zandoang.files.wordpress.com · web viewmelalui matapelajaran pendidikan jasmani olahraga dan...
Post on 19-Jan-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang marak
diperbincangkan oleh kalangan masyarakat, terutama menyangkut kualitas
pendidikan yang mana saat sekarang ini sangat memprihatinkan dengan kata
lain mutu pendidikan sangat jauh dari harapan. Permasalahan ini dipengaruhi
oleh beberapa aspek seperti ekonomi, sumber daya manusia sarana dan
prasarana, budaya, serta kurikulum yang diharapkan. Dari sekian banyak
aspek yang mempengaruhi mutu pendidikan tersebut kurikulum dipandang
sebagai salah satu masalah yang esensial, karena kurikulum yang dimaksud
sangat menentukan arah dan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
Pemerintah telah mencanangkan sekaligus merevisi kurikulum lebih
baik dari pada sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Tahun 2006.
“ Membuat para siswa untuk lebih banyak belajar sendiri. KTSP ini merupakan pedoman mengajar bagi guru dan juga merupakan bahan kegiatan pembelajaran yang perlu dipelajari dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan harapan mutu pendidikan jauh lebih baik dari sebelumnya “ (Badan Nasional Standar Pendidikan, 2006 : 2).
1
1
Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang bergerak untuk siswa – siswi sekolah dasar, salah satu dari
sekian banyak bidang studi yang terdapat dalam kurikulum tersebut yaitu
bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, merupakan bagian
dari pendidikan secara keseluruhan yang harus dilaksanakan oleh para guru
beserta siswanya sesuai dengan tuntutan kurikulum tersebut.
Dalam Undang – undang RI No. 3 tahun 2005 tentang system
keolahragaan nasional dijelaskan bahwa :
“Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak manusia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan nasional, serta meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan bangsa”.
Berdasarkan undang- undang tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa
pembangunan keolahragaan perlu dikembangkan dan ditingkatkan di seluruh
tanah air terutama di sekolah – sekolah yang nantinya dapat menunjang proses
belajar siswa. Melalui matapelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan yang merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, juga yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, kemampuan social,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan
2
kesehatan terpilih yang direncanakan secara sitematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Hal diatas dapat tercapai jika dimulai sejak dini untuk itu Sekolah
Dasar perlu menyusun system pendidikan yang cocok untuk para siswanya.
Menurut Depdiknas “ Melalui Sekolah Dasar anak didik dibekali kemampuan
dasar dan keterampilan dasar agar mampu mengantisipasi permasalahan
dalam kehidupan sehari – hari termasuk keterampilan olahraga serta
keterampilan lainnya (Life Skill) “. (Depdiknas 2001:7).
Berdasarkan kutipan diatas dapat dilihat bahwa anak Sekolah Dasar
merupakan usia yang tepat untuk diberikan pembekalan keterampilan dasar,
terutama keterampilan dibidang olahraga karena dengan olahraga secara
teratur dapat memberikan kesegaran jasmani pada tubuh.
Salah satu kegiatan olahraga yang dapat dilakukan diantaranya adalah
Senam Kesegaran Jasmani, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan
tubuh dilakukan disetiap pagi sebelum siswa melakukan kegiatan belajar.
Dengan melakukan Senam Kesegaran Jasmani ini diharapkan para siswa
dapat mengikuti pelajaran selanjutnya dengan konsentrasi serta penuh
semangat. Hal ini tentu dapat dicapai dengan melakukannya secara rutin,
gerakan yang benar, terus menerus dan sesuai dengan takarannya.
Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani ini telah diterapkan di Sekolah
Dasar Negeri 5 Pulasan, meskipun kegiatan ini telah menjadi kegiatan rutin,
tetapi kenyataannya dalam pengamatan penulis siswa di Sekolah Dasar Negeri
3
5 Pulasan tidak melakukan aktivitas senam secara serius. Kebanyakan dari
mereka lebih senang diam berdiri mematung dari pada bergerak dan
mengikuti gerakan irama senam, dilihat dari sikap siswa tersebut jelas sekali
bahwa mereka kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan senam kesegaran
jasmani. Menurut Dalyono dalam Afrizal (2008:7) “Motivasi adalah tenaga
penggerak atau pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan guna
mencapai tujuan”.
