anak dibawah lima tahun. balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/bab...

38
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1. Pengertian Balita Balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang berada dalam rentang usia tertentu. Usia balita dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu golongan usia bayi (0-2 tahun), golongan balita (2-3 tahun) dan golongan prasekolah (>3-5 tahun). Adapun menurut WHO, kelompok usia balita adalah 0-60 bulan (Andriani dan Wirjatmadi, 2012). Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah(3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh pada orangtua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan (Setyawati dan Hartini, 2018). Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan), pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi sekresi (Marmi dan Rahardjo, 2015). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel- sel otak masih berlangsung, dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita

1. Pengertian Balita

Balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang

berada dalam rentang usia tertentu. Usia balita dapat dikelompokkan menjadi tiga

golongan yaitu golongan usia bayi (0-2 tahun), golongan balita (2-3 tahun) dan

golongan prasekolah (>3-5 tahun). Adapun menurut WHO, kelompok usia balita

adalah 0-60 bulan (Andriani dan Wirjatmadi, 2012). Anak balita adalah anak

yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian

anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi anak usia 1-3 tahun

(batita) dan anak prasekolah(3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung

penuh pada orangtua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air

dan makan (Setyawati dan Hartini, 2018).

Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan), pada

masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam

perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi sekresi (Marmi

dan Rahardjo, 2015). Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada

masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan

mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir

terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-

sel otak masih berlangsung, dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan

cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.

Page 2: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

7

Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat

mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan,

mengenal huruf, hingga bersosialisaasi. Pada masa balita, perkembangan

kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan

intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan

berikutnya (Marmi dan Rahardjo, 2015).

Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang

manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu

keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa

tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak

akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan

(Setyawati dan Hartini, 2018).

2. Pertumbuhan Balita

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau

keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Kementrian

kesehatan RI, 2012). Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan dan besarnya sel

diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Whalley dan Wong

dalam Marmi dan Rahardjo, 2015). Pertumbuhan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu

perubahan ukuran, perubahan proposi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya

ciri-ciri baru. Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-

beda disetiap kelompok umur masing-masing organ juga mempunyai pola

pertumbuhan yang berbeda (Marmi dan Rahardjo, 2015).

Page 3: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

8

Penilaian tumbuh kembang meliputi evaluasi pertumbuhan fisis (kurva

atau grafik berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,lingkar dada, dan lingkar

perut), evaluasi pertumbuhan gigi geligi, evaluasi neurologis, dan perkembangan

sosial serta evaluasi keremajaan (Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

a. Pertumbuhan tinggi dan berat badan

Selama tahun kedua, angka penambahan berat badan adalah 0,25 kg/bulan.

Lalu, menjadi sekitar 2kg/bulan sampai berusia 10 tahun. Panjang rata-rata pada

akhir tahun pertama bertambah 50% (75 cm) dan menjadi dua kali lipat pada akhir

tahun keempat (100 cm). Nilai baku yang sering dipakai adalah grafik (peta

pertumbuhan atau growht chart) yang disusun oleh NCHS untuk berat badan dan

tinggi badan (Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

b. Perkembangan indra

Pada usia ini, kelima indra anak yaitu indra penglihatan, pendengaran,

pengecap, penciuman, peraba diharapkan sudah berfungsi optimal. Sejalan dengan

perkembangan kecerdasan dan banyaknya kata-kata yang ia dengar, anak usia

prasekolah sudah dapat berbicara dengan menggunakan kalimat lengkap yang

sederhana (Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

c. Pertumbuhan gigi

Pembentukkan struktur gigi yang sehat dan sempurna dimungkinkan

dengan gizi yang cukup protein, kalsium, fosfat dan vitamin (terutama vitamin C

dan D). Klasifikasi gigi dimulai pada umur janin lima bulan mencakup seluruh

gigi susu. Erupsi gigi yang terlambat dapat ditemukan pada hipotiroidisme,

gangguan gizi dan gangguan pertumbuhan (Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

Page 4: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

9

Terdapat perbedaan pertumbuhan pada balita yang mengalami gangguan

pertumbuhan dengan balita yang pertumbuhannya normal. Balita normal dan

balita dengan pertumbuhan terganggu pada awalnya mengalami tingkatan

pertumbuhan yang sama, biasanya hal ini terjadi pada usia bayi. Namun pada usia

balita perbedaan pertumbuhan akan terlihat. Pada balita yang mendapatkan asupan

gizi secara baik saat usia bayi dan janin akan tumbuh secara normal sesuai dengan

usianya. (Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

3. Kebutuhan Utama Tumbuh Kembang Anak

Pertumbuhan dan perkembangan buah hati menjadi perhatian orang tua.

Pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena

proses pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan. Setiap anak tidak

akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan

sebelumnya.Menurutnya, proses tumbuh kembang tiap anak harus berjalan

optimal dan tidak lepas dari tiga kebutuhan dasar yaitu Asuh, Asih dan Asah.

Setiap pertumbuhan anak disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya

perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak

dan serabut saraf. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan

perkembangan anak selanjutnya. Berikut merupakan tiga kebutuhan utama dalam

tumbuh dan kembang anak:

a. Asuh

Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya,

kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman, perawatan

kesehatan dini berupa imunisasi dan intervensi dini akan timbulnya gejala

penyakit.

Page 5: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

10

b. Asih

Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik

dan psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang,

diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk

kemandirian sangatlah penting untuk diberikan.

c. Asah

Cikal bakal proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan

sedini dan sesuai mungkin.Terutama pada usia 4 – 5 tahun pertama ( golden year)

sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang baik, kecerdasan, kemandirian,

keterampilan dan produktivitas yang baik.

4. Ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut (Kementerian Kesehatan RI,

2012) :

a. Perkembangan menimbulkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap

pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan

intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut

saraf. Seorang anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum

ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan

bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat,karena itu

perkembangan awal merupakan masa kritis karena akan menentukan

perkembangan selanjutnya.

Page 6: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

11

b. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang

berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisisk amupun perkembangan fungsi

organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

c. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,

terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,

bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Hampir tidak ada bayi yang sama dalam pertumbuhan,ada yang tetap

tumbuh kecil, tetapi ada juga yang menjadi besar, tumbuh secara berlebihan.

Diantara pertumbuhan tersebut dinamakan “pertumbuhan rata-rata” (Maryunani,

2010). Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain

(Kementrian kesehatan RI, 2012:5) :

a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

1) Ras/etnik atau bangsa

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki

faktor herediter ras/bangsa indonesia atau sebaliknya.

2) Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,

gemuk atau kurus.

Page 7: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

12

3) Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan masa remaja.

4) Jenis kelamin

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada

laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-

laki lebih cepat.

