analisa kualitas air sumur pemukiman kumuh gampong...

7
Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561 285 hal 285-291 Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong Beurawe Kota Banda Aceh Bahagia 1* , Irda Yunita 1 , Ruslin 1 1 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh *Koresponden email: [email protected] Masuk : 10 Februari 2018 Diterima: 14 Februari 2018 Abstract: This study aims to analyze the level of water pollution, the factors causing water pollution and to know how to minimize the level of water pollution wells in Gampong Beurawe Kuta Alam District Banda Aceh. Water quality analysis in this research was conducted by comparing parameters measured with water quality standard parameters in accordance with the provisions of Minister of Health Regulation No. 492 / Menkes / Per / IV / 2010 on the Terms of Water Quality. The sample of this research is well water taken in 5 hamlets (A, B, C, D and E) in Gampong Beurawe Kuta Alam Sub-district for 5 samples (each 1 sample for each hamlet). The results of measurements on 5 samples showed that the well water was odorless, the standard temperature, normal color, TSS and E coli did not exceed the maximum standard of drinking water. For the total parameter of coliform, only 1 hamlet is B hamlet which meet the standard that is equal to 47/100 ml. Dusun A, C, D and E, total coliform content did not meet the standard that is equal to 68, 70 and 86/100 ml, so that water wells in 4 hamlets are not in accordance with Permenkes Number 492 / Menkes / Per / IV / 2010 about Quality Terms Clean water. Beurawe well water pollution is mostly caused by household wastewater, small industry and waste of trading activities. Keywords: Wells Water Pollution, Slums, Gampong Beurawe. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat pencemaran air, faktor-faktor penyebab pencemaran air dan untuk mengetahui cara meminimalisir tingkat pencemaran air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Analisa kualitas air dalam penelitian ini dilakukan dengan metode membandingkan parameter yang terukur dengan parameter baku mutu air sesuai dengan ketentuan Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih. Sampel penelitian ini adalah air sumur yang diambil di 5 dusun (A, B, C, D dan E) di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam sebanyak 5 sampel (masing-masing 1 sampel untuk setiap dusun). Hasil pengukuran pada 5 sampel menunjukkan bahwa air sumur tidak berbau, suhu standar, warna normal, TSS dan E coli tidak melebihi standar maksimum air minum. Untuk parameter total coliform, hanya 1 dusun yaitu dusun B yang memenuhi standar yaitu sebesar 47/100 ml. Dusun A, C, D dan E, kadar total coliform tidak memenuhi standar yaitu sebesar 68, 70 dan 86/100 ml, sehingga air sumur di 4 dusun tersebut tidak sesuai dengan Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih. Pencemaran air sumur di Beurawe sebagian besar diakibatkan oleh air limbah rumah tangga, industri kecil dan limbah aktivitas perdagangan. Kata Kunci : Pencemaran Air Sumur, Permukiman Kumuh, Gampong Beurawe.

Upload: vandung

Post on 03-May-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

285

hal 285-291

Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong Beurawe Kota Banda Aceh

Bahagia1*, Irda Yunita1, Ruslin1

1Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh*Koresponden email: [email protected]

