usulan riset terapan institusi - apra.umsida.ac.idapra.umsida.ac.id/admin/penelitian/proposal...
Post on 04-Dec-2020
28 Views
Preview:
TRANSCRIPT
USULAN
RISET TERAPAN INSTITUSI
STUDI PELAKSANAAN AKAD MUAMALAH
PADA PRODUK BAITUL MAAL WA TAMWIL DI KOTA SIDOARJO
TIM PENGUSUL
1. Kumara Adji Kusuma, S.Fil.I., CIFP, 0705107805
2. Imam Fauji, Lc. M.Pd., 0726117303
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
Oktober 2017
HALAMAN PENGESAHAN
RISET DASAR/TERAPAN/PENGEMBANAN
.I
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Studi Pelaksanaan Akad Muamalah pada Produk Baitul
Maal Wa Tamwil di Kota Sidoarjo
2. Tim Peneliti
No Nama Jabatan Bidang
Keahlian
Instansi Asal Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
1 Kumara Adji
Kusuma, S.Fil.I,
CIFP
Ketua Ekonomi
Islam
Universitas
Muhammadiyah
SIdoarjo
3 Jam/
minggu
2 Imam Fauji, Lc.
M.Pd.,
Anggota 1 Fiqh
Muamalah
Universitas
Muhammadiyah
SIdoarjo
3 jam/
minggu
3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Pelaksanaan Akad Muamalah pada Baitul Maal wa Tamwil di Kota Sidoarjo
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: November tahun: 2017
Berakhir : bulan: Februari tahun: 2018
5. Usulan Biaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Tahun ke-1 : Rp 8.000.000,-
6. Lokasi Penelitian Kota Sidoarjo
7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)
-
8. Temuan yang ditargetkan (metode, teori, produk, atau masukan kebijakan)
Masukan kebijakan bagi pelaksana ekonomi syariah Baitul Mal wa Tamwil dan
regulator pada Kementerian Koperasi
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung
pengembangan iptek)
Kesesuaian antara pelaksanaan akad muamalah dengan praktik pada lembaga
keuangan Baitul Maal wa Tamwil akan memberikan jaminan atas
terlaksanakannya penegakan Islam yang kaafah dari perspektif keuangan Syariah.
Dengan pelaksanaan Syariah yang kaafah akan menjadikan ridha Allah sehingga
ada keberkahan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat bagi kaum muslim.
10. Kontribusi pada pencapaian renstra UMSIDA Anda (uraian sedikitnya 2 paragraf)
Bahwa studi ini akan memenuhi renstra UMSIDA. Dengan adanya studi ini
maka akan menambah khaazanah wacana ekonomi dalam renstra UMSIDA yang
dalam konteks ini adalah pada ranah kebijakan. Topik pada renstra tersebut adalah
“Pengembangan Ekonomi berbasis inovasi dan kebijakan.”
Dengan adanya penelitian maka akan menunjang bagaiamana nantinya
kebijakan yang akan dibuat oleh regulator perekonoman yang dalam hal ini
kementerian koperasi, dan juga para pelaku ekonomi Syariah lebih khusus pada
pelaku baitul maal wa tamwil untuk lebih meningkatkan ke-Syariahan pelaksanaan
ekonomi Islamnya.
11. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama jurnal ilmiah internasional
bereputasi atau nasional terakreditasidan tahun rencana publikasi)
International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management
12. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa, rekayasa sosial atau luaran lainnya yang
ditargetkan, tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya
Luarannya berupa jurnal publikasi bereputasi.
DAFTAR ISI
USULAN ....................................................................................................................... 1
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................. 7
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 7
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 7
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................................... 10
1.4. Manfaat Penelitian......................................................................................... 10
BAB 2 .......................................................................................................................... 12
RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA ........................................ 12
1.1. Renstra UMSIDA .......................................................................................... 12
1.2. Roadmap Penelitian....................................................................................... 13
BAB 3 .......................................................................................................................... 15
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 15
3.1. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 15
3.1.1. Pengertian Baitul Maal wa Tamwil ........................................................... 15
3.1.2. Prinsip Operasional BMT .......................................................................... 17
3.1.2.1. Kesesuaian dengan Syariah Islam .......................................................... 17
3.1.3. Produk-Produk Koperasi BMT .................................................................. 18
BAB 4 .......................................................................................................................... 20
METODE PENELITIAN............................................................................................. 20
3.2.1. Jenis dan Pendekatan penelitian ................................................................ 20
3.2.2. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 20
3.2.3. Subjek Penelitian ....................................................................................... 20
3.2.4. Data Dan Jenis Data .................................................................................. 21
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 21
3.2.6. Teknik Analisis Data ................................................................................. 23
3.2.7. Jadwal ........................................................................................................ 25
REFERENSI ................................................................................................................ 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 30
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ........................................................... 30
Lampiran 2. Biodata Peneliti .................................................................................... 32
Lampiran 3 Surat Pernyataan Ketua Peneliti ........................................................... 34
Lampiran 4 Biodata Anggota ................................................................................... 35
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam empat tahun terakhir, Negara Indonesia terus bergerak maju dalam
penguatan perekonomian Syariahnya. Kemajuan ini diindikasikan dengan dukungan
dari dua Presiden Republik yakni Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada
2013 meluncurkan Gerakan Ekononomi Syariah, disingkat “Gres!” untuk
meningkatkan akselerasi ekonomi Syariah di Indonesia (Kompas, 17/11/2013); dan
dilanjutkan Presiden penggantinya Joko Widodo yang mencanangkan penguatan pada
bidang Keuangan Syariah di Indonesia pada Januari 2016 dengan membentuk dan
memimpin Komisi Nasional Keuangan Syariah (KNKS) (Republika, 12/01/2016).
Dengan adanya kebijakan dari pucuk pimpinan RI ini, perekonomian Syariah di
Indonesia diharapkan bergerak lebih signifikan dan memberi pengaruh kuat bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi Syariah yang semula
dilaksanakan dengan model prakarsa dari masyarakat, kemudian pemerintah RI ambil
bagian dalam pengembangan dan perlindungan ekonomi Syariah di Indonesia.
