uu no. 1.ppt
Post on 08-Dec-2015
23 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UU No. 1 UU No. 1 TTahun 2004 ahun 2004 TTentang entang Perbendaharaan Negara Perbendaharaan Negara
PPAKP 2013
KEUANGAN NEGARAKEUANGAN NEGARA
LINGKUP KEUANGAN
NEGARA
Keuangan Negara
Lembaga Pengelola
Kekayaan Negara Yang Dipisahkan
PemerintahPemerintahanan
Pemerintahan Pusat,
termasuk BLU *)
BUMN/D Keuangan
Lembaga Moneter termasuk
bank sentral
Lembaga Non
Moneter
Pemerintahan Provinsi, termasuk
BLU*)
Pemerintahan
Kabupaten/Kota,
termasuk BLU *)
BUMN/D BUMN/D Non Non
KeuanganKeuangan
LINGKUP KEUANGAN LINGKUP KEUANGAN NEGARA DARI SEGI SUBYEKNEGARA DARI SEGI SUBYEK
*) BLU = Badan Layanan Umum, seperti Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi
REFORMASI REFORMASI MANAJEMEN MANAJEMEN KEUANGAN KEUANGAN PEMERINTAHPEMERINTAH
MENGAPA PERLU ?
Terdapat Kelemahan di
bidang :peraturan perundang-
undangan;perencanaan dan
penganggaran; pengelolaan
perbendaharaan; audit.
F A K T A
Belum memadainya perhatian terhadap fungsi perbendaharaan,
Perubahan kedudukan Bank Indonesia
Semakin meningkatnya utang Pemerintah
F A K T A
UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE
AND CLEAN GOVERNMENT
T U J U A N
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
1. LEGAL BASIS1. LEGAL BASIS
INSTITUTIONAL REFORMINSTITUTIONAL REFORM
2. ORGANISATION2. ORGANISATION
11
Akuntabilitas berorientasi pada hasil,Akuntabilitas berorientasi pada hasil, Profesionalitas,Profesionalitas, Proporsionalitas,Proporsionalitas, Keterbukaan dalam pengelolaan Keterbukaan dalam pengelolaan
keuangan negara,keuangan negara, Pemeriksaan keuangan oleh badan Pemeriksaan keuangan oleh badan
pemeriksa yang bebas dan mandiri.pemeriksa yang bebas dan mandiri.
PRINSIP-PRINSIP (BARU) PRINSIP-PRINSIP (BARU) PENGELOLAAN KEUANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARANEGARA
DUA SISI
Reformasi
REFORMASI DUA SISI
JURIDICO-POLITIS
ADMINISTRATIF
14
UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG PERBENDAHARAAN PERBENDAHARAAN
NEGARANEGARA
15
MENGATUR HUBUNGAN MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTAR HUKUM ANTAR INSTITUSIINSTITUSI
DALAM DALAM LEMBAGA EKSEKUTIF LEMBAGA EKSEKUTIF DI DI BIDANG PELAKSANAAN UU BIDANG PELAKSANAAN UU
APBN/PERDA APBDAPBN/PERDA APBD
UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG PERBENDAHARAAN PERBENDAHARAAN NEGARANEGARA
16
Administratif
Reformasi
17
Paradigma BaruParadigma Barudalam pengelolaan Keuangan Negaradalam pengelolaan Keuangan Negara
let let the managers the managers
managemanage
Semangat yang Semangat yang melandasimelandasi
Check & BalanceCheck & BalanceMechanismMechanism
PengendalianPengendalian
dari dari Financial AdministrationFinancial AdministrationKe Ke Financial ManagementFinancial Management
Perubahan Perubahan mendasarmendasar
18
1.1. Pelaksanaan APBN/APBD [Ps 16 ayat (2), Ps 21 (ayat 6)];Pelaksanaan APBN/APBD [Ps 16 ayat (2), Ps 21 (ayat 6)];2.2. Pengelolaan Uang Negara/Daerah [Ps 28 ayat (1)];Pengelolaan Uang Negara/Daerah [Ps 28 ayat (1)];3.3. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah [Ps 48(2) dan Ps Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah [Ps 48(2) dan Ps
49(6)];49(6)];4.4. Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah [Ps 55 Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah [Ps 55
ayat (5)];ayat (5)];5.5. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan [Pasal 3 ayat (6)];Pembiayaan dan Perhitungan [Pasal 3 ayat (6)];6.6. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Badan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Badan
Layanan Umum [Pasal 69 ayat (7)];Layanan Umum [Pasal 69 ayat (7)];7.7. Tata Cara Pemberian Pinjaman atau Hibah [Pasal 33 ayat Tata Cara Pemberian Pinjaman atau Hibah [Pasal 33 ayat
(3)];(3)];8.8. Tata Cara Penyelesaian dan Penghapusan Piutang Tata Cara Penyelesaian dan Penghapusan Piutang
Negara/Daerah [Pasal 37 ayat (5)];Negara/Daerah [Pasal 37 ayat (5)];9.9. Tata Cara Pelaksanaan dan Penatausahaan Utang Tata Cara Pelaksanaan dan Penatausahaan Utang
Negara/Daerah [Pasal 39 ayat (4)];Negara/Daerah [Pasal 39 ayat (4)];10.10. Investasi Pemerintah [Pasal 41 ayat (3)];Investasi Pemerintah [Pasal 41 ayat (3)];11.11. Pengendalian Intern Pemerintah [Pasal 58 ayat (2)];Pengendalian Intern Pemerintah [Pasal 58 ayat (2)];12.12. Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah [Pasal 63 ayat (2)].Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah [Pasal 63 ayat (2)].
