analisa biaya alat (1)

29
Materi Minggu ke 5-6 BIAYA ALAT DAN MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Upload: fachru-reza-rochili

Post on 29-Nov-2015

193 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Engineering economics

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Biaya Alat (1)

Materi Minggu ke 5-6

BIAYA ALAT DAN MESIN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Page 2: Analisa Biaya Alat (1)

Tujuan suatu proyek/usaha :

mendapatkan keuntungan maksimum

Salah satu usaha untuk mencapainya adalah dengan mengelola

biaya (cost)

Biaya tetap (biaya pemilikan)

Fixed cost (owning cost)

Biaya tidak tetap (biaya operasi)

Variable cost (operating cost)

Biaya

Page 3: Analisa Biaya Alat (1)

A. Biaya tetap :

– biaya yang jumlahnya tetap pada suatu perioda

– tidak bergantung pada jumlah produk/jam kerja mesin

Yang termasuk biaya tetap :

a) Biaya penyusutan

b) Bunga modal dan asuransi

c) Pajak

d) Gudang/garasi

e) Biaya beban listrik (bila mesin memakai tenaga listrik)

Page 4: Analisa Biaya Alat (1)

A1. Biaya Penyusutan Mesin

Suatu mesin hanya dapat dipakai selama selang waktu tertentu.

Biaya investasi akan habis (tersisa sedikit) setelah selang waktu

tersebut. Oleh sebab itu, kalau dilihat dari waktu ke waktu selama

selang waktu tersebut, nilai mesin telah berkurang/menyusut

Umur teknis (service life)

Lama waktu suatu mesin dapat dipakai secara teknis.

Umur ekonomis (economic service life)

Lama waktu dari waktu pembelian mesin sampai dengan mesin

tersebut mencapai biaya tahunan rata-rata terendah. Setelah

umur ekonomis mesin masih menguntungkan secara ekonomis

namun keuntungan tersebut mulai berkurang.

Page 5: Analisa Biaya Alat (1)

Biaya penyusutan diperhitungkan dari umur ekonomis mesin

Beberapa metoda diperhitungkan biaya penyusutan :

1. Metoda garis lurus (stright line method)

2. Metoda penjumlahan angka tahun (sum of the year

digits method)

3. Metoda keseimbangan menurun berganda (double

declining balance method)

4. Metoda Sinking Fund.

Page 6: Analisa Biaya Alat (1)

1. Metoda Garis Lurus

1.a. Tidak memperhitungkan bunga modal

P - S

N D =

D : biaya penyusutan per tahun (Rp./tahun)

P : harga awal mesin (Rp.)

S : harga akhir mesin (Rp.)

N : perkiraan umur ekonomis (tahun)

Contoh : Harga Pompa baru = Rp. 10.000.000, umur ekonomis 5

tahun, dan harga akhir 10% dari harga awal. Hitunglah

biaya penyusutan per tahun.

D = Rp. 1.800.000/tahun

P

S

0 1 2 3 4 …. N

D

Page 7: Analisa Biaya Alat (1)

1.b. Memperhitungkan bunga modal (crf)

P A A A

S

A A A

D = (P-S) (A/P,i,N)

crf D = A

Contoh : bila bunga modal adalah 20% per tahun, hitunglah biaya

penyusutan dari pompa .

D = 3.009.600

crf = capital recovery factor

1. Metoda Garis Lurus

Page 8: Analisa Biaya Alat (1)

2. Metoda Penjumlahan Angka Tahun N - nt

y

Dt = (P – S)

Dt : Biaya penyusutan pada tahun ke-t (Rp./tahun)

N : Umur ekonomis (tahun)

nt : Lama pemakaian sampai tahun ke-t, dihitung dari tahun pertama (tahun)

y : Jumlah angka tahun = 1 + 2 + …. + N

Tahun N-n1 y N - nt

y (P – S) Dt Nilai akhir

0

1

2

3

4

5

-

5-0=5

5-1=4

5-2=3

5-3=2

5-4=1

-

15

15

15

15

15

-

5/15/(9000)

4/15/(9000)

3/15/(9000)

2/15/(9000)

1/15/(9000)

-

3000

2400

1800

1200

600

10 000

7 000

4 600

2 800

1 600

1 000

Page 9: Analisa Biaya Alat (1)

3. Metoda Keseimbangan Menurun Berganda Dt = Vt-1 - Vt

dimana Vt=Vt-1 (1 – x/N)

t : tahun

Vt : nilai mesin pada akhir tahun ke-t; V0 = P

x : suatu tetapan antara 1 – 2 (biasanya 2)

Contoh : untuk traktor di atas biaya penyusutannya adalah sebagai berikut :

