analisa gaharu

19
Penawaran Paket Penawaran paket pengadaan bibit yang tersedia adalah 1. Pembelian paket 400 bibit Rp. 8.000.000,- 2. Pembelian paket 200 bibit Rp 4.000.000,- 3. Pembelian paket 100 bibit Rp. 2.000.000,- 4. Pembelian paket 50 bibit Rp. 1.000.000,- NB: Dengan asumsi lahan sesuai bisnis analisa yang kami lampirkan adalah luas tanah 2.000 meter bisa dilakukan penawaran sesuai jarak ideal sebanyak 180 – 200 pohon. Untuk luas tanah tersedia berikutnya, kami siap memberikan penawaran berikutnya Harga diatas sudah termasuk garansi pembelian hasil panen dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : 1. Pada saat menjual hasil panennya, harus disertakan/ dilampirkan sertifikat dan nota pembelian ( Minimal pembelian 50 bibit ). 2. Inokulasi/ suntik harus ditempat kami juga Sekilas Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jawa Tengah Indonesia Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jawa Tengah Indonesia adalah perusahaan dengan visi menjadi pengembang dan pemasar Gaharu tingkat Nasional maupun Internasional, dengan visi tersebut perusahaan sudah siap untuk rantai pengembangan dan pemasaran dari Hulu ke Hilir bagi semua Mitra pengembangnya. Sedang salah satu misinya adalah mensejahterakan mitra pengembang atau membuka peluang kepada masyarakat maupun Badan Pemerintah maupun Swasta untuk berekonomi melalui budidaya tanaman Gaharu yang sudah menjadi andalan ekspor Indonesia ke depan. Untuk budidaya pembibitan sudah dilakukan di 15 Kabupaten di Jateng, dan untuk Banten, DKI, Jabar, dan Jatim akan dilakukan ekspansi Bulan Januari 2012.

Upload: ayamkrata-baobatu

Post on 19-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA GAHARU

Penawaran Paket

Penawaran paket pengadaan bibit yang tersedia adalah

1. Pembelian paket 400 bibit Rp. 8.000.000,-

2. Pembelian paket 200 bibit Rp  4.000.000,-

3. Pembelian paket 100 bibit Rp. 2.000.000,-

4. Pembelian paket   50 bibit Rp. 1.000.000,-

NB:

Dengan asumsi lahan sesuai bisnis analisa yang kami lampirkan adalah

luas tanah 2.000 meter bisa dilakukan penawaran sesuai jarak ideal

sebanyak 180 – 200 pohon.

Untuk luas tanah tersedia berikutnya, kami siap memberikan penawaran

berikutnya

Harga diatas sudah termasuk garansi pembelian hasil panen dengan

syarat dan ketentuan sebagai berikut :

1. Pada saat menjual hasil panennya, harus disertakan/ dilampirkan

sertifikat dan nota pembelian ( Minimal pembelian 50 bibit ).

2. Inokulasi/ suntik harus ditempat kami juga

Sekilas Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jawa Tengah Indonesia

Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jawa Tengah Indonesia adalah

perusahaan dengan visi menjadi pengembang dan pemasar Gaharu tingkat Nasional

maupun Internasional, dengan visi tersebut perusahaan sudah siap untuk rantai

pengembangan dan pemasaran dari Hulu ke Hilir bagi semua Mitra pengembangnya.

Sedang salah satu misinya adalah mensejahterakan mitra pengembang atau membuka

peluang kepada masyarakat maupun Badan Pemerintah maupun Swasta untuk

berekonomi melalui budidaya tanaman Gaharu yang sudah menjadi andalan ekspor

Indonesia ke depan.

Untuk budidaya pembibitan sudah dilakukan di 15 Kabupaten di Jateng, dan untuk

Banten, DKI, Jabar, dan Jatim akan dilakukan ekspansi Bulan Januari 2012.

Sedang untuk sektor penjualan sudah dilakukan MOU dengan pihak dalam negeri

maupun dari luar negeri.

