vocatis 1
Post on 30-Mar-2016
225 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Edisi I / 9—22 Desember 2012
Media Informasi, Komunikasi, dan Suara Umat Paroki St. Thomas Morus
Salam Vocatis Adven, Pintu Menuju Sukacita Natal
Salam Sejahtera. Para pembaca yang dikasihi Tuhan, Dalam masa adven ini, Vocatis (media informasi, komunikasi dan suara umat Paroki St. Thomas Morus) edisi perdana (09-22 Desember 2012) hadir untuk me-warnai masa penantian pembaca sekalian. Buletin dua mingguan yang memiliki motto “Menjadi Saksi Kristus dan Kebenarannya” ini berani tampil untuk memberi-kan informasi akurat yang terjadi di paroki dengan ba-hasa yang lugas, apa adanya dan dalam norma dan etika kesopanan. Lahirnya buletin ini merupakan aplikasi dari Pelati-han Jurnalistik Dasar yang diselenggarakan oleh Kom-sos KWI Jakarta bekerjasama dengan Komsos Keusk-upan Maumere yang diikuti oleh beberapa personil yang tergabung dalam tim redaksi buletin ini dan adanya kerinduan dari berbagai pihak yang menginginkan lahirnya sebuah media informasi paroki. Adven adalah masa penantian bagi umat Katholik dalam menyambut kenangan akan kelahiran Sang Penyelamat yaitu Yesus Kristus yang lahir. Dalam penantian ini, Gereja (umat Allah) diberi kesempatan untuk menyiapkan hati dan batinnya agar dapat bersu-kacita pada hari lahirnya Sang Penebus. Dalam edisi perdana buletin ini, kami menyajikan berita, profil, tips dan informasi untuk umat. Besar harapan kami agar media ini dapat menjadi media kita bersama. Ibarat bayi yang baru lahir dengan segala kepolosan yang melekat padanya, Vocatis pun lahir dengan segala keterbatasan. Maka saran dan kritik yang konstruktif menjadi hadiah yang indah bagi bayi mungil Vocatis. Semoga apa yang disajikan bermanfaat dan menambah wawasan pembaca sekalian. Selamat membaca.
Media Informasi, Komunikasi, dan Suara Umat Paroki St. Thomas Morus
Edisi I / 9 – 22 Desember 2012
Pelindung :
Rm. Laurensius Noi, Pr
Penanggung Jawab : Rm. Efraim Dida, Pr
Pembimbing :
Rm. Hendrik Nong, Pr
Pimpinan Redaksi : Gerry da Gama
Staf Redaksi : Siska Solmaris Charlos Saka Sisilia Daeng
Erna Maria
Desain/Layout : Ening Baleng
Alamat Redaksi :
Sekretariat Vocatis Jln. Kesehatan No. 12 Maumere
Telp. 082145146397
E-mail : vocatis_pasthorus@rocketmail.com
Facebook : Vocatis Pasthorus
Daftar Isi… St. Thomas Morus Mari Maknai Adven Thomas Morus selenggarakan buat kandang Natal Makna Korona Adven/Lingkaran Adven Renungan Pengurus OMK Pasthorus kunjungi 3 OMK Lingkungan Kesaksian Vocatis Profil SerbaSerbi
3 6 7 8 10 11 12 14 15
MENGENAL ORANG KUDUS
e s u k s e s a n ,
kegemilangan,
k e d u d u k a n
tinggi menjadi orang
kedua setelah raja,
dan kekayaan yang
berlimpah, tidak
membuat seorang
Thomas More men-
jadi silau. Ketika dia
dihadapkan pilihan. Dengan rahmat Tuhan, dia telah
melepaskan segala sesuatu demi cinta kasihnya
kepada Kristus dan Gereja Katolik.
St. Thomas More seorang kudus dari kerajaan Inggris,
merupakan salah satu dari deretan para kudus awam.
Prestasinya yang gemilang dalam studi, membuat dia
menjadi seorang pengacara dan penulis terkenal di
kerajaan Inggris. Karir Thomas More sebagai negara-
wan dimulai pada tahun 1510, karir ini terus menanjak
dengan pesat sampai mencapai puncaknya pada tahun
1529 ketika dia diangkat menjadi Lord High Chancel-
lor menggantikan Kardinal Wolsey. Thomas More
banyak mengarang tulisan-tulisan bermutu. Sebuah
buku karangannya berjudul UTOPIA, yang kemudian
menjadi sangat terkenal. Kedekatannya dengan raja,
sering digambarkan bagaimana Raja Henry VIII ser-
ing melingkarkan tangannya di bahu Thomas More.
Tetapi semua pencapaian itu tidak membuat Thomas
More menjadi terlena. Sebagai anggota ordo ketiga
Fransiskan. Dia selalu berusaha menghayati ke-
hidupannya, baik sebagai perdana menteri, sebagai
SANTO THOMAS MORE (1478-1535) : Sebuah Refleksi terhadap "Curi Domba"
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 3
kepala keluarga, lebih-lebih sebagai pengikut
Kristus, sebagai seorang Katolik.
Sebagai kepala keluarga, dia bersama istrinya
dikaruniai 4 anak. Sayangnya karena penyakit,
istrinya meninggal dalam usia muda. Kemudian
dia menikah dengan seorang janda. Dan mereka
menghayati hidup keluarga mereka di dalam
kasih Kristus sendiri. Sebagai pengikut Kristus,
di tengah segala kesibukannya, pada malam hari
Thomas More banyak mempersembahkan wak-
tunya untuk doa pribadi. Dia membangun kapela
pribadi di rumahnya, agar sewaktu-waktu dia da-
pat hadir di hadapan Tuhan. Di Gereja pun dia
aktif melayani sebagai asisten imam. Dan dia pun
aktif membuat tulisan-tulisan rohani. Suatu
ketika ada orang yang memberi masukan
kepadanya, bahwa sebagai seorang awam tidak
mungkinlah bagi dirinya untuk melaksanakan
tugas-tugas dunia yang sedemikian banyak dan
kompleksnya, dan pada saat yang sama menekuni
hidup rohani guna mencapai kesucian. Menang-
gapi masukan itu Thomas More mengatakan,
bahwa Komuni Kudus-lah yang membuat dirinya
tetap fokus dan untuk meringankan beban-beban
pekerjaannya, dia akan mendekat kepada Juru
Selamat-Nya, memohon terang dan bimbingan
daripada-Nya. Yesus Kristus adalah kekuatan dan
andalannya. Pada suatu hari, ketika Thomas
More sedang menghadiri Misa Kudus seorang
petugas istana mendekatinya dan berbisik
kepadanya: “Tuanku, Sri Paduka Raja
menginginkan agar Tuanku menghadapnya dengan
segera.” Thomas More menjawab: “Aku tidak dapat
menghadap sekarang. Katakanlah kepada Sri Paduka
Raja, bahwa aku sedang menghadap seorang Raja
yang lebih besar daripadanya. Begitu tugas-
kewajibanku kepada Raja yang lebih besar ini selesai,
aku akan langsung menghadap Sri Paduka Baginda.”