Menyusul Gerakan Ekonomi Syariah secara nasional tersebut, Ekonomi Syariah
di Provinsi Jawa Timur (Jatim) turut bergerak. Dari sisi perbankan Syariah, Sejak 2014
Bank Indonesia (BI) menetapkan Jatim sebagai pilot project (proyek percontohan)
penerapan ekonomi syariah di Indonesia. Provinsi Jatim dinilai memiliki syarat-syarat
untuk menjadi percontohan implementasi ekonomi syariah, di antaranya didasarkan
atas potensi masyarakat Muslim di Jawa timur yang mayoritas dalam jumlah (96,64
persen), dan kuatnya tradisi Islam yang diindikasikan dengan kuatnya kultur pesantren
yang merupakan gema dari enam ribuan pesantren yang ada di Provinsi Jatim. BI pun
menegaskan visi dalam mengembangkan Provinsi Jatim sebagai kawasan ekonomi
syariah terbesar di Indonesia. Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Dwi Pranoto
mengungkapkan, "… sedangkan misi BI sendiri, yakni menggerakkan perekonomian
Jatim berbasis ekonomi syariah." (Republika, 13/11/2014).
Usai ditunjuk sebagai wilayah proyek percontohan penerapan ekonomi syariah
yang membidik sisi perbankan Syariah, Pemprov Jatim terus menyambut gerakan
Ekonomi Syariah dengan merambah wilayah keuangan mikro dengan “Pencanangan
Gerakan Membumikan Koperasi Syariah di Jawa Timur.”(Republika, 12/11/2014). Ini
karena Koperasi Syariah, yang disebut juga sebagai Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
merupakan salah satu elemen ekonomi syariah yang menjadi lembaga keuangan
pertama gerakan Ekonomi Islam di Indonesia dan memiliki andil dalam pemberdayaan
ekonomi ummat. BMT memiliki visi menjadi lembaga yang dimaksudkan untuk
menyebarluaskan praktik terbaik (best practice) pengelolaan dana sosial Islami seperti
zakat, infaq dan sedekah, juga mengoptimalkan pendayagunaan wakaf sebagai
instrumen ekonomi untuk menyejahterakan umat, juga menjadi wadah untuk meraup
keuntungan melalui pembiayaan syariah. Dalam konteks ini, sebagai badan usaha,
BMT tidak lagi berorientasi pada keuntungan dan kesejahteraan perorangan, namun
keuntungan dan kesejahteraan bersama. Karena tujuan BMT yang seiring dengan
tujuan berbangsa dan bernegara, yaitu mencapai kesejahteraan rakyat, maka BMT,
senada dengan jiwa koperasi di Indonesia yang memiliki peran sangat besar dalam
memberikan multiplier effect bagi usaha anggotanya, sehingga dapat mendukung serta
mengembangkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada ekonomi kerakyatan untuk
mencapai kesejahteraan yang dilakukan secara Islami.
Seiring berjalannya waktu, pengembangan keuangan mikro di Indonesia
menjadi satu model dari empat model pengembangan ekonomi syariah di dunia yang
telah berevolusi menjadi industri, seperti yang dilaporkan oleh Ekonom Islam asal
Birmingham University Mehmet Asutay yakni industri model Malaysia, model
kawasan Teluk, model Indonesia dan model hibrida seperti model Turki. Dilaporkan,
bahwa model Indonesia merupakan model terbaik (Republika, 21/09/2015).
Berdasarkan riset tersebut, model yang bisa berdampak signifikan bagi perekonomian
umat adalah model Indonesia. Pada model Indonesia orang-orang di pinggiran yang
berbank ataupun tidak, bisa merasakan layanan keuangan syariah dari lembaga
keuangan mikro BMT. Proses eksistensinya di Indonesia pun bermula dari bawah
(bottom up). Ini berbeda dari yang lembaga keuangan yang lain yang terbentuk dari atas
(top down). Model pengembangan ekonomi Syariah Indonesia dinilai sangat sesuai
dengan ketertarikan masyarakat atas ekonomi Islam: kekuatan masyarakat pinggiran
menjadi alat pemberdayaan. Dalam hal ini, bagian yang penting dari BMT adalah
pelibatan individu dalam komunitas sosial. Kegiatan harian individu ikut terdampak
positif dan memungkinkan semua orang bisa terlibat dalam fasilitas pembiayaan mikro.
Asutay menyatakan perbedaan mendasar yang dimiliki Indonesia dari model lainnya
adalah pada akar keuangan Islam di Indonesia yang disebutnya adalah BMT. Inti dari
BMT ini ada pada komunitas sosial. Berbeda dengan bank yang merupakan institusi
komersial, sehingga ada jurang antara tujuan pembangunan ekonomi syariah dengan
prosesnya. Sebab proyek-proyek pembangunan umumnya minim laba. Karena itu harus
dilihat bagaimana keuangan syariah berevolusi dengan memanfaatkan dana sosial
Seiring dengan keuangan syariah yang terus berevolusi menjadi industri,
pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan Baitul maal Wat
Tanwil (BMT) berkembang sangat signifikan (Republika, 28/01/2016). Hal ini tidak
lepas dari perkembangan kinerja dari BMT secara nasional pada akhir tahun 2015 telah
mencapai aset sebesar Rp 4,7 triliun dan jumlah pembiayaan sebesar Rp 3,6 triliun
(Republika, 22/03/2015).
Di Provinsi Jatim sendiri, BMT telah berkembang baik dalam bentuk Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) maupun sebagai Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah (KSPPS). KJKS dan KSPPS merupakan lembaga keuangan
nonperbankan yang berbasis kekeluargaan sangat cocok untuk memfasilitasi
pembiayaan ekonomi syariah secara mikro. Menurut penelitian Bank Indonesia (2010),
hampir seluruh BMT di Jawa Timur berbadan hukum KJKS (Kompas, 05/04/2015).
Namun sejak pemberlakukan aturan bahwa setiap BMT Jasa Keuangan harus berbadan
hukum di bawah OJK membawa konsekuensi tersendiri. Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) di Jawa Timur (Jatim) masih banyak yang belum berbadan hukum. Dari 1.484
LKM (Syariah dan non Syariah) yang ada di seluruh Jawa Timur.
Di Sidoarjo sendiri hingga kini belum terdeteksi berapa banyak jumlah KSPPS-
nya. Hingga kini jumlah KSPPS yang dapat diketahui adalah sebagai berikut:
1. BMT As-Syifa, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur · (031) 7884157
2. Bmt Amanah Ummah, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur · (031) 8830392
3. BMT UGT Sidogiri, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur · (031) 8681921
4. KSPPS Harapan Ummat Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur · (031)
8076526
5. KSPPS Tunas Artha Mandiri Syariah Cabang Krian, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur · (031) 8981508
Dalam hal peningkatan kesejahteraan anggotanya, BMT dituntut untuk
menawarkan berbagai produk keuangan syariah yang inovatif. Dalam hal ini kreativitas
yang dibangun sepatutnya sesuai dengan ketentuna Syariah yang terangkum dalam
fiqih muamalah. Fiqih muamalah ini memberikan panduan mengenai pelaksanaan
kegiatan ekonomi dalam konteks ini adalah keuangan Syariah yang tertuang dalam
Fatwa Dewan Syariah MUI.