Masuk : 10 Februari 2018 Diterima: 14 Februari 2018

Abstract: This study aims to analyze the level of water pollution, the factors causing water pollution and to know how to minimize the level of water pollution wells in Gampong Beurawe Kuta Alam District Banda Aceh. Water quality analysis in this research was conducted by comparing parameters measured with water quality standard parameters in accordance with the provisions of Minister of Health Regulation No. 492 / Menkes / Per / IV / 2010 on the Terms of Water Quality. The sample of this research is well water taken in 5 hamlets (A, B, C, D and E) in Gampong Beurawe Kuta Alam Sub-district for 5 samples (each 1 sample for each hamlet). The results of measurements on 5 samples showed that the well water was odorless, the standard temperature, normal color, TSS and E coli did not exceed the maximum standard of drinking water. For the total parameter of coliform, only 1 hamlet is B hamlet which meet the standard that is equal to 47/100 ml. Dusun A, C, D and E, total coliform content did not meet the standard that is equal to 68, 70 and 86/100 ml, so that water wells in 4 hamlets are not in accordance with Permenkes Number 492 / Menkes / Per / IV / 2010 about Quality Terms Clean water. Beurawe well water pollution is mostly caused by household wastewater, small industry and waste of trading activities.Keywords: Wells Water Pollution, Slums, Gampong Beurawe.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat pencemaran air, faktor-faktor penyebab pencemaran air dan untuk mengetahui cara meminimalisir tingkat pencemaran air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Analisa kualitas air dalam penelitian ini dilakukan dengan metode membandingkan parameter yang terukur dengan parameter baku mutu air sesuai dengan ketentuan Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih. Sampel penelitian ini adalah air sumur yang diambil di 5 dusun (A, B, C, D dan E) di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam sebanyak 5 sampel (masing-masing 1 sampel untuk setiap dusun). Hasil pengukuran pada 5 sampel menunjukkan bahwa air sumur tidak berbau, suhu standar, warna normal, TSS dan E coli tidak melebihi standar maksimum air minum. Untuk parameter total coliform, hanya 1 dusun yaitu dusun B yang memenuhi standar yaitu sebesar 47/100 ml. Dusun A, C, D dan E, kadar total coliform tidak memenuhi standar yaitu sebesar 68, 70 dan 86/100 ml, sehingga air sumur di 4 dusun tersebut tidak sesuai dengan Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih. Pencemaran air sumur di Beurawe sebagian besar diakibatkan oleh air limbah rumah tangga, industri kecil dan limbah aktivitas perdagangan.Kata Kunci : Pencemaran Air Sumur, Permukiman Kumuh, Gampong Beurawe.

Page 2: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

286 287

1. PendahuluanAir menjalankan fungsi penting baik untuk

memenuhi kebutuhan tubuh ataupun lainnya. Air bersih merupakan air yang baik untuk memenuhi segala macam kebutuhan organisme. Aktivitas di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi. Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali telah mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panas.

Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah buangan yang masuk ke perairan. Limbah ini berasal dari senyawa-senyawa yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci dan kakus. Limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga tentang buangan yang dihasilkan oleh rumah penduduk, namun juga yang berasal dari rumah sakit, rumah makan, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 173/Menkes/Per/VIII/77 Bab 1 Pasal 1 yaitu buangan rumah tangga adalah buangan yang berasal bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tinggal, kantor, hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan, dan rumah sakit.

Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga menjadi semakin meningkat. Masyarakat di daerah perkotaan masih memiliki kebiasaan yang buruk yakni membuang kotoran/limbah di sungai yang mana sungai tersebut adalah sumber air yang digunakan warga sebagai pemasok kebutuhan dari konsumsi dan kebersihan. Hal ini tentu akan meningkatkan pencemaran air dengan meningkatnya mikroba penyebab penyakit.

Berdasarkan sumber profil kawasan permukiman kumuh Kota Banda Aceh, terdapat 16 lokasi yang teridentifikasi sebagai kawasan permukiman kumuh di Kota Banda Aceh, terdiri dari 3 lokasi kawasan permukiman kumuh sedang dan 13 lokasi kawasan permukiman kumuh ringan. Pemukiman dengan kategori kumuh tersebut memiliki luas area 1.324,09 Ha. Pemukiman dengan kategori kumuh sedang dengan luas area 82,39 Ha serta kategori kumuh ringan seluas 1.241,70 Ha. Sebanyak 16 lokasi atau gampong

yang teridentifikasi sebagai kawasan permukiman kumuh di Kota Banda Aceh meliputi Gampong Peuniti, Gampong Setui, Neusu Jaya, Gampong Laksana, Beurawe, Gampong Keuramat, Gampong Peunayong, Gampong Lamgugop, Lamlagang, Gampong Mibo, Gampong Lhong Raya, Gampong Lampeuout, Gampong Lhongcut, Gampong Lamteumen Barat, Gampong Lueng Bata (Randal, 2014).

Dalam penelitian ini penulis memilih salah satu dari 16 pemukiman kumuh tersebut sebagai lokasi penelitian yaitu Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Kawasan Beurawe merupakan salah satu pemukiman padat dan kumuh di Kota Banda Aceh. Jumlah penduduk Gampong Beurawe adalah 5795 jiwa. Gampong ini memiliki 5 dusun, yaitu Dusun A, Dusun B, Dusun C, Dusun D, dan Dusun E. Sumber mata pencaharian masyarakat Gampong Beurawe meliputi 22,8 persen Pegawai Negeri Sipil, 61,1 persen Wiraswasta/pedagang, 10,7 persen Swasta dan 5,4 persen TNI/Polri. Sumberdaya manusia atau keahlian yang banyak dimiliki masyarakatnya adalah sebagai pedagang, baik pedagang berskala kecil maupun sebaliknya.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Mengetahui cara untuk meminimalisir tingkat pencemaran air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