PP PELAKSANAAN UU No 1/2004 PERBENDAHARAAN NEGARA
Asas Umum Perbendaharaan Asas Umum Perbendaharaan NegaraNegara
Asas kesatuanAsas kesatuan Asas universalitasAsas universalitas Asas tahunanAsas tahunan Asas spesialitasAsas spesialitas Profesionalitas, keterbukaan dan Profesionalitas, keterbukaan dan
akuntabilitas dalam pelaksanaan akuntabilitas dalam pelaksanaan anggarananggaran
Pengertian Pengertian Perbendaharaan Negara (Psl 1 Perbendaharaan Negara (Psl 1 ay.1)ay.1)
Perbendaharaan Negara Perbendaharaan Negara adalah adalah pengelolaan dan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBDditetapkan dalam APBN dan APBD
1.1. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negaraPelaksanaan pendapatan dan belanja negara
2.2. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerahPelaksanaan pendapatan dan belanja daerah
3.3. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negaraPelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara
4.4. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerahPelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah
5.5. Pengelolaan kasPengelolaan kas
6.6. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerahPengelolaan piutang dan utang negara/daerah
7.7. Pengelolaan invesasi dan barang milik negara/daerahPengelolaan invesasi dan barang milik negara/daerah
8.8. Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/daeahkeuangan negara/daeah
9.9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBDAPBN/APBD
10.10. Penyelesaian kerugian negara/daerahPenyelesaian kerugian negara/daerah
11.11. Pengelolaan Badan Layanan UmumPengelolaan Badan Layanan Umum
12.12. Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBDpelaksanaan APBN/APBD
Ruang Lingkup Ruang Lingkup Perbendaharaan Negara (Pasal Perbendaharaan Negara (Pasal 2 ay. 1)2 ay. 1)
Asas Umum (Pasal 3)Asas Umum (Pasal 3)
UU tentang APBN merupakan dasar bagi UU tentang APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran negara;dan pengeluaran negara;
Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN;pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN;
Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak dan/atau tidak terduga sifatnya mendesak dan/atau tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah.selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah.
22
Pejabat Perbendaharaan Pejabat Perbendaharaan Negara (Pasal 4 s.d 10)Negara (Pasal 4 s.d 10)
Menteri/pimpinan lembaga adalah Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Anggaran/Pengguna Barang bagi kementerian bagi kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;negara/lembaga yang dipimpinnya;
Menteri Keuangan adalah Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum NegaraBendahara Umum Negara;; Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota
mengangkat mengangkat Bendahara Penerimaan/Bendahara Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran Pengeluaran untuk melaksanakan tugas untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan/belanja pada kantor/satker dilingkungan pendapatan/belanja pada kantor/satker dilingkungan K/L/satker perangkat daerahK/L/satker perangkat daerah
23
Pelaksanaan Pendapatan dan Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (Psl. Belanja Negara/Daerah (Psl. 11s.d 12)11s.d 12)
Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1 Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember;Januari sampai dengan 31 Desember;
APBN dalam satu tahun anggaran meliputi :APBN dalam satu tahun anggaran meliputi :
a.a. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih;kekayaan bersih;
b.b. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai penguran Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai penguran nilai kekayaan bersihnilai kekayaan bersih
c.c. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran ybs maupun tahun-tahun anggaran berikutnyaanggaran ybs maupun tahun-tahun anggaran berikutnya
Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening Kas Umum NegaraKas Umum Negara
24
25
ImplikasiImplikasi
pada aspek :pada aspek : Penyusunan,Penyusunan, Pelaksanaan penerimaan Pelaksanaan penerimaan
dan pengeluaran,dan pengeluaran, Audit,Audit, Pelaporan.Pelaporan.