5) Genetik

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak

yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang

berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.

6) Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

b. Faktor luar (eksternal)

1) Faktor Prenatal

a) Gizi

Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan

mempengaruhi pertumbuhan janin.

b) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital

seperti club foot.

Page 8: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

13

c) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid, dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

d) Endokrin

Diabetes meilitus dapat menyebabkan mekrosomia, kardiomegali,

hiperplasia adrenal.

e) Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada

janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.

f) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,

Rubella, Sitomegalo Virus Herpers simpleks) dapat menyebabkan

kelainan pada janin ; katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental,

dan kelainan jantung kongenital.

g) Kelainan imunologi

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara

janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah

merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah

janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya

mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

Page 9: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

14

h) Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta

menyebabkan pertumbuhan terganggu.

i) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental

pada ibu hamil dan lain-lain.

2) Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia, dapat

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

a) Faktor pasca persalin

(1) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang

adekuat.

(2) Penyakit kronis/kelainan congenital

Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi pertumbuhan janin.

(3) Lingkungan fisis dan kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut

hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak

(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar

matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri,

rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan

anak.

Page 10: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

15

(4) Psikologis

Hubungan anak dengan prang sekitarnya. Seorang anak yang tidak

diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,

akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.

(5) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

(6) Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,

kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan

menghambat pertumbuhan anak.

(7) Lingkungan pengasuh

Pada lingkungan pengasuh, interaksi ibu-anak sangat

mempengaruhi tumbuh kembang anak.

(8) Stimulasi

Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam

keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,

keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

(9) Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat

pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

hormon pertumbuhan.

Page 11: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

16

B. Status Gizi

1. Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh

keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut

dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan atau

panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson dalam

Marmi dan Rahardjo, 2015). Jika keseimbangan tadi terganggu, misalnya

pengeluaran energi dan protein lebih banyak dibandingkan pemasukan maka akan

terjadi kekurangan energi protein, dan jika berlangsung lama akan timbul masalah

yang dikenal dengan KEP berat atau gizi buruk (Depkes RI dalam Marmi dan

Rahardjo, 2015).

2. Penilaian Status Gizi

Penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini

mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang

dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh

kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut

juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh

kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan

serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis

proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur

perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang

yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas dalam Marmi dan Rahardjo, 2015).

Page 12: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

17

Cara penilaian status gizi dilakuakan atas dasar anamnesis, pemeriksaan

fisik, data antopometri, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologik

(Kapita Selekta Kedokteran dalam Andriani dan Wirjatmadi, 2012):

a. Anamnesis

Cari informasi tentang riwayat nutrisi selama dalam kandungan, saat

kelahiran, keadaan waktu lahir (termasuk berat dan panjang badan), penyakit dan

kelainan yang diderita, data imunisasi, data keluarga, riwayat kontak dengan

pasien penyakit menular tertentu, riwayaat makanan, keadaan fisik ayah ibu

(Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

b. Pemeriksaan fisik

Perhatikan bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh, dan anggota

gerak. Keadaan mental anak apakah kompos mentis, cengeng atau apatik. Pada

kepala anak, perhatikan rambut (warna, tekstur, mudah dicabut), wajah (serupa

anak sehat, orang tua susah, wajah bulan), mata termasuk sinar mata (biasa, sayu,

apatis), bulu mata (biasa, lurus, panjang, jarang), dan gejala difesiensi vitamin A

serta mulut (stomatitis, noma). Pada toraks, periksa bentuk seperti gambang atau

ada takda rakitis. Abdomen dapat terlihat biasa atau membucit, periksa adanya

asites, hepatogemeli, dan splenomegali. Pada ekstremitas, perhatikan adanya

edema dan hipotrofi otot. Sedang pada kulit periksa tanda perdarahan,

hiperkeratosis, dermatosis dan crazy pavement. Beberapa pemeriksaan khas gizi

dapat dilakukan berupa cubit tebal (terhadap otot hipotrofi atau atrofi), cubit tipis

(terhadap jaringan lemak), dan subkutis cabut rambut (terindikasi pada terduga

KKP berat) (Kapita Selekta Kedokteran dalam Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

Page 13: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

18

c. Antropometri

Dasar utama dalam menilai pertumbuhan fisik anak adalah penilaian

menggunakan alat baku (standar). Untuk menjamin ketepatandan keakuratan

penilaian harus dilakukan dengan teliti dan rinci. Pengukuran perlu dilakukan

dalam kurun waktu tertentu untuk menilai kecepatan pertumbuhan (Marmi dan

Rahardjo, 2015) .

1) Berat badan

Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan

keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju

Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan

dilakukaninterfensi jika terjadi penyimpangan (Marmi dan Rahardjo, 2015). Berat

badan merupakan hasil peningkatan seluruh jaringan tulang, otot, lemak, cairan

tubuh dan lain-lainnya, merupakan indikator tunggal yang terbaik pada waktu ini

untuk keadaan gizi dan keadaan tumbuh kembang (Andriani dan Wirjatmadi,

2012). Menimbang anak dapat dilakukan dengan menggunakan kantong celana

timbang, kain sarung, atau keranjang. Harus selalu diingat bahwa sebelum anak

ditimbang, jarum menunjukkan skala 0 setelah ditambahkan kain sarung, atau

keranjang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan

anak antara lain (Andriani dan Wirjatmadi, 2012:228) :

a) Pemeriksaan alat timbang

Periksa dacin dengan seksama. Dacin yang adalah apabila bandul geser

berada pada pada posisi skala 0,0 kg, jarum penunjuk berada pada posisi

seimbang. Disamping itu, keadaan bandul geser tidak longgar terhadap tangkai

Page 14: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

19

dancin, olek karena itu perlu dilakukan penerapan terhadap timbangan yang

dipakai agak lama.

b) Anak balita yang ditimbang

Penimbangan pertama dilakukan pada balita yang tidak takut untuk

ditimbang. Balita yang akan ditimbang sebaiknya memakai pakaian seminim

mungkinatau seringanmungkin. Apabila hal ini tidak memungkinkan maka hasil

penimbangan harus dikoreksi denganberat kain balita yang ikut tertimbang. Jika

kondisi ini tetap tidak memungkinkan maka timbangan yang digunakan adalah

timbangan injak, dengan cara ibu ikut ditimbang bersama balitanya, kemudian

timbang ibunya saja. Hasil timbagan dihitung dengan mengurangi berat ibu dan

balita dengan berat ibu sendiri.

c) Keamanan

Faktor keamanan perlu diperhatikan, terutama letak timbangan. Hal ini,

dilakukan untuk menghindari balita yang ditimbang jatus dancin yang tidak

tergantung kuat.