Tahun Vt-1 Vt-1(1-x/N) Vt Dt

0 - - 10 000 -

1 10 000 10 000(1-2/5) 6 000 4 000

2 6 000 6 000(1-2/5) 3 600 2 400

3 3 600 3 600(1-2/5) 2 160 1 440

4 2 160 2 160(1-2/5) 1 290 870

5 1 290 1 290(1-2/5) 780 510

S

Page 10: Analisa Biaya Alat (1)

4. Metoda Sinking Fund

Dt = (P-S) (A/F,i,N) (F/P, i, t-1)

Tahun (A/F,12%,5) (F/P,12%,t-1) Dt Vt

0 - - - 10 000

1 0.1574 1 1 417 8 583

2 0.1574 1.12 1 597 6 996

3 0.1574 1.25 1 777 5 219

4 0.1574 1.40 1 990 3 229

5 0.1574 1.57 2 229 1 000

P = 10 Juta

S = 10 % x P

i = 12 %

S

Page 11: Analisa Biaya Alat (1)

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

0 1 2 3 4 5 6

Tahun

Nila

i M

es

in

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

0 1 2 3 4 5 6

Tahun

Nila

i M

es

in

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

0 1 2 3 4 5 6

Tahun

Nil

ai

Me

sin

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

0 1 2 3 4 5 6

Tahun

Nil

ai

Me

sin

Metoda Garis Lurus Metoda Penjumlahan Angka Tahun

Metoda Keseimbangan Menurun Berganda Metoda Sinking Fund

Page 12: Analisa Biaya Alat (1)

A2. Biaya Bunga Modal dan Asuransi

Dari 4 metoda perhitungan biaya penyusutan di atas, hanya 2 metoda yang

memperhitungkan bunga modal, yaitu :

1.Metoda garis lurus dengan bunga modal (crf)

2.Metoda Sinking Fund

Apabila metoda yang dipakai bukan dua metoda di atas, maka bunga modal

harus dihitung.

i P (N + 1)

2 N

I =

dimana I : bunga modal (dan asuransi) (Rp./tahun)

i : tingkat bunga modal (dan asuransi) (% tahun)

P : harga awal mesin (Rp) N : umur ekonomis mesin (tahun)

i P I = Majemuk : Sederhana :

Page 13: Analisa Biaya Alat (1)

A3. Biaya Pajak :

di indonesia belum ada ketentuan mengenai pajak alat dan

mesin pertanian. Biasanya dinyatakan dalam % dari harga

awal per tahun.

A4. Biaya Bangunan, Garasi, Biaya Beban Listrik, dsb Kalau biaya-biaya dibayar per bulan, maka biaya per tahun menjadi :

F = A (F/A , i, 12)

dimana F : biaya per tahun

A : biaya per bulan

i : tingkat bunga per bulan

Kalau garasi/bangunan dibangun sendiri, bukan sewa, maka biaya

garasi/ bangunan berupa biaya penyusutan bangunan.

Page 14: Analisa Biaya Alat (1)

B. Biaya Tidak Tetap

B1. Biaya Bahan Bakar BBM : l /jam

Listrik : Watt, kW

Batubara : kg/Jam

Untuk mesin berbahan bakar BBM, konsumsi bahan bakar biasanya

bergantung pada beban mesin (RPM) dan tenaga mesin (BHP)

Kondisi normal : 0.1 l/BHP/jam

Kondisi berat : 0.18 l/BHP/jam

Konsumsi bahan bakar(l/BHP/jam)

Beban Normal Beban Berat Jenis mesin

Traktor tangan 0.09 0.17

Traktor roda 4 0.12 0.18

Traktor diesel stationer 0.11 0.16

Traktor rantai 0.10 0.18

Rp/jam

konversi

Page 15: Analisa Biaya Alat (1)

B2. Biaya Pelumas

– Oli mesin, oli transmisi, oli gardan dan oli hidrolik

– bergantung pada jenis mesin

Jenis mesin BHP Keperluan Oli

(l/jam)

1. Mesin bensin 20-40

40-60

60-80

80-100

0.045

0.054

0.059

0.073

2. Mesin diesel 20-40

40-60

60-80

80-100

100-120

0.050

0.054

0.059

0.077

0.095

Page 16: Analisa Biaya Alat (1)

B3. Biaya Pemeliharaan (Maintenance Cost)

- perbaikan kerusakan

- pembersihan

- pengecatan

traktor : 1.2 % P/100 jam

pemeliharaan engine dari mesin pengolahan hasil pertanian: 1.2% (P-S)/100 jam

perbaikan dari mesin pengolahan hasil pertanian : 5% P/tahun

pemeliharaan bajak garu : 2% (P-S)/100 jam

Secara umum biaya pemeliharaan dihitung sebagai berikut:

-

-

-

-

Page 17: Analisa Biaya Alat (1)

B4. Biaya Operator

- dibayar per satuan waktu : per jam, harian, mingguan, bulanan

Rp./jam, Rp./hari, Rp./bulan.

