undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang larangan persaingan usha tidak sehat
Post on 06-Jan-2016
228 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 1/24
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 1999
TENTANG
LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN
USAHA TIDAK SEHAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a bahwa pembangunan bidang ekonomi harus diarahkan kepada terwujudnya kesejahteraan
rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
b bahwa demokrasi dalam bidang ekonomi menghendaki adanya kesempatan yang sama
bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi di dalam proses produksi dan pemasaran
barang dan atau jasa dalam iklim usaha yang sehat e!ekti! dan e!isien sehingga dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi dan bekerjanya ekonomi pasar yang wajar;
c bahwa setiap orang yang berusaha di "ndonesia harus berada dalam situasi persaingan
yang sehat dan wajar sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi
pada pelaku usaha tertentu dengan tidak terlepas dari kesepakatan yang telah
dilaksanakan oleh negara #epublik "ndonesia terhadap perjanjian-perjanjian internasional;
d bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam huru! a huru! b dan huru! c
atas usul inisiati! Dewan Perwakilan #akyat perlu disusun Undang-Undang $entang
%arangan Praktek &onopoli dan Persaingan Usaha $idak 'ehat;
Menginga!
1 Pasal 5 (yat )1* Pasal +1 (yat )1* Pasal +, (yat )+* dan Pasal Undang-Undang Dasar 1945;
Dengan persetujuan
D./(0 P.#/("%(0 #(2($ #.PU3%" "0D0.'"(
&.&U$U'(0
&enetapkan
U0D(06-U0D(06 $.0$(06 %(#(06(0 P#($. &0P%" D(0 P.#'("06(0 U'(7(
$"D( '.7($8
3(3 "
.$.0$U(0 U&U&
13(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 2/24
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan
18 &onopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas
penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha8
+8 Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa
tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan
kepentingan umum8
8 Pemusatan kekuatan ekonomi adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar
bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan harga barang
dan atau jasa8
48 Posisi dominan adalah keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang
berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai atau
pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam
kaitan dengan kemampuan keuangan kemampuan akses pada pasokan atau penjualan
serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu8
58 Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk
badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara #epublik "ndonesia baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang
ekonomi8
=8 Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan
kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara
tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha8
,8 Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri
terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apa pun baik tertulis maupun
tidak tertulis8
8 Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh
pelaku usaha dengan pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai pasar
bersangkutan bagi kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol8
98 Pasar adalah lembaga ekonomi di mana para pembeli dan penjual baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang dan atau jasa8
1:8 Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah
pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis
atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut8
118 'truktur pasar adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang
memiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar antara lain
23(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 3/24
jumlah penjual dan pembeli hambatan masuk dan keluar pasar keragaman produk sistem
distribusi dan penguasaan pangsa pasar8
1+8 Perilaku pasar adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam kapasitasnya
sebagai pemasok atau pembeli barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan
antara lain pencapaian laba pertumbuhan aset target penjualan dan metode persaingan
yang digunakan8
18 Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasai
oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu8
148 7arga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi barang dan atau jasa sesuai
kesepakatan antara para pihak di pasar bersangkutan8
158 onsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untukkepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain8
1=8 3arang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud baik bergerak maupun
tidak bergerak yang dapat diperdagangkan dipakai dipergunakan atau diman!aatkan oleh
konsumen atau pelaku usaha8
3(3 ""
('(' D(0 $U>U(0
Pasal +
Pelaku usaha di "ndonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi
ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan
kepentingan umum8
Pasal
$ujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk
a menjaga kepentingan umum dan meningkatkan e!isiensi ekonomi nasional sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;
b mewujudkan iklim usaha yang kondusi! melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha
besar pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil;
c mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh
pelaku usaha; dan
d terciptanya e!ekti?itas dan e!isiensi dalam kegiatan usaha8
3(3 """
P.#>(0>"(0 2(06 D"%(#(06
33(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 4/24
3agian Pertama
ligopoli
Pasal 4
)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara
bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat8)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan
produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud ayat )1*
apabila + )dua* atau )tiga* pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih
dari ,5@ )tujuh puluh lima persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1 Bukup jelasPasal + Bukup jelasPasal Bukup jelasPasal 4 Bukup jelas
3agian edua
Penetapan 7arga
Pasal 5
)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk
menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen
atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama8)+* etentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* tidak berlaku bagi
a8 suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan; atau
b8 suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku8
Pasal =
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang mengakibatkan pembeli yang satu harus
membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untuk
barang dan atau jasa yang sama8
Pasal ,
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan
harga di bawah harga pasar yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8
Pasal
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan
bahwa penerima barang dan atau jasa tidak akan menjual atau memasok kembali barang dan
43(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 5/24
atau jasa yang diterimanya dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah
diperjanjikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8
3agian etiga
Pembagian /ilayah
Pasal 9
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan
untuk membagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5 Bukup jelasPasal = Bukup jelasPasal , Bukup jelasPasal Bukup jelasPasal 9Perjanjian dapat bersi!at ?ertikal atau horiContal8 Perjanjian ini dilarang karena pelaku usaha meniadakan atau mengurangipersaingan dengan cara membagi wilayah pasar atau alokasi pasar8 /ilayah pemasaran dapat berarti wilayah negara#epublik "ndonesia atau bagian wilayah negara #epublik "ndonesia misalnya kabupaten pro?insi atau wilayah regionallainnya8 &embagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar berarti membagi wilayah untuk memperoleh atau memasokbarang jasa atau barang dan jasa menetapkan dari siapa saja dapat memperoleh atau memasok barang jasa ataubarang dan jasa8
3agian eempat
Pemboikotan
Pasal 1:
)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang dapat
menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama baik untuk tujuan pasar
dalam negeri maupun pasar luar negeri8)+* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk
menolak menjual setiap barang dan atau jasa dari pelaku usaha lain sehingga perbuatan
tersebut
a8 merugikan atau dapat diduga akan merugikan pelaku usaha lain; atau
b8 membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang dan atau jasa
dari pasar bersangkutan8
3agian elima
artel
Pasal 11
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bermaksud
untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan
atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat8
53(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 6/24
3agian eenam
$rust
Pasal 1+
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja
sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar dengan tetap
menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan
anggotanya yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan
atau jasa sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1: Bukup jelasPasal 11 Bukup jelasPasal 1+ Bukup jelas
3agian etujuh
ligopsoni
Pasal 1
)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk
secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan agar dapat
mengendalikan harga atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8
)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama menguasai pembelian
atau penerimaan pasokan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* apabila + )dua* atau
)tiga* pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari ,5@ )tujuh puluh lima
persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8
3agian edelapan
"ntegrasi ertikal
Pasal 14
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk
menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau
jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahan atau proses
lanjutan baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung yang dapat mengakibatkan
terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat8
63(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 7/24
3agian esembilan
Perjanjian $ertutup
Pasal 15
)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat
persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau
tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada
tempat tertentu8)+* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain yang memuat persyaratan
bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus bersedia membeli barang
dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1 Bukup jelasPasal 142ang dimaksud dengan menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi atau yang laCimdisebut integrasi ?ertikal adalah penguasaan serangkaian proses produksi atas barang tertentu mulai dari hulu sampai hilir atau proses yang berlanjut atas suatu layanan jasa tertentu oleh pelaku usaha tertentu8 Praktek integrasi ?ertikal meskipundapat menghasilkan barang dan jasa dengan harga murah tetapi dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat yangmerusak sendi-sendi perekonomian masyarakat8 Praktek seperti ini dilarang sepanjang menimbulkan persaingan usahatidak sehat dan atau merugikan masyarakat8
)* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu
atas barang dan atau jasa yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima
barang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok
harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok; atau
tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang
menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok8
3agian esepuluh
Perjanjian Dengan Pihak %uar 0egeri
Pasal 1=
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luar negeri yang memuat
ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat8
3(3 ".6"($(0 2(06 D"%(#(06
3agian Pertama
&onopoli
Pasal 1,
73(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 8/24
)1* Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang
dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat8)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* apabila
a8 barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau
b8 mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha
barang dan atau jasa yang sama; atau
c8 satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 5:@ )lima
puluh persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 15
(yat )1*2ang termasuk dalam pengertian memasok adalah menyediakan pasokan baik barang maupun jasa dalam kegiatan jualbeli sewa menyewa sewa beli dan sewa guna usaha ) leasing *8
(yat )+* Bukup jelas (yat )*7uru! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelasPasal 1= Bukup jelasPasal 1,
(yat )1* Bukup jelas (yat )+*7uru! a Bukup jelas7uru! b2ang dimaksud dengan pelaku usaha lain adalah pelaku usaha yang mempunyai kemampuan bersaing yang signi!ikan
dalam pasar bersangkutan87uru! c Bukup jelas
3agian edua
&onopsoni
Pasal 1
)1* Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* apabila satu pelaku usaha atau satu
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 5:@ )lima puluh persen* pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu8
3agian etiga
Penguasaan Pasar
Pasal 19
Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan baik sendiri maupun bersama
pelaku usaha lain yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat berupa
a menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang
sama pada pasar bersangkutan;
83(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 9/24
b atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8
Pasal +1
Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya
lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8
3agian eempatPersekongkolan
Pasal ++
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1 Bukup jelasPasal 197uru! a&enolak atau menghalangi pelaku usaha tertentu tidak boleh dilakukan dengan cara yang tidak wajar atau dengan alasannon- ekonomi misalnya karena perbedaan suku ras status sosial dan lain-lain87uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelasPasal +: Bukup jelasPasal +1Kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya adalah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memperoleh biaya !aktor-!aktor produksi yang lebih rendah dari seharusnya8Pasal ++$ender adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan untuk mengadakan barang-barang atauuntuk menyediakan jasa8
Pasal +
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan in!ormasi kegiatan
usaha pesaingnya yang diklasi!ikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8
Pasal +4
Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau
jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah
kualitas maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan8
3(3
P'"'" D&"0(0
3agian Pertama
Umum
Pasal +5
)1* Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk
93(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 10/24
a8 menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau
menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing baik dari
segi harga maupun kualitas; atau
b8 membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau
c8 menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki
pasar bersangkutan8
)+* Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud ayat )1* apabila
a8 satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 5:@ )lima puluh
persen* atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau
b8 dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai ,5@ )tujuh puluh
lima persen* atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8
3agian edua
>abatan #angkap
Pasal +=
'eseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan pada
waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain
apabila perusahaanEperusahaan tersebut
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal + Bukup jelasPasal +4 Bukup jelasPasal +5 Bukup jelas
a berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau
b memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau
c secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8
3agian etiga
Pemilikan 'aham
Pasal +,
Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yangmelakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama ataumendirikan beberapa perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar
bersangkutan yang sama apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan
a satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 5:@ )lima puluh
persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu;
b dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari ,5@ )tujuh
puluh lima persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8
103(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 11/24
3agian eempatPenggabungan Peleburan dan Pengambilalihan
Pasal +
)1* Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8)+* Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan
tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak
sehat8)* etentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang
sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham
perusahaan sebagaimana dimaksud ayat dalam )+* pasal ini diatur dalam Peraturan
Pemerintah8
Pasal +9
)1* Penggabungan atau peleburan badan usaha atau pengambilalihan saham sebagaimana
dimaksud dalam Pasal + yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi
jumlah tertentu wajib diberitahukan kepada omisi selambat-lambatnya : )tiga puluh* hari
sejak tanggal penggabungan peleburan atau pengambilalihan tersebut8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal +=7uru! a Bukup jelas7uru! b
Perusahaan-perusahaan memiliki keterkaitan yang erat apabila perusahaan-perusahaan tersebut saling mendukung atauberhubungan langsung dalam proses produksi pemasaran atau produksi dan pemasaran87uru! c Bukup jelasPasal +, Bukup jelasPasal +
(yat )1*3adan usaha adalah perusahaan atau bentuk usaha baik yang berbentuk badan hukum )misalnya perseroan terbatas*maupun bukan badan hukum yang menjalankan suatu jenis usaha yang bersi!at tetap dan terus menerus dengan tujuanuntuk memperoleh laba8
(yat )+* Bukup jelas (yat )* Bukup jelas
)+* etentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara
pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* diatur dalam Peraturan Pemerintah8
3(3 "
&"'" P.06(/(' P.#'("06(0 U'(7(
3agian Pertama
'tatus
Pasal :
)1* Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-undang ini dibentuk omisi Pengawas Persaingan
Usaha yang selanjutnya disebut omisi8)+* omisi adalah suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan
Pemerintah serta pihak lain8)* omisi bertanggung jawab kepada Presiden8
3agian edua
eanggotaan
113(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 12/24
Pasal 1
)1* omisi terdiri atas seorang etua merangkap anggota seorang /akil etua merangkap
anggota dan sekurang-kurangnya , )tujuh* orang anggota8)+* (nggota omisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan Dewan
Perwakilan #akyat8)* &asa jabatan anggota omisi adalah 5 )lima* tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1
)satu* kali masa jabatan berikutnya8)4* (pabila karena berakhirnya masa jabatan akan terjadi kekosongan dalam keanggotaan
omisi maka masa jabatan anggota dapat diperpanjang sampai pengangkatan anggota
baru8
Pasal +
Persyaratan keanggotaan omisi adalah
1 warga negara #epublik "ndonesia berusia sekurang-kurangnya : )tiga puluh* tahun dan
setinggi-tingginya =: )enam puluh* tahun pada saat pengangkatan;
+ setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
beriman dan bertaFwa kepada $uhan 2ang &aha .sa;
4 jujur adil dan berkelakuan baik;
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal +9 Bukup jelasPasal : Bukup jelasPasal 1
(yat )1*etua dan /akil etua omisi dipilih dari dan oleh (nggota omisi8
(yat )+* Bukup >elas (yat )* Bukup jelas (yat )4*Perpanjangan masa keanggotaan omisi untuk menghindari kekosongan tidak boleh lebih dari 1 )satu* tahun8
5 bertempat tinggal di wilayah negara #epublik "ndonesia;
= berpengalaman dalam bidang usaha atau mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang
hukum dan atau ekonomi;
, tidak pernah dipidana;
tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan; dan
9 tidak tera!iliasi dengan suatu badan usaha8
Pasal
eanggotaan omisi berhenti karena
a meninggal dunia;
b mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
123(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 13/24
c bertempat tinggal di luar wilayah negara #epublik "ndonesia;
d sakit jasmani atau rohani terus menerus;
e berakhirnya masa jabatan keanggotaan omisi; atau
! diberhentikan8
Pasal 4
)1* Pembentukan omisi serta susunan organisasi tugas dan !ungsinya ditetapkan dengan
eputusan Presiden8)+* Untuk kelancaran pelaksanaan tugas omisi dibantu oleh sekretariat8)* omisi dapat membentuk kelompok kerja8)4* etentuan mengenai susunan organisasi tugas dan !ungsi sekretariat dan kelompok kerja
diatur lebih lanjut dengan keputusan omisi8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal +7uru! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! ! Bukup jelas7uru! g2ang dimaksud dengan tidak pernah dipidana adalah tidak pernah dipidana karena melakukan kejahatan berat ataukarena melakukan pelanggaran kesusilaan87uru! h Bukup jelas
