bab i pendahuluanpuskesmastembelang.com/wp-content/uploads/2019/04/narasi-rpk-tembelang.…1 bab i...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berfungsi sebagi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan perorangan dan
masyarakat.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan puskesmas sesuai dengan
Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, adalah meliputi 1) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama terdiri dari upaya esensial dan
pengembangan, serta 2) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi; dan
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi
sumber daya yang tersedia di masing-masing puskesmas.
Sedangkan upaya kesehatan perorangan meliputi rawat jalan, pelayanan
gawat darurat, pelayanan satu hari, home care dan atau rawat inap berdasarkan
kebutuhan pelayanan kesehatan.
Agar upaya kesehatan terselenggara dengan optimal, maka puskesmas
harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas terdiri dari
perencanaan, pelaksanaaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas. Perencanaan disusun untuk
kebutuhan satu tahun agar puskesmas dapat melaksanakan secara efektif, efisien
dan dapat dipertanggungjawabkan.
2
B. TUJUAN
Tersusunnya rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas Tembelang
tahun 2019.
C. MANFAAT
- Perencanaan dapat memberikan acuan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan secara efektif dan efisien.
- Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
- Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang
ada.
D. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna.
Perencanaan yang disusun ini adalah RPK tahun 2019.
E. RUANG LINGKUP
Perencanaan tingkat puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan RUK
4. Tahap penyusunan RPK
F. VISI, MISI DAN TATA NILAI PUSKESMAS
Puskesmas Tembelang adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah
dimana Puskesmas Tembelang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Tembelang.
Agar puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan
kebijakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang maka Puskesmas Tembelang
pada tahun 2019 memiliki visi dan misi baru yang menyesuaikan dengan visi misi
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
VISI
Terwujudnya Kecamatan Tembelang Sehat
3
MISI
1. Mengoptimalkan penyelenggaraan upaya kesehatan.
2. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana Puskesmas sesuai standar.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
4. Meningkatkan mutu manajemen Puskesmas.
MOTTO
“Terdepan dalam Pelayanan”
TATA NILAI
TER : Terstandar
DE : Berdedikasi
PAN :Terpantau
G. DATA UMUM
1. Wilayah kerja, geografi dan demografi
Kecamatan Tembelang terletak di wilayah Utara Kabupaten Jombang dengan
jarak ± 7 km dari pusat kota Jombang. Puskesmas Tembelang terletak di Jalan
Raya Pesantren nomor 302, dan hal ini merupakan suatu kemudahan bagi
Puskesmas Tembelang dalam hal melakukan pelayanan rujukan ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang lebih tinggi.
KecamatanTembelang sendiri terdiri dari 15 desa, dan mempunyai 2
puskesmas yaitu 1) Puskesmas Tembelang (wilayah kerja: 7 desa), dan 2)
Puskesmas Jatiwates (wilayah kerja : 8 desa).
Secara geografis, posisi Puskesmas Tembelang terletak pada 7o48’94,9”
Lintang Selatan dan 112o23’20,5”Bujur Timur dengan luas wilayah kerja
16,12 km2, serta batas wilayah kerja:
- Sebelah Utara : Puskesmas Jatiwates
- Sebelah Selatan : Puskesmas Tambakrejo
- Sebelah Timur : Puskesmas Dukuhklopo
- Sebelah Barat : Puskesmas Megaluh.
Peta wilayah kerja Puskesmas Tembelang ditunjukkan gambar berikut:
4
Gambar 1.1 Peta Wilayah kerja Puskesmas Tembelang
Data wilayah dan fasilitas kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tembelang
disajikan pada tabel berikut:
5
Tabel 1.1 Data Wilayah Kerja Puskesmas Tembelang tahun 2019.
No. Desa
Luas
wilayah
(km2)
Jarak ke
Pusk
(km)
Waktu
tempuh ke
Pusk
Jumlah Jumlah Sekolah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
RW/RT Rumah KK TK/
RA SD/MI
SMP/
MTs
SMA/
MA/
SMK
Pon-
tren Pu
stu
Po
lin
des
dr/B
ida
n
Per
aw
at/
Per
aw
at
Gig
i
Kli
nik
Sw
ast
a
Ap
oti
k/
Ba
ttra
1 Mojorakapak 2,59 1,7 6 menit 12 / 65 1.699 2.097 4/1 3/1 2/- 1/-/- - 1 - 1/2 1/- 1 1/-
2 Kalikejambon 1,83 5 12 menit 6 / 34 1.054 1.278 1/1 1/1 -/1 -/1/- 2 - 1 -/4 1/- - -/-
3 Kedunglosari 2,33 4,5 10 menit 11 / 38 1.160 1.406 3/- 2/1 -/1 -/-/- - 1 - -/2 1/- - -/-
4 Tampingmojo 2,38 3 6 menit 8 / 32 1.171 1.461 2/1 1/1 -/1 -/-/- - - 1 -/1 -/- - -/-
5 Pesantren 2,12 0 1 menit 4 / 24 745 892 2/1 2/1 1/- -/-/- - - 1 2/1 1/- - -/-
6 Tembelang 1,98 0,4 2 menit 7 / 25 684 870 1/1 1/1 1/1 -/-/1 - - 1 1/1 -/- - -/-
7. Sentul 2,89 2,5 8 menit 8/ 23 1.142 1.401 1/1 3/1 -/- -/-/- - - 1 -/2 1/1 - -/1
Jumlah 16,12 56 / 241 7.655 9.405 14/6 13/7 4/4 1/1/1 2 2 5 4/13 5/1 1 1/1
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017
Dari tabel diatas dapat diuraikan bahwa : 1) Desa terluas wilayahnya adalah Desa Sentul, 2) Desa terjauh dari puskesmas adalah Desa Kalikejambon (5 km
dengan waktu tempuh 12 menit), 3) Desa terbanyak jumlah KK dan rumah adalah Desa Mojokrapak (2.097 KK dan 1.699 rumah), 4) Desa dengan institusi
pendidikan terbanyak adalah Desa Mojokrapak (5 TK/RA, 4 SD/MI, 2 SMP/MTs, 1 SMA).