Terdapat dua hal yang ingin diteliti dalam penelitian ini yakni berapa jumlah
sebenarnya KSPPS di kota Sidoarjo dan apakah pelaksanaanya sudah sesuai dengan
kaidah fiqih muamalah. Maka dari itu penelitian ini kemudian berjudul “Studi
Pelaksanaan Akad Muamalah Pada Produk Baitul Maal Wa Tamwil Di Kota Sidoarjo”
1.2. Rumusan Masalah
1) Berapakah Jumlah KSPPS di Kota Sidoarjo yang masih aktif?
2) Bagaimanakah pelaksanaan akad muamalah pada produk KSPPS di KSPPS di
Kota Sidoarjo?
3) Apakah pelaksanaan akad muamalah pada KSPPS di Kota Sidoarjo sudah
sesuai dengan kaidah Syariah?
1.3.Tujuan Penelitian
1) Mendeskripsikan dan memetakan KSPPS di Kota Sidoarjo
2) Mendeskripsikan dan menganalisis praktek akad muamalah pada produk di
bmt di Kota Sidoarjo
3) Menganalisis pelaksanaan akad muamalah di KSPPS di Kota Sidoarjo sudah
sesuai dengan kaidah Syariah
1.4.Manfaat Penelitian
1) Dari penelitian ini akan diketahui perkembangan BMT yang ada di Sidoarjo
besarta pelaksanaan akad muamalahnya. Bentuk-bentuk pelaksanaan ini
menjadi khazanah pengetahuan yang sangat berharga sebagai bahan kajian
tentang praktik di Sidoarjo.
2) Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai dasar untuk melakukan penelitian
lebih lanjut
3) Dari penelitian ini diharapkan bisa mewujudkan masyarakt berekonomi
Syariah yang mengedepankan prinsip keadilan sesuai dengan esensi dari Islam
itu sendiri sebagai agama keadilan.
BAB 2
RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA
1.1.Renstra UMSIDA
Dalam RIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ditetapkan Visi “Menjadi
perguruan tinggi bermutu tingkat nasional tahun 2020”. Visi ini adalah bahwa proses
dan kualitas penelitian yang dilakukan oleh segenap sivitas akademika Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo perlu mengacu kepada standar - standar kualitas nasional dan
bahkan Internasional.
Bertitik tolak pada keperluan untuk mengatasi permasalahan bangsa yang
mendesak bahkan darurat dan melihat pada sejarah, kemampuan serta tanggung jawab
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dalam memberikan kontribusi nyata untuk
mempertahankan dan meningkatkan peradaban dan kemanusiaan, perlu dibuat sebuah
langkah strategis yang cerdas dan dinamis bagi kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat di lingkungan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Strategi yang dipilih adalah penentuan sebuah fokus penelitian yang
dilandaskan pada kepakaran yang dimiliki peneliti Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo. Penelitian yang diunggulkan harus mampu memberi penyelesaian bagi
masalah masyarakat dan bangsa. yang realistik adalah karya-karya yang
dipublikasikan di Jurnal nasional terakreditasi dan Internasional terindex serta
mempunyai impact factor tinggi. Penelitian unggulan perguruan tinggi dibagi dalam
lima kelompok yaitu:
1. Bidang Energi; energi terbarukan.
2. Bidang Pangan; Ketahanan dan Keamanan Pangan Berbasis Ekosistem Lokal.
3. Bidang Sosial Humaniora; kebaruan dan keterbukaan tatakelola kelembagaan,
Berfokus pada bidang Sosial Humaniora, Renstra UMSIDA terdapat topik
penelitian yang mencakup:
1. Pemerintahan yang efektif
2. Pengembangan Ekonomi berbasis inovasi dan kebijakan
3. Inovasi dan implementasi model, media, dan teknologi pembelajaran
4. Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan Pendidikan
5. Pengembangan Produktivitas dan Kesejahteraan Manusia
6. School well being
7. pengembangan asesmen serta intervensi untuk kebahagiaan manusia
8. Penguatan hukum perdata dan hukum pidana dalam upaya pembaruan hukum
di Indonesia
Pada peneltian ini topik penelitian adalah “Pengembangan Ekonomi Berbasis
Inovasi Kebijakan.” Topik ini berseuaian dengan topik ke dua bidang Sosial Humaniora
pada Renstra UMSIDA.
1.2. Roadmap Penelitian
JUDUL
Zakah index: Islamic economics’ welfare measurement
KA Kusuma, MNH Ryandono
Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 6 (2), 273-301
The Philosophy of Islamic Economics
KA Kusuma
International General Lecture on Islamic Economics
Indonesia Zakat Development Report: Zakat dan Pemberdayaan
HA Azis, T Widiastuti, I Mawardi, S Herianingrum, MN HR, RT Ratnasari, ...
Tantangan Kebangkitan Ekonomi Islam di Kota Delta
KA Kusuma
Tantangan Kebangkitan Ekonomi Islam di Kota Delta
Islamic Economic System (Challenge and Solutions for Sidoarjo City)
KA Kusuma
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Ekonomi Islam dan Peradaban: Analisis Mudharabah Sebagai Elemen Ekonomi Tolok
Ukur Peradaban
A Hadi, KA Kusuma
Perisai: Islamic Banking and Finance Journal 1 (1)
Mengembangkan Indikator Ekonomi Islam Melalui Zakat: Sebuah Kerangka untuk
Mengukur Kesejahteraan Masyarakat/Negara Muslim
JUDUL
KA Kusuma
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rules in Using Waqf: What You Can and Cannot Do
KA Kusuma
Thematic Workshop on Waqf for Socio-Economic Development
Islamic Approaches towards Poverty Alleviation: the Special Purpose Vehicle (SPV)
model & Sharia’a Retirement Village (SRV)
P Swastika, KA Kusuma
BANKING & FINANCIAL STUDIES 1 (19)
Foucault dan Agama: Studi Pemikiran MIchel Foucault dan Berbagai Kemungkinan
Aplikasinya dalam Studi Keislaman
KA Kusuma
Fakultas Ushuluddin, Surabaya
International Business Strategy for Islamic Banking Industry in Indonesia: An Analysis
for Expansion
I Mawardi, KA Kusuma
Ekonomi Islam dan Peradaban: Analisis Mudharabah Sebagai Elemen Ekonomi Tolok
Ukur Peradaban
KA Kusuma, S Fil
AICIS XIV, 273
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Tinjauan Pustaka
3.1.1. Pengertian Baitul Maal wa Tamwil
Istilah baitul maal wa tamwil (BMT) berasal dari Bahasa Arab baitul maal yang
berarti rumah dana dan baitut tamwil yang berarti rumah usaha. Kedua pengertian
tersebut memiliki makna yang berbeda dan dampak yang berbeda pula. Baitul maal
berarti lembaga sosial yang pengelolaannya bebas dari motif mencari keuntungan
duniawi atau materi, sedangkan baitut tamwil mengandung pengertian sebagai lembaga
bisnis yang berorientasi pada keuntungan materi (Muhammad, 2006: 1-2).