7uru! i2ang dimaksud tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha adalah bahwa sejak yang bersangkutan menjadi anggotaomisi tidak menjadi anggota dewan komisaris atau pengawas atau direksi suatu perusahaan;anggota pengurus atau badan pemeriksa suatu koperasi;pihak yang memberikan layanan jasa kepada suatu perusahaan seperti konsultan akuntan publik dan penilai;pemilik saham mayoritas suatu perusahaan8Pasal 7uru! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! dDinyatakan dengan surat keterangan dokter yang berwenang87uru! e Bukup jelas7uru! ! Diberhentikan antara lain dikarenakan tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan omisi sebagaimana dimaksudPasal +8
Pasal 4 (yat )1* Bukup jelas (yat )+*2ang dimaksud sekretariat adalah unit organisasi untuk mendukung atau membantu pelaksanaan tugas omisi8
(yat )*2ang dimaksud kelompok kerja adalah tim pro!esional yang ditunjuk oleh omisi untuk membantu pelaksanaan tugastertentu dalam waktu tertentu8
(yat )4* Bukup jelas
3agian etiga
$ugas
Pasal 5
$ugas omisi meliputi
a melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai
dengan Pasal 1=;
133(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 14/24
b melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal 1, sampai dengan Pasal +4;
c melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang
dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam Pasal +5 sampai dengan Pasal +;
d mengambil tindakan sesuai dengan wewenang omisi sebagaimana diatur dalam Pasal =;
e memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan
dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
! menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;
g memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja omisi kepada Presiden dan Dewan
Perwakilan #akyat8
3agian eempat
/ewenang
Pasal =
/ewenang omisi meliputi
1 menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
+ melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku
usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat;
melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli
dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelakuusaha atau menghadirkan pelaku usaha saksi saksi ahli atau setiap orang sebagaimana
dimaksud huru! e dan huru! ! yang tidak bersedia memenuhi panggilan omisi;
4 meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan
atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini;
5 mendapatkan meneliti dan atau menilai surat dokumen atau alat bukti lain guna
penyelidikan dan atau pemeriksaan;
= memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain
atau masyarakat;
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5 Bukup jelas
143(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 15/24
, memberitahukan putusan omisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;
menjatuhkan sanksi berupa tindakan administrati! kepada pelaku usaha yang melanggar
ketentuan Undang-undang ini8
3agian elima
Pembiayaan
Pasal ,
3iaya untuk pelaksanaan tugas omisi dibebankan kepada (nggaran Pendapatan dan 3elanja
0egara dan atau sumber-sumber lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku8
3(3 ""
$($( B(#( P.0(06(0(0 P.#(#(
Pasal
)1* 'etiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi pelanggaran
terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada omisi dengan
keterangan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran dengan menyertakan identitas
pelapor8
)* Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran terhadap Undang-undang ini
dapat melaporkan secara tertulis kepada omisi dengan keterangan yang lengkap dan jelas
tentang telah terjadinya pelanggaran serta kerugian yang ditimbulkan dengan menyertakan
identitas pelapor8)4* "dentitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* wajib dirahasiakan oleh omisi8)5* $ata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dan ayat )+* diatur
lebih lanjut oleh omisi8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal =7urtu! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! ! Bukup jelas7uru! g2ang dimaksud dengan penyidik adalah penyidik sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-undang 0omor $ahun 19187uru! h Bukup jelas7uru! " Bukup jelas7uru! j Bukup jelas
7uru! k Bukup jelas7uru! l Bukup jelasPasal ,Pada dasarnya 0egara bertanggung jawab terhadap operasional pelaksanaan tugas omisi dengan memberikandukungan dana melalui (nggaran Pendapatan dan 3elanja 0egara8 0amun mengingat ruang lingkup dan cakupan tugasomisi yang demikian luas dan sangat beragam maka omisi dapat memperoleh dana dari sumber lain yang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang si!atnya tidak mengikat serta tidak akanmempengaruhi kemandirian omisi8Pasal Bukup jelas
Pasal 9
153(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 16/24
)1* 3erdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat )1* dan ayat )+* omisi
wajib melakukan pemeriksaan pendahuluan dan dalam waktu selambat-lambatnya : )tiga
puluh* hari setelah menerima laporan omisi wajib menetapkan perlu atau tidaknya
dilakukan pemeriksaan lanjutan8)+* Dalam pemeriksaan lanjutan omisi wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha
yang dilaporkan8)* omisi wajib menjaga kerahasiaan in!ormasi yang diperoleh dari pelaku usaha yang
dikategorikan sebagai rahasia perusahaan8)4* (pabila dipandang perlu omisi dapat mendengar keterangan saksi saksi ahli dan atau
pihak lain8)5* Dalam melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat )+* dan ayat )4* anggota
omisi dilengkapi dengan surat tugas8
Pasal 4:
)1* omisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha apabila ada dugaan terjadipelanggaran Undang-undang ini walaupun tanpa adanya laporan8
)+* Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dilaksanakan sesuai dengan tata cara
sebagaimana diatur dalam Pasal 98
Pasal 41
)1* Pelaku usaha dan atau pihak lain yang diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yang
diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan8)+* Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa menolak memberikan in!ormasi yang diperlukan
dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan atau menghambat proses penyelidikan dan atau
pemeriksaan8)* Pelanggaran terhadap ketentuan ayat )+* oleh omisi diserahkan kepada penyidik untuk
dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku8
Pasal 4+
(lat-alat bukti pemeriksaan omisi berupa
a keterangan saksi
b keterangan ahli
c surat dan atau dokumen
d petunjuk
e keterangan pelaku usaha8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 9 Bukup jelasPasal 41
(yat )1* Bukup jelas (yat )+* Bukup jelas (yat )*
163(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 17/24
2ang diserahkan oleh omisi kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan tidak hanya perbuatan atau tindak pidanasebagaimana dimaksud ayat )+* tetapi juga termasuk pokok perkara yang sedang diselidiki dan diperiksa oleh omisi8Pasal 4+ Bukup jelas
Pasal 4
)1* omisi wajib menyelesaikan pemeriksaan lanjutan selambat-lambatnya =: )enam puluh*
hari sejak dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat )1*8
)+* 3ilamana diperlukan jangka waktu pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam
ayat )1* dapat diperpanjang paling lama : )tiga puluh* hari8)* omisi wajib memutuskan telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap undang-
undang ini selambat-lambatnya : )tiga puluh* hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan
lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* atau ayat )+*8)4* Putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam ayat )* harus dibacakan dalam suatu
sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku
usaha8
Pasal 44
)1* Dalam waktu : )tiga puluh* hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan putusan
omisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat )4* pelaku usaha wajib melaksanakan
putusan tersebut dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada omisi8)+* Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan 0egeri selambat-lambatnya
14 )empat belas* hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut8)* Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam ayat )+* dianggap menerima putusan omisi8)4* (pabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dan ayat )+* tidak dijalankan oleh
pelaku usaha omisi menyerahkan putusan tersebut kepada penyidik untuk dilakukan
penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku8)5* Putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat )4* merupakan bukti
permulaan yang cukup bagi penyidik untuk melakukan penyidikan8
Pasal 45
)1* Pengadilan 0egeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 44 ayat )+* dalam waktu 14 )empat belas* hari sejak diterimanya keberatan
tersebut8)+* Pengadilan 0egeri harus memberikan putusan dalam waktu : )tiga puluh* hari sejak
dimulainya pemeriksaan keberatan tersebut8)* Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan 0egeri sebagaimana dimaksud dalam
ayat )+* dalam waktu 14 )empat belas* hari dapat mengajukan kasasi kepada &ahkamah
(gung #epublik "ndonesia8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 4
(yat )1* Bukup jelas (yat )+* Bukup jelas (yat )*Pengambilan keputusan omisi sebagaimana dimaksud ayat )* dilakukan dalam suatu sidang &ajelis yang
beranggotakan sekurang-kurangnya )tiga* orang anggota omisi8 (yat )4*2ang dimaksud diberitahukan adalah penyampaian petikan putusan omisi kepada pelaku usaha8Pasal 44
(yat )1*: )tiga puluh* hari dihitung sejak diterimanya petikan putusan omisi oleh pelaku usaha atau kuasa hukumnya8
(yat )+* Bukup jelas (yat )* Bukup >elas (yat )4* Bukup jelas (yat )5* Bukup jelas
173(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 18/24
)4* &ahkamah (gung harus memberikan putusan dalam waktu : )tiga puluh* hari sejak
permohonan kasasi diterima8
Pasal 4=
)1* (pabila tidak terdapat keberatan putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat )* telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap8)+* Putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dimintakan penetapan eksekusi
kepada Pengadilan 0egeri8
3(3 """
'(0'"
3agian Pertama
$indakan (dministrati!
Pasal 4,
)1* omisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administrati! terhadap pelaku usaha
yang melanggar ketentuan Undang-undang ini8)+* $indakan administrati! sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dapat berupa
a8 penetapan pembatalan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai
dengan Pasal 1 Pasal 15 dan Pasal 1=; dan atau
b8 perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi ?ertikal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14; dan atau
c8 perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan
praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau
merugikan masyarakat; dan atau
d8 perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan;
dan atau
e8 penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal +; dan atau