Sekilas Data Perusahaan Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jateng Indonesia:

Page 2: ANALISA GAHARU

Kantor Pusat Kebun Gaharu H. Djahuri Mijen Semarang Jateng Indonesia

( Regional I ) Dusun Langensari,Kel. Wonolopo,Kec. Mijen Semarang

Jateng 50215,Ph. 024-70290031/085325377787

1. Direktur : Bp. Agus Jatmiko Aji, SE

2. Wakil Direktur : Bp. Udoyo S.

Kantor Wilayah Jateng ( Regional I ) : Jl. Pleburan 2/2a Semarang

50241,CP sama

Kantor Wilayah Banten ( Regional II ) : Proses

Kantor Wilayah DKI Jakarta ( Regional III ) : Proses dan kantor – kantor

wilayah lain dan seterusnya.

Kontak Person Kami di Regional Jateng ( Sementara )

Bp. Agus Jatmiko Aji, SE

Ph. 024-70290031

Hp. 085325377787 (Telp/ SMS )

Pin BB : 266E8C35

YM/ Email : [email protected]

PENDAHULUAN

 Pertanyaan yang sering muncul adalah apa yang dimaksud dengan Gaharu? Gaharu

adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan

damarwangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, sebagai akibat

dari proses infeksi yang terjadi secara alami atau buatan pada pohon Aguilaria sp

( Thymelaeceae ).

Pohon Gaharu ( Aquilaria spp. ) adalah species asli Indonesia. Beberapa species

gaharu komersial yang sudah mulai dibudidayakan adalah : Aquilaria, malaccensis, A.

microcarpa, A. beccariana, A. hirta, A. filarial, Gyryinops vertegii, serta Crassna asal

Kamboja.

Gaharu merupakan komoditi elit, langka dan bernilai ekonomi tinggi serta merupakan

produk ekspor. Tujuan ekspor adalah Negara – Negara di Uni Emirat Arab, Arab Saudi,

Singapore, Taiwan, Jepang, Malaysia. Gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi

masyarakat di Negara – Negara Timur Tengah yang digunakan sebagai pengharum

untuk ritual keagamaan. Masyarakat di Asia Timur juga menggunakan sebagai hio.

Minyak gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di Negara – Negara Timur

Tengah yang digunakan sebagai pengharum untuk ritual keagamaan. Masyarakat di

Asia Timur juga menggunakannya sebagai hio. Minyak gaharu merupakan bahan baku

Page 3: ANALISA GAHARU

yang sangat mahal dan terkenal untuk industry kosmetika seperti parfum, sabun, lotion,

pembersih muka serta obat – obatan seperti obat hepatitis, liver, antialergi, obat batuk,

penenang sakit perut, rhematik, malaria, asma, TBC, kanker, tonikum dan aroma terapi.

Pada tahun 1980 – an hamper dihutan Indonesia mempunyai Pohon Gaharu. Semenjak

itulah Gaharu menjadi daya pikat para petani kayu dan pengekspor kayu. Karena dilihat

dari segi ekonomi lebih tinggi dari kayu – kayu yang lain maka pada tahun itu marak

sekali penebangan secara illegal oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab.

Maka dapat kita prediksi pda saat itu ekspor Gaharu di Indonesia dapat kita prediksi

pada saat itu nilai ekspor gaharu di Indonesia dapat mencapai sekitar 200 ton tiap

tahun.

Para pemburu gaharu ini tidak menanam kembali pohon gaharu yang telah mereka

tebang secara besar – besaran dan sampai ini hamper di hutan Indonesia jumlah pohon

tersebut memasuki kelangkaana. Dan sering kita mendengar bahwa akhir – akhir ini

telah banyak pembelakan kayu secara illegal hutan – hutan Indonesia tanpa reboisasi.

Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah gundul yang bertujuan untuk

mengembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya. Fungsinya hutan yaitu sebagai

pelindung bumi. Maksudnya sebagai pelindung semua mahluk hidup yang ada dibumi

tinggal sekaligus rumah bagi hewan – hewan yang mana di dalam hutan tersebut

banyak sekali sumber makanan untuk kelangsungan hidup. Selain itu hutan juga

bermanfaat bagi manusia terutama dalam masalah untuk kelangsungan hidup. Selain itu

hutan juga bermanfaat bagi manusia terutama dalam masalah udara dan air. Keadaan

udara di Indonesia akhir – skhir ini telah menembus lapisan ozon. Lapisan ozon ini

dipengaruhi karena udara yang berada di daerah tersebut telah tercemar oleh zat – zat

yang berbahaya. Misalnya asap pembakaran, asap kendaraan bermotor, dan lain

sebagainya. Hal ini disebabkan karena kelalaian para individu – individu yang tidak

sadar akan pentingnya kelangsungan hidup generasi berikutnya. Kita juga mendengar

bahwa banyak sekali di daerah pegunungan terjadi tanah longsor hingga memakan

korban jiwa. Hal ini disebabkan tanah di pegunungan tersebut tidak dapat menampung

dan menahan air hujan dengan kapasitas tinggi. Karena tanah tersebut terlalu gembur

terkena air dan tidak adanya tumbuh – tumbuhan yang menyerap air dan menahan

derasnya air hujan. Banjir bandang juga sering terjadi di area pegunungan bahkan di

area yang dataran rendah. Di pinggiran pantaipun kini diambang erosi yang mengancam

akan datangnya banjir.

Page 4: ANALISA GAHARU

Karena pentingnya fungsi hutan maka dapat dikatakan bahwa hutan itu sebagai paru –

paru dunia. Hal ini juga di dukung dengan peran pohon – pohon yang ada di hutan. Jika

semakin sedikit jumlah pohon di hutan maka akan semakin besar bahaya yang

mengancam dunia. Tidak lain semua karena ulah manusia yang tidak bertanggung

jawab. Dan sebagai penerus bangsa sangatlah sekali menjaga kelestarian hutan dan

fungsi yang semakin lama semakin terkikis oleh budaya manusia modern.

Oleh karena itu pada era ini pemerintah telah menggalakan adanya reboisasi di setiap

daerah yang rawan akan bahaya banjir. Reboisasi tidak hanya bertujuan untuk menahan

dari bahaya juga memberikan kehidupan yang lebih bermanfaat. Salah satu jenis dari

tumbuhan yang ada hidup di hutan gaharu. Gaharu dapat hidup di hutan dan dengan

kecanggihan teknologi gaharu dapat dibudidayakan. Mengingat pohon gaharu

mempunyai manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi, serta termasuk dalam golongan

appendix II yaitu golongan spesies tumbuhan yang langkah, maka alangkah baiknya bila

kita dapat menjaganya sekaligus memanfaatkannya tanpa meninggalkan fungsi dari

reboisasi. Oleh karena itu semakin kita menghijaukan alam kita maka semakin hijau

pulau Negara kita yang pernah kita dengar dengan sebutan jamrud khatulistiwa. Kita

harus bangga sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan kekayaan alamnnya dari

sabang sampai merauke. Jangan sampai kekayaan alam kita dikelolah oleh pihak asing.

SEKILAS TENTANG GAHARU

“Sudah gaharu, cendana pula “. Itulah pepatah menggambarkan bahwa kedua jenis

kayu tersbeut melambangkan kemakmuran. Yang dimaksud dengan pohon gaharu

adalah sebuah sebutan untuk kayu dari jenis Aquilaria sp ( Thymelaeaceae ) yang dapat

menghasilkan resin minyak berbau wangi dengan proses terinfeksi terlebih dahulu.

Gaharu sudah dikenal sejak abad ke-7 yang digunakan sebagai pengharum tubuh dan

ritual. Kemudian di abad ke 12 pemerintah Hindia Belanda dan Portugis telah mengenal

gaharu. Tahun 1980 – an warga arab yang tinggal di Indonesia menggunakan gaharu

sebagai pengharum ruangan dan ritual.

