an dan beban
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 an Dan Beban
1/12
PENDAPATAN DAN BEBAN
A. PENGAKUAN PENDAPATANPengakuan Pendapatan / Revenue recognition adalah prinsip yang sangat penting dari dasar-
dasar akuntansi dimana yang terpenting adalah perbedaan antara cash basis accounting and accrual
basis accounting
Dalam cash basis accounting, pengakuan pendapatan diakui ketika kas diterima, tanpa
memandang apakah Jasa telah dilakukan atau barang dagang telah dikirimkan kepada pembeli.
Sedangkan pada Acrual basis accounting, pengakuan pendapatan diakui ketika Pendapatan diakui
walaupun cash belum diterima (Realized or realizable ).
Secara umum pendapatan terjadi ketika penyerahan Barang atau jasa telah di laksanakan
dan cash diterima (cash basis) atau piutang dibukukan(Acrual basis).
Pengukuran pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima. Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari
transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:
1) Penjualan BarangPendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
y Barang atau manfaat ekonomi telah dipindah tangany Penjual tidak lagi memiliki kontrol atas barangy jumlah pendapatan dan biaya sehubungan dengan transaksi dapat diukur dengan
andal
2) Penjualan JasaBila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi
dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
y jumlah pendapatan, biaya dan tingkat menyelesaikan transaksi dapat diukur denganandal (tanggal neraca)
y manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperolehperusahaan;
Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal,
pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh
kembali.
-
8/3/2019 an Dan Beban
2/12
3) Bunga, Royalti dan DividenPendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti dan dividen harus diakui bila:
y besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akandiperoleh perusahaan; dan
y jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.Pendapatan harus diakui dengan dasar sebaqai berikut:
y bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektifaktiva tersebut
y royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yangrelevan; dan
y dalam metode biaya (cost method), dividen tunai harus diakui bila hak pemegangsaham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
PENGAKUAN PENDAPATAN PADA SAAT PENJUALAN (PENYERAHAN)
Menurut FASB dalam concept statement no. 5, kedua syarat untuk mengakui pendapatan
(direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan) biasanya terpenuhi pada saat produk atau barang
dagang diserahkan atau jasa diberikan kepada pelanggang. Pendapatan dari aktivitas produksi serta
penjualan umumnya diakui pada saat penjualan atau point of sale. Akan tetapi disini bisa timbul
masalah dalam pelaksanaannya. Tiga situasi semacam ini akan dibahas berikut.
Penjualan Dengan Perjanjian Beli Kembali
Jika suatu perusahaan menjual produk dalam satu priode dan setuju untuk membelinya kembali
dalam priode akuntansi berikutnya, maka apakah perusahaan itu sudah menjual produk tersebut ?
dalam situasi seperti ini hak milik legal telah berpindah. Akan tetapi, substansi ekonomi dari
transiaksi ini adalah bahwa risiko kepemilikan tetap berada pada penjual. FASB telah mengambil
langkah-langkah untuk membatasi pengakuan pendapatan dalam praktik ini . jika terdapat perjanjian
kembali dengan harga tertentu dan harga ini dapat menutup semua biaya persediaan ditambah
biaya kepemilikan yang terkait, maka persediaan dan kewajiban terkait itu tetap ada dalam
pembukuan penjual, dengan kata lain tidak terjadi penjualan.Penjualan dengan hak retur
Apakah melibatkan penjualan tunai atau kredit, suatu masalah khusus akan timbul dengan adanya
hak retur dan pengurangan harga. Ada tiga metode pengakuan pendapatan alternatif apabila
penjual menanggung risiko kepemilikan yang berkepanjangan karena pengembalian produk yaitu :
y tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya
-
8/3/2019 an Dan Beban
3/12
y mencatat penjualan, tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa depan, dany mencatat penjualan serta mempehitungkan retur pada saat terjadiFASB menyimpulkan bahwa jika suatu perusahaan menjual produknya tetapi memberikan pembeli
hak untuk mengembalikan produk itu, maka pendapatan dari transaksi penjualan ini akan diakui
pada saat penjualan hanya jika semua dari enam kondisi berikut ini terepenuhi:
1. Harga penjualan kepada pembeli hakikatnnya tetap (fixed) atau dapat ditentukan padatanga penjualan
2. Pembeli sudah membayar penjual, atau pembeli berkewajiban untuk membayar penjual, dakewajibann itu tidak tergantung pada penjualan kembali produk tersebut.
