upaya pengobatan septia
Post on 04-Apr-2018
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
1/30
UPAYA PENGOBATAN
Penyusun :
Anatasyalia (030.07.016)
Septia Hapsari (030.07.237)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG
PERIODE 18 JUNI 2012 01 SEPTEMBER 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI JAKARTA 2012
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
2/30
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutupelayanan pengobatan, namun
dari berbagai studi dan monitoring yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa pengobatan
belum dilakukan secara rasional. 1
Penggunaan obat yang rasional adalah pemilihan dan penggunaan obat yang
efektifitasnya terjamin serta aman, dengan mempertimbangkan masalah harga, yaitu dengan
harga yang paling menguntungkan dan sedapat mungkin terjangkau.
Faktor penyebab terjadinya ketidakrasionalan pengobatan antara lain kurang di
gunakannya pedoman yang ada, kurang dimanfaatkannya sarana penunjang dioagnosa,
kurangnya suplai obat serta belum adanya pedoman pembinaan yang terstruktur.
Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedianya
suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan
kesehatan dasar atau puskesmas.2
Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun
farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu
merevisi pedoman tersebut.1
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan untuk masa yang akan datang semakin kompleks sejalan dengan
adanya perubahan lingkungan dari masyarakat yang menyebabkan perubahan pola penyakit serta
adanya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.1
Oleh karenanya, puskesmas dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat melalui pembinaan dan pelayanan kesehatan dapat menggunakan segala
ii
http://www.puskel.com/pelayanan/program-puskesmas/http://www.puskel.com/pelayanan/program-puskesmas/ -
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
3/30
macam sumber daya yang ada di wilayah kerja, baik dengan sektor kesehatan maupun sektor lain
yang terkait, serta sektor swasta. Dan agar fungsi puskesmas dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya peningkatan kemampuan manajemen di bidang pelayanan yang diberikan maupun
pengorganisasian yang terintegrasi lebih baik. Dalam makalah ini yang dibahas adalah upaya
pengobatan dasar di puskesmas.
Permasalahan1
Upaya pengobatan di puskesmas sebagian besar berhadapan dengan permasalahan fisik
dan mental yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dari Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan
(PJPK) dan keluarganya. Dinamika kehidupan manusia banyak sekali berhubungan dengan
masalah kesehatan yang timbul akibat kondisi lingkungan dan status sosial yang beragam.
Beberapa masalah kesehatan mempunyai insidens yang sering ditemukan pada pelayanan
medik Puskesmas, yaitu pelayanan lini terdepan adalah penyakit yang dapat hilang dan sembuh
sendiri, yaitu penyakit swa sirna (self limiting diseases), masalah somatik yang timbul oleh
pengaruh stress (tekanan psikis), permasalahan penyakit akibat gaya hidup dan budaya, penyakit
infeksi akut maupun kronik, permasalahan usia lanjut, permasalahan endokrin dan permasalahan
nutrisi. Prinsip penatalaksanaan pelayanan yang diselenggarakan adalah sesuai dengan
manajemen pelayanan medik menyeluruh terpadu.
iii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
4/30
BAB II
PENGERTIAN UPAYA PENGOBATAN
Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi,
diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau. 1
Untuk menjamin efektifitas dan keamanan, pemberian obat harus dilakukan secara rasional, yang
berarti perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat yang tepat, serta meresepkan obat
tersebut dengan dengan dosis, cara, interval serta lama pemberian yang tepat.
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan
mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan dasar.
Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya.2
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan
terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk
melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin
bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional.1
Pelayanan pengobatan adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan
(dokter) baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun
pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya, untuk
menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna
jasa pelayanan keshatan, dengan untuk memandang umur dan jenis kelamin yang dapat
diselenggarakan pada ruang masalah. 2
iv
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
5/30
BAB III
TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan umum upaya pengobatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan
memberikan pelayanan kuratif.1
Tujuan Khusus
Tujuan Pedoman Pengobatan dikelompokkan dalam beberapa hal:1
a. Mutu Pelayanan Pengobatan.
Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing
penyakit / diagnosis.
b. Standar Profesi.
Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan diputuskan atas
kesepakatan para ahli.
c. Pengamanan Hukum.
Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun dan disepakati para
ahli dan diterbitkan oleh pemerintah.
d. Kebijakan dan Manajemen Obat.
Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan
pembiayaan pengobatan.
v
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
6/30
BAB IV
SASARAN DAN KEGIATAN
Sasaran
Sasaran upaya pengobatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua anggota masyarakat
dengan tidak memandang umur dan tidak membedakan strata sosial. 1
Ciri masalah yang dilayani :
gejala/keluhan dan status klinik yang tidak terlalu ekstrim.
dapat diatasi segera.
penyebab bukan patologi berat (seperti DM berat, hipertensi tak terkendalikan, malignansi,
adanya gejala sistemik berat, preforasi alat dalam).
Rincian Kegiatan
Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaksana
Anamnesa Sapa dengan baik PJPK yang datang
Pahami keluhan dan gejala secara holistik
Perhatikan tanda vital dan profil umum
Biarkan PJPK bercerita sendiri tentang
riwayat penyakitnya dan pengobatannya
Pemeriksaan Pemeriksaan secara holistik dari aspek Dokter Puskesmas
vi
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
7/30
secara holistik
dari aspek fisik
mental dan
sosial daripenyakit
fisik, mental dan sosial
Lokasi keluhan
Faktor penentu yang ada :
Risiko bila ada alergi, kehamilan,
kelainan perilaku
Berat ringannya secara klinis
Pengaruh lain dari penyakit
Bila sulit diketahui dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium dan radiologik
sesuai dengan indikasi dan kemampuan
Penata laboran
Penata radiologik
Diagnosa Berdasarkan keluhan, hasil pemeriksaan Dokter Puskesmas
Tindakan :
Medikamentosa
Pengobatan yang dapat diberikan adalah :
Anti mikrobiota
Anti fungi
Analgesik-antipiretik
Anti inflamasi non steroid (AINS)
Antiepilepsi, antikonvulsi
Antidepresi, antipsikotik
Hipnotik sedatif
Obat antihipertensi dan penyakit jantung
Obat antisyok
vii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
8/30
Obat mengatasi keluhan pernafasan
Obat mengatasi dispepsia dan nyeri
abdomen
Antiseptik saluran kemih
Kontraseptik
Antiseptik desinfektans
Obat haematopoitik
Obat untuk kebidanan
Obat topikal kulit
Obat topikal mata
Obat gigi
Obat hemoroid
Vitamin dan mineral, lain-lain
- Anamnesa
lengkap
Anamnesa dan rekam medik dikirimkan
dengan surat rujukan pada operator
Dokter, perawat
Tindakan
Konseling
khusus
Konseling padapelayanan terpadu untuk
masalah :
Kesehatan remaja
Ruang konseling
khusus Dilaksanakan
oleh : dokter, perawat
Tindakan
evaluasi
pelayanan
Ketepatan dosis/tindakan
Kesembuhan
Mutu
viii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
9/30
Tindakan
evaluasi
administratif
Pengisian rekam medik
Penilaian epidemiologik
Biaya
Komponen Pelayanan
Kegiatan Petugas Pelaksana Keterangan
Pelayanan ambulans Perawat merangkap sapir,
perawat kesehatan, perawat gigi
Milik
puskesmas/jaringan
panggilan segera
Pelayanan administrasi Perawat
Pelayanan obat-obatan Petugas farmasi Terapi cairan,
inhalasi, obat; oral
suppositoria, naso
gastrik tube,
orofaringeal tube,
endotrakheal tube
oksigen, infus set,
suntikan, vaksin
tetanus, antiseptik,
kateter
Perlengkapan medik Petugas/perawat perlengkapan Minor set jahit
