vulnus

Post on 07-Apr-2016

10 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Vulnus adalah ulnus cuntussum adalah kerusakan di bagian kulit akibat. pukulan benda tumpul tanpa kerusakan yang berarti pada permukaan kulit

TRANSCRIPT

VULNUS

DR. Dr. Rusmawardiana, SpKK(K), FINSDV

• Vulnusluka• Tjd apabila ada suatu traumamengenai tubuh • Mekanis, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan

listrik, & gigitan hewan. • Tanda & gejalabengkak, krepitasi, shock, nyeri, dan

deformitas atau bisa juga menimbulkan kondisi yg lebih serius.

• Tanda dan gejala yang timbul tergantung penyebab dan tipe vulnus.

Vulnus punctum

• Vulnus punctum (Luka tusuk)Segala luka yg terkena tusukan benda tajamvulnus punctum

• Pisau, tombak atau segala sesuatu yg mengakibatkan bentuk luka sempit & dalam

• Pengukuran3 dimensi, yaitu panjang, lebar dan kedalaman.

Vulnus laceratum

• Luka robek yang mengakibatkan gangguan kontinuitas jaringan

• dapat terjadi akibat mesin, kayu, atau benda lain

• Ciri luka: tepi luka tidak rata dan perdarahan meningkatkan resiko infeksi

Vulnus perforatum

• Vulnus perforatum adalah luka akibat tusukan • benda runcing.• Ciri: kedalaman luka lebih dari lebar luka.• Misalnya tusukan pisau yang menembus

lapisan otot, tusukan paku dan benda-benda tajam lainnya.

Vulnus penetratum

• Vulnus penetratum (luka penetrasi) : jika luka menembus rongga tubuh, seperti: pleura,peritoneum.

Penatalaksanaan vulnus

1. Wound Cleansing – Langkah membersihkan luka secara umum adalah: – Lakukan tindakan a dan antiseptic– Anestesi lokal (kecuali pada luka bakar kemungkinan

memrlukan general anestesi)– Mechanical Scrubbing, menggosok luka dengan kassa

steril, memakai larutan antiseptik – Dilusi dan irrigasi 500-2000 cc atau 50-100 cc/panjang

luka, tergantung dari luas dan kotornya luka. • Larutan NS • Dilanjutkan klorheksidin atau betadin• Kembali irigasi dan dilusi sampai benar-banar

bersih

2. Debridemen - Pembersihan luka dan debridemen diawali pada

lapisan superfisial jaringan sampai ke lapisan terdalam.

- Perhatikan tanda jaringan avital/mati: warna lebih pucat, lebih rapuh dan tidak berdarah

- Buang jaringan avital dengan pisau atau gunting- perhatikan anatomi daerah tersebut, jangan

mencederai vascular atau nervus- Lakukan debridement sampai jaringan yang

normal terlihat, biasanya terlihat adanya perdarahan dari jaringan yang dipotong.

3. Penutupan Luka – Jika luka bersih dan jaringan kulit dapat

menutup, maka lakukan jahitan primer– Jika luka bersih namun diperkirakan produktif,

misalnya kemungkinan seroma atau infeksi, maka pansanglah drain

– Jika luka kotor, maka lakukan perawatan luka terbuka untuk selanjutnya dilakukan hekting sekunder.

4. Medikamentosa Antibiotik

Tujuan pemberian atibiotik adalah untuk profilaksis

– Topikal /larutan/Salep–Mengurangi pembaentukan krusta yang dapat

menghambat epitaelisasi –Mencegah kassa melekat pada luka –Mengurangi tingkat infeksi – Sistemik berupa sediaan oral ataupun

parenteral.

5. Pemberian Anti TetanusPemberian tetanus toksoid dilakukan jika belum atau lama tidak mendapatkan booster TT. Jika telah mendapat booster sebelumnya, cukup diberikan anti tetanus (skin test dahulu).

top related