26
Pelaksanaan penerimaan Pelaksanaan penerimaan dan pengeluarandan pengeluaran
Perubahan mendasar:Perubahan mendasar: Pembagian Pembagian
kewenangan,kewenangan, Sistem pembayaran,Sistem pembayaran, Pengelolaan kasPengelolaan kas..
27
Pembagian kewenanganPembagian kewenangan
28
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI
TEKNISTEKNIS
Menteri Keuangan sebagai pembantu
Presiden dalam bidang keuangan pada
hakekatnya adalah Chief Financial Officer
(CFO) Pemerintah R.I.
Menteri Keuangan sebagai pembantu
Presiden dalam bidang keuangan pada
hakekatnya adalah Chief Financial Officer
(CFO) Pemerintah R.I. Setiap menteri sebagai pembantu Presiden
pada hakekatnya adalah Chief Operational
Officer (COO) untuk bidang tugas
kementerian yang dipimpinnya.
Setiap menteri sebagai pembantu Presiden
pada hakekatnya adalah Chief Operational
Officer (COO) untuk bidang tugas
kementerian yang dipimpinnya.
Redtop Hotel - Jakarta, 231007
PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUPEM
29
Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran
Presiden(sebagai CEO)
Kepala KPPN(selaku Kuasa CFO)
Kepala Kantor(selaku Kuasa COO)
Menteri Keuangan (sebagai CFO)
Menteri Teknis (sebagai COO)
Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program
Pendelegasian kewenangan perbendaharaan
30
Comptabel beheer administratief beheer
PEMBUATAN PEMBUATAN KOMITMENKOMITMEN
PENGUJIAN & PENGUJIAN & PEMBEBANANPEMBEBANAN
PERINTAH PERINTAH PEMBAYARANPEMBAYARAN PENGUJIANPENGUJIAN PENCAIRAN PENCAIRAN
DANADANA
Pemisahan Pemisahan KewenanganKewenangan
Menteri Teknis Menteri Keuangan
31
Comptabel beheeradministratiefbeheeradministratief beheer
PEMBUATAN PEMBUATAN KOMITMENKOMITMEN
PENGUJIAN & PENGUJIAN & PEMBEBANANPEMBEBANAN
PERINTAH PERINTAH PEMBAYARANPEMBAYARAN PENGUJIANPENGUJIAN PENCAIRAN PENCAIRAN
DANADANA
Yang berlaku sebelum
Menteri TeknisMenteri Teknis Menteri KeuanganMenteri Keuangan
32
Pengurusan Komtabel(Comptabel Beheer)
Pengurusan Administratif (Administratief Beheer)
PENGUJIAN & PENGUJIAN & PEMBEBANANPEMBEBANAN
PERINTAH PERINTAH PEMBAYARANPEMBAYARAN PENGUJIANPENGUJIAN PENCAIRAN PENCAIRAN
DANADANA
Menteri TeknisMenteri TeknisSelaku Pengguna AnggaranSelaku Pengguna Anggaran
Menteri KeuanganMenteri KeuanganSelaku BUNSelaku BUN
PEMISAHAN KEWENANGAN PEMISAHAN KEWENANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARADALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA
PEMBUATAN PEMBUATAN KOMITMENKOMITMEN
33
Sistem PembayaranSistem Pembayaran
34
PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN PENGELUARAN NEGARAPENGELUARAN NEGARA
PENGUJIANPENGUJIAN
Menteri TeknisMenteri TeknisSelaku Pengguna AnggaranSelaku Pengguna Anggaran
PEMBUATAN PEMBUATAN KOMITMENKOMITMEN
Tahapan AdministratifTahapan Administratif
Pengujian :• Wetmatigheid• Rechtmatigheid• Doelmatigheid
SPMSPM
PENGUJIANPENGUJIAN
Menteri KeuanganMenteri KeuanganSelaku BUNSelaku BUN
Tahapan KomtabelTahapan Komtabel
Pengujian :• Substansial :
•Wetmatigheid •Rechtmatigheid
• Formal
CHEQUECHEQUE
?