Selain itu sebutan lain dari pohon ini yaitu karas untuk orang dayak, damar bagi orang

jawa, halim bagi orang lampung, galoop bagi orang melayu dan lain sebagainya. Pada

masa ini nama gaharu masih asing ditelinga kita dikarenakan kita belum mengenal apa

itu gaharu. Namun di Negara Timur Tengah, Uni Arab, Arab Saudi, Cina, Taiwan dan

Negara – Negara lain yang memakai gaharu, sudah tidak asing lagi dengan nama ini. Di

Negara – Negara Thailand pun pohon ini dinamakan pohon uang. Dan ada juga yang

Page 5: ANALISA GAHARU

menamai pohon ini pohon hantu. Karena gaharu ini merupakan komoditi bernilai tinggi

serta kebutuhan mereka dalam segala aspek kehidupan sehari – hari. Mereka

mengetahui bahwa terdapat banyak manfaat dari gaharu ini sehingga mereka juga

menamakan pohon ini pohon yang paling mahal di dunia. Nenek moyang kita sudah

mengenal gaharu sejak dahulu tetapi tidak mengerti akan manfaat dan nilai ekonomi

yang tinggi. Mereka hanya bisa mengatakan bahwa pohon ini atau kayu ini mempunyai

bau yang harum seperti kayu cendana. Mereka juga memakai kayu ini sabagai

pengharum dalam upacara keagamaan. Karena keterbatasan informasi dari nenek

moyang kita dan jumlah pohon yang tersedia, maka gaharu sampai saat ini masih awam

di kalangan masyarakat.

Jenis Gaharu

Pohon Gaharu ini memiliki 3 marga dalam satu family Thymelaeaceae. Disebut sebagai

berikut :

1. Aquailaria : Terdiri dari 15 species diantaranya 6 species tersebar

diseluuh pulau di Indonesia kecuali pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

2. Gonystilus : Terdiri dari 20 species diantaranya 8 species tersebar di

pulau Sumatra, Kalimantan, Bali, Maluku, dan Papua.

3. Gyrynops : Terdiri dari 9 species diantaranya tersebar di wilayah timur

Indonesia ( Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua ).

Manfaat Gaharu

Di Negara – Negara Timur Tengah dan beberapa Negara di Asia memanfaatkan gaharu

sebagai berikut :

1. Aktivitas kebudayaan – Islam, Budha, Hindu.

2. Perayaan Keagamaan – Kebanyakan di Negara Islam dan Arab.

3. Wangi parfum – wanginya tahan lama banyak diminati di Negara Eropa

seperti dengan Yues Saint Laurent, Zeenat dan Amourage.

4. Aroma Terapi – Menyegarkan tubuh, Perayaan dan Undangan.

5. Obat dan Kesehatan – Biasa digunakan di Pengobatan Tradisional

Khususnya di Negara China dan Jepang.

6. Koleksi Pribadi – Untuk ruangan besar khusus eksklusif.

7. Produk Kecantikan – Sabun, Shampo yang harum semerbak.

Hasil dari Gaharu

Page 6: ANALISA GAHARU

Berikut ini adalah hasil proses pemanenan gaharu :

1. Gubal

Gubal adalah hasil dari inokulasi yang ada di dalam batang pohon gaharu. Gubal ini

biasa terbentuk setelah masa inokulasi dilakukakan sekitar 1 – 2 tahun. Gubal memiliki

tingkat kualitas mulai dari kualitas buaya sampai super king. Harga gubal per kilo saat ini

untuk kw super king sekitar 40 juta.

2. Minyak Gaharu/ Agarwood Oil

Minyak gaharu adalah hasil utama dari gaharu., minyak gaharu diperoleh dengan proses

penyulingan terlebih dahulu. Yaitu proses pemerasan pada resin gubal gaharu dengan

cara disuling. Minyak ini mempunyai harga jual tinggi serta keharumannya banyak

dimanati oleh konsumen asing. Berikut ini contoh minyak gaharu.

3.    Souvenir

Selain minyak gaharu hasil dari proses pemanenan gaharu dapat berupa serpihan –

serpihan kayu yang dapat diolah sebagai berikut :

Page 7: ANALISA GAHARU

4.  Teh Gaharu

Hasil berikut ini merupakan khasiat dari daun gaharu yang dapat dijadikan sebagai teh

gaharu.

Minum teh hangat merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi kita, apabila disaat

cuaca dingin. Saat ini selain menghasilkan bahan untuk obat maupun minyak wangi

ternyata gaharu juga bisa dijadikan teh. Barangkali sebagian dari kita belum pernah

merasakan Teh Gaharu, berikut ini manfaat dan khasiat dari teh gaharu.

