analisa strategi pendidikan kewarganegaraan tentang bela negara dalam menerapkan ilmu kesehatan dan...
TRANSCRIPT
ANALISA STRATEGI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG BELA NEGARA DALAM MENERAPKAN ILMU KESEHATAN DAN
KEDOKTERAN DENGAN STUDI KASUS DI KOTA TAPANULI UTARA
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tentang analisa strategi pendidikan kewarganegaraan tentang bela negara dalam
menerapkan ilmu kesehatan dan kedokteran dengan studi kasus di Kota Tapanuli
Utara dengan studi pustaka :
a. Pemerintah Daerah (Eko Jaya)
b. Pemerintah Daerah dan Pertimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Rahmat Hidayat)
c. Manajemen Proyek (Denis Lock)
d. Perencanaan dan Pengawasan dengan PERT & CPM (Ir. J. Sadiman)
2. Studi kasus di Kota Tapanuli Utara
a. Termasuk dalam Provinsi Sumatera Utara yang mempunya luas wilayah
±2.093 km2 dengan penduduk pada tahun 2011 berjumlah 23.399 jiwa
yang memiliki kemampuan dan perkembangan ekonomi yang pesat.
b. Mempunyai kemampuan ekonomi untuk mendukung peningkatan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan kemasyarakatan.
c. Komoditi unggulan seperti beras, batu gampang, belerang, kelapa,
cengkeh, kelapa sawit, kakao serta hektaran sawah yang melimpah
d. Mempunyai bandara kapasitas internasional yaitu Bandara Silangit
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang semestinya kita lakukan sebagai mahasiswa kedokteran, sebagai calon
dokter muslim untuk membangun Kota Tapanuli Utara yang mempunyai potensi
kuat dalam berbagai aspek kesehatan maupun sosial?
2. Bagaimana peran pemerintah dan pendidikan tinggi dalam mengembangkan
mahasiswa kedokteran yang kelaknya akan mempunyai tugas yang diemban
sebagai dokter nantinya?
3. Mengapa mahasiswa kedokteran harus ikut turut serta dalam menjaga kelestarian
jiwa raga dan kesehatan masyarakat Kota Tapanuli Utara?
4. Bilamana mahasiswa kedokteran nantinya akan dikirim ke kota tersebut hal apa
yang harus dilakukan?
C. Tujuan dan Analisa
1. Kepentingan mahasiswa dalam menjaga kota Tapanuli Utara adalah tidak hanya
memberikan aspirasi kepada masyarakat Tapanuli Utara tapi ikut turut serta
membantu masyarakat Tapanuli Utara serta seluruh segenap jiwa raga nya.
2. Pihak fakultas dan universitas juga ikut turut serta dalam kemajuan kota Tapanuli
Utara dengan mengembangkan pendidikan kedokteran. Yang harus nya pihak
pendidikan tinggi harus memberikan pendidikan klinis beserta penunjang lainnya
seperti laboratorium penelitian dan biomedik lainnya.
3. Kepentingan bangsa dalam menjaga martabat guna negara lain melihat Indonesia
utuh sebagain Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintah daerah harus memiliki potensi daerah dan kemampuan ekonomi
untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan.
D. Kontribusi Analisa
1. Memperhatikan aspirasi masyarakat yang selanjutnya dituangkan dalam
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
2. Kawasan kesehatan yang mempunyai kegiatan utama dalam pemberian kesehatan
secara jiwa raga, rohani dan akal pikiran yang sehat.
3. Menjaga tiap insani dari zaman embriologi hingga masa geriatrik.
E. Metode Analisa
1. Riwayat Ilmiah Penyakit dalam kajian Weber, DJ & Rutala,WA, 2001
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Pancasila
Bab II
LANDASAN BUKU TENTANG BELA NEGARA
1. Pemerintah Daerah dan Pertimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Rahmat Hidayat)
Pengawasan yang dimaksud dalam ketentuan ini dimaksudkan agar pelaksanaan berbagai
urusan pemerintahan di daerah tetap dapat berjalan sesuai dengan standar dan kebijakan
Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pemberian bimbingan supervisi dan konstitusi kepada seluruh daerah dalam pelaksanaannya
hingga pemerintah desa dalam ketentuan ini adalah salah satu wujud pembinaan dalam rangka
pembinaan penyelenggaraan pemerintahan.
Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Manajemen Proyek (Denis Lock)
Taksiran untuk proyek cost-plus tidak membutuhkan suatu derajat ketetapan yang sama
dengan taksiran untuk pesanan dengan harga pasti. Keputusan mengenai harga kesehatan
biasanya bukan menjadi tanggung jawab manajemen kesehatan rumah sakit dari tingkat yang
lebih tinggi dari perusahaan.