Mayor set tindakan
sederhana
ix
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
10/30
Bidai
Pelayanan
kecelakaan/muskuloskeletal,
trauma organ lain
Dokter puskesmas, konsulen
panggilan, perawat, dokter gigi,
perawat gigi, penata radiologik
Penanganan luka
terbuka
Penanganan fraktur
sederhana
Kedaruratan medik;
penyakit akut, kronis darurat
Tim medik untuk : kegawatan
nafas, resusitasi jantung paru-
otak, penurunan kesadaran,
status konvulsi
Penanganan
keadaan akut ABC
(Airway, Breathing,
Circulation)
Pemeriksaan laboratorium Penata laboratorium, perawat Darah, urin, konsul;
faal ginjal,
elektrolit, gas darah
(pemeriksaan pada
laboratorium
terdekat)
Pemeriksaan ECG Perawat, dokter
BAB V
PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
Pelayanan yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan dilakukan oleh petugas
yang dilaksanakan di dalam gedung puskesmas dan di luar gedung puskesmas (pusling).Berikut
ini adalah 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kecamatan Mampang pada tahun 2011 :3
x
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
11/30
SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PADA
TAHUN 2011
NO KODE JENIS PENYAKIT JUMLAH
%
1 1302 Infeksi akut pada saluran
pernafasan
8.604 42.49
2 2200 Penyakit lainnya 3729 18.41
3 2100 Peny. Pada sistem otot dan
jaringan pengikat
1.467 3.93
4 2002 Penyakit Kulit Alergi 1.320 6.51
5 0102 Diare (termasuk kolera) 1238 6.11
6 1502 Penyakit Pulpa dan Jaringan
Periapikal
1087 5.36
7 1301 Tonsilittis 903 4.46
8 1200 Penyakit Darah Tinggi 767 3.78
9 2001 Penyakit Kulit Infeksi 652 3.22
10 1303 Penyakit lain pada saluran
pernafasanatas
479 2.36
JUMLAH 20.246
1. Penyelesaian masalah infeksi sistemik
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Tindakan dan Tetapkan organ sistem tubuh yang terkena Faktor penentu dan
xi
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
12/30
pengobatan infeksi; kelenjar, sistem hematopoitik,
humoral tubuh
usia jenis kelamin
Tetapkan penyebab infeksi (semua golongan
umur)
Penyebab jenis
mikrobiota, parasit,
virus, cacing, sumber
penyebab manusia
(anak-anak DPT,
polio, campak,
gondongan, cacar air)
Keadaan keseimbangan elektrolit
Keseimbangan suhu
Host : keadaan umum,
tanda vital, status gizi,
derajat, malignansi,
penyakit
keseimbangan fungsi
organ terpadu
Malignansi penyakit dengan infeksi luka Lingkungan : hospes
perantara, sumber
penularan manusia
Rujukan Atasi keluhan dan berikan simptomatik
cegah keadaan untuk menjadi lebih buruk
yaitu tindakan :
untuk menurunkan suhu
menyeimbangkan cairan, elektrolit tubuh
nutrisi tubuh
oksigenasi, pernapasan
Untuk menurunkan
suhu tidak dibenarkan
menggunakan
kompres es, kipas
angin
xii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
13/30
Pemulihan Tindakan terhadap penyebab
Penyebab yang tidak jelas atasi secarasimptomatik dan perbaiki keadaan umum
Kasus infeksi yang
telah meruskkan
organ (misalnya kasus
TBC, PPOK, perlurehabilitasi untuk
mengoptimalkan
fungsi paru)
Bila keadaan tidak dapat diatasi, perlu
pemeriksaan lanjut dan tindakan pelayanan
perawatan ataupun pelayanan lanjutan
Pasca stroke dengan
kecacatan dapat
menimbulkan trauma
psikis yang
memerlukan
rehabilitasi sosial baik
pengguna jasa
maupun keluarganya
Rehabilitasi fisik, mental dan sosial
tergantung pada dampak penyakit, kronisnya
