analisa aliran material - dimasyw.weblog.esaunggul.ac.id...3 tahapan aliran proses produksi •...

74
Analisa Aliran Material Learning Objectives Memahami pentingnya aliran material yang baik, penggunaan teknik-teknik analisa aliran material dengan memperhatikan berbagai kemungkinan pola aliran material 1

Upload: others

Post on 08-Mar-2020

100 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Analisa Aliran Material

Learning Objectives

Memahami pentingnya aliran material yang baik, penggunaan teknik-teknik analisa aliranmaterial dengan memperhatikan berbagaikemungkinan pola aliran material

1

Topics

Pola Aliran MaterialMenggambarkan macam-macam pola aliran material

Perencanaan Aliran MaterialPenggunaan teknik-teknik serta menganalisa aliran material

2

3 Tahapan Aliran ProsesProduksi

• Gerakan perpindahan semua elemen material, mulai dari sumber asalnya menuju pabrik yang mengelola.

• Gerakan perpindahan material, part di dalam dan sekitar pabrik selama proses produksi.

• Gerakan perpindahan yang meliputi alat, distribusi produk jasa menuju lokasi konsumen.

3

Tahapan Aliran MaterialSupplier-pabrik-konsumen

Aliran material Masuk dari sumber ke pabrik

Aliran material keluar dari pabrik ke pasar

SupplierKonsumen

Aliran material di dalam pabrik

4

Unsur Pembentuk Pabrik

Plant

Departments

Workstation

Man, Machine, Material, Method, Money5

Effective Flow

Between departments

Effective Flow Within departments

Effective Flow Within workstation

Flow PlanningEffective Flow Planning is a hierarchical planning process

6

Prinsip-prinsip Aliran Bahan

1. Memaksimalkan lintasan aliran langsung yaitualiran yang tidak mengalami pemotongan(uninterupted flow path).

2. Meminimalkan aliran dapat dilakukandengan cara menyederhanakan aliran kerja.

3. Meminimalkan biaya akibat perpindahanbahan.

7

A B C D

E F G H

A F C H

E B D G

Lintasan aliran langsung (Uninterupted flow path)

Aliran yang mengalami pemotongan

Memaksimalkan Lintasan AliranLangsung

8

Flow Pattern

Flow within workstationFlow within Departments Flow Between Department

9

Macam-macam Pola Aliran Material pada Stasiun Kerja

Simultaneous implies coordinated use of hands,

arms and feet.

Symmetrical coordination of movements about

the center of the body

Natural continuous, curved and make use

of momentum

Rhytmical and Habitual reduced mental, eye and muscle

fatique and strain.

10

Flow Within Departments

1. Product Departments End to end Back to back Front to front Circular and odd angle2. Process Departments Parallel Perpendicular Diagonal

11

Product Department

• End to end, back to back and odd angleflow pattern are indicate of product departement where one operator works at each workstation.

End to end

Back to back

Odd angle flow pattern

12

Product Department

Front to front flow patternsare used when operator works on two workstations.

• Circular flow pattern

are used when one operator works on more than 2 stations.

Front to front

circular

13

Process Department

• In process dept, little flow should occurbetween workstations within dept. flowtypically occurs between workstation andaisles.

• The determination of the preferredworkstation-aisle arrangement pattern isdependent on the interactions amongworkstation areas, available space and size ofthe material to be handled.

14

Parallel

aisle

aisle

aisle

perpendicular

aisle

aisle

Diagonal

Flow within Process Departement

15

Flow between Departments

• Flow between dept is a criterion often used to evaluate overall flow within a facility.

• Flow typically consist of a combination of the four general flow patterns.

• An important consideration in combining the flow patterns in fig is the location of the entrance and exit.

16

As a result of the plot plan or building construction, the location of the entrance (receiving dept) and exit (shipping dept) is often fixed at a given location and flow within the facility conforms to these restriction.

17

FLOW, SPACE, AND ACTIVITY RELATIONSHIPS

Straight line U-shaped

S-shaped

W-shaped

18

At the same location

On adjacent sides

On the same side but at opposite ends

On opposite sides19

Pola Aliran Umum

Straight Line

Serpentine atau zigzag shape ( S-Shape)

U-Shaped

Circular

Odd Angle

20

Straight Line

Pola ini umum dipakai pada prosesproduksi yang berlangsung sangat singkatdan sederhana.

