analisa roda gerinda dalam pengoperasian mesin

16
ANALISA RODA GERINDA DALAM PENGOPERASIAN MESIN GERINDA 1. Umum a. Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain- lain. b. Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong. c. Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin

Upload: andi-yudistia

Post on 02-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

permes

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

ANALISA RODA GERINDA DALAM PENGOPERASIAN MESIN GERINDA 

1.         Umum

 

a.         Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk

menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan

untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless

steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja

seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk

benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,

membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan

permukaan benda kerja untuk  dilas, dan lain-lain.

b.         Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan

sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda

yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta

kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga

menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut

juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda

logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk

memotong. 

c.         Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk

menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan

batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin

gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng,

bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan

mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga

Page 2: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena

penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam

umumnya memiliki resiko yang lebih besar. 

2.         Maksud dan Tujuan

 

a.         Maksud.        Tulisan ini dibuat dengan maksud agar dapat

mengetahui roda gerinda lebih mendalam karena minimnya tingkat

pengetahuan tentang roda gerinda dan cara pengoperasian mesin

gerinda.

 

b.         Tujuan.         Tulisan ini dibuat dengan tujuan agar dapat

mengetahui lebih banyak tentang roda gerinda agar mempunyai dasar

pengetahuan sehingga memudahkan penggerindaan dengan

penggunaan roda gerinda yang sesuai dengan material benda kerja

yang akan digerinda dan bermanfaat untuk mencegah kecelakaan

kerja. 3.         Ruang lingkup dan Tata Urut.    Ruang lingkup penulisan ini meliputi analisa roda gerinda dan mesin gerinda dalam rangka mencegah kecelakaan kerja dengan tata urut sebagai berikut  :

a.            Pendahuluan

b.            Analisa Roda Gerinda

c.            Langkah Kerja penggunaan mesin gerinda

d.            Faktor – faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja

e.            Upaya mencegah kecelakaan kerja dalam penggunaan mesin gerinda.

f.             Penutup

 4.         Metode Pendekatan.     Dalam pembuatan tulisan ini menggunakan  metoda pendekatan diskriptif analisis dengan melalui pengamatan dan pengalaman di lapangan.

 

ANALISA RODA GERINDA

 

Page 3: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

5.         Macam-macam batu gerinda.      Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda

dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :

 

a.         Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong

seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.

b.         Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong

seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.

c.         Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil

pada cutter.

d.         Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun

material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah

mengalami proses heat treatment.

e.         Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan

diameter dalam suatu jenis produk.

 

Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu

yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik

yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan

hijau.

6.         Bagian-Bagian dari Roda Gerinda.       Setiap roda gerinda mempunyai dua

komponen :

a.         Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.

b.         Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive

selama pemotongan.

Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam

ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam

pengasahannya.

 

7.         Pembuatan Roda Gerinda.                      Butiran-butiran abrasive dan perekat

dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan

yang tinggi dan suhu antara 42°- 45° C.  Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah

proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di “vitrify” kan pada suhu antara

1200°- 1300°C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan

kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi

keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.

 

Page 4: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

8.         Aksi Potong (pemotongan).        Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan

terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan

dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-beram yang kemudian

menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.

 

9.         Bahan Asah/Pengasah.    Amril (ampelas), corundum, silicon carbide,

alumunium oxide, boron nitride dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah

yang digunakan sampai sekarang. Bahan-bahan tersebut beraneka ragam dalam

kekerasan dan kerapuhan, mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda.

 

a.         Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan

persentase campuran yang bermacam-macam.

b.         Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat

kemurniannya. Amril dan corundum sebagian besar digunakan dalam

pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.

 

c.         Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang

dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada

temperatur 2000°C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal

yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.

 

d.         Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat

dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-

batangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.

 

e.         Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp.

Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras seperti silicon

carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.

 

f.          Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan

sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.

 

10.       Perekat.         Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama

dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe

perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri.