penyakit, komplikasi penyakit kecacatan
yang ada
Demikian pula infeksi
kusta komunitas harus
dapat menerimanya
tanpa keraguan untuk
menjadi sumber
penularan
2. Gangguan Sistem Pernapasan
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Penilaian Berdasarkan keluhansubjektif; dispnoe, Pernafasan atas (THT)
xiii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
14/30
penapisan intensias, rasa tersumbat, rasa tercekik,
hubungan dengan pekerjaan, rasa berat
pada dada (bedakan rasa nyeri dengan),
PPOK, batuk, hemaptoe, suara serak akut,berulang
Tentukan penyakit dasar
Tanda vital angka respirasi, pergerakan
dada
Inspeksi saluran nafas atas/bawah/dada
Pernafasan
bawah/paru
Penyakit jantung
Penyakit Hematogen
(asidosis, anoksia)
Neurogenik,
psikogenik
Korpus alinum(sumbatan jalan nafas)
Pemeriksaan
semua gol umur
Infeksi sel nafas spesifik TBC, sistem
DOTS (Direcly Observed Treatment
Shortcourse)
Non infeksi
Masalah kegawatan nafas
Umum; infeksi
saluran nafas akut,
kronik yang non
spesifik; rinitis,
faringitis,
tonsilofaringitis,
bronkhitis,
bronkopneumonia,
pleurotiskhiolitis
Tumor paru, tumor
THT, asma bronkhial,
pneumokoniosis
(kedaruratan medik)
Tindakan dan
pengobatan
Berikan medikamentosa sesuai dengan
hasil pemeriksaan, atasi penyebab,
berikan obat pelega pernapasan, obat
Ditujukan untuk
pengguna jasa
pelayanan kesehatan
xiv
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
15/30
simptomatik untuk mengurangi
penderitaan.
(PJPK)
Konseling mengenai penggunaan obat,
cara pencegahan penularan/memberatnya
penyakit, perjalanan penyakit dan cara
mengatasinya, nutrisi dan pola hidup
untuk mempercepat penyembuhan
PJPK dan keluarganya
Terapi paliatif, untuk fisik maupun psikis
Rujukan Bila fungsi paru memburuk
Penyakit menjadi kronis
Berhubungan dengan penyakit lain yang
berat
Malignansi
Bila perlu peralatan diagnostik canggih
dan tindakan invasif
Pada kasus terminal,mengurangi
penderitaan perlu
dukungan keluarga.
Perkesmas
Tindakan dan
pengobatan
Perawatan kasus terminal dirumah
Kasus kronik dengan pengobatan intensif
Dokter bersama
Perkesmas
Menerima
rujukan kembali
Kasus dispnoe yang dapat segera diatasi
Tindakan
penyelematan
kehidupan
Pengobatan suplemen
Latihan pernapasan
Mengembalikan
fungsi: pernapasan,
paru, organ
pernapasan dalam dan
xv
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
16/30
luar
Pemulihan Terapi psikis/ventilasi Mengembalikan
fungsi sosial
3. Gangguan Sistem Pencernaan dan Organ pendukungnya
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Penilaian pada
berbagai usia
gangguan pada gigi dan mulut
keluhan pada abdomen atas : muntah,
dispepsia abdomen; kolik, nyeri abdomen
berdasarkan keluhan : tentukan penyebb,
dapat terjadi semua golongan umur yaitu
gastritis, diare non spesifik, pankreatitis
non spesifik; sigelosis, eltor, demam
tifoid, salmonelosis, infestasi cacing
penyakit hepatobilier : hepatitis A, B, C,
D dan E, fatty liver, sirrhosis hepatis,
kolelitiasis
Keracunan makanan; bakteri, bahan
kimia, intoksikasi obat
Intoleransi dalam metabolisme makanan :
terhadap gula, laktosa, lemak
Obstipasi dan konstipasi
Bila tidak diawasi
dapat terjadi
dehidrasi, perdarahan
lambung, hipokalemi,
hiponatremi alkalosis
xvi
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
17/30
Inkotinensia alvi
Tindakan dan
pengobatan
Terapi medikamentosa terhadap kausa
dan simptomatik
Diare dan alat pencernaan; terapi diet