d) Pengetahuan dasar petugas

Untuk memperlancar proses penimbangan, petugas dianjurkan mengetahui

berat badan anak secara umum pada umur-umur tertentu. Hal ini, dilakukan untuk

dapat memperkirakan posisi bandul geser yang mendekati skala berat pada dacin

sesuai umur anak yang ditimbang.

e) Panjang badan

Panjang badan atau tinggi badan merupakkan ukuran antopometri

terpenting kedua, keistimewaannya adalah nilai tinggi badan meningkat terus,

walaupun laju tumbuh berubah dari pesat pada masa bayi kemudian melambat dan

Page 15: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

20

pesat lagi pada masa remaja. Pengukuran tinggi badan untuk anak balita yang

sudah dapat berdiri dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa (microtoise)

yang mempunyai ketelitian 0,1 cm (Andriani dan Wirjatmadi, 2012). Cara

mengukur dengan posisi berdiri (Kementrian kesehatan RI, 2012):

(1) Anak tidak memakai sandal atau sepatu

(2) Berdiri tegak menghadap kedepan

(3) Punggung, pantat dan tumit menempel pada tiang pengukur

(4) Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun

(5) Baca angka pada batas tersebut.

f) Lingkaran kepala

Lingkar kepala mencerminkan volume intracranial. Digunakan untuk

menaksir pertumbuhan otak, laju tumbuh pesat pada enam bulan pertama bayi dari

35 cm saat lahir menjadi 43 cm pada enam bulan. Laju tumbuh kemudian

berkurang, hanya menjadi 46,5 cm pada usia satu tahun dan 49 cm pada dua

tahun. Selanjutnya akan berkurang secara drastis hanya bertambah 1 cm sampai

usia 3 tahun dan bertambah lagi kira-kira 5 cm sampai usia remaja atau dewasa.

Oleh karena itu, manfaat pengukuran lingkaran kepala terbatas sampai usia tiga

tahun, kecuali jika diperlukan seperti pada kasus hidrosefalus (Andriani dan

Wirjatmadi, 2012).

Jadwal disesuaikan dengan umur anak. Umur 0–11 bulan, pengukuran

dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12–72 bulan,

pengukuran dilakukan setiap enam bulan. Pengukuran dan penilaian lingkaran

kepala anak dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih.Cara mengukur lingkaran

kepala (Kementrian kesehatan RI, 2012):

Page 16: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

21

(1) Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis

mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik

agak kencang.

(2) Baca angka pada pertemuan dengan angka O.

(3) Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur bayi/anak.

(4) Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis

kelamin anak.

(5) Buat garis yang menghubungkan ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.

Interpretasi :

(a) Bila ukuran lingkar kepala anak berada di dalam “jalur hijau” maka

lingkaran kepala anak normal.

(b) Bila ukuran lingkaran kepala anak berada diluar “jalur hijau” maka ingkar

kepala anak tidak normal.

(c) Lingkar kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal bila

berada diatas “jalur hijau” dan “mikrosefal” bila berada dibawah jalur

hijau.

g) Lingkaran lengan atas

Lingkaran lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak

dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan

denan berat badan. Dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi atau keadaan

tumbuh kembangpada usia prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat

lahir menjadi 16 cm pada usia satu tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah

selama 1-3 tahun (Andriani dan Wirjatmadi, 2012).

Page 17: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

22

h) Lipatan kulit

Tebalnya lipaatan kulit pada daerah triceps dan subskapuler merupakan

refleksi tumbuh kembang jaringan lemak bawah kulit yang mencerminkan

kecukupan energi. Dalam keadaan defisiensi, lipatan kulit menipis dan sebaliknya

menebal jika masukan energi berlebih. Tebal lipatan kulit dimanfaatkan untuk

menilai terdapatnya keadaan gizi lebih, khususnya kasus obesitas (Andriani dan

Wirjatmadi, 2012).

3. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak

Melalui pengukuran antropometri, status gizi anak dapat ditentukan

apakah anak tersebut tergolong status gizi baik, kurang atau buruk. Untuk hall

tersebut maka berat badan dan tinggi badan hasil pengkuran dibandingkan dengan

suatu standar internasional yang dikeluarkan WHO. Status gizi tidak hanya

diketahui dengan mengukur BB atau TB sesuai dengan umur secara sendiri-

sendiri, tetapi juga merupakan kombinasi antara ketiganya. Masing-masing

indikator mempunyai makna sendiri-sendiri (Marmi dan Rahadjo, 2015).

Indikator BB/U (Berat Badan/Umur) dapat menggambarkan status gizi

saat ini (saat di ukur) karena mudah berubah, namun tidak spesifik karena berat

badan selain dipengaruhi oleh umur juga dipengaruhi oleh tinggi badan. Indikator

ini dapat dengan mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat umum, sensitif

untuk melihat perubahan satus gizi dalam jangka waktu pendek; dan dapat

mendekteksi kegemukan (Marmi dan Rahadjo, 2015). Indikator TB/U (Tinggi

Badan/Umur) dapat menggambarkan status gizi masa lampau atau masalah gizi

kronis. Seseorang yang pendek kemungkinan keadaan gizi masalalu tidak baik.

Berbeda dengan berat badan yang dapat diperbaiki dalam waktu singkat, baik

Page 18: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

23

pada anak maupun dewasa, maka tinggi badan pada usia dewasa tidak dapat lagi

dinormalkan.pada anak balita kemungkinan untuk mengejar pertumbuhan tinggi

badan optimal masih bisa sedangkan anak usia sekolah sampai remaja

kemungkinan untuk mengejar pertumbuhan tinggi badan masih bisa teteapi kecil

kemungkinan untuk mengejar pertumbuhan optimal. Dalam kegiatan normal

tinggi badan tumbuh bersamaan dengan bertambahnya umur. Pertambahan TB

relatif kurang sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu singkat. Pengaruh kurang

gizi terhadap pertumbuhan TB baru terlihat dalam waktu sosial ekonomi

penduduk (Soekirman dalam Marmi dan Rahardjo, 2015).

Indikator BB/TB merupakan pengukuran antropometri yang terbaik karena

dapat menggambarkan secara sensitif dan spesifik status gizi saat ini atau masalah

gizi akut. Berat badan berkolerasi linier dengan tinggi badan, artinya dalam

keadaan normal perkembangan berat badan akan mengikuti pertambahan tinggi

badan pada percepatan tertentu. Dengan demikian berat badan yang normal akan

proposional dengan tinggi badannya. Ini merupakan indikator yang baik untuk

menilai status giz saat ini terutama bila data umr yang akurat sering sulit

diperoleh. Untuk kegatan identifikasi dan manajemen penangan bayi dan anak

balita gizi buruk akut, maka WHO & Unicef merekomendasikan menggunakan

indikaor BB/TB dengan cut of point <-3 SD WHO (Marmi dan Rahardjo, 2015).