Dari makna tersebut bisa ditarik suatu pengertian bahwa baitul maal wa tamwil
(BMT) adalah lembaga atau organisasi bisnis yang berperan juga sebagai lembaga
social. Mengambil istilah dari baitul maal pada jaman Nabi Muhammad SAW dan para
sahabat, maka baitul maal memiliki kesamaan fungsi dengan Badan Amil Zakat, yaitu
menerima, mengelola, dan menyampaikan zakat, infak, shadaqah, wakaf, dan sumber
dana sosial lainnya kepada orang yang berhak menerimanya. Di sisi lain, sebagai
lembaga bisnis, BMT bergerak dalam sector keuangan seperti bank, menjadi lembaga
intermediasi antara pihak yang surplus dana dan pihak yang minus dana. Yang
membedakan adalah bank bias menghimpun dana dari masyarakat tanpa syarat, BMT
yang berbadan hukum koperasi hanya boleh menghimpun dana dari masyarakat yang
menjadi anggotanya (Muhammad, 2006: 2).
Secara konsep, baitul maal wa tamwil sebenarnya sudah ada sejak zaman
Rasulullah SAW yang dikenal dengan nama bait al-maal. Lembaga itu berfungsi
sebagai pengelola dana amanah dan harta rampasan perang (ghanimah) pada masa awal
Islam, yang diberikan kepada yang berhak dengan pertimbangan kemaslahatan umat.
Namun secara konkrit pelembagaan Baitul Maal baru dilakukan pada masa Umar Bin
Khattab, ketika kebijakan pendistribusian dana yang terkumpul mengalami perubahan.
Lembaga Baitul Maal itu berpusat di ibukota Madinah dan memiliki cabang di provinsi-
provinsi wilayah Islam (Dahlan, 1999).
Baitul Maal setelah berubah menjadi Baitul Maal wa Tamwil (BMT) adalah
lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil (profit sharing),
menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat
derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. Secara konseptual,
BMT memiliki dua fungsi; Baitul Tamwil (Bait = rumah, at Tamwil = pengembangan
harta) yakni melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi
dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan
mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.
Baitul Maal (Bait = rumah, Maal =harta) yakni menerima titipan dana zakat, infak, dan
shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya
(Azis dan Ulfah, 2010:115).
Jadi, Baitul Maal wa Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang
isinya berintikan bayt al-maal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-
usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi
pengusaha kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya (PINBUK hal.1). Baitul Maal wa Tamwil atau
padanan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah Lembaga Keuangan Mikro yang
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dan
kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum
fakir miskin.
Baitul Maal wa Tamwil adalah lembaga ekonomi atau keuangan syariah non
perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan oleh
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga keungan
perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. Oleh karena itu, selain berfungsi
sebagai lembaga keuangan BMT juga bisa berfungsi sebagai lembaga ekonomi (bait
at-tamwil). Sebagai lembaga keuangan ia bertugas menghimpun dana dan
menyalurkannya kepada masyarakat (anggota BMT). Sebagai lembaga ekonomi ia juga
berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti perdagangan, industri, pertanian (Djazuli
dan Yanwari, 2002;184).
Jadi, BMT merupakan salah satu dari Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(LKMS). Lembaga keuangan mikro syariah yang lain di Indonesia adalah BPRS (Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah), koperasi jasa keuangan syariah (KJKS), unit Unit Jasa
Keuangan Syariah (UJKS) Koperasi dan TAKMIN (Takaful Micro Finance).
Istilah BMT semakin populer seiring dengan semangat umat untuk berekonomi
secara Islam dan memberikan solusi terhadap krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia
sejak awal 1990-an. Istilah-istilah itu biasanya dipakai oleh sebuah lembaga khusus
(dalam sebuah perusahaan atau instansi) yang bertugas menghimpun dan menyalurkan
ZIS (Zakat, Infaq, Shadaqah) dari para pegawai atau karyawannya. Kadang istilah
tersebut dipakai pula untuk sebuah lembaga ekonomi berbentuk koperasi serba usaha
yang bergerak di berbagai lini kegiatan ekonomi umat, yakni dalam kegiatan sosial,
keuangan (simpan pinjam), dan usaha pada sektor riil (Azis dan Ulfah, 2010:116).
3.1.2. Prinsip Operasional BMT
3.1.2.1.Kesesuaian dengan Syariah Islam
Prinsip operasional dalam sebuah lembaga usaha syariah harus selaras dengan
tujuan dan spirit syariah, seperti yang dikemukakan oleh Haron dan Shanmugan (1997)
mencakup beberapa hal yaitu:
1. Lembaga usaha Islami dapat membantu masyarakat muslim untuk dapat
bertransaksi sesuai dengan norma Islam secara individual maupun sosial
2. Lembaga usaha Islam mempermudah masyarakat muslim untuk dapat berperan
serta dalam kegiatan mobilisasi dana bagi percepatan pembangunan ekonomi
dan kemakmuran sesuai dengan prinsip Islam yang menjamin hak dan
kewajiban individu maupun masyarakat terlaksana secara baik
3. Lembaga usaha Islam diharapkan dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan
kekeluargaan yang berlandaskan kemaslahatan bersama.
Sementara itu, menurut Khan (1983) beberapa prinsip utama syariah yang harus
dipegang dalam setiap kegiatan usaha muslim adalah meliputi; larangan menggunakan
riba dalam segala bentuknya, menjalankan kegiatan usaha dan perdagangan dengan
dasar keadilan dan kehalalan, memenuhi kewajiban membayar zakat, larangan
monopoli, kerjasama dan kemitraan usaha yang berorientasi pada kemaslahatan umat.