yang sesuai, terapi cairan
Edukasi PJPK dan keluarga
Medikamentosa yang
rasional
(informatorium obat
generik)
Terapi cairan : oralit,
infus
Konseling
Kebutuhan makanan
dan cairan
Kebersihan
Pantangan
Pemulihan Penyesuaian untuk menu yang harus
ditaati, lunak, jumlah cairan, tidak pedas
Keluarga diminta
mementau pola makan
yang dianjurkan
4. Gangguan Sistem Kardiovaskuler
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Deteksi dini Penyakit jantung bawaan pada bayi,
semua goongan umur
Penyakit degeneratif : penyakit jantung
koroner, hipertensi
Penyakit infeksi adalah penyakit jantung
Sianosis adalah
tindakan untuk segera
dirujuk
xvii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
18/30
rheumaendokarditis
Gagal jantung
Tindakan dan
pengobatan
Memberikan medikamentosa, dietitik
sesuai dengan diagnosa jantung, vaskular
ataupun psikosomatik
Konseling pada PJPK dan keluarganya
untuk dapat memperbaiki sistem pompa
jantung dan aliran pembuluh darah dan
menyelesaikan masalah psikis ataupun
masalah nutrisi, perilaku dan kebiasaan
yang ada
Memberikan edukasi pada pasien dan
keluarganya untuk meningkatkan pola
hidup dan menciptakan suasana keluarga
yang partisipatif dalam menyelesaikan
masalah PJPK
Dokter, perawat,
keluarga
Puskesmas, dokter
Rujukan Untuk kasus sistem kardiovaskuler yang
menimbulkan keadaan yang tidak dapat
diatasi, hipertensi yang tidak dapat
dikendalikan
Menerima rujukan dari perawat tertier dan
pelayanan sekunder untuk dilakukan,
pemantauan keluhan, tanda-tanda vital
dan sosialisasi PJPK dalam perawatan
rawat jalan
Melakukan perawatan di rumah sesuai
Perawat, instruktur
senam, URM
xviii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
19/30
dengan kemampuan fisik PJPK
Pemulihan Menyelenggarakan latihan jantung sehat
agar tidak berkembangnya penyakit
sistem kardiovaskuler juga untuk menjaga
kebugaran fisik.
Pemulihan sosial bagi PJPK, yang telah
mengalami gangguan fungsi sosial akibat
penyakit kardiovaskuler yang dialaminya
5. Gangguan Endokrin dan Metabolisme
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Deteksi dini Diabetes melitus atau tanpa komplikasi
Gangguan tiroid : hipertiroid, hipotiroid,
struma nodosa, struma difus
Dokter bersama tim;
perawat gizi,
instruktur senam
Tindakan dan
pengobatan
Penatalaksanaan diabetes melitus dengan
mengontrol kadar gula darah dan
mengatur diet serta aktivitas serta
medikamentosa
Penatalaksanaan kasus gangguan tiroid,
dengan menegakkan kasus yang tepat dan
benar, pengobatan spesifik serta diet yang
tepat sesuai dengan keadaan
Pemulihan Rehabilitasi penderita DM, terutama yang
telah mengalami komplikasi agar
Kelompok senam
xix
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
20/30
melakukan kegiatan keseharian secara
produktif sesuai dengan usia dan
kemampuannya
diabetes
Rehabilitasi fisik, mental dan sosial
penderita gangguan tiroid terutama yang
pernah mengalami gangguan psikis akibat
penyakitnya
Pemantauan oleh
Perkesmas bersama
keluarga
6. Gangguan Mental dan Perilaku
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Deteksi dini Gangguan mental emosional pada anak
usia sekolah, dan usia dewasa
Gangguan belajar pada anak usia sekolah
UKS
Tindakan danpengobatan
Penatalaksanaan medikamentosa, suportif,obat psikotropik, konseling keluarga,
sesuai dengan kasus
Dokter Puskesmasdan keluarga
Rujukan intra
puskesmas