35
Pengelolaan KasPengelolaan Kas
Dasar Hukum Dasar Hukum
36
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara tentang Perbendaharaan Negara
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Tanggung Jawab Keuangan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun Tahun 2007 2007 Tentang Pengelolaan Uang Tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahNegara/Daerah
Tujuan Tujuan
37
Penggunaan dana yang dimiliki negara Penggunaan dana yang dimiliki negara secara efisien dan efektif.secara efisien dan efektif.
Menentukan jumlah keperluan kas untuk Menentukan jumlah keperluan kas untuk pelaksanaan kegiatan operasional pelaksanaan kegiatan operasional pemerintahan dan kegiatan pemerintahan dan kegiatan penempatan/investasi penempatan/investasi
Mendapatkan sumber dana yang paling efisien Mendapatkan sumber dana yang paling efisien untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintahan pemerintahan
Meminimalkan ‘Meminimalkan ‘Idle CashIdle Cash’ ’ Mempercepat penyetoran penerimaan negaraMempercepat penyetoran penerimaan negara Melakukan pembayaran tepat waktuMelakukan pembayaran tepat waktu
Latar BelakangLatar Belakang
38
Penerimaan dan Pengeluaran tidak melalui satu rekeningPenerimaan dan Pengeluaran tidak melalui satu rekening Rekening penerimaan/pengeluaran tersebar di banyak bank Rekening penerimaan/pengeluaran tersebar di banyak bank
umumumum Menyulitkan perencanaan kas yang baikMenyulitkan perencanaan kas yang baik
Sulit untuk mengetahui jumlah uang yang dimiliki oleh Sulit untuk mengetahui jumlah uang yang dimiliki oleh negara secara cepatnegara secara cepat
Tidak efisienTidak efisien Tingginya biaya pengelolaan rekeningTingginya biaya pengelolaan rekening Pengendapan uang pemerintah di bank umum tidak Pengendapan uang pemerintah di bank umum tidak
mendapat hasil yang maksimalmendapat hasil yang maksimal Idle cashIdle cash
Banyaknya uang negara yang masih dikuasai oleh :Banyaknya uang negara yang masih dikuasai oleh : Departemen/lembagaDepartemen/lembaga Bendahara : uang persediaan Bendahara : uang persediaan
Uang yang tersimpan di Bank Indonesia/Umum tersebar di Uang yang tersimpan di Bank Indonesia/Umum tersebar di banyak rekening dan tidak mendapatkan remunerasi yang banyak rekening dan tidak mendapatkan remunerasi yang layak layak
Sasaran Pengelolaan Kas Sasaran Pengelolaan Kas
39
Pengelolaan likuiditasPengelolaan likuiditas Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas negaraMonitoring penerimaan dan pengeluaran kas negara
Pembayaran pada saat jatuh tempoPembayaran pada saat jatuh tempo Penerimaan segera disetorPenerimaan segera disetor
Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kas Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kas Minimalisasi Minimalisasi idle cashidle cash
Meningkatkan pendapatan negaraMeningkatkan pendapatan negara Penempatan/InvestasiPenempatan/Investasi Buy back Buy back SUNSUN
Mengurangi Mengurangi cost of financingcost of financing Mengurangi biaya transaksi keuangan Mengurangi biaya transaksi keuangan
pemerintahpemerintah Mengurangi jumlah Mengurangi jumlah bank accounts bank accounts pemerintahpemerintah Menurangi biaya Menurangi biaya revenue collectionrevenue collection dan dan expenditure expenditure
processing (administration of payment process)processing (administration of payment process)
Penempatan/InvestasiPenempatan/Investasi
40
Ketentuan pada UU No.1 Tahun 2004 tentang Ketentuan pada UU No.1 Tahun 2004 tentang penempatan/investasi oleh BUN :penempatan/investasi oleh BUN :
Pasal 7 poin h dan gPasal 7 poin h dan g Memungkinkan investasi dalam SUN rangka pengelolaan Memungkinkan investasi dalam SUN rangka pengelolaan
kas.kas. Pasal 23 ayat 1 dan 2Pasal 23 ayat 1 dan 2
Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang disimpan pada BIdisimpan pada BI
Pasal 24 ayat 1 dan 2Pasal 24 ayat 1 dan 2 Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang
disimpan pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada disimpan pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada bank umum yang bersangkutanbank umum yang bersangkutan
Pasal 71 ayat 1-3Pasal 71 ayat 1-3 Memberikan batasan implementasi ayat 23 selama masa Memberikan batasan implementasi ayat 23 selama masa
transisi, dimana dinyatakan bahwa hingga saat transisi, dimana dinyatakan bahwa hingga saat ‘semua‘semua’ ’ SBI digantikan dengan SUN, BI akan membayar pada SBI digantikan dengan SUN, BI akan membayar pada tingkat suku bunga yang sama dengan fasilitas BLBItingkat suku bunga yang sama dengan fasilitas BLBI
Penempatan/InvestasiPenempatan/Investasi
41
Ketentuan Pada PP No.39 Tentang Pengelolaan Ketentuan Pada PP No.39 Tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah oleh BUN : Uang Negara/Daerah oleh BUN :
Pasal 15Pasal 15 Memungkinkan untuk membuka rekening di Bank Memungkinkan untuk membuka rekening di Bank
Sentral untuk penempatan atas kelebihan dana pada Sentral untuk penempatan atas kelebihan dana pada RKUN.RKUN.
Pasal 36Pasal 36 Melakukan penempatan pada Bank Sentral/Bank Umum Melakukan penempatan pada Bank Sentral/Bank Umum
(ayat 1)(ayat 1) Melakukan investasi pada pada Surat Utang Negara Melakukan investasi pada pada Surat Utang Negara
(ayat 3)(ayat 3) Wajib berkoordinasi dengan Bank SentralWajib berkoordinasi dengan Bank Sentral
Implementasi Implementasi Pengelolaan Kas :Pengelolaan Kas :
42
Treasury Single Account (TSA)Treasury Single Account (TSA) Cash ForecastingCash Forecasting
Treasury Single Account (TSA)Treasury Single Account (TSA)
43
Landasan hukum :Landasan hukum : Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (pasal 12 ayat 2 dan pasal 22 ayat Perbendaharaan Negara (pasal 12 ayat 2 dan pasal 22 ayat 2 dan 3) 2 dan 3) Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui
satu rekening (satu rekening (Single AccountSingle Account) - Rekening Kas Umum Negara ) - Rekening Kas Umum Negara (RKUN). (RKUN).
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/DaerahPengelolaan Uang Negara/Daerah(Pasal 14 ayat 2)(Pasal 14 ayat 2) Semua penerimaan negara masuk ke Rekening Kas Umum Semua penerimaan negara masuk ke Rekening Kas Umum
Negara dan semua pengeluaran negara keluar dari Rekening Negara dan semua pengeluaran negara keluar dari Rekening Kas Umum NegaraKas Umum Negara
Peraturan Menteri Keuangan No.Peraturan Menteri Keuangan No.9898/PMK.0/PMK.055/200/20077 tentang tentang Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil pada Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil pada Bank Umum Mitra Kerja KPPN dalam Rangka Penerapan Bank Umum Mitra Kerja KPPN dalam Rangka Penerapan TSATSA Di 178 KPPNDi 178 KPPN
Prinsip-Prinsip TSAPrinsip-Prinsip TSA
44
Konsolidasi seluruh rekening Konsolidasi seluruh rekening pemerintah ke Rekening Kas Umum pemerintah ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di Bank Indonesia (BI)Negara (RKUN) di Bank Indonesia (BI)
Penerapan Penerapan Zero-BalanceZero-Balance atas rekening atas rekening pemerintah yang berada di luar BIpemerintah yang berada di luar BI
Minimalisasi “Minimalisasi “Cash FloatCash Float” dan “” dan “Idle Idle CashCash””
Langkah-langkah Penerapan TSALangkah-langkah Penerapan TSA
45
Konsolidasi penyimpanan uang negara dalam satu Konsolidasi penyimpanan uang negara dalam satu rekening, yaitu Rekening Kas Umum Negara (RKUN). rekening, yaitu Rekening Kas Umum Negara (RKUN).
Semua penerimaan negara masuk ke RKUN dan Semua penerimaan negara masuk ke RKUN dan semua pengeluaran negara dibayar dari RKUN.semua pengeluaran negara dibayar dari RKUN.