 

a.         Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan

kwarsa dicampur pada suhu kira-kira 1100° – 1350°C. Roda gerinda ini sensitif

Page 5: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan

tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat

dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda untuk memotong karena tidak dapat

menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam

persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan.

Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses

“vitrified”.

 

b.         Silicate bonds (mineral bond).   Komponen ini digunakan silicate dari

soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran

butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan

dibakar pada temperatur 260°C selama 2 – 4 hari. Dengan perekat ini butiran-

butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini

disebut “pulder acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.

 

c.         Shellac bonds (organik bond).  Roda gerinda “shellac” dapat dibuat

tipis 3 mm atau kurang.  Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran

pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap

butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat

ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.

 

d.         Rubber bonds (organik bond).  Untuk membuat roda gerinda ini, karet

murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini

dapat digunakan juga sebagai pemotong.

 

e.         Synthetic resin bond bakelite adalah salah satu perekat yang

digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis

dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan

menggerinda las.

 

LANGKAH KERJA PENGGUNAAN MESIN GERINDA 

11.       Umum.           Bekerja dengan mesin gerinda prinsipnya sama dengan proses

pemotongan benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping

berbentuk pasir gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda.  Proses

penggerindaan dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek

permukaan benda kerja.  Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama,

Page 6: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

hasil akhir dalam bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi

penggerindaan yang akan dijelaskan adalah kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda

silinder luar dan dalam.

Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut :

a.         Pemahaman gambar kerja

b.         Pencekaman benda kerja

c.         Pemeriksaaan air pendingin

d.         Pemeriksaan ketajaman roda gerinda

e.         Pengaturan putaran

f.          Penyetelan panjang langkah dan dalamnya pemakanan

g.         Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong)

h.         Penggerindaan benda kerja

i.          Pemeriksaan hasil gerinda

 

12.       Syarat utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda ialah :

a.         Sifat fisik dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari

bahan asah. Gunakan roda gerinda alumunium oksidauntuk material-material

berkekuatan tarik yang tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran, baja

kecepatan tinggi, besi tempa, perunggu dll.  Gunakan roda gerinda silicon

carbide untuk material berkekuatan tarik yang rendah. Contoh besi kelabu,

kuningan, alumunium, tembaga, granite, karet, kulit dan lain – lain.  Gunakan

roda gerinda keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak

untuk material yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih

cepat tumpul dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk

memudahkan butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan

tujuan memunculkan butiran-butiran baru sebagai penggantinya.  Material lunak

kurang cepat penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan

pemegangan butiran-butiran lebih lama.

 

b.         Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta

mempengaruhi pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan

roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk pemakanan banyak.  Gunakan

roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan roda

gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk material

keras.  Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting, gunakan roda

gerinda elastis untuk penyelesaian yang terbaik.

 

Page 7: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

13.       Menggerinda Permukaan.           Menggerinda permukaan adalah

mengerjakan penggerindaan pada permukaan yang lurus. Jenis gerinda permukaan

antara lain :

 

a.         Memotong atau menipiskan permukaan yang panjang dan gerinda

bentuk.  Benda kerja diletakkan pada meja mesin yang diikat dengan

magnit.  Roda gerinda dipasang pada poros yang letaknya

horizontal.  Pamakanannya bergerak menurun dan diatur antara 1/1000 sampai

5/100 mm setiap gerak pemakanannya.

 

b.         Gerinda permukaan lainnya adalah menggerinda benda kerja yang

dipasang pada kepala tetap (cekam), dan diantara dua senter. Untuk benda kerja

yang dijepit antara dua senter, dapat menggunakan permukaan depan roda

gerinda.  Agar permukaan benda kerja rata, permukaan depan roda gerinda di

truing minimum 1 derajat  kearah pusat sumbu.

 

14.       Menggerinda silinder.

 

a.         Menggerinda silinder luar.           Dilakukan dengan gerak memanjang

untuk benda kerja panjang, dan gerak tegak lurus untuk benda yang tebalnya

tidak melebihi tebal roda gerinda.  Gerak tegak lurus juga dilakukan untuk

gerinda bentuk.