Disamping itu sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat
penting keberadaanya untuk mendukung kegiatan senam kesegaran jasmani
karena tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai pelaksanaan
kegiatan senam kesegaran jasmani ini tidak akan dapat terlaksana dengan
baik. Menurut Arbi Muhammad, dkk dalam Afrizal (2008:17)
menyatakan :”Prasana pembelajaran adalah semua peralatan atau
perlengkapan yang dipergunakan secara langsung menunjang jalannya proses
pembelajaran atau pendidikan”. Dengan demikian prasarana merupakan hal
yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan senam kesegaran jasmani.
Untuk mendapatkan informasi dan data yang akurat diperlukan suatu
penelitian yang mendalam sehingga dapat dicarikan solusi atau jalan
keluarnya.
4
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalahnya yaitu :
1. Pelaksanaan kegiatan senam
2. Dukungan Kepala Sekolah
3. Motivasi Siswa
4. Sarana dan prasarana
5. Dukungan Wali Murid
C. BATASAN MASALAH
Agar penelitian ini terarah dan terpusat, maka perlu pembatasan
masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan kegiatan senam kesegaran
jasmani yang di laksanakan di Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan
2. Motivasi siswa terhadap pelaksanaan senam kesegaran jasmani di
Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan
3. Kesediaan saran dan prasaran yang menunjang kegiatan senam
kesegaran jasmani
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka masalah
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pelaksanaan Senam
5
Kesegaran Jasmani di Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung dilihat dari sudut motivasi siswa dan kesediaan
sarana dan prasarana.
E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Senam
Kesegaran Jasmani di Sekolah dasar Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung dilihat dari sudut motivasi siswa dan kesediaan
sarana dan prasarana.
F. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Bagi penulis merupakan salah satu syarat menamatkan perkuliahan dan
memperoleh Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) pada Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Pada.
2. Bagi siswa untuk dapat membiasakan melaksanakan Senam Kesegaran
Jasmani secara sungguh-sungguh.
3. Bagi guru sebagai bahan acuan atau pedoaman untuk melakukan kegiatan
Senam Kesegaran jasmani.
4. Bagi Sekolah merupakan bahan masukan untuk melaksanakan kegiatan
Senam Kesegaran Jasmani.
6
5. Bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang sebagai
bahan masukan untuk meningkatkan kualitasnya agar dapat menciptakan
tamatan yang berkompeten dibidangnya.
6. Bagi mahasiswa sebagai referensi atau bahan bacaan pemerhati olahraga
senam.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Senam Kesegaran Jasmani
Senam merupakan dasar kegiatan olahraga, artinya semua gerakan
dalam cabang atau kegiatan olahraga apapun, banyak didasari oleh
gerakan senam misalnya : merayap, merangkak, jalan, jingkrak, lari,
lompat, loncat, lempar, tarik, dorong, angkat, guling, tending, dan sepak.
Istilah senam dikenal dengan nama Gymnastics yang berasal dari
bahasa yunani yang asal katanya Gymnas yang berarti telanjang, (Aziz,
1999:14). Dengan demikian senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan
tubuh dengan alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan,
kekuatan, kelentukan,kelincahan, koordinasi, keseimbangan serta control
tubuh. Semua itu dapat tercapai jikasenam tersebut dilakukan secara rutin
dan teratur.
Ditingkat sekolah dasar, salah senam satu yang dilakukan secara
rutin dan teratur adalah Senam Kesegaran Jasmani yang dilakukan setiap
pagi. Senam Kesegaran Jasmani pada dasarnya adalah suatu kegiatan
senam yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh namun karena
sejak dulu orang mengenal senam selalu di sebut-sebut dengan SKJ atau
Senam Kesegsaran Jasmani.
8
8
Menurut Dinata (2002:10) mengemukakan bahwa ; “Senam
Kesegaran Jasmani adalah serangkaian gerak yang dipilh secara sengaja
dengan mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan
ketentuan ritmik, kontiniutas dan durasi tertentu”.
Sedangkan menurut Hafen dalam afrizal ( 2008:12 )
”Senam Kesegaran Jasmani adalah suatu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru – paru serta pembentukan tubuh, serta gerakan – gerakan yang dipilih, tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan diatas”.