Petugas istana itu pun pergi dan Thomas More, sang
Lord High Chancellor, melanjutkan doa-doanya den-
gan khusyuk sampai Misa Kudus berakhir. Suatu
ketika Raja Henry VIII ingin menceraikan permaisur-
inya dan ingin menikahi seorang dayang-dayang,
Anna Boleyn. Raja meminta ijin kepada Sri Paus.
Tentu serta-merta permintaan ini ditolak. Akhirnya
Henry VIII memberontak dan mengangkat dirinya
menjadi pimpinan tertinggi Gereja Inggris, yang kita
kenal sekarang sebagai Gereja Anglikan. Mulai saat
itulah Gereja Katolik Inggris mengalami pen-
ganiayaan, siapa yang mau ikut Raja menjadi
Anglikan maka akan aman, tetapi yang mau tetap setia
pada Gereja Katolik akan dianiaya. Banyak di kalan-
gan klerus, religius dan awam, karena takut mati,
mereka memilih taat kepada raja. Tetapi tidak sedikit,
yang tetap setia kepada Sri Paus, setia kepada Gereja
Katolik. Dan akhirnya dibunuh sebagai martir. Contoh
yang terkenal St. Johannes Fischer, seorang uskup
dan martir. Tetapi bagaimana dengan 'tangan kanan'
raja? Thomas More tahu benar bahwa perbuatan ra-
janya itu tidak sesuai dengan kehendak Allah. Rajanya
hanya mengikuti dorongan hawa nafsu dan akhirnya
memberontak kepada Sri Paus serta memisahkan diri
dari Gereja Katolik. Sebagai abdi raja, dia sadar per-
tama-tama dia adalah Abdi Kristus, Raja di atas segala
raja... Berbagai bujukan dan rayuan tidak membuat
Thomas More bergeming. Dia memilih Kristus...
Dia memilih Gereja Katolik... Dia memilih ke-
benaran. Dalam penjara pun, istrinya disuruh
membujuk dia. Cara halus tidak mempan, maka
mulai digunakan cara lain. Raja terus mengulur
waktu, bahkan menyiksa dengan cara perlahan-
lahan, dengan harapan 'orang kepercayaannya' ini
tidak tahan dan akhirnya menyerah kepadanya.
Tetapi tentunya semua itu semakin menambah
penderitaan dan siksaan Thomas More.Tetapi
Thomas More menanggung semua itu dengan
rela, demi cintakasihnya kepada Kristus dan Gere-
jaNya. Dari penjara Thomas More menulis sepu-
cuk surat kepada Margaret, puterinya. Dia menu-
lis: “Aku tahu ketidakpantasan hidupku di masa
lampau, sehingga pantaslah Allah meninggal-
kanku. Namun aku hanya dapat menaruh keper-
cayaan dalam kebaikan-Nya yang penuh kerahi-
man, karena rahmat-Nyalah yang telah menguat-
kan aku sehingga dapat bertahan sampai hari ini.
Rahmat-Nya telah menolong aku menyerahkan
harta-bendaku, tanahku, bahkan kehidupanku,
daripada aku mengangkat sumpah yang melawan
hati nuraniku sendiri…” “Margaret, aku juga tahu
sekali, bahwa kecuali untuk beberapa kesalahanku
Allah tidak akan pernah meninggalkanku. Maka
aku mempercayakan diriku sendiri sepenuhnya
kepada-Nya dengan pengharapan yang baik. Dan
kalau pun Ia memperkenankan aku binasa karena
kesalahanku, paling sedikit aku akan melayani-
Nya dengan puji-pujian untuk keadilan-Nya.
Akan tetapi aku percaya, bahwa rasa kasihan-Nya
yang lemah lembut akan menjaga jiwaku yang
malang ini agar selamat dan akan membuat aku
4 VO C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 20 12
MENGENAL ORANG KUDUS
OPINI VOCATIS
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 5
melayani untuk menunjukkan kerahiman-Nya dan
bukan keadilan-Nya. … Janganlah kuatir terhadap
apa saja yang akan terjadi terhadap diriku dalam
dunia ini. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi
kalau Allah tidak memperkenankannya. Dan
segala hal yang diperkenankannya, betapa buruk
sekali pun kelihatannya, sesungguhnya adalah
yang terbaik bagi kita semua.” Thomas More di-
jatuhi hukuman pancung pada tanggal 1 Juli 1535,
banyak disebabkan oleh kesaksian palsu Richard
Rich (yang kemudian menjadi Chancellor). Ketika
dikeluarkan dari penjara untuk dibawa ke tempat
pemancungan, kondisi kesehatan Thomas More
sudah sangat lemah karena begitu lama dia berada
dalam penjara. Thomas More berdoa sebentar, ke-
mudian menutupi matanya dengan sepotong kain
yang sudah tersedia sambil mengikatnya. Sesaat
sebelum lehernya dipancung, dia masih sempat
melontarkan sebuah humor: “Hati-hatilah, jangan
sampai terpotong janggutku. Sebab, dia to tidak
bersalah melawan raja.” Setelah mengucapkan
kata-kata penuh humor itu, maka kepala dari seo-
rang pribadi terbesar pada zaman itu terjatuh dan
tubuhnya pun rebah terkulai. Peristiwa ini terjadi
pada tanggal 6 Juli 1535 di Tower Hill, London,
Inggris. Akhirnya St.Thomas More mengenakan
mahkota kemartiran, dia telah melepaskan segala-
galanya untuk bersatu dengan Kristus yang tersalib,
hingga akhirnya mengalami kebangkitan bersama Dia. St.Thomas More adalah teladan iman kepada Kris-
tus dan kesetiaan kepada Gereja Katolik. ”Thomas
More juga mengasihi Kristus lewat devosinya
kepada Sakramen Mahakudus, menghadiri Misa
Kudus secara harian dan melayani imam dalam
Perayaan Ekaristi, dan tentunya dengan menerima
Komuni Kudus secara teratur. Dia setia kepada
Kristus lewat kesetiaannya kepada Gereja (lihat Ef
5:25 dsj). Thomas More tidak mau mundur sedikit
pun dalam kesetiaannya kepada Kristus, sikap dan
perilaku ini membawanya ke dalam kegelapan ru-
ang penjara dan akhirnya kematian. Thomas More
dibeatifikasikan pada tahun 1886 dan dikanonisasi-
kan oleh Paus Pius XI pada tahun 1935, meskipun
sudah sejak jauh lama sebelumnya dia dihormati
sebagai seorang martir besar. Setiap tanggal 22
Juni Gereja memperingati St. Thomas More ber-
sama St. John Fisher, seorang uskup jujur-setia
kepada Roma yang dipancung di tempat yang
sama dua minggu sebelum pemancungan S. Tho-
mas More. (dari berbagai sumber).