6
H. DATA KHUSUS
1. Status Kesehatan:
a. Data Kematian
Tabel 1.2 Data Kematian di Puskesmas Tembelang tahun 2017
No. Penyebab
kematian
Jenis
kelamin Kelompok Usia
Jumlah
Lk Pr Bayi
0-1 Balita
Usia
Sekolah PUS Lansia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Anoreksia
PPOK
Ca Larynx
IMA
CVA
PEB
Asfiksia
BBLR
Meningitis
1
1
4
1
2
1
2
1
1
2
1
2
6
1
1
1
2
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
6
1
Jumlah 6 11 8 1 - 1 7 17
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
Data kasus kematian tahun 2017 sebanyak 17 kasus dengan kelompok usia
terbanyak bayi 0-1 tahun dengan 8 kasus, diikuti kelompok usia lanjut
sebanyak 7 kasus. Pada kasus kematian kelompok usia bayi di dominasi kasus
BBLR sebanyak 6 kasus dan asfiksia 2 kasus.
b. Kunjungan
Tabel 1.3 Data Kunjungan di Puskesmas Tembelang tahun 2017
No. Desa
Jumlah Kunjungan Jumlah
Total Laki-laki Perempuan Baru Lama
Baru Lama Baru Lama
1.
2. 3.
4.
5.
6. 7.
Mojokrapak
Kalikejambon Kedunglosari
Tampingmojo
Pesantren
Tembelang Sentul
249
144 172
210
181
112 109
1.510
868 1.040
1.268
1.096
670 655
372
218 260
314
273
165 162
3.030
1.773 2.110
2.536
2.221
1.347 1.324
621
362 432
524
454
277 271
4.540
2.641 3.150
3.804
3.317
2.017 1.979
5.161
3.003 3.582
4.328
3.771
2.294 2.250
Jumlah 1.177 7.107 1.764 14.341 2.941 21.448 24.389
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
Dari total kunjungan, tergambar bahwa penduduk yang paling banyak
mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas Tembelang adalah dari Desa
Mojokrapak, sedangkan yang paling sedikit adalah dari Desa Sentul.
7
c. Sepuluh Penyakit terbanyak
Tabel 1.4 Sepuluh Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Puskesmas
Tembelang tahun 2017
No Jenis Penyakit
Jumlah kasus
Total Laki
Perem-
puan
1 Nasofaringitis akut (common cold) 753 1.143 1.896
2 Gastritis 285 636 921
3 Rematik, tidak spesifik 278 563 841
4 Laryngopharyngitis akut 354 397 751
5 Mialgia 225 498 723
6 Hipertensi primer 178 276 454
7 Demam tifoid 167 231 398
8 Infeksi Akut Pernapasan Atas 188 189 377
9 ISPA bagian atas , tidak spesifik 107 168 275
10 Dermatitis nummular 92 126 218
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
Dari tabel sepuluh penyakit terbanyak di unit rawat jalan, terlihat
bahwa penyakit terbanyak yang berobat adalah Nasofaringitis akut (batuk
pilek), sedangkan yang paling sedikit adalah diare dan GE.
Tabel 1.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak Rawat Inap Puskesmas Tembelang
tahun 2017
No Jenis Penyakit
Jumlah kasus
Total Laki
Perem-
puan
1 Demam Tifoid 172 179 351
2 Observasi Febris 100 104 204
3 Gastritis 79 82 161
4 Asma 68 70 138
5 ISPA 62 64 126
6 Diare 30 31 61
7 Hipertensi 27 28 55
8 Infeksi kulit 12 13 25
9 DM 9 10 19
10 Vertigo 4 5 9
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
Dari tabel diatas, gambaran penyakit terbanyak di rawat inap adalah
Demam Tifoid, sedangkan yang paling sedikit adalah Vertigo.
2. Kejadian Luar Biasa
Tabel 1.6 Kejadian Luar Biasa Puskesmas Tembelang tahun 2017
No. Jenis KLB Lokasi Jumlah Kasus Meninggal Tindak Lanjut
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
8
I. CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2017
Cakupan program pelayanan kesehatan Puskesmas Tembelang berdasarkan
PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) dan SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Bidang Kesehatan tahun 2017.
Cakupan pelayanan kesehatan berdasarkan SPM tahun 2017 berikut:
Tabel 1.7 Cakupan SPM Puskesmas Tembelang tahun 2017
Riil %
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100 483 456 94,41
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100 461 401 86,98
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100 436 398 91,28
4. Pelayanan Kesehatan Balita 100 2.173 2.059 94,75
5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100 1.156 1.156 100,00
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100 19.479 11.268 57,85
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 100 3.359 5.382 160,23
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100 535 585 109,35
9.Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
(DM)100 533 317 59,47
10.Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ)100 125 125 100,00
11.Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberculosis
(TB) (Capaian Kinerja ≥80% (=100%)80 32 32 100
12.Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko
terinfeksi HIV 100 520 625 120,19
1. Desa Siaga Madya 20 7 7 100
2. Posyandu Purnama Mandiri 75 38 36 94,74
3. PHBS tatanan Rumah Tangga Sehat 55 1.855 1.047 56,44
4. Cakupan Klinik sanitasi 10 4.734 357 7,54
5. Cakupan pembinaan kelompok/klub olah raga 20 50 14 28,00
6. Cakupan pembinaan kelompok pekerja 20 4 2 50,00
7. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas 95 463 401 86,61
8.Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat
SD/sederajat100 2.252 2.483 110,26
9.Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat
SMP/sederajat100 1.378 1.169 84,83
10.Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat
SMA/sederajat100 182 182 100,00
11. Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe 95 483 451 93,37
12. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 80 200 160 80,00
13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 1 1 100,00
14. Ibu Hamil KEK yang ditangani 100 51 51 100,00
15. Desa/Kelurahan UCI 95 7 7 100,00
16. Cakupan Batita yang Memperoleh Imunisasi Booster 85 458 793 173,14
17.Cakupan Desa Mengalami KLB yang dilakukan PE
< 24 Jam100 - - #DIV/0!
