uu no 1250 kel 2b fix

Post on 26-Oct-2015

88 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KEPUTUSAN MENTERI

KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1250/MENKES/SK/XII/2009

KELOMPOK II B

Arum Dwi AfrianiI Made PrayudaLirih Widiowati

Najiv Khoirul AnamDanus MarikiIrma RizkianaJaka Permana

Ratih Prihantika SariRyandanu PermadiTiti Erika WulandariYoga Adi Nugroho

Permenkes No. 1250 / 2009 merupakan Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan yang mengatur tentang pedoman kendali mutu ( Quality Control ) peralatan Radiodiagnostik.

Tentang ??

Latar Belakang

•Kualitas dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik merupakan faktor penting karena dapat menimbulkan bahaya baik bagi petugas, pasien, dan lingkungan sekitar bila tidak dikelola dengan benar.•Salah satu komponen kegiatan untuk menjamin kualitas pelayanan radiodiagnostik adalah dengan menyelenggarakan kendali mutu ( quality control ) peralatan radiodiagnostik.

TUJUAN

TUJUAN

KHUSUSPedoman

Peningkata

n Mutu

Pelayanan

Acuan kendali mutu Pengadaan

Peralatan

UMUMMeningkatk

an mutu pelayanan

Radiodiagnostik di

seluruh Indonesia

Sasaran

Sarana Pelayanan Kesehatan yang Menyelenggarakan

Pelayanan Radiodiagnostik

Kegiatan Kendali Mutu ( List Prosedures)

1. Quality Control untuk pesawat sinar-x

2. Quality Control untuk perlengkapan radiografi

3. Quality Control untuk ruang pemrosesan film ( kamar gelap )

1. Quality Control untuk pesawat sinar-x

a. Pengujian terhadap tabung kolimasi

Iluminasi lampu kolimatorTujuannya : untuk mengukur illuminance yang diperoleh dari berkas cahaya kolimator.

Berkas cahaya kolimasiTujuannya : untuk keamanan radiasi saat membuang muatan kapasitor pada mobile unit atau pada saat pemanasan pesawat dengan eksposi.

Kesamaan berkas cahaya kolimasiTujuannya : untuk menentukan akurasi pada kesamaan antara berkas sinar-x dengan berkas cahaya dan mengevaluasi ketepatan berkas sinar-x dengan pusat berkas cahaya.

b. Pengujian terhadap tabung pesawat sinar-x

Kebocoran rumah tabungTujuannya : untuk menetukan area kebocoran radiasi yang terjadi pada tabung sinar-x dan untuk mengukur nilai kebocoran yang terjadi.

Tegangan tabungTujuannya : untuk menentukan keakuratan dari tegangan tabung.

Waktu eksposiTujuannya : untuk menentukan keakuratan waktu eksposi yang dipilih dengan keluarannya.

c. Pengujian terhadap generator pesawat sinar-x

Output radiasiTujuannya : untuk mengetahui radiasi yang keluar dari tabung sinar-x sesuai dengan faktor eksposi yang diatur pada panel kontrol.

ReproduktibilitasTujuannya : untuk mengukur konsistensi generator dan tabung sinar-x memproduksi kembali ( reproduksibilitas ) keluaran radiasi sinar-x, tegangan tabung, dan waktu eksposi.

HVL ( Half Value Layer )Tujuannya : untuk menilai kualitas berkas sinar-x ( lapisan nilai paruh / HVL ).

d. Pengujian terhadap automatic exposure control

Kendali paparan / densitas standarPenjejakan ketebalan pasien dan

kiloVoltageTujuannya : untuk memeriksa keseragaman densitas film dengan perubahan dari atenuasi berkas sinar karena ketebalan pasien.

Waktu tanggap minimumTujuannya : untuk mengukur waktu tanggap yang minimum ( waktu dasar ) dari AEC.

a. Pengujian terhadap film(Optimasi film radiografi & Sensitifitas film radiografi)

b. Pengujian terhadap kaset dan tabir penguat ( screen )

2. Quality Control untuk perlengkapan radiografi:

Uji sensitifitas film dengan Sensitometer

Lanjutan…

c. Pengujian terhadap alat pelindung diri berupa inspeksi kebocoran

d. Pengujian terhadap tingkat pencahayaan film illuminator ( viewing box )

3. Quality Control untuk ruang pemrosesan film ( kamar gelap )

a. Pengujian terhadap rancangan ruangan, meliputi:

Kebocoran kamar gelapTujuannya : untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran cahaya dari atau ke kamar gelap.

Safe light kamar gelapTujuannya : untuk menentukan waktu yang aman dalam penanganan film radiografi yang telah atau belum diekspos pada kondisi cahaya yang aman.

Lanjutan…

b. Pengujian terhadap automatic processor filmTujuannya : untuk mengetahui kinerja alat pengolah film otomatik sehingga dapat terjaga kualitasnya.

c. Pengujian terhadap alat pemroses film manual, meliputi:

Pengadukan larutan Penggantian larutan Penyimpanan bahan kimia

Lanjutan..

d. Pengujian terhadap alat pemroses film thermal, meliputi:

Penetapan nilai densitas rujukanTujuannya : untuk menetapkan nilai densitas rujukan untuk operasi sehari-hari.

Verifikasi penerimaan resolusi spatial dan tingkat artefak.Tujuannya : untuk menetapkan nilai-nilai rujukan geometri citra.

Cuplikan form laporan kelayakan

• “Laksanakanlah tugas mudah seolah tugas sulit. kerjakan tugas sulit seakan tugas mudah. Dalam kasus pertama, rasa percaya diri tidak akan terlena. Dalam kasus kedua, rasa percaya diri tak akan putus asa.” (Baltasar Gracian)

Thanks… !

top related