analisa eksplorasi pertambangan emas

20
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS Muhammad Irsyadi F * , Fristama Abrianto * , Rendi Dewantara * , I Dewa Made Amertha S * , Nafizah * , Achmad Roni Malik H * * Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Teknik Geomatika, Surabaya 60111 Indonesia Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.Salah satu jenis pertambangan adalah pertambangan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Sedangkan Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air Tanah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara). Menurut Undang-undang nomor 27 tahun 1980, Bahan tambang dibagi menjadi 3 yaitu Golongan A, Golongan B, dan Golongan C. Golongan A adalah golongan bahan tambang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara seperti tambang minyak, Plutonium dan uranium. Golongan B adalah golongan bahan tambang yang dapat menjamin hidup orang banyak seperti tambang emas, tambang perak dan tambang besi. Sedangkan Golongan C adalah golongan bahan tambang yang tidak dianggap

Upload: muhammad-irsyadi-firdaus

Post on 19-Jul-2015

305 views

Category:

Engineering


14 download

TRANSCRIPT

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS

Muhammad Irsyadi F*, Fristama Abrianto*, Rendi Dewantara*,

I Dewa Made Amertha S* , Nafizah*, Achmad Roni Malik H*

*Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Teknik Geomatika, Surabaya 60111 Indonesia

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,

pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,

eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,

pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.Salah satu jenis pertambangan

adalah pertambangan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam,

yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya

yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Sedangkan Pertambangan

Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas

bumi, minyak dan gas bumi, serta air Tanah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4

Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara).

Menurut Undang-undang nomor 27 tahun 1980, Bahan tambang dibagi menjadi 3 yaitu

Golongan A, Golongan B, dan Golongan C. Golongan A adalah golongan bahan tambang

yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara

seperti tambang minyak, Plutonium dan uranium. Golongan B adalah golongan bahan

tambang yang dapat menjamin hidup orang banyak seperti tambang emas, tambang perak dan

tambang besi. Sedangkan Golongan C adalah golongan bahan tambang yang tidak dianggap

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

langsung mempengaruhi hajat hidu orang banyak seperti tambang garam, tambang batu

kapur, tambang asbes dan tambang marmer.

Tulisan ini akan membahas tentang Eksplorasi Pertambangan Emas. Pembahasannya

terkait Emas, Eksplorasi Emas, Metode, Tahapan, Alat dan Bahan serta Sarana Penunjang

pertambangan emas.

A. Pengertian Emas

Emas adalah logam mulia. Dalam tabel periodik berada di golongan 11, periode 6 dan

masuk blok 6 (blok logam). Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,

kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs). Mineral bawaan tersebut umumnya

kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.

Gambar 1. Serpihan Emas

Sifat Fisika Emas

Fase : Padat

Massa jenis : (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm³

Massa jenis : cair pada itik lebur 17.31 g/cm³

Titik lebur : 1337.33 K (1064.18 °C, 1947.52 °F)

Titik didih : 3129 K (2856 °C, 5173 °F)

Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol

Kalor penguapan : 324 kJ/mol

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Kapasitas kalor : (25 °C) 25.418 J/(mol·K)

Sifat Kimia Emas

Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Emas

merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan

belerang) Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral

besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit)

Kadar Emas

Kadar emas dinyatakan dalam karat. Istilah karat berasal dari bahasa Yunani

“keration”, suatu buah yang bernama Carob. Benih Carob ini digunakan untuk

ketepatan penimbangan batu permata, dengan anggapan bahwa biji Carob memiliki

berat yang seragam. Sistem karat modern untuk kemurnian emas, emas murni adalah

24 karat atau 24k, 18k adalah 75% murnidan 12k Emasadalah 50% murni. Sistem ini

secara bertahap memberi jalan ke sistem kemurnian seperseribu (millesimal), yaitu

kemurnian emas dalam seribu bagian paduan (alloy). Jadi dengan sistem ini emas

22k ditandai sebagai 91,6% emas, atau 916 bagian emas per seribu paduan (alloy).