Klasifikasi status gizi digunakan untuk memilah-milah nilai status gizi

sedangkan garis pembatas (cut off points), digunakan untuk membedakan

(indikator) nilai status gizi (Kapita Selekta Kedokteran dalam Andriani dan

Wirjatmadi, 2012).

Page 19: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

24

C. Gizi Kurang

1. Pengertian Gizi Kurang

Gizi kurang merupakan keadaan tidak sehat (patologis) yang timbul

karena tidak cukup makan atau komsumsi energi dan protein kurang selama

jangka waktu tertentu (Cakrawati dan Mustika, 2014). Gizi kurang merupakan

salah satu masalah gizi utama pada balita di Indonesia. Rendahnya komsumsi

energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup

lama (Cakrawati dan Mustika, 2014).

2. Penyebab Gizi Kurang

Apabila tubuh kekurangan zat gizi, khususnyaa energi dan protein, pada

tahap awal akan meyebabkan rasa lapar kemudian dalam jangka waktu tertentu

berat badan akan menurun disertai dengan menurunnya produktivitas kerja.

Kekurangan zak gizi yang berkelanjutan akan menyebabkan status gizi kurang

dan buruk. Apabila tidak ada perbaikan komsumsi energi dan protein yang

mencukupi, tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi yang dapat

menyebabkan kematian (Cakrawati dan Mustika, 2014).

UNICEF telah mengembangkan kerangka konsep makro sebagai salah

satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka tersebut

ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh sebagai berikut

(Alamsyah, 2013):

a. Penyebab Langsung

Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang.

Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang,

tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita

Page 20: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

25

sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang

tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan

akan mudah terserang penyakit.

b. Penyebab Tidak Langsung

Ada tiga penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu

sebagai berikut :

1) Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga

diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota

keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.

2) Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat

diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak

agar dapat tumbuh kembang dengan baik, baik fisik, mental dan sosial.

3) Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistem pelayanan

kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan

sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang

membutuhkan.

Masalah gizi makro adalah masalah yang utamanya disebabkan

kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Manifestasi dari

masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang kurang

enegi kronik (KEK) adalah berat badan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila

terjadi pada anak balita akan mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau

marasmic-kwashiorkor dan selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada

anak usia sekolah (Alamsyah, 2013). Asupan zat gizi pada anak yang tidak

adekuat dapat berakibat pada terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak,

Page 21: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

26

bahkan apabila kondisi tersebut tidak ditangani dengan baik maka risiko kesakitan

dan kematian anak meningkat. Tidak terpenuhinyaa zat gizi dalam tubuh anak

dapat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang

lemah menyebabkan anak lebihh rentan terkena penyakit menular dari lingkungan

sekitarnya terutama pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk maupun dari

anak lain atau orang dewasa yang sedang sakit. Karena daya tahan tubuhnya yang

lemah, anak dengan asupan gizi tidak adekuat seringkali mengalami infeksi

saluran cerna berulang. Infeksi saluran cerna inilah yang meningkatkan resiko

kekurangan gizi semakin berat karena tubuh anakk tidak dapat menyerap nutrisi

baik. Status gizi yang buruk dikombinasikan dengan infeksi dapat menyebabkan

keterlambatan pertumbuhan (Septikasari, 2018).

Kekurangan salah satu zat gizi juga dapat menyebabkan kekurangan zat

gizi lainnya. Sebagai contoh kekurangan zat besi, magnesium dan zinc dapat

menyebabkan anoreksia yang berakibat tidak terpenuhinya zat gizi yang lain

seperti prottein. Kekurangan protein dapat mengganggu tumbuh kembang anak

sehigga dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang. Tidak terpenuhinya zat

gizi juga berdapak pada perkembangan otak dan kapasitas intelektual di masa

kritis pertumbuhannya yang menyebabkan penurunan kecerdasan. Apabisa asupan

gizi yang tidak adekuat terus berlanjut dan semakin buruk maka dapat

menyebabkan kematian pada anak. Menurut WHO 54% kematian pada anak usia

dibawah lima tahun pada 2002 disebabkan oleh gizi buruk (Septikasari, 2018)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gizi Kurang pada Balita

Pada semua masalah gizi, terdapat dua faktor langsung yang menjadi

penyebab gizi kurang pada balita, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi dan

Page 22: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

27

keduanya saling mendorong. Sebagai contoh, balita yang tidak mendapat cukup

makanan bergizi memiliki daya tahan yang rendah terhadap penyakit sehingga

mudah terkena infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

dapat mengakibatkan asupan gizi tidak dapat diserap tubuh dengan baik sehingga

berakibat pada gizi buruk. Oleh karena itu, mencegah terjadinya infeksi juga dapat

mengurangi kejadian gizi kurang dan gizi buruk. Faktor penyebab langsung

pertama adalah makanan yang dikonsumsi, memenuhi jumlah dan komposisi zat

giziz yang memenuhi syarat gizi seimbang.konsumsi pangan dipengaruhi oleh

ketersediaan pangan, yang pada tingkat makro ditunjukkan oleh tingkat produksi

dan distribusi pangan. Ketersediaan pangan sepanjang waktu, dalam jumlah yang

cukup dan harga terjangkau sangat menentukan tingkat konsumsi pangan yang

dipengaruhi oleh ketersediaan pangan, yang pada tingkat makro ditunjukkan oleh

tingkat produksi nasional dan cadangan pangan yang mencukupi dan pada tingkat

regional dan lokal ditunjukkan oleh tingkat produksi dan distribusi pangan

(Setiyawati dan Hartini, 2018).

4. Dampak Apabila Gizi Kurang Tidak ditangani

Gangguan akibat kekurangan gizi bergantung pada zat gizi yang

mengalami kekurangan, tetapi secara umum gangguan tersebut meliputi hal

berikut (Widodo, 2009):

a. Badan lemah, kurang energi untuk melakukan aktivitas.

b. Penurunan ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit infeksi, misalnya

menjadi mudah terserang flu, diare dan borok kulit. Pada penderita penyakit

infeksi tertentu, penyakit tersebut menjadi tidak sembuh atau bahkan

bertambah parah.

Page 23: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

28

c. Pertumbuhan badan terhambat, terutama pada anak-anak tampak pada

pertambahan berat badan, otot lembek, dan rambut mudah rontok.

d. Kemampuan berpikir dan perkembangan mental terhambat sehingga

seseorang tampak bodoh dan mental yang kurang wajar, seperti mudah panik,

tidak peduli, gampang tersinggung, mudah marah, dan cepat putus asa.

