undang-undang nomor 5 tahun 1999 tentang larangan persaingan usha tidak sehat

25
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a bahw a pembangunan bidang ekonomi harus diar ahk an kepada ter wuj udny a kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b bahw a demokras i dalam bidan g ekonomi meng hendaki adany a kesempat an yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi di dalam proses produksi dan pemasaran barang dan atau jasa dalam iklim usaha yang sehat e!ekti! dan e!isien sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bekerjanya ekonomi pasar yang wajar; c bahwa seti ap orang yang ber usaha di "ndonesia harus ber ada dal am situasi persa ing an yang sehat dan wajar sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada pel aku usaha tertentu dengan ti dak terl epas dari kes epakatan yang telah dilaksanakan oleh negara #epublik "ndonesia terhadap perjanjian-perjanjian internasional; d bahwa untuk mewuj udkan s ebagai mana y ang di maksu d dala m hur u! a huru! b dan huru! c atas usul ini siati ! Dew an Per wakil an #ak yat per lu dis usun Und ang- Undang $ entang %arangan Praktek &onopoli dan Persaingan Usaha $idak 'ehat; Menginga! 1 Pas al 5 (yat )1* Pasal +1 (ya t )1* Pas al +, (y at )+* dan Pasal Und ang- Und ang Das ar 1945; Dengan persetujuan D./(0 P.#/("%(0 #(2($ #.PU3%" "0D0.'"( &.&U$U'(0 &enetapkan U0D(06-U0D(06 $.0$(06 %(#(06(0 P#($. &0P%" D(0 P.#'("06(0 U'(7( $"D( '.7($8 3(3 " .$.0$U(0 U&U&

Upload: pantatnyanehburik

Post on 06-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

undang-undang nomor 5 tahun 1999

TRANSCRIPT

Page 1: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 1/24

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 1999

TENTANG

LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN

USAHA TIDAK SEHAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

a bahwa pembangunan bidang ekonomi harus diarahkan kepada terwujudnya kesejahteraan

rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

b bahwa demokrasi dalam bidang ekonomi menghendaki adanya kesempatan yang sama

bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi di dalam proses produksi dan pemasaran

barang dan atau jasa dalam iklim usaha yang sehat e!ekti! dan e!isien sehingga dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi dan bekerjanya ekonomi pasar yang wajar;

c bahwa setiap orang yang berusaha di "ndonesia harus berada dalam situasi persaingan

yang sehat dan wajar sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi

pada pelaku usaha tertentu dengan tidak terlepas dari kesepakatan yang telah

dilaksanakan oleh negara #epublik "ndonesia terhadap perjanjian-perjanjian internasional;

d bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam huru! a huru! b dan huru! c

atas usul inisiati! Dewan Perwakilan #akyat perlu disusun Undang-Undang $entang

%arangan Praktek &onopoli dan Persaingan Usaha $idak 'ehat;

Menginga!

1 Pasal 5 (yat )1* Pasal +1 (yat )1* Pasal +, (yat )+* dan Pasal Undang-Undang Dasar 1945;

Dengan persetujuan

D./(0 P.#/("%(0 #(2($ #.PU3%" "0D0.'"(

&.&U$U'(0

&enetapkan

U0D(06-U0D(06 $.0$(06 %(#(06(0 P#($. &0P%" D(0 P.#'("06(0 U'(7(

$"D( '.7($8

3(3 "

.$.0$U(0 U&U&

13(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 2: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 2/24

Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan

18 &onopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas

penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha8

+8 Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha

yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa

tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan

kepentingan umum8

8 Pemusatan kekuatan ekonomi adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar 

bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan harga barang

dan atau jasa8

48 Posisi dominan adalah keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang

berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai atau

pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam

kaitan dengan kemampuan keuangan kemampuan akses pada pasokan atau penjualan

serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu8

58 Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk

badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan

kegiatan dalam wilayah hukum negara #epublik "ndonesia baik sendiri maupun bersama-

sama melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang

ekonomi8

=8 Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan

kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara

tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha8

,8 Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri

terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apa pun baik tertulis maupun

tidak tertulis8

8 Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh

pelaku usaha dengan pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai pasar 

bersangkutan bagi kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol8

98 Pasar adalah lembaga ekonomi di mana para pembeli dan penjual baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang dan atau jasa8

