uptd pengelolaan air limbah segera...
Post on 26-Feb-2018
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pemerintah Kota Makassar
telah melakukan banyak
hal sejak 1995 untuk
mengelola air limbah
rumah tangga, dengan dibuatnya
rencana induk air limbah kota
Ujung Pandang dan dibangun
Instalasi Pengolah Lumpur Tinja
(IPLT) di Nipa nipa. Perusahaan
Daerah (PD) Kebersihan telah
didirikan untuk mengelola IPLT
saat itu, tetapi karena terbatasnya
SDM terlatih dan kapasitas per-
usahaan daerah, serta kecilnya
profit skala usaha dibidang sani-
tasi (tdak cukup untuk biaya
O&P) maka PD Kebersihan
akhirnya dilikuidasi pada 2009.
Seiring dengan tuntutan kebu-
tuhan kelestarian lingkungan dan
pelayanan sarana dan prasarana
penyehatan masyarakat, telah
beberapa pengolahan air limbah
berbasis masyarakat untuk daerah
padat, kumuh dan masyarakat ber-
penghasilan rendah telah dibangun
melalui program program Sanimas,
USRI, SLBM, Swash Care, Care
KOTA, dan lain-lain, baik yang
didanai APBD, APBN, Loan dan
dana hibah lainnya yang dikelola
kelompok masyarakat dengan
kapasitas yang sangat terbatas.
Untuk menjaga keberlanjutan
berbagai program tersebut, diperlu-
kan lembaga pengelola yang akan
berfungsi selain untuk mengelola
sarana dan prasarana yang merupa-
kan aset pemerintah, juga berfungsi
sebagai lembaga pembinaan penge-
lola di tingkat masyarakat. ADB
melalui program MSMHP
(Metropolitan Sanitation Mana-
gement and Health Program) Tahap
II telah memfasilitasi Pemerintah
Kota Makassar dalam hal ini SKPD
DPU untuk membentuk lembaga
Unit Pengelola Teknis Dinas
Pengelolaa Air Limbah Rumah
Tangga.
Institusi/Lembaga tersebut diha-
rapkan menjadi lembaga yang kuat
dan profesional untuk mengelola
Air Limbah Rumah Tangga sesuai
Master Plan Air Limbah kota
Makassar dengan strategi
“Pengelolaan total Air Limbah kota
Makassar” secara multi fokus
dengan target target antara lain,
Kota Makassar bebas dari buang
air besar disembarang tempat pada
2015 sesuai target MDGs
(Millennium Development Goals).
Rehabilitasi IPLT Nipa nipa
agar dapat melayani pembuangan
lumpur tinja dari septic tank pen-
duduk, pengelolaan air limbah
sistim septic tank rumah pen-
duduk (sistem On–site) secara
terpadu dan intensif dalam peng-
awasan, pembinaan dan penge-
lolaan septic tank, sedot tinja dan
IPLT, pengawasan dan kontrol
terhadap buangan air limbah non-
tinja di saluran-saluran drainase
lingkungan permukiman (grey
water), pengelolaan air limbah
dikawasan padat, kumuh dan
miskin secara inklusif dengan
sistem Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) terpusat maupun
komunal (sistem Off–site).
Mengelola layanan IPAL terpusat
(Off–site) dimulai dengan kawasan
Losari (kawasan bisnis dan wisata
kota Makassar) de-ngan kapasitas
7000 m3/hari (9000 sambungan
rumah tangga) dan memperluas
cakupan wilayah pengelolaan Off-
site untuk semua wilayah dengan
kepadatan penduduk diatas 300
jiwa/Ha (1.843 Ha dengan potensi
80.000 sambungan rumah tangga)
di tahun 2030.
Dengan diterbitkannya Per-
aturan Wali Kota Nomor 23 Tahun
2011 yang merujuk pada PP
Nomor 41 Tahun 2007 pemben-
tukan UPTD secara bertahap
ditingkatkan menjadi Badan
Layanan Umum Pengelola Air
Limbah Makassar dengan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-
BLU D) sesuai dengan PP Nomor.
23 Tahun 2005 dan Permendagri
Nomor 61 tahun 2007.
Diharapkan pada tahun 2014 (1
tahun sebelum IPAL Losari berope-
rasi penuh dan target MDGs ber-
akhir) Badan Layanan Umum
Daerah (BLU D) Pengelolaan Air
Limbah Kota Makassar sudah ber-
operasi secara penuh mengikuti per-
aturan perundangan yang berlaku
sehingga beban pencemaran ling-
kungan akibat pembuangan Air
Limbah rumah tangga di kota
Makassar dapat diturunkan dari
66% saat ini (2011) menjadi tinggal
14 persen pada 2030.
■ TIM INFO TEMPO
DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MAKASSAR
B9J U M A T,1 1 N O V E M B E R 2 0 1 1
MAKASSAR KOTA DUNIA
UPTD Pengelolaan Air Limbah Segera Terbentuk
PENETAPAN PAGU ANGGARAN 2012
Bangun pengelolaan air limbah seiring tuntutan kebutuhan kelestarian lingkungan.
Kondisi kanal Panampu Jongaya, hingga kini masih dijadikan alternatif tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar kanal.
S atuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota
Makassar beberapa waktu lalu menyelenggarakan rapat penetapan pagu anggaran belanja langsung untuk tahun anggaran 2012. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat Kepala Dinas PU Kota Makassar ini dipimpin Drs Muslim, Sekretaris Dinas PU.
Pada kesempatan itu, seluruh
pejabat struktural pada lingkup Dinas PU dilibatkan dan masing-masing bidang diberikan kesempatan mengusulkan program dan kegiatan yang dianggap prioritas, mengingat keterbatasan anggaran. “Sengaja kami mengundang semua pejabat struktural Dinas PU, agar dapat membahas secara bersama tentang penetapan pagu anggaran belanja langsung untuk tahun anggaran
2012,” ucap Muslim.Tujuannya semua bidang
dilibatkan, agar rencana kegiatan dan anggaran pada 2012 nantinya betul-betul berdasarkan skala proritas dengan anggaran yang amat terbatas.Untuk rencana tahun anggaran 2012, SKPD Dinas PU Kota Makassar mendapatkan pagu anggaran belanja langsung sebesar Rp 59,4 miliar. Anggaran inilah yang akan dialokasikan pada
beberapa program dan kegiatan infrastruktur yang ada di Kota Makassar.
Sementara itu, untuk tahun anggaran 2011 ini, sekretariat Dinas PU Kota Makassar mengelola enam program dan 39 kegiatan. Masing-masing dibagi ke dalam tiga sub bagian, yaitu Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Perlengkapan, dan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Sub
Bagian Keuangan mengelola kegiatan peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Sub Bagian Perlengkapan mengelola kegiatan peningkatan sarana dan prasarana aparatur, sedangkan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mengelola kegiatan pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. ■
top related