Dengan pola ini akan diperoleh :– Jarak yang terpendek antara dua titik.–Proses produksi berlangsung pada garis lurus– Total jarak perpindahan bahan kecil

1 2 3 4 ……….. n

21

Serpentine (S-shape) atau zig zagshape

• Pola ini cocok untuk aliran produksiyang panjang sehingga harusdibelokkan.

• Secara otomatis hal itu dapat mengatasiketerbatasan area, bentuk dan ukuranbangunan pabrik yang ada.

1

2 3

4 5

6

22

U-Shape

Keadaan ini dapat mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan mempermudah pengawasan keluar-masuknya material dari dan ke pabrik.

Pola ini dipakai bila dikehendaki titik akhir dan titik awal proses produksi berada pada lokasi yang sama.

1

6 5

2 3

4

23

Circular

Hal ini baik apabila bagian penerimaan dan pengiriman material atau produk jadi direncanakan berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang bersangkutan.

Pola ini dipergunakan bila dikehendaki lokasi pengembalian material dan produk berada pada titik sama yaitu awal aliran produksi berlangsung.

1

6 5

23

4

INPUT

OUTPUT

24

Odd Angle

Pola ini umum digunakan pada kondisiberikut :

Proses handling dilaksanakan secaramekanis

Keterbatasan ruangan menyebabkan polaaliran yang lain terpaksa tidak dapatditerapkan.

Dikehendaki adanya pola aliran yang tetapdari fasilitas-fasilitas produksi yang ada

25

Odd Angle

• Pola ini akan memberikan lintasan yang pendek sehingga terasa kemanfaatannyauntuk area yang sangat terbatas.

1

6

5

2

3

4

26

POLA ALIRAN BAHAN UNTUK PROSES

PERAKITAN (ASSEMBLY)

Terdapat tiga macam pola yang umum digunakan, yaitu :

Combination Assembly Line

Tree Assembly Line Pattern

Dendretic Assembly Line Pattern

Overhead Assembly line Pattern

27

COMBINATION ASSEMBLY LINE

Pada pola ini, main assembly line akan disupply dari sejumlah sub-assembly atau part line.

Sub assembly berada pada sisi-sisi yang sama.

Main assembly akan berada pada jalan lintasan

Pola ini akan membutuhkan lintasan panjang.

Sub-assembly Line

Main assembly Line

28

TREE ASSEMBLY LINE PATTERN

o Pada pola ini, sub assembly line akan berada pada dua sisi dari main assembly line.

o Kondisi itu bermanfaat untuk memperpendek main-assembly line.

o Main assembly line akan berada pada bagian tengah pabrik.

Sub-assembly Line

Main assembly Line

Sub-assembly Line 29

DENDRETIC ASSEMBLY LINE PATTERNo Pola ini lebih teratur dibanding 2 pola sebelumnya.

o Pada tiap bagian dapat berlangsung operasi sepanjang lintasan produksi sampai menuju produksi yang lengkap untuk proses assembling.

Produk JadiInput

30

OVERHEAD ASSEMBLY LINE PATTERN

Sebenarnya pola ini bukan merupakan suatu assembly line pattern, melainkan merupakan sejumlah pattern yang sama atau tidak sama yang terletak pada tingkat yang berlainan.

31

POLA ALIRAN MATERIAL PROSES PERAKITAN

32

– Overhead assembly line• Stringht line arrangement

Sumbu dari mesin sejajar dengan sumbu dari lintasannya, sesuai ditetapkanuntuk pabrik dengan panjang yang cukup dan lebar yang kurang.

• Diagonal arrangementSumbu mesin akan membuat sudut tertentu (30-45derajat) dengan lintasan.Untuk pabrik yang memiliki areal dengan panjang yang relative pendek &lebar yang besar akan sesuai dengan pengaturan ini .

32

POLA ALIRAN MATERIAL PROSES PERAKITAN

– Overhead assembly line• Perpendicular arrangement

Pengaturan mesin dilakukan tegak lurus dengan sumbu dari jalanlintasan. Seperti halnya dengan Diagonal arrangement, material dapatdikirim/diambil melalui dua sisi jalan lintasan yang ada. Bila lebar areamencukupi, maka pengaturan tipe ini lebih baik dari pada tipe diagonal.

33

POLA ALIRAN MATERIAL PROSES PERAKITAN

34

– Overhead assembly line• Circular arrangement

Pengaturan mesin macam ini akan bermafaat bila seorang operatordapat mengoperasikan lebih dari 1 buah mesin. Mesin-mesin (umunyamesin khusus) akan diletakkan disekeliling lingkaran dengan operator

(lebih sebagai pengawas) berada dipusat lingkaran tersebut .