Untuk kasus yang kronik dan penggunaan
psikotropik
Bila puskesmas
mempunyai konsultan
Kesehatan Jiwa
Rujukan untuk
perawatan
Kirimkan ke RS bila membahayakan
keluarga dan sekitarnya
Pemulihan Rehabilitasi medik dan sosial untuk
mengembalikan fungsi sosial pasien pada
Puskesmas dan
keluarga
xx
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
21/30
komunitasnya dan beraktifitas optimal
sesuai dengan usia dan kemampuannya
7. Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorok
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Deteksi dini Gangguan telinga luar akibat trauma,
infeksi telinga tengah (otitis media),
terutama pada anak usia balita,
prasekolah, sekolah dan penyebab
ketulian saat ataupun kedua telinga
UKS, kesehatan
keluarga
Tindakan dan
pengobatan
Medikamentosa dan edukasi mencegah
kambuhnya peradangan THT, khususnya
telinga agar tidak menjadi kronik dan
infeksi ke otak
Pelayanan pengobatan
rasional
Rujukan intra
puskesmas
Trauma akibat kerja
Untuk perawatan infeksi kronik dan
tindakan
Spesialis THT
Puskesmas (bila ada)
Rujukan untuk
mendapat
perawatan dan
tindakan invasif
Pelayanan hearing Aids
Operasi Mastedoiktomi, endoskopi,
tonsilektomi
RS/Pelayanan khusus
untuk bantu dengar
tonsilektomi pasca
operasi, pelayanan
dapat dilakukan di
Puskesmas
Pemulihan Terapi wicara dapat dibantu oleh keluarga Pemantauan oleh
xxi
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
22/30
perkesmas
8. Gangguan Mata dan Penglihatan
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Deteksi dini,
keluhan;
penglihatan
kurang,
matamerah,
terasa gatal,
kotor, terasa
sakit, mata ada
bercak putih,
sakit kepala
Gangguan refreaksi terutama pada anak
usia sekolah
Katarak pada usia lanjut
Masalah-masalah infeksi mata; bakteri
konjungtivitis, pseudomonas,
streptococcus, virus : trakhom, herpes
Alergi dan iritasi
Defisiensi Vit. A. Xeroftalmia
Trauma mata; erosi superfisial (tes
fluoresin positif) buta warna
UKS
Tindakan dan
pengobatan
Kapsul vit A. 200.000, IU pada defisiensi
Katarak; persiapan operasi dilakukan oleh
dokter Puskesma, pasca operasi dilakukan
oleh dokter Puskesmas
Resep kaca mata
Konseling keluarga untuk proteksi
kerusakan mata dan buta warna serta
penyakit keturunan
Optisian/dokter
puskesmas
xxii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
23/30
Rujuk untuk
tindakan
Penurunan refraksi berat dan kebutaan
Glaukoma
Strabismus pada anak balita dan prasekolah
Kekeruhan kornea
Penglihatan berkurang perlahan-lahan
Ulkus kornea, laserasi/perforasi mata,
laserasi palpebra, entropion, trauma bakar
Mata merah dengan penurunan visus
Memantau penggunaan kaca mata pada
gangguan refraksi
Bila puskesmas tak
ada dokter mata maka
pelayanan spesialis
dirujuk ke fasilitaspelayanan yang
lengkap
Pemulihan Rehabilitas sosial penderita dengan
gangguan mata yang tidak dapat
dikoreksi, agar dapat melakukan kegiatan
sehari-hari sesuai dengan kemampuan dan
kondisinya
Dokter puskesmas/
optisian
Perkesmas dankeluarga
\
9. Gangguan Kulit dan Kelamin
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
Deteksi dini,
pastikan bahwa
Infeksi non spesifik yang mengenai
semua golongan umur, pioderma,
Umum bakterial
xxiii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
24/30
tidak ada
penyakit lain
(neoplasma,
DM)
impetigo, folikulitis, furunkel, karbunkel,
erisipelas, selulitis, eritrasma
penyebabnya
Steptococous.
