analisis

2
3b. Menghindari aktivitas diluar kemungkinan ny. Sari menngalami gangguan psikososial dikarenakan inkontinensia yang dia alami yang mengakibatkan BAK dapat keluar secara mendadak diluar rumahnya. (sumber macak-macak hahahaha) a.!ikarenakan paritas merupakan satu "aktor resiko yang dapat menyebabkan ter#adinya inkontinensia urin. $al ini disebabkan karena penekanan berat yang ter#adi selama kehamilan dan persalinan yang berulang pada %anita multipara sehingga kekuatan otot-otot dasar panggul men#adi lemah terutama otot kandung kemih& leher kandung kemih& uretra& dan uterus. ('urnal Kepera%atan ndonesia& olume *& +o. *& Maret , *,& $al /-,) b. !ikarenakan 0aritas merupakan satu "aktor resiko yang dapat menyebabkan ter#adinya inkontinensia urin. $al ini disebabkan karena penekanan berat yang ter#adi selama kehamilan dan persalinan yang berulang pada %anita multipara sehingga kekuatan otot-otot dasar panggul men#adi lemah terutama otot kandung kemih& leher kandung kemih& uretra& dan uterus. ('urnal Kepera%atan ndonesia& olume *& +o. *& Maret , *,& $al /-,)

Upload: fadil-ramadhan

Post on 04-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

3b. Menghindari aktivitas diluar kemungkinan ny. Sari menngalami gangguan psikososial dikarenakan inkontinensia yang dia alami yang mengakibatkan BAK dapat keluar secara mendadak diluar rumahnya. (sumber macak-macak hahahaha)5a.Dikarenakan paritas merupakan satu faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya inkontinensia urin. Hal ini disebabkan karena penekanan berat yang terjadi selama kehamilan dan persalinan yang berulang pada wanita multipara sehingga kekuatan otot-otot dasar panggul menjadi lemah terutama otot kandung kemih, leher kandung kemih, uretra, dan uterus. (Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 15, No. 1, Maret 2012, Hal 47-52)5b. Dikarenakan Paritas merupakan satu faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya inkontinensia urin. Hal ini disebabkan karena penekanan berat yang terjadi selama kehamilan dan persalinan yang berulang pada wanita multipara sehingga kekuatan otot-otot dasar panggul menjadi lemah terutama otot kandung kemih, leher kandung kemih, uretra, dan uterus. (Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 15, No. 1, Maret 2012, Hal 47-52)