Atas terbitnya Buletin VOCATIS Edisi Perdana Semoga selalu berkembang dan menjadi media informasi dan komunikasi dalam
mewartakan Kristus dan kebenaranNya TUHAN YESUS MEMBERKATI… Pastor Paroki St Thomas Morus Maumere,
Rm. Laurensius Noi, Pr
dven merupakan satu
masa dalam liturgi
Gereja. Ia menjadi
permulaan dari satu tahun liturgi
baru dalam Gereja Katolik. Masa
adven dipahami dan dihayati
maknanya sebagai masa
penantian; masa penantian
dimana dituntut suatu kesiapan
diri agar pantas dan layak
menyambut kedatangan Yesus
Kristus. Masa penantian ini
digunakan sebagai masa
dimana kita dituntut untuk
memiliki sikap tobat dan
perbuatan amal kasih yang
menjadi wujud dari kesiapan dan
kelayakan hati untuk menerima
Kristus.
Beberapa bulan terakhir ini,
jalanan kota Maumere begitu
ramai dengan baliho-baliho ber-
gambarkan calon pemimpin ka-
bupaten Sikka; mereka terpam-
pang di areal strategis. Baliho
dengan kalimat-kalimat yang be-
gitu mempesona dan berupaya
meyakinkan orang akan seorang
sosok dalam baliho tersebut dan
dengan seketika itu pula para ca-
lon ini menjadi selebriti sesaat di
kota Maumere. Akan ada ber-
macam-macam visi misi strategis
dibuat oleh mereka yang ingin
menduduki kursi empuk di kawa-
san El-Tari. Kita akan mendengar
berbagai macam janji yang
memikat dan membuai kita.
Dalam rangka perebutan
kursi nomor satu Kabupaten
Sikka, aksi sikut menyikut, saling
serang dan saling memprovokasi,
pasti akan turut mewarnai masa
penantian ini. Masa penantian ini
akan sangat menguras waktu,
pikiran serta materi para kandidat
pemimpin. Masa penantian yang
singkat ini juga akan menjadi
masa yang menggelisahkan bagi
para calon pemimpin dan massa
pemenang calon pemimpin; geli-
sah menantikan kemenangan. Ini
menjadi suatu kontroversi. Me-
mang tidak sungguh bijak apabila
Mari Maknai Adven Oleh : Sisilia Daeng
OPINI VOCATIS
kita membandingkan dua
bentuk penantian ini. Na-
mun tidak dapat dipung-
kiri, kita lebih antusias
menantikan perhelatan
politik yang sekarang se-
dang berlangsung di Ka-
bupaten ini dari pada
mempersiapkan diri kita
pada masa adven; mem-
bandingkan penantian
yang endingnya mungkin
dapat diprediksikan dari-
pada penantian yang end-
ingnya ditentukan oleh
perbuatan iman dan amal
kasih kita.
P a d a m a s a
penantian akan Yesus
Kristus ini kita diberikan
suatu kesempatan untuk
menempatkan kehidupan
kita yang berakar dan ber-
sumber pada Yesus Kris-
tus. Kita hendaknya ber-
jaga-jaga dari kegilaan
duniawi. Sehingga masa
penantian ini tidak menjadi
sia-sia. Masa ini kita guna-
kan juga sebagai masa
6 VO C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 20 12
pertobatan. Masa untuk kita menghadirkan
habitus baru dalam hidup kita sebagai wadah
yang indah bagi kehadiran Kristus dalam hidup
kita. Masa adven juga hendaknya menjadi em-
brio bagi lahirnya sebuah metanoya bagi kita
semua umat Allah yang selama ini sibuk
berkutat dengan hal-hal duniawi. Kita juga
adalah Gereja, maka menjadi kewajiban kita
juga untuk selalu mengingatkan orang-orang
di sekeliling kita untuk menyiapkan diri dengan
baik di masa adven ini. Pertobatan yang bukan
hanya dengan kata–kata, keterpaksaan, dan
bukanlah hanya karena syarat yang diwajib-
kan oleh aturan, melainkan pertobatan yang
ikhlas yang berdasarkan dari hati kita untuk
lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan
menerima berkat yang disediakan-Nya bagi
kita.
Karena itu, jangan kita jadikan masa adven
sebagai masa yang menggelisahkan oleh
karena orientasi pada kemenangan politis,
melainkan masa yang membahagiakan
karena kedatangan Tuhan.
Thomas Morus, selenggarakan Buat Kandang Natal Maumere, 5/12/2012
Paroki St. Thomas Morus Mau-
mere melalui Seksi Liturgi dan Ke-
pemudaan memprogramkan pelak-
sanaan lomba pembuatan kandang
Natal tingkat lingkungan lingkup
paroki yang akan diadakan mulai
dari tanggal 02 Desember 2012.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kerjasama umat le-
bih khusus bagi kaum muda dalam
memahami dan menghayati makna
Natal sesungguhnya Rm. Efraim
Dida, Pr, pastor kapelan di Paroki
St Thomas Morus mengatakan
kegiatan ini lebih difokuskan bagi
kaum muda Katholik yang ada di
lingkungan masing-masing dengan
tujuan agar kaum muda mampu
menggunakan kreativitasnya den-
gan baik serta menumbuhkan
semangat kerja sama di antara
mereka.