2. Tinjauan PustakaAir Bersih

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Untuk keperluan air minum, rumah tangga dan industri, secara umum dapat digunakan sumber air yang berasal dari air sungai, mata air, danau, sumur, dan air hujan yang telah dihilangkan zat-zat kimianya, gas beracun, atau kuman-kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Menurut Notoadmojo

Page 3: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

286 287

1. PendahuluanAir menjalankan fungsi penting baik untuk

memenuhi kebutuhan tubuh ataupun lainnya. Air bersih merupakan air yang baik untuk memenuhi segala macam kebutuhan organisme. Aktivitas di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi. Peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali telah mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panas.

Aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah buangan yang masuk ke perairan. Limbah ini berasal dari senyawa-senyawa yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci dan kakus. Limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga tentang buangan yang dihasilkan oleh rumah penduduk, namun juga yang berasal dari rumah sakit, rumah makan, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 173/Menkes/Per/VIII/77 Bab 1 Pasal 1 yaitu buangan rumah tangga adalah buangan yang berasal bukan dari industri, melainkan berasal dari rumah tinggal, kantor, hotel, restoran, tempat ibadah, tempat hiburan, pasar, pertokoan, dan rumah sakit.

Meningkatnya jumlah penduduk membuat limbah yang dihasilkan oleh aktivitas rumah tangga menjadi semakin meningkat. Masyarakat di daerah perkotaan masih memiliki kebiasaan yang buruk yakni membuang kotoran/limbah di sungai yang mana sungai tersebut adalah sumber air yang digunakan warga sebagai pemasok kebutuhan dari konsumsi dan kebersihan. Hal ini tentu akan meningkatkan pencemaran air dengan meningkatnya mikroba penyebab penyakit.

Berdasarkan sumber profil kawasan permukiman kumuh Kota Banda Aceh, terdapat 16 lokasi yang teridentifikasi sebagai kawasan permukiman kumuh di Kota Banda Aceh, terdiri dari 3 lokasi kawasan permukiman kumuh sedang dan 13 lokasi kawasan permukiman kumuh ringan. Pemukiman dengan kategori kumuh tersebut memiliki luas area 1.324,09 Ha. Pemukiman dengan kategori kumuh sedang dengan luas area 82,39 Ha serta kategori kumuh ringan seluas 1.241,70 Ha. Sebanyak 16 lokasi atau gampong

yang teridentifikasi sebagai kawasan permukiman kumuh di Kota Banda Aceh meliputi Gampong Peuniti, Gampong Setui, Neusu Jaya, Gampong Laksana, Beurawe, Gampong Keuramat, Gampong Peunayong, Gampong Lamgugop, Lamlagang, Gampong Mibo, Gampong Lhong Raya, Gampong Lampeuout, Gampong Lhongcut, Gampong Lamteumen Barat, Gampong Lueng Bata (Randal, 2014).

Dalam penelitian ini penulis memilih salah satu dari 16 pemukiman kumuh tersebut sebagai lokasi penelitian yaitu Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Kawasan Beurawe merupakan salah satu pemukiman padat dan kumuh di Kota Banda Aceh. Jumlah penduduk Gampong Beurawe adalah 5795 jiwa. Gampong ini memiliki 5 dusun, yaitu Dusun A, Dusun B, Dusun C, Dusun D, dan Dusun E. Sumber mata pencaharian masyarakat Gampong Beurawe meliputi 22,8 persen Pegawai Negeri Sipil, 61,1 persen Wiraswasta/pedagang, 10,7 persen Swasta dan 5,4 persen TNI/Polri. Sumberdaya manusia atau keahlian yang banyak dimiliki masyarakatnya adalah sebagai pedagang, baik pedagang berskala kecil maupun sebaliknya.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Mengetahui faktor-faktor penyebab pencemaran air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Mengetahui cara untuk meminimalisir tingkat pencemaran air sumur di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

2. Tinjauan PustakaAir Bersih

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Untuk keperluan air minum, rumah tangga dan industri, secara umum dapat digunakan sumber air yang berasal dari air sungai, mata air, danau, sumur, dan air hujan yang telah dihilangkan zat-zat kimianya, gas beracun, atau kuman-kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Menurut Notoadmojo

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

286 287

(2005), bahwa Sekitar 55-60% berat badan orang dewasa terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan utuk bayi sekitar 80%.

