analisa kompleksitas lingkungan organisasi

11
ANALISA KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN ORGANISASI MA DARUL ULUM BULUSARI SAYUNG DEMAK 1. DESKRIPSI LINGKUNGAN ORGANISASI MA DARUL ULUM BULUSARI SAYUNG DEMAK Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga (infinite) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi. Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan tersebut berpengaruh secara langsung terhadap organisasi. Karena itu, definisi sebelumnya bisa dipersempit. Untuk keperluan analisis, lingkungan bisa diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat di luar batas-batas organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi bagian ataupun organisasi secara keseluruhan. Adapun arti lain dari lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kelangsungan, eksistensi, keberadaan, dll yang menyangkut organisasi baik dari dalam maupun dari luar. Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati. Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal. Lingkungan eksternal merupakan elemen- elemen di luar organisasi yang relevan tehadap kegiatan 1

Upload: agus-supriyadi

Post on 11-Aug-2015

457 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

ANALISA KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN ORGANISASI MA DARUL

ULUM BULUSARI SAYUNG DEMAK

1. DESKRIPSI LINGKUNGAN ORGANISASI MA DARUL ULUM BULUSARI

SAYUNG DEMAK

Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak

berhingga (infinite) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi.

Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan tersebut berpengaruh secara langsung

terhadap organisasi. Karena itu, definisi sebelumnya bisa dipersempit. Untuk keperluan

analisis, lingkungan bisa diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat di luar batas-batas

organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi bagian ataupun organisasi secara

keseluruhan.

Adapun arti lain dari lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat

mempengaruhi kelangsungan, eksistensi, keberadaan, dll yang menyangkut organisasi baik

dari dalam maupun dari luar.

Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila

ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal.

Organisasi tersebut akan mati.

Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.

Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap

kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku,

karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada

dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.

MA Darul Ulum adalah salah satu sekolah menengah atas yang bersifat islami yang

ada di daerah Bulusari Sayung. MA Darul Ulum adalah sekolah yang baru berdiri sekitar

tahun 2004, sebelumnya sudah ada sekolah sejenis seperti MA Hidayatul Mubtadi’in, MA

An-Nidham, MA Sultan Fatah. Dan yang baru-baru ini banyak berdiri adalah sekolah-

sekolah kejuruan yang membuka berbagai jurusan keahlian seperti garment, TKJ(Teknik

computer jaringan) dan TKR(Teknik kendaraan ringan) dll. Sehingga ini mempengaruhi

perolehan jumlah siswa di MA Darul Ulum.

1

Page 2: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

Selain banyak saingan banyak juga penyebab dari factor internal yang menyebabkan

MA Darul Ulum mengalami penurunan dalam perolehan jumlah siswa pada tahun pelajaran

2012/2013 yaitu antara lain : kurangnya fasilitas / sarana prasarana yang memadai seperti

tidak adanya laboratorium computer, kurangnya peralatan olah raga, kurangnya alat-alat

praktek kimia dan biologi dll.

Permasalahan yang kelihatan tersebut tidak dapat dibiarkan terus menerus karena

akan berdampak pada hasil perolehan siswa tahun berikutnya. Oleh karena itu penulis tertarik

untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan solusi dari permasalahan di atas

dengan strategi adaptasi lingkungan di MA Darul Ulum Bulusari

           

2. IDENTIFIKASI PATOLOGI ORGANISASI MA DARUL ULUM BULUSARI

SAYUNG

Istilah “patologi” dalam ilmu kedokteran diartikan sebagai ilmu tentang penyakit.

Pentingnya patologi ialah agar diketahui berbagai jenis penyakit yang mungkin diderita oleh

manusia, meskipun sekaligus dimaklumi bahwa tidak ada manusia yang menderita semua

jenis penyakit dalam waktu yang bersamaan. Analogi itulah yang berlaku pula bagi suatu

organisasi. Artinya agar seluruh organisasi mampu menghadapi berbagai tantangan yang

mungkin timbul, baik yang sifatnya politis, ekonomi, sosio-kultural dan teknologikal,

berbagai “penyakit” yang mungkin sudah “dideritanya” atau mengancam akan

“menyerangnya” perlu diidentifikasikan untuk kemudian dicarikan terapi pengobatannya

yang paling efektif (Siagian, 1994: 35).