Lebih lanjut, Rm. Efraim menje-
laskan bahwa informasi men-
genai pelaksanaan lomba ini
akan diumumkan pada setiap
stasi lingkup paroki St. Thomas
Morus serta surat pemberitahuan
akan disampaikan kepada pengu-
rus lingkungan maupun Kelom-
pok Umat Basis. Penilaian
akan dilaksanakan mulai dari
minggu adven ke dua hingga
tanggal 21 Desember 2012 dan
akan diumumkan pada hari
Minggu tanggal 23 Desember
2012. Kandang natal terbaik
akan digunakan pada misa
perayaan Natal di stasi masing-
masing “Proses penilaian akan
dilakukan secara transparan dan
obyektif oleh pastor paroki serta
seksi liturgi dan kepemudaan
paroki”, ujar Rm. Efraim. “Ini bu-
kan menyangkut kalah dan
menang. Esensinya ialah partisi-
pasi dan kerja sama orang muda
Katholik di Paroki Thomas Morus
Maumere” lanjutnya. (EB)
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 7
OPINI VOCATIS
8 VO C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 20 12
SAJIAN VOCATIS
Makna Korona Adven/Lingkaran Adven
emasuki masa adven
(masa penantian), dalam
tradisi Gereja Katholik
ada sebuah ritual pada perayaan
ekaristi minggu pertama adven
yakni pemberkatan lilin adven
yang terdiri dari empat lilin yang
dibuat dalam bentuk lingkaran
atau yang lebih dikenal dengan
korona adven.
Korona Adven berbentuk sebuah
lingkaran yang diuntai dengan
daun-daun pinus atau cemara dan
diatasnya dipasang empat lilin.
Tak ada aturan tentang warna
lilin tetapi pada umumnya dipakai
lilin yang berwarna ungu untuk
keempat lilinnya atau tiga lilin
ungu dan satu merah jambu,
karena warna-warna itu se-
benarnya berlaku untuk busana
liturgis/Misa. Lingkaran lilin ini
juga masih diberi asesoris lain
seperti pita berwarna ungu dan
merah dan daun cemara segar
yang berwarna hijau.
Sejak jaman dahulu korona di-
pandang sebagai lambang ke-
menangan, yang ditaruh atas
kepala sang pemenang. Korona
Adven adalah tanda penghorma-
tan kita kepada Yesus Kristus,
yang pada akhir jaman akan
datang sebagai pemenang yang
jaya atas kuasa dosa dan maut.
Sehubungan dengan itu korona
Adven juga dipandang sebagai
tanda keselamatan yang dihasil-
kan Kristus bagi kita. Hidup
kita yang begitu sering terke-
san seperti terpecah-belah, di-
jadikan utuh (bulat) lagi oleh
Yesus Kristus. Pada awal tahun
liturgis lambang korona Adven
ingin membuat kita mantap
dalam harapan, bahwa kelak
hidup kita akan mengalami pen-
yempurnaan sebagai anu-
gerah Tuhan. Biarpun pada
tahun yg silam itu banyak ke-
gagalan kita alami, namun me-
lalui keheningan masa Adven
dan sakramen tobat, Tuhan
dapat membulatkan hati kita
untuk mengabdi kepadanya
dan sesama dengan semangat
baru.
Korona Adven adalah simbol
yg memiliki makna:
a. Lingkaran adalah suatu
bentuk tanpa awal dan akhir.
Lingkaran ini melambangkan
Tuhan yang abadi, tanpa awal
dan akhir.Kita juga diajak
untuk merenungkan bagai-
mana kehidupan kita, di sini
dan sekarang ini, ikut ambil
bagian dalam rencana kese-
lamatan Allah yang kekal dan
bagaimana kita berharap da-
pat ikut ambil bagian dalam
kehidupan kekal di kerajaan
surga. Empat lilin yang dis-
usun melingkar melambang-
kan jumlah 4 unsur dunia
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 9
SAJIAN VOCATIS
(tanah, air, udara, api) dan keempat penjuru dunia
(Utara, Selatan, Timur, Barat). Jadi, angka 4
(Quadrat) melambangkan segala keteraturan.
Pada saat keempat lilin bernyala diungkapkan,
bahwa sifat “bulat/lingkaran” dan sifat “quadrat”,
artinya hal-hal yang seakan-akan bertentangan,
telah menjadi satu
b. Lingkaran Adven juga dihiasi dengan tumbuh-
tumbuhan segar, sebab KRISTUS datang guna
memberi kita hidup baru melalui sengsara, wafat
dan kebangkitan-Nya. Warna hijau merupakan
simbol pengharapan. Selain itu juga dipilih daun
pinus atau cemara
yang tidak kunjung
putus. KRISTUS
datang ke dunia untuk
member ikan ke-
hidupan yang tahan
pada bermacam-
macam musim. Daun
cemara tidak rontok
dan tetap hijau pada musim gugur dan musim din-
gin.Ungkapan pengharapan yang tanpa akhir bagi
kita.
c. Tiga batang lilin berwarna ungu dan satu lilin
berwarna merah muda. Warna ungu melambangkan
tobat, keprihatinan, matiraga atau berkabung,
persiapan dan kurban; warna ini juga dipakai pada
masa Prapaskah, tidak hanya untuk warna lilin,
tetapi juga pakaian liturgi lain. Warna merah
muda melambangkan hal yang sama, tetapi den-
gan menekankan Minggu Adven Ketiga, Minggu
Gaudate dan merupakan tanda cinta kasih. Lilin
juga sebagai simbol terang. KRISTUS, yang
datang ke dunia untuk menghalau kuasa gelap
kejahatan dan menunjukkan kepada kita jalan
kebenaran. Gerak maju penyalaan lilin (setiap
minggu satu lilin) menunjukkan semakin bertam-
bahnya kesiapan kita untuk berjumpa dengan
KRISTUS. Persiapan, kerinduan dan harapan
kita tidak terjadi serta merta, tetapi tahap
demi tahap. Kerinduan kita
yang semakin besar akan
YESUS yang datang sebagai
Terang Dunia, dilambangkan
dengan menyalakan lilin satu
demi satu. Penyalaan lilin
secara bertahap ini rupanya
juga dipengaruhi oleh tra-
disi Yahudi, khususnya pen-
tahbisan Bait Allah
(Hanukkah).
d. Daun cemara hijau yang masih segar
(evergreen) yang meliliti lingkaran melambang-
kan kesetiaan dan harapan, yang terus bertahan
hidup meski musim dingin sekalipun. (dirangkum
dari beragai sumber).