Semua penerimaan negara harus dilimpahkan ke Semua penerimaan negara harus dilimpahkan ke RKUN setiap hariRKUN setiap hari
Penihilan saldo pada bank umum setiap hari dan Penihilan saldo pada bank umum setiap hari dan penyediaan dana secara terpusat untuk penyediaan dana secara terpusat untuk pembayaran.pembayaran.
Uang yang berada di Bank Indonesia dan bank Uang yang berada di Bank Indonesia dan bank umum mendapatkan bunga/jasa giro pada tingkat umum mendapatkan bunga/jasa giro pada tingkat bunga pasar (yang berlaku umum)bunga pasar (yang berlaku umum)
Penempatan Penempatan idle cashidle cash pada rekening-rekening yang pada rekening-rekening yang menghasilkan bunga atau diinvestasikan pada menghasilkan bunga atau diinvestasikan pada instrumen moneter yang aman dan menguntungkan.instrumen moneter yang aman dan menguntungkan.
KPPN
KPPN
46
DJPBNDJPBNKP BOIKP BOI
BO IBO I
RPK-BUN -P
RPK-BUN -P
Yang berhakYang
berhak
Pengisian dana
Penyampaian SP2D/SPT Non Gaji Pukul 07.30-15.00Penyampaian SP2D/SPT
Non Gaji Pukul 07.30-15.00
Rencana Kebutuhan Dana Tambahan pukul s.d .14.00
Rencana Kebutuhan Dana Tambahan pukul s.d .14.00
BO IIKantor Pos
PemindahbukuanPemindahbukuan
SP2D Gaji
Bayar
BO I
Awal : Pukul 07.00Tamb. Terakhir : Pukul 15.00 WIBAwal : Pukul 07.00Tamb. Terakhir : Pukul 15.00 WIB
3 hari kalender sebelum tanggal pembayaran gaji
SP2DGaji
5 hari kalender sebelum tanggal pembayaran gaji
e-kirana
Penihilan secepat-cepatnya Pukul16.30 waktu setempat - selambat-lambatnya pukul 17.30 WIB
BilyetGiroBilyetGiro
Mekanisme Pelaksanaan TSA Di KPPN Mekanisme Pelaksanaan TSA Di KPPN (Rekening Penerimaan)(Rekening Penerimaan)
47
KPPN
Bank Indonesia(RKUN) DJPBN
Bank Persepsi
Wajib Pajak/ Bayar
Bank Persepsi
Bank Persepsi
Wajib Pajak/ Bayar
Wajib Pajak/ Bayar
Pelimpahan Penerimaan Setiap Hari
Laporan
Laporan
Rekonsiliasi
Bank PersepsiPBB/BPHTB
BO III
PemerintahDaerah
Wajib BayarPBB/BPHTB
BagianPemda
Bagian Pusat
Laporan
Perencanaan KasPerencanaan Kas
48
Landasan Hukum :Landasan Hukum :
PP Nomor 39 Tahun 2007 tentang PP Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah :Pengelolaan Uang Negara/Daerah :
Menteri Keuangan selaku BUN atau Menteri Keuangan selaku BUN atau Kuasa BUN Kuasa BUN Pusat Pusat bertanggungjawab bertanggungjawab membuat perencanaan kas dan membuat perencanaan kas dan menetapkan saldo kas minimal menetapkan saldo kas minimal (pasal 32(pasal 32 ayat (1) ayat (1)).).
Latar BelakangLatar Belakang
49
Permasalahan yang dihadapi :Permasalahan yang dihadapi : Selama ini Pemerintah belum dapat Selama ini Pemerintah belum dapat
mengetahui seberapa besar penerimaan, mengetahui seberapa besar penerimaan, kebutuhan dana dan saldo kas harian kebutuhan dana dan saldo kas harian maupun dalam jangka waktu tertentumaupun dalam jangka waktu tertentu
Pada negara berkembang, pemantauan atas Pada negara berkembang, pemantauan atas realisasi kas (anggaran) lebih diutamakan realisasi kas (anggaran) lebih diutamakan daripada pemantauan kas pada masa yang daripada pemantauan kas pada masa yang akan datang.akan datang.
