zonasi kawasan simpang susun tembelang...

Post on 04-Mar-2018

221 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ZONASI KAWASAN SIMPANG SUSUN TEMBELANG AKIBAT PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL

DI KABUPATEN JOMBANG

Oleh: Anggra Sukma Setyagama (3609 100 001)

Dosen Pembimbing: Ardy Maulidy Navastara, ST, MT.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2014

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pembangunan Jalan TOL

Trans Jawa yang melintas di

Kabupaten Jombang

Pembangunan Interchange

TOL/Simpang Susun (SS)

Tembelang mendorong

terjadinya fenomena

perubahan penggunaan

lahan

Fenomena perubahan

penggunaan lahan tersebut

menyalahi rencana tata

ruang dan belum

diantisipasi oleh RTRW

Kabupaten Jombang

V

Diperlukan Zonasi Kawasan

Terdampak akibat

Pembangunan Interchange

TOL Tembelang, agar

kawasan terdampak dapat

diketahui sebagai acuan

untuk rencana tata ruang

selanjutnya

RUMUSAN MASALAH

Disebabkan belum adanya

antisipasi di RTRW

Kabupaten Jombang tentang

dampak pembangunan TOL

dan Interchange TOL

Ketidaksesuaian antara

preferensi pelaku usaha

dengan regulasi (RTRW

Kabupaten Jombang)

dalam penentuan lokasi

industri

Adanya pengalihfungsian

lahan permukiman menjadi

perdagangan dan jasa

Pertanyaan Penelitian:

Apa saja faktor yang terkena dampak pembangunan interchange TOL

Tembelang?

Diperlukan Zonasi

Kawasan yang

Terdampak oleh

pembangunan Simpang

Susun Tembelang

Pembangunan interchange

TOL/Simpang Susun (SS)

Tembelang berpengaruh

terhadap fenomena

perubahan penggunaan

lahan

• Menentukan zonasi kawasan yang terdampak oleh pembangunan Interchange TOL Tembelang di Kabupaten Jombang

TUJUAN

Menganalisa faktor-faktor yang terkena dampak pembangunan interchange TOL

Tembelang

Membobotkan faktor yang terkena dampak pembangunan interchange TOL Tembelang

Menyusun zonasi kawasan yang terdampak akibat pembangunan interchange TOL

Tembelang

SASARAN

RUANG LINGKUP WILAYAH PENELITIAN

• Ruang Lingkup Pembahasan

Aspek yang dibahas dalam penelitian ini adalah aspek penggunaan lahan, sosial-ekonomi, serta sarana dan prasarana. Dalam penelitian ini lingkup pembahasan materi yang dibahas adalah mengenai zonasi kawasan yang terkena dampak akibat adanya pembangunan interchange TOL Tembelang.

• Ruang Lingkup Substansi

Substansi pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teori-teori tentang tata guna lahan, faktor yang terkena dampak pembangunan interchange tol tembelang dan zonasi kawasan yang terkena dampak akibat adanya pembangunan interchange TOL dengan batasan studi literatur dan empiri.

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Kerangka Berpikir Sumber: Peneliti, 2014

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

VARIABEL PENELITIAN DALAM TEORI

Jayadinata, 1999 Fisik Jenis tanah Air/Hidrologi Iklim

Sosial Kebiasaan Sikap moral Peninggalan kebudayaan Pola tradisional

Ekonomi - Kepentingan umum

(Infrastruktur) Kesehatan Keamanan Kesejahteraan umum, dll

Standar Rencana Tata Ruang Darmawijaya, 1997 Fisik Relief/Topografi

Miring Tanah/Kelerengan Drainase/Hidrologi Vegetasi

KAJIAN TEORI INDIKATOR DAN VARIABEL YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN

Sumber: Jayadinata, 1999; Darmawijaya, 1997; Widiatmaka, 2007; Rayes, 2007; dan

Bintarto dalam Khairudin, 2000)

KAJIAN TEORI INDIKATOR DAN VARIABEL YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