B. Pelayanan Tambahan
NO Jenis Pelayanan Dasar & Indikator SPMTarget
(%)
Target
(Data)
Sasaran
A. Pelayanan Wajib
Capaian
9
Riil %
18. Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides 95 2.518 2.291 90,98
19. Pemeriksaan kontak intensif kusta 100 1 1 100,00
20. Penderita DBD yang ditangani 100 5 5 100,00
21. Penemuan penderita diare yang ditangani 100 755 623 82,52
22. Cakupan Posbindu 30 7 7 100,00
23. Peserta Prolanis Aktif 50 61 50 81,97
24.Keluarga rawan yang mendapat Perkesmas (Home
Care)30 77 39 50,65
25. Puskesmas terakreditasi 30 1 1 100,00
26. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 70 144 105 72,92
27. Penyuluhan/Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan 100 - - #DIV/0!
NO Jenis Pelayanan Dasar & Indikator SPMTarget
(%)
Target
(Data)
Sasaran
Capaian
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
Hasil pencapaian SPM tahun 2017 dapat diuraikan bahwa dari Pelayanan Wajib
program yang tidak mencapai target adalah:
1) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil cakupan program 94,4% dari target 100%
Penyebab : target sasaran yang terlalu tinggi tetapi semua kasus sudah
terlaporkan.
Rencana Tindak Lanjut : tetap melaksanakan PWS untuk pencatatan dan
pelaporan semua kasus yang ada.
2) Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin cakupan program 86,9% dari target 100%.
Penyebab : target sasaran yang terlalu tinggi tetapi semua kasus sudah
terlaporkan.
Rencana Tindak Lanjut : tetap melaksanakan PWS untuk pencatatan dan
pelaporan semua kasus yang ada.
3) Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir cakupan program 91,3% dari target 100%
Penyebab : target sasaran yang terlalu tinggi tetapi semua kasus sudah
terlaporkan.
Rencana Tindak Lanjut : tetap melaksanakan PWS untuk pencatatan dan
pelaporan semua kasus yang ada.
4) Pelayanan Kesehatan Balita cakupan program 94,8% dari target 100%
Penyebab : target sasaran yang terlalu tinggi tetapi semua kasus sudah
terlaporkan.
Rencana Tindak Lanjut : tetap melaksanakan PWS untuk pencatatan dan
pelaporan semua kasus yang ada.
10
5) Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif tercapai 57,9% dari target 100%
Penyebab : target sasaran yang terlalu tinggi.
Rencana Tindak Lanjut : mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan dari lintas
program terkait (kunjungan Poli Umum, Poli Lansia, Posyandu Lansia, Posyandu
Remaja, Posbindu PTM, Prolanis).
6) Pelayanan Kesehatan penderita DM, cakupan 59,5% daritarget 100%
Penyebab : target sasaran yang hanya mencakup penderita DM baru.
Rencana Tindak Lanjut : tetap melaksanakan PWS untuk pencatatan dan
pelaporan kasus DM baru yang ada.
Sedangkan Cakupan Pelayanan Tambahan yang tidak mencapai target adalah:
1) Cakupan Klinik Sanitasi dengan capaian 7,54% dari target 10%
Penyebab : keterbatasan tenaga sanitarian yang hanya 1 orang dengan kegiatan di
dalam maupun di luar gedung,
Rencana Tindak Lanjut : Penjadwalan ulang klinik sanitasi tahun 2018
2) Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas, capaian 86,61% dari target 95%.
Penyebab : adanya ibu nifas yang berpindah loksi saat melahirkan sehingga tidak
terlaporkan dalam PWS (kohort)
Rencana Tindak Lanjut : tetap melaksanakan PWS untuk pencatatan dan
pelaporan semua bulin dan bufas dalam wilayah kerja.
3) Pelayanan pemeriksaan berkala siswa SMP/sederajat, 84,8% dari target 100%.
Penyebab : keterbatasan tenaga dan waktu petugas.
Rencana Tindak Lanjut : penjadwalan ulang tahun 2018 dengan peningkatan
koordinasi baik lintas sektoral maupun lintas program.
4) Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes, capaian 90,9% dari target 95%
Penyebab : pelaksanaan PSN oleh semua elemen masyarakat belum optimal,
masyarakat masih fogging minded.
Rencana Tindak Lanjut : Revitalisasi PSN dengan melibatkan semua elemen
masyarakat (lintas sektor-lintas program) serta penggalakan PJB dan pencatatan
pelaporan oleh kader Jumantik.
5) Balita dengan diare yang ditangani, cakupan 82,5% dari target 100%.
Penyebab : jumlah kasus yang tidak sebanyak target.
Rencana Tindak Lanjut : tetap menjalankan PWS (dari jaringan maupun jejaring
puskesmas) dengan mengoptimalkan pencatatan dan pelaporan.