 

b.         Menggerinda silinder dalam.       Dilakukan sesuai posisi benda kerja,

yaitu benda kerja dapat berputar misalnya bentuk ring, pelana (bush), dan benda

kerja tidak dapat berputar, misal bentuk jig dan dies.

 

15.       Menggerinda Tanpa Senter.       Menggerinda tanpa senter digunakan untuk

produk masal.  Benda kerja dijepit antara dua gerinda yang berhadapan dan ditahan

oleh penyangga.

 

FAKTOR – FAKTOR  YANG MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA

 

16.       Umum.         Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap

kecelakaan kerja ada faktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada

alat-alat mekanik dan lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Untuk mencegah

kecelakaan,  penyebab-penyebab ini harus dihilangkan.   Delapan puluh lima persen

(85%) dari sebab-sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Maka dari itu, usaha –

Page 8: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

usaha keselamatan selain ditujukan kepada teknik mekanik juga harus memperhatikan

secara khusus aspek manusiawi.  Dalam hubungan ini, pendidikan dan penggairahan

keselamatan kerja kepada tenaga kerja merupakan sarana penting.

 

17.       Latar Belakang Sosial, ekonomi dan kultural.     Kultur dan kedisiplinan

dalam menggunakan perlengkapan kerja standar akan memberikan pengaruh terhadap

keselamatan kerja yang didukung latar belakang sosial ekonomis dan kultural yang

sangat luas. Tingkat pendidikan dan latar belakang kehidupan yang luas, seperti

kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan-kepercayaan, peralatan dan perlengkapan

kerja erat bersangkut paut dengan pelaksanaan keselamatan kerja. Demikian juga,

keadaan ekonomi ada sangkut pautnya dengan permasalahan keselamatan kerja

tersebut. Maka keselamatan kerja lebih tampil ke depan lagi, dikarenakan cepatnya

penerapan teknologi dengan segala seginya termasuk problematik keselamatan kerja

menampilkan banyak permasalahan, sedangkan kondisi sosial – kultural belum cukup

siap untuk menghadapinya.  Bahkan kadang -kadang hilang hasil jerih payah suatu

usaha dikarenakan kecelakaan. Keselamatan kerja merupakan satu bagian dari

keselamatan pada umumnya.  Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak

diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur

kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan.  Maka dari itu, peristiwa sabotase

atau tindakan kriminal di luar ruang lingkup kecelakaan yang sebenarnya. Tidak

diharapkan, oleh karena peristiwa kecelakaan disertai kerugian material ataupun

penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.  Kecelakaan

akibat kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada suatu

instansi.  Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan

oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.  Maka dalam hal ini, terdapat

dua permasalahan penting, yaitu :

 

a.         Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan.

b.        Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan

 

Terdapat tiga kelompok kecelakaan :

a.         Kecelakaan akibat kerja di tempat pekerjaan.

b.         Kecelakaan lalu lintas

c.         Kecelakaan di rumah

Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat

mendatangkan kecelakaan.  Bahaya tersebut disebut potensial jika faktor-faktor

tersebut belum mendatangkan kecelakaan.  Jika kecelakaan telah terjadi, maka bahaya

tersebut sebagai bahaya nyata.

Page 9: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

 

18.       Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja.   Dari pengalaman selama ini dapat diketahui

bahwa penyebab kecelakaan pada garis besarnya dapat dibagi atas dua golongan,

yaitu :

 

a.         Kecelakaan yang disebabkan oleh karena keadaan yang berbahaya,

misalnya tidak ada pengamannya, peralatan kerja yang rusak, instalasi yang

tidak memenuhi syarat, lantai yang licin dan sebagainya.

 

b.         Kecelakaan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan yang berbahaya,

yang umumnya ditimbulkan oleh tingkah laku manusia sewaktu bekerja.