Pemerintah menyimpan sejumlah uang yang Pemerintah menyimpan sejumlah uang yang sangat besar (sangat besar (idle cashidle cash) di Bank Indonesia ) di Bank Indonesia dan di bank umum sebagai langkah antisipasi dan di bank umum sebagai langkah antisipasi atas pengeluaran negaraatas pengeluaran negara
Pemerintah masih melakukan pinjaman Pemerintah masih melakukan pinjaman meskipun kas negara dalam keadaan surplusmeskipun kas negara dalam keadaan surplus
Latar Belakang…Latar Belakang…
50
Untuk mencapai Pengelolaan kas Untuk mencapai Pengelolaan kas yang baik harus ditunjang oleh yang baik harus ditunjang oleh Perencanaan Kas yang akurat :Perencanaan Kas yang akurat : Perencanaan kas mendukung fungsi TSAPerencanaan kas mendukung fungsi TSA
Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas negaranegara
Penerapan zero balance accountPenerapan zero balance account Perencanaan kas mendukung fungsi investasi Perencanaan kas mendukung fungsi investasi
Minimalisasi Minimalisasi idle cashidle cash Meningkatkan pendapatan negara dari Meningkatkan pendapatan negara dari
investasi/penempataninvestasi/penempatan Perencanaan kas mendukung operasional Perencanaan kas mendukung operasional pemerintahpemerintah
Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kaskas
Memastikan ketersediaan dana untuk membayar Memastikan ketersediaan dana untuk membayar pengeluaran pemerintahpengeluaran pemerintah
TujuanTujuan
51
Pengendalian atas aliran kas dan saldo Pengendalian atas aliran kas dan saldo uang kasuang kas
Minimalisasi saldo kas yang Minimalisasi saldo kas yang “menganggur”/ ““menganggur”/ “bank floatsbank floats””
Perencanaan kas jangka pendek dan Perencanaan kas jangka pendek dan menengah memprediksi menengah memprediksi ketidakseimbangan arus kas serta ketidakseimbangan arus kas serta tindakan untuk mengatasinyatindakan untuk mengatasinya
Tantangan dalam Tantangan dalam Pengelolaan KasPengelolaan Kas
52
Kesiapan sumber daya manusiaKesiapan sumber daya manusia Koordinasi dengan Bank IndonesiaKoordinasi dengan Bank Indonesia Sistem informasi yang belum Sistem informasi yang belum
memadaimemadai Kondisi geografis IndonesiaKondisi geografis Indonesia Perubahan pola pikirPerubahan pola pikir
53
Audit Audit Sasaran:Sasaran:
• Audit keuangan,Audit keuangan,• Audit kinerja.Audit kinerja.
Lembaga:Lembaga:• Internal,Internal,• EksternalEksternal..
54
Pelaporan Pelaporan
Dari Dari
Realisasi AnggaranRealisasi Anggaran
Ke Ke
LAPORAN KEUANGANLAPORAN KEUANGAN
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN
RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN,RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, berupa laporan keuangan yang telah diperiksa berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK, BPK, disampaikan kepada DPR disampaikan kepada DPR selambat-lambatnyaselambat-lambatnya 6 bulan6 bulan setelah tahun anggaran berakhir. setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi : o Laporan Realisasi APBN,o Neraca,o Laporan Arus Kas, dano Catatan atas Laporan Keuangan
(dilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnyadilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya).
56
KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN PENGELOLA KEUANGAN PENGELOLA KEUANGAN
PEMERINTAHPEMERINTAH
57
Pemisahan Pemisahan KewenanganKewenangan
Menteri TeknisMenteri Teknis Menteri KeuanganMenteri Keuangan
SetjenSetjen DJADJA DJPDJPBNBN
RorenRoren&keu&keu
Policy Formulation
Policy Implementation
KPPNKPPN
Policy Policy FormulationFormulation
Policy Policy ImplementationImplementation
AklapAklapPerb.Perb.Gar.Gar.Ren.Ren.
58
Pemisahan Pemisahan KewenanganKewenangan
Menteri TeknisMenteri Teknis Menteri Keuangan
SetjenSetjen DJA DJPPBN
RorenRoren RokeuRokeuPolicy Policy
FormulationFormulationPolicy Policy
ImplementationImplementation
KPPN
Policy Formulation Policy
Implementation
Ren.Ren. Gar.Gar. Perb.Perb. AklapAklap
RenstraRenstraK/LK/L
RKARKAK/LK/L
PBPBK/LK/L
LKLKK/LK/L
VoucherVoucherbayarbayar
Terima kasihTerima kasih
top related