Adapun cakupan pelayanan kesehatan berdasarkan PKP tahun 2017 diuraikan
dalam tabel berikut:
11
Tabel 1.8 PKP UKM Essensial dan UKM Pengembangan Puskesmas Tembelang tahun 2017
Riil %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
1.Rumah Tangga yang
dikaji20% RT. 9276 1855 1855 20
2.Institusi Pendidikan yang
dikaji50% Sekolah. 31 16 26 84
3. Institusi Kesehatan
yang dikaji70% IK 9 6 9 100
.4. Tempat-Tempat Umum
(TTU) yang dikaji40% TTU 41 16 15 37
Belum tercapai Keterbatasan tenaga Perencanaan dan perbaikan
di tahun 2018
5. Tempat Tempat Kerja
yang dikaji 50% TTK 10 5 5 50
6. Pondok Pesantren yang
dikaji70% Ponpes 1 1 1 100
2.1.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat
yang memenuhi 10 indikator
PHBS
56% RT 1855 1039 1047 56,44
2. Institusi Pendidikan yang
memenuhi 7-8 indikator
PHBS (klasifikasi IV)
68% Sekolah 16 11 11 69
Target
Sasaran
(SxToS)
Pencapaian (P)
Analisa Hambatan/Permasalahan Rencana Tindak LanjutSatuan
sasaran (S)
Total
Sasaran
(ToS)
2.1.UKM ESSENSIAL
No
Upaya
Kese-
hatan
Kegiatan
Target
2017
(% )
(T)
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.Institusi Kesehatan yang
memenuhi 6 indikator PHBS
(klasifikasi IV)
100% IK 9 9 9 100
4. TTU yang memenuhi 6
indikator PHBS (klasifikasi
IV)
63% TTU 16 10 8 50
Belum tercapai Belum semua pengelola TTU
paham PHBS TTU
Kunjungan & penilaian
ulang PHBS TTU tahun 2018
5.Tempat Kerja yang
memenuhi 8-9/7-8 indikator
PHBS Tempat-Tempat Kerja
(klasifikasi IV)
48% TTK 5 2 2 40
6.Pondok Pesantren yang
memenuhi 16-18 indikator
PHBS Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV)
28% Ponpes 1 1 0 0
Klasifikasi I Sarpras pesantren tidak
memadai
Melakukan advokasi ke
pimpinan pondok
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada
Kelompok Rumah Tangga6 kali kali 38 228 228 6
2. Kegiatan intervensi pada
Institusi Pendidikan 2 kali Sekolah 30 60 60 2
3. Kegiatan intervensi pada
Institusi Kesehatan 2 kali IK 9 18 18 2
4. Kegiatan intervensi pada
TTU2 kali TTU 41 82 41 1
Hanya 1 kali
kunjungan
Keterbatasan waktu dan
tenaga
Kunjungan & penyuluhan
ulang tahun 2018
5. Kegiatan intervensi pada
Tempat Kerja 2 kali TTK 10 20 10 1
Hanya 1 kali
kunjungan
Keterbatasan waktu dan
tenaga
Kunjungan & penyuluhan
ulang tahun 2018
6.Kegiatan intervensi pada
Pondok Pesantren 2 kali Ponpes 1 2 1 1
Hanya 1 kali
kunjungan
Keterbatasan waktu dan
tenaga
Kunjungan & penyuluhan
ulang tahun 2018
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI (Purnama
Mandiri) 70% Posyandu 38 27 36 95
2.Poskesdes beroperasi
dengan strata Madya,
Purnama dan Mandiri
96% Poskesdes 7 7 7 100
2.1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
1. Penyuluhan Napza 23% Kali 280 64 66 23,6
2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif
1.Desa Siaga Aktif 96% Desa 7 7 7 100
2.Desa Siaga Aktif PURI
(Purnama Mandiri)12% Desa 7 1 0 0
Belum tercapai Seluruh desa masih madya Pembinaan DeSi
berkesinambungan dan
penilaian ulang tahun 2018
3.Pembinaan Desa Siaga
Aktif12% Desa 7 1 7 100
2.1.1.7. Promosi Kesehatan
1.Sekolah Pendidikan Dasar
yang mendapat Promosi
kesehatan
100% Sekolah 31 31 31 100
2.Promosi kesehatan di
dalam gedung Puskesmas
dan jaringannya (Sasaran
masyarakat )
100%Pusk &
jaringan8 8 8 100
3..Promosi kesehatan untuk
pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan
(kegiatan di luar gedung
Puskesmas)
100% Kegiatan 12 12 12 100
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.1.8 Program Pengembangan
1. Pembinaan tingkat
perkembangan Poskestren 90% Poskestren 0 0 0 0
Tidak ada poskestren
2..Poskestren Aktif 28% Poskestren 0 0 0 0
3. Pembinaan tingkat
perkembangan Pos UKK 90% Pos UKK 0 0 0 0
Tidak ada Pos UKK
4. Pembinaan tingkat
perkembangan Posbindu
PTM
90% Posbindu 7 6 7 100
2.01.02 2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air
Bersih ( SAB ) 10% Sarana 7558 756 1125 14,9
2.SAB yang memenuhi
syarat kesehatan83% Sarana 756 627 669 88,5
3.Rumah Tangga yang
memiliki akses terhadap
SAB
85% KK 9737 8276 8276 85,0
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
1.Pembinaan Tempat
Pengelolaan Makanan
(TPM)
50% TPM 25 13 25 100
2.TPM yang memenuhi
syarat kesehatan 35% TPM 12 4 12 100
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
1..Pembinaan sanitasi
perumahan 20% Rumah 168 34 168 100,0
2.Rumah yang memenuhi
syarat kesehatan 71,5% Rumah 8593 6144 8435 98,2
15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
1.Pembinaan sarana TTU 87% TTU 32 28 28 87,5
2.TTU yang memenuhi
syarat kesehatan 59% TTU 28 17 10 35,7
Tercapai < 50% Belum semua pengelola TTU
paham tentang TTU sehat
Kunjungan & penilaian
ulang TTU tahun 2018
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)
1.Konseling Sanitasi 10% Klien 4734 473 357 7,5Tercapai 7,5% Keterbatasan waktu dan
tenaga
Penjadwalan ulang klinik