34

Faktor-faktor pada aliran bahan

Karakteristik bahan yang dikerjakan dan dipindahkan

Peralatan pemindahan bahan yang dipakai

Gerakan-gerakan kerja dari operator

Fasilitas yang diperlukan untuk operasi produksi

Lokasi departemen penerimaan dan pengiriman bahan

Macam jalan, lebar yang dibutuhkan

Bentuk bangunan pabrik yang direncanakan, fleksibilitas dan kemungkinan adanya ekspansi dll

35

Tahapan Perencanaan Aliran Material

1. Identifikasi dan amati seluruh elemen yang akan bergerak mengalir melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada. Seperti : material, skrap, tenaga kerja, peralatan produksi, informasi, dll

2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk masing-masing elemen yang ada.

3. Amati perencanaan proses manufakturing dan teliti urutan proses pengerjaan benda kerja mulai dari awal hingga menjadi produk akhir.

36

Tahapan Perencanaan Aliran Material (cont.)

4. Perhatikan faktor-faktor yang secara erat akan berkaitan dengan aliran elemen produksi.

5. Buat beberapa alternatif pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi (machine arrangement), proses produksi, dll

6. Buat analisa teknik untuk memilih alternatif aliran bahan dan penempatan lokasi dari fasilitas produksi yang ada sehingga didapat yang paling tepat.

37

Teknik Konvensional

Ada beberapa teknik konvensional yang umum dipakai untuk proses perencanaan aliran bahan, sebagai berikut :

Operation Process Chart

Flow Process Chart

Multi Product & Activity Proccess Chart

Flow Diagram

38

Tools Khusus

Ada beberapa tools yang lebih khusus Dipakai untuk mengevaluasi dan menganalisa aliran bahan untuk perancangan lay out, yaitu :

• Assembly Chart

• String Diagram

• Multiproduct Process Chart

• From to Chart

• Material Handling Planning Sheet

• Activity Relationship Chart

39

String Diagram

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke lokasi lain.

• Dengan menggunakan skala tertentu, panjang tali dapat menunjukkan jarak lintasan yang harus ditempuh untuk memindahkan bahan tersebut.

• Dengan mengamati jumlah tali yang melintas pada satu lokasi dapat diperkirakan kemunkinan terjadinya kemacetan atau bottleneck pada lokasi tersebut.

40

String Diagram: Product Lay Out

41

Gu

da

ng B

aha

nB

aku

Gu

da

ng P

rod

uk

Jad

i

Press Mill Heat Grind Paint Insp Pack

1

1

2

2

3

3

4

4

5

5

6

6

7

7

Cast Grind Mill Drill Braze Insp Pack

Aliran Produk 1 Aliran Produk 2

String Diagram: Process Lay Out

42

Gu

da

ng B

aha

nB

aku

Gu

da

ng P

rod

uk

Jad

i

Foundry

Heat

Grinding

Paint

Inspec

1

1

225

3

4

5

3

4

6

7

Press

MillingBranze

Drilling Pack

Aliran Produk 1 Aliran Produk 2

• MPPC merupakan peta yang digunakan untuk menganalisis aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan pabrik baru dan mempunyai keterkaitan erat dengan Peta Proses Operasi.

• Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan.

Multi Product Process Chart (MPPC)

43

Multi Product Process Chart (MPPC)

• Menganalisa efisiensi lintasan dengan menilai ada tidaknya arus balik pada tiap lintasan. Untuk meningkatkan efisiensi lintasan, backtracking harus diminimalkan.

• Memahami aliran proses untuk tiap jenis komponen dan mengetahui jumlah mesin teoritis yang dibutuhkan untuk tiap jenis mesin serta total jumlah mesin yang akan digunakan.

44

Ilustrasi MPPC

Mesin P1 P2 P3 total

M1 3

M2 3

M3 4

M4 3

M5 3

Langkah

Aktual

6 6 8 20

6/3/2016 45

From to Chart

• Merupakan suatu teknik konvensional untukperencanaan tata letak dan pemindahan bahandalam suatu proses produksi.

• Teknik ini berguna untuk kondisi job shop, bengkelpemesinan dan lain-lain.

• Biasanya menunjukan ukuran aliran bahan antaralokasi yang terlibat misalnya jumlah satuan biaya, beban, jarak, berat , volume atau faktor lain ataukombinasi dari beberapa faktor.