3. Kewajiban pembeli kepada penjualan tidak akan berubah apabila terjadi pencurian ataukerusakan atau rusaknya fisik produk
4. Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali memilki substansi ekonomi yangterpisah dari yang diberikan oleh penjual.
5. Penjual tidak memiliki kewajiban yang signifikan atas kinerja masa depan yang secaralangsung menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli .
6. Jumlah retur di masa depan dapat diestimasi penjual secara layak.Bila keenam kondisi diatas tidak terpenuhi, dalam hal ini pendapatan penjualan dan harga pokok
penjualan harus diakui ketika hak retur secara substansial telah habis masa berlakunya, atau apabila
keenam kondisi tersebut kemudian apat terpenuhi, mana yang lebih dahulu terjadi. Penadpatan
penjualan dan harga pokok penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi harus dikurangi untuk
melaporkan estimasi retur.
PENGAKUAN PENDAPATAN SEBELUM PENYERAHAN
Kebanyakan pengakuan pendapatan pada saat penjualan (penyerahan) digunakan karen
asebagian besar ketidakpastian mengenai proses menghasilkan laba dan harga pertukaran sudah
diketahui. Akan tetapi, dalam situasi tertentu pendapatan diakui sebelum penyelesaian dan
penyerahan. Contoh yang paling terkenal adalah akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang yang
menggunakan metode persentase-penyelasaian.
Ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi jangka panjang yangdiakui oleh profesi akuntansi.
y Metode persentase penyelesaian. Pendapatan dan laba kotor diakui setiap priodeberdasarkan kemajuan proses konstruksi, yaitu persentase penyelesaian. Biasanya
konstruksi ditambah laba kotor yang dihasilkan sampai hari ini diakumulasikan dalam sebuah
-
8/3/2019 an Dan Beban
4/12
akun persediaan (konstruksi dalam proses), dan termin diakumulasi dalam akun kontrak
persediaan (tagihan atas konstruksi dalam proses)
y Metode kontrak selesai. Pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrakdiselasikan. Biaya konstruksi diakumulasikan dalam suatu akun persediaan (kontruksi dalam
proses), dan termin diakumulasikan dalam aun kontra persediaan (tagihan atas konstruksi
dalam proses).
Dasar pemikiran digunakan akuntansi persentase penyelasaian adalah bahwa dalam kebanyakan
kontrak ini pembeli dan penjual mendapat hak yang dapat dipaksakan pemberlakuannya (enforcable
rights). Pembeli memiliki hak legal untuk mensyaratkan kinerja tertentu atas kontrak. Sementara
penjual memiliki hak untuk meminta pembayaran sesuai dengan kemajuan proses yang menjadi
bukti hak kepemilikan pembeli. Akibatnya, terjadi penjualan yang terus menerus selama pekerjaan
berlangsung, dan pendapatan harus diakui sesuai dengan itu.Metode persentase penyelesaian harus digunakan perusahaan apabila estimasi kemajuan ke
arah penyelesaian, pendapatan, serta biaya secara layak dapat dipercaya, dan semua syarat berikut
ini terpenuhi:
1. Kontrak itu secara jelas menetapkan hak-hak yang dapat dipaksakan pemberlakuannya menganibarang atau jasa yang akan diberikan dan diterima oleh pihak yang terlibat dalam kontrak,
imbalan yang akan dipertukarkan, serta cara dan syarat penyelesaian.
2. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi semua kewajiban dalam kontrak.3
.
Kontraktor dapat diharapkan untuk melaksanakan kewajiban kontraktual tersebut.
Metode kontrak selesai harus digunakan perusahaan hanya:
1. Jika suatu entitas terutama mempunyai kontrak jangka pedek, atau2. Jika syarat syarat untuk menggunakan metode persentase penyelasaian tidak dapat terpenuhi,
atau
3. Jika terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak itu di luar risiko bisnis yang normal danberulang
Asumsinya adalah bahwa metode persentase penyelesaiaan merupakan metode yang lebih baik
dan metode kontrak selesai hanya akan digunakan jika metode persentase penyelasian dianggap
tidak tepat.