Operasional BMT sudah bisa dikatakan telah memenuhi kriteria di atas, yakni
telah sesuai dengan prinsip dan spirit tujuan suatu lembaga usaha syariah didirikan.
Perwataadmaja (1996:214) menyatakan sebagai berikut.
Baitul Maal kegiatannya bersifat sosial dengan menyalurkan dana zakat, infaq,
shadaqah kepada yang berhak menerimanya dalam bentuk hibah atau pinjaman
tanpa bunga (al-qardhul hasan), sedangkan Bait at- Tamwil menyalurkan pinjaman
dalam bentuk pembiayaan modal usaha dengan sistem bagi hasil (al mudharabah
atau al musyarakah), serta sistem jual beli berjangka waktu (al murabahah atau al
bai bithaman ajil) sebagaimana yang dilakukan oleh bank syariah.
Sedangkan menurut Fauroni dan Susilo (2007:39) BMT merupakan lembaga
keuangan mikro yang bergerak pada tiga bidang yaitu:
1. Sebagai lembaga keuangan yang mengelola uang dengan pola bagi hasil, jual
beli, ijarah, serta bentuk-bentuk lainnya
2. Sebagai lembaga yang bergerak dalam unit usaha sektor riil
3. Bergerak dalam bidang sosial dengan cara mengelola dana yang bersumber dari
zakat, infaq, shadaqah, wakaf dan hibah (ZISWAHIB).
3.1.3. Produk-Produk Koperasi BMT
BMT yang merupakan singkatan dari Baitul Mal Wat Tamwil merupakan
gabungan antara baitul maal dan baitul tamwil dimana orientasi keduanya ada sedikit
perbedaan yakni baitul maal berorientasi pada sosial atau nirlaba sedangkan baitul
tamwil berorientasi pada laba atau profit oriented. Produk-produk BMT juga berkaitan
dengan fungsinya sebagai baitul maal dan baitul tamwil, yaitu:
Tabel 3.1.
Produk-Produk Koperasi BMT
Unit Usaha Produk Jenis
Simpan Pinjam
Syariah
Simpanan atau
Tabungan
1. Tabungan Umum Syariah
2. Tabungan Berjangka
3. Tabungan Aqiqah atau Idul Qurban
4. Tabungan Haji
5. Tabungan Ziarah atau Wisata
6. Tabungan Walimah
Pinjaman atau
pembiayaan
1. Mudharabah (bagi hasil)
2. Murabahah (modal kerja)
3. Musyarakah (penyertaan)
4. Ba'i Bitsamanil Ajil (investasi)
5. Qordul Hasan (kebajikan)
6. Rahn (gadai emas)
7. Talangan Haji (jasa)
ZIS (Zakat Infaq
Shodaqoh)
1. Menerima Zakat Infaq dan Shodaqoh
2. Menyalurkan ZIS kepada mustahiknyabaik
bersifat produktif maupun konsumtif
BAB 4
METODE PENELITIAN
3.2.1. Jenis dan Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksuduntuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2006:
6).
Dalam penelitian ini peneliti mencoba memberikan informasi yang bertujuan
untuk menggambarkan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai jumlah
KSPPS di Kota Sidoarjo dan pelaksanaan akad muamalah di KSPPS di Kota
Sidoarjo. Kemudian menilai bagaimana kesesuaian pelaksanaan akad muamlaah di
KSPPS tersebut dengan Syariah.
3.2.2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian yang menjadi objek lokasi tempat penelitian bertempat
Kota Sidoarjo.
3.2.3. Subjek Penelitian
1) Kementerian Kopreasi di Provinsi Jawat Timur
2) Kementerian Koperasi di Kota Sidoarjo
3) Subyek penelitian ini adalah kepala atau manajer dari KSPPS atau yang
ditunjuk oleh manajer KSPPS bersangkutan.
4) Pelaksanaan akad muamalah pada KSSPS Di Sidoarjo
3.2.4. Data Dan Jenis Data
Sumber data ialah subjek tempat data berasal. Di dalam penelitian ini data yang
dibutuhkan dalam penelitian diperoleh dari 2 (dua) sumber, yaitu:
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi lapangan secara langsung.
Sumber data primer ini diperoleh dengan wawancara atau interview kepada
pihak kepala atau Adapun data primer dalam penelitian ini memuat tentang:
a. Data KSPPS di Kota Sidoarjo
b. Prosedur pelaksanaan akad muamlaah.
c. Fatwa DSN MUI
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari subjek
penelitian, Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan, majalah. Serta bersumber dari otoritas jasa keuangan syariah
untuk memperoleh data perkembangan KSPPS di Indonesia.
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1) Observasi (Pengamatan)
Metode observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan (Raco, 2010:112). Peneliti
melakukan pengamatan langsung dengan cara melakukan kunjungan KSPPS
untuk melihat pelaksanaan penerapan akad muamalah.
2) Wawancara (Interview)
Peneliti melakukan wawancara kepada Kepala atau Manajer KSPPS di Kota
Sidoarjo; Peneliti juga melakukan wawancara dengan marketing dari KSPPS
bersangkutan.
3) Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu proses pengumpulan data dengan jalan mempelajari
dokumen-dokumen yang ada, transkip, surat kabar dan sebagainya. Metode
dokumentasi digunakan untuk penguat dan bukti dalam penelitian ini.
4) Trianggulasi
Menurut Sugiyono (2008:125) trianggulasi dalam pengujian keabsahan
ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber,
teknik pengumpulan data, dan waktu.
a. Trianggaulasi Sumber
Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Data dari berbagai sumber tersebut, tidka bisa dirata-ratakan seperti
dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan,
mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga
sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan.
b. Trianggulasi Teknik
Trianggulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang
berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek
dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas tersebut menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atas yang lain, untuk memastikan
data mana yang dianggap benar, atau mungkin semuanya benar,
karena sudut pandangnya berbeda.
c. Trianggulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara
sumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data
yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka
pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam
waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data
yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
sampai ditemukan kepastian datanya. Trianggulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data.
3.2.6. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, dimana metode kualitatif sebagai prosedur untuk menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau berupa penjelasan dari orang-orang serta
pelaku yang diamati. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif
mencakup transkip hasil wawancara, catatan lapangan agar peneliti dapat
menyajikan temuannya.