5. Pemenuhan Gizi Balita

Peran gizi dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia telah

dibuktikan dari barbagai penelitian. Gangguan gizi pada awal kehidupan

memengaruhi kualitas kehidupan berikutnya. Gizi kurang pada balita tidak hanya

memengaruhi gangguan pertumbuhan fisik, tetapi juga memengaruhi kualitas

kecerdasan dan perkembangan dimasa mendatang, oleh karena itu peran makanan

yang bernilai gizi tinggi sangat penting seperti pada makanan yang mengandung

energi, protein (terutama protein hewani), vitamin (vitamin B kompleks, vitamin

C, Vitamin A), dan mineral (Ca,Fe,Fosfor,Zn). Perhatian orang tua terhadap

makanan yang diberikan kepada anak harus bisa meningkatkan selera makan

anak. Pada umumnya anak-anak lebih menyukai makanan yang bervariasi,

bentuk-bentuk makanan yang lucu dan berwarna-warni, lebih menyukai makan

bersama teman sebayanya (Andriani dan Wirjatadi, 2012).

Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu

perhatian yang serius. Pada masa ini berlangsung proses tumbuh kembang yang

sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik, mental,

dan sosial (Andriani dan Wirjatadi, 2012). Ketidak seimbangan makanan pada

pada masa balita akan mengakibatkan kelainan fisik dan mental, yang dapat

menghambat perkembangan dan pertumbuhan balita selanjutnya. Untuk

Page 24: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

29

mendukung hal ini berdasarkan masalah gizi dan kebutuhan gizi pada balita,

pesan-pesan gizi seimbang perlu dipahami dan disampaikan pada sasaran

(Andriani dan Wirjatadi, 2012):

a. Makanlah aneka ragam makanan untuk balita

Aneka ragam makanan adalah apabila setiap hidangan terdiri dari minimal

empat jenis bahan makanan yang terdiri dari bahan makanan pokok, lauk-pauk,

sayuran, dan buah-buahan yang bervariasi. Akan lebih baik jika aneka ragam

makanan tersebut dikomsumsi setiap kali makan. Ketidaksukaan seseorang

terhadap makanan tertentu akan berdampak negatif terhadap pencapaian

keseimbangan gizi. Oleh karena itu, agar hal tersebut tidak terjadi maka

perkenalkan dan berikanlah aneka ragam makanan sejak usia dini. Hendaknya

berbagai jenis makanan diperkenalkan juga sejak usia dini. Komsumsi aneka

ragam bahan makanan bagi balita dapat menjamin kelengkapan zat gizi yang

diperlukan tubuhnya, karena setiap bahan makanan mengandung sumber zat gizi

yang berbeda baik jenis maupun jumlahnya. Kurangnya zat gizi pada bahan

mkanan tertentu dapat dilengkapi oleh bahan makanan lainnya. Namun perlu

dipertimbangkan bahan makanan lain yang kurang menguntungkan seperti es

krim, kue-kue manis, permen, dan makanan ringan yang banyak memakai bahan

tambahan makanan.

b. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi balita

Setiap balita dianjurkan makan dengan hidangan yang cukup mengandung

sumber zat tenaga dan energi, agar dapat melaksanakan kegiatannya sehari-hari

seperti bermain, belajar, rekreasi, dan keggiatan lainnya. Kebutuhan energi dapat

dipenuhi dengan mengkomsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein, dan

Page 25: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

30

lemak. Kecukupan energi bagi balita sangat penting agar diperoleh pertumbuhan

dan perkembangan anak secara optimal. Kecukupan energi anak bagi balita

ditandai oleh berat badan yang normal. Mengetahui berat badan normal balita

dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), komsumsi energi yang kurang

menyebabkan anak menjadi gemuk, sebaliknya komsumsi energi yang kurang

menyebabkan anak menjadi kurus.

c. Gunakan garam beryodium untuk makanan balita

Garam beryodium adlah garam yang dikomsumsi setelah ditambahkan

dengan kalium yodat (KIO3) sebanyak-banyaknya 30-80 ppm. Yodium adalah

salah satu mineral yang sangat penting bagi tubuh manusia. Pada balita

kekurangan yodium dapat menyebabkan berbagaigangguan seperti gondok,

gangguan pertumbuhan fisik dan mental, serta menurunnya konsentrasi dan

tingkat kecerdasan. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya akibat

kekurangan yodium, yakinkan pada orang tua balita untuk menggunakan garam

garam yodium pada makanan sesaat sesudahh masak.

d. Makanlah makanan sumber zat besi untuk balita

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembetukkan sel

darah merah, yang secara alamiah diperoleh dari makanan sehari-hari.

Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat

menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat dengan penyakit

kurang darah.

e. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur enam bulan

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tidak ada satupun

makanan lain yang yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai

Page 26: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

31

kelebihan yang meliputi empat aspek, yaitu aspek gizi, aspek kekebalan, aspek

ekonomi dan aspek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk

perkembangan mental dan kecerdasan anak.

f. Biasakan makan pagi untuk balita

Sarapan atau makan pagi adlah makanan yang diberikan pada pukul 06.30

WIB dalam bentuk makanan pokok dan lauk pauk atau makanan atau kudapan.

Kebiasaan makan pagi membantu balita untuk memenuhi kebutuhan gizinya

sehari-hari. Jumlah makanan yang diberikan kurang lebih 1/3 dari makanan

sehari. Jenis hidangan untuk pagi dapat dipilih dan disusun sesuai dengan keadaan

setempat. Makan pagi secara teratur setiap hari dalam jumlah yang cukup amat

penting untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh dan

dapat meningkatkan kecerdasan anak. Apabila anak tidak dibiasakan makan pagi

akan mengalami kekurangan tenaga, badan jadi lesu, keringat dingin, mengantuk,

kurang konsentrasi, dam kesadaran menurun. Para orang tua hendaknya

memberikan contoh yang baik yaitu membiasakan makan pagi, pada saat makan

pagi sebaiknya anak selalu ditemani oleh orang tua atau salah seorang anggota

keluarga. Untuk membiasakan anak yang belum biasa makan pagi , perlu cara

bertahap. Mula-mula diberikan dengan takaran sedikit atau porsi kecil, secara

bertahap porsi makanan ditambah sesuaianjuran. Contoh makan pagi misalnya

bubur ayam, bubur kacang hijau, bubur manado, roti isi telur dadar, kudapan

misalnya, pisang goreng, lontong isi dan sebagainya.

g. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya untuk balita

Air bersih adalah air bersih yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak

berasa. Air minum adalah air bersih yang direbus sampai mendidih serta disimpan

Page 27: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

32

dalam wadah yang bersih dan tertutup. Air minum juga dibutuhkan oleh balita

untuk mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh untuk

manggantikan cairan tubuh yang keluar berupa keringat, air seni dan sebagainya.

Untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh, balita dianjurkan

mengkomsumsi sedikitnya 4-6 gelas setiap hari, setiap gelasnya 200 cc.

h. Bacalah label pada makanan yang dikemas untuk balita.

Label makanan adalah keterangan atau pernyataan mengenai pangan

dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dalam berbagai

cara untuk pemasaran dan/atau perdagangan makanan. Tujuan pemberian label

pada makanan yang dikemas adalah untuk membantu calon konsumen dalam

menentukan pilihannya sebelum menggunakan. Keterangan dimaksud mencakup

nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan

alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan kedalam wilayah

indonesia, indonesia, tanggal, bulan dan tahun produksi, dan kedaluwarsa.

Terhadap makanan dalam kemasan, sebelum dikomsumsi balita sebaiknya orang

tua meneliti label terlebih dahulu apakah makanan mengandung bahan-bahan

yang seharusnya dibatasi.

Pada masa ini balita ini balita perlu memperoleh zat gizi dari makanan

sehari-hari dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik. Gizi seimbang balita

disusun berdasarkan 13 pesan dasar PUGS, bertujuan sebagai pedoman petugas

gizi puskesmas dalam meningkatkan perbaikan gizi keluarga (Andriani dan

Wirjatadi, 2012). Untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan gizi dan

masalah psikososial, diperlukan adanya perilaku penunjang dari para orang tua,

ibu atau pengasuh dalam keluarganya untuk selalu memberikan makanan dengan

Page 28: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

33

gizi seimbang kepada balitanya. Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan

gizi seimbang adalah makanan yang dikomsumsi balita dalam satu hari yang

beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangunan, dan zat pengatur

sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Keadaan ini tercermin dari derajat kesehatan

dan tumbuh kembang balita yang optimal (Andriani dan Wirjatadi, 2012).

Balita dalam proses tumbuh kembangnya ditentukan oleh makanan yang

dimakan sehari-hari. Kebutuhan gizi balita dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,

kegiatan, dan suhu lingkungan udara dingin atau panas. Kebutuhan gizi tersebut

terdiri dari (Depkes RI,dalam Andriani dan Wirjatadi,2012:218) :

1) Energi

2) Protein

3) Lemak

4) Vitamin

Angka kecukupan gizi rata-rata yang di anjurkan bagi anak dapat dilihat

pada tabel berikut ini (Setiyani, 2016):

Tabel 1 Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan Bagi Anak

Kelompok usia Energi (kkal) Protein (gram)

Vitamin (A)

Besi (mg)

Kalsium (mg)

1-3 tahun 1.000 25 400 8,2 500 4-6 tahun 1.550 39 450 9 500

Sumber : Setiyani, 2016

Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG ) yang dikeluarkan dalam widya

karya nasional pangan dan gizi (WKNPG) tahun 1998, umur dikelompokkan 0-6

bulan, 7-12 bulan, 1-3 tahun, 4-6 tahun dan 7-12 tahun, dengan catatan

pengelompokkan di atas tidak membedakkan jenis kelamin. Selanjutnya menurut

takaran konsumsi makanan sehari (Depkes RI dalam Andriani dan Wirjatmadi,

2012):

Page 29: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

34

Tabel 2 Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malem Nasi/Tim/Bubur nasi, semur bola-bola daging giling, tahu isi (wortel,tahu,bayam). Selingan jam 10.00 Bubur kacang ijo

Nasi/Tim/Bubur nasi, sop bakso ikan + wortel + buncis + terik tempe. jeruk. Selingan jam 16.00 Puding buah

Nasi/Tim/Bubur nasi, opor telur, perkedel tahu + sayuran tumis kacang panjang. Pisang Selingan jam 21.00 susu

Sumber : Kementrian Kesehatan RI, 2011. Tabel 3

Takaran Komsumsi Makanan Sehari

Kel. Umur Bentuk makanan Frekuensi makan 0-4 bulan ASI eklusif Sesering mungkin 4-6 bulan Makanan lumat 2x sehari

2 sendok makan setiap kali 6 – 12 bulan makanan lembek 3 x sehari

Plus 2x makanan selingan 1-3 tahun Makanan keluarga

1 - 1½ piring nasi/pengganti 2 – 3 potong lauk hewani 1 – 2 potong lauk nabati ½ mangkuk sayur 2 – 3 potong buah-buah 1 gelas susu

3x sehari

4-6 tahun 1 – 3 piring nasi/pengganti 2 – 3 potong lauk hewani 1 – 2 potong lauk nabati 1 - 1½ mangkuk sayur 2 – 3 potong buah-buahan 1 – 2 gelas susu

3 x sehari

Sumber: Depkes RI dalam andriani wirjatmadi, 2012

Menurut Marmi dan Rahardjo (2015) pencegahan gizi kurang yang dapat

dilakukan, adalah sebagai berikut :

1) Mencuci tangan hingga bersih (memakai sabun) setelah buang air besar dan

buang air kecil atau sebelum makan dan sesudah makan.

2) Makan makanan yang bersih dan higienis.

Page 30: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

35

3) Membuang sampah pada tempatnya.

4) Menghindarkan diri pada kondisi lingkungan yang tidak bersih

5) Makan secara teratur dan tepat waktu.

6) Memperbanyak makanan yang mengandung karbohidrat protein

7) Menimbang berat badan setiap bulan

Selain itu ada juga tindakan yang dapat dilakukan orangtua untuk

menghindari anak tidak nafsu makan atau untuk meningkatkan nafsu makan anak.

Dengan mengetahui jika nafsu makan anak digerakkan oleh jumlah makanan yang

dibutuhkan tubuh, orangtua seharusnya menjaga nafsu makan anak dan

memastikan anak mendapatkan kebutuhan tubuhnya. Para ahli psikologi anak

sama sekali tidak menyarankan anak dipaksa untuk makan apapun penyebabnya,

karena semakin dipaksa anak akan semakin memberontak.

Lalu tindakan apa yang sebaiknya dilakukan orangtua untuk membuat

anak mau makan dan tidak kekurangan sumber energi yang dibutuhkan tuibuhnya.

Berikut beberapa saran yang dapat anda lakukan jika menghadapi anak yang sulit

makan” (Setyawati dan Hartini, 2018):

1) Kurangi kudapan atau tidak memberikan kudapan sama sekali antara jam

makan. Termasuk disini adalah pemberian susu kepada anak. Bagi anak yang

memiliki nafsu makan sangat baik, pemberian kudapan maupun susu diantara

jam makan masih diperbolehkan, tetapi harus dilakukan dengan jadwal tetap

dan dosis tepat sehingga tidak terjadi obesitas.

