file · web viewperan lembaga pendidikan. disusun oleh ... lingkungan pendidikan sangat...
Post on 06-Feb-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KETUA : WA SUSI
SEKRETARIS : SAWALUDIN
ANGGOTA : WIRA ADI SWARA
WA SUSI
WD. SYAFITRI
NURAZIDA
PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
Hidayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas
mata kuliah pengantar pendidikan ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai peran dan lembaga pendidikan dan adapun metode
yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan
sumber informasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kebaikan kami untuk kedepannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Baubau, 03 November 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan............................ 3
2.2 Bentuk-bentuk Lingkungan Pendidikan............................................ 3
2.3 Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan................................................ 5
2.4 Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
2.2.1 Lembaga Pendidikan Keluarga...................................................... 6
2.2.2 Lembaga Pendidikan Sekolah........................................................ 10
2.2.3 Lembaga Pendidikan Masyarakat.................................................. 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 15
3.2 Saran.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di
luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang,
keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di
dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan
masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan
dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.
Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia
membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat
berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya pendidikan harus dapat
memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan
sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan
sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab
lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara
nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses
pendidikan dapat dilaksanakan.
1
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari lingkungan dan lembaga pendidikan?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?
4. Apa saja fungsi dan peran lembaga pendidikan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari lembaga pendidikan.
4. Untuk mengetahui fungsi dan peran lembaga pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif. Lingkungan pendidikan
sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan, merupakan bagian dari lingkungan
sosial. Lingkungan pendidikan sangat dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab
lingkungan pendidikan tersebut berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara
nyaman, tertib, dan berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses
pendidikan dapat dilaksanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian
keterampilan dan keahlian. yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta
keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
pendidikan.
2.2 BENTUK-BENTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pada dasarnya lingkungan pendidikan mencakup
3
a. Tempat (Lingkungan Fisik). Contohnya: keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan
alam.
b. Kebudayaan (Lingkungan Budaya). Contohnya: dengan warisan budaya tertentu
bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
c. Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat). Contohnya:
keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan.
Adapun definisi lain dari bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada
lingkungan pendidikan formal dan ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya
sebagai mana berikut ini :
1. Lingkungan Keluarga
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS disebutkan bahwa keluarga
merupakan bagian dari lingkungan pendidikan informal/non formal. Selain itu
keluarga juga disebut sebagai satuan pendidikan diluar sekolah. Oleh karena itu,
keluarga mesti menciptakan suasana yang edukatif sehingga anak didiknya tumbuh
dan berkembang menjadi manusia sebagaimana tujuan dalam pendidikan.
2. Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, sekaligus membentuk kepribadian
anak didik yang tujuannya untuk mencapai 3 faktor yaitu aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.
3. Lingkungan Masyarakat
4
Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan
dari pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan sebagai penambah atau
pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan
sepanjang hayat. Masyarakat memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan
pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang
dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelengglarakan
pendidikan non pemerintah (swasta) dan yang lainnya.
Tripusat pendidikan (Keluarga, Sekolah, Masyarakat) saling berhubungan dan
berpengaruh. Keterkaitan ketiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat masing-masing memiliki fingsi tersendiri dengan satu tujuan yaitu
menolong pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal, untul
mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia yang seutuhnya, berjatidiri,
memiliki integritas, dan martabat.
Agar fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terjadi kerjasama yang
harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat
dalam pendidikan.
2.3 BENTUK-BENTUK LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Lembaga Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama, karena dalam
keluarga inilah anak-anak mendapatkan bimbingan dan paling banyak memperoleh
pendidikan
5
2. Lembaga Pendidikan Sekolah
Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh secara
teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syaraf yang jelas.
3. Lembaga Pendidikan di Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan
tata budaya sendiri.
2.4 FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam
interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.
2.2.1 Lembaga Pendidikan Keluarga
Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas
utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama
kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua
pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas
keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar
anak dapat berkembang secara baik.
Pada umumnya keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama,
adat atau pemerintah dengan proses yang diawali dengan adanya interaksi antara pria
dan wanita, interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan sosial yang
lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan. Setelah terjadi perkawinan,
6
terbentuklah keturunan , kemudian terbentuklah keluarga inti untuk mendapatkan
keturunan dan untuk meningkat derajat dan status sosial baik pria maupun wanita,
serta mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang.
a. Fungsi dan Peran Pendidikan Keluarga
1. Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak
Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan
faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Sebagaimana telah dijelaskan
bahwa pendidikan keluarga adalah yang pertama dan utama. Pertama, berarti bahwa
kehadiran anak di dunia disebabkan hubungan kedua orang tuanya. Orang tua adalah
orang dewasa, maka merekalah yang harus bertanggung jawab terhadap anak.
Kewajiban orang tua tidak hanya sekedar memelihara eksistensi anak untuk
menjadikannya seorang pribadi, namun juga memberi pendidikan anak sebagai
individu yang tumbuh dan berkembang.
Sedangkan utama, berarti bahwa orang tua bertanggung jawab pada pendidikan anak.
