analisa gambar manual handilng

19
MAKALAH Analisis Gambar Manual Handling menggunakan Metode OWAS, RULA, dan REBA ERGONOMI II ` Ratih Dewanti Alawiyah R0212040 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Upload: ratih-dewanti-aihara

Post on 23-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Analisa Gambar Manual Handling

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Gambar Manual Handilng

MAKALAH

Analisis Gambar Manual Handling menggunakan Metode

OWAS, RULA, dan REBA

ERGONOMI II

`

Ratih Dewanti Alawiyah

R0212040

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2013

Page 2: Analisa Gambar Manual Handilng

Analisa Gambar Manual Handilng

A. OWAS

1. Posisi Punggung: Digit pertama “kode posisi”

Posisi Punggung Digit Pertama ‘kode posisi’Punggung lurus

Garis sumbu badan pekerja sejajardengan garis sumbu kaki dan pinggul

1

Punggung membungkuk

Badan pada posisi fleksi. Inklinasi > 2002

Punggung memuntir

Badan memuntir atau inklinasi lateralSebesar >200

3

Punggung ditekuk memutar

Badan dengan posisi fleksi dan rotasi(atau miring) secara simultan

4

2. Posisi Lengan: Digit kedua “kode posisi”

Posisi Lengan Digit Kedua ‘kode posisi’Kedua lengan di bawah

kedua lengan pekerja berada dibawah ketinggian bahu

1

Page 3: Analisa Gambar Manual Handilng

Satu lengan di bawah dan satunya di atas

Lengan pekerja pada saat bekerjayang satunya dibawah dan satunyadiangkat di atas ketinggian bahu

2

Kedua lengan di atas bahu

kedua lengan (atau bagian atas darilengan) pekerja berada di atas

ketinggian bahu.

3

3. Posisi Kaki: Digit ketiga “kode posisi”

Posisi Kaki Digit Ketiga ‘kode posisi’Posisi Duduk

Pekerja melakukan pekerjaan denganPosisi duduk

1

Berdiri dengan kedua kaki lurusdengan berat badan seimbang

antara kedua kaki2

Berdiri dengan satu kaki lurus dankaki lainnya menekuk dengan berat badan seimbang antara

kedua kaki

3

Berdiri atau jongkok dengan keduakaki agak ditekuk dan beratseimbang antara kedua kaki

sudut paha-betis atau > 1500

sudut yang lebih besar dapat dipertimbangkanbahwa kaki lurus

4

Berdiri atau jongkok dengan keduakaki di tekuk dan keseimbanganberat badan antara kedua kaki

sudut paha-betis atau > 1500

sudut yang lebih besar akan dianggapkaki lurus

5

Kaki dengan posisi berlutut

Pekerja menopangkan salah satu atauKedua lutut di lantai

6

Berjalan

Pekerja dalam posisi berjalan padaSaat melakukan pekerjaan

7

Page 4: Analisa Gambar Manual Handilng

4. Beban dan Kekuatan (force) di Topang: Digit keempat “kode posisi”

Beban dan kekuatan yang ditopang Digit keempat ‘kode posisi'Kurang dari 10 kg 1

Antara 10 dan 20 kg 2Lebih dari 20 kg 3

5. Klasifikasi Kategori Risiko

Kategori Risiko Efek pada Sistem Muskuloskeletal Tindakan perbaikan

1

Posisi normal tanpa efekDapat mengganggu sistemMusculoskeletal (risikorendah).

Tidak diperlukanPerbaikan

2

Posisi yang berpotensiMenyebabkan kerusakan padaSistem musculoskeletal (risikosedang).

Tindakan perbaikanmungkin diperlukan.

3Posisi dengan efek berbahayaPada sistem musculoskeletal(risiko tinggi).

Tindakan korektifdiperlukan segera.

4

Posisi dengan efek sangatBerbahaya pada sistemMusculoskeletal (risiko sangattinggi).

Tindakan korektifdiperlukan sesegera

mungkin.