VARIABEL PENELITIAN DALAM TEORI

Widiatmaka, 2007 Fisik Tanah (Soil) Topografi Drainase

Rayes, 2007 Fisik Tanah Iklim Topografi Geologi Vegetasi

Sosial - Ekonomi -

Bintarto (dalam Khairuddin, 2000)

Penggunaan Lahan Intensitas penggunaan lahan

Jenis Penggunaan Lahan

Kualitas lingkungan Infrastruktur Ketersediaan sarana

Ketersediaan prasarana

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

VARIABEL DALAM TEORI

Ramadhanti, 2010 Fisik (Lingkungan) Geologi Tanah Air Iklim Tumbuhan/Vegetasi Hewan Kependudukan

Sosial-Ekonomi Keuntungan Kesejahteraan penduduk

Regulasi Hukum Kebijakan/Aturan

Badriyah, 2010 Sosial Jumlah penduduk Ekonomi Nilai/harga lahan Infrastruktur Aksesibilitas (jarak

terhadap jalan)

INDIKATOR DAN VARIABEL YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN BERDASARKAN

PENELITIAN TERDAHULU

SUMBER INDIKATOR PENELITIAN DALAM TEORI

FAKTOR DALAM TEORI

Kristianti, 2003 Fisik - Sarana dan Prasarana - Ekonomi Harga Lahan Akses dan Lokasional - Kebijakan Pemerintah -

Wicaksono, 2011 Aksesibilitas - Lingkungan - Ekonomi Harga Lahan Fasilitas Pendukung - Sarana dan Prasarana -

Sumber: Penelitian Terdahulu

INDIKATOR DAN VARIABEL YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN BERDASARKAN

PENELITIAN TERDAHULU

SINTESA

Sumber: Hasil Sintesa Penulis, 2014

NO. INDIKATOR

PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN

1. Penggunaan Lahan Jenis Penggunaan Lahan

2. Sosial-Ekonomi Budaya/Kebiasaan

Masyarakat

Kesejahteraan Masyarakat

Harga Lahan

3. Infrastruktur Jaringan Jalan

Sarana

Prasarana

4. Regulasi Rencana Tata Ruang

Kerangka Teori Penelitian

Sumber: Peneliti, 2014

BAB 3

METODE PENELITIAN

INDIKATOR PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL

Penggunaan Lahan Jenis penggunaan lahan Perubahan jenis penggunaan lahan dari suatu jenis penggunaan lahan ke jenis penggunaan lahan lainnya antara sebelum dan sesudah adanya pembangunan interchange TOL.

Sosial-Ekonomi Budaya/Kebiasaan masyarakat Tumbuh atau hilangnya suatu aktivitas yang ada pada kawasan penelitian.

Kesejahteraan masyarakat Tingkat kesejahteraan masyarakat/penduduk di sekitar kawasan penelitian.

Harga lahan Harga lahan pada kawasan penelitian yang diperkirakan mengalami perubahan.

INDIKATOR, VARIABEL, DAN DEFINISI OPERASIONAL

INDIKATOR PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN DEFINISI OPERASIONAL

Infrastruktur Jaringan Jalan Jaringan jalan yang melintas pada wilayah penelitian.

Sarana Sarana/fasilitas (peribadatan, kesehatan, keamanan, dll) pada kawasan penelitian.

Prasarana Prasarana/utilitas (air bersih, listrik, telekomunikasi, drainase) pada kawasan penelitian.

Regulasi Rencana Tata Ruang Standar yang ditentukan pemerintah untuk perencanaan, pengendalian, dan mengatur jenis penggunaan lahan.