46

FROM TO CHART (FTC)

Kegunaan dari FTC antara lain adalah : Untuk menganalisis perpindahan barang

Untuk perencanaan pola aliran

Untuk mengukur pola efisiensi aliran

Menunjukkan ketergantungan suatu aktivitas dengan aktivitas lainnya

Menrencanakan hubungan antara sejumlah produk, bagian, dllnya

Menggambarkan jumlah hubungan kuantitatif antra aktivitas &pergerakkan diantaranya

Memperpendek jarak perjalanan dalam suatu proses

47

Tabel 1. Volume Material yang Dipindahkan danAliran pemindahannya

Product Group

% of

handling

volume

Depart Flow

Sequence

I 20 A-B-C-D-E-F-G-H-I

II 20 A-C-D-F-G-I

III 25 A-D-B-E-H-F-I

IV 20 A-C-D-B-E-G-I

V 5 A-E-F-G-H-I

VI 5 A-D-C-B-F-G-H-I

VII 5 A-C-D-H-D-G-I

48

• Berdasarkan data tersebut dibuat From to Chart dengan model matriks, dengan letak departemen pada iterasi ke 1 disusun secara sembarang. Pada contoh ini dibuat susunan A-B-C-D-E-F-G-H-I, sbb :

From toProduk yang

dipindahkanvolume

A-B I 20

A-C II, IV, VII 20 + 20 + 5 = 45

A-D III, VI 25 + 5 = 30

A-E V 5

B-C I 20

B-D - 0

dst

49

Tabel 2. FTC % volume material yang dipindahkanantar departemen (Trial 1)

To

fromA B C D E F G H I Total

A 20 45 30 5 100

B 20 45 5 70

C 5 65 70

D 45 5 20 20 5 5 100

E 25 20 25 70

F 50 25 75

G 30 45 75

H 5 25 30 60

I

Total 70 70 100 70 75 75 30 100 620

50

Analisa Momen

• Berdasarkan FTC tersebut dapat dilakukan analisa momen yang diperoleh dari perkalian antara % volume material yang dipindahkan dengan jarak terhadap diagonal matriks tersebut.

• Pada analisa momen ini diasumsikan bahwa perpindahan bolak-balik (backforward) akan dikenakan penalti. Karena backward merupakan hal yang harus dihindari dan diminimalkan.

• Pada contoh ini penalti backward adalah 2 untuk tiap satu jarak dari diagonal dan untuk forward adalah 1 untuk tiap satu jarak dari diagonal.

51

Tabel 3. Analisa Momen Trial 1

Forward

Distance from diagonal

Backward

Distance from

diagonal

1. (20+20+65+20+24+50+30+30)x1 = 260 1. (5+5)x2 =20

2. (45+20+20+45)x2 = 260 2.(45+25)x4 = 280

3. (30+45+5+25+25)x3 = 390 3. (0)x6 = 0

4. (5+5+5)x4 = 60 4. (5)x8 = 40

5. (0)x5 = 0 5.(0)x10 = 0

6. (0)x6 = 0 6. (0)x12 = 0

Total forward dan backward = 970+340 =1.310

52

Trial ke-2

• Analisis selanjutnya adalah mencoba untuk mengurangi momen backward sekecil mungkin sehingga dipenuhi persyaratan minimal untuk backtracking dari proses produksi yang berlangsung.

• Untuk itu dilakukan trial 2 dengan susunan departemen A-C-D-B-E-F-G-H-I didapat FTC dan analisa momen sebagai berikut :

53

Tabel 2. FTC % volume material yang dipindahkan antardepartemen (Trial 2)

To

fromA C D B E F G H I Total

A 45 30 20 5 100

C 65 5 70

D 5 45 20 5 20 5 70

B 20 45 5 70

E 25 25 20 70

F 5 25 30 60

G 50 25 75

H 30 45 75

I

Total 70 100 70 70 60 75 75 100 620

54

Tabel 5. Analisa Momen Trial 2

Forward

Distance from diagonal

Backward Distance

from diagonal

1. (45+65+45+45+25+25+50+45)x1 = 345 1. (5+5)x2 =10

2. (30+5+20+25+25)x2 = 210 2.(45+25)x4 = 280

3. (30+45+5+25+25)x3 = 240 3.(0)x6 = 0

4. (5+5+5)x4 = 100 4. (5)x8 = 40

5. (0)x5 = 25 5.(0)x10 = 0

6. (0)x6 = 0 6. (0)x12 = 0

Total = 920 Total = 240

Total forward dan backward = 920 + 240 = 1.160

55

Analisa Trial ke-2

• Dari trial 2 didapat angka momen yang lebih kecil utuk backward, dengan demikian susunan departemen pada trial 2 adalah lebih baik dari susunan departemen pada trial 1

• Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dapat dilakukan trial 3 dengan mengubah susunan departemen. Dan seterusnya.