Patologi organisasi dalam konteks ini difahami sebagai kajian dalam Ilmu

Administrasi Publik untuk memahami berbagai penyakit yang melekat dalam suatu

organisasi, sehingga menyebabkan organisasi mengalami disfungsi. Sondang P. Siagian

(1994) yang meskipun di awal bukunya menjelaskan patologi sebagai ilmu tentang penyakit

yang melekat pada organ manusia, namun pada bagian-bagian selanjutnya Siagian

menggunakan istilah itu seolah sebagai penyakit dari organisasi itu sendiri

Berbagai jenis atau bentuk penyakit organisasi MA Darul Ulum Bulusari, antara lain

berkurangnya perolehan siswa pada tahun pelajaran 2012/2013, banyaknya saingan sekolah

di lingkungan desa Bulusari, kurangnya fasilitas/sarana prasarana sekolah dll . Menghadapi

2

Page 3: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

berbagai penyakit organisasi tersebut menyebabkan kinerja organisasi sampai dewasa ini

belum menunjukkan perubahan yang signifikan.

Siagian mengidentifikasi bentuk-bentuk patologi ke dalam lima kategori kelompok,

yaitu: (1) Patologi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat di

lingkungan organisasi; (2) Patologi yang disebabkan karena kurangnya atau rendahnya

pengetahuan dan keterampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional; (3)

Patologi yang timbul karena tindakan para anggota organisasi yang melanggar norma-norma

hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (4) Patologi yang dimanifestasikan

dalam perilaku para birokrat yang bersifat disfungsional atau negatif; (5) Patologi yang

merupakan akibat situasi internal dalam berbagai instansi dalam lingkungan pemerintahan

(Siagian,1994:36).

3. RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat deskripsi lingkungan organisasi sekolah di atas dan berbagai patologi atau

penyakit dalam suatu organisasi di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut:

a. Bagaimana identifikasi lingkungan organisasi MA Darul Ulum Bulisari?

b. Bagaimana corak lingkungan organisasi MA Darul Ulum Bulusari?

c. Bagaimana strategi adaptasi lingkungan organisasi MA Darul Ulum Bulusari?

4. ANALISIS KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN

Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensinya,

yaitu melalui kompleksitas dan stabilitasnya. Kedua dimensi ini menentukan besarnya

tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi harus

mampu menghadapi ketidakpastian lingkungan ini agar dapat tetap bertahan dalam

lingkungannya.

Ketidakpastian lingkungan menunjukkan kepada keadaan dimana organisasi (atau

pimpinannya) tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungannya,

sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam memperkirakan perubahan-

perubahan lingkungan yang akan terjadi, ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan

yang akan diambil oleh organisasi mempunyai resiko kegagalan yang tinggi.

3

Page 4: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukan heterogenitas atau banyaknya

elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi.

Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat kompleks hingga lingkungan yang

sangat sederhana, dimana hanya ada sedikit elemen yang berpengaruh terhadap organisasi.

Suatu lingkungan dinyatakan sebagai lingkungan yang sederhana, jika hanya paling banyak 3

dan 4 elemen yang berpengaruh terhadap organisasi.

Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada

elemen-elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat stabil

hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan dinyatakan sebagai stabil apabila

elemen-elemennya jarang sekali mengalami perubahan, sehingga keadaan lingkungan boleh

dianggap tetap selama bertahun-tahun. Lingkungan yang tidak stabil berubah secara drastis

tanpa diduga sebelumnya, sehingga akan mengejutkan bagi organisasi.

Pada lingkungan yang sederhana dan stabil terdapat ketidakpastian yang rendah.

Hanya ada sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen-elemen ini tidak

ataupun jarang sekali mengalami perubahan.

Lingkungan yang kompleks dan stabil mengakibatkan ketidakpastian lingkungan

yang agak lebih besar dari segmen sebelumnya. Terdapat lebih banyak elemen lingkungan

yang perlu diperhatikan dan dianalisis agar organisasi berfungsi dengan  baik. Tetapi

ketidakpastian yang dihadapi tidaklah luar biasa besarnya, karena walaupun jumlahnya

banyak, elemen-elemen lingkungan tersebut tidak ataupun jarang sekali mengalami

perubahan.

Lingkungan yang sederhana dan tidak stabil menunjukkan tingkat ketidakpastian

yang lebih tinggi lagi. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan sebenarnya jumlahnya sedikit,

tetapi selalu berubah. Perubahan elemen-elemen lingkungan lebih berpengaruh terhadap

besarnya ketidakpastian jika dibandingkan dengan pengaruh dari jumlah elemen-elemen

lingkungan suatu organisasi. Karena itu, segmen ini dipandang mempunyai ketidakpastian

lebih tinggi dari segmen lingkungan sebelumnya.