Menurut Wahid (2008:54) komponen-komponen analisis data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1) Reduksi data
Reduksi data merupakan suaru kegiatan proses memilihan, pemusatan
perhatian pada penyerhanaaan pengabrtrakan dan transformasi data mentah yang
di dapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam analisis data, peneliti
membuat ringkasan terkait implementasi pembiyaan modal kerja dengan akad
mudharabah pada bank umum syariah diantaranya:
a. Mengidentifikasi prosedur pembiayaan modal kerja pada akad
mudharabah dari tahap permohonan, pengumpulan data, analisis
pembiayaan, persetujuan pembiayaan, pengikatan, pengumpulan data
tambahan, pencairan pembiayaan.
b. Mengidentifikasi sistem pengawasan pembiayaan modal kerja pada
akad mudharabah, dari tahap pemantauan mutasi rekening, pelunasan
angsuran, sampai dengan tahap kunjungan rutin.
c. Penyajian Data
Penyajian data merupakan kumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Dengan melihat penyaji-penyaji peneliti akan dapat memahami apa
yang sedang terjadi dan harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah
mengambil tindakan sesuai dengan pemahaman yang didapat dari
penyaji-penyaji data tersebut.
d. Penarikan kesimpulan
Tahap ini merupakan proses yang mampu menggambarkan suatu pola
tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, dengan demikian analisis data
yang dilakukan secara terus-menerus baik selama penelitian maupun
sesudah pengumpulan data.
3.2.7. Jadwal
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang tersusun pada
tabel berikut:
Metodologi﹨Bulan Nov 2016 Des 2016 Jan 2017 Feb 2017
Review literatur
Penggalian Data
Analisis Data
Penulisan Laporan
REFERENSI
Abbaasi, .M..,K.W. Hollman dan J.H. Murray, 1990. Islamic Economics: Foundations
and Practices. International Journal of Social Economics. Vol. V.
Abdelhamid, Mohamed, 2005. Islamic Banking. Department of Economics Carleton
University, Ottawa, Ontario, September 9.
Ackley, Gardner. 1983. Teori Ekonomi Makro. Terjemahan, Jakarta, Universitas
Indonesia.
Afzalurrahman, 1982. Muhammad : Encyclopedia of Seerah. Vol. 2, No. 3, London :
The Muslim School Trust.
Ahmad, Khurshid, 1986. Problems of Reaseach in Islamic Economics with Emphasis
on Reasearch Administration and Finance. Leicester: Islamic Foundation.
Ahmad, Khurshid, 1992. Nature and Significance of Islamic Economics. Leicester:
Islamic Foundation.
Ahmad, Mustaq. 2001. Etika Bisnis Dalam Perekonomian Islam. Cetakan pertama,
Jakarta Timur, Pustaka Al Kautsar.
Ahmad, Syeikh Mahmud. 1952. Economic of Islam. Lahore : Institute of Islamic
Culture.
Ahmad, Ziauddin. 1998. Islam, Proverty and Income Distribution. Lahore: The Islamic
Fondation.
Ahmed, Osman, 1992. The Role of Faisal Islamic Bank, Islamic Financial Markets.
Rodney Wilson, London & New York, Routledge, pp. 76-99.
Ahmed, Ziauddin. 1994. Islamic Banking : State of the Art. Islamic Economic Studies.
IIUM Kualalumpurr, December,
Ahmed, Ziauddin. 1994. Islamic Banking : State of the Art. Islamic Economic Studies,
December.
Al Assal, Ahmad Muhammad dan Fathi Ahmad Abdul Karim. 1999. Sistem, Prinsip
dan Tujuan Ekonomi Islam. Cetakan I, Bandung, CV Pustaka Satia.
Al Ghazali, Imam. 1995. Ringkasan Ihya’ Ulumuddin. Cetakan I, edisi revisi, Jakarta,
Pustaka Amani.
Chapra, M. Umer , 1985. Toward a Just Monetary System. Leicester, United Kingdom
: The Islamic Foundation.
Chapra, M. Umer , 1995. Islam and the Economic Challenge. Leicester, United
Kingdom : The Islamic Foundation.
Chapra, M. Umer . 2000. Sistem Moneter Islam. Cetakan pertama, Jakarta Gema Insani.
Chapra, M. Umer, 1970. The Economic System of Islam : Discussion of its Goal and
Nature. London : The Islamic Cultural Centre.
Chapra, M. Umer, 1979. Objectives of the Islamic Economic Order. Leicester, United
Kingdom : The Islamic Foundation.
Chapra, M. Umer. 2000. Islam Dan Tantangan Ekonomi. Cetakan pertama, Jakarta,
Gema Insani.
Chapra, M. Umer. 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi Sebuah Tinjauan Islam. Cetakan
pertama, Jakarta, Tazkia Cendekia.
Choudhury, Masudul Alam and Houque, M. Ziaul. 2003 Islamic Finance: A Westen
Perspective – Revisited. International Journal of Islamic Financial Services,
Volume 5, Number 1, April-June.
Chowdhury, A. Abdul Mannan. 1999. Resource Allocation, Investment Decision and
Economic Welfare : Capitalism, Socialism and Islam. University of
Chittagong, Banladesh.
Cizaka, M., 1995. Encyclopedia of Islamic Banking and Insurance. Institute of Islamic
Banking and Insurance, LondonCohn, H.H., 1971. Interest, Encyclopedia
Judaica. Jerusalem : Keter Publishing House.
Dar, Humayon A. and Presley, John R. 2000, Lack of Profit Loss Sharing in Islamic
Bankingm : Management and Control Imbalances. International Journal of
Islamic Financial Services, Volume 2, Number 2, September, pp. 9-12.David
Ramsay Steele. From Marx to Mises : Post-Capitalis Society and The Challenge
of Economic Calculation, Open Court Publishing Company, Illinois, 1992.
Deliarnov. 2002. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Edisi rvisi, Jakarta, PT
Rajagrafindo Persada.
Doi, Abdur Rahman I. 1984. Shariah : The Islamic Law. 3rd Edition, Kuala Lumpur :
A.S. Noordeen Publishers.
Hasan, Muhammad Ali. 2003. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh
Muamalat). Cetakan Pertama, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
Hassan, Ahmad, 2004. A-lAuraq Al-Naqdiyah fi Al-Iqtishad Al-Islamy, Terjemahan,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Henry, Clement M., 1999. Special issue on Islamic Banking and Finance. Thunderbird
International Business Review, 41(5/6), pp.355-609, July.