6. Klasifikasi Kategori Risiko “Kode Posisi” pada Kombinas Posisi

Punggung Lengan

Kaki1 2 3 4 5 6 7

Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2

21 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 32 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 43 3 3 4 2 2 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 4 4 4 1 1 1 1 1 12 2 2 3 1 1 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 1 13 2 2 3 1 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1

41 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 42 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 43 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4

Page 5: Analisa Gambar Manual Handilng

Pekerja selama bekerja yang dominan adalah posisi punggung memuntir, maka

kode posisi untuk punggung adalah 3. Kedua lengan pekerja selama beraktivitas dominan

yang satunya dibawah dan satunya diangkat di atas ketinggian bahu, maka kode posisi

lengan adalah 2. Sementara itu, selama bekerja dilakukan sambil berjalan maka kode

posisi untuk kaki adalah 7. Dan pekerja mengangkat beban 20 kg, maka kode posisi

badan dan force adalah 3. Dari hasil pengkodean tabel tersebut di dapatkan kombinasi

posisi didapatkan “Kategori risiko” 1. Yaitu Posisi normal tanpa efek, dapat mengganggu

sistem musculoskeletal (risiko rendah) dan tidak memerlukan perbaikan.

7. Klasifikasi Kategori Risiko Posisi Badan menurut Frekuensi Relatif

PunggungPunggung lurus 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1Punggung membungkuk

2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3

Punggung memuntir

31 1 2 2 2

33 3 3 3

Punggung ditekuk memutar

4 1 2 2 3 33

3 4 4 4

LenganKedua lengan di bawah

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Satu lengan di bawah dan satunya di atas

21 1 1 2 2 2 2 2 3

3

Kedua tangan di atas bahu

3 1 1 2 2 2 2 2 3 33

KakiDuduk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2Berdiri 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2Salah satu di tekuk 3 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3Kedua lutut agak ditekuk

4 1 2 2 3 3 3 3 4 4 4

Kedua lutut ditekuk

5 1 2 2 3 3 3 3 4 4 4

Berlutut 6 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3Berjalan 7 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2

Frekuensi Relatif (%)≤10%

≤20%

≤30%

≤40%

≤50%

≤60%

≤70%

≤80%

≤90%

≤100%

Seorang pekerja tukang bangunan, selama bekerja dominan dengan posisi

punggung memuntir, maka kode posisi untuk punggung adalah 2, dimana posisi

Page 6: Analisa Gambar Manual Handilng

punggung membungkuk tersebut dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤ 60%, maka

kategori risiko untuk punggung adalah 3. Kedua lengan pekerja selama beraktivitas

dominan satunya dibawah dan satunya diangkat di atas ketinggian bahu, maka kode

posisi untuk lengan adalah 2, dimana posisi lengan demikian dilakukan dengan frekuensi

repetitif ≤ 100%, maka kategori risiko untuk lengan adalah 3. Sementara itu selama

bekerja dilakukan sambil berjalan, maka kode posisi untuk kaki adalah 7, hal tersebut

dilakukan dengan frekuensi repetitif ≤ 100%, maka kategori risiko untuk kaki adalah 2.

Dari hasil perhitungan katagori risiko yang didasarkan pada frekuensi repetitif pada

masing-masing posisi tubuh tersebut, ternyata posisi lengan dan punggung berpotensi

menyebabkan kerusakan pada sistem musculoskeletal (risiko tinggi), dan posisi kaki

menyebabkan risiko tinggi terjadinya gangguan sistem muskolo skeletal (risiko sedang).

Dengan demikian, perbaikan lebih diarahkan pertama kali untuk memperbaiki posisi

lengan dan punggung dengan melakukan perbaikan posisi dan cara pengangkutan,

sehingga punggung tidak memuntir jika tidak diperlukan dan lengan berada dalam posisi

normal.