sanitasi
2. Inspeksi Sanitasi PBL 20% Klien 357 71 47 65,8
3.Intervensi terhadap
pasien PBL yang di IS20% Klien 47 9 11 117,0
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki
Akses terhadap jamban
sehat
83% KK 9737 8082 9542 98,0
2.Desa/kelurahan yang
sudah ODF50% Desa 7 4 5 71,4
3.Jamban Sehat 60% Jamban 2515 1509 1125 44,7
Tidak tercapai Masyarakat masih belum
mengerti tentang jamban
sehat
Penyuluhan tentang jamban
sehat
4.Pelaksanaan Kegiatan
STBM di Puskesmas 68% Kegiatan 7 5 1 14,3
Tidak tercapai Kurangnya sosialisasi
STBM
Penyuluhan tentang STBM
2.1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan
untuk ibu hamil (K1)89% Bumil 483 430 494 102
2.Pelayanan kesehatan
untuk ibu hamil (K4)89% Bumil 483 430 456 94
16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.Pelayanan Persalinan oleh
tenaga kesehatan (Pn)96% Bulin 461 443 401 87
Tidak tercapai Angka abortus tinggi,
adanya mobilitas penduduk
bumil
Peningkatan kerjasama
Linsek, PWS Bumil
4.Pelayanan Persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan
96% Bulin 461 443 398 86
Tidak tercapai Ada bulin lahir di rumah (3
bulin)
Peningkatan kerjasama
Linsek, PWS Bulin
5.Pelayanan Nifas oleh
tenaga kesehatan (KF) 96% Bufas 461 443 400 87
Tidak tercapai Ada bufas yang meninggal Peningkatan kerjasama
Linsek, PWS Bufas
6.Penanganan komplikasi
kebidanan (PK)80% Bulin 96 77 102 106
2.1.3.2. Kesehatan Bayi
1.Pelayanan Kesehatan
neonatus pertama ( KN1) 98% Neonatus 436 427 398 91
Tidak tercapai Angka persalinan dibawah
target
Peningkatan kerjasama
Linsek, PWS Bulin
2.Pelayanan Kesehatan
Neonatus 0 - 28 hari (KN
lengkap)
96% Neonatus 436 419 397 91
Tidak tercapai Angka persalinan dibawah
target
Peningkatan kerjasama
Linsek, PWS Bulin
3.Penanganan komplikasi
neonatus80% Neonatus 65 52 52 80
4.Pelayanan kesehatan bayi
29 hari - 11 bulan96% Bayi 446 428 455 102
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
1. Pelayanan kesehatan
anak balita (12 - 59 bulan)84% Anbal 1727 1451 1615 94
2. Pelayanan kesehatan
anak balita (0 - 59 bulan)84% Balita 2173 1825 2070 95
3.Pelayanan kesehatan
Anak pra sekolah (60 - 72
bulan)
80% Apras 438 350 401 92
17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat
SD/MI/SDLB yang
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan
100% SD/MI 20 20 20 100
2. Sekolah setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan
90% SMP/MTs 8 7 8 100
3. Sekolah setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB
yang melaksanakan
pemeriksaan penjaringan
kesehatan
90% SMA/MA 3 3 3 100
4.Murid kelas I setingkat
SD/MI/SDLB yang
diperiksa penjaringan
kesehatan
100% SD/MI 542 542 542 100
5.Murid kelas VII setingkat
SMP/MTs/SMPLB yang
diperiksa penjaringan
kesehatan
90% SMP/MTs 614 553 614 100
6.Murid kelas X setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB
yang diperiksa penjaringan
kesehatan
90% SMA/MA 96 86 96 100
7. Pelayanan kesehatan
remaja 67% Remaja 4206 2818 3392 81
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
1.KB aktif (Contraceptive
Prevalence Rate/ CPR)69% PUS 4859 3353 3825 79
2. Peserta KB baru 10% PUS 4859 486 619 13
3. Akseptor KB Drop Out < 10 % orang 4049 < 405 842 20,8
18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4. Peserta KB mengalami
komplikasi< 3,5 % orang 4049 < 142 4 0,099
5. Peserta KB mengalami
efek samping <12,50% orang 4049 < 506 199 4,91
6. PUS dengan 4 T ber KB 80% PUS 1524 1219 921 60
Tidak tercapai Belum semua petugas
memahami DO sehingga
pencatatan pelaporan
kurang
Review DO bagi petugas
(bidan desa)
7. KB pasca persalinan 60% Bulin 461 277 193 42Tidak tercapai Kurang sosialisasi Sosialisasi bumil untuk KB
pasca salin
8. Ibu hamil diperiksa HIV 90% Bumil 483 435 741 153
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi
2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi pada bayi
umur 6-11 bulan
85% Bayi 229 195 220 96,07
2. Pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi pada balita
umur 12-59 bulan 2 (dua)
kali setahun
85% Balita 1727 1468 2018 116,85
3. Pemberian 90 tablet Besi
pada ibu hamil90% Bumil 483 435 451 93,4
4.Pemberian Tablet Tambah
Darah pada Remaja Putri 20% Rematri 1102 220 239 21,7
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi
1.Pemberian PMT-P pada
balita kurus 85% Balita 22 19 22 100
2. Ibu Hamil KEK yang
mendapat PMT-Pemulihan65% Bumil 53 34 51 96
3..Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan sesuai
standar tatalaksana gizi
buruk
100% Balita 1 1 1 100
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi
1..Cakupan penimbangan
balita D/S79% Balita 2236 1766 1848 83
2.Balita naik berat badannya
(N/D)60% Balita 1848 1109 1354 73
3.Balita Bawah Garis Merah
(BGM)< 1,9% Balita 2587 492 18 0,70
4.Rumah Tangga konsumsi
garam beryodium90% RT 22 20 21 95,45