Lebih sederhana dan bukan metode yang membingungkan.

B. Eksplorasi

Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu

endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai

penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat,

bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari bahan galian. Koesoemadinata (1995)

berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu keadaan suatu

daerah, ruang yang sebelumnya tidak diketahui keadaan suatu objek geologi yang umumnya

berupa cebakan mineral.

Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah

maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal mungkin

(to find and acquire a maximum number of new economic mineral deposits within a minimum

cost and in a minimum time (Baily, 1968 dalam Koesoemadinata1995).

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

C. Eksplorasi Emas

Eksplorasi adalah penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau

melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal,

termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,

batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.

Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa

Latin: 'aurum') dan memiliki nomor atom 79, Au merupakan unsur transisi dalam sistem

periodik unsur, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi

dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak

terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam

coinage melebur dalambentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan

logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala

Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu

dengannya.

Pada industri, emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas

(ekstraksi). Bijih emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori :

• Bijih tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 ppm

• Bijih rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam

galian terowongan terbuka yakni kandungan 1 -5 ppm

• Bijih bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 ppm

• Bijih nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 ppm

Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi

sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm).

Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue

minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan

sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan

sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas

telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan

selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, dimana hanya kandungan perak di

dalamnya >20%.

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

D. Metode dan Proses Penambangan Emas

Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Eksplorasi

umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, setelah itu

dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara

rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan

singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang

dilakukan pada tahapan eksplorasi ini adalah :

Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000

Pengambilan conto dan analisis conto

Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik

batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta geometri cebakan mineral.

Pada survey ini dilakukan pengukuran Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.

Pemboran inti

Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur

1. Metode Geofisika

Instrumen- instrumen geofisika memainkan peran besar dalam mengumpulkan

data geologi yang digunakan dalam eksplorasi mineral. Instrumen-instrumen yang

digunakan dalam survei geofisika untuk memeriksa variasi gravitasi, magnetisme,

elektromagnetisme (resistivitas dari batuan-batuan) dan sejumlah variabel lain yang

berbeda di daerah tertentu. Metode yang paling efektif dan luas mengumpulkan data

geofisika adalah melalui geofisika udara terbang.

Geiger counters dan scintillometers digunakan untuk menentukan jumlah

radioaktivitas. Hal ini terutama berlaku untuk mencari cadangan ore uranium tetapi

juga dapat berguna dalam mendeteksi anomali radiometrik terkait dengan

metasomatisme.

Magnetometer udara digunakan untuk mencari anomali magnetik di medan

magnet Bumi. Anomali-anomali ini merupakan indikasi konsentrasi mineral magnetik

seperti magnetit, pirhotit dan ilmenit di kerak bumi.Hal ini sering terjadi bahwa

anomali magnetik tersebut disebabkan oleh peristiwa-peristiwa mineralisasi dan

logam-logam terkait.

Penjelajahan geofisika berbasis permukaan bumi dalam tahap pemilihan sasaran

adalah lebih terbatas, karena waktu dan biaya. Penggunaan yang paling luas dari

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

geofisika berbasis permukaan bumi adalah geofisika elektromagnetik yang

mendeteksi mineral konduktif seperti mineral-mineral sulfida dalam batuan-

batuantuan rumah yang lebih resistif.Lampu-lampu ultraviolet dapat menyebabkan

mineral-mineral tertentu untuk fluoresensi, dan merupakan alat kunci dalam prospek

untuk mineralisasi tungsten.

2. Penginderaan Jauh

Foto udara adalah sebuah alat penting dalam penilaian petak-petak (tenements)

eksplorasi mineral, karena memberikan informasi orientasi kepada si pengeksplorer –

lokasi-lokasi trek, jalan, pagar, tempat tinggal, serta kemampuan untuk setidaknya

memetakan secara kualitatif terhadap singkapan-singkapan dan sistematika-

sistematika regolith dan tutupan vegetasi di suatu daerah. Fotografi udara pertama kali

digunakan pasca Perang Dunia II dan diadopsi pada tahun 1960 dan seterusnya.

