analisa laporan keuangan & ukuran kinerja spm slide presentation

41
ANALISA LAPORAN KEUANGAN & UKURAN KINERJA Kelompok 3 : Agnes Eka 11110008 Hanny Wulandri 11110012 Cyntia Hartanto 11110015 Jesica Febrian 11110038 Stevanie 11110040 Meylisda 11100044 Devie Suryanie 11100029 Reggy Wangsa 11100134 Stefanus 11110013 Riyan Adiputra 11110016

Upload: reggy-wangsa

Post on 24-Nov-2015

75 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

spm

TRANSCRIPT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN & UKURAN KINERJA

ANALISA LAPORAN KEUANGAN & UKURAN KINERJAKelompok 3 : Agnes Eka 11110008Hanny Wulandri11110012Cyntia Hartanto11110015Jesica Febrian11110038Stevanie11110040Meylisda11100044Devie Suryanie11100029Reggy Wangsa11100134Stefanus11110013Riyan Adiputra11110016PENDAHULUANLatar Belakang Masalah Analisa laporan keuangan merupakan rangkaian proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi laporan posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin dapat terjadi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

Latar Belakang MasalahCita-cita dari sistem ukuran kinerja adalah mengimplementasikan strategi. Dalam menetapkan sistem semacam itu, manajemen senior memilih ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor keberhasilan penting masa kini dan masa depan. Sistem ukuran kinerja hanyalah merupakan suatu mekanisme yang memperbaiki kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan mengimplementasikan strateginya dengan berhasil.

Rumusan MasalahBagaimana cara menghitung varians yang digunakan dalam analisis varians?Apa saja keterbatasanyang terdapat dalam analisisvarians?Bagaimana tolak ukur sistem penilaian kinerja?Apa manfaat dari Balanced Scorecard sebagai sistem ukuran kinerja?

BAB 10ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

Analisis Kinerja Laporan KeuanganAnalisis laporan keuanganmerupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.Analisis VariansAnalisis Varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan. Analisis Varians1. Varians Pendapatan terdiri dari: Varians harga penjualanVarians bauran dan volumeVarians bauranVarians volume 2. Varians Beban terdiri dari: Biaya Tetap Biaya Variabel Analisis varians sangatlah penting bagi pengendalian manajemen di suatu organisasi guna:1)Mengidentifikasi faktor kunci yang mempengaruhi keuntungan.2)Menggunakan faktor kunci tersebut untuk mengklasifikasi seluruh varian keuntungan.3)Memfokuskan pada keuntungan yang di dapat dari setiap faktor.

4)Menggunakan satu faktor dalam setiap pemecahan masalah dengan mengasumsikan faktor lain konstan.5)Memecahkan masalah secara bertahap mulai dari yang paling mendasar hingga ke tahap sulit.6)Menghentikan proses apabila faktor yang ditambahkan tidak sesuai dengan tujuan awal.

Varians Dalam Praktik1.Periode Waktu dari Perbandingan2.Fokus pada Margin Kotor3.Standar Evaluasi 4. Sistem biaya penuh5. Jumlah Rincian6. Biaya Teknik dan Biaya DiskresionerA. Menghitung VariansVarians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerjaunitbisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga.Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban produksi dan beban lainnya.

Varians Pendapatana)Varians Harga PenjualanVarians harga penjualan= (Harga actual - Harga standar) x Volume aktual.

b)Varians Bauran dan Volume Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:Varians bauran dan volume = (volume aktual - volume anggaran) x kontribusi per unit yang dianggarkan

c)Varians BauranVarians bauran diperoleh dari persamaan :Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran proporsi) - (volume penjualan aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran

d)Varians volumeVarians volume = [(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) - [(anggaran penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]

e)Analisis Pendapatan Lainnya

Penetrasi Pasar dan Volume Industri Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri.

Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume industri untuk varians bauran dan volume :

Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang dianggarkan x kontribusi anggaran per unit

b.Varians volume industri = (volume industri aktual) (volume industri dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan

Varians Bebana)Biaya TetapVarians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.b)Biaya VariabelAdalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktualContoh Kasus Bab 10:

Pada Buku 2 Management Control System Halaman 150 -151A. Analisa Laporan Bulan Januari 1984 Secara Umum:

Penurunan labaTampilan 1 memperlihatkan penurunan laba sebesar dibandingkan dengan laba yang direncanakan semula. Penyebab penurunan laba adalah adanya varian yang merugi yaitu : tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap volume dimana tak dapat diimbangi dengan varian yang menguntungkan seperti : bahan langsung dan biaya overhead pabrik tetap dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih varian tersebut juga tidak dapat diimbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan. Penurunan tingkat penjualan disebabkan penurunan normal musiman, walaupun telah dilakukan pengurangan produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.

B. Analisa Laporan Bulan Januari 1984 Secara Khusus1. Tenaga kerja langsungAda 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tenaga kerja langsung, yaitu :

a. Standar tarif upah langsungVarian yang merugi karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarip upah langsung standar. Beberapa kemungkinan penyebab adanya perbedaan tersebut adalah :1.Telah digunakannya tarif upah yang berbeda dengan standar upah pekerjaan tertentu2. Upah yang lebih besar dibandingkan tarif standar3.Karyawan baru yang diterima tidak dibayar sesuai tarif standar4.Kenaikan pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah

2. Bahan BakuAda 2 (dua) faktor yang mempengaruhi bahan baku langsung, yaitu :a. Selisih hargaVarian yang menguntungkan yang disebabkan oleh selisih harga, yaitu :i. Adanya fluktuasi harga pasarii. Kontrak jangka panjang yang menguntungkaniii. Pembelian dari pemasok yang lokasinya menguntungkaniv. Pembelian dalam jumlah yang ekonomisv. Dapat memanfaatkan kesempatan potongan pembelianvi. Kurangnya faktor-faktor internal yang mengakibatkan pembelian bahan baku yang mendadak (rush purchase) karena danya perencanaan yang baik.

b. Standar waktu (jam) kerja langsung.Varian yang merugi karena telah digunakannya waktu kerja yang lebih besar dibanding waktu standar, yaitu :1. Departemen produksi telah bekerja secara tidak efisien karena pengawasan terhadap tenaga kerja kurang baik.2. Telah digunakannya bahan dengan kualitas yang lebih jelek sehingga memerlukan waktu pengerjaan yang lebih panjang3. Kurangnya koordinasi antar departemen produksi

3. Biaya Overhead Pabrik (BOP)Yang menyebabkan adanya varian pada biaya overhead pabrik adalah elemen-elemen biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel. Biaya ini dapat dianalisa melalui:i. Selisih kapasitasBOP variabel disebabkan adanya selisih kapasitas pabrik secara keseluruhan. Varian ini merugi berarti sebagian kapasitas normal yang tersedia tidak dipakai atau menganggur.ii. Selisih anggaranUmumnya terjadi pada elemen-elemen BOP, yaitu perbedaan antara BOP yang sesungguhnya dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.iii. Selisih efisensiYaitu perbedaan antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya yang dipakai untuk mengolah produk dikalikan tarip total overhead pabrik.

b. Selisih Kuantitas Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas bahan baku yang dipakai lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar di dalam pengolahan produk, yaitu:

i. Perubahan dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan produk yang lebih baik dan lebih kecil dari standar sehingga terjadi selisih kuantitas bahan baku yang lebih kecil.

ii. Pemakaian bahan baku substitusi yang menguntungkan

iii. Pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan

iv. Memadainya kondisi peralatan dan mesin

v. Pengaturan mesin dan peralatan yang lebih baikBAB 11UKURAN KINERJAPengukuran KinerjaPengertian pengukuran kinerja adalah sebagai penentu secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sistem Ukuran KinerjaTujuan dari sistem pengukurankinerja adalah untuk membantu dalam menetapkan strategi.

Pengukuran kinerja dapat digunakan sebagai landasan agar personel menghasilkan kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi.Keterbatasan Sistem Pengendalian KeuanganMendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan jangka panjang perusahaanManajer unit bisnis tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, guna memperoleh laba jangka pendekMenggunakan laba jangka pendek sebagai satu satunya tujuan dapat mendistorsi komunikasi antara manajer unit bisnis dengan manajemen seniorPengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manajer untuk memanipulasi dataBalanced ScorecardBalanced Scorecardmerupakan suatu system management strategi yangmenjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dantolak ukur. Cita cita dari unit bisnis diukur dari empat perspektif berikut ini:KeuanganPelangganBisnis internalInovasi dan pembelajaranFaktor Kunci KeberhasilanFokus pada Pelanggan Variabel variabel kuncinya:1. Pemesanan2.Pesanan Tertunda3. Pangsa Pasar4. Pesanan dari pelanggan kunci5. Kepuasaan pelanggan6. Retensi pelanggan7. Loyalitas pelangganFaktor Kunci KeberhasilanFokus pada Proses Bisnis Internal Variabel variabel kuncinya:1. Utilitas Kapasitas2. Pengiriman tepat waktu3. Perputaran persediaan4. Kualitas5. Waktu siklusImplementasi Sistem Pengukuran KinerjaDalam penerapansistem pengukuran kinerja terdapat empat konsep dasar: 1.Mendefinisikan strategi2.Mendefinisikan ukuran ukuran dari strategi 3.Mengintegrasikan ukuran - ukuran ke dalam sistem manajemen4.Meninjau ukuran dan hasil secara berkala

Kesulitan dalam Mengimplementasikan Sistem Pengukuran KinerjaKorelasi yang Buruk antara Ukuran Nonkeuangan dengan HasilnyaTerpaku pada Hasil KeuanganUkuran ukuran Tidak DiperbaruiTerlalu Banyak PengukuranKesulitan dalam Menetapkan Trade-off

Praktik praktik PengukuranJenis UkuranKualitas dari UkuranHubungan Ukuran dengan KompensasiPengendalian InteraktifSistem Pengendalian manajemen hari iniStrategi esok hariKarateristik karakteristik Pengendalian InteraktifSekelompok informasi pengendalian manajemen mengenai ketidakpastian strategis menjadi titik pusatEksekutif senior menerima informasiManajer pada semua tingkatan organisasi memfokuskan perhatiannya pada informasi yang dihasilkan oleh sistemAtasan, bawahan, dan rekan sekerja menginterpretasikan dan membahas implikasi dari informasi untuk inisiatif strategis masa depanRapat dilaksanakan dalam bentuk debatSistem Penilaian KinerjaUkuran Hasil dan PemicuUkuran Keuangan dan Non KeuanganUkuran internal dan EksternalManfaat Balanced Scorecard Pada Sistem Pengukuran Kinerja1. Balanced Scorecardmengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.2. Balanced Scorecardmemungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh)3. Balanced Scorecardmemungkinkan manajer menilai apa yang telah mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang.

Contoh Kasus: Balanced Scorecard pada PT Garuda Indonesia yang berkaitan dengan visi,misi dan nilai perusahaan yang mengandung 4 perspektif sebagai berikut:KeuanganPelangganProses bisnis internalPembelajaran dan Pertumbuhan