56

From To Chart Inflow

FTC inflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Pada FTC inflow, matriks diisi dengan rasio dari :

Nilai pada sel matriks yang terisi (dari FTC Biaya)Total kolom dimana sel tersebut berada

57

Tabel 6. From to Chart Biaya (dalam $)

To from RM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total

RM 208 216 424

Saw 120 576 696

Lathe 160 528 688

Drill 96 80 288 464

Mill 128 832 960

Insp 160 384 544

Pack 256 256

FG 0

Total 0 208 376 504 1184 1120 384 256 4032

58

Tabel 7. From to Chart Inflow

To

fromRM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total

RM 1 0.43 1.43

Saw 0.32 0.49 0.81

Lathe 0.32 0.45 0.76

Drill 0.26 0.07 0.26 0.58

Mill 0.25 0.74 1

Insp 0.43 1 1.43

Pack 1 1

FG 0

Total 1 1 1 1 1 1 1 1 7

59

FTC Outflow

FTC outflow dapat dibuat berdasarkan hasil perhitungan FTC biaya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Pada FTC outflow, matriks diisi dengan rasio dari :

Nilai pada sel matriks yang terisi pada kolom X (dari FTC Biaya)Total kolom dimana mesin tersebut menjadi mesin tujuan

60

Tabel 8. From to chart outflow

To

fromRM Saw Lathe Drill Mill Insp Pack FG Total

RM 0.29 0.46 0.75

Saw 0.17 0.6 0.77

Lathe 0.34 0.55 0.89

Drill 0.14 0.08 0.53 0.75

Mill 0.28 0.53 0.81

Insp 0.23 1.5 1.78

Pack

FG 0

Total 0 0.29 0.54 1.07 1.23 2.06 1.5

61

Skala Prioritas

• Merupakan skala yang menunjukkan derajat kepentingan antar mesin-mesin produksi maupun antar mesin dan gudang.

• Ada dua macam skala prioritas, yaitu skala prioritas inflow yang dibuat berdasarkan FTC inflow dan skala prioritas outflow yang dibuat berdasarkan FTC outflow.

• Untuk membantu menentukan kegiatan yang harus diletakkan berdekatan atau tidak, telah ditetapkan satu pengelompokkan derajat kedekatan.

62

Tabel 9. Derajat kedekatan dan range nilai

Hubungan Deskripsi Range Nilai

A

Mulak perlu kegiatan-kegiatan

tersebut berdampingan satu dengan

lainnya.

0.45 –

ESangat penting kegiatan-kegiatan

tersebut saling berdekatan0.25 – 0.44

IPenting kegiatan-kegiatan tersebut

saling berdekatan0.2 – 0.24

OKegiatan biasa atau umum dimana

saja tidak ada masalah0.1 – 0.19

UTidak perlu adanya keterkaitan

geografis apaun0.01 – 0.09

63

Skala Prioritas

• Pengisian derajat kedekatan pada tabel skala prioritas berdasarkan angka-angka atau koefisien dari FTC inflow dan FTC outflow dengan berdasarkan range nilai untuk masing-masing derajat kedekatan.

• Penentuan range nilai tidak baku. Range nilai untuk masing-masing FTC infow dan FTC outflow dapat berbeda satu dengan lainnya.

64

Tabel 10. Skala Prioritas Outflow

NoNama

mesin

Hubungan

A E I O U

1 RM 40.46 20.29

2 Saw 50.6 30.17

3 Lathe 50.55 40.34

4 Drill 60.63 30.14 50.08

5 Mill 61.53 40.28

6 Ins 71.5 30.23

7 Packing 81

8 FG 8

65

66

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM

• Adalah suatu diagram yang digunakan untukmengambarkan (secara grafis) aliran material,produk, informasi, manusia dan sebagainya ataujuga bisa dipergunakan untuk mengambarkanhubungan kerja antara satu departemen (fasilitaskerja) dengan departemen lainnya.

• Lokasi dari departemen ditunjukkan berupalingkaran-lingkaran, dimana jaraknya adalah 1(segitiga sama sisi dengan panjang sisi = 1)sedangkan luas area yang diperlukan diabaikan.