Page 7: Analisa Gambar Manual Handilng

B. RULA

Grup A1. Skoring untuk lengan atas

Skor Kisaran Sudut1 Ekstensi 200 sampai fleksi 200

2 Ekstensi > 200 sampai fleksi 200-450

3 Fleksi 450-900

4 Fleksi > 900

Skor Posisi +1 Jika bahu diangkat atau lengan diputar atau dirotasi+1 Jika lengan diangkat menjauh dari badan-1 Jika berat lengan ditopang

2. Scoring untuk lengan bawahSkor Kisaran Sudut

1 Fleksi 600 - 1000

2 Fleksi < 600 atau > 1000

Skor Posisi+1 Jika lengan bawah bekerja pada luar sisi tubuh+1 Jika lengan bawah bekerja menyilang dari garis tengah tubuh

3. Scoring untuk pergelangan tanganSkor Kisaran Sudut

1 Jika didalam posisi netral2 Fleksi atau ekstensi: 00 sampai 150

3 Fleksi atau ekstensi: > 150

Page 8: Analisa Gambar Manual Handilng

Skor Posisi+1 Pergelangan tangan pada saat bekerja mengalami deviasi baik

ulnar maupun radial

Skor Posisi1 Jika pergelangan tangan dalam kisaran tangan pada posisi memuntir2 Jika pergelangan tangan pada atau dekat batas maksimal puntiran

Grup B1. Skor untuk leherSkor Kisaran Sudut

1 Fleksi: 00 - 100

2 Fleksi: 100 - 200

3 Fleksi: > 200

4 Jika leher pada posisi ekstensi

Skor Posisi+1 Posisi leher menekuk atau memuntir

2. Skor untuk badanSkor Kisaran Sudut

1 Pada saat duduk dengan kedua kaki dan telapak kaki tertopang dengan baik dn sudut antara badan dan tulang pinggul membentuk sudut ≥ 900

2 Fleksi: 00 - 200

3 Fleksi: 200 - 600

4 Fleksi: > 600

Skor Posisi+1 Badan memuntir atau membungkuk ke samping

3. Skor untuk kakiSkor Posisi

1 Kaki dan telapak kaki tertopang dengan baik pada saat duduk1 Berdiri dengan berat badan terdistribusi dengan rata oleh kedua kaki, terdapat ruang gerak yang cukup

untuk merubah posisi2 Kaki dan telapak kaki tidak tertopang dengan baik atau berat badan tidak terdistribusi dengan seimbang

Page 9: Analisa Gambar Manual Handilng

Lengan atas

Lengan bawah

Pergelangan Tangan1 2 3 4

Pergelangan Tangan Memuntir

Pergelangan Tangan Memuntir

Pergelangan Tangan Memuntir

Pergelangan Tangan Memuntir

1 2 1 2 1 2 1 2

11 1 2 2 2 2 3 3 32 2 2 2 2 3 3 3 33 2 3 3 3 3 3 4 4

2 1 2 3 3 3 3 4 4 42 3 3 3 3 3 4 4 43 3 4 4 4 4 4 5 5

31 3 3 4 4 4 4 5 52 3 4 4 4 4 4 5 53 4 4 4 4 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 5 5 52 4 4 4 4 4 5 5 53 4 4 4 5 5 5 5 5

51 5 5 5 5 5 6 7 72 5 6 6 6 6 7 7 73 6 6 6 7 7 7 7 8

61 7 7 7 7 7 8 8 92 8 8 8 8 8 9 9 93 9 9 9 9 9 9 9 9

Penggunaan Tabel Grup A : skor lengan atas 2, skor lengan bawah 3, skor pergelangan tangan

4 dan pergelangan tangan memuntir 1. Maka akan diperoleh total

skor group A adalah sebesar 5.

Leher

Badan (Trunk)1 2 3 4 5 6

Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki Kaki1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

1 1 3 2 3 3 4 5 5 6 6 7 72 2 3 2 3 4 5 5 5 6 7 7 73 3 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 74 5 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 85 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 86 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9

Penggunaan Tabel Grup B : skor leher 5, skor badan 3, skor kaki 1. Maka akan diperoleh total

skor grup B sebesar 7.