 

Pada umumnya kecelakaan yang terjadi adalah akibat dari kedua golongan

penyebab tersebut di atas, yang kalau dianalisa secara mendalam, dapat diuraikan

lagi menjadi tiga faktor, sebagai berikut :

 

a.         Faktor lingkungan kerja.

b.         Faktor mesin dan peralatan.

c.         Faktor manusia atau tenaga kerja.

 

Supaya pencegahan kecelakaan dapat terlaksana dengan baik, maka harus

dilakukan usaha-usaha agar ketiga faktor penyebab kecelakaan tersebut di atas tidak

berada pada kondisi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.

 

19.       Faktor lingkungan kerja.    Faktor lingkungan kerja yang penting dan perlu

diperhatikan adalah kebersihan, pertukaran udara di dalam ruangan, penerangan, dan

tata ruang dari mesin dan peralatan kerja. Jadi supaya tidak terjadi kecelakaan perlu

kita perhatikan :

 

a.         Kebersihan, misalnya lantai tidak licin karena tidak adanya kotoran

berupa minyak pelumas.

 

b.         Pertukaran udara di dalam ruangan dapat berlangsung dengan baik

sehingga tidak perlu terjadi seseorang tenaga kerja kehilangan kesadaran

karena kekurangan udara bersih (oksigen).

 

c.         Penerangan dijaga agar kapasitasnya mencukupi, sesuai dengan sifat

pekerjaan yang dilakukan.

Page 10: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

 

d.         Tata ruang harus dijaga agar mematuhi persyaratan, misalnya tidak

terlalu sempit dan mudah bagi lalu lintas barang atau orang.

 

20.       Faktor mesin dan peralatan.       Faktor mesin dan peralatan yang perlu

diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, adalah :

 

a.         Pengaman-pengaman harus dipasang pada mesin, sesuai dengan

persyaratan – persyaratan  keselamatan kerja.

 

b.         Peralatan-peralatan pengaman yang dipakai oleh mekanik harus dijaga

agar tetap pada kondisi yang baik, sehingga benar-benar dapat berfungsi

sebagai pengaman dalam kerja.

 

21.       Faktor manusia.      Faktor manusia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan

biasanya adalah :

a.         Kelalaian

b.         Kekurangan pada keterampilan atau kecakapan dalam bekerja

c.         Kekurangan yang terdapat pada fisik dan mental si tenaga kerja.

U P A Y A M E N C E G A H

K E C E L A K A A N K E R J ADALAM PENGGUNAAN MESIN GERINDA

 

22.       Umum.           Keselamatan kerja perlu mendapat perhatian, karena

pada saat bekerja roda gerinda berputar sangat tinggi. Pecahnya roda

gerinda akibat kesalahan operasi dan pemeriksaan kondisi roda gerinda

yang tidak cermat dapat mencelakakan operator.  

23.       Pencegahan Kecelakaan Kerja.   Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah

dengan :

 

Page 11: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

a.         Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi

atau tak resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat

keselamatan jenis peralatan tertentu, praktek-praktek keselamatan dan higiene

umum, atau alat-alat perlindungan diri.

 

b.         Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-

ketentuan yang diwajibkan.

 

c.         Penelitian bersifar teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan

yang berbahaya, pengujian alat-alat perlindungan diri, penelitian tentang

pencegahan peledakan gas dan debu, atau penelaahan tentang bahan-bahan

dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan

pengangkat lainnya.

 

d.         Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis

dan patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis, dan keadaan-keadaan fisik

yang mengakibatkan kecelakaan.

 

e.         Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang

menyebabkan terjadinya kecelakaan.

 

f.          Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang

terjadi, banyaknya , mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab-

sebabnya.

 

g.         Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum

teknik, sekolah-sekolah atau kursus-kursus pertukangan.

 

h.         Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi operator, khususnya yang baru,

dalam keselamatan kerja.

 

24.       Alat – alat keselamatan yang diperlukan selama menggunakan mesin

gerinda adalah sebagai berikut :

a.         Masker,  digunakan untuk melindungi pernafasan kita pada saat

melakukan penggerindaan, terutama pada saat melakukandressing.

b.         Kacamata,  untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada

saat penggerindaan.