Staphylococous
Penyinfeksi spesifik disebabkan
Virus : varisla, campak, herpes simpleks,
herpes zoster, rubella
Menahun ; Lepra ( Morbus Hansen), TBC
kulit, framtbusia
Jamur, dermatofitosis (tinea kapitis, tinea
korporis, tinea pedis, tinea kruris), tinea
ersikolor, kandidiasis, dermatomikosis
profunda
Parasit : skabies, pedunkulosis kapitis,
pedunkulosis korporis, cutancus larva
migrans
Obat topikal kulit :
Prinsip pengobatan
basah dengan kompres
basah
Kering dengan
kering
Obat disesuaikan
kuman/biota penyebab
Alergi : urtikaria, erupsi alergi obat
Keturunan ; prurigo hebra (anak-anak)
Dermatitis kontak : sabun, zat kimia
Psikis; neurodennatitis
Kelainan kulit dengan penyakit sistemik
(DM)
xxiv
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
25/30
Penyakit kulit akibat defisiensi
PHS Uritritis Non spesifik, Gonore; Herpes
Simpleks, Trikhomoniasis, Vaginosis
bakterial, AIDS, Ulkus Mole, Granuloma
Inguinela, Lymfogranuloma Venereum
Tindakan dan
pengobatan
Tindakan yang tepat dengan pemeriksaan
laboratorium; (kerokan kulit, Gonorhea,
dapat dilakukan di Puskesmas)
- Budaya bersih dapat
dipantau di rumah
(Puskemas)
Pengobatan antibiotika, anti fungsi dapatoral topikal
Konseling kebersihan dan perawatan diri
dan menghindari kontak dengan
penyebab.
Rujuk Infeksi menjadi sistemik tak dapat
diselesaikan pada tingkat primer, gangren
Pemulihan Rehabilitas fisik dan mental pada
penderita dengan kecacatan fisik akibat
cedera, kosmetik / operasi plastik
10. Gangguan Muskuloskeletal dan Persarafan
Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan
xxv
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
26/30
Deteksi dini Masalah persendian dan tulang seperti
osteroartiritis, gout dan penyakit sendi
lain
Keluhan
muskuloskeletal
selalu disertai rasa
sakit denganintensitas yang
tergantung pada
persyarafannya
Gangguan tulang belakang ; hernia
nukleus pulposus
Gangguan otot dan jaringan lunak akibat
trauma, terutama akibat cedera olahraga
Sekuele pasca stroke yang ringan
Kejang yang lama (febris pada anak)
dapat menimbulkan anoksia otak :
tergantung daerahnya, dapat
menyebabkan temaparese, hemiparese
berat dan ringan tergantung tindakan
kedaruratan yang dilaksanakan
Kelelahan yang kronik (chronic fatigue
syndrome) psikogen, farmakologik,
endokrin metabolik, anemia, infeksi,
rheumatoid, gangguan tidur)
Kelelahan kronik,
biasa usia 20-40
tahun dengan keluhan
organik
Diagnostik;
kelainan
persyarafan/tulang
Tes neurologik dan EEG
Pemotretan tulang/tengkorak;
mikrosefali
xxvi
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
27/30
Otot dan kekuatan, EMG
CT Scan
Tindakan dan
pengobatan
Memberikan medikamentosa untuk
mengurangi rasa sakit, peradangan yang
timbul
Edukasi untuk melakukan gerakan yang
sesuai untuk tidak menambah sakit dan
menambah trauma
Penyakit dasar (hipertensi, jantung,
DM); obati dengan tepat
Kasus Gout, rheumatik banyak dikaitkan
dengan makanan, karena itu edukasi
untuk makanan yang boleh dimakan dan
dipantang, terasa amat sakit
Konseling bayi dan anak-anak
diperlukan pembentukan vitamin D
dengan bantuan sinar matahari
Pada kasus retardasi