Dari uraian pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa,
Senam kesegaran jasmani atau senam pagi mempunyai dua tujuan yaitu :
Pertama, meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Gerakan yang
dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat sedemikian
rupa ke target latihan atau disebut zona latihan. Kedua, pembentukan
tubuh. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang
memenuhi tuntutan teknik dan ketentuan anatomis tertentu. Selain itu
senam ini sangat erat kaitannya dengan kesegaran jasmani, hal ini
dikarenakan berhubungan dengan kemampuan jantung dan paru-paru.
Sarjono, (1989:42) mengemukakan bahwa :
“kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan mengeluarkan energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila diperlukan sewaktu-waktu”.
9
Pendapat di atas secara lansung mengisyaratkan bahwa seseorang
harus mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, agar tugas sehari-hari
dapat diselesaikan tanpa mengalami kesalahan yang berarti.
Senam kesegaran jasmani ini akan memberikan banyak manfaat
terhadap siswa yang melakukannya, asalkan dilakukan secara teratur ,
berkesinambungan dan senam kesegaran jasmani juga membuat anak
lebih bergairah atau bersemangat untuk menghadapi pelajaran berikutnya,
meningkatkan kebugaran dan daya tahan tubuh, sehingga tubuh siswa
tahan terhadap serangan penyakit.
Selain itu manfaat senam dalam pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan antara lain :
1. Pelentukan, penguatan, peregangan dan pelemasan otot-otot
2. Keseimbangan dan ketangkasan
3. pertumbuhan yang selaras (Harmonis)
4. Pengoreksian sikap dan bentuk tubuh yang salah
5. kesehatan dan kesegaran jasmani
6. Penyembuhan beberapa penyakit tertentu
2. Motivasi Siwa
Manusia adalah makhluk yang dinamis dalam memenuhi
kebutuhan dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Didalam diri
10
seseoran terdapat kebutuhan yang menjadi daya penggerak kedinamisan
yang disebut motivasi.
Istilah motivasi dalam bahasa inggris berasal dari kata motivation
yang bersumber dari moveere yang berarti bergerak. Jadi motif adalah
daya gerak yang mencakup dorongan, alasan dan kemauan yang timbul di
dalam diri seseorang yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Motivasi adalah bagian dari beberapa aspek psikis manusia dank
arena itu sikap manusia normal walaupun tingkat pengetahuan rendah
pasti memiliki motivasi, hanya saja biasanya seseorang tidak menyadari
bahwa dalam aktifitasnya mengandung motivasi.
Menurut sudibio dalam Maisurti (2007:11) menyatakan bahwa :
“ motivasi adalah merupakan dorongan dan mengatur pola aktifitas manusia yang dapat mengatur manusia untuk bertindak atau tidak bertindak, motivasi dapat dilihat dari perubahan tingkah laku oleh sebab itu motivasi sangat penting karena seseorang dapat berlatih dengan efisien”.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas dorongan yang timbul
dari dalam diri seseorang yang mengatur kehidupannya itulah yang
disebut motivasi.motivasi juga merupakan tindakan yang berkaitan
dengan tumbuh dan berkembangya suatu motif. Motivasi merupakan
tenaga yang tak terduga bagi seseorang dalam menjalani suatu
kegiatan.
11
Motivasi menurut Mc. Donald dalam Hamalik (2000:173) adalah
suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang standar dengan
timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Secara umum motivasi dapat diartikan daya yang menggerakkan
aktifitas kesejahteraan seseorang. Dengan kata lain motivasi juga dapat
dipahami sebagai pendorong yang menjadikan terealisasi aktifitas,
munculnya keinginan untuk beraktifitas menunjukkan motif pendorong
pelaku aktivitas tersebut.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi, adanya motivasi yang baik dalam melaksanakan kegiatan akan
menunjukkan hasil yang baik pula, dengan kata lain dengan adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari motivasi maka siswa yang melaksanakan
kegiatan akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Karena motivasi merupakan dorongan bagi seseorang untuk
melakukan suatu tujuan, harapan maka motivasi itu memiliki dua sifat
seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (2000:112) sebagai berikut :
a. Motivasi Intrinsik
12
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam
situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan – tujuan
siswa sendiri atau motivasi sebenarnya, yang timbul dari dalam diri
peserta didik, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan
tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan
sikap untuk berhasildan sebagainya.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri
peserta didik dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional,
seperti : pujian, pemberian hadiah dan lain sebagainya. Siswa yang
kurang memiliki motivasi perlu diberi pendekatan sedemikian rupa
sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar, adapun cara itu dapat
berupa variasi dalam kegiatan belajar mengajar ( KBM ).