Sumber: Hasil Sintesa Penulis, 2014

INDIKATOR, VARIABEL, DAN DEFINISI OPERASIONAL

• Pemetaan Stakeholders

Sumber: McCraken, 1998

CARA MEMPEROLEH RESPONDEN

Pengaruh Rendah Pengaruh Tinggi

Kepentingan Rendah

Kelompok stakeholder yang paling rendah prioritasnya

Kelompok yang bermanfaat untuk merumuskan atau menjembatani keputusan dan opini

Kepentingan Tinggi

Kelompok Stakeholder yang penting namun barangkali perlu pemberdayaan

Kelompok stakeholder yang paling kritis

Pentingnya Aktifitas Stakeholders Yang Mempengaruhi Faktor yang Terdampak oleh Pembangunan Interchange TOL Tembelang

Pe

nga

ruh

Sta

keh

ole

rs T

erh

adap

Fak

tor

yan

g Te

rdam

pak

ole

h

Pem

ban

gun

an In

terc

han

ge T

OL

Tem

bel

ang

0

1 2 3 4 5

0 1 2

3 - Walhi Kecamatan Jombang

- Walhi Desa Pesantren

4

- Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Jombang, Seksi Survey Pengukuran dan Pemetaan

- Akademisi Tata Ruang

5

- Bappeda Kabupaten Jombang, Bidang Fisik dan Sarana Prasarana

- Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Jombang, Seksi Pemanfaatan Tata Ruang

- Dinas PU Bina Marga Kabupaten Jombang, Seksi Perencanaan Teknis Umum

- PT. Raka Cempaka Mas - Pedagang

Sumber: Hasil Analisa, 2014

Pemetaan Stakeholders

PEMERINTAH:

• R1 : Bappeda Kabupaten Jombang

• R2 : Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Jombang

• R3 : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Jombang

• R4 : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Jombang

• R5 : Akademisi di Bidang Tata Ruang

Stakeholders yang Terpilih

MASYARAKAT:

• R6 : Walhi Kecamatan Tembelang

• R7 : Walhi Kelurahan Pesantren

SWASTA:

• R8 : PT. Raka Cempaka Mas

• R9 : Pedagang

Jenis Data Sumber Data Instansi Penyedia Data

Peta penggunaan lahan Kabupaten Jombang eksisting dan rencana

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang

Bappeda Kabupaten Jombang

Peta penggunaan lahan pada kawasan penelitian (Kecamatan Tembelang eksisiting dan rencana)

Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tembelang

Bappeda Kabupaten Jombang

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jombang

Pendapatan Masyarakat Profil Kecamatan Tembelang Profil Desa Pesantren

Kantor Kecamatan Tembelang

Kantor Desa Pesantren Harga Lahan Profil Kecamatan Tembelang

Profil Desa Pesantren Kantor Kecamatan

Tembelang Kantor Desa Pesantren

Peta jalan Kabupaten Jombang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang

Bappeda Kabupaten Jombang

Peta persebaran sarana dan prasarana

Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Tembelang, Jombang, Peterongan, Megaluh, dan Ploso

Bappeda Kabupaten Jombang

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jombang

JENIS DATA YANG DIBUTUHKAN

Sumber: Hasil Kajian Peneliti, 2014

Menyusun zonasi kawasan yang terdampak oleh pembangunan Interchange TOL Tembelang

Analisa Overlay (Weighted Sum GIS)

Membobotkan faktor yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL Tembelang

Analisa Skoring Skala Likert

Menganalisa faktor-faktor yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL Tembelang

Analisa Deskriptif Analisa Dhelpi

METODE ANALISA DATA

Kerangka Pemikiran Penelitian

Sumber: Peneliti, 2014

BAB 4

HASIL DAN

PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM

PETA ADMINISTRASI KAWASAN SIMPANG SUSUN TEMBELANG

Sumber : Survey Primer, 2014

PENGGUNAAN LAHAN Penggunaan Lahan Kawasan Simpang Susun Tembelang, Tahun 2014

Jenis Penggunaan Lahan Luas (m2) Luas (Ha) Fasilitas Umum 21262.7942 2.1263

Permukiman 110738.9899 11.0739 Perdagangan dan Jasa 19651.1396 1.9651 Pergudangan 1111.0911 0.1111 RTH 393794.4987 39.3794 Lain-Lain 58771.9745 5.8772 Jumlah 605330.4881 60.5330