RENUNGAN VOCATIS
1 0 VO C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2012
Nantikan Tuhan Oleh : Rm. Hendrik Nong, Pr
uhan akan datang. Ini janji-Nya! Ia akan datang
ke dalam dunia. Dunia ini fana. Namun, dunia
telah menjadi tempat diam manusia kesayangan
Tuhan. Karena cinta-Nya kepada manusia, Ia rela men-
inggalkan keabadian Surga.
Semoga hati manusia merindukan Tuhan; merindukan
Dia yang akan datang dalam rupa manusia hina. Sang
nabi pun lantang berseru: “Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan
ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi
rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-
lekuk akan diratakan, …”.
Oleh dosa, manusia telah lama kehilangan gambaran
sejati dirinya. Tuhan datang untuk memulihkan kem-
bali jati diri manusia sebagai citra Allah. Hanya kerin-
duan yang tidak bertepi mendorong hati manusia untuk
tekun dalam penantian. Menantikan Tuhan yang telah
berjanji untuk datang. Ia sendiri yang berjanji, Ia tidak
akan membatalkan janji-Nya. Kebahagiaan selalu meli-
puti hati yang merindukan kedatangan Tuhan. Manusia
merindukan citra dirinya yang telah hilang. Manusia
pasti memperolehnya kembali. Sebab, Tuhan pasti
datang!
Menantikan Tuhan berarti menantikan keselamatan.
Keselamatan ada pada Tuhan. Penantian manusia tidak
sia-sia. Tuhan butuh kerelaan hati manusia
untuk menerima kehadiran-Nya. Kesetiaan
dalam penantian merupakan bukti bahwa
manusia mau menerima Dia. Dan, kesetiaan
manusia harus mewujud dalam aktivitas dan
perilaku, yakni aktivitas yang kreatif untuk
membangun persekutuan antar-sesama
dalam semangat kasih dan perilaku suci
yang dijiwai oleh semangat doa. Kepada
Jemaat di Filipi, Paulus menulis: “Aku
mengucap syukur kepada Allahku karena
persekutuanmu dalam Berita Injil…”.
Sesungguhnya, keselamatan itu sudah
dekat. Tuhan akan datang segera. Marilah
kita semua bertekun dalam doa untuk mene-
rima Dia. Marilah kita semua hidup dalam
semangat kasih persaudaraan. Dan, bersu-
kacitalah karenanya. Bersukacitalah sebab
Tuhan tidak hanya tinggal di dunia, tetapi
juga dalam hati manusia. Ia tidak hanya
berada bersama dengan manusia, tetapi juga
satu dengan manusia. Tuhan itu kudus. Sebab itu, sucikan hati untuk Dia. Dengan
hati yang suci, nantikan Tuhan! Amin.
SAJIAN VOCATIS
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012
Pengurus OMK Pasthorus kunjungi OMK 3 Lingkungan Waioti, 07/12/2012
Pada awal Desember, tepatnya pada tanggal 7 De-
sember 2012, bertempat di Gereja Stasi St. Gabriel
Waioti, menjadi awal diadakannya kegiatan jumpa
Orang Muda Katholik (OMK) lingkungan. Kegiatan ini
dimotori oleh kelompok orang muda Katolik tingkat
paroki bekerjasama dengan stasi dan lingkungan terkait.
Kegiatan ini melibatkan seluruh orang muda yang ada di
lingkungan tersebut dan juga para pembina dan pihak-
pihak yang mempunyai perhatian khusus pada kelompok
orang muda. Stasi St. Gabriel Waioti menjadi pilihan
perdana pada kegiatan kunjungan dimaksud. Hadir pada
kesempatan itu, orang muda Katholik dari 3 (tiga)
lingkungan yakni lingkungan VIII, lingkungan XV dan
lingkungan XVI dengan total jumlah + 50 orang.
Kunjungan malam itu diawali dengan pengakuan
dosa dan dilanjutkan dengan perayaan ekaristi. Kegiatan
kunjungan tersebut diselenggarakan dengan maksud
menjaring lebih banyak lagi orang muda untuk terlibat
dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh gereja. Pada
kegiatan yang berlangsung dalam suasana yang akrab
dan santai tersebut, tampil sebagai pemberi materi
adalah Uly, wakil ketua OMK Pasthorus yang didamp-
ingi Eka, salah satu anggota OMK yang sempat mengi-
kuti Indonesian Youth Day (IYD) pada akhir Oktober
lalu di Sanggau, Kalimantan Barat. Selain itu tampil pula
Carlos Saka menyampaikan materi tentang organisasi,
dan tentu saja Romo Hendrik selaku moderator OMK.
Dengan suasana akrab dan hangat, nampak orang muda
merasa lebih tersapa dan tersentuh hingga akhirnya mau
membuka diri. Fani, salah seorang anggota OMK ling-
kungan VIII, dalam curhatnya, menyampaikan betapa
repotnya mengumpulkan orang muda untuk kegiatan
gereja.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan para orang
muda dapat lebih mendekatkan diri dan pada kegiatan-
kegiatan yang bersifat positif yang diadakan oleh gereja.
Selain itu, Romo Hendrik juga menekankan agar para
orang muda dapat saling membuka diri, saling
mendekati, meluangkan waktu bersama, mendengarkan
suka duka dan saling memberi kesempatan untuk men-
Focus Lensa...
Senyum sukacita dalam kebersamaan Pengurus OMK Pasthorus bersama OMK Lk. VII,XV, dan XVI di Gereja Stasi St. Gabriel Waioti.
Sity Sumirah : “Empat dari Lima Harta Terbesar dalam Hidupku, kuikhlaskan untuk mengikuti Tuhan Yesus”.
mpat dari lima harta terbesar dalam
hidupku, kuikhlaskan untuk mengikuti
Tuhan Yesus. Harta terbesar dalam
hidupku adalah anak-anakku. Anak yang men-
jadi buah cintaku dengan almarhum suamiku
tercinta”, ujar Ibu Sitty Sumirah (46). Janda
Alm. Bpk. Muhammad Arif, yang memiliki pos-
tur tubuh pendek dan gemuk serta memiliki
warna kulit sawo matang ini, adalah pendatang
dari Madura, Provinsi Jawa Timur 31 tahun
silam. Encim (sapaan akrab ibu Sitty Sumirah)
memiliki lima orang anak; tiga putra dan dua
putri. Empat orang anaknya: tiga anak laki-laki
dan seorang anak perempuan memilih untuk
menjadi pengikut Kristus dan tidak mengikuti
kepercayaan Encim dan almarhum suaminya.