Motivasi ekstrinsik dapat memancing motivasi intrinsik.
Banyak siswa yang termotivasi secara ekstrinsik dapat berhasil
dengan baik seperti siswanya yang termotivasi secara intrinsik.
Motivasi intrinsik itu tercakup dalam situasi senam
kesegaran jasmani yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa
itu sendiri. Misalnya minat siswa dalam melakukan senam kesegaran
jasmani, cita – cita, kemampuan dasar yang dimiliki seseorang,
perasaan yang kurang nyaman saat berangkat dari rumah kesekolah
dll. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang hidup dalam
13
diri peserta didik dan berguna dalam situasi fungsional, seperti
pujian dan pemberian hadiah.
3. Sarana dan Prasarana
Pengertian sarana dan prasana menurut Nasrul Azhar dalam Afrizal
(2008:19) adalah sebagai berikut :
“Sarana adalah suatu peralatan yang digunakan atau dipergunakan dalam melaksanakan kegiatan olahraga, seperti bola, raket, alat-alat senam, dayung, sepatu khususnya olahraga tertentu. Prasarana adalah suatu tempat lahan atau bangunan yang memenuhi persyaratan berupa tempat atau lahan yang sengaja dibuat sehingga memenuhi persyaratan atau alami yang dinyatakan sebagai tempat untuk olahraga, lapangan olahraga dan sebagainya”.
Dalam pendidikan jasmani tidak akan terlaksana suatu kegiatan jika
tidak mempunyai sarana dan prasana yang memadai.
Menurut Wijono dalam Afrizal (2008:16 ) menyatakan :
“Prasarana berarti alat tidak lansung untuk mencapai tujuan pendidikan. Cantoh lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya. Sedangkan sarana adalah alat lansung untuk mencapai tujuan pendidikan, contoh buku, peralatan olahraga dan lain-lain, media pengajaran dan lain-lain”.
Dalam mencapai tujuan pendidikan sarana juga merupakan
penentu dalam mencapai tujuan pendidikan di manapun pendidikan itu
dilaksanakan.
Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting
keberadaannya untuk mendukung suatu kegiatan olahraga terutama Senam
14
Kesegaran Jasmani di Sekolah Dasar, Menurut Arbi Muhammad, dkk
dalam Afrizal (2008:17 ) menyatakan : “Prasarana pembelajaran adalah
semua peralatan atau perlengkapan yang dipergunakan dansecara lansung
menunjang jalannya proses pembelajaran atau pendidikan”. Dengan
demikian prasarana merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan senam kesegaran jasmani. Menurut Sutopo dalam Afrizal
(2008:17)
“Sarana sekolah meliputi semua peralatan dan perlengkapan yang lansung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah yang meliputi semua komponen yang secara tidak lansung menunjang jalannya proses pendidikan di sekolah”.
Apa yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa sarana dan
prasarana sangat mutlak diadakan, untuk jenis cabang cabang olahraga
yang dilakukan harus ada sarana yang memadai. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Muljono dan Novitas Dewi ( 2004:11 ) Yaitu :
“Prasarana adalah : Sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat
olahraga dalam bentuk bangunan, lahan berikut atau tanpa lahan di
atasnya”.
Prasarana olahraga merupakan aspek penunjang yang mempunyai
peranan penting, kegiatan olahraga dapat dipastikan tidak akan berjalan
dengan baik jika tidak mempunyai sarana dan prasarana yang memadai.
Begitu juga dalam pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani di Sekolah
Dasar. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pengadaan fasilitas
15
olahraga tidak semata-mata untuk mencapai prestasi juga untuk
menciptakan aspek rekreasi.
Selanjutnya M. Yanis ( 1989:40 ) berpendapat bahwa :
“Sarana dan prasarana harus sesuai dengan kebutuhan lapangan. Sarana dan prasarana yang memadai sangat menunjang berjalannya pendidikan jasmani secara efektif dan efisien, tanpa didukung sarana dan prasarana sukar diramalkan pencapaian tujuan yang diharapkan”.
Dengan sarana dan prasarana yang memadai banyak cabang
olahraga yang dapat diajarkan kepada siswa khususnya dalam pelaksanaan
senam kesegaran jasmani di sekolah dasar, selain itu siswa dapat lebih
efektif dan semangat dalam belajar. Bagi guru akan lebih mudah dalam
menerapkan metode mengajar yang baik.