Luasan Perubahan Penggunaan Lahan

Jenis Penggunaan Lahan Luas Tahun 2009 (Ha) Luas Tahun 2014 (Ha)

Fasilitas Umum 2.1263 2.1263 Permukiman 12.5007 11.0739 Perdagangan dan Jasa 0.4632 1.9651 Pergudangan 0.0000 0.1111 RTH 39.5656 39.3794 Lain-Lain 5.8772 5.8772 Jumlah 60.5330 60.5330

Sumber : RTRW Kabupaten Jombang, 2009-2029

Survey Primer, 2014

PETA PENGGUNAAN LAHAN MIKRO

PETA PENGGUNAAN LAHAN SEBELUM ADANYA PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL

PETA PENGGUNAAN LAHAN SETELAH ADANYA PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL

PETA DAMPAK TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN

SOSIAL

• Dampak sosial yang terjadi akibat pembangunan interchange TOL adalah adanya keresahan warga akibat pembangunan yang tidak mengadakan sosialisasi kepada warga tentang pembangunan ruas TOL yang melintasi saluran irigasi untuk pengairan sawah, sehingga mangibatkan saluran irigasi tersebut tersumbat, khususnya pada sawah yang berada di pinggir jalan Raya Tembelang. Dengan aliran irigasi dari selatan-utara, hal tersebut mengakibatkan sawah warga yang terdapat di sebelah selatan jalan TOL terlalu banyak air, dan di sebelah utara jalan TOL menjadi kekeringan. Kawasan penelitian ini sendiri sebagian besar terdapat di sebelah utara jalan TOL.

PETA DAMPAK TERHADAP KEGIATAN MASYARAKAT PETANI

Perubahan Pendapatan Masyarakat Berdasarkan Kegiatan Penggunaan Lahan Baru

PENDAPATAN MASYARAKAT

Sumber: Survey Primer, 2014

Kegiatan Penggunaan

Lahan Baru

Rata-Rata Pendapatan

Tambahan Per Bulan (Rp)

Presentase

Kenaikan

Pendapatan

Warung 2.000.000 200 %

Toko 600.000 60 %

Counter Pulsa 750.000 75 %

Depot Air Isi Ulang 1.500.000 150 %

Meubel 2.000.000 100 %

Fotocopy 900.000 90 %

Rental Mobil 9.000.000 200 %

Bengkel 5.000.000 150 %

Tambal Ban 750.000 100 %

Gudang - -

Praktek Dokter 750.000 40 %

PETA DAMPAK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT

HARGA LAHAN

• Dengan adanya pembangunan interchange TOL di koridor jalan Raya Tembelang mengakibatkan harga lahan di sekitar berubah/naik menjadi 3x lipat.

• Pada sisi sebelah barat jalan Raya Tembelang, harga lahan sebelum adanya pembangunan interchange TOL adalah Rp70.000 - Rp100.000 /m2 sekarang menjadi Rp200.000 - Rp300.000 / m2.

• Sedangkan pada sisi sebelah timur jalan, harga lahan sebelum adanya pembangunan interchange TOL adalah Rp120.000 - Rp150.000 /m2 sekarang menjadi Rp300.000 – Rp500.000 / m2.

PETA DAMPAK TERHADAP HARGA LAHAN

JARINGAN JALAN

• Jaringan jalan di kawasan penelitian terdiri dari dua jenis utama, yaitu kolektor, dan lokal. Jaringan jalan dimaksud adalah:

Jalan kolektor, yaitu jalan Raya Tembelang yang menghubungkan antara perkotaan Jombang dengan pusat/kota lainnya, Jombang – Ploso – Babat – Lamongan/Tuban

Jalan lokal, yaitu jalan yang menghubungkan antara kawasan perkotaan pada Kecamatan Tembelang.