1. Membantu masalah insomnia/ sukar tidur

2. Membantu merendahkan tahap kolestrol

3. Membantu meredakan ketegangan tioksin dalam badan;

4. Membantu mengurangkan toksik dalam badan

5. Tanpa gula – Tanpa Kafein – Tanpa Asistanin

6. Mengatasi masalah pelawasan

7. Anti Oksidant

8. Mengurangkan kadar tekanan dalam darah dan gula yang tinggi

5. Abu Gaharu

Page 8: ANALISA GAHARU

Abu gaharu adalah hasil dari sisa proses terhadap pohon gaharu yang dipotong dan

dikelompokkan menurut bagiannya

6. Produk Kecantikan

Produk kecantikan adalah proses dari pengektrakan gaharu. Produduknya bisa berupa

sabun mandi, shampo, kosmetik dan produk kecantikan yang khasiatnya dapat

menyembuhkan tubuh

PROSES BUDIDAYA

Budidaya tanaman gaharu sudah mulai dilakukan di beberapa tempat, dan menunjukkan

prospek yang sangat baik. Pengelolaan tanamannnya tidak berbeda dengan tanaman

lainnyua. Perawatan yang intensif dapat memacu pertumbuhan sehingga di Vietnam

sudah bisa dilakukan inokulasi pada tanaman usia 4 ( empat ) tahun ).

PEMBIBITAN

Dalam proses budidaya ini terdiri  dari proses penanaman :

1. Proses Pembibitan

Proses pembibitan biasanya dilakukan dalam jumlah bibit yang banyak. Hal ini

dikarenakan benih  gaharu tidak sama dengan benih tanaman yang lain dalam proses

pembibitan. Butuh tenaga khusus dan ahli di bidangnya dalam melakukan pembibitan

gaharu. Langkah – langkah pembibitan adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan benih/ bibit unggul

b. Tempat bibit

c. Tanah

Page 9: ANALISA GAHARU

d. Pupuk

e. Tempat Pembibitan

f. Penyiraman / Pengairan

2. Proses Penanaman

Langkah – langkah penanaman adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan bibit yang baik dan siap tanam

b. Penempatan lokasi bibit yang baik

c. Pengaturan jarak tanam

d. Pembuatan lubang tanam

e. Penanaman lebih baik dilakukan pada pagi hari dan sore hari

f. Penanaman lebih baik awal musim penghujan

3. Proses Perawatan

Dalam proses ini terdapat tahap – tahap sebagai berikut :

A. Masa 1 tahun pertama

Dalam masa ini dibutuhkan perawatan ekstra dan intensif. Karena umur bibit ini masih

dalam umur yang relatif rawan akan gangguan dari cuaca dan hama. Oleh karena itu

perawatannnya sebagai berikut :

-   Pastikan bibit yang sudah tertanam memiliki perlindungan atau peneduh seperti

dibawah pohon pisang atau ketela.

-   Lakukan pengairan 1 hari 2 kali, pagi, dan sore, bila hujan setiap hari turun, maka

tidak perlu dilakukan pengairan

Page 10: ANALISA GAHARU

-   Pemupukan dilakukan pada saat penanaman awal dan dilakukan secara teratur

dalam jangka waktu 1 mingggu sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang

dan organic.

-   Bila bibit terkena hama, gunakanlah pestisida yang sesuai dengan hama yang

menyerang, hama yang biasa menyerang adalah hama kutu putih, belalang, dan ulat.

b. Masa 2 tahun

Masa di atas 1 tahun bibit gaharu sudah mempunyai kestabilan hidup, mulai dari akar

sampai daun. Karena masa ini adalah masa pertumbuhan yang konsisten maka masih

membutuhkan perawatan yang baik, yaitu pengairan serta pemupukan yang cukup.

c. Masa 3 tahun

Di masa ini bibit telah menjadi pohon dengan sempuna, akar sudah dapat mencari

nutrisi sendiri. Perawatan yang dilakukan adalah pemangkasan ranting yang dianggap

dapat menghambat pertumbuhan ke atas.