Sejak munculnya citra-citra Landsat yang murah dan yang telah diklasifikasikan

pada 1970-an dan awal 1980-an, eksplorasi mineral telah mulai menggunakan citra

satelit untuk memetakan tidak hanya spektrum visual cahaya di atas petak-petak

(tenements) eksplorasi mineral, tetapi spektrum yang berada di luar yang dapat

dilihat.

Spektroskopi yang berbasis satelit memungkinkan eksplorasi mineral modern, di

daerah-daerah tanpa penutup dan vegetasi, untuk memetakan mineral-mineral dan

alterasi secara langsung.Perbaikan dalam resolusi satelit berbasis komersial modern

ini juga telah meningkatkan utilitas citra satelit, misalnya citra satelit GeoEye dapat

dihasilkan dengan ukuran 40 cm pixel.

3. Metode Geokimia

Pengertian eksplorasi geokimia dapat diartikan sebagai penerapan praktis prinsip-

prinsip geokimia teoritis pada eksplorasi mineral dengan tujuan agar mendapatkan

endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari dengan metoda kimia. Metoda

tersebut meliputi pengukuran sistematik satu atau lebih unsur kimia pada batuan,

stream sediment, tanah, air, vegetasi dan udara. Metoda ini dilakukan agar

mendapatkan beberapa dispersi unsur di atas (di bawah) normal yang disebut anomali,

dengan harapan menunjukkan mineralisasi yang ekonomis.

Tujuan dilakukan metoda geokimia adalah:

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi

Menentukan ukuran (size) dan nilai (value) dari tubuh mineralisasi

Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi mineralisasi, dan

melacak batuan sumber.

Pemilihan metoda geokimia yang ada didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan sebagai berikut:

Biaya

Tahap eksplorasi

Karakter Terrain ( Permukaan )

Target jenis mineral, ukuran

Sejarah eksplorasi

Geomorfologi

Peran utama geokimia, di sini digunakan untuk menggambarkan pengujian atau

media geologi, yang di eksplorasi mineral adalah untuk menemukan daerah anomali

terhadap komoditas yang dicari, atau unsur-unsur yang diketahui terkait dengan jenis

mineralisasi yang dicari.

Eksplorasi geokimia regional secara tradisional melibatkan penggunaan sedimen-

sedimen sungai untuk menargetkan tangkapan-tangkapan termineralisasi yang

berpotensi.Survei regional dapat menggunakan sampel berdensitas rendah seperti satu

sampel per 100 kilometer persegi.Tindak lanjut survei geokimia biasanya

menggunakan tanah-tanah sebagai media sampling, mungkin melalui pengumpulan

sampel-sampel dari sebuah kotak (grid) di atas petak (tenement) atau daerah yang

dapat setuju dengan geokimia tanah.Area-area yang ditutupi oleh tanah yang

terangkut, alluvium, colluvium atau yang telah terlalu banyak terganggu oleh aktivitas

manusia (jalan, rel, lahan pertanian), mungkin perlu dibor hingga kedalaman dangkal

untuk pengambilan sampel batuan dasar yang belum terganggu atau tercemar.

Setelah analisis geokimia dikembalikan, data diselidiki untuk anomaly-anomaly

(elemen tunggal atau berbagai elemen) yang mungkin berhubungan dengan

keberadaan mineralisasi. Anomali geokimia sering diperiksa di lapangan terhadap

geologi yang tersingkap dan, dalam geokimiamodern, dinormalisasi terhadap jenis

regolith dan bentuk lahan, untuk mengurangi efek-efek pelapukan oleh cuaca, bahan-

bahan yang terangkut dan bentang alam.

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Anomali-anomali geokimia mungkin lancung atau terkait dengan mineralisasi

kadar-rendah atau sub-kadar.Dalam rangka untuk menentukan apakah hal ini

kasusnya, anomaly-anomali geokimia harus dibor untuk diuji apakah adanya

konsentrasi ekonomi mineralisasi, atau bahkan untuk menentukan mengapa mereka

ada di tempat yang mereka ada.