• Jaringan jalan yang terkena dampak dari pembangunan interchange TOL adalah ruas jalan Raya Tembelang. Pembangunan TOL tersebut mengakibatkan banyak kendaraan material yang keluar-masuk baik dari utara maupun selatan. Sehingga jalan menjadi berlubang dan sudah dilakukan pengaspalan pada jalan Raya Tembelang pada tahun 2013.

PETA PERSEBARAN JARINGAN JALAN

PETA DAMPAK TERHADAP JARINGAN JALAN

FASILITAS PERIBADATAN

• Sarana/fasilitas peribadatan yang terdapat pada kawasan penelitian adalah musholla. Pada kondisi eksisting di lapangan diketahui terdapat musholla sebanyak 3 buah, yaitu terdapat 1 di bagian utara sebelah timur jalan Raya Tembelang, 1 di bagian tengah sebelah barat jalan, dan 1 di bagian selatan sebelah barat jalan.

• Akan tetapi musholla yang terdampak akibat pembangunan interchange TOL hanya 2 di antaranya, yaitu sebelum adanya pembangunan interchange TOL penggunaan lahannya masih digunakan sebagai permukiman.

PETA DAMPAK TERHADAP FASILITAS PERIBADATAN

FASILITAS KESEHATAN

• Sarana/fasilitas kesehatan yang terdapat pada kawasan penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu puskesmas dan praktek dokter. Pada kondisi eksisting di lapangan diketahui terdapat puskesmas sebanyak 1 buah yaitu Puskesmas Tembelang, dan terdapat 2 buah praktek dokter.

• Akan tetapi fasilitas kesehatan yang terdampak akibat pembangunan interchange TOL hanya 1, yaitu praktek dokter yang sebelum adanya pembangunan interchange TOL penggunaan lahannya masih digunakan sebagai permukiman.

PETA DAMPAK TERHADAP FASILITAS KESEHATAN

JARINGAN LISTRIK

• Jaringan listrik yang melintas pada kawasan penelitian merupakan jaringan listrik SUTM. Jaringan listrik tersebut melintas di sebelah barat dan timur jalan Raya Tembelang yang membujur utara-selatan.

• Dampak yang ditimbulkan dari adanya pembangunan interchange TOL terhadap jaringan listrik dikawasan penelitian diketahui dengan adanya penanaman kabel listrik yang melintang/berseberangan dengan jalan TOL. Penanaman kabel listrik tersebut dapat diketahui di bagian selatan kawasan penelitian.

PETA PERSEBARAN JARINGAN LISTRIK

PETA DAMPAK TERHADAP JARINGAN LISTRIK

JARINGAN TELEKOMUNIKASI

• Jaringan telekomunikasi yang melintas pada kawasan penelitian terdapat di sebelah barat dan timur jalan Raya Tembelang yang membujur utara-selatan dan juga ke barat dan timur mengikuti persebaran permukiman penduduk.

• Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pembangunan interchange TOL terhadap jaringan telekomunikasi dikawasan penelitian diketahui dengan adanya penanaman kabel optik baru yang membujur utara-selatan. Penanaman kabel telekomunikasi tersebut dapat diketahui di sebelah timur jalan Raya Tembelang.

PETA PERSEBARAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

PETA DAMPAK TERHADAP JARINGAN TELEKOMUNIKASI

ANALISA

ANALISA DESKRIPTIF

Proses Analisa Theorytical Descriptive Sumber: Aprilia, 2013

Berdasarkan hasil analisa Theorytical Descriptive, maka didapatkan terdapat 9 faktor yang terkena dampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang. Faktor tersebut adalah: 1. Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah 2. Harga Lahan yang Meningkat 3. Budaya/Kebiasaan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala 4. Kesejahteraan Masyarakat yang Meningkat 5. Jaringan Jalan yang Diperbaiki 6. Fasilitas Peribadatan yang Bertambah 7. Fasilitas Kesehatan yang Bertambah 8. Jaringan Listrik yang Diperbaiki 9. Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah.