Hester, Donald D and Zoellner, John F, 1966. The Relation Between Bank Portofolios
and Earnings: An Econometric Analysis. Review of Economic and Statistics,
48, pp.372-86
Holy Qur’an 6.5 & Al Hadist 30 Juz Versi Indonesia.
Hussain, Mohammad Sharif, 1996. Islamic Banking : A Superior Banking System (in
Bangladesh). First Edition, IBBL, October
Hussein, K. A, 2003. Operational Efficiency in Islamic Banking : The Sudanese
Experience. Islamic Research and Training Institute (IRTI), Working paper No.
1, Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia.
Ibn Taimiyah & Ibn Qayim. 2001. Hukum Islam Dalam Timbangan Akal dan Hikmah.
Cetakan Pertama Jakarta Selatan, Pustaka Azzam.
Ibrahim, Wirman, Alrazi, Nor dan Pramono, 2004. Alternative Disclosure and
Performance Measures for Islamic Banks. International Islamic University,
Malaysia.
Imam-ud-Din, S.M.,1982. A Historical Background of Modern Islamic Banking,
Islamic Research Economics Bureau, pp. 175-83.
International Association of Islamic Banks. 1997. Directory of Islamic Banks and
Financial Institutions. Jeddah : International Association of Islamic Banks.’
Iqbal, Z. and Mirakhor, A. 2004. A Stakeholders Model of Corporate Governance of
Firm in Islamic Economic System. International Seminar on Economics,
Malaysia, September 22-24.
Iqbal, Z. and Mirakhor, A. 2007. An Introduction to Islamic Finance : Theory and
Practice, Singapore : John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
Iqbal, Z., 2004. Financial Intermediation and Design of Financial System in Islam,
Islamic Economic Studies, Vol.11,No.2, March.
Islahi, A.A. 1997. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. Cetakan pertama, Surabaya, Bina
Ilmu.
Ismail, A.H., 1986. Islamic Banking In Malaysia : Some Issues, Problems, and
Prospects. Kuala Lumpur : Bank Islam Malaysia Berhad.
Janahi, A.L., 1995. Islamic Banking : Concept, Practice and Future. Second Edition,
Manama : Bahrain Islamic Bank.
Jhingan, ML. 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Cetakan Kesembilan,
Jakarta, RajaGrafindo Persada.
Joyosumarto, Subarjo. 2007. Perkembangan Perbankan Syariah Di Dunia : Prespektif
Sejarah. Makalah Disampaikan pada Seminar dan Kuliah Gabungan Program
Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi, Minat Studi Ilmu Ekonomi Islam,
Program Pasca Sarjana Universitas Airlanga, Surabaya, tgl. 6 Mei 2007.
Karim, Adiwarman. 2001. Ekonomi Islam:Suatu Kajian Ekonomi Makro. Jakarta,
Karim Business Consulting.
Karim, Adiwarman. 2001. Ekonomi Islam:Suatu Kajian Ekonomi Mikro. Jakarta,
Karim Business Consulting.
Kazarian, E. 1991. Finance and Economic Development, Islamic Banking in Egypt.
Lund Economic Studies No.45, University of Lund, Lund.
Kegley, Charles W., Wittkopfl Eugene R. , 2001. The Global Agenda: Issues and
Perspectives. New York : McGraw-Hill Higher Education – A Division of The
McGraw-Hill Companies, Inc., Singapore, International Edition, Sixth Edition
Khaldun, Ibnu. 1978. Muqaddimah, Beirut : Dar al Qalam, pp. 3,4,39
Khaleefa, M. U., 1993. Islamic Banking in Sudan’s Rural Sector. Islamic Economic
Studies (Jeddah) 1, no. 1 : pp.37–55.
Khan, M. Akram. 1996. Ajaran Nabi Muhammad SAW Tentang Ekonomi. Jakarta,
Bank Muamalat.
Islam di Indonesia. Disertasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
Muhammad, Quthb Ibrahim. 2002. Kebijakan Ekonomi Umar Bin Khaththab. Cetakan
pertama, Jakarta, Pustaka Azzam.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honorarium Peneliti
Honor Jumlah
Orang
Waktu
(Jam/Minggu) Minggu
Honor/ Jam
(Rp)
Total
Honor (Rp)
Peneliti 1 2 16 25,000 800,000
Tenaga
Lapangan 1 2 16 10,000 320,000
Sub Jumlah 1,120,000
2. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Harga
Peralatan
(Rp)
Penelusuran
Pustaka
Pembelian buku/Jurnal
referensi penunjang 5 100,000 500,000
Sub Jumlah 500,000
3. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Total Harga
(Rp)
Kertas foto
(dalam pak) Mencetak foto dokumentasi 5 40,000 200,000
Foto copy
(rim) Menggandakan RAT BMT 2 100,000 200,000
Pulsa internet
dan telepon
Pencarian informasi dan
telpon 1 100,000 100,000
Sub Jumlah 500,000
4. Perjalanan
Lokasi
Tujuan Justifikasi Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Total Harga
(Rp)
Kemenkop Ijin penelitian (2 x PP) 2 25,000 50,000
Survey Kota
Sidoarjo
Penggalian data (2 x Pulang
pergi) 4 100,000 400,000
Sub Jumlah 450,000
5. Publikasi
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Total
Biaya (Rp)
Publikasi
jurnal
internasiona
l
Memublikasikan hasil
penelitian melalui jurnal
internasional
1 4,000,000 4,000,000
HKI Mematenkan penemuan
Model 1 400,000 400,000
Penggandaa
n laporan
penelitian
Menggandakan dan
penjilidan laporan penelitian 10 100,000 1,000,000
Sub Jumlah 5,400,000
6. Rekapitulasi Anggaran
No Jenis Anggaran Jumlah
1 Honorarium Peneliti 1,120,000
2 Peralatan Penunjang 500,000
3 Bahan Habis Pakai 500,000
4 Perjalanan 450,000
5 Publikasi 5,400,000 Total 7,970,000
Lampiran 2. Biodata Peneliti
BIODATA PENELITI
Identitas Diri
Nama : Kumara Adji Kusuma
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 05 Oktober 978
IDN : 0705107805
Jabatan/ Golongan : - / III-b
Unit Kerja : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Prodi/ Fakultas : Akuntansi/ Ekonomi dan Bisnis
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen Tetap
Riwayat Pendidikan
N
o.