Page 10: Analisa Gambar Manual Handilng

Skor Kisaran Pembebanan dan Pengerahan Tenaga0 Tidak ada resistensi atau pembebanan dan pengerahan tenaga secara tidak menentu > 2 kg1 Pembebanan dan pengerahan tenaga secara tidak menentu antara 2 – 10 kg2 Pembebanan statis 2 – 10 kg2 Pembebanan dan pengerahan tenaga secara repetitif 2 - 10 kg3 Pembebanan dan pengarahan tenaga secara repetitif atau statis ≥ 10 kg3 Pengerahan dan pembebanan yang berlebihan dan cepat

Skor CSkor D

1 2 3 4 5 6 7+1 1 2 3 3 4 5 52 2 2 3 4 4 5 53 3 3 3 4 4 5 64 3 3 3 4 5 6 65 4 4 4 5 6 7 76 4 4 5 6 6 7 77 5 5 6 6 7 7 78 5 5 6 7 7 7 7

Skor Perhitungan Gabungan : skoring pada penggunaan otot dan pembebanan atau pengerahan tenaga pada grup A diperoleh skor penggunaan otot adalah 0 dan pengerahan tenaga adalah 0. Maka akan diperoleh total skor C adalah 5 (total skor A) + 0 + 0 = 5. Selanjutnya, pada grup B diperoleh skor penggunaan otot adalah 0 dan pengerahan tenaga juga 0. Maka akan diperoleh total skor D adalah 7 (total skor B) + 0 + 0 = 7.

Level Tingkat Aksi dari RULA1 Apabila grand skor adalah 1 atau 2, tidak ada masalah dengan postur tubuh selama kerja.

2Apabila grand skor adalah 3 dan 4, diperlukan investigasi lebih lanjut, mungkin diperlukan adanya perubahan untuk perbaikan sikap kerja.

3 Apabila grand skor adalah 5 atau 6, diperlukan adanya investigasi dan perbaikan segera.4 Apabila grand skor adalah 7+, diperlukan adanya investigasi dan perbaikan secepat

mungkin.

Page 11: Analisa Gambar Manual Handilng

C. REBA

Grup A : Badan, Leher, dan Kaki

1. Skoring pada badanSkor Posisi

1 Posisi badan tegak lurus2 Posisi badan fleksi: antara 00 – 200 dan ekstensi: antara 00 - 200

3 Posisi badan fleksi: antara 200 – 600 dan ekstensi: > 200

4 Posisi badan membungkuk fleksi > 600

Skor Posisi+1 Posisi badan membungkuk dan atau memuntir secara lateral

2. Skoring pada leherSkor Posisi

1 Posisi leher fleksi: 00 - 200

2 Posisi leher fleksi atau ekstensi > 200

Skor Posisi+1 Posisi leher membungkuk atau memuntir secara lateral

3. Skoring pada kakiSkor Posisi

1 Posisi kedua kaki tertopang dengan baik di lantai dalam keadaan berdiri maupun berjalan2 Salah satu kaki tidak tertopang di lantai dengan baik atau terangkat

Page 12: Analisa Gambar Manual Handilng

Skor Posisi+1 Salah satu atau kedua kaki ditekuk fleksi antara 300 - 600

+2 Salah satu atau kedua kaki ditekuk fleksi antara > 600

Grup B : lengan, lengan bawah, dan pergelangan tangan

1. Skoring pada lenganSkor Posisi

1 Posisi lengan fleksi atau ekstensi antara 00 - 200

2 Posisi lengan fleksi antara 210 – 450 atau ekstensi > 200

3 Posisi lengan fleksi antara 460 - 900

4 Posisi lengan fleksi > 900

Skor Posisi+1 Jika bahu diangkat atau lengan diputar atau dirotasi+1 Jika lengan diangkat menjauh dari badan-1 Jika berat lengan ditopang untuk menahan gravitasi

2. Skoring pada lengan bawahSkor Kisaran Sudut

1 Posisi lengan bawah fleksi antara 600 - 1000

2 Posisi lengan bawah fleksi < 600 atau > 1000

3. Skoring pada pergelangan tanganSkor Kisaran Sudut

1 Posisi pergelangan tangan fleksi atau ekstensi antara 00 - 150

2 Posisi pergelangan tangan fleksi atau ekstensi > 150

Skor Posisi

+1Pergelangan tangan pada saat bekerja mengalami torsi atau deviasi baik ulnar maupun radial

Tabel A

Badan

Leher 1 2 3

Kaki Kaki Kaki 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 1 2 2 4 1 2 3 4 3 3 5 62 1 2 3 5 3 4 5 6 4 5 6 73 3 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 84 4 5 5 7 5 6 7 8 6 7 8 95 6 7 8 8 6 7 8 9 7 8 9 9

Penggunaaan tabel grup A : skor leher 3, skor badan 2, skor kaki 1. Maka akan diperoleh skor tabel A adalah sebesar 4.