Sumber: Hasil Analisa, 2014

Hasil Akhir Analisa Delphi

ANALISA DHELPI

Sumber: Hasil Analisa, 2014

No. Faktor R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9

1 Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah S S S S S S S S S

2 Harga Lahan yang Meningkat

S S S S S S S S S

3 Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala

S S S S S S S S S

4 Pendapatan Masyarakat yang Meningkat

S S S S S S S S S

5 Jaringan Jalan yang Diperbaiki

S S S S S S S S S

6 Fasilitas Peribadatan yang Bertambah S S S S S S S S S

7 Fasilitas Kesehatan yang Bertambah S S S S S S S S S

8 Jaringan Listrik yang Diperbaiki

S S S S S S S S S

9 Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah

S S S S S S S S S

Keterangan :

• S : Setuju

• TS : Tidak Setuju

• R1 : Bappeda Kabupaten Jombang

• R2 : Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Jombang

• R3 : Dinas PU Bina Marga Kabupaten Jombang

• R4 : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Jombang

Lanjutan…

• R5 : Akademisi di Bidang Tata Ruang

• R6 : Walhi Kecamatan Tembelang

• R7 : Walhi Desa Pesantren

• R8 : PT. Raka Cempaka Mas

• R9 : Pedagang

• Jadi, berdasarkan hasil iterasi, maka faktor yang terkena dampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang adalah :

1. Faktor Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah

2. Faktor Harga Lahan yang Meningkat

3. Faktor Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala

4. Faktor Pendapatan Masyarakat yang Meningkat

5. Faktor Jaringan Jalan yang Diperbaiki

6. Faktor Fasilitas Peribadatan yang Bertambah

7. Faktor Fasilitas Kesehatan yang Bertambah

8. Faktor Jaringan Listrik yang Diperbaiki

9. Faktor Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah Sumber : Hasil Analisa, 2014

• Kemudian kesembilan faktor tersebut dapat dianalisa pada tahap selanjutnya yaitu pembobotan dari faktor-faktor yang sudah disepakati oleh seluruh responden. Dalam penelitian ini pembobotan dilakukan dengan menggunakan analisa skoring skala likert.

ANALISA DHELPI

• Pembobotan Faktor yang Terkena Dampak Akibat Pembangunan Interchange TOL Tembelang

ANALISA SKORING SKALA LIKERT

Sumber: Hasil Analisa, 2014

No Faktor Skala Nilai

Total Bobot Faktor 1 2 3 4 5

1 Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah

0 0 1 1 7 9 4,67

0 0 3 4 35 42

2 Harga Lahan yang Meningkat 0 0 0 0 9 9

5,00 0 0 0 0 45 45

3 Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala

0 1 4 3 1 9 3,44

0 2 12 12 5 31

4 Pendapatan Masyarakat yang Meningkat

0 0 0 7 2 9 4,22

0 0 0 28 10 38

5 Jaringan Jalan yang Diperbaiki 0 0 0 1 8 9

4,89 0 0 0 4 40 44

6 Fasilitas Peribadatan yang Bertambah

0 0 0 5 4 9 4,44

0 0 0 20 20 40

7 Fasilitas Kesehatan yang Bertambah

0 0 0 5 4 9 4,44

0 0 0 20 20 40

8 Jaringan Listrik yang Diperbaiki 0 0 0 0 9 9

5,00 0 0 0 0 45 45

9 Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah

0 0 0 0 9 9 5,00

0 0 0 0 45 45

• Dengan adanya peta kawasan terdampak untuk masing-masing faktor (pada gambaran umum), maka selanjutnya memasukkan masing-masing bobot tiap faktor untuk proses pemodelan overlay melalui ArcGIS dengan menggunakan Weighted Sum. Nilai bobot setiap faktor antara lain didapatkan dari proses analisa skoring skala likert.

• Maka hasil overlay untuk zonasi kawasan terdampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang dapat dilihat pada Peta berikut….