2) Menghidangkan menu yang bervariasi. Sama seperti orang dewasa, jika

hampir setiap hari diberikan menu yang sama, maka anak akan merasa bosan

(meskipun menu yang diberikan merupakan menu favorit anak tersebut). Oleh

Page 31: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

36

karena itu, orangtua harus jeli dan pintar untuk memberikan menu yang

bervariasi kepada anak. Misalnya: jika anak sering diberi ikan cobalah

mengganti ikan dengan ayam atau daging atau dapat pula diganti cara

memasaknya.

3) Mempercantik tampilan makanan. Contohnya, dalam sebuah iklan di TV, ada

orangtua yang menghidangkan nasi goreng dengan dengan diberi gambar

wajah, mata yang terbuat dari tomat, bibir dari sosis, dan dan hidung dari

ketimun. Penampilan nasi goreng yang seperti ini akan lebih menarik

perhatian bagi anak daripada nasi gorengyang terhidang begitu saja dipiring

tanpa hiasan.

4) Saat anak merasa sedang merasa sedih, cobalah untuk terlebih dahulu

membuat perasaan anak lebih baik dengan menunjukkan kasih sayang dan

mencoba mengerti penyebab mengapa anak merasa sedih. Contoh: anak sedih

karena kematian anjing yang disayanginya, maka bisa dihibur dengan

mengatakan bahwa “anjingnya sekarang sudah sembuh, tidak akan pernah

sakit lagi ditempat yang baru”.

6. Penatalaksanaan Gizi Kurang

Penanggulangan gizi kurang perlu dilakukan secara terpadu antar

departemen dan kelompok profesi, melalui upaya-upaya peningkatan pengadaan

pangan, penganekaragaman produksi dan komsumsi pangan, peningkatkan status

sosial ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat, serta peningkatkan

teknologi hasil pertanian dan teknologi pangan. Semua upaya ini bertujuan untuk

memperoleh perbaikan pola komsumsi pangan masyarakat yaang beraneka ragam,

Page 32: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

37

dan seimbang dalam mutu gizi. Upaya penanggulangan masalah gizi kurang yang

dilakukan secara terpadu antara lain (Almatsier, 2009):

a. Upaya pemenuhan persediaan pangan nasional terutama melalui peningkatkan

produksi beraneka ragam pangan.

b. Peningkatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) yang diarahkan pada

pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan ketahanan pangan tingkat rumah

tangga.

c. Peningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukkan dimulai dari

tingkat pos pelayanan terpandu (posyandu), hingga puskesmas dan rumah

sakit.

d. Peningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan

Pangan Dan Gizi (SKPG).

e. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi dibidang pangan dan gizi

masyarakat.

f. Peninggkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk

pangan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat luas.

g. Intervensi langsung kepada sasaran melalui Pemberian Makanan Tambahan

(PMT), distribusi vitamin A dosis tinggi, tablet dan sirop besi serta kapsul

minyak beryodium.

h. Peningkatan kesehatan lingkungan.

i. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan vitamin A, iodium dan zat besi.

j. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi.

Selain itu Intervensi lain yang dapat secara langsung diberikan kepada

sasaran yaitu pemberian modisco dan Pijat Tui Na.

Page 33: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

38

a. Modisco

Dalam penelitian lahdzi aisyah, dkk (2016) Berdasar penelitian dan analisa

pada 50 sampel balita yang diberi Modisco selama 3 bulan dapat disimpulkan

bahwa: Sebagian besar orang tua balita di Kabupaten Purworejo memiliki tingkat

pendidikan tamat SMP. Sebagian besar orang tua balita memiliki penghasilan

rendah, yaitu < Rp500.000. Sebagian besar orang tua balita memiliki jumlah anak

yang ideal, yaitu sebanyak 1 hingga 3 anak. Sebagian besar orang tua balita

memberikan Modisco selama 3 bulan teratur. Sebagian besar balita diasuh oleh

orang tua kandungnya sendiri. Keaktifan orang tua memeriksakan balita rutin ke

Puskesmas masih kurang. Pemberian Modisco secara rutin 3 bulan teratur

berhubungan dengan kenaikanan status gizi balita (p = 0,001) dan merupakan

faktor yang paling berpengaruh terhadap kenaikan berat badan dan tinggi badan

pada balita. Apabila balita diberi Modisco berpotensi besar untuk menaikkan

status gizi balita dengan gizi kurang (p = 0,005).

Modisco (Modified Dried skimmed milk and coconut oil), menurut

ilmuwan yang juga pengembangnya, Ir. Annis Catur Adi, M.Psi., adalah

modifikasi dari ‘Disco 150′, minuman tinggi kalori (100 kal) yang formulanya

terdiri dari 7,85 g susu skim, 4,73 g gula, dan 5,93 g minyak biji kapas, yang

digunakan untuk mengobati gangguan gizi berat atau Kekurangan Energi Protein

(KEP) pada anak. Di Indonesia minuman tinggi kalori ini pertama kali

diperkenalkan oleh Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran

UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, tahun 1973. “formula ini berhasil secara

memuaskan mengatasi anak-anak kekurangan BB kronis di Uganda, Afrika, dan

di Indonesia digunakan untuk mengatasi anak kurang BB dan kurang gizi, baik di

Page 34: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

39

rumah sakit maupun di lapangan,” jelas Annis yang juga menerbitkan buku

tentang Modisco. Pemberian Modisco bagi anak efektif, lantaran porsi makanan

atau minuman relatif kecil namun mengandung kalori dan protein tinggi, mudah

dicerna karena terdiri dari lemak nabati dan lemak berantai sedang, merupakan

cara alternatif bagi anak yang tidak suka susu, juga dapat meningkatkan BB

secara cepat, yaitu 30-100 gram per hari.Guna mempopulerkan Modisco di

masyarakat, formulanya sedikit diubah agar mudah dicari, yaitu minyak biji kapas

diganti margarin. Pemberiannya disesuaikan dengan kasus kekurangan BB atau

KEP yang berbeda pada tiap-tiap anak, apakah rendah, sedang, maupun berat.

Tetapi sebenarnya menurut Anis Modisco juga dapat diberikan pada anak saat ia

membutuhkan ekstra enerji, seperti sedang kurang manfsu makn, baru sembuh

dari sakit, atau sedang melakukan kegiatan melelahkan (banyak kursus, ujian,

sedang lasak-lasaknya), dll.Hal lain yang harus diperhatikan, lanjut Sekretaris

Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UNAIR ini, Modisco tidak boleh

diberikan pada anak kelebihan berat badan (obesitas) dan penderita penyakit

ginjal, hati (kuning), dan jantung, tanpa konsultasi dokter.b Rahmi. Bahan:

Modisco, Makanan Penambah Berat Badan Anak (Puskesmas Ayah Kebumen,

2016).