5.Ibu Hamil Kurang Energi
Kronis (KEK)21,1 % Bumil 483 102 53 10,97
2.1.5 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.1.5.1. Diare
1. Cakupan pelayanan Diare
balita100% Balita 366 366 194 53
Capaian kurang Kasus rendah Penguatan koordinasi
dengan jaringan & jejaring
puskesmas
2. Proporsi penggunaan
oralit pada balita 100% Balita 56 56 56 100
3. Proporsi penggunaan
Zinc 80% Balita 194 194 194 100
4. Pelaksanaan kegiatan
Layanan Rehidrasi Oral
Aktif (LROA)
100% Tempat 1 1 1 100
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Cakupan penemuan
penderita Pneumonia balita 80% Balita 97 62 19 20
Capaian kurang Kasus rendah Penguatan koordinasi
dengan jaringan & jejaring
puskesmas
2.1.5.3.Kusta
1. Cakupan pemeriksaan
kontak dari kasus Kusta
baru
lebih dari
80%Kasus 2 2 2 100
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2. Kasus Kusta yang
dilakukan PFS secara rutin
lebih dari
90%Kasus 2 2 2 100
3. RFT penderita Kusta lebih dari
90%Kasus 2 2 2 100
4. Penderita baru pasca
pengobatan dengan score
kecacatannya tidak
bertambah atau tetap
lebih dari
97%Kasus 2 2 2 100
5. Proporsi kasus defaulter
Kusta
Kurang
dari 5%Kasus 2 2 0 0
6. Proporsi tenaga
kesehatan Kusta
tersosialisasi
lebih dari
90%Nakes 5 5 5 100
7. Proporsi kader kesehatan
kusta tersosialisasi lebih dari
90%Kader kesh 181 163 0 0
Tidak tercapai Kurang koordinasi LP dan
LS
Penguatan koordinasi LP
dan LS
8. Proporsi SD/ MI telah
dilakukan screening Kusta100% SD/MI 7 7 7 100
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru
1.Cakupan semua kasus TB
yang diobati (Case
Detection Rate /CDR).
100% Px TB 12 12 12 100
2.Angka Keberhasilan
pengobatan semua kasus
TB ( Success Rate/SR)
90% Px TB 12 11 11 92
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
1.Anak sekolah (SMP dan
SMA/sederajat) yang
sudah dijangkau
penyuluhan HIV/AIDS
100% Siswa 710 710 500 70
Tidak tercapai Petugas kurang koordinasi
dengan linprog
Meningkatkan koordinasi
2. Orang yang beresiko
terinfeksi HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV100% Orang 514 541 741 144
21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Angka Bebas Jentik
(ABJ) < 95%
Rumah
diperiksa2518 2392 2291 91,0
Target tak
tercapai
Masyarakat masih
memandang remeh (+) jentik
Penyuluhan kelompok
masyarakat
2. Penderita DBD ditangani 100% Kasus 5 5 5 100
3.Cakupan PE kasus DBD 100% Kasus 5 5 5 100
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang
dilakukan pemeriksaan SD100% Kasus 0 0 0 0
2.Penderita positif Malaria
yang diobati sesuai standar
(ACT)
100% Kasus 0 0 0 0
3.Penderita positif Malaria
yang di follow up100% Kasus 0 0 0 0
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies
1.Cuci luka terhadap kasus
gigitan HPR 100% Kasus 0 0 0 0
2.Vaksinasi terhadap kasus
gigitan HPR yang
berindikasi
100% Kasus 0 0 0 0
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi
1.IDL (Imunisasi Dasar
Lengkap)92% Balita 454 418 460 101
2. UCI desa >95% Desa 7 7 7 100
3.Imunisasi Lanjutan
Baduta ( usia 18 - 4 bulan)>80 % Baduta 458 366 358 78
Tidak tercapai Adanya baduta yang
berpindah tempat tinggal
Mengoptimalkan PWS
diwilayah kerja
4 Imunisasi DT pada anak
kelas 1 SD>98% Siswa 537 526 476 89
5 Imunisasi Campak pada
anak kelas 1 SD >98% Siswa 537 526 533 99,3
6. Imunisasi TT pada anak
SD kelas 2 dan 3>98% Siswa 1063 1042 1063 100
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7. Imunisasi TT5 pada WUS
(15-49 th) > 85% WUS 7437 6321 1815 24,4
Tidak tercapai Pelayanan hanya dalam
gedung
Skrening luar gedung
8.Imunisasi TT2 plus bumil
(15-49 th) > 85% Bumil 483 411 64 13,3
Tidak tercapai Pencatatan dan pelaporan
yang kurang optimal
Perbaikan pencatatan dan
pelaporan
9 Pemantauan suhu lemari
es vaksin100% Suhu 100 100 100 100
10.Ketersediaan catatan
stok vaksin 100% Vaksin 100 100 100 100
11. Laporan KIPI Zero
reporting / KIPI Non serius > 90% Laporan 100 100 100 100
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)
1. Laporan STP yang tepat
waktu >80% Bulan 12 10 12 100
2.Kelengkapan laporan STP > 90% Bulan 12 11 12 100
3.Laporan C1 tepat waktu >80% Bulan 12 10 12 100
4.Kelengkapan laporan C1 > 90% Bulan 12 11 12 100
5.Laporan W2 (mingguan)
yang tepat waktu>80% Minggu 52 42 52 100
6.Kelengkapan laporan W2
(mingguan) > 90% Minggu 52 47 52 100
7.Grafik Trend Mingguan
Penyakit Potensial Wabah100% Minggu 52 52 52 100
8.Desa/ Kelurahan yang
mengalami KLB
ditanggulangi dalam waktu
kurang dari 24 (dua puluh
empat) jam
100% Desa 7 7 0 0
23
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1. Desa/ Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM
30% Desa 7 2 7 100
2.Perempuan usia 30 – 59
tahun yang di deteksi dini
kanker cervix dan payudara
.
30% orang 4433 1330 40 0,9
Target tak
tercapai
Dana kegiatan terbatas,
target terlalu tinggi?