!8 penetapan pembayaran ganti rugi; dan atau
g8 pengenaan denda serendah-rendahnya #p 18:::8:::8::::: )satu miliar rupiah* dan
setinggi-tingginya #p +58:::8:::8::::: )dua puluh lima miliar rupiah*8
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 45 Bukup jelasPasal 4= Bukup jelasPasal 4,
(yat )1* Bukup jelas (yat )+*7uru! a Bukup jelas7uru! bPenghentian integrasi vertikal antara lain dilaksanakan dengan pembatalan perjanjian pengalihan sebagian perusahaankepada pelaku usaha lain atau perubahan bentuk rangkaian produksinya8
183(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 19/24
7uru! c2ang diperintahkan untuk dihentikan adalah kegiatan atau tindakan tertentu dan bukan kegiatan usaha pelaku usahasecara keseluruhan87uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! !6anti rugi diberikan kepada pelaku usaha dan kepada pihak lain yang dirugikan87uru! g Bukup jelas
3agian edua
Pidana Pokok
Pasal 4
)1* Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4 Pasal 9 sampai dengan Pasal 14 Pasal 1=
sampai dengan Pasal 19 Pasal +5 Pasal +, dan Pasal + diancam pidana denda
serendah-rendahnya #p +58:::8:::8::::: )dua puluh lima miliar rupiah* dan setinggi-
tingginya #p 1::8:::8:::8::::: )seratus miliar rupiah* atau pidana kurungan pengganti
denda selama-lamanya = )enam* bulan8)+* Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal Pasal 15 Pasal +:
sampai dengan Pasal +4 dan Pasal += Undang-undang ini diancam pidana denda
serendah-rendahnya #p 58:::8:::8::::: ) lima miliar rupiah* dan setinggi-tingginya #p
+58:::8:::8::::: )dua puluh lima miliar rupiah* atau pidana kurungan pengganti denda
selama-lamanya 5 )lima* bulan8)* Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang-undang ini diancam pidana denda
serendah-rendahnya #p 18:::8:::8::::: )satu miliar rupiah* dan setinggi-tingginya #p
58:::8:::8::::: )lima miliar rupiah* atau pidana kurungan pengganti denda selama-
lamanya )tiga* bulan8
3agian etiga
Pidana $ambahan
Pasal 49
Dengan menunjuk ketentuan Pasal 1: itab Undang-undang 7ukum Pidana terhadap pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa
a pencabutan iCin usaha; atau
b larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadap undang-
undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang-kurangnya + )dua* tahun
dan selama-lamanya 5 )lima* tahun; atau
c penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian pada
pihak lain8
3(3 "G.$.0$U(0 %("0
Pasal 5:
2ang dikecualikan dari ketentuan undang-undang ini adalah
193(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 20/24
a perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; atau
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 4 Bukup jelasPasal 49 Bukup jelas
b perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi paten merek
dagang hak cipta desain produk industri rangkaian elektronik terpadu dan rahasia dagang
serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau
c perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan
atau menghalangi persaingan; atau
d perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok
kembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah
diperjanjikan; atau
e perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat
luas; atau
! perjanjian internasional yang telah dirati!ikasi oleh Pemerintah #epublik "ndonesia; atau
g perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu
kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atau
h pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau
i kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya8
Pasal 51
&onopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran
barang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh 3adan Usaha
&ilik 0egara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah8
3(3 G
.$.0$U(0 P.#(%"7(0
Pasal 5+
)1* 'ejak berlakunya undang-undang ini semua peraturan perundang-undangan yang
mengatur atau berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha dinyatakan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru
berdasarkan Undang-undang ini8
203(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 21/24
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5:7uru! a Bukup jelas
7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! ! Bukup jelas7uru! g Bukup jelas7uru! hPelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil adalah sebagaimana dimaksud Undang-undang 0omor 9 $ahun 1995tentang Usaha ecil87uru! i2ang dimaksud dengan melayani anggotanya adalah memberi pelayanan hanya kepada anggotanya dan bukan kepadamasyarakat umum untuk pengadaan kebutuhan pokok kebutuhan sarana produksi termasuk kredit dan bahan baku sertapelayanan untuk memasarkan dan mendistribusikan hasil produksi anggota yang tidak mengakibatkan terjadinya praktekmonopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8Pasal 51 Bukup jelas
)+* Pelaku usaha yang telah membuat perjanjian dan atau melakukan kegiatan dan atautindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang ini diberi waktu = )enam*
bulan sejak Undang-undang ini diberlakukan untuk melakukan penyesuaian8
3(3 G"
.$.0$U(0 P.0U$UP
Pasal 5
Undang-undang ini mulai berlaku terhitung 1 )satu* tahun sejak tanggal diundangkan8
(gar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan
penempatannya dalam %embaran 0egara #epublik "ndonesia8
Disahkan di >akarta
pada tanggal 5 &aret 1999
P#.'"D.0 #.PU3%" "0D0.'"(
ttd
3(B7(#UDD"0 >U'U 7(3"3".