67

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM

No kompStasiun kerja

R E F B A C D S

1 O-1 O-6 O-3 O-2 O-5 O-4 O-7

2 O-1 O-2 O-5 O-4 O-3 O-6

3 O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 O-6 O-7 O-8

4 O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 O-6

5 O-1 O-3 O-2 O-4 O-5

68

TRIANGULAR FLOW DIAGRAMLangkah berikutnya membuat analisis aliran material/komponen darisatu mesin (departemen) menuju mesin (departemen) yang lain.Pertimbangan mengenai berat atau ukuran material, jumlah atauvolume yang dipindahkan dsbnya akan menentukan total perpindahanyang akan dilaksanakan. Analisis dibuat dalam bentuk “kartu aliran”flow card.

PT.X KARTU ALIRAN tgl :5 Feb 06dibuat :Nur

ket : aliran material dari D ke S

No. Komp

Jml Pcs part perproduk unit/periode

Berat Komp (kg/unit)

Total Berat (kg)

3 1000 2 2000

4 1000 5 5000

5 2000 4 8000

Total 15000

6/3/2016 69

TRIANGULAR FLOW DIAGRAMSelanjutnya buat table rekapitulasi sesuai dengan pengelompokkan titik awalpemindahan yang sama.

Titik awal

pemindahan

Hubungan aliran

pemindahanNo komp yg dipindahkan Berat total seluruh

R

R-A 1 5000

R-B 2 6000

R-C 5 8000

R-E 3 2000

R-F 4 5000

A

A-B 1 5000

A-C 3 dan 4 7000

A-D 5 8000

A-S 2 6000

BB-A 3 2000

B-D 1 dan 2 11000

CC-A 2 dan 5 14000

C-D 3 dan 4 7000

D

D-C 2 6000

D-F 1 5000

D-S 3,4 dan 5 15000

E E-F 3 2000

F

F-A 4 5000

F-B 3 2000

F-S 1 5000

70

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM

Berikutnya, gambar aliran yang telah dianalisis langkah 1dan 2

Kemudian lakukan analisa hubungan departemen

Lakukan kembali langkah-langkah diatas hingga diperolehtotal nilai hubungan yang lebih kecil (optimal)

Terakhir adalah menerapkan layout sebenarnyadidasarkan atas analisis nilai hubungan antar departemenyang memberikan hasil optimal.

71

TRIANGULAR FLOW DIAGRAM

72

Titik awal pemindahan

hubungan aliran

pemindahanBerat total

seluruh Jarak BeratxJarak Jumlah

R

R-A 5000 1 5000

30380

R-B 6000 1.73 10380

R-C 8000 1 8000

R-E 2000 1 2000

R-F 5000 1 5000

A

A-B 5000 1 5000

43900A-C 7000 1 7000

A-D 8000 2 16000

A-S 6000 2.65 15900

BB-A 2000 1 2000

21030B-D 11000 1.73 19030

CC-A 14000 1 14000

21000C-D 7000 1 7000

D

D-C 6000 1 6000

26000D-F 5000 1 5000

D-S 15000 1 15000

E E-F 2000 1 2000 2000

F

F-A 5000 1.73 8650

17650F-B 2000 2 4000

F-S 5000 1 5000

Total nilai hub 161960

Exercise1. Suatu perusahaan memproduksi 7 jenis produk, dari hasil

pengamatan diketahui beberapa data seperti pada tabelberikut ini :

Product % of Handling

Volume

Depart Flow Squence

A 5 R- II – III – VII – III – VI – Warehouse

B 20 R – I – II – III – IV – V – VI – VII –

Warehouse

C 25 R – III – I – IV – VII – V – Warehouse

D 20 R – II – III – I – IV – VI – Warehouse

E 5 R – IV – V – VI – VII – Warehouse

F 20 R – II – III – V – VI – Warehouse

G 5 R – III – II – I – V- VI – VII – Warehouse

73

Pertanyaan :

– Berdasarkan % of handling volume, buatlah FTC dengan susunan departemen sebagai berikut : Receiving – I – II – III – IV – V – VI –VII – Warehouse. Lakukan analisa momen bila forward diberi bobot 1 dan backward diberi bobot 2.

– Lakukan trial ke-2 dengan memindahkan 2 departemen yang sebaiknya dipindah. Berikan alasan mengapa anda memindahkan ke-2 departemen dimaksud.

74