- dibayar berdasarkan luas olahan : Rp./ha

- dibayar berdasarkan jumlah produk : Rp/ton, Rp./bungkus

B5. Biaya Hal-hal Khusus

- penggantian suku cadang bernilai tinggi

- penggantian ban

Biaya ban (Rp./Jam) = ------------------------------ Biaya penggantian ban

Perkiraan umur ban

Contoh : sepasang ban belakang traktor perlu diganti setiap 2800 jam.

Biaya penggantian adalah Rp. 2 000 000

Biaya ban = 2 000 000 / 2 800 = Rp. 714.30/jam

Page 18: Analisa Biaya Alat (1)

C. Biaya Total

Biaya Total = = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap

per tahun per jam

Perlu menyamakan satuan, misalnya menjadi Rp./jam

B = ---------- + BTT BT

x

dimana:

B : biaya total (Rp./jam)

BT : biaya tetap (Rp./tahun)

BTT : biaya tidak tetap (Rp./jam)

x : perkiraan jam kerja per tahun (jam/tahun)

Page 19: Analisa Biaya Alat (1)

D. Biaya Pokok Mesin

Biaya yang dikeluarkan oleh sebuah mesin untuk membuat

satu unit produk

• Rp/kg

• Rp/unit

• Rp/liter

• Rp/ha

Bp : Biaya Pokok (Rp/unit, Rp./kg, Rp/l, Rp./ha)

B : Biaya Total (Rp./jam)

k : Kapasitas kerja (unit/jam, kg/jam, l/jam, ha/jam)

BP = B

k

Page 20: Analisa Biaya Alat (1)

BTT

k

Bp

x

Bp =

BT

x

k

+ BTT Semakin tinggi jam kerja mesin per tahun

maka biaya pokok semakin rendah

Page 21: Analisa Biaya Alat (1)

Contoh

Alat pencetak/pembuat mie

Harga : Rp 5.000.000

Umur : 10 tahun

Nilai Akhir (S) : Rp 500.000

Daya : 1.5 HP

Konsumsi Bahan bakar : 2 liter/jam/HP

Harga Bahan Bakar : Rp 4500/liter

Jam Kerja per tahun : 1200 jam/tahun

Biaya Perawatan : Rp 200.000/200 jam

Biaya Gudang : 1% dari Harga/tahun

Bunga pinjaman : 12%/tahun

Biaya operasional alat : ????

Kapasitas alat : 20 kg/ menit

Biaya pokok : Rp……/kg mie

Page 22: Analisa Biaya Alat (1)

Biaya Pokok Suatu Gabungan Alat/Mesin

Satu unit mesin dapat terdiri dari beberapa bagian/alat yang

memiliki data teknis dan ekonomis terpisah seperti :

- harga

- umur ekonomis

- kapasitas

- jam pemakaian per tahun

Kelompok I

Alat/mesin yang selalu bekerja bersama dan merupakan gabungan yang tak

terpisahkan sehingga memiliki kapasitas kerja yang sama dan jam

kerja yang sama

Contoh : Alat pengering terdiri dari bagian pengeringan (dryer) dan

penggerak kipas (motor). Kedua bagian ini memiliki umur

ekonomis yang berbeda tetapi jam kerja dan kapasitas yang sama

BT1 + BT2 -------------- + BTT1 + BTT2 x

Bp = ----------------------------------------- k

Page 23: Analisa Biaya Alat (1)

Alat pengering :

Harga baru Rp. 4.5 juta, umur ekonomis 5 tahun. Untuk mengeringkan

tandan sawit kosong dengan kapasitas 1.5 ton, dan memerlukan waktu 8 jam

untuk menghasilkan tingkat kekeringan yang diharapkan (kadar air tertentu).

Perkiraan jam kerja 1500 jam/tahun. Setiap hari rata-rata bekerja 8 jam.

Kebutuhan bahan bakar minyak tanah 2 liter/jam.

Motor Pengerak (untuk menggerakkan blower):

Harga baru Rp. 3 juta, umur ekonomis 8 tahun. Untuk beroperasi memerlukan

bahan bakar solar sebanyak 5 liter per hari. Pelumas diganti setiap 25 jam

sebanyak 2 liter.