-
8/3/2019 an Dan Beban
5/12
B. PAJAK PENGHASILANPajak adalah satu jenis biaya yang ditangani oleh perusahaan. Faktanya dalam pasar yang
kompetitif dewasa ini, para manajer diharapkan untuk menemukan celah-celah dalam peraturan
perpajakan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yang ingin membayar pajak lebih kecil,
perusahaan akan memiliki kas lebih banyak untuk membiayai operasi dan ekspansi serta membuka
lowongan kerja baru. Namun, apa akibatnya jika perusahaan memaksakan cakupanan pengurangan
pajaknya ? jelas perusahan tersebut akan mengalami audit pajak, yang hasilnya dapat mengacaukan
laporan keuangan perusahaan tersebut.
Secara teoritis, pajka penghasilan dapat dipandang sebagai biaya operasi perusahaan atau
sebagai pembagian laba oleh pemilik perusahaan kepada pemerintah. Pandangan pertama lebih
diterima oleh masayarakat bisnis, karena pajak penghasilan dikenakan oleh pemertintah terhadap
semua perusahaa dan merupakan biaya yang diperlukan untuk menjalangkan perusahaan di
masyrakat.Karena pajak penghasilan mempengaruhi semua perusahaan akuntansi untuk pajak penghasilan
sangat penting dan diperlukan. Masalah akuntansi pajak penghasilan meliputi hal-hal berikut ini :
1. Alokasi penghasilan dalam suatu priodeKarena pajak penghasilan terutama berhubungan dengan unsur-unsur pendapatan dan biaya,
pelaporan pajak penghasilan harus secara langsung diakitkan dengan unsur-unsur tersebut. Jika
semua pendapatan dan biaya semuanya berhubungan langsung debgan operasi, jumlah pajak
penghasilan dalam suatu priode akan dilaporkan sebagai pengurang laba operasi sebelum pajak.
Namun demikian, laporan laba rugi telah dibagi kedalam beberapa bagian. Didalamnya meliputilaba dari operasi, laba dari penghentian operasi, pos-pos luar biasa, pengaruh kumulatif perubahan
akuntansi. Masing-masing unsur biaya termasuk dalam penghasilan kena pajak, baik sebagai
penambah atau pengurang. Alokasi tersebut disebut sebagai intraperiod tax allocation
2. Alokasi pajak penghasilan antar priodeMasalah yang paling kompleks menegani akuntansi pajak penghasilan adalah penyesuaian yang
diperlukan untuk menerapkan dasar akrual terhadap pajak penghasilan. Karena jumlah biaya pajak
secara langsung berhubungan dengan laba yang diperoleh, maka pengendalian biaya ini hanya
dapat dilakukan dengan perencanaan pajak dengan menerapkan aturan perpajakan yang akan
meminimumkan nilai pajak yang dibayar selama umur hidup perushaan.
Penerapan aturan perpajakan seringkali akan mengakibatkan jumlah laba kena pajak berbeda
dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan dalam rugi-laba, atau sering juga disebut laba akuntansi.
Laba kena pajak ditentukan oleh peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Umumnya, perturan perpajakan tidak berkepentingan pengukuran laba untuk menentkan apakah
-
8/3/2019 an Dan Beban
6/12
perushaan lebih baik, tetapi lebih kepentingan terhadap kemampuan perusahaan membayar pajak.
Jadi, kebanyakan laba dikenakan pajak apabila kas telah diterima meskipun jasa yang dijual masih
akan diserahkan menurut akuntansi laba tersebut belum diakui dalam catatan.
Perbedaan laba kena pajak dengan laba kauntansi dapat bersifat permanen atau hanya sementara.
Perbedaan permanen timbul dari :
y Unsur-unsur yang diperhitungkan untuk menentukan laba kena pajak tetapi tidak pernahdiakui tujuan kauntansi dan
y Unsur-unsur yang diakui untuk tujuan akuntansi, tetapi tidak pernah dimasukkan untukperhitungan laba kena pajak.
Perbedaan sementara atau perbedaan waktu timbul dari unsur-unsur pendapatan dan biaya yang
untuk tujuan akuntansi diakui dalam priode-priode sebelum atau setelah priode perhitungan unsur-
unsur tersebut untuk menentukan laba kena paja. Perbedaan sementara tersebut memerlukan
alokasi pajak antarperiode. Alokasi ini menimbulkan masalah yang paling besar dalam akuntansi
untuk pajak penghasilan.