“Tiga anak laki-laki dan seorang anak perem-
puan saya masuk agama Katholik walau dari
kecil mereka sudah saya ajarkan tentang
agama Islam”, ujar Encim sambil memamerkan
senyum khasnya. Yang pertama masuk agama
Katholik adalah anak perempuan saya pada ta-
hun 2003. Kemudian diikuti oleh dua sauda-
ranya pada tahun 2005. Bulan Oktober tahun
2012 yang lalu anak tertua saya pun masuk
agama Katholik”, Encim mengisahkan perihal
anak-anaknya yang telah dia ikhlaskan menjadi
warga Gereja Katholik.
Encim mengisahkan pengalaman
imannya diawali dengan sebuah mimpi yang
dialaminya pada tahun 1996. Dalam mimpi ia
melihat sesosok pria tinggi besar yang
disiksa dan diludahi di hutan jati. Kemudian
pria itu digiring ke sebuah bukit untuk dis-
alibkan. Setelah pria itu disalibkan, dalam
mimpinya, ia melihat sesosok wanita dengan
menggunakan jubah indah dengan bola di
bawah kakinya itu turun dari langit dan
menurunkan pria yang disalibkan itu. “Esok
harinya, saya ceriterakan mimpi saya kepada
mama Mia (tetangganya yang beragama
Katholik-red.), setelah saya ceriterakan itu,
dia (mama Mia-red.) langsung masuk ke dalam
KESAKSIAN VOCATIS
1 2 VO C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2012
rumahnya dan keluar sesaat kemudian dengan
kalendar di tangannya. Kemudian mama Mia
menunjukkan pada saya gambar di kalender itu.
Ternyata itu gambar Tuhan Yesus dan Bunda
Maria. Seminggu kemudian anak perempuan saya
mengalami kecelakaan. Dan, setelah sembuh dia
tidak pernah shalat (baca sholat-red.) lagi. Dia
bakar lilin di dalam lemari dan berdoa disitu.
Dia sering berdoa di depan patung Kristus Raja
dan Gua Maria di Gereja St. Yoseph. Hingga
anak saya duduk di kelas 1 SMA, dia tidak
memiliki agama yang jelas. Akhirnya, karena
merasa kasihan dan melihat ketekunan putri
kami yang mendalami ajaran Katholik itu, saya
dan almarhum suami saya mengikhlaskan putri
kami ini dibaptis dan menerima Komuni Suci
Pertama pada tahun 2003 silam”, cerita Encim.
Ibu Encim, yang dalam kesehariannya menjual
pisang goreng yang terkenal di seantero kota
Maumere ini, melanjutkan, “Saya ikhlas anak-
anak saya masuk Katholik, semua sudah jadi pili-
han mereka, toh semua agama mengajarkan yang
baik, betul tidak nong?? Yang penting mereka
rajin ke Gereja dan sembahyang”. Encim mengi-
sahkan kalau hubungannya dan anak-anaknya
berjalan sangat baik walau kini terdapat perbe-
daan keyakinan di antara mereka. “Hubungan
kami baik-baik saja. Setiap tahun saya meraya-
kan Lebaran dan setiap tahun pula saya bersama
anak-anak saya merayakan Natal dan Tahun
Baru. Saya juga memberikan kebebasan kepada
anak-anak saya untuk mengadakan doa Rosario
bersama di rumah”, ujar warga Kelurahan Beru
yang termasuk dalam wilayah Paroki St.Thomas
Morus ini. Lebih lanjut Encim menceritakan
tentang pengalaman imannya dimana dia pernah
beberapa kali bermimpi tentang Bunda Maria
dan Yesus.
”Selain itu, anak saya pernah mimpi almarhum
suami saya, dia minta didoakan. Dalam mimpi
dia minta didoakan Rosario. Akhirnya saya
minta ke anak-anak saya untuk mengundang
umat dari KUB Ave Maris Stella Lingkungan IV,
untuk berdoa Rosario bersama bagi almarhum
bapak mereka. Alhamdulillah mereka mau dan
buat Doa Rosario bersama untuk bapaknya”,
tambah Encim. “Sebagai orang tua, saya hanya
berharap akan kebaikan anak-anak saya, saya
harap mereka tekun dan menjalani pilihan
mereka dengan baik. Setiap selesai shalat, di
akhir doa saya meminta kepada Tuhan Yesus
dan Bunda Maria, saya serahkan keempat anak
saya ini kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria.
Saya mohon agar mereka selalu dijaga dan ber-
hasil dalam hidupnya”, ujarnya mengakhiri.
(Gerry da Gama)
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 1 3
KESAKSIAN VOCATIS
PROFIL VOCATIS
Rm. Laurensius Noi, Pr
“ Aku ini Hamba Tuhan “ Tahun 1992, Romo Laurensius Noi, Pr (50) menamatkan pendidikannya di STFK Ledalero. Setelah menyelesaikan studinya, Romo Lorens memutuskan untuk hidup selibat sebagai seo-rang Imam dan ditahbiskan pada tanggal 21 Oktober 1992. Putra dari pasangan Bapak Niko-laus (alm) dan Ibu Theresia (alm) ini mengambil Motto Imamatnya yaitu “Aku Ini Hamba Tu-han” (Luk 1 :38). Sejarah tugas perutusannya sebagai “Hamba Tuhan’’ diawali dengan menja-bat sebagai Pastor Pembantu di Paroki St. Mik-hael Nita pada Januari 1993 s.d Februari 1995, Februari 1995 s.d Desember 1997 sebagai Pastor Paroki Sanctissima Trinitas Bloro, De-sember 1997 s.d Maret 2004 sebagai Pastor Paroki St. Ignasius Loyola Sikka, sedangkan Ma-ret 2004 s.d 2011 sebagai Pastor Paroki Sta. Maria Imaculatta Lela dan Januari 2011 s.d saat ini menjabat sebagai Pastor Paroki St. Tho-mas Morus Maumere. Pria yang memiliki prinsip melayani setiap umat dengan hati Gembira ini sangat bahagia dengan pilihan hidupnya. “Saya tidak menyesal dengan apa yang saya pilih, menjadi Imam Tuhan” kisahnya.