Diundangkan di >akarta
pada tanggal 5 &aret 1999
&.0$.#" 0.6(#( '.#.$(#"' 0.6(#(
#.PU3%" "0D0.'"(
ttd
(3(# $(0D>U06
%.&3(#(0 0.6(#( #.PU3%" "0D0.'"( $(7U0 1999 0&#
213(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 22/24
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5+ Bukup jelasPasal 5 Bukup jelas
P.0>.%('(0
($('
U0D(06-U0D(06 #.PU3%" "0D0.'"(
0&# 5 $(7U0 1999
$.0$(06
%(#(06(0 P#($. &0P%" D(0 P.#'("06(0
U'(7( $"D( '.7($
"8 UMUM
Pembangunan ekonomi pada Pembangunan >angka Panjang Pertama telah menghasilkan
banyak kemajuan antara lain dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat8 emajuan
pembangunan yang telah dicapai di atas didorong oleh kebijakan pembangunan di berbagai
bidang termasuk kebijakan pembangunan bidang ekonomi yang tertuang dalam 6aris-6aris
3esar 7aluan 0egara dan #encana Pembangunan %ima $ahunan serta berbagai kebijakan
ekonomi lainnya8
&eskipun telah banyak kemajuan yang dicapai selama Pembangunan >angka Panjang Pertamayang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi masih banyak pula tantangan atau
persoalan khususnya dalam pembangunan ekonomi yang belum terpecahkan seiring dengan
adanya kecenderungan globalisasi perekonomian serta dinamika dan perkembangan usaha
swasta sejak awal tahun 199:-an8
Peluang-peluang usaha yang tercipta selama tiga dasawarsa yang lalu dalam kenyataannya
belum membuat seluruh masyarakat mampu dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan di
berbagai sektor ekonomi8 Perkembangan usaha swasta selama periode tersebut disatu sisi
diwarnai oleh berbagai bentuk kebijakan Pemerintah yang kurang tepat sehingga pasar menjaditerdistorsi8 Di sisi lain perkembangan usaha swasta dalam kenyataannya sebagian besar
merupakan perwujudan dari kondisi persaingan usaha yang tidak sehat8
enomena di atas telah berkembang dan didukung oleh adanya hubungan yang terkait antara
pengambil keputusan dengan para pelaku usaha baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga lebih memperburuk keadaan8 Penyelenggaraan ekonomi nasional kurang mengacu
223(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 23/24
kepada amanat Pasal Undang-Undang Dasar 1945 serta cenderung menunjukkan corak yang
sangat monopolistik8
Para pengusaha yang dekat dengan elit kekuasaan mendapatkan kemudahan-kemudahan yang
berlebihan sehingga berdampak kepada kesenjangan sosial8 &unculnya konglomerasi dan
sekelompok kecil pengusaha kuat yang tidak didukung oleh semangat kewirausahaan sejati
merupakan salah satu !aktor yang mengakibatkan ketahanan ekonomi menjadi sangat rapuh dan
tidak mampu bersaing8
&emperhatikan situasi dan kondisi tersebut di atas menuntut kita untuk mencermati dan menata
kembali kegiatan usaha di "ndonesia agar dunia usaha dapat tumbuh serta berkembang secara
sehat dan benar sehingga tercipta iklim persaingan usaha yang sehat serta terhindarnya
pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau kelompok tertentu antara lain dalam bentuk
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang merugikan masyarakat yang
bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial8
leh karena itu perlu disusun Undang-Undang tentang %arangan Praktek &onopoli dan
Persaingan Usaha $idak 'ehat yang dimaksudkan untuk menegakkan aturan hukum dan
memberikan perlindungan yang sama bagi setiap pelaku usaha di dalam upaya untuk
menciptakan persaingan usaha yang sehat8
Undang-undang ini memberikan jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan
pembangunan ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum serta sebagai
implementasi dari semangat dan jiwa Undang-Undang Dasar 19458
(gar implementasi undang-undang ini serta peraturan pelaksananya dapat berjalan e!ekti! sesuai
asas dan tujuannya maka perlu dibentuk omisi Pengawas Persaingan Usaha yaitu lembaga
independen yang terlepas dari pengaruh pemerintah dan pihak lain yang berwenang melakukan
pengawasan persaingan usaha dan menjatuhkan sanksi8 'anksi tersebut berupa tindakan
administrati! sedangkan sanksi pidana adalah wewenang pengadilan8
'ecara umum materi dari Undang-Undang $entang %arangan Praktek &onopoli dan Persaingan
Usaha $idak 'ehat ini mengandung = )enam* bagian pengaturan yang terdiri dari
18 perjanjian yang dilarang;+8 kegiatan yang dilarang;8 posisi dominan;48 komisi Pengawas Persaingan Usaha;58 penegakan hukum;=8 ketentuan lain-lain8
Undang-undang ini disusun berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berasaskan kepada demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum dengan tujuan untuk menjaga kepentingan
umum dan melindungi konsumen; menumbuhkan iklim usaha yang kondusi! melalui terciptanya
persaingan usaha yang sehat dan menjamin kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi
setiap orang; mencegah praktek-praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkan pelaku usaha; serta menciptakan e!ekti?itas dan e!isiensi dalam kegiatan usaha
dalam rangka meningkatkan e!isiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan
kesejahteraan rakyat8
233(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9
7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat
http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 24/24
top related