Kehadiran beberapa elemen kimia dapat menunjukkan adanya mineral tertentu.

Analisis kimia batuan-batuan dan tanaman-tanaman bisa menunjukkan adanya

deposit bawah tanah. Sebagai contoh, elemen seperti arsen dan antimon yang

berhubungan dengan deposit emas dan karenanya, merupakan contoh unsur-unsur

penemu arah (pathfinder).Tunas-tunas pohon bisa dijadikan sampel untuk elemen-

elemen penemu arah untuk membantu menemukan cadangan-cadangan.

Beberapa macam metoda geokimia yang dapat dilakukan adalah :

1. Lithogeochemistry, terbagi atas : Sedimen sungai dan Batuan

2. Hydrogeochemistry

3. Biochemistry/Geobotany

4. Atmogeochemistry/Gas Surveys

5. Metode Sedimen Sungai

Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:

Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional geochemical reconnaissance) diareal

yang luas

Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang aliran sungai

Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat, jumlah

conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.

Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:

Sedimen sungai aktif (stream sediment, SS), yaitu mengambil fraksi berukuran silt-

clay dengan cara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#. Tujuan dari

metoda ini adalah menangkap butiran emas dan base metal berukuran halus.

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Pengambilan conto sedimen sungai aktif ( Freeport, Irian Jaya)

Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam

sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir

kasar dan mineral berat lainnya. Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

Geologist mengambil sampel dulang (pan concentrate)

Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali.

Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas

yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb). Dalam prakteknya BLEG dilakukan

pada tahap awal dengan densitas 1 conto per 5-10 km, sedangkan SS dan PC

dilakukan pada tahap berikutnya dengan densitas1 conto per 1-3 km. Contoh peta

yang dihasilkan dengan menggunakan metoda geokimia dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

6. Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling )

Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :

Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak berkembang

Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei sedimen

sungai

Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika

Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan

Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui

Pola pengambilan sampel Ridge and Spur ( Rose et al. 1979 )

Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metoda percontoan

tanah adalah :

1. Cukup material yang diambil untuk analisis

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

2. Conto diambil dari horison yang sama

3. Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama

4. Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transported)

5. Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui.

6. Metode Percontoan Batuan ( Rock Sampling )

Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan

Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes

Menangkap dispersi geokimia primer

Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur target,unsur

pathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida).

Beberapa cara pengambilan conto yang dapat dilakukan adalah dengan :

1. Grab / specimen

2. Chip

3. Channel / Panel

4. Drill cutting / Core

7. Hydrogeochemistry ( Water Sampling )

Metoda ini merupakan metoda untuk menganalisis/menghitung komposisi kimia

material yang terlarut dalam air. Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat dipakai

sebagai media sampling yaitu air sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-lain.

Permasalahan yang dapat muncul dalam metoda ini :

Konsentrasi yang sangat rendah (ppb)

Analytical difficulties

Serious risk of contamination

Kimia air sangat sensitif terhadap kondisi cuaca dan lingkungannya

Merupakan indikator yang paling baik untuk serangkaian endapan U, V,

Rn(Radon), He, Mo, Zn, Bi, F dan SO4

Indikator Cu dan Pb umumnya sulit untuk diinterpretasi.

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

8. Biogeochemistry Surveys

Metoda ini memanfaatkan komposisi kimia tumbuhan yang dipakai sebagai

media conto. Akar tumbuhan potensial sebagai media sampling karena sifatnya yang

menyerap larutan dalam air tanah. Larutan ini mungkin membawa garam-garam

anorganik yang dapat diendapkan di berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu,

buah dan bunga. Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti

menunjukkan kadar konsentrasi unsur-unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh

pada soil yang berkembang di atas cebakan mineral daripada di soil biasa. Istilah

geobotany melibatkan identifikasi visual jenis spesies tumbuhan yang hidup di daerah

tertentu. Pengamatan terhadap jenis tumbuhan penutup mungkin dapat

mengindikasikan mineralisasi di bawahnya.

Contoh :

Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk mengindikasikan anomali

Cu dalam soil.

Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya sulfida biasanya tidak

ditumbuhi tumbuhan atau hanya semak rumput, misalnya Grasbergdi Irian Jaya.

Fenomena ini dapat terlihat dalam foto udara dan Landsat.

9. Gas Surveys

Survei gas ini didasarkan dari banyakya cebakan mineral yang mengandung

volatile. Karena mobilitasnya tinggi, material volatile ini dapat mencapai

permukaandan dilepaskan ke atmosfer.

Contoh :

Mercury di atas cebakan logam dasar (base metals) dan emas epitermal

Radon sebagai hasil peluruhan U-238 dalam cebakan uranium

Helium dari cebakan U dan Th

SO2 terdeteksi sebagai hasil oksidasi sulfida

Berbagai hidrokarbon volatile dalam survei minyak dan gas bumi

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Teknik penyontoan bervariasi dari mulai dengan pesawat terbang atau helikopter,

detektor yang dipasang dalam tanah atau dalam air, sampai anjing yang dilatih untuk

mendeteksi sulfida dari kehadiran H2S

No Metode Contoh Sumber Penunjang

1 Geofisika

(Geiger counters dan scintillometers)

(Magnetometer Udara)

(Lampu ultraviolet)

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

2 Penginderaan

Jauh

(Foto Udara)

(Citra Satelit)

(Spektroskopi Berbasis Satelit)

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

3 Geokimia

(Sampling tanah penunjang Eksplorasi)

(Sampling Vegetasi Penunjang Eksplorasi)

E. Tahapan Eksplorasi

Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan kerugian/resiko

kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Pentahapan dalam

eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap endapan mineral untuk

mengurangi resiko kegagalan (kerugian) yang lebih besar dalam menemukan endapan

mineral tersebut. Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai dilakukan, perlu adanya evaluasi

untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan selanjutnya.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiataneksplorasi adalah :

1. Efektifitas, yaitu mengenai sasaran dengan metoda dan strategi yang tepat

2. Efisiensi, dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk

mendapatkan hasil yang optimal

3. Unsur ekonomi, biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang diharapkan dengan

memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko maka

keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Tahap-tahap penting di dalam industri pertambangan suatu endapan bijih meliputi:

Eksplorasi mineral: untuk menemukan tubuh bijih

Studi kelayakan: untuk menentukan apakah secara komersial memenuhi

Pengembangan tambang: membangun seluruh infrastruktur pada lokasi tambang

Penambangan: ekstraksi bijih dari lapisan pembawa bijih

Pengolahan mineral: penghancuran dan penggilingan bijih, pemisahan mineral bijih

dari mineral penyerta/pengotor, pemisahan bijih menjadi konsentrat, seperti pada

konsentrat tembaga

Pemisahan logam: pengambilan logam dari konsentrat mineral

Pemurnian: memurnikan logam dari logam ikutannya

Pemasaran: pengiriman produk tambang (konsentrat logam, jika tidak dipisahkan atau

dimurnikan di lokasi tambang) ke pembeli

Tahapan eksplorasi yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan berdasarkan pada

peta dasar skala 1 : 250.000 – 1 : 100.000 hingga tahap detil dengan skala peta 1 : 2000 – 1 :

5000. Secara umum tahapan eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

Tahap ini merupakan aktifitas persiapan sebelum melakukan kegiatan

dilapangggan yang meliputi studi literature dari hasil penelitian terlebih dahulu

terhadap daerah yang akan diteliti, mempelajari konsepkonsep geologi,

intrepretasu foto udara maupun citra Landsat dan studi model mineralisasi yang

diperkirakan berdasarkan data geologi yang ada, penyiapan peta kerja, peralatan,

membuat rencana percontohan dan melakukan proses perizinan dengan instansi

terkait. Studi pendahuluan ini akan sangat membantu kelancaran kerja selanjutnya

di lapangan.