1:8 Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah

pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis

atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut8

118 'truktur pasar adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang

memiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar antara lain

23(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 3: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 3/24

 jumlah penjual dan pembeli hambatan masuk dan keluar pasar keragaman produk sistem

distribusi dan penguasaan pangsa pasar8

1+8 Perilaku pasar adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam kapasitasnya

sebagai pemasok atau pembeli barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan

antara lain pencapaian laba pertumbuhan aset target penjualan dan metode persaingan

yang digunakan8

18 Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasai

oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu8

148 7arga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi barang dan atau jasa sesuai

kesepakatan antara para pihak di pasar bersangkutan8

158 onsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untukkepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain8

1=8 3arang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud baik bergerak maupun

tidak bergerak yang dapat diperdagangkan dipakai dipergunakan atau diman!aatkan oleh

konsumen atau pelaku usaha8

3(3 ""

 ('(' D(0 $U>U(0

Pasal +

Pelaku usaha di "ndonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi

ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan

kepentingan umum8

Pasal

$ujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk

a menjaga kepentingan umum dan meningkatkan e!isiensi ekonomi nasional sebagai salah satu

upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat;

b mewujudkan iklim usaha yang kondusi! melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat

sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha

besar pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil;

c mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh

pelaku usaha; dan

d terciptanya e!ekti?itas dan e!isiensi dalam kegiatan usaha8

3(3 """

P.#>(0>"(0 2(06 D"%(#(06

33(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 4: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 4/24

3agian Pertama

ligopoli

Pasal 4

)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara

bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa

yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak

sehat8)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan

produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud ayat )1*

apabila + )dua* atau )tiga* pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai   lebih

dari ,5@ )tujuh puluh lima persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1 Bukup jelasPasal + Bukup jelasPasal Bukup jelasPasal 4 Bukup jelas

3agian edua

Penetapan 7arga

Pasal 5

)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk

menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen

atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama8)+* etentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* tidak berlaku bagi

a8 suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan; atau

b8 suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku8

Pasal =

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian yang mengakibatkan pembeli yang satu harus

membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untuk

barang dan atau jasa yang sama8

Pasal ,

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan

harga di bawah harga pasar yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8

Pasal

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan

bahwa penerima barang dan atau jasa tidak akan menjual atau memasok kembali barang dan

43(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 5: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 5/24

atau jasa yang diterimanya dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah

diperjanjikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8

3agian etiga

Pembagian /ilayah

Pasal 9

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan

untuk membagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga

dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5 Bukup jelasPasal = Bukup jelasPasal , Bukup jelasPasal Bukup jelasPasal 9Perjanjian dapat bersi!at ?ertikal atau horiContal8 Perjanjian ini dilarang karena pelaku usaha meniadakan atau mengurangipersaingan dengan cara membagi wilayah pasar atau alokasi pasar8 /ilayah pemasaran dapat berarti wilayah negara#epublik "ndonesia atau bagian wilayah negara #epublik "ndonesia misalnya kabupaten pro?insi atau wilayah regionallainnya8 &embagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar berarti membagi wilayah untuk memperoleh atau memasokbarang jasa atau barang dan jasa menetapkan dari siapa saja dapat memperoleh atau memasok barang jasa ataubarang dan jasa8

3agian eempat

Pemboikotan

Pasal 1:

)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang dapat

menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama baik untuk tujuan pasar 

dalam negeri maupun pasar luar negeri8)+* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk

menolak menjual setiap barang dan atau jasa dari pelaku usaha lain sehingga perbuatan

tersebut

a8 merugikan atau dapat diduga akan merugikan pelaku usaha lain; atau

b8 membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang dan atau jasa

dari pasar bersangkutan8

3agian elima

artel

Pasal 11

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bermaksud

untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan

atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat8

53(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 6: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 6/24

3agian eenam

$rust

Pasal 1+

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja

sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar dengan tetap

menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan

anggotanya yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan

atau jasa sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1: Bukup jelasPasal 11 Bukup jelasPasal 1+ Bukup jelas

3agian etujuh

ligopsoni

Pasal 1

)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk

secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan agar dapat

mengendalikan harga atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8

)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama menguasai pembelian

atau penerimaan pasokan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* apabila + )dua* atau

)tiga* pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari ,5@ )tujuh puluh lima

persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8

3agian edelapan

"ntegrasi ertikal

Pasal 14

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk

menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau

 jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahan atau proses

lanjutan baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung yang dapat mengakibatkan

terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat8

63(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 7: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 7/24

3agian esembilan

Perjanjian $ertutup

Pasal 15

)1* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat

persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau

tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada

tempat tertentu8)+* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain yang memuat persyaratan

bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus bersedia membeli barang

dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1 Bukup jelasPasal 142ang dimaksud dengan menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi  atau yang laCimdisebut integrasi ?ertikal adalah penguasaan serangkaian proses produksi atas barang tertentu mulai dari hulu sampai hilir atau proses yang berlanjut atas suatu layanan jasa tertentu oleh pelaku usaha tertentu8 Praktek integrasi ?ertikal meskipundapat menghasilkan barang dan jasa dengan harga murah tetapi dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat yangmerusak sendi-sendi perekonomian masyarakat8 Praktek seperti ini dilarang sepanjang menimbulkan persaingan usahatidak sehat dan atau merugikan masyarakat8

)* Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu

atas barang dan atau jasa yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima

barang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok

harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok; atau

tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang

menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok8

3agian esepuluh

Perjanjian Dengan Pihak %uar 0egeri

Pasal 1=

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luar negeri yang memuat

ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat8

3(3 ".6"($(0 2(06 D"%(#(06

3agian Pertama

&onopoli

Pasal 1,

73(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 8: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 8/24

)1* Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang

dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan

usaha tidak sehat8)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau

pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* apabila

a8 barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau

b8 mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha

barang dan atau jasa yang sama; atau

c8 satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 5:@ )lima

puluh persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 15

 (yat )1*2ang termasuk dalam pengertian memasok  adalah menyediakan pasokan baik barang maupun jasa dalam kegiatan jualbeli sewa menyewa sewa beli dan sewa guna usaha ) leasing *8

 (yat )+* Bukup jelas (yat )*7uru! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelasPasal 1= Bukup jelasPasal 1,

 (yat )1* Bukup jelas (yat )+*7uru! a Bukup jelas7uru! b2ang dimaksud dengan  pelaku usaha lain adalah pelaku usaha yang mempunyai kemampuan bersaing yang signi!ikan

dalam pasar bersangkutan87uru! c Bukup jelas

3agian edua

&onopsoni

Pasal 1

)1* Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas

barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8)+* Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi

pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* apabila satu pelaku usaha atau satu

kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 5:@ )lima puluh persen* pangsa pasar satu

 jenis barang atau jasa tertentu8

3agian etiga

Penguasaan Pasar 

Pasal 19

Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan baik sendiri maupun bersama

pelaku usaha lain yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan

usaha tidak sehat berupa

a menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang

sama pada pasar bersangkutan;