Lingkungan yang kompleks dan juga tidak stabil merupakan segmen lingkungan

dengan tingkat ketidakpastian yang paling tinggi. Terdapat sejumlah besar elemen

lingkungan yang selalu berubah secara tidak terduga dan tanpa dapat dimengerti, sehingga

menjadi sulit untuk dianalisis dan menimbulkan ketidakpastian yang tinggi bagi organisasi.

4

Page 5: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

a. Identifikasi Lingkungan MA Darul Ulum Bulusari

NOSEGMEN

LINGKUNGANDESKRIPSI

SKOR

STABILITAS

1 INDUSTRI Banyak saingan,banyak sekolah SMK

yg berdiri di sekitar lingkungan desa

Bulusari

3

2 TENAGA KERJA Banyak guru yang tidak sesuai

kompetensi mengajar

3

3 KEUANGAN Kurang modal,karena banyak siswa yg

telat membayar SPP

2

4 PASAR Jumlah siswa berkurang karena banyak

SMK yg berdiri di sekitar lingkungan

sekolah

3

5 TEKNOLOGI Sarana prasarana kurang memadai spt

belum adanya laboratorium computer

dll

2

6 KONDISI

EKONOMI

Banyak siswa yang berasal dari

keluarga tidak mampu

2

7 KEBUDAYAAN Banyak siswa yang berorientasi lulus

sekolah langsung kerja

3

5

Page 6: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

b. Penentuan corak lingkungan

Kerangka Ketidakpastian Lingkungan

StabilKETIDAKPASTIAN

RENDAH

KETIDAKPASTIAN

AGAK RENDAHST

AB

ILIT

AS

KETIDAKPASTIAN

AGAK TINGGI

KETIDAKPASTIAN

TINGGI

Tidak

Stabil Sederhana Kompleks

Sumber :Robert B. Duncan,1972, Characteristic of Perceived Environments and Perceived Environments Uncertainty, Adm. Science Quarterly

Dengan melihat identifikasi lingkungan organisasi di atas, yang mana segmen lebih dari

5 maka di sebut kompleks. Dan berdasarkan perhitungan didapatkan hasil 2,5 berarti

lingkungan tidak stabil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa corak organisasi MA Darul

ulum adalah lingkungan kacau (turbulent field)/ kompleks dan tidak stabil.

5. STRATEGI ADAPTASI LINGKUNGAN

Dalam hubungannya dengan lingkungan, selain beradaptasi, organisasi juga bisa

berusaha untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungannya, yaitu dengan

mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen lingkungan yang

terpenting. Antara lain dengan bentuk kegiatan sebagai berikut:

Berkaitan dengan persaingan dengan sekolah-sekolah lain hal yang perlu dilakukan

adalah dengan memperbanyak sosialisasi kepada sekolah SMP/MTS yang berada di

sekitar lingkungan sekolah.

6

Kompleksitas Lingkungan

Page 7: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

Berusaha mengendalikan ataupun membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa

menguntungkan bagi organisasi.

Mengubah bidang kegiatan: organisasi dapat mengubah bidang kegiatan untuk

mendapatkan suasana lingkungan yang lebih baik. Organisasi bisa memilih segmen

lingkungan yang persaingannya tidak terlalu berat.

Perlu diberlakukan sanksi yang tegas bagi siswa yang telat membayar SPP.

Untuk menarik minat siswa perlu perbaikan sarana dan prasarana

Perlu diadakan subsidi silang bagi siswa yang mampu terhadap siswa yang tidak mampu.

Perlu adanya beasiswa bagi siswa yang berprestasi

Perlu diadakan pelatihan-pelatihan yang berorientasi kerja atau wirausaha, kalau bias

dimasukkan extra kurikuler seperti menjahit dll.

7

Page 8: Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Lubis,Hari dan Huseini,Martini.1987. Teori Organisasi (suatu pendekatan makro). Jakarta: Pusat antar Universitas Ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia

Safranjany,Saddam, 2011,”Analisis lingkungan dalam organisasi. Online di www.https://focs.google.com/viewer. Di akses tanggal 4 Februari 2013 pukul 10.00 WIB

Siagian, Sondang P. 1994. Patologi Birokrasi: Analisis, Identifikasi, dan Terapinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

8