4. Masa panen

Masa dimana pohon gaharu sudah di inokulasi dan menghasilkan gubal. Masa ini

membutuhkan kurang lebih 4 sampai 7 tahun. Pertumbuhan pohon sangat dipengaruhi

oleh perawatan yang baik. Perawatan di masa ini adalah penjagaan dari bahan

pencurian. karena pohon ini telah memasuki masa panen dan menghasilkan gubal.

Untuk inokulasi dijelaskan pada bagian inokulasi.

PROSES INOKULASI

Inokulasi adalah pembuatan pelukaan dan memberikan bahan pemicu produksi resin

gaharu seperti cendawan dan bahan lainnya. Inokulasi ini salah satu hal yang sangat

penting dalam usaha gaharu. Karena resin gaharu sangat tidak mudah terjadi secara

alami, sehingga perlu campur tangan manusia seperti dengan Cendawaan yang biasa

diinokulasi seperti jenis Fusarium sp., Phialopora parasitica, Torula sp., Aspergillus sp., 

Penicillium sp., Cladosporium sp., Epicoccum granulatum, Clymndrocladium sp.,

Sphaeropsis sp., Batryodiplodia theobromae, Trichoderma sp., Phomopsis sp.,

Chunninghamella echinulata.

Proses inokulasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut

Page 11: ANALISA GAHARU

1. Pemakuan

Proses ini adalah proses yang dilakukan secara tradisional. Proses ini membutuhkan

biaya yang cukupp banyak,  karena memakai paku  dalam pembuatan lubang  atau

pelukaan. Kita bisa bayangkan berapa kilo paku yang dibutuhkan dalam pemakuan

tersebut tidak bisa maksimal untuk menghasilkan gubal. Karena hanya di area paku itu

saja yang terinfeksi

2. Penyuntikan

Proses ini proses yang lebih baik proses pemakuan dan hasil dari penelitian dibidang

gaharu. Karena proses ini dapat menghasilkan gubal hamper seluruh pohon atau

batang. Proses ini membutuhkan serum yang berasal dari jamur dan pohon cendawan

yang dimasukkan dengan cara pembuatan lubang di beberapa titik batang.

3. Insulin

Proses ini sama dengan proses penyuntikan. Menggunakan jamur dan cendawan

sebagai pemnmicu terjadinya gubal. Prosesnya pun hamper sama dengan penyuntikan

tetapi berbeda dalam pemasukan sereumnya. Di proses ini pembuatan lubang dilakukan

dibagian bawah atau atas pohon, kemudian serum tersebut digantungkan seperti infuse.

Proses pertumbuhan pohon akan membawa serum menjalar ke seluruh bagian pohon.

4. Vaksin

Vaksin adalah generasi baru dari inoklasi yang memicu terjadinya gubal pada pohon

gaharu. Vaksin ini dilakukan dengan cara metode pasak.

Beberapa ini contoh beberapa penerapan inokulasi :

Page 12: ANALISA GAHARU

Proses Pemanenan

Proses ini adalah proses yang ditunggu – tunggu. Karena pada saat itulah kita dapat

memperkirakan beberapa hasil gaharu yang sudah kita tanam. Proses ini sebagai

berikut :

1.  Gubal gaharu dan kemendangan diperoleh dengan cara menebang  pohon penghasil

gaharu yang telah mati, sebagai akibat terjadinya akumulasi damar wangi yang

disebabkan oleh infeksi pada pohon tersebut

2. Pohon yang telah ditebang lalu dibersihkan dan dipotong – potong atau dibelah –

belah, kemudan dipilih bagian – bagian  kayunya yang telah mengandung akumulasi

damar wangi, dan selanjutnya disebut sebagai kayu gaharu

3. Potongan – potongan kayu gaharu tersebut dipilih – pilih sesuai dengan kandungan

damarnya, warnanya dan bentuknya

4. Agar warna dari potongan – potongan kayu gaharu lebih tampak, maka potongan –

potongan kayu gaharu tersebut dibersihkan dengan cara dikerok.