B. KERANGKA KONSEPTUAL
Berdasarkan kajian teori yang telah penulis kemukakan di atas
mengenai pelaksanaan senam kesegaran jasmani, maka hal tersebut penulis
menggambarkan suatu kerangka konseptual sebagai berikut :
16
Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani di SDN 5 Pulasan Kec. Tnjung Gadang Kab. Sijunjung
Motivasi Siswa
Sarana dan prasarana
C. PERTANYAAN PENELITIAN
Bertitik tolak dari uraian pada Bab I dan Tinjauan Pusataka di atas,
maka yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah motivasi siswa terhadap pelaksanaan Senam Kesegaran
Jasmani Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan sangat baik ?
2. Apakah kesediaan sarana dan prasarana yang ada di Sekolah dasar
Negeri 5 Pulasan sudah memadai terhadap pelaksanaan senam
kesegaran jasmani ?
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka
penelitian ini bersifat deskriptif, bertujuan untuk menggambarkan keadaan
data sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang
mendeskripsikan atau memusatkan perhatian kepada masalah aktual yang
sedang atau sudah terjadi dan data dilengkapkan apa adanya tanpa
manipulasi”. ( Luri 1999:54 ).
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan
Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi merupakan total atau keseluruhan objek yang akan diteliti.
Menurut Sugiyono (2006:256) menyatakan bahwa : “Populasi adalah
sekelompok objek yang lengkap dan jelas yang menarik perhatian peneliti
guna menyelidiki sifat – sifatnya sehingga diperoleh informasi dan
kesimpulan atau generalisasi”.
18
Berdasarkan pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung. Adapun jumlah populasi dari kelas I sampai
kelas VI dengan jumlah 124 orang yang terdiri dari 69 orang siswa laki – laki
dan 55 orang siswi.
Tabel 1
Populasi Penelitian
NO Kelas Jumlah Siswa JumlahLaki - laki Perempuan
1 Kelas I 16 5 22
2 Kelas II 12 12 24
3 Kelas III 10 9 19
4 Kelas IV 10 11 21
5 Kelas V 11 8 19
6 Kelas VI 10 9 19
JUMLAH 69 55 124
2. Sampel
Mengingat banyaknya polpulasi maka penelitian ini menggunakan
sampel yang dianggap mewakili populasinya. Sesuai dengan pendapat Hadi
19
(1993:321) “Jika populasi kurang dari 100 lebih baik semua populasi
dijadikan sampel, selanjutnya jika populasinya lebih dari 100 maka sampelnya
minimal 10 sampai dengan 25 % atau sesuai dengan kemampuan peneliti”.
Berdasarkan pendapat diatas maka yang akan dijadikan sampel adalah
kelas IV dan V yang berjumlah 40 orang, hal ini disebabkan siswa kelas IV
dan V lebih efektif bila dibandingkan dengan kelas I, II dan III, sedangkan
kelas VI tidak dijadikan sampel karena mereka sudah sibuk dalam
menghadapi UAN. Teknik pengambilan sampel adalah secara Purposive
Sampling.
Tabel 2
Sampel
NO Kelas Jumlah Siswa JumlahLaki - laki Perempuan
1 Kelas IV 10 11 21
2 Kelas V 11 8 19
C. JENIS DAN SUMBER DATA
1. Jenis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai maka jenis data
dalam penelitian ini adalah Data primer. Data yang dikumpulkan langsung
20
oleh peneliti dengan mengajukan koesioner atau angket kepada siswa-siswi
yang ada di Sekolah Dasar Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang
Kabupaten Sijunjung.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Administrasi Sekolah
Dasar Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung
dan angket yang disebarkan lansung kepada siswa yang terpilih sebagai
sampel.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sesuai dengan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data
dilakukan melalui angket dan dokumentasi dan alat yang digunakan adalah
koesioner. Dalam penelitian ini butir-butir pertanyaan dalam koesioner
disusun berdasarkan Skala Guttman. Setiap butir pertanyaan mempunyai dua
alternative jawaban yaitu “Ya” atau “Tidak”, dimana responden yang
menjawab ya pada item diberi skor 1, sebaliknya bagi responden yang
menjawab tidak pada item diberi skor 0.