Perbedaan pemanen
Seperti penyebutannya, perbedaan permanen didefinisakan sebagai perbedaan antara laba kena a
pajak dengan laba akuntansi yang timbul akibat transaksi-transaksi yang menurut aturan perundang-
undangan tidak ditutup dengan perdedaan yang sama, atau sebaliknya dalam periode lain.
Perbedaan permanen dapat dikalasifikasikan kedalam pendapatan-pendapata yang tidak termasuk
dalam laba kena pajak dan biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan untuk mendapat laba kena
pajak.Contoh pendapatan yang tidak kena pajak meliputi:
y Hibah atau bantuan yang tidak ada hubungannya dengan usaha perusahaany Pembayaran yang diterima dari perusahaan asuransi jiway Deviden yang diterima oleh perusahaan dari perusahaan lain dengan syarat perusahaan
memiliki paling sedikit 25% dari nilai saham yang disetor dari perusahaan yang membayar
deviden dan kedua perusahaan tersebut mempunyai hubungan ekonomis dalam jalur
usahanya.
Contoh biaya yang tidak bisa dikurangi meliputi :
y Denda atau biaya yang timbul akibat pelanggaran hukumy Amortisasi goodwill
Perbedaan waktu
Terutama yang menyebabkan perbedaan antara lab akauntansi dengan laba kena pajak berisfat
smenetara. Sebuaha biaya mungkin dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan pada tahun ini.
-
8/3/2019 an Dan Beban
7/12
Tetapi untuk tujuan pelaporan keungan kepada pihak eksternal dibebankan pada athun berikutnya.
Sebuah pendapatan mungkin dilaporkan dalam faktur pajak untuk menentukan laba kena pajak
tahun ini, tetapi untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal dilaporkan saat diperoleh pada priode
setelahnya. Dalam usaha untuk mempertemukan biaya pajak dengan laba terkait, alokasi pajak
antara periode diperlukan karena perbedaan waktu tersebut. Ringkasnya, masksudnya yaitu biaya
pajak penghasilan dilaporkan dalam laporan laba rugi digunakan untuk tujuan pajak penghasilan .
perbedaan antara jumlah yang dilaporkan sebagai biaya pajak penghasilan dengan jumlah pajak
yang dilaporkan sebagai beban ditunda atau ditunda atau utang tergantung pada sifat salodnya. Saat
unsur tersebut dibalik pada priode berikutnya, saldo yang ditunda akan terhapus.
Perbedaan waktu dapat diklasifikasikan kedalam kelompok-kelompok berikut ini :
a. Laba akuntansi lebih kecil daripada laba kena pajaky Pendapatan yang ditunda untuk tujun pelaporan keuangan tetapi diakui pada priode yang
bersangkutan untuk tujuan perpajakan
y Biaya yang telah diakui untuk tujuan pelaporan tetapi ditunda untuk tujuan pajakb. Laba akuntansi lebih besar dari lab akena pajak
y Pendapatan yang telah diakui untuk tujuan pelaporan, tetapi ditunda untuk tujuanperpajakan
y Biaya ditanguhkan untuk tujuan pelaporan, tetapi telah diakui untuk tujuan perpajakan
3. Kompensasi kerugian kebelakang atau kedepanKarena pajak penghasilan dikenakan terhadap laba yang diperoleh, tidak ada pajak yang harus
dibaya apabila perusahana menderita kerugian. Sebagai insentif kepada perusahaan yang kadang-
kadang menderita rugi atau laba, peraturan perpajakan memberi cara untuk mengurangi resiko rugi
dalam satu tahun. Hal tersebut dilakukan dengan aturan yang mengijingkan kompensasi kebelakang
atau kedepan berupa-ubah setiap waktu. Peraturan pajak sekarang memperbolekan kompensasi
kebelakan selama tiga tahun dan konpensasi kedepan 5 s.d. 8 tahun
Kompensasi
Kerugian kebelakang
Perusahaan boleh memilih apakah akan mengkompensasikan kerugian dama suatu tahun ke depan.