Usulan dana untuk kegiatan,
anjuran pemeriksaan mandiri
3.Sekolah yang ada di
wilayah Puskesmas
melaksanakan KTR
30% Sekolah 31 9 9 100
4.Penduduk usia lebih dari
15 tahun yang melakukan
pemeriksaan tekanan darah
30% orang 5348 1604 1516 28,35
Target tak
tercapai
PWS Kurang optimal Meningkatkan cakupan
melalui puskesmas beserta
jaringan dan jejaring, register
Posbindu di unit Rawat Jalan
5.Penduduk usia lebih dari
15 tahun yang melakukan
pemeriksaan gula darah
30% orang 1268 380 397 31,31
6.Obesitas/IMT pada
penduduk usia lebih dari 15
tahun yang melakukan
pemeriksaan IMT
30% orang 18379 5514 1405 7,64
Target tak
tercapai
Kurang sosialisasi Sosialisasi CERDIK lewat
kegiatan UKBM, Puskesmas
& jaringan serta jejaring,
Register Posbindu di Rawat
Jalan Puskesmas
24
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.2. UKM PENGEMBANGAN
1.Rasio Kunjungan Rumah
(RKR) 40% RT 9739 3896 2804 28,8
Cakupan
rendah
Survey KS masih 2 desa dari
7 desa
Melanjutkan survey KS
seluruh desa
2.Individu dan keluarganya
dari keluarga rawan yang
mendapat keperawatan
kesehatan masyarakat
(Home care)
60% orang 262 157 28 10,7
Kurangnnya koordinasi
lintas program
Meningkatkan koordinasi
linprog dalam penemuan
kasus dan kunjungan rumah
3. Kenaikan tingkat
kemandirian keluarga
setelah pembinaan
30% KK 28 8 0 0,0
Melakukan kunjungan ulang
terhadap KK yang telah
dilakukan kunjungan
1.Pemberdayaan kelompok
masyarakat terkait program
kesehatan jiwa
25% Kelompok 14 4 7 50,0
2. Penanganan kasus jiwa
(gangguan perilaku,
gangguan jiwa, gangguan
psikosomatik, masalah
napza dll) yang datang
berobat ke Puskesmas
40% Kasus 567 227 567 100,0
3. Penanganan kasus
kesehatan jiwa melalui
rujukan ke RS / Specialis
25% Rujukan 120 30 60 50,0
4. Pasien jiwa yang
mendapat kunjungan rumah25% Kunjungan 120 30 20 16,7
Belum tercapai Keterbatasan tenaga &
waktu, rangkap tugas (Poli
Umum)
Jadwal & kunjungan ulang
di tahun 2018 untuk
penderita yang belum
dikunjungi
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa
25
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Murid kelas 1 yang
dilakukan penjaringan100% Siswa 542 542 542 100
2. SD/MI dengan UKGS
Tahap III30% SD/MI 20 6 7 35
1. APRAS usia 3-6 tahun
yang dilakukan penjaringan
di UKBM (Posyandu )40% Apras 804 322 595 74
2. UKBM yang
melaksanakan UKGM 15% UKBM 38 6 9 24
1 Penyehat Tradisional
Ramuan yang memiliki
STPT
10%Hattra
Ramuan1 1 1 100
2 Penyehat Tradisional
Keterampilan yang memiliki
STPT
10% Hattra Ketr. 0 0 0 0
3 Kelompok Asuhan Mandiri
yang terbentuk10% Hattra 0 0 0 0
4 Panti Sehat berkelompok
yang berijin5% Hattra 0 0 0 0
5 Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tradisional
berkelompok yang berijin
5% Hattra 0 0 0 0
6 Pembinaan ke Penyehat
Tradisional 30% Kali 10 3 1 10
1 kali
kunjungan
Keterbatasan tenaga
(rangkap tugas pengelola
gudang farmasi)
Jadwal & kunjungan ulang
tahun 2018
2.2.3.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
2.2.3.1.UKGS
2.2.3.2.UKGM
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional
26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.Kelompok /klub olahraga
yang dibina30% Kelp OR 7 2 2 30
2.Pengukuran Kebugaran
Calon Jamaah Haji 60% Calhaj 14 8 14 100
3.Pengukuran Kebugaran
jasmani anak sekolah (SD
kelas 4-6 berusia 10-12 thn)
25% Siswa 1531 383 383 100
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera
2.2.6.1.Mata
1. Penemuan dan
penanganan Kasus refraksi. 70% Orang 367 257 257 70
2.Penemuan kasus penyakit
mata di Puskesmas 65% Orang 1684 1095 571 33,9 Kasus rendah
3.Penemuan kasus katarak
pada usia diatas 45 tahun35% Orang 410 144 145 35,4
4.Penyuluhan Kesehatan
Mata90% Kali 12 11 31 258
5.Pelayanan rujukan mata 30% Orang 1457 437 249 17 Kasus rendah
2.2.6.2.Telinga
1. Penemuan kasus yang
rujukan ke spesialis di pus-
kesmas melalui pemeriksaan
fungsi pendengaran
12% Orang 1281 154 154 12,0
2.Penemuan kasus penyakit
telinga di puskesmas35% Orang 1281 448 267 20,8 Kasus rendah
3.Penemuan kasus serumen
prop55% Orang 1153 634 223 19,3 Kasus rendah
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga
27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia
Lansia umur lebih atau sama
dengan 60 tahun yang
mendapat pelayanan
kesehatan lansia di fasilitas
kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun
waktu tertentu .
56% Lansia 3359 1881 2435 72
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja
1.Pekerja formal yang
mendapat konseling 25% Orang 4305 1076 1869 43,4
2. Pekerja informal yang
mendapat konseling30% Orang 2713 814 927 34,2
3. Promotif dan preventif
yang dilakukan pada
kelompok kesehatan kerja
30% Kali 24 7 4 16,7
Tidak tercapai Keterbatasan waktu,
rangkap tugas poli umum
Penjadwalan & kunjungan
ulang tahun 2018
1.Hasil pemeriksaan
kesehatan jamaah haji 3
bulan sebelum operasional
terdata.