Hal itu memberikan pengertian bahwa seorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak
berdaya, dalam keadaan penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu
berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong dirinya sendiri. Ia lahir dalam
keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putih (a sheet of white paper avoid of all
characters) atau dikenal dengan istilah Tabularasa (John Lock dalam Hasbullah :
1999). Oleh karena itu, orang tua berkewajiban memberikan pendidikan pada
anaknya dan yang palig utama di mana hubungan orang tua dengan anaknya bersifat
alami dan kodrati.
7
2. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
3 hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah:
i. Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti
kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang
lebih.
ii. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut,
berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan
pada semua tingkah laku kita.
iii. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang
diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan
aktivitasnya sehari-hari.
3. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral
Seperti kata pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha
menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus
mampu menjadi teladan yang baik misalnya dengan mengajarkan tutur kata dan
perilaku yang baik bagi anak-anaknya. Segala nilai yang dikenal anak akan melekat
pada orang-orang yang disenangi dan dikaguminya, dan dengan melalui inilah salah
satu proses yang ditempuh anak dalam mengenal nilai.
4. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di
dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak, misalnya
8
memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan
keindahan dalam lingkungan sekitar.
5. Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Keluarga juga berperan penting dalam proses internalisasi dan transformasi nilai-nilai
keagamaan ke dalam pribadi anak. Masa anak-anak adalah masa yang paling baik
untuk meresapkan dasar-dasar agama, dalam hal ini tentu saja terjadi dalam keluarga.
Kehidupan dalam keluarga hendaknya memberikan kondisi kepada anak untuk
mengalami suasana hidup keagamaan.
b. Tanggung Jawab Keluarga
Dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi hal-
hal :
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
dan anak.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua
terhadap keturunannya yang meliputi nilai agama atau nilai spiritual.
3. Tanggung jawab sosial, merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab
kekeluargaan yang dibina oleh darah, keturunan dan kesatuan keyakinan.
4. Memelihara dan membesarkan anaknya. Juga bertanggung jawab dalam hal
melindungi dan menjamin kesehatan anaknya, baik secara jasmaniah maupun
rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan diri anak tersebut.
9
5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupan anak.
2.2.2 Lembaga Pendidikan Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka
dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam
lembaga pendidikan formal. Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang
berkemampuan secara intelektual dan skill.
a. Fungsi dan Peran Sekolah
Terbentuknya sekolah tentu memiliki fungsi dan peran dalam keberadaannya.
Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Lembaga Sekolah
i. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
ii. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
iii. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis,
juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi
pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
iv. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang
mampu beradaptasi dengan masyarakat.
v. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat
dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku
generasi muda.
10
vi. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih
berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke
masyarakat.
2. Peran Lembaga Sekolah
i. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan
karyawan.
ii. Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.
b. Tanggung Jawab Sekolah
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku, dalam hal ini undang-undang
pendidikan; UUSPN Nomor 20 Tahun 2003.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan.
3. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan
jabatannya.
c. Sifat-sifat Lembaga Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, bersifat formal
namun tidak kodrati. Meskipun demikian, banyak orang tua (dengan berbagai alasan)
menyerahkan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah.
11
Dari kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Tumbuh sesudah keluarga.
Dalam sebuah keluarga tidak selamanya tersedia kesempatan dan kesanggupan
memberikan pendidikan kepada anaknya, sehingga keluarga menyerahkan tanggung
jawabnya kepada sekolah.
2. Lembaga Pendidikan Formal.
Dinamakan lembaga pendidikan formal karena sekolah memiliki bentuk yang jelas,
yaitu memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan
dengan resmi.
3. Lembaga Pendidikan yang tidak bersifat kodrati
Lembaga pendidikan didirikan tidak atas dasar hubungan darah antara guru dan murid
seperti halnya di keluarga, tetapi berdasarkan hubungan yang bersifat kedinasan.
d. Macam-macam Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebenarnya mempunyai banyak ragam, dan
hal ini tergantung dari segi mana melihatnya.
1. Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan
i. Sekolah Negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik dari segi
pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar.
ii. Sekolah Swasta, yaitu sekolah yang diusahakn oleh selain pemerintah, yaitu
badan-badan swasta.
2. Ditinjau dari Sudut Tingkatan
12
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
i. Pendidikan Dasar, terdiri dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan
SMP/MTs.
ii. Pendidikan Menengah, terdiri dari SMA/MA dan SMK/MAK.
iii. Pendidikan Tinggi, terdiri dari Akademi, Institut, Sekolah Tinggi dan
Universitas.
3. Ditinjau dari Sifatnya
i. Sekolah Umum
ii. Sekolah Kejuruan
13
2.2.3 Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan
pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peran penting dalam upaya ikut serta
menyelenggarakan pendidikan, karena membantu pengadaan sarana dan prasarana
dan menyediakan lapangan kerja. Partisipasi masyarakat membantu pemerintah
dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dalam masyarakat
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
2. Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
3. Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
4. Peserta tidak perlu homogen
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam sistem pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas
tanggunga jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing
mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan
dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila
dan religius.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang
dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.
Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran,
keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri
setiap individu.
3.2 SARAN
Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua tingkatan
lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal. Hendaknya
masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya
dalam usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
15
Dengan hasil karya ini, semoga memberikan warna baru bagi pelaku-pelaku
pendidikan untuk menggunakan kemampuan diri dalam menjalani pendidikan seumur
hidup.
Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini
sangatlah diharapkan.
16
top related