Sebagai abdi Tuhan, Ia memberikan diri serta hidup seutuhnya kepada Tuhan dan sesama. Baginya totalitas merupakan harga mati dalam tugas pelayanannya dan memberi adalah su-kacita. Imam yang gemar dengan olahraga Bas-ket ini, memiliki pengalaman iman yang ber-harga yaitu dapat menemukan “domba yang hilang’’ dalam arti menerangi setiap umat yang hidup dalam kuasa kegelapan, membawanya dalam pertobatan dan menjadi manusia baru. Hal lain yang menarik baginya adalah ketika umat menemukan “Tuhan” didalam pribadinya. Sebagai Imam yang telah berkarya se-lama 20 Tahun 47 hari, Rm. Lorens memiliki kiat - kiat khusus untuk menjadi seorang “Gembala Umat ’’ yang baik, yaitu hidup dalam Ekaristi dan Doa yang menjadi sumber kekua-tan, kesadaran tepat waktu (komitmen) dalam tugasnya, terbuka dengan cara aktif mengikuti kegiatan pastoral, meliputi kunjungan umat
pada setiap lingkungan, berolahraga, bernyanyi dan bermain musik serta menjalin relasi yang baik diantara sesama rekan imam sebagai sa-habat yang meneguhkan. Harapan Pastor Paroki St. Thomas Morus terhadap Orang Muda Khatolik khusus-nya di Wilayah PASTHORUS adalah terciptanya Orang Muda Katolik yang beriman teguh dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup, Mandiri dan Solider. Baginya Orang Muda adalah harapan Gereja. Khusus pada Tahun Iman, 2012, “Babe” sapaan akrab Orang Muda Katolik Pasthorus menghimbau agar Orang Muda berani memberikan kesaksian iman. Orang Muda harus menjadi Garam dan Terang. Apapun kegiatan Orang Muda yang potensial, saya siap mendukung bagi kemajuan Gereja”, tutur Pastor kelahiran Bajawa, 29 Oktober 1962 ini. Charlos Saka
1 4 V O CAT IS E DI SI I / 9 – 22 DE SE MB E R 2012
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 1 5
Semua Menyalam Sukacita Poetikalisasi atas komplikasi handel “Antioch”
Dari atas Nuzul kata Kata jadi darah Darah dalam tubuh Tubuh kurban Semua menyalam Semua menyalam Salam Salam Sukacita Itu kata citra kasih Kasih atas kita Kita dalam dia Dia wujud Semua menyalam Semua menyalam Salam Salam Sukacita Kasih itu tidak pamrih Pamrih itu batas Batas tidak bebas Bebas itu harus
Semua menyalam Salam Salam Sukacita
Itu kata citra kasih
Puisi… Humoria...
Pada suatu hari...ada seorang anak...kita sebut saja si Tono... Tono sedang butuh uang untuk Ibunya yang sakit, Seragam sekolah dan uang bulanan sekolahnya, tidak kehabisan akal, akhirnya Tono membuat surat yg dituju-kan pada Tuhan Yesus di Surga... "Ya Tuhan, Tono butuh uang untuk ibu yang sedang sakit, Seragam sekolah, dan Iuran bulanan sekolah Tono...yang jumlahnya Rp 60.000. Rp 20.000 untuk obat ibu Rp 15.000 untuk Seragam Tono dan Rp 25.000 untuk iuran bulanan seko-lah Tono" lalu tono mengirimkan surat tersebut tanpa perangko...sehingga petugas pos melihatnya dan mem-bacanya... ketika pak pos membacanya...pak pos terse-but merasa iba...namun dia sedang tidak punya uang. Akhirnya surat itu dibawa ke kantor polisi, dan Kepala Polisi yang iba berusaha mengumpulkan uang dari anak buahnya untuk diberikan kepada Tono, Tapi hanya terkumpul Rp 55.000. lalu pak polisi mengirimkannya ke Rumah Tono dan keesokan harinya Tono membalas su-rat tersebut "Tuhan Yesus, Terima Kasih...akhirnya ibu Tono sembuh dan Tono dapat meneruskan seko-lah...tambahan : Tuhan Yesus, lain kali dikirimnya jangan lewat polisi, karena kalau lewat polisi dipotong Rp 5.000". hahaha… semoga terberkati…
Tips Pacaran Bagi Orang Katolik
1. Belajarlah untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup Anda! Persiapkan diri Anda untuk sebuah pernikahan Kristen! Bacalah Alkitab Anda, berjemaatlah di gereja dimana Anda bertumbuh. Pelajarilah hikmat Tuhan un-tuk pernikahan, suami-suami dan istri-istri. Alkitab te-lah memberikan kita satu perintah yang sangat penting untuk bidang ini, yaitu “menjadi pasangan yang seim-bang (2 Korintus 6 :14). Pelajarilah ayat ini dan cobalah untuk dapat mengerti arti sebenarnya!