Pencemaran AirPencemaran air merupakan salah satu masalah

lingkungan baik secara regional maupun global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air tanah adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar (Kristanto, 2004).

Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air hujan yang turun di atasnya selalu mengandung bahan-bahan terlarut, seperti karbondioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2), serta bahan-bahan tersuspensi misalnya debu dan partikel-partikel lainnya yang terbawa air hujan dari atmosfir.

Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal disebut dengan pencemaran air. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda-beda. Sebagai contoh, air sungai di pegunungan yang belum tercemar tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan untuk dikategorikan sebagai air minum. Adapun akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air yaitu terganggunya kehidupan organisme air, pendangkalan dasar perairan, punahnya biota air seperti ikan, menjalarnya wabah penyakit seperti muntaber, banjir akibat tersumbatnya saluran air (Gabriel, 2001).

Air Sumur Air tanah adalah air yang tersimpan/

terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zone air tanah menjadi dua zone besar yaitu zone air berudara (zone of aeration) dan zone air jenuh (zone of saturation). Zone air berudara adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zone ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler. Zone air jenuh adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.

Sumur gali merupakan salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Sumur gali dapat diartikan sebagai bangunan penyadap air atau pengumpul air tanah yang diprolah dengan cara menggali. Sumur gali merupakan salah satu cara untuk mendapatkan air tanah yang sering dilakukan oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaaan karena proses pembuatannya yang mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri dengan peralatan yang sederhana dan biaya yang murah.

Sumber Pencemaran Air SumurAir sumur yang berasal dari air tanah

merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan air. Kesadahan pada air akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral seperti kalsium, magnesium dan logam berat. Akibatnya, apabila menggunakan air sadah untuk mencuci, sabun yang digunakan tidak akan berbusa dan bila diendapkan akan terbentuk endapan semacam kerak.

Air tanah yang telah tercemar sangat sulit untuk dipulihkan kembali menjadi air bersih, meskipun beberapa logam berat sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan biologis. Salah satu logam berat misalnya pertumbuhan alga sebagai tumbuhan air namun jika jumlahnya berlebihan akan

Page 4: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

288 289

mempengaruhi kegunaannya karena yang timbul justru daya racun yang dimiliki logam berat. Dengan demikian jumlah logam berat dalam air limbah harus diperhatikan sebelum dibuang ke lingkungan luar yang luas (Kristanto, 2004).

Permukiman dan Permukiman Kumuh Kota pada awalnya berupa permukiman dengan

skala kecil, kemudian mengalami perkembangan sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk, perubahan sosial ekonomi, dan budaya serta interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah sekitarnya. Namun yang terjadi dengan kota-kota di Indonesia adalah bahwa pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana kota dan peningkatan pelayanan perkotaan.

Kawasan perkotaan mengalami degradasi lingkungan yang berpotensi menciptakan permukiman kumuh. Sebagian penghuni kota berprinsip untuk mencari penghasilan yang sebesar-besarnya. Dengan demikian, prinsip mereka harus hemat dalam arti yang luas, yaitu hemat mendapatkan lahan, pembiayaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan, termasuk dalam mendapatkan bahan dan sistem strukturnya (Sobirin, 2001).

Permukiman KumuhKumuh adalah kesan atau gambaran secara

umum tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan penghasilan kelas menengah. Dengan kata lain, kumuh dapat diartikan sebagai tanda atau cap yang diberikan golongan atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang belum mapan. Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai akibat. Ditempatkan di mana pun juga, kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal yang bersifat negatif (Putro, 2011).

3. Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode survei lapangan (observasi dan analisis laboratorium). Metode ini digunakan untuk pengambilan sampel air dan pengamatan terhadap kondisi fisik yang berkaitan dengan lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 -

25 Maret 2017 di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Sampel air sumur kemudian dianalisis di laboratorium Baristand Banda Aceh.

3.1.Teknik Pengumpulan DataData Primer

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sampel air sumur yang diambil di 5 lokasi (Dusun A, B, C D dan E) di Gampong Beurawe sebanyak 5 sampel. Dalam pengumpulan data penulis melakukan observasi lapangan, pengukuran air sumur, spesifikasi sumur dan mengamati aktivitas masyarakat dalam membuang limbah domestik. Parameter pengukuran sampel meliputi kondisi fisik (suhu, warna, bau, dan TSS) dan Biologi (E-Coli dan Total Coliform).