Jika perusahaan memilih konvensasi kebelakang, rugi yang diderita perusahaan tahunini dibebankan
terhadap laba yang diperoleh tiga tahuns ebelumnya kemudian diperoleh pengembalina pajak, jika
laba tiga tahun sebelumnya tidak mencukupi untuk menutupi semua kerugiaan, sisanya
dikonpensasikan pada laba dua tahun sebelumnya, kemudian tahun pertama, kompensasi
-
8/3/2019 an Dan Beban
8/12
kebelakang mengakibatkan timbulnya piutang pengembalian pajak dan pengurangan rugi operasi
tahuntahun yang bersangkutan menunjukkan adanya penghematan pajak karena diperolehnya
kembali pajak penghasilan tahun-tahun sebelumnya.
Konvensasi kerugian kedepan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, kerugian yang diderita perusahaan dapat dikompensasikan
terhadap laba yang diperoleh 5 s.d. 8 tahun dimasa yang kan datang. Kompensasi kedepan dapat
digunakan apabila:
a) Perusahaan mempunyai sejarah perolehan laba yang baikb) Kerugian tidak diakibatkan oleh kondisi perekonomian umum atau penururnan industric) Perusahaan mempunyai alternatif startegi pajak yang baikd) Perjkiraan yang diadasarkan pada asumsi yang wajar menunjukkan akan diperoleh laba yang
cukup untuk menutupi kerugian dideritaJika persyaratan tersebut terpenuhi, kompensasi kerugian kedepan dalam suatu priode dapat
dilakukan seperti halnya keompensasi kebalakang.
Jika tidak ada jaminan diperolehnya laba dimasa yang akan datang, tidak diperlukan pencatatan
terhadap laba berikutnya, pengurangan pajak harus dilaporkan sebagai laba luar biasa pada thun
direalisasinya.
4. Kredit pajak investasiUntuk mendorong kegiatan investasi kedalam fasilitas-fasilitas produktif, pemerintahmengijingkan kepada pembayaran pajak untuk mengurangi jumlah pajak penghasilannya
dengan kredit pajak investasi, yang jumlahnya sebesar persentase tertentu dikalikan dengan
harga pokok aktiva yang didepresiasi tertentu yang ditetapkan pemerintah. Ada dua metode
akuntansi untuk mencatat pengurangan biaya pajak penghasilan karena adanya kredit pajak
investasi; 1. Kredit pajak tersebut diperlakukan sebagai pengurang biaya pajak dalam priode
diterimnya kredit pajak atau disebut flow-trough method, atau 2. Kredita pajak ditangguhkan
dan perlakuan sebagai pengurang biya pajak selama priode depresiasi aktiva ang bersangkutan
atau disebut deferd method
pemerintah.
-
8/3/2019 an Dan Beban
9/12
C. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHANPerubahan Estimasi Akuntansi
Sebagai akibat ketidakpastian aktivitas usaha, banyak unsur laporan keuangan yang tidak dapat
diukur dengan tepat tetapi hanya dapat diestimasi. Proses estimasi mempertimbangkan informasi
terakhir yang tersedia. Estimasi diperlukan, sebagai contoh, untuk penyisihan piutang sangsi (bad
debts), keusangan persediaan dan masa manfaat dari aktivayang dapat disusutkan. Penggunaan
estimasi yang wajar adalah bagian yang esensial dari penyusunan laporan keuangan dan tidak
melemah kan keandalannya.
Suatu estimasi mungkin harus direvisi jika ada perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut,
atau karena adanya informasi baru, bertambahnya pengalaman atau perkembangan lebih lanjut.
Revisi atas estimasi tersebut, pada hakekatnya tidak menyebabkan perlunya penyesuaian dalam
batasan pengertian dari suatu pos luar biasa atau kesalahan mendasar.
Apabila sulit untuk memisahkan antara perubahan kebijakan akuntansi dan perubahan estimasiakuntansi, perubahan tersebut diperlakukan sebagai suatu perubahan estimasi akuntansi, dengan
pengungkapan yang layak.