Page 12: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

c.         Bevel protector,  alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat

potong setelah melakukan penggerindaan.

d.         Surface plate, alat yang digunakan untuk melihat kerataan atau ketinggian

pada mata cutter, berupa alat yang mempunyai permukaan sangat rata dan

halus.  

e.         Caliper, digunakan untuk mengukur sebuah dimensi, biasanya dipakai

untuk membuat pahat ulir.

f.          Dresser, merupakan batu diamond yang digunakan untuk membersihkan

batu gerinda yang kotor.

g.         Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong

yang akan digerinda.

 

25.       Selama roda gerinda berputar, posisi operator tidak boleh berada

pada bidang perputaran roda gerinda. Beberapa langkah keselamatan kerja

mesin gerinda antara lain : 

a.         Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan.  Ketuk roda gerinda

dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti

ada keretakan.

 

b.         Jaga kecepatan roda gerinda sesuai ketentuan tabel kecepatan pada

mesin tersebut.

 

c.         Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain

sudah pada posisi yang benar.

 

d.         Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya.

 

e.         Jangan memakankan (to feed) terlalu cepat benda kerja antara dua

senter kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan roda

gerindanya.

f.          Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin

gerinda.

 

g.         Ketika mengasah roda gerinda (dressing / truing) pastikan intan

pengasah terletak pada posisi yang kuat dan benar.

 

Page 13: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

h.         Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang

digerinda.

 

i.          Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda gerinda

diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu pemasangan.

j.          Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan

perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama kerja

gerinda.

 

k.         Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin

mati pada saat meninggalkan.

 

 

 

PENUTUP

 

26.       Kesimpulan                        

 

a.         Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serba guna, dapat

digunakan untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu,

bahan bangunan, kaca dan juga memoles mobil. Dengan

menggunakan mesin dan mata yang tepat maka kita dapat

menggunakan mesin gerinda dengan optimal. Tetapi tak lupa kita juga

perlu memperhatikan keselamatan kerja.

 

b.         Keselamatan kerja perlu mendapat perhatian, karena pada saat bekerja

roda gerinda berputar sangat tinggi. Pecahnya roda gerinda akibat kesalahan

operasi dan pemeriksaan kondisi roda gerinda yang tidak cermat dapat

mencelakakan operator. Untuk itu pemakaian baju kerja termasuk kacamata

kerja sangat diwajibkan. Hal ini bertujuan agar sesuatu yang tidak diinginkan

tidak terjadi. Kecelakaan kerja tidak akan terjadi jika kita mematuhi ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan kecuali atas kehendak Tuhan Yang Maha

Kuasa.

 

 

 

27.       Saran

Page 14: Analisa Roda Gerinda Dalam Pengoperasian Mesin

 

a.         Mohon adanya sosialisasi standar keselamatan kerja dalam

penggunaan alat peralatan zeni kepada Satuan Lapangan dari

Komando atas.

 

b.         Mohon diterbitkannya Bujuklap, Bujuknis dan Bujuk lainnya

tentang Alpalzi yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi

terkini.

 

28.       Demikianlah tulisan ini dibuat,  sebagai sumbangan pemikiran penulis   untuk

memberikan sedikit gambaran tentang analisa roda gerinda dalam pengoperasian

mesin gerinda guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja.   Kami menyadari masih

adanya kekurangan dalam penulisan ini, oleh sebab itu segala koreksi dan saran

sangat kami harapkan dalam rangka penyempurnaan tulisan ini. 

Sumber dari : Kapten Purbo Awin Niarto, S.Si

Like this:Suka

Be the first to like this.

Masukan ini dipos pada Maret 11, 2009 3:11 am dan disimpan padaUncategorized . Anda

dapat mengikuti semua aliran respons RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan

tanggapan, atau trackback dari situs anda.

http://zeniad.wordpress.com/2009/03/11/analisa-roda-gerinda-dalam-pengoperasian-mesin-gerinda/