70% Calhaj 16 11 16 100
2.Terbentuknya Tim TRC
[Tim Reaksi Cepat]100% Tim 1 1 1 100
2.2.9. Kesehatan Matra
Sumber: Puskesmas Tembelang, 2017.
28
BAB II
MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah
menyusun RUK yang meliputi Usulan Kegiatan UKM Essensial, Usulan Kegiatan
UKM Pengembangan, Operasioanal dan Sarana Prasarana Puskesmas.
Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan
akan diajukan ke DPRD Kabupaten Jombang untuk memperoleh persetujuan
pembiayaan dan dukungan politis. Berdasarkan alokasi biaya yang disetujui,
puskesmas menyusun RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan). Sumber pembiayaan
Puskesmas Tembelang tahun 2019 meliputi :
1. Dana JKN Kapitasi Rp. 1.144.968.000,-
2. Dana Operasional Puskesmas Rp. 340.118.000,-
3. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp. 698.798.500,-
4. Dana Non Kapitasi JKN (estimasi) Rp. 455.939.000,-
Adapun rincian matriks RPK masing-masing sumber pembiayaan terlampir.
29
BAB III
TAHAP PENYUSUNAN
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini mempersiapkan staf puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh persamaan persepsi
untuk melaksanakan tahapan dalam perencanaan.
Tim perencanaan tingkat Puskesmas Tembelang adalah sesuai SK Kepala Puskesmas
Tembelang nomor 188/ /415.17.11/2019 tentang Tim Perencanaan Tingkat
Puskesmas Tembelang.terdiri dari :
NO NAMA NIP JABATAN
1. dr. Puguh Hari Subagia, M.Si
196811102002121005 Penanggungjawab
2. Haidir Fitri, S.Kep.Ns 197310271999031006 Ketua
3. Dyah Historyati, S.ST 196604191992032009 Wakil Ketua
4. Rizkita Putri, Amd.Keb Sekretaris
5. dr. Binti Sukartini 197804212014122001 Anggota
6. Eny Winarsih, Amd.Keb 197302092006042010 Anggota
7. Dian Widoretno, AmdKeb 198808302010012007 Anggota
8. Ayu Kurnia, Amd.Keb 198902212011012005 Anggota
9. Sriatin, Amd.Kep 198005302014072001 Anggota
10. Yuliani Ulfah, Amd.Keb 197706292009012003 Anggota
11. Suci Iswati, Amd.Keb 197011271991022001 Anggota
12. Suliati, Amd.KepGi 197304151995032003 Anggota
13. drg. Eka Mei Fitriyanti -- Anggota
14. Iskak, S.Kep.Ns 196710051988121002 Anggota
15. Susilo Ribut A., Amd 197412101997031007 Anggota
16. Dyiah Kusuma A., Amd.Kep 198404152010012021 Anggota
17. Sutomo, Amd.Kep 197305171995081001 Anggota
18. Farida Hanum, Amd.Kep 197612241998032003 Anggota
19. Anira Rini S., Amd.Kep --
20. Budianah, Amd.Keb 196410241992032005
21. Khusnul Chabibah, Amd.Keb 197005221992032003
22. Lukman Abadi, Amd.Farm 198403152009011005 Anggota
23. Anik Masruroh, Amd.Keb 198410232017072001 Anggota
24. Nuning Ulfiati, Amd.Keb Anggota
30
NO NAMA NIP JABATAN
25. Ika Maulidiyanawati, Amd.KL -- Anggota
26. Eka Sunaryanti -- Anggota
27. Supriyati Wijayanti, Amd.Keb -- Anggota
B. TAHAP PENYUSUNAN RPK
Langkah dalam penyusunan RPK adalah:
1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RKA/RUK yang
diusulkan dan situasi saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi
pelaksanaan.
4. Mengadakan lokmin tahunan yang membahas kesepakatan RPK.
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
31
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang disusun meliputi kegiatan UKM dan
UKP dengan rincian sebagai berikut :
1. Program Promosi Kesehatan
2. Program Kesehatan Lingkungan
3. Program Kesehatan Ibu-Anak dan KB
4. Program Gizi
5. Program P2 (Diare, ISPA, Kusta, TB Paru, HIV/AIDS, DBD, Imunisasi,
Surveilans Epidemiologi, PTM)
6. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
7. Program Kesehatan Jiwa
8. Program UKGM
9. Program Hattra
10. Program Kesehatan Olah Raga
11. Program Kesehatan Indera
12. Program Kesehatan Lansia
13. Program Kesehatan Kerja
14. Program Kesehatan Matra
15. Pelayanan Pemeriksaan Umum
16. Pelayanan Rawat Inap, UGD
17. Pelayanan PONED
18. Pelayanan Farmasi
19. Pelayanan Laboratorium
20. Kegiatan Operasional Puskesmas
32
BAB VI
PENUTUP
Perencanaan yang baik akan sangat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan dan
hasilnya. Oleh karena itu diarapkan semua petugas terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi, sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Apabila ada perubahan kegiatan akan difasilitasi melalui Perubahan Anggaran
Kegiatan (PAK) pada pertengahan tahun berjalan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas Tembelang
tahun 2019 ini.
Jombang, Januari 2019
Kepala Puskesmas Tembelang
dr. PUGUH HARI SUBAGIA, M.Si
NIP. 196811102002121005
LAMPIRAN
1. Matriks RPK JKN Kapitasi Puskesmas Tembelang tahun 2019
2. Matriks RPK BOK Puskesmas Tembelang tahun 2019
3. Matriks RPK Operasional Puskesmas Tembelang tahun 2019
4. Matriks RPK JKN Non Kapitasi Puskesmas Tembelang tahun 2019