Langka- langkah pembuatan koesioner adalah sebagai berikut :
1. Menemukan indikator dan sub indikator yang dijadikan pedoman
dalam menentukan butir-butir instrumen
2. Pembuatan kisi-kisi instrument sesuai dengan kvariabel
21
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Memeriksa semua angket yang diisi oleh sampel
2. Membuat tabel untuk persiapan tabulasi data
3. Menghitung frekuensi data serta alternatif jawaban yang diberikan
4. Menghitung frekuensi jawaban dengan rumus :
P = x 100%
Keterangan :
P = Jumlah persentase jawaban
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
( Arikunto 1989:65 )
Untuk mengetahui tingkat capaian masing – masing kategori jawaban
untuk setiap variable dan indicator, maka dengan menggunakan nilai skor
rata– rata. Adapun langkah dalam analisis ini adalah sebagai berikut :
a. Mentabullasi jawaban responden pada tabel persiapan yang sesuai dengan
indicator masing – masing variable
b. Menghitung frekuensi jawaban
22
c. Menghitung skor rata – rata dengan member bobot formatif data
alternative jawaban sesuai dengan skala guttman. Sesudah itu baru dicari
jumlah skor masing – masing butir dengan jalan mengkalikan frekuensi
dengan bobot masing – masing. Kemudian dicari skor rata – rata (mean)
masing – masing butir untuk tiap sub variable untuk mendapatkan
gambaran dari setiap sub variable.
Gambaran secara kualitatif ini menggunakan klasifikasi yang
dikemukakan oleh Arikunto (1989:155) seperti dibawah ini :
Angka 81 % sampai dengan 100 % = sangat baik
Angka 61 % sampai dengan 80 % = baik
Angka 41 % sampai dengan 60 % = cukup
Angka 21 % sampai dengan 40 % = kurang
Angka 0 % sampai dengan 20 = kurang sekali
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pengolahan
data yang diuraikan dengan menggunakan analisis deskriptif, yang bertujuan
untuk memberikan gambaran secara umum distribusi skor dari masing –
masing variabel penelitian. Hasil penelitian yang diuraikan secara deskripsi
berikut merupakan gambaran tentang beberapa variabel penelitian yang terdiri
dari : Motivasi siswa dan ketersediaan sarana dan prasarana dalam
pelaksanaan kegiatan senam kesegaran jasmani di Sekolah Dasar Negeri 5
Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung. Penyajian
masing– masing variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada
tabel berikut, dimana masing – masing responden memberikan penilaian
sesuai dengan pendapatnya.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Motivasi Siswa
Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabel
Motivasi Siswa dalam bentuk distribusi, di mana masing – masing
responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai
dengan pendapatnya. Jumlah item pertanyaan pada variabel Motivasi
siswa sebanyak 22 buah seperti terlihat pada tabel 3 berikut :
24
Tabel 3
Deskripsi Frekuensi Motivasi Siswa
NO PERTANYAANYa (1) Tidak (0)
Skor TCR (%)F % F %
1 Saya senang mengikuti senam kesegaran jasmani karena kemauan saya sendiri 18 45,00 22 55,00 18 45,00
2 Saya melaksanakan senam kesegaran jasmani karena ingin sehat 23 57,50 17 42,50 23 57,50
3 Saya kurang bersemangat mengikuti senam kesegaran jasmani walaupun ada perlombaannya 19 47,50 21 52,50 19 47,50
4 Saya melaksanakan senam kesegaran jasmani karena dapat menjaga kesegaran jasmani 17 42,50 23 57,50 17 42,50
5 Setelah melakukan senam kesegaran jasmani kita akan merasa sesak nafas 36 90,00 4 10.00 36 90,00
6 Kerja jantung akan menjadi lancar karena kita selalu melakukan senam kesegaran jasmani 37 92,50 3 7,50 37 92,50
7 Semenjak adanya kegiatan senam kesegaran jasmani di sekolah, saya dan teman – teman rajin datang ke sekolah 14 35,00 26 65,00 14 35,00