5. Serpihan – serpihan kayu gaharu sisa pemotongan dan pembersihan atau

pengerokan dikumpulkan kembali untuk dijadikan bahan pembuat abu gaharu

Berikut ini contoh dari proses pemanenan.

Page 13: ANALISA GAHARU

ANALISA BISNIS BUDIDAYA GAHARU

BUDIDAYA GAHARU DENGAN LUAS LAHAN 10.000 m2

NO

. ITEM BIAYA/UNIT TOTAL

1

Penataan lahan 10.000m2:

pembersihan gulma,bekas

tanaman lama sehingga siap

tanam (tergantung kondisi)

Rp. 10.000.000

2Pembuatan lubang tanaman 30

x 30 x 30,@Rp 10.000,- x 1.108

batang

Rp. 11.080.000

3 Pengadaan bibit gaharu

standart @Rp 15.000,- x 1.329

batang.Tinggi bibit 40cm(min)

@Rp 15.000,- x 1.329 batang

Perhitungan:

10.000m2  –  24m2 = 9.976m2

: 9 m2 (3×3) = 1.108 batang

Rp. 19.935.000

Page 14: ANALISA GAHARU

Cadangan: 1.329 – 1.108

batang = 221 batang (20% dr

1.108 batang)

4

Pengadaan pupuk kandang

kambing/sapi kapur dolomit +

NPK perlubang @Rp 10.000,- x

1.108 batang

Rp. 11.080.000

5Peneduh pelindung terik

matahari (paranet) tanaman@

Rp 7.500,- x 1.108 batang

Rp. 8.310.000

6 Tenaga ahli,konsultan &

mandor

Rp. 25.000.000

7

Pembuatan bangunan semi

permanen dinding batako,atap

harflex gelombang kecil Uk.

24m2 sudah termasuk

gudang,kantor,MCK

Rp. 25.000.000

8Pembuatan sumur gali sebagai

sumber air bersih sehat

(Kedalaman Min. 30 mtr)

Rp. 30.000.000

9Sewa lahan (Bila belum

disediakan investor)

@10.000m2 x 7-8th

Rp. 100.000.000

TOTAL 1-9

Rp.

240.405.000

BUDIDAYA GAHARU Ls. 10.000m2

MASA PEMELIHARAAN – INOKULASI – PANEN

NO ITEM BIAYA/UNIT TOTAL

Page 15: ANALISA GAHARU

1Pemeliharaan  disiangi, dangir,

pupuk dan pemberian air per

pohon perhari Rp, 1.000,-

   Tahun Pertama – Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang

Rp. 398.880.000

  Tahun Kedua    – Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang

Rp. 398.880.000

  Tahun Ketiga   – Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang

Rp. 398.880.000

  Tahun Keempat– Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang

Rp. 398.880.000

  Tahun Kelima  – Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang

Rp. 398.880.000

  Tahun Keenam – Rp. 1.000 x 360 hari x 1.108 batang

Rp. 398.880.000

JUMLAH

     Rp.  2.393.280.000

2

Inokulasi perbatang + Obat  Inokulan + Tenaga Ahli

 

Page 16: ANALISA GAHARU

@ Rp. 1.500.000 x 1.108 batang

Rp. 1.662.000.000

JUMLAH

Rp. 1.662.000.000

TOTAL 1-2

 

Rp. 4.055.280.000

 

PERHITUNGAN ANALISA PROFIT

NO ITEM BIAYA HASIL PANEN PROFIT

1 BIAYA AWAL (TABEL 1

dan 2)

Rp. 240.405.000 + Rp. 4.055.280.000

Rp. 4.295.685.000

2

PANEN Per Batang

 

@ Rp. 15.000.000 (Minimal) x 1.108  pohon

Rp. 16.620.000.000

Page 17: ANALISA GAHARU

 

3

Total Profit (Panen) dikurangi Total Biaya

Pendapatan/Profit yang didapat di tahun ke 7(minimal)    

 

 

 

Rp. 12.324.315.000

 

Terbilang: “Dua Belas Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Empat Juta Tiga Ratus Lima

Belas Ribu Rupiah” (Dihitung Harga Perhari ini)