Operator yang dibutuhkan 1 orang dengan upah Rp. 20000/hari. Biaya

bangunan 1% P (alat pengering+motor). Harga minyak tanah Rp. 2000/liter,

solar Rp. 4500/liter dan oli Rp. 20000/liter.

Berapa biaya pengeringan untuk setiap kg tandan sawit kosong jika tingkat

bunga modal yang berlaku 12 % per tahun dan nilai akhir mesin keseluruhan

10 % dari harga baru. Penyusutan dihitung dengan metoda garis lurus dengan

menggunakan nilai crf.

Contoh Kelompok I

Page 24: Analisa Biaya Alat (1)

Item Satuan Alat Pengering Motor Penggerak

Harga Rp 4,500,000 3,000,000

Umur Ekonomis Tahun 5 8

Kapasitas (k) kg/jam 187.50

Minyak Tanah l/jam 2 -

Solar l/hari - 5

Pelumas l/jam - 0.08

Jam Kerja (x) Jam/Th 1,500 1,500

Waktu kerja Jam/hr 8 8

Bahan bakar Rp/liter 2,000 4,500

Pelumas Rp/liter 20,000

Upah Operator Rp/hari 20,000 -

Biaya Bangunan % P 1 1

1.5 ton/8 jam

2 l / 25 jam

Page 25: Analisa Biaya Alat (1)

Penyelesaian :

1. Biaya alat pengering

Biaya tetap (Rp./tahun)

Biaya penyusutan = (P – S) crf = (4,500,000 – 450,000) (A/P, 12% ,5)

= Biaya bangunan = 0,01 x 4,500,000 =

Total biaya tetap = (Rp./tahun)

Biaya tidak tetap (Rp./jam)

Biaya bahan bakar = 2 l/jam x Rp 2000/l =

Biaya operator = Rp. 20000/8 jam =

Total biaya tidak tetap = (Rp/jam)

Page 26: Analisa Biaya Alat (1)

2. Biaya motor pengerak

Biaya tetap (Rp/tahun) :

Biaya penyusutan = (3,000,000 – 300,000) (A/P, 12, 8)

Biaya bangunan = 0.01 x Rp. 3,000,000

=

Total biaya tetap = (Rp./tahun)

Biaya tidak tetap (Rp./jam) :

=

Biaya bahan bakar = ((5 l)/(8 jam)) (Rp. 4500/l) =

Biaya pelumas = (2 l)/(25 jam) (Rp. 20000/l) =

Total biaya tak tetap = (Rp./jam)

Page 27: Analisa Biaya Alat (1)

Kapasitas alat = (1.5 ton) / (8 jam)

= 187.5 kg/jam

Jumlah jam kerja dalam 1 tahun = 1500 jam

Biaya pokok pengeringan gabah:

BT1 + BT2 ----------------- + BTT1 + BTT2

x Bp =

k

+ +

= =

Jadi biaya pokok pengeringan gabah = Rp. /kg

+

Page 28: Analisa Biaya Alat (1)

Kelompok II

Alat/mesin yang terpisah namun dapat digunakan bersama-sama.

Rangkaian dan jenis mesin yang digunakan tergantung pada

proses produksi

BT1

X1

+ BTT1

BT2

X2

+ BTT2

BT3

X3

+ BTT3

+ k3

+ k2 k1

Bp =

-

Page 29: Analisa Biaya Alat (1)

Contoh :

Limbah sawit berupa tanda kosong dapat diolah menjadi briket. Proses

pengolahan sampai menjadi briket adalah pencacahan,pengeringan dan

pencetakan. Akan dianalisa biaya pembuatan briket tandan kosong agar dapat

diketahui harga produksinya.

Alat yang digunakan adalah pencacah,pengering dan pencetak

Harga alat pencacah Rp 20 juta, umur ekonomis 12 tahun, nilai sisa (akhir)

Rp 1 juta dengan kapasitas 1 ton tandan kosong segar per jam. Biaya variabel

per jam adalah Rp 5.000,-

Harga alat pengering Rp 50 juta, umur ekonomis 20 tahun, nilai sisa

diperkirakan 5% dari harga awal, kapasitas 50 ton per 6 jam, rendemen 60%

(100 kg tandan cacah segar akan menghasilkan 60 kg tandan cacah kering).

Biaya variabel per jam Rp 10.000,-

Harga alat pencetak briket Rp 10 juta dengan umur ekonomi 10 tahun, nilai

sisa 10% dari harga awal, kapasitas 5 ton per jam, rendemen 90%. Biaya

variabel per jam Rp 7.500,-

Bila bunga modal 10 % , jam kerja 8 jam/hari dengan waktu operasi 120

hari/tahun, tentukan biaya pokok pembuatan briket tandan kosong