Bab III
POLA PIKIR TENTANG BELA NEGARA, KOTA TAPANULI UTARA
PEMERINTAH PUSAT & KEMENTRIAAN KESEHATANUUD 1945PANCASILA
PEMERINTAH DAERAHPERATURAN DAERAHPEMBANGUNAN KESEHATAN BERSAMA
PIHAK PENDIDIKAN KEDOKTERANCIVITAS AKADEMIS I (DOSEN, REKTOR, DEKANAT DAN PEMBIMBING AKADEMIK)CIVITAS AKADEMIS II (MAHASISWA KEDOKTERAN)
Bab IV
HASIL ANALISA SISTEM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG BELA NEGARA DALAM MENERAPKAN ILMU KESEHATAN DAN
KEDOKTERAN DENGAN STUDI KASUS DI KOTA TAPANULI UTARA
ANALISA STRATEGI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG BELA NEGARA DALAM MENERAPKAN ILMU KESEHATAN DAN
KEDOKTERAN DENGAN STUDI KASUS DI KOTA TAPANULI UTARA
STRATEGI PANCASILA
SWOT
KEDOKTERAN/KESEHATAN KOTA TAPANULI UTARA
1. 2.
S
KEKUATAN
Ia. Kurangnya perencanaan sebelum pelaksanaan yang sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkanb. Kurangnya pengendalian sebagai koordinasi selama pelaksanaanc. Penilaian yang kurang pada hasil Pelaksanaan. d. Aturan, norma dan pedoman yang diabaikan oleh masyarakat dan
pemerintah
a. Menonjolkan Sistem Manjemen Nasional yang merugikan negara Indonesia
b. Mempropagandakan unsur manajemen indonesiac. Tidak Menyelesaikan Perselisihan dengan hukum yang berlakud. Membebaskan diri dari peraturan yang berlaku.
W
KELEMAHAN
II
a. Penyelenggaraan, penerapan, pelaksanaan berbagai kebijaksanaan nasional yang dijabarkan dalam program dan berbagai kegiatan.
b. Penyelesaian dalam perselisihan yang sehubungan dengan program pemeliharaan tertib hukum.
c. penyelesaian perselisihan berdasarkan penentuan kebenaran peraturan yang berlaku
d. Memelihara keamanan di indonesia
a. Semangat kekeluargaan yang berisikan kebersamaan, kegotong-royongan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat guna kepentingan nasional
b. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Percaya diri pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta bersendikan kepada kepribadian bangsa
Kesadaran, patuh dan taat pada hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran
O
PELUANG
III
a. Kepentingan mahasiswa dalam menjaga kota Tapanuli Utara adalah tidak hanya memberikan aspirasi kepada masyarakat Tapanuli Utara tapi ikut turut serta membantu masyarakat Tapanuli Utara serta seluruh segenap jiwa raga nya.
b. Pihak fakultas dan universitas juga ikut turut serta dalam kemajuan kota Tapanuli Utara dengan mengembangkan pendidikan kedokteran.
c. Yang harus nya pihak pendidikan tinggi harus memberikan pendidikan klinis beserta penunjang lainnya seperti laboratorium penelitian dan biomedik lainnya.
d. Fakultas memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya
a. Kurang terciptanya Indonesia yang aman dan damaib. Tidak terciptanya Indonesia yang adil dan demokratis serta meningkatkan
kesejahteraan rakyatc. Berkurangnya kualitas manusia yang tercermin dari terpenuhinya hak sosial
rakyat. Akses masyarakat pada pendidikan dan kesehatan yang tidak berkualitas.
d. Menjaga tiap insani dari zaman embriologi hingga masa geriatrik
T
ANCAMAN
IV
a. Mempunyai hak dan peranan terhadap pemilikan, pengaturan, dan pelayanan pada sistem manajemen nasional
b. Menentukan Sistem Nilai dan Arah/Haluan/ Kebijaksanaan Negara sebagai landasan dan pedoman penyelenggaraan fungsi negara
c. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan dan pembangunan ke arah cita-cita bangsa serta pertumbuhan Negara.
d. Kontributor, penerima dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan
a. Kawasan kesehatan yang mempunyai kegiatan utama dalam pemberian kesehatan secara jiwa raga, rohani dan akal pikiran yang sehatb. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.c. Taksiran untuk proyek cost-plus tidak membutuhkan suatu derajat ketetapan yang sama dengan taksiran untuk pesanan dengan harga pasti.d. Keputusan mengenai harga kesehatan biasanya bukan menjadi tanggung jawab manajemen kesehatan rumah sakit dari tingkat yang lebih tinggi dari perusahaan.
Bab V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Politik merupakan rangkaian asa, prinsip, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Strategi diartikan sebagai rencana jangka panjang dan disertai tindakan dokter.
3. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional bangsa.
4. Polstranas disusun dengan berdasarkan ideologi Pancasila, UUD 1945.
B. Saran-saran
1. Pertanggungjawaban pelaksana Politik Strategi Nasional demi tercapainya politik dengan
strategi yang tepat.
2. Masyarakat berperan utama sebagai pengawas pelaksanaan Politik Strategi Nasional di
Indonesia.
3. Meratakan pelaksanaan Politik Strategi Nasional di setiap daerah Indonesia.
4. Tidak adanya pemusatan pemerintahan dan kegiatan politik demi tercapainya
kesejateraan masyarakat yang merata.
DAFTAR PUSTAKA
Eko Jaya, WG. 2004. Pemerintahan Daerah, CV. Penerbitan Jaya, Jakarta
Eko Jaya, WG. 2004. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah,
CV. Penerbitan Jaya, Jakarta
Lock Dennis. 2004. Manajemen Proyek, PPM. Erlangga, Jakarta