Tabel 4 Formula Dasar Modisco

Modisco I Modisco II Modisco III

Bahan Nilai Gizi

Catatan Bahan Nilai Gizi

Catatan Bahan Nilai Gizi

Catatan

Susu skim 10 g atau full cream 12 g

Energi : 100 Kkal

Diberikan: Kepada KEP berat dengan edema

Susu skim 10 g atau full cream 12 g

Energi : 100 kal

Diberikan: Pada KEP tanpa edema

Susu full cream 12 g (1 1/4 sdm) atau susu segar 100 g (1/4 gelas).

Energi : 130 kal

Diberikan: Setelah modisco 1dan 2

Page 35: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

40

Gula 5 g

Protein : 3,6 g

100 kkal/kg BB/hari

Gula 5 g

Protein : 3,6 g

100 kkal/kg BB/hari

Gula 7,5 g (11/4 sdt).

Protein : 3 g

150 kkal/ kg BB/hari.

Minyak 5 g

Lemak : 5 g

Margarin 5 g

Lemak : 4 g

Margarin 5 g (1/2 sdm)

Lemak : 7,5 g

Sumber : Puskesmas Ayah Kebumen, 2014

Bahan-bahan Modisco mudah diperoleh, karena hanya terdiri dari susu

skim atau susu full cream, minyak atau margarin, dan gula pasir. Cara

pembuatannya sederhana, begitu juga alat yang digunakan. Berikut ini cara

pembuatan tiga jenis formula Modisco:

1) Modisco I :

a) Campurkan susu bubuk, gula, dan minyak/margarin. Seduh dengan air

hangat/panas.

b) Aduk rata, tambah dengan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.

Saring dan minum hangat-hangat.

2) Modisco II :

a) Larutkan margarin dalam air.

b) Larutkan susu dan gula dalam air.

c) Campur kedua larutan, lalu saring.

d) Minum hangat-hangat.

3) Modisco III :

a) Larutkan susu full cream dan gula dalam air dingin, aduk hingga rata.

b) Tambahkan minyak dan 1/2 bagian air panas.

c) Aduk hingga rata dan saring larutanbuburmodiscotersebut

Page 36: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

41

Selain itu dalam pelatihan Baby and Mom SPA di Poltekkes Prodi

Kebidanan Metro, Obi Chandra Kapisa memberikan resep serupa dengan

modisco. Bahan-bahan yang digunakan adalah (Kapisa OC, 2018):

a) Susu fullcream : 1 sendok makan

b) Gula : 1 sendok makan

c) Minyak jagung : 1 sendok makan

d) Air hangat : ½ gelas

b. Formula WHO (F100)

Merupakan minuman bergizit inggi. Sifat Formula WHO (F100) ini sendiri

adalah tinggi kalori dan lemak. Ramuan ini dapat diberikan sebagai bahan

minuman untuk diet penuh atau dapat juga digunakan untuk pendukung makanan

pokok. Formula WHO(F100) sangat cocok untuk anak sehat yang kurus.

(KementerianKesehatan RI, 2011)

1) Bahan makanan yang digunakan untuk membuat FormulaWHO (F100):

a) Susu bubuk skim/fullcream : 85 gram

b) Gula pasir : 50 gram

c) Minyak sayur : 60 gram

d) Larutan elektrolit : 20 ml

e) Tambahan air : 1000 ml

2) Cara membuat Formula WHO (F100) dan modifikasinya

Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rat dan tambahkan larutan

mineral, kemudian masukkan susu skim sedikit demi sedikit, aduk sampai kalis

dan berbentuk gel. Encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk

Page 37: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

42

sampai rata. Larutan ini bisa langsung diminum atau dimasak dulu selama 4

menit.

3) Aturan minum Formula WHO (F100)

Ramuan ini dapat dikonsumsi sebanyak 3 x 1 hari.

4) Kontra indikasi ramuan Formula WHO (F100)

a) Anak yang gemuk.

b) Bayi di bawah usia 6 tahun.

c) Penderita penyakit ginjal, hati, danjantung.

c. Pijat Tui Na

TuiNa berasal dari kata Tui dan Na. Secara harfiah, Tui berarti dorong Na

artinya mengambil atau menggenggam. Jadi ada gerakan mendorong, menekan,

menggenggam, mengetuk menekan dengan kuku, memilin, menepuk dan

mengurut pada tubuh untuk melancarkan sirkulasi darah, mengusir patogen dari

luar (angin dan dingin), serta mengatur otot dan persendian (Wijaya, 2008).

Tui Na (Twee Na) berasal dari bahasa china yang memiliki arti “tekan-

pegang” Tui Na merupakan perawatan tangan pada tubuh menggunakan

acupressure sebagai dasar pengobatan china yang bertujuan untuk membawa

keseimbangan dalam tubuh. Tujuan melakukan pijat Tui Na adalah untuk

menghindari penyakit yang ada di dalam tubuh itu sendiri. Jika dibandingkan

dengan akupresur lainnya, Tui Na memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit

dibanding dengan perawatan modern yang berdasarkan obat kimia, tak heran jika

metode Tui Na saat ini sudah mulai banyak digunakan untuk mengobati penyakit

maupun hanya sekedar perawatan dan pencegahan.

Page 38: anak dibawah lima tahun. Balita adalah istilah umu bagi ...repository.poltekkes-tjk.ac.id/848/4/BAB II.pdf · Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau

43

Tui Na dilakukan di area sekitar persendian untuk membuka chi

(pertahanan tubuh) dan wei membuat energi bergerak di kedua meridian, yang

kemudian membuat otot-otot menstimulasi aliran chi dan darah agar membawa

kesembuhan. Jika anda memiliki anak yang susah makan, metode pijat Tui Na

mungkin bisa membantu meningkatkan nafsu makan dan penyerapan gizi di

dalam tubuhnya.(Rysna. 2016). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pijat Tui

Na:

1) Pemijatan hanya boleh dilakukan 1 kali dalam sehari selama seminggu/ 6 hari

berturut-turut.

2) Pada umunya, satu seri pijatan di atas sudah cukup untuk dilakukan, jika akan

menambahkan pijatan baru sebaiknya, berikan jeda 1-2 hari sebelum

melakukan seri pijatan baru.

3) Tidak disarankan untuk memaksa anak makan saat ia tidak mau, karena hal ini

akan memicu trauma psikologis anak terhadap makanan. Tidak membiasakan

anak untuk makan sambil membaca atau bermain.