ANALISA OVERLAY

PETA ZONASI KAWASAN TERDAMPAK AKIBAT PEMBANGUNAN INTERCHANGE TOL TEMBELANG

• Dari hasil akhir penelitin ini, diketahui bahwa plot zona kawasan terdampak cenderung berpola memita/linier mengikuti jalan Raya Tembelang.

• Hal ini dikarenakan dampak tertinggi diketahui terhadap faktor harga lahan di sepanjang koridor jalan Raya Tembelang yang meningkat, dan mengikuti pola linear jaringan telekomunikasi yang bertambah di sebelah timur jalan Raya Tembelang, serta jaringan listrik yang terkena dampak pembangunan interchange TOL, dimana jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi merupakan prasarana wilayah.

• Selain itu jaringan jalan merupakan dampak besar yang diakibatkan dari adanya pembangunan interchange TOL Tembelang.

• Plot zona kawasan terdampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang, terlihat dengan plot warna merah yaitu kawasan yang terdampak, dan plot warna hijau merupakan kawasan yang tidak terdampak.

ANALISA OVERLAY

• Pada hasil akhir zonasi kawasan terdampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang ini, diketahui dampaknya berbentuk memita/linier ini. Berdasarkan teori perencanaan, bahwa perkembangan kota dengan pola membentuk pita/linier maka dapat dikatakan inefficient/tidak efisien. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan kotanya hanya terbatas di sepanjang jalan utama. Dalam pola memita/linier terlihat adanya peranan jalur transportasi yang dominan dalam mempengaruhi perkembangan areal kekotaannya.

• Oleh karena itu, dengan ditemukannya zonasi kawasan terdampak akibat pembangunan interchange TOL Tembelang ini diharapkan mampu mempermudah para decision maker/pembuat kebijakan dalam pengembangan atau pengendalian kedepannya, khususnya di Kecamatan Tembelang maupun Kabupaten Jombang.

ANALISA OVERLAY

BAB 5

KESIMPULAN DAN

SARAN

• Faktor yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL Tembelang antara lain:

1. Jenis Penggunaan Lahan yang Berubah (Bobot: 4,67)

2. Harga Lahan yang Meningkat (Bobot: 5,00)

3. Kegiatan Masyarakat Petani yang Mengalami Kendala (Bobot: 3,44)

4. Pendapatan Masyarakat yang Meningkat (Bobot: 4,22)

5. Jaringan Jalan yang Diperbaiki (Bobot: 4,89)

6. Fasilitas Peribadatan yang Bertambah (Bobot: 4,44)

7. Fasilitas Kesehatan yang Bertambah (Bobot: 4,44)

8. Jaringan Listrik yang Diperbaiki (Bobot: 5,00)

9. Jaringan Telekomunikasi yang Bertambah (Bobot: 5,00)

• Hasil analisa overlay menyatakan bahwa plot zona kawasan terdampak cenderung membentuk pola linier/memita, yaitu dengan menyebar mengikuti dampak terhadap harga lahan yang meningkat, dan mengikuti pola linear jaringan listrik dan telekomunikasi yang bertambah di sebelah jalan Raya Tembelang, serta mengikuti pola linier jaringan jalan yang terkena dampak pembangunan interchange TOL.

KESIMPULAN

• Dengan diketahuinya hasil penelitian ini, yaitu zonasi kawasan yang terdampak oleh pembangunan interchange TOL Tembelang yang membentuk pola linier atau memita, maka pihak pemerintah dapat melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk menentukan arahan atau pengendalian pada kawasan sekitar interchange TOL Tembelang, agar dapat diketahui apa saja upaya dan kebijakan yang dapat diterapkan pada kawasan tersebut.

• Dapat dilakukan penelitian sejenis secara berkala, karena dampak dari adanya pembangunan Simpang Susun/Interchange TOL di Tembelang ini dapat berubah dalam beberapa tahun ke depan.

SARAN

SEKIAN

&

TERIMA KASIH

top related