Pengaruh perubahan estimasi akuntansi harus dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih
dalam:
y periode perubahan tersebut, jika perubahan tersebut hanya mempengaruhi periodetersebut; atau
y periode perubahan tersebut dan periode-periode yang akan datang, jika perubahan tersebutmempengaruhi keduanya. Suatu perubahan dalam estimasi akuntansi dapat hanya
periode berjalan ataupun mempengaruhi baik periode berjalan maupun periode-periode yang
akan datang. Sebagai contoh, perubahan dalam estimasi masa manfaat aktiva yang dapat disusutkan
akan mempengaruhi beban penyusutan pada periode berjalan dan pada setiap periode selama masa
manfaat yang tersisa dari aktiva tersebut. Dalam kedua hal tersebut diatas, pengaruh dari
perubahan yang berhubungan dengan periode berjalan diakui sebagai pendapatan atau beban pada
periode berjalan. Pengaruhnya pada periode-periode yang akan datang, jika ada, diakui pada
periodeperiode yang akan datang .
Pengaruh perubahan estimasi akuntansi harus dimasukkan dalam klasifikasi laporan laba rugiyang sama dengan yang digunakan sebelumnya untuk estimasi tersebut. 28 Untuk mempertahankan
daya banding laporan keuangan dari periodeperiode yang berbeda, pengaruh perubahan estimasi
akuntansi yang sebelumnya tercakup dalam laba atau rugi dari aktivitas normal harus tercakup
dalam unsur laba atau rugi bersih tersebut; pengaruh perubahan estimasi akuntansi yang
sebelumnya dimasukkan pada pos luar biasa harus dilaporkan sebagai unsur pos luar biasa.
-
8/3/2019 an Dan Beban
10/12
Hakekat dan jumlah suatu perubahan estimasi akuntansi yang mempunyai pengaruh material
dalam periode berjalan, atau yang diharapkan akan mempunyai pengaruh material dalam periode-
periode berikutnya harus diungkapkan. Jika untuk menghitung jumlahnya dianggap tidak praktis,
kenyataan ini harus diungkapkan.
Kesalahan Mendasar
Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau lebih periode sebelumnya
mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan mungkin timbul dari kesalahan
perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi
fakta, kecurangan atau kelalaian. Koreksi atas kesalahan tersebut biasanya dimasukkan dalam
perhitungan laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. 31 Suatu kesalahan mempunyai pengaruh
signifikan bagi satu atau lebih laporan keuangan periode sebelumnya sehingga laporan-laporan
keuangan tersebut tidak dapat diandalkan lagi pada tanggal penerbitannya. Contoh suatu kesalahan
yang mendasar adalah penemuan bahwa laporan keuangan periode sebelumnya memasukkanjumlah pekerjaan dalam proses dan piutang yang fiktif dan nilainya material. Pertanggungjawaban
atas kesalahan mendasar yang terjadi dapat dilakukan dengan menyatakan kembali informasi yang
berkaitan secara komparatif untuk mengoreksi kesalahan mendasar tersebut atau dengan
menyajikan informasi tambahan secara proforma.
Koreksi kesalahan yang mendasar dapat dibedakan dari perubahan estimasi akuntansi. Estimasi
akuntansi pada hakekatnya adalah suatu taksiran (approximations) yang mungkin perlu direvisi
dengan adanya informasi tambahan yang diketahui dalam periode berikutnya. Misalnya, untung
atau rugi yang diakui sebagai akibat suatu kontinjensi, yang sebelumnya tidak dapat diperkirakansecara akurat, atau perubahan dalam taksiran masa manfaat dan nilai sisa aktiva tetap yang
disusutkan bukan merupakan koreksi atas kesalahan mendasar.
Dalam mengkoreksi suatu kesalahan yang mendasar, jumlah koreksi yang berhubungan dengan
periode sebelumnya harus dilaporkan dengan menyesuaikan saldo laba awal periode. Informasi
komparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk melaksanakannya dianggap tidak
praktis.
Laporan keuangan yang menyajikan informasi komparatif untuk periode sebelumnya, disajikan
seolah-olah kesalahan yang mendasar telah dikoreksi dalam periode di mana kesalahan tersebut
dibuat. Oleh karena itu, jumlah koreksi yang berhubungan dengan setiap periode dimasukkan dalam
perhitungan laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan. Jumlah koreksi yang berhubungan
dengan periode-periode sebelum periode yang tercakup dalam informasi komparatif, disesuaikan
pada saldo laba awal periode dalam periode yang paling awal. Informasi-informasi lain yang
-
8/3/2019 an Dan Beban
11/12
-
8/3/2019 an Dan Beban
12/12