2. Kenali diri Anda! Ambillah waktu untuk membuat perubahan apapun yang Anda butuhkan untuk dapat menjadi pasangan yang baik bagi seseorang. Anda TIDAK dapat menjadi ba-hagia dalam pernikahan MANAPUN tanpa bahagia terlebih dahulu dengan diri Anda sendiri! 3. Mengetahui apa yang Anda butuhkan! Anda harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan Anda, dengan demikian Anda dapat mengkomunikasikannya dengan pasangan Anda di masa
SERBA SERBI VOCATIS
SERBA SERBI VOCATIS
1 6 VO C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2012
depan. Ini adalah hal yang tidak dapat Anda kompromikan! Tanyakan juga kepada pasan-gan ... ….Tips Pacaran Bagi Orang Katolik
Anda apa yang dia butuhkan. Kemudian carilah tahu apakah Anda berdua dapat saling me-menuhi kebutuhan satu sama lain. Kami bahkan tidak dapat cukup meyakinkan Anda bahwa hal ini sangatlah penting! 4. Belajarlah untuk peka terhadap tanda-tanda peringatan yang Anda rasakan ketika Anda sedang pacaran dengan seseorang! Menyadari bahwa seseorang yang sedang menjalin hubungan dengan Anda bukanlah “seseorang yang special” adalah separuh dari perjuangan Anda. Anda bisa saja berusaha agar hubungan itu dapat berjalan dengan baik seumur hidup Anda, yang kemudian pada akhirnya, tidak akan pernah berhasil! Semua orang mempunyai kualitas yang baik dan buruk. Hanya karena Anda tidak cocokdengan seseorang, bukan ber-arti bahwa orang itu tidak akan menjadi pasangan yang baik bagi orang lain! Apabila me-mang tidak “cocok”, hormati diri Anda dan pasangan Anda dengan mengakhiri hubungan Anda. Anda berdua layak untuk memiliki hidup yang berbahagia. 5. Jangan hidup dalam ketakutan dengan kemungkinan bahwa Anda akan tetep sendiri seu-mur hidup Anda. Ketakutan akan menumbuhkan kegilaan ketika Anda sedang menjalin hubungan! Kebutuhan Anda menjadi tidak berarti sama sekali bagi diri Anda! Anda bahkan dapat membuat keputusan-keputusan bodoh ketika ketakutan ini mengambil alih diri Anda. Isilah kehidupan Anda dengan hal-hal yang dapat membuat Anda merasa gembira. Serahkan semuanya kepada Tuhan dan TINGGALKAN itu di sana! 6. Minum-minum yang berlebihan (alkoholik, pesta minuman keras di akhir pekan, dll), orang yang bertindak dengan kekerasan dan sejenisnya, adalah orang-orang yang “TIDAK MAMPU” untuk sebuah hubungan dengan komitmen. Orang-orang ini membutuhkan per-tolongan dan “penyakit-penyakit” mereka membuat mereka untuk saat itu, tidak mampu membangun suatu hubungan yang sehat. Tentu saja Allah tidak berkenan bahwa ada sesuatu yang kita ’sembah’ selain Dia. Allah harus selalu menjadi yang pertama. “Hubungan” sejenis ini terbukti hanya akan terus menyakiti Anda berulang-ulang kali. Doronglah mereka selalu, sesering mungkin, untuk men-cari pertolongan yang mereka butuhkan, sehingga satu hari nanti mereka akan dapat men-galami hidup yang telah Allah rencanakan bagi mereka. 7. Carilah seorang konselor Kristen dengan reputasi yang baik, bila memungkinkan, untuk membantu Anda dalam membuat keputusan yang benar. Pernikahan adalah KOMITMEN un-tuk SEUMUR HIDUP. Anda bertanggung jawab terhadap diri Anda sendiri untuk membuat keputusan terbaik yang bisa Anda buat. Menemukan pasangan yang tepat dan membuat komitmen untuk seumur hidup
V O C ATIS E DIS I I / 9 – 2 2 D ES E MBE R 2 012 1 7
SERBA SERBI VOCATIS
Karikatur...
Rm. Efraim Dida, Pr :
Saya mengeluhkan tentang petugas liturgi pada
setiap perayaan ekaristi/misa ke-3 di Gereja stasi
Beato Paulus II, Centrum. Sudah beberapa minggu
ini tidak ada petugas liturgi dalam hal ini koor.
Siapa yang harus bertanggung jawab?? OMK
kah??? atau seksi liturgi stasi?? Mohon kita
sekalian harus lebih peka dengan pelayanan di
gereja dan harus ada koordinasi yang jelas tentang petugas yang menanggung liturgi
pada perayaan ekaristi.
CurHaT...
Tuhan Yang Maha Baik, berilah aku rahmat, agar dalam segala ketakutan dan rasa pedihku, aku menemukan jalan untuk berpaling pada ketakutan dan kepedihanMu yang Kau tanggung, ya Penebusku yang manis, di taman Getsemani, ketika Engkau harus menatap penderitaanMu yang terkira. Berilah aku rahmat, agar dalam merenungkan penderitaanMu itu, aku memperoleh hiburan dan ketenangan batin yang berguna untuk jiwaku. Allah Yang Mahakuasa, singkirkanlah dariku segala pikiran mulia yang sia-sia, segala hasrat untuk memperoleh pujian diri, segala rasa iri hati, segala kecemburuan, segala kerakusan, segala kemalasan, segala nafsu birahi yang menghancurkan, segala kegusaran di hati, segala hasrat untuk membalas dendam, segala keinginan atau kenikmatan untuk melihat kesengsaraan dan kerugian orang lain, segala kebiasaan untuk menyulut-nyulut amarah dan kegusaran orang lain, segala kegirangan untuk melukai dan mensyukurkan orang lain dalam penderitaan dan petaka mereka. Maka Allah Yang Maha Baik, berilah aku pikiran dan hati yang rendah hati, tenang, damai, sabar, penuh cinta, ramah, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Berilah aku rahmatMu agar dengan segala pekerjaanku, kata-kataku, dan pikiranku, aku dapat merasakan RohMu, yang suci dan terberkati. Tuhan Yang Maha Baik, berilah aku iman yang penuh, harapan yang kokoh, cinta yang menyala-nyala, cinta akanMu yang melebihi cinta akan diriku sendiri. Dan berilah aku rahmatMu agar dalam segala perbuatan cinta yang harus aku lakukan, aku tak melukai hatiMu dan selalu berusaha untuk menyenangkanMu. Tuhan Yang Maha Baik, jauhkanlah dari diriku segala sikap yang setengah-setengah, segala sikap berdoa yang hanya suam-suam kuku, segala kekeringan yang membuat semangatku lesu. Berilah aku kehangatan, kegembiraan dan kesegaran, bila aku sedang merenungkan tentang diriMu. Dan berilah aku rahmatMu, yang membuat aku rindu akan Sakramen-SakramenMu, terutama agar aku dapat bergembira merasakan kehadiran TubuhMu yang suci, Kristus Penyelamatku, dalam Sakramen Suci di altar, dan berilah aku rahmat, agar aku dapat mengucap terima kasih padaMu karena kehadiran dan kunjunganMu yang mulia, hingga dalam kenangan yang indah itu, dengan segala bela rasa dan kelembutanku, aku dapat mengingat dan merenungkan kembali penderitaanMu yang teramat pahit itu, Amin. (St. Thomas More, 1475-1535, adalah martir di Inggris. Doa ini diterjemahkan dari Catholic Prayer Book, Huntington 2003, hal. 110-113)
DOA ST. THOMAS MORUS
top related