2. Survey Tinjau (Reconnaissance)

Pada tahap ini dilakukan survey peninjauan secara sepintas pada daerah-

daerah yang diperkirakan menarik berdasarkan dari data geologi guna mengetahui

indikasi mineralisasi di lapangan.Peninjauan langsung di lapangan dengan

menlakukan pengamatan terhadap endapan sungai aktif. Skala peta yang dipakai

adalah mulai dari 1 : 200.000 – 1 : 100.000.

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Survey tinjau merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari

pemetaan geologi regional pemotretan udara, citra satelit dan mentode survey

tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasikan daerah-daerah anomaly atau

mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Sasaran utama dari

peninjauan ini adalah mengidentifikasikan daerah potensial (prospek) yang

diperkirakan mengandung mineraliasi atau cebakan skala regional terutama

berdasarkan hasil studi geologi regional dan analisis penginderaan jarak jauh

untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Pada tahapan ini juga dilakukan

pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini

adalah :

Pemetaan geologi dan topografi 1 : 25.000 – 1: 10.000. penyelidikan geologi

(eksplorasi) adalah eksplorasi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi yaitu

pemetaan geologi, parit uji dan sumur uji. Pada eksplorasi geologi dilakukan

pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh

yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang

dilakukan meliputi jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada

singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.

Pembuatan sumur uji

Survey Geofisika : Aeromagnet

Hasi;nya sumber daya emas hipotetik samapai tereka.

3. Prosepksi Umum (General Prospection)

Tahapan prospeksi dilakukan untuk mempersempit daerah yg mengandung

cebakan mineral yang potensial. Kegiatan penyelidikan dilakukan dengan cara

pemetaan geologi dan pengambilan percontoh awal, misalnya paritan dan

pemboran yang terbatas, studi geokimia dan geofisika, yang tujuannya adalah

untuk mengidentifikasi suatu Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral

Resources) yang perkiraan kuantitas dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil

analisis kegiatan di atas.

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahapan survai tinjau. Cakupan daerah

yang diselidiki sudah lebih kecil dengan skala peta antara 1:50.000 sampai dengan

1:25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi

(jenis batuan/stratigrafi, hubungan stratigrafi, dan struktur geologi yang

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

berkembang). Pengambilan conto pada daerah prospek secara alterasi dan

mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium,

sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan

dieksplorasi.

4. Eksplorasi

Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah survey tinjau dan prospeksi.

Tujuan tahap eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral

secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan

menentukan gambaran geologi dan pemineralan berdasarkan ukuran, bentuk,

sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat

dilakukan analisa/kajian kemungkinan dilakukannya pengembangan secara

ekonomis.

Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci.

Eksplorasi umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang

teridentifikasi, setelah itu dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap

eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan

mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor,

shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan

eksplorasi ini adalah :

Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000

Pengambilan conto dan analisis conto

Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik

batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta

geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan pengukuran

Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.

Pemboran inti

Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Daftar Pustaka

Anonim. 2014. Metode dan Proses Penambangan Emas. URL

:http://www.alatberat.com/blog/metode-dan-proses-penambangan-emas/. Diakses

pada 5 Maret 2015

Ansyari, Isya. 2014. Teknik Pertambangan Emas di masa Modern.URL

:http://learnmine.blogspot.com/2013/05/teknik-pertambangan-emas-di-masa-

modern.html#axzz3TUYqnzNj. Diakses pada 5 Maret 2015

Öhlander, Jenny. 2005. An investigation of an environmentally benign method for small-scale

gold mining in the Philippines. Swesden. Uppsala University

https://word.office.live.com

http://www.materisma.com/2015/01/sumber-daya-alam-kawasan-asia-tenggara.html

http://financerolll.blogspot.com/2014/12/harga.html

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/555027

http://indonesia-tambang.blogspot.com/2012/02/tahapan-kegiatan-eksplorasi-teknik.html

http://josephsirait.blogspot.com/2014/02/eksplorasi-tak-langsung-metode.html

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Tugas Kelompok 2

Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B

2015

Republic of The Philippines Departement of Environtment & Natural resources. 2015.

Mining Industry Statistic. Mines & Geosciences Bureau