Page 13: Analisa Gambar Manual Handilng

Tabel B

Lengan

Lengan Bawah1 2

Pergelangan Tangan Pergelangan Tangan1 2 3 1 2 3

1 1 2 2 1 2 32 1 2 3 2 3 43 3 4 5 4 5 54 4 5 5 5 6 75 6 7 8 7 8 8

Penggunaaan tabel grup B : Skor lengan 2, skor lengan bawah 1 dan skor pergelangan tangan 1. Maka akan diperoleh skor 1.

Skor Posisi +0 Beban atau force < 5 kg+1 Beban atau force antar 5 – 10 kg+2 Beban atau force > 10 kg

Skor Posisi Pembebanan atau force secara tiba-tiba atau mendadak

Penggunaan tabel pembebanan/ force : Skoring pada pembebanan atau force pada group A, dimana pekerja menangani beban

selama kerja 10 kg, maka skor untuk beban/force group A adalah 2. Dengan demikian, skor A adalah skor tabel A + Skor beban atau force yaitu 4 + 2 = 6.

Skor Posisi

+0Pegangan BagusPegangan container baik dan kekuatan pegangan berada pada posisi tengah

+1

Pegangan SedangPegangan tangan dapat diterima, tetapi tidak ideal atau pegangan optimum yang dapat diterima untuk menggunakan bagian tubuh lainnya.

+2Pegangan Kurang BaikPegangan ini mungkin dapat digunakan tetapi tidak diterima

+3

Pegangan JelekPegangan ini terlalu dipaksakan, atau tidak ada pegangan atau genggaman tangan, pegangan bahkan tidak dapat diterima untuk menggunakan bagian tubuh lainnya.

Penggunaan tabel untuk jenis pegangan : Skoring pada jenis pegangan kontainer pada group A, dimana kontainer yang ditangani

pekerja mempunyai pegangan yang sedang yaitu bernilai 1. Dengan demikian skor B adalah skor tabel B + jenis pegangan yaitu 1 + 1 = 2.

Page 14: Analisa Gambar Manual Handilng

Tabel C

Skor ASkor B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 72 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 83 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 84 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 95 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 96 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 107 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 118 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 119 9 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 1210 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 1211 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 1212 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Penggunaan tabel C : Jadi skor A adalah 6 dan skor B adalah 2, maka skor tabel C adalah 6.

Skor Aktivitas

+1Satu atau lebih bagian tubuh dalam keadaan statis, misalnya ditopang untuk lebih dari 1 menit

+1Gerakan berulang-ulang terjadi, misalnya repetisi lebih dari 4 kali per menit (tidak termasuk berjalan).

+1Terjadi perubahan yang signifikan pada postur tubuh atau postur tubuh tidak stabil selama kerja.

Skor Akhir Tingkat Aksi Tingkat Risiko Tindakan

1 0 Sangat RendahTidak ada tindakan yang diperlukan

2 – 31

Rendah Mungkin diperlukan tindakan

4 – 7 2 Sedang Diperlukan tindakan

8 – 10 3 TinggiDiperlukan tindakan segera

11 -15 4 Sangat TinggiDiperlukan tindakam sesegera mungkin

Penentuan dan perhitungan final skor REBA :

Sebelum menghitung final skor, maka harus dihitung dan ditentukan skor untuk jenis aktivitas otot. Mengingat skor yang tersedia untuk jenis aktivitas otot pada metode REBA ini dalam 3 klasifikasi dan semuanya harus dengan menambah dengan 1 (artinya setiap pekerjaan pasti selalu mengerahkan aktivitas otot). Dengan demikian dapat langsung dihitung final skor (skor tabel C + skor aktivitas otot), yaitu 6 + 1 = 7. Dengan menggunakan petunjuk tabel standar

Page 15: Analisa Gambar Manual Handilng

kinerja yang di dasarkan pada final skor, maka final skor adalah 7 mempunyai tingkat risiko “Sedang” dan memerlukan tindakan perbaikan.