8 Saya melakukan senam kesegaran jasmani karena mengharapkan pujian dari guru 4 10,00 36 90,00 4 10,00
9 Saya senang melakukan senam kesegaran jasmani karena bisa lambat masuk kelas 12 30,00 28 70,00 12 30,00
10 Saya akan melakukan gerakan senam kesegaran jasmani jika ada guru yang melihat atau mengawasi 24 60,00 16 40,00 24 60,00
11 Saya malas melakukan senam kesegaran jasmani karena musiknya lambat 11 27,00 29 72,50 11 27,00
12 Saya senang melakukan senam kesegaran jasmani karena 22 55,00 18 45,00 22 55,00
25
bisa mengganggu teman
13 Saya mengikuti kegiatan senam kesegaran jasmani dapat meningkatkan motivasi saya dalam belajar 19 47,50 21 52,50 19 47,50
14 Saya mengikuti kegiatan senam kesegaran jasmani karena saya bisa melakukannya 16 40,00 24 60,00 16 40,00
15 Saya selalu mengikuti kegiatan senam kesegaran jasmani karena saya ingin memperhalus gerakan saya 19 47,50 21 52,50 19 47,50
16 Saya melakukan senam kesegaran jasmani agar otot saya tidak kaku 22 55,00 18 45,00 22 55,00
17 Saya melakukan senam kesegaran jasmani karena sudah menjadi program sekolah 32 80,00 8 20,00 32 80,00
18 Jika senam kesegaran jasmani diberikan saya akan sangat senang 18 45,00 22 55,00 18 45,00
19 Saya melakukan senam kesegaran jasmani agar nilai penjas saya tinggi 28 70,00 12 30,00 28 70,00
20 Saya tidak senang melakukan senam kesegaran jasmani karena membuat saya berkeringat 19 47,50 21 52,50 19 47,50
21 Saya jadi lesu sesudah melakukan senam kesegaran jasmani 13 32,50 27 67,50 13 32,50
22 Saya malas melakukan senam kesegaran jasmani karena membuat saya jadi gerah 26 65,00 14 35,00 26 65,00
Rata – rata 20 51.00 20 49 20 51.00
Berdasarkan tabel 3 di atas diperoleh rentangan skor motivasi
siswa yaitu antara 4 – 37 dan tingkat capaian antara 10,00 – 92,50%.
Jumlah skor porsentase terkecil pada item ke 8 pernyataan siswa
melakukan kegiatan senam karena mengharapkan pujian dari guru
sebesar 4 atau 10,00%. Sedangkan skor terbesar pada irem ke 6
26
pernyataan Kerja jantung akan menjadi lancar karena kita selalu
melakukan senam kesegaran jasmani sebesar 37 atau 92,00% .
Dari uraian di atas dapat digambarkan diagram batang tingkat
capaian motivasi siswa seperti terlihat pada gambar 1 di bawah ini :
Gambar 1. Histogram motivas siswa dalam pelaksanaan senam
kesegaran jasmani di SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung
2. Deskripsi Sarana dan Prasarana
Tabel 4
27
Jawaban Ya 51.00%
Jawaban Tidak 49.00%
Tingkat Capaian
Skala Pengukuran
Distribusi Frekuensi Sarana dan Prasarana
NO PERTANYAANYa (1) Tidak (0)
Skor TCR (%)F % F %
1 Lapangan di sekolah saya sangat memadai untuk melakukan kegiatan senam kesegaran jasmani 6 15,00 34 85,00 6 15,00
2 Lapangan yang ada di sekolah saya milik sekolah saya 8 20,00 32 80,00 8 20,00
3 Tape yang dipakai sudah bagus sehingga suaranya terdengar meskipun saya berbaris jauh dari tape berada 33 82,50 7 17,50 33 82,50
4 Suara yang dihasilkan oleh tape menambah semangat saya 18 45,00 22 55,00 18 45,00
5 Saya harus berdesakan dengan teman yang lain karena lokasinya sangat sempit 26 65,00 14 35,00 26 65,00
6 Ketersediaan sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan senam kesegaran jasmani 34 85,00 6 15,00 34 85,00
7 Meskipun hari hujan saya tetap bisa melakukan kegiatan senam kesegaran jasmani 4 10,00 36 90,00 4 10,00
8 Sekolah saya juga menyediakan peralatan yang lengkap untuk kegiatan olahraga yang lainnya 25 62,50 15 37,50 25 62,50
Rata – rata 19.25 48.13 20.75 51.87 19.25 48.13
Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh rentangan skor sarana dan
prasarana yaitu antara 4 – 34 dan tingkat capaian antara 10,00 –
85,00%. Jumlah skor porsentase pada item ke 7 pernyataan kegiatan
masih bisa dilaksanakan meskipun hari hujan sebesar 4 atau 10,00%.