Data SekunderAdapun data-data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Data curah hujan untuk mengetahui tipe

iklim daerah penelitian.b. Mutu air minum menurut Permenkes

No.492/Menkes/Per/IV/2010Tentang

Gambar 1. Diagram Kerja Penelitian

Page 5: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

288 289

mempengaruhi kegunaannya karena yang timbul justru daya racun yang dimiliki logam berat. Dengan demikian jumlah logam berat dalam air limbah harus diperhatikan sebelum dibuang ke lingkungan luar yang luas (Kristanto, 2004).

Permukiman dan Permukiman Kumuh Kota pada awalnya berupa permukiman dengan

skala kecil, kemudian mengalami perkembangan sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk, perubahan sosial ekonomi, dan budaya serta interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah sekitarnya. Namun yang terjadi dengan kota-kota di Indonesia adalah bahwa pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana kota dan peningkatan pelayanan perkotaan.

Kawasan perkotaan mengalami degradasi lingkungan yang berpotensi menciptakan permukiman kumuh. Sebagian penghuni kota berprinsip untuk mencari penghasilan yang sebesar-besarnya. Dengan demikian, prinsip mereka harus hemat dalam arti yang luas, yaitu hemat mendapatkan lahan, pembiayaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan, termasuk dalam mendapatkan bahan dan sistem strukturnya (Sobirin, 2001).

Permukiman KumuhKumuh adalah kesan atau gambaran secara

umum tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan penghasilan kelas menengah. Dengan kata lain, kumuh dapat diartikan sebagai tanda atau cap yang diberikan golongan atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang belum mapan. Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai akibat. Ditempatkan di mana pun juga, kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal yang bersifat negatif (Putro, 2011).

3. Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode survei lapangan (observasi dan analisis laboratorium). Metode ini digunakan untuk pengambilan sampel air dan pengamatan terhadap kondisi fisik yang berkaitan dengan lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 -

25 Maret 2017 di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Sampel air sumur kemudian dianalisis di laboratorium Baristand Banda Aceh.

3.1.Teknik Pengumpulan DataData Primer

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sampel air sumur yang diambil di 5 lokasi (Dusun A, B, C D dan E) di Gampong Beurawe sebanyak 5 sampel. Dalam pengumpulan data penulis melakukan observasi lapangan, pengukuran air sumur, spesifikasi sumur dan mengamati aktivitas masyarakat dalam membuang limbah domestik. Parameter pengukuran sampel meliputi kondisi fisik (suhu, warna, bau, dan TSS) dan Biologi (E-Coli dan Total Coliform).

Data SekunderAdapun data-data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Data curah hujan untuk mengetahui tipe

iklim daerah penelitian.b. Mutu air minum menurut Permenkes

No.492/Menkes/Per/IV/2010Tentang

Gambar 1. Diagram Kerja Penelitian

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

288 289

Syarat Kualitas Air Minum.c. Data d. jumlah penduduk.e. Peta administrasi Gampong.

3.2.Teknik Analisa DataAnalisa kualitas air dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode membandingkan nilai baku mutu dengan parameter baku mutu air sesuai Permenkes No. 492/Menkes/ Per/IV/2010 Tentang Syarat Kualitas Air Minum. Parameter yang diujikan untuk mengetahui pencemaran diantaranya meliputi kondisi fisik (suhu, warna, bau, dan TSS) dan Biologi (E-Coli dan Total Coliform).

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini penulis sajikan dalam Gambar 1. sebagai berikut

4. Hasil Dan PembahasanAir Sumur Sampel 1 dan Sampel 2

Sampel air sumur sampel 1 dan sampel 2 yang diambil bersumber dari sumur di Dusun A (Kaye Jato) dan Dusun B (Dayah) Gampong Beurawe. Hasil uji laboratorium terhadap sampel air sumur di Dusun A dan B dapat dilihat pada Tabel 1.

Hasil dari penelitian air sumur pada sampel 1 menunjukkan bahwa suhu air sebesar 28.3 0C dan 28.2 0C , warna 8 TCU dan 6 TCU, tidak berbau, dan E coli 0 APM/100 ml. Hasil pengukuran untuk prameter suhu, warna, bau, TSS dan E coli tidak melebihi standar baku air minum, sedangkan untuk parameter total coliform yaitu 68 APM/100 ml dan 47 APM/100 ml. Kadar total coliform dalam air sumur pada sampel 1 melebihi standar

baku yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 50 APM/100 ml.