Jenjang/
Tingkat
Jurusan/
Prodi
Institusi/ Sekolah Lulus
Tahun
1. Doktor S3 Ilmu
Ekonomi
Islam
Sekolah Pascasarjana
Universitas Airlangga
masih
studi
2. Magister S2 Keuangan
Syariah
International Centre for Education
of Islamic Finance (INCEIF)
2012
3. Sarjana S1 Aqidah dan
Filsafat
Institut Agama Islam Negeri
Sunan Ampel
2004
4. SMA IPA SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo 1997
5. SMP - SMP IMKA/YMCA II Surabaya 1994
6. SD - SD IMKA/YMCA IV Surabaya 1991
1. Penelitian
No
.
Judul Penelitian Tahu
n
Publikasi
1. Mengembangkan Indikator Ekonomi
Islam Melalui Zakat: Sebuah Kerangka
Untuk Mengukur Kesejahteraan
Masyarakat/Negara Muslim
2016 Proceeding dan Publikasi
pada “Seminar Nasional dan
The 3rd Call For Syariah
Paper” diselenggarakan
UMS
2. Ekonomi Islam dan Peradaban:
Analisis Mudharabah Sebagai Elemen
Ekonomi Tolok Ukur Peradaban
2014 proceeding “Annual
International Conference
on Islamic Studies (AICIS)
ke-14”
ISBN: 978-7774-39-1
Lampiran 3 Surat Pernyataan Ketua Peneliti
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI /PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kumara Adji Kusuma
NIDN : 0705107805
Prodi/Fakultas : Akuntansi/Ekonomi dan Bisnis
Jabatan/Golongan : -/III b
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: STUDI
“Pelaksanaan Akad Muamalah Pada Produk Baitul Maal Wa Tamwil Di Kota Sidoarjo”
yang diusulkan dalam skema Riset Dasa untuk tahun anggaran 2017 bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Sidoarjo, 28 Oktober 2017
Yang menyatakan,
Kumara Adji Kusuma, S.Fil.I, CIFP
NIDN. 0705107805
Lampiran 4 Biodata Anggota
1 Nama lengkap (dengan gelar) Imam Fauji, Lc., M.pd.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIK 202215
5 NIDN 0726117303
6 Tempat danTanggal Lahir Blitar, 26 Nopember 1973
7 e-mail Imamuna.114@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 081 330 950 273
9 Alamat Kantor Kantor FAI UMSIDA
Jl. Mojopahit 666B61215
10 Nomor Telepon/Faks 031-8945444
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan -
12 Mata kuliah yang Diampu Qawaid Wa Sharf 2 sks
Metode Khusus PBA 2 SKS
Pengembangan Kurikulum PBA 2 sks
Perbandingan Madzhab 2 sks
Hadits Ahkam 2 sks
Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama
Perguruan
tinggi
LIPIA (Lembaga Ilmu-ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab)
Jakarta
UIN Maliki Malang Omdurman
Islamic
University Sudan
Bidang Ilmu Syari’ah Pendidikan Bahasa
Arab
Kurikulum Dan
Metode
Pembelajaran
Tahun Masuk-
lulus
1995 - 1999 2009 - 2011 2016 (on going)
Judul
Sripsi/Tesis إعداد الكتاب الألفاظ ودلالتها على الأحكام
المصاحب لكتاب
التعبير لتنمية مهارتي
الكلام والكتابة
إعداد الكتب
لكتب المصاحبة
التعبير لتنممية
: المهارات الأربعة
دراسة تجريبية
تطويرية في
معاهد في
إندونيسياNama
Pembimbing
Dr. Salim Salamah (Mesir) Prof. Dr. Muhammad
Syaikhon Muhammad
Dr. Syuhadak Shalih
MA
Prof. Dr. Haidar
Hujaili
Muhammad
Hasan
Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2015 Taḥlîl Al-Akhtho’ Al-Imlâiyyah :
Dirâsah Fî Aurâq Baḥtsiyyah Li
Thullâb Marḥalah Al-Mâjister Fî
Jâmi’ah Maulânâ Mâlik Ibrâhîm
Mâlâng
Mandiri Rp. 2.500.000
2 2015 Atsar Al-Lahjah Al’Arabiyyah Fî At-
Taq’îd An-Naḥwi : Dirâsah Fî Kitâb
Ham’ Al-Hawâmi’ Li As-Suyûthi"
Mandiri Rp. 2.500.000
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun JudulPenelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 TahunTerakhir
No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Ilmu Falak Ilmu Falak Untuk persatuan
Ummat
15 Maret 2016,
Ma’had Umar bin
Al Khattab
2 Pembelajaran Interaktif Bahasa Arab Pembelajaran Unsur-Unsur
Bahasa Arab
21 Agustus 2016,
Graha Mawaddah
Surabaya
Karya buku dalam lima tahun terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah halaman
Penerbit
1 Halal Dan Haram Dalam Islam (Terjemah 2013 841 Penerbit Ummul
Kitab AL-Halâl Wa Al-Ḥarâm Fî Al-
Islâm karya Shalih Al-‘Utsaimin)
Quro Jakarta
Timur, Cet. 1,
Tahun 2013,
ISBN : 978 602
7637 19 1
2 Sirah Nabawiyyah (Penerjemah dari
Kitab As-Sirah An-Nabawiyah karya
Prof. Dr. Muhammad Ash-Shalabi)
2014 947 Penerbit Birut
Publishing,
Jakarta Timur,
Tahun 2014,
ISBN 978 979
039 316
3 Biografi Mu'awiyah Bin Abi Sufyan
(Penerjemah Utama dari Kitab Karya Dr.
Muhammad Ali Ash-Shalabi)
215
1211 Penerbit Ummul
Quro Jakarta
Timur, Cet. 1,
Tahun 2013,
ISBN : 978 602
7637 19 1
4 Biografi Umar Bin AL-Khattab
(Penerjemah kedua dari Kitab Umar bin
Khattab karya Prof. Dr. Muhammad
Ash-Shalaby)
2015 1021 Penerbit Ummul
Quro Jakarta
Timur, Cet. 1,
Tahun 2015,
ISBN : 978 602
7637 43 6
5 Bulughul Maram Dan Penjelasannya
(Penerjemah Utama dari Kitab
Mukhtashor Al-Kalâm ‘Alâ Bulûgh Al-
Marâm karya Syeikh Faishol Âlu
Mubârak)
2015 953 Penerbit Ummul
Quro Jakarta
Timur, Cet. 1,
Tahun 2015,
ISBN : 978 602
7637 43 6
6 Daulah Umawiyyah Abbasiyah 2016 651 (ISBN 978-602-
7637-54-2
Penerbit Ummul
Qura Jakarta
Timur)
top related