Sedangkan skor terbesar pada item ke 6 pernyataan Ketersediaan
sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
28
senam kesegaran jasmani sebesar 34 atau 85,00%.
Berdasarkan distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan
histogram dari sarana dan prasana dalam kegiatan senam kesegaran
jasmani di SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang
Kabupaten Sijunjung.
Gambar 2. Histogram sarana dan prasarana dalam pelaksanaan senam kesegaran jasmani di SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung
B. Pembahasan
29
Jawaban Ya 48,13%
Jawaban Tidak 51,87%
Skala Pengukuran
Tingkat Capaian Jawaban Ya 48,13%
Jawaban Tidak 51,87%
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas,
Variabel motivasi siswa dan sarana prasarana dalam pelaksanaan sanam
kesegaran jasmani di SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang
Kabupaten Sijunjung, faktor – faktor tersebut seharusnya saling
mendukung dan tersedia agar pelaksanaan senam kesegaran jasmani di SD
Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung
berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
1. Motivasi Siswa
Berdasarkan hasil deskripsi dari 40 responden tingkat capaian
sebesar 51,00%. Menurut Arikunto dalam Benny (2009:41) bahwa
klasifikasi tingkat capaian antara 41% – 60% termasuk dalam kategori
cukup. Artinya siswa SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung mempunyai motivasi yang cukup
terhadap pelaksanaan senam kesegaran jasmani namun masih perlu
ditingkatkan demi tercapainya tujuan pendidikan yang seutuhnya.
Motivasi merupakan sarana penggarak untuk melakukan suatu
aktifitas. Ada dua faktor yang mempengaruhi motifasi yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah dorongan yang
datang dari dalam diri manusia itu sendiri, seperti : minat, cita-cita dan
kemampuan dasar yang dimuliki seseorang. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri yang bersumber dari
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
30
Untuk mencapai hasil pelakjsanaan senam kesegaran jasmani
agar lebih baik siswa harus memiliki motivasi yangt tinggi dalam
mengikuti atau mempelajari gerakan, apabila dari dalam diri siswa
sudah timbul motivasi maka siswa akan berusaha ikut aktif dan
partisipatif dalam pelaksanaan senam kesegaran jasmani.
Dengan demikian motivasi merupakan penentu dalam
keberhasilan pelaksanaan senam kesegaran jasmani, karena dengan
adanya motivasi maka anak-anak bersemangat melaksanakan aktifitas
senam kesegaran jasmani dengan baikk dan mereka dapat melakukan
gerakan-gerakan yang sesuai dengan senam yang mereka ikuti.
2. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan deskripsi 40 responden diperoleh tingkat capaian
sarana dan prasarana sebesar 48,13%. Menurut Arikunto dalam Benny
(2009:41) bahwa klasifikasi tingkat capaian antara 41% – 60%
termasuk dalam kategori cukup. Artinya siswa SD Negeri 5 Pulasan
Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung sudah merasa
cukup tersedia sarana dan prasananya yang sudah tersedia saat ini
namun perlu ditingkatkan lagi atau lebih di lengkapi lagi agar
pelaksanaan senam kesegaran jasmani serta proses belajar mengajar
sesuai dengan apa yang kita harapkan .
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
32
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap
pelaksanaan sanam kesegaran jasmani di SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan
Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Motivasi siswa diperoleh tingkat capaian 51,00% termasuk dalam
kategori cukup. Artinya siswa SD negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung cukup termotivasi untuk melakukan
kegiatan senam kesegaran jasmani, namun masih harus ditingkatkan lagi
supaya mendapatkan hasil dan dampak yang lebih baik.
2. Sarana dan prasarana diperoleh tingkat capaian 48,13% juga
termasuk dalam kategori cukup. Artinya siswa SD Negeri 5 Pulasan
Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung sudah cukup terpenuhi
oleh sarana dan prasana yang telah ada di SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan
Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.
B. Saran
Berdasarkan temuan penelitian ini, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran kepada berbagai pihak, antara lain sebagai berikut :
1. Kepada Guru Penjas orkes SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung diharapkan agar dapat lebih memotivasi
siswa terhadap pelaksanaan kegiatan senam kesegaran jasmani.
2. Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 5 Pulasan Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung agar lebih memperhatikan dan melengkapi
33
sarana dan prasarana di sekolah demi tercapainya kesegaran jasmani anak
didik yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional.
34
top related