mental (RM) untuk
mencari kelainan
organik otak
Diatensi dan latihan
otot dengan beban
dan peralatan
sederhana dapat
dilakukan di
Puskesmas dengan
perawat terlatih
Rujuk bagian
bedah Tulang
untuk trauma berat
Tirah baring untuk kasus; reposisi
tulang, trauma tulang perawatan lokal;
otot, jaringan lunak (memar), luka
terbuka
Untuk mencari lokasi, ketepatan
tindakan dirujuk
Untuk perawatan tirah baring, pelatihan
ototPengobatan epilepsi
xxvii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
28/30
Epilepsi untuk ketepatan diagnostik
Trauma kepala
Rujuk ke Spesialis
syaraf
Pasca stroke dengan parese berat
Pemulihan rehabilitasi fisik; pelatihan otot pasca
tindakan/trauma
rehabilitasi mental untuk trauma yang
dialami
rehabilitasi sosial untuk dapat kembali
mengerjakan pekerjaan seperti semula
secara bertahap
Pemulihan otot jantung dilakukan
dengan senam yang bertahap
Pemulihan otot pencernaan dilakukan
dengan bentuk diet yang cair/lunak dan
tidak merangsang
Pemulihan tulang dengan gips/bidai
Pemulihan sayatan pada otot dilakukan
dengan kompres/obat topika pasca
jahitan dan ditutup dengan kasa
Dapat dilakukan di
Puskesmas atas
supervisi spesialis
syaraf
URM (Unit
Rehabilitas Medik)
Perkesmas, keluarga
xxviii
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
29/30
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
. Pelayanan ditujukan terhadap pengguna pelayanan medik yang memerlukan tindakan
segera yang kemungkinan dibawa oleh; tim ambulans, keluarga, petugas di tempat kerja, orang
yang di sekitar korban, petugas keamanan di sekitar korban, disebabkan penyakit yang lanjut
ataupun kecelakaan (di rumah, tempat kerja, jalan) tanpa memandang umur
Dalam menjalankan fungsinya dokter dan tim pelayanan kesehatan pada kegiatannya
untuk penyelesaian masalah kecelakaan dan kedaruratan medik adalah berupa penerapan
kemampuan untuk mengatasi masalah sistem organ biologik tubuh dan mental psikologikal dari
semua golongan umur yang bersifat segera.
Pada pelayanan kedaruratan medik kasus berat di Puskesmas untuk tindakan lanjut
dilakukan pada unit pelayanan lengkap, namun untuk resusitasi jantung paru otak pasang infus
terdahulu, lapangkan jalan nafas dan sistem pengangkutan amat membantu.
SARAN
xxix
-
7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA
30/30
Semua tenaga kesehatan harus selalu berupaya memberikan upaya pelaksanaan
pengobatan yang sebaik-baiknya terutama di Puskesmas. Hal ini terkait dengan peranan
puskesmas sebagai lini terdepan dalam upaya mewujudkan suatu masyarakat yang sehat.Oleh
karena itu setiap pihak yang terkait ,harus terus berupaya memberikan pelayanan medis yang
sebaik-baiknya sesuai dengan Standarad Pelayanan Medis yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tambunan, Taralan , Daldiono, Sungkar Saleha,dkk.Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas 2007.Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2007.Hal.1-3.
2. Soegianto,Benny. Kebijakan Dasar Puskesmas.Jakarta. . 2007
3. Puskesmas Kec. Mampang. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan mampang
2011.Jakarta.
top related