83(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 9: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 9/24

b atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan

terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8

Pasal +1

Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya

lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat

mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8

3agian eempatPersekongkolan

Pasal ++

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan

pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 1 Bukup jelasPasal 197uru! a&enolak atau menghalangi pelaku usaha tertentu tidak boleh dilakukan dengan cara yang tidak wajar atau dengan alasannon- ekonomi misalnya karena perbedaan suku ras status sosial dan lain-lain87uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelasPasal +: Bukup jelasPasal +1Kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya adalah pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memperoleh biaya !aktor-!aktor produksi yang lebih rendah dari seharusnya8Pasal ++$ender adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan untuk mengadakan barang-barang atauuntuk menyediakan jasa8

Pasal +

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan in!ormasi kegiatan

usaha pesaingnya yang diklasi!ikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat8

Pasal +4

Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau

pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau

 jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah

kualitas maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan8

3(3

P'"'" D&"0(0

3agian Pertama

Umum

Pasal +5

)1* Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun  tidak

langsung untuk

93(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 10: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 10/24

a8 menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau

menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing baik dari

segi harga maupun kualitas; atau

b8 membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau

c8 menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki

pasar bersangkutan8

)+* Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud ayat )1* apabila

a8 satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 5:@ )lima puluh

persen* atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau

b8 dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai ,5@ )tujuh puluh

lima persen* atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8

3agian edua

>abatan #angkap

Pasal +=

'eseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan pada

waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain

apabila perusahaanEperusahaan tersebut

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal + Bukup jelasPasal +4 Bukup jelasPasal +5 Bukup jelas

a berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau

b memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau

c secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8

3agian etiga

Pemilikan 'aham

Pasal +,

Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yangmelakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama ataumendirikan beberapa perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar 

bersangkutan yang sama apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan

a satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 5:@ )lima puluh

persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu;

b dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari  ,5@ )tujuh

puluh lima persen* pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu8

103(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 11: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 11/24

3agian eempatPenggabungan Peleburan dan Pengambilalihan

Pasal +

)1* Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan usaha yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8)+* Pelaku usaha dilarang melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan

tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak

sehat8)* etentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang

sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham

perusahaan sebagaimana dimaksud ayat dalam )+* pasal ini diatur dalam Peraturan

Pemerintah8

Pasal +9

)1* Penggabungan atau peleburan badan usaha atau pengambilalihan saham sebagaimana

dimaksud dalam Pasal + yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi

 jumlah tertentu wajib diberitahukan kepada omisi selambat-lambatnya : )tiga puluh* hari

sejak tanggal penggabungan peleburan atau pengambilalihan tersebut8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal +=7uru! a Bukup jelas7uru! b

Perusahaan-perusahaan memiliki keterkaitan yang erat  apabila perusahaan-perusahaan tersebut saling mendukung atauberhubungan langsung dalam proses produksi pemasaran atau produksi dan pemasaran87uru! c Bukup jelasPasal +, Bukup jelasPasal +

 (yat )1*3adan usaha adalah perusahaan atau bentuk usaha baik yang berbentuk badan hukum )misalnya perseroan terbatas*maupun bukan badan hukum yang menjalankan suatu jenis usaha yang bersi!at tetap dan terus menerus dengan tujuanuntuk memperoleh laba8

 (yat )+* Bukup jelas (yat )* Bukup jelas

)+* etentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara

pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* diatur dalam Peraturan Pemerintah8

3(3 "

&"'" P.06(/(' P.#'("06(0 U'(7(

3agian Pertama

'tatus

Pasal :

)1* Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-undang ini dibentuk omisi Pengawas Persaingan

Usaha yang selanjutnya disebut omisi8)+* omisi adalah suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan

Pemerintah serta pihak lain8)* omisi bertanggung jawab kepada Presiden8

3agian edua

eanggotaan

113(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 12: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 12/24

Pasal 1

)1* omisi terdiri atas seorang etua merangkap anggota seorang /akil etua merangkap

anggota dan sekurang-kurangnya , )tujuh* orang anggota8)+* (nggota omisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan Dewan

Perwakilan #akyat8)* &asa jabatan anggota omisi adalah 5 )lