menunjukkan kriteria kurang efisien. Dengan hasil perhitungan dari
tahun ke tahun kinerja Kantor Dinas pekerjaan Umum Kabupaten
Enrekang kurang memaksimalkan dalam merealisasikan anggaran.
4.1.6 Pembahasan
Anggaran dan realisasi merupakan pengendalian internal yang harus
dilakukan oleh Kantor Dinas PU Kabupaten Enrekang untuk menilai
efektivitas dan efisiensi kinerja. Pengendalian internal yang diterapkan
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah dijalankan
dengan baik. Berdasarkan laporan Realisasi Anggaran pada Kantor Dinas
Pekerj aan Umum Kabupaten Enrekang sebagai acuan peneliti dalam
menilai kinerja dengan menggunakan Efektivitas dan Efisiensi.
Anggaran yang tersedia dari tahun 2017-2019 dapat di lihat pada
tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 bahwa anggaran yang paling besar terdapat pada
tahun 2018, karena anggaran tersebut digunakan untuk menyelesaikan
beberapa pekerjaan untuk meningkatkan pertumbuhan Kabupaten
Enrekang. Untuk perhitungan anggaran mengenai tingkat Efektivitas
59
pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan sudah berjalan
secara Efektif. Dikatakan efektif karena berdasarkan perhitungan tahun
2017 sebesar 99.19%, tahun 2018 sebesar 99.98% dan tahun 2019
sebesar 99.46%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah Efektif karena hasil yang
dicapai 90% ke atas. Sedangkan untuk perhitungan anggaran mengenai
tingkat Efisiensi pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan
Kurang Efisien. Dikatakan kurang Efisien karena berdasarkan perhitungan
tahun 2017 sebesar 91.12%, tahun 2018 sebesar 81.12% dan tahun 2019
sebesar 66.01%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang Kurang Efisien karena hasil yang
dicapai 90% ke atas.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyu Sapto dan Gemi Ruwanti (2016) yang hasil penelitiannya
menunjukkan perbandingan hasil pengukuran berdasarkan Realisasi
anggaran selama tiga tahun anggaran yang telah terjadi. Di mana dari
ketiga tahun anggaran digunakan untuk mengukur setiap anggaran yang
ada terhadap anggaran yang terpakai.
Anggaran yang terealisasi dari tahun 2017-2019 dapat dilihat pada
tabel 4.1, 4.2 dan 4.3 bahwa anggaran yang terealisasi paling banyak yaitu
pada tahun 2017. Untuk perhitungan Realisasi mengenai tingkat Efektivitas
pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan sudah berjalan
secara Efektif. Dikatakan efektif karena berdasarkan perhitungan tahun
2017 sebesar 92%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah Efektif karena hasil yang
60
dicapai 90% ke atas. Sedangkan untuk perhitungan Realisasi mengenai
tingkat Efisiensi pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan
Kurang Efisien. Dikatakan kurang Efisien karena berdasarkan perhitungan
tahun 2017 sebesar 91.12%, tahun 2018 sebesar 81.12% dan tahun 2019
sebesar 66.01%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang Kurang Efisien karena hasil yang
dicapai 90% keatas
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah maksimal dan kinerja
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah berhasil.
Berdasarkan hasil perhitungan anggaran mengenai tingkat Efektivitas
pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan sudah berjalan
secara Efektif. Dikatakan efektif karena berdasarkan perhitungan tahun
2017 sebesar 99.19%, tahun 2018 sebesar 99.98% dan tahun 2019
sebesar 99.46%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah Efektif karena hasil yang
dicapai 90% keatas. Untuk perhitungan Realisasi mengenai tingkat
Efektivitas pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan sudah
berjalan secara Efektif. Dikatakan efektif karena berdasarkan perhitungan
tahun 2017 sebesar 92%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang sudah Efektif karena hasil
yang dicapai 90% ke atas.
Berdasarkan perhitungan realisasi anggaran mengenai tingkat
Efisiensi pelaksanaan belanja setiap tahunnya kriteria dikatakan Kurang
Efisien. Dikatakan kurang Efisien karena berdasarkan perhitungan tahun
2017 sebesar 91.12%, tahun 2018 sebesar 81.12% dan tahun 2019
sebesar 66.01%. Dilihat dari perhitungan tersebut kinerja Kantor Dinas
61
62
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang Kurang Efisien karena hasil yang
dicapai 90% ke atas.
5.2 Saran
1. Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang
Bagi Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang agar
belanja yang dikeluarkan dapat lebih efektif dan efisien, maka hal
penting yang harus diketahui oleh manajer publik adalah pemahaman
tentang konsep belanja, dengan memahami konsep belanja maka
perencanaan dan pengendalian pengeluaran daerah menjadi lebih
mudah dilakukan. Agar dalam perencanaan sebisa mungkin
merasionalkan belanja sehingga belanja yang dikeluarkan dapat lebih
efektif dan efisien.
Diharapkan pada Kantor tersebut untuk meningkatkan efektivitas
kerja pegawainya dalam pengelolaan Anggaran Belanja pada Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang yang kurang dan cukup
efisien agar memaksimalkan monitoring dan analisis Anggaran agar
program kerja yang direncanakan tercapai sesuai target.
2. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan
sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian dan
sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperdalam penelitian
selanjutnya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Anita Widiyana (2016). Analisis efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja dalam menilai kinerja pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang.
Ari Ashari (2018). Analisis efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran dan pemeliharaan jalan Dinas Pekerjaan Umum Kab.Kep. Selayar.
Andi Rifqiawanto M (2015). Analisis antara rencana anggaran pelaksanaan proyek dan realisasinya pada CV. MUARA TIMUR, Makassar.
Anita Widiyana (2016). Analisis efektivitas dan efisiensi pelaksanaan anggaran belanja dalam menilai kinerja pada dinas pendidikan, pemuda dan olahraga, Kota Palembang.
Anjelina Sihombing (2017). Analisis akuntansi pertanggungjawaban pusat biaya sebagai alat bantu dalam sistem pengendalian manajemen pada rumah sakit umum pusatH.Adam Malik, Medan.
A.Indah Nurfadillah (2018). Analisis laporan realisasi anggaran untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Bone.
Chitra Ananda. Analisis kinerja pengelolaan anggaran pendapatan belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten PendeglangProvinsi banten tahun Anggaran 2009-2011.
Dini Meiliani (2016). Analisis penyusunan anggaran penjualan pada CV. Usaha bersama, Palembang.
Eko santoso (2011).Efisiensi dan Efektivitas pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Ngawi.
Eka nurmala sari (2016).Pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja keuangan perusahaan pada hotel berbintang, Kota Medan.
Eko saryanto (2017).Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi anggaran belanja pada badan pelaksna penyuluhan dan ketahanan pangan, kota palu.
Fitri Ardianti (2015). Penerapan sistem pengendalian manajemen untuk meningkatkan proses kerja dalam mengatasi minimnya nasabah kredit usaha rakyat (KUR) di BRI Unit Tugumulyo, Kec.Lempung Kab.Oki
Nuralam T (2018). Analisis pegawasan keuangan terhadap efektivitas penggunaan anggaran pad, Kantor Bupati Enrekang.
Nur Hanipa ritongga (2019).Pengaruh sistem pengendalian manajemen pusat pendapatan dan pusat biaya rial pada rumah sakit IMELDA pekerja, Indonesia.
63
64
Riesky Rossha Adethanenti (2012). Pengaruh penerapan sistem pengendalian manajemen terhadap peningkatan kinerja pegawai rumah sakit dr.Sobirin Lubuklinggau.
Rismayani (2014).Analisis anggaran dan realisasi sebagai alat bantu pengendalian manajemen pada perusahaan daerah air minum (PDAM), Kota Makassar.
Slamet mujiono (2017).Pengaruh pengendalian manajemen terhadap pengawasan kepabeanan Cukai.
Siti Mardhiyah Ulfa (2018). Analisis realisasi anggaran untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja pada Dinas Perhubungan Kota Medan.
Sifra Green Sinain (2013).Analisis efektivitas pengendalian manajemen penggajian PR.PLN (PERSERO) Rayon Tomohon.
Tika ranti (2015).Analisis penyusunan anggaran penjualan dam menilai kinerja manajer pada PT.PATRIA Anugrah sentosa Palembang.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
Tabel 4.1
Anggaran Belanja DPU Kabupaten Enrekang
Tahun 2017
No Uraian Anggaran 2017 Realisasi (Rp) Capaian
%
Sisa (Rp)
1. Gaji dan
Tunjanga
n
3.245.847.665 3.037.562.255 93% 208.265.410
Sub total 3.245.847.665 3.037.562.255 93% 208.265.410
2. Belanja
barang
491.620.000 487.675.874 99% 3.944.126
3. Belanja
modal
109.648.371.407 101.260.633.048 92%
8.387.738.359
Sub total 110.139.991.407 101.748.308.922 89%
8.391.682.485
Total 113.385.839.072 104.785.871.177 92%
8.599.967.895
Sumber Data : Data diolah Penulis (2020)
Tabel 4.2
Anggaran Belanja DPU Kabupaten Enrekang
Tahun 2018
No Uraian Anggaran 2018 Realisasi (Rp)
Capaian
%
Sisa (Rp)
1. Gaji dan
Tunjangan
2.963.717.800 2.803.825.961 94% 132.891.839
Sub total 2.963.717.800 2.803.825.961 94% 132.891.839
2. Belanja
barang
426.499.500 426.403.006 99% 94.494
3. Belanja
modal
110.697.065.707 87.432.349.938 78% 23.264.715.769
Sub total 111.123.565.207 87.858.752.944 79% 23.264.810.263
Total 114.087.283.007 90.662.578.905 79% 23.397.702.102
Sumber: Data diolah Penulis (2020)
Tabel 4.3
Anggaran Belanja DPU Kabupaten Enrekang
Tahun 2019
No Uraian Anggaran 2019 Realisasi (Rp) Capaian
%
Sisa (Rp)
1. Gaji dan
Tunjangan
3.097.630.940 3.056.111.551 98% 41.519.389
Sub total 3.097.630.940 3.056.111.551 98% 41.519.389
2. Belanja
barang
424.750.000 422.490.192 99% 2.259.808
3. Belanja
modal
98.639.407.657 63.000.747.842 63% 35.638.659.817
Sub total 99.064.157.657 63.423.238.034 64% 35.640.919.625
Total 102.161.788.597 66.479.349.585 65% 35.682.439.014
Sumber data: Data diolah Penulis (2020)
Lampiran 2
Surat Balasan Penelitian
RIWAYAT HIDUP
Hastipa S panggilan Tipa lahir di Manggugu, pada tanggal
01 Oktober 1998 dari pasangan suami istri Bapak Surati dan
ibu Jumaria. Peneliti adalah anak ke lima dari enam
bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal Manggugu,
Kelurahan Tampo, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten
Enrekang.
Penulis pertama kali menempuh pendidikan tepat pada umur 6 tahun di Sekolah
Dasar (SD)pada SD Negeri 65 Tampo pada tahun 2004 dan selesai pada tahun
2010 dan melanjutkan dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Anggeraja
dan selesai pada tahun 2013 Kemudian pada tahun itu juga, penulis menempuh
pendidikan di SMA Negeri 1 Anggeraja dan tamat pada tahun 2016. Selanjutnya
pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Muhammadiyah Makassar
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui jalur Test Penerimaan Mahasiswa
Baru dan menyandang status mahasiswa di Jurusan Akuntansi Program Studi
Akuntansi.
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah Swt, usaha dan disertai doa dari
kedua orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan Skripsi yang judul “Analisis Anggaran Dan
Realisai Untuk Menilai Efektivitas Dan Efisiensi Kinerja Pada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Enrekang”.