unsur-unsur kalimat

Post on 21-May-2015

4.396 Views

Category:

Education

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

by Mutia Rata Palamba' XII IPA 3

TRANSCRIPT

KALIMAT

Oleh : Mutia Rata Palamba

Kelas : XII IPA 3

Kalimat adalah satuan bahasa yang terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.

Kalimat umumnya berupa kelompok kata. Namun demikian, tidak setiap kelompok kata disebut kalimat. Kalimat tidak sedikit pula yang hanya terdiri atas satu kata

Perhatikan contoh berikut:1. Pergi?2. Ayah pergi.3. Ayah saya4. Ayah saya sedang pergi ke Bandung.5. Ketika kerusuhan itu terjadi, ayah saya

sedang pergi ke Bandung.

Contoh (1) merupakan contoh kalimat yang dibentuk oleh satu kata. Kalimat-kalimat semacam ini sering dijumpai dalam percakapan santai atau dalam situasi pergaulan yang tidak resmi.

Kalimat yang digunakan dalam percakapan santai umumnya pendek-pendek.

Contoh lainnya :

6. Halo.....7. Santo, sini!8. Assalamualaikum!9. Apa kabar?10. Lari!

Contoh (2), (4), dan (5) merupakan kalimat-kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih. Seperti halnya contoh (1), bila disampaikan dalam ragam bahasa lisan, contoh-contoh tersebut ditandai oleh intonasi naik turun dan jeda. Dalam ragam tulisan, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda titik (.), tanda tanya (?) atau tanda seru(!).

Sementara itu, contoh (3) bukanlah kalimat. Hal ini karena satuan bahasa tersebut tidak mengungkapkan pikiran yang utuh. Tidak diperoleh informasi lengkap dari contoh tersebut. Satuan bahasa semacam itu tidak memerlukan intonasi dan jeda dalam ragam bahasa lisan ataupun tanda baca pada ragam tulisan. Satuan bahasa ayah saya merupakan kelompok kata yang disebut frase. Contoh frase lainnya : sedang pergi, ke Bandung.

Telah disebutkan di atas bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang dibentuk oleh kata-kata. Kata-kata tersebut ada yang berupa satuan kata dan adapula yang berupa kelompok kata. Yang dimaksud kelompok kata, mungkin berupa frase ataupun klausa. Dalam ragam bahasa lisan, di samping terdiri atas kata-kata, kalimat dibentuk pula oleh intonasi, jeda, nada, dan tempo.

Sebagai contoh kalimat yang dibentuk oleh satuan-satuan kata, perhatikanlah kalimat (1) dan (2) di atas!

 Pergi : dibentuk oleh satu satuan kata Ayah + pergi : dibentuk oleh dua satuan

kata

Contoh – contoh lainnya :

Kami membaca buku.Besok ibu memasak rendang.Terjadi kecelakaan kemarin.Ayahnya guru.Rumahnya dijual. Uraian selengkapnya mengenai kata dapat

dilihat dalam bahasan tentang Tata Pembantukan Kata.

Frase adalah kelompok kata yang tidak melebihi batas fungsi. Pengertian ini digunakan untuk membedakan frase dengan kalimat. Walaupun merupakan kelompok kata, frase tidak mengandung fungsi subjek, predikat, ataupun fungsi-fungsi lainnya.

Ayah pergi S PBaju itu baru S PCeritanya menarik S PTerlambat datangnya P S Ibu pergi ke kantor S P K

Kepergian ayah  Baju baru  Cerita yang menarik  Kedatangan yang

terlambat  Ke kantor

Frase

Frase dapat pula didefinisikan sebagai kelompok kata yang unsur-unsurnya masih mempertahankan makna aslinya. Pengertian ini digunakan untuk membedakan frase dengan kata majemuk. Unsur-unsur pembentuk frase tidak membentuk makna baru sebagaimana halnya kata majemuk.

Panjang tanganBesar kepalaBunga desaAnak emas

Tangan panjangKepala besarBunga mawarAnak paman

Frase

Berdasarkan definisi di atas, dapat dirumuskan bahwa frase memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

dibentuk oleh dua kata atau lebihtidak mengandung unsur subjek dan predikat,

sertaunsur-unsurnya masih mempertahankan

makna aslinya.

Klausa sebagaimana frase, merupakan kelompok kata. Akan tetapi, sebuah klusa merupakan kelompok kata yang terdiri atas subjek dan predikat, sedangkan frase tidak . Klausa berbeda pula dengan kalimat, kalusa tidak mengandung unsur intonasi. Klausa kedudukannya merupakan bagian dari suatu kalimat.

1. Hari ini akan hujan.2. Besok pagi kakak

akan pergi ke Bandung dan ayah pergi ke Jakarta.

3. Ketika pertandingan itu berlangsung mereka pergi ke luar lapangan.

Hari ini akan hujan

a. Kakak akan pergi ke Bandung

b. Ayah pergi ke Jakarta

a. Pertandingan itu berlangsung

b. Mereka pergi ke luar lapangan.

Klausa

A. IntonasiB. JedaC. NadaD. Tempo Kalimat

Intonasi adalah naik-turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.

Contoh:Pergi. (memberi kabar)Pergi? (bertanya)Pergi! (memerintah)

Intonasi pada kalimat berita, mendatar pada akhir kalimat, sedangkan pada kalimat tanya lebih menaik. Sementara itu, pada kalimat perintah, baik itu pada awal maupun akhir kalimat, intonasinya menaik (tinggi). 

Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke dalam tiga jenis, yakni jeda pendek, jeda sedang, dan jeda panjang. Jeda pendek terdapat di antara dua kata, jeda sedang terdapat hubungan antara dua klausa, dan jeda panjang pada pergantian kalimat.

Jeda berfungsi untuk menandai batas-batas satuan kalimat. Perhatikan contoh berikut:

Menurut cerita/adik Ibu Yani itu guru yang pandai. (Yang pandai adiknya Ibu Yani)Menurut cerita adik/Ibu Yani itu guru yang pandai. (Yang pandai Ibu Yani)Menurut cerita adik ibu/Yani itu guru yang pandai. (Yang pandai Yani)Menurut cerita adik Ibu Yani/itu guru pandai. (Yang pandai seseorang)Seperti yang tampak pada contoh-contoh di atas,

bahwa jeda juga berfungsi untuk membedakan makna kalimat.

Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Dalam hal ini, nada berfungsi untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu. Tinggi-rendahnya nada dapat membedakan bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat lainnya yang tidak penting.

Perhatikan contoh berikut!Ahmad mengirim surat kemarin. (bukan Yanto)Ahmad mengirim surat kemarin. (bukan menulis)Ahmad mengirim surat kemarin. (bukan buku)Ahmad mengirim surat kemarin. (bukan besok)

Tempo ialah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian kalimat. Fungsinya hampir sama

dengan nada, yakni untuk mementingkan suatu bagian kalimat.

Contoh:Nama saya A-d-a-mKata Adam diucapkan lebih lambat dengan

maksud untuk menimbulkan efek kejelasan bagi pendengarnya

top related