Sampel air sumur 3, 4 dan 5 yang diambil bersumber dari Dusun C (Meunasah Raya) dan Dusun D (Meunasah Kuta) dan Dusun E ( Ujong Blang) Gampong Beurawe. Hasil uji laboratorium terhadap sampel air sumur di Dusun C, D dan E dapat dilihat pada Tabel 2.

Hasil dari penelitian air sumur pada sampel 3, sampel 4 dan sampel 5 menunjukkan bahwa suhu air sebesar 28.4 0C, 28.3 0C dan 28.3 0C, warna 9 TCU, 3 TCU dan 4 TCU, tidak berbau, TSS sebesar 18.0 mg/L, 7.0 mg/L dan 13.0 mg/L serta E coli 0 APM/100 ml. Hasil pengukuran untuk prameter suhu, warna, bau, TSS dan E coli tidak melebihi standar baku air minum, sedangkan untuk parameter total coliform yaitu 70 APM/100 ml, 86 APM/100 ml dan 75 APM/100 ml. Kadar total coliform dalam air sumur pada sampel 3 melebihi standar baku yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 50 APM/100 ml.

4.1. PembahasanAir Sumur gali banyak digunakan oleh

masyarakat, terutama masyarakat Gampong Beurawe disebabkan proses pembuatannya mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri sehingga banyak masyarakat pedesaan menggunakan air sumur gali sebagai sumber air bersih.

Tabel 1. Hasil Uji Laboratorium Air Sumur Dusun A dan B Beurawe

Sumber: Laboratorium Baristand Banda Aceh, 2017

Sumber: Laboratorium Baristand Banda Aceh, 2017

Tabel 2. Hasil Uji Laboratorium Air Sumur Dusun A dan B Beurawe

Page 6: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

290

Total coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air. Dalam penelitian ini hanya 1 sampel air sumur gali yang memenuhi batas maksimal yang ada dalam peraturan standar baku mutu air sesuai Permenkes No. 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih yaitu sampel 2. Bakteri Golongan total coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah <50 APM/100 ml untuk dapat menjadi air yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Hal ini karena air tanah di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh sudah terkontaminasi oleh aktivitas penduduk yang menghasilkan air limbah rumah tangga, limbah industri kecil dan limbah aktivitas pasar. Selain itu juga disebabkan oleh adanya pembuatan tangki septik yang letaknya di atas lebih tinggi dari sumur gali, sehingga air yang ada pada tangki septik bisa mengalir pada sumur gali yang letaknya di bawah dari tangki septik dan bisa mencemari air yang berada pada sumur gali tersebut.

Sumber pencemar air sumur gali itu sendiri yaitu disebabkan oleh air limbah rumah tangga, limbah industri kecil dan limbah aktivitas pasar. Berdasarkan observasi pada 5 sumur gali, terdapat 1 sumur gali yang tidak memenuhi syarat kesehatan, antara lain jarak sumur gali yang ≤ 10

Gambar 2 memperlihatkan suhu air sumur untuk sampel 1-5 di Gampong Beurawe. meter, sementara 4 lainnya memenuhi syarat.

Gambar 3. memperlihatkan warna air paling tinggi pada sampel 1 sebesar 9 TCU.

Gambar 2. memperlihatkan bahwa suhu air paling besar pada sampe 3 sebesar 28,4 ¬¬¬oC. Hal ini menjelaskan bahwa suhu air sampel 3 lebih panas dari sampel lainnya. Selanjutnya diperlihatkan warna air sumur pada Gambar 3. Gambar 4. memperlihatkan TSS air sumur pada sampel 1 sebesar 81 mg/l.

Gambar 5. memperlihatkan total coliform air sumur pada sampel 4 sebesar 86 APM/100 ml.

5. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian di Gampong

Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran pada 5 sampel menunjukkan bahwa air sumur tidak

Gambar 2. Suhu Air Sumur

Gambar 3. Warna Air Sumur

Gambar 4. TSS Air Sumur

Page 7: Analisa Kualitas Air Sumur Pemukiman Kumuh Gampong …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2018/03/Analisa... · 4 hamlets are not in accordance with Permenkes ... dengan

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

290

Total coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air. Dalam penelitian ini hanya 1 sampel air sumur gali yang memenuhi batas maksimal yang ada dalam peraturan standar baku mutu air sesuai Permenkes No. 492/ Menkes/ Per/ IV/ 2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih yaitu sampel 2. Bakteri Golongan total coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah <50 APM/100 ml untuk dapat menjadi air yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Hal ini karena air tanah di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh sudah terkontaminasi oleh aktivitas penduduk yang menghasilkan air limbah rumah tangga, limbah industri kecil dan limbah aktivitas pasar. Selain itu juga disebabkan oleh adanya pembuatan tangki septik yang letaknya di atas lebih tinggi dari sumur gali, sehingga air yang ada pada tangki septik bisa mengalir pada sumur gali yang letaknya di bawah dari tangki septik dan bisa mencemari air yang berada pada sumur gali tersebut.

Sumber pencemar air sumur gali itu sendiri yaitu disebabkan oleh air limbah rumah tangga, limbah industri kecil dan limbah aktivitas pasar. Berdasarkan observasi pada 5 sumur gali, terdapat 1 sumur gali yang tidak memenuhi syarat kesehatan, antara lain jarak sumur gali yang ≤ 10

Gambar 2 memperlihatkan suhu air sumur untuk sampel 1-5 di Gampong Beurawe. meter, sementara 4 lainnya memenuhi syarat.

Gambar 3. memperlihatkan warna air paling tinggi pada sampel 1 sebesar 9 TCU.

Gambar 2. memperlihatkan bahwa suhu air paling besar pada sampe 3 sebesar 28,4 ¬¬¬oC. Hal ini menjelaskan bahwa suhu air sampel 3 lebih panas dari sampel lainnya. Selanjutnya diperlihatkan warna air sumur pada Gambar 3. Gambar 4. memperlihatkan TSS air sumur pada sampel 1 sebesar 81 mg/l.

Gambar 5. memperlihatkan total coliform air sumur pada sampel 4 sebesar 86 APM/100 ml.

5. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian di Gampong

Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran pada 5 sampel menunjukkan bahwa air sumur tidak

Gambar 2. Suhu Air Sumur

Gambar 3. Warna Air Sumur

Gambar 4. TSS Air Sumur

Serambi Engineering, Volume III, Edisi Khusus, Februari 2018 ISSN : 2528-3561

290 291

berbau, suhu standar, warna normal, TSS dan E-coli tidak melebihi standar maksimum air minum. Untuk parameter total coliform, hanya 1 dusun yaitu dusun B yang memenuhi standar yaitu sebesar 47/100 ml. Dusun A, C, D dan E, kadar total coliform tidak memenuhi standar yaitu sebesar 68, 70 dan 86/100 ml, sehingga air sumur di 4 dusun tersebut tidak sesuai dengan Permenkes Nomor 492/Menkes/ Per/IV/2010 tentang Syarat Kualitas Air Bersih.

2. Faktor-faktor terjadinya pencemaran air sumur Gampong Beurawe sebagian besar air tanah sudah terkontaminasi oleh aktivitas penduduk yang menghasilkan air limbah rumah tangga, limbah industri kecil dan limbah aktivitas pasar.

3. Pencegahan terhadap pencemaran air dilakukan dengan mengatur pola penggunaan air secara bijaksana dalam jumlah yang tepat, mengurangi penggunaan deterjen, mengurangi pemakaian zat-zat kimia yang berbahaya dan mengelola sampah dengan baik sehingga dapat meminimalisir laju pencemaran air terutama di Gampong Beurawe Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

6. Daftar PustakaGabriel. J. F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta:

Penerbit Hipokrates.

Kristanto. P. 2004. Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Notoatmodjo, S. 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakafia: Rineka Cipta.

Putro, Jawas Dwijo. 2011. Penataan Kawasan Kumuh Pinggiran Sungai KawasanKumuh Pinggiran Sungai di Kecamatan Sungai Raya. Jurnal Teknik Sipil

Randal, Dody. 2014, Kota Banda Aceh ldentifikasi Kawasan Kumuh. BandaAceh: http://ciptakarya.pu. go. id/water/post.php?q:3 886.

Sobirin H.T. Budianto. 2001. Distribusi Pemukiman dan Prasarana Kota: StudiKasus Dinomika Pembangunan Kota di Indonesia. Dimensi Keruangan Kota Teori don Kasus. Jakarta: UI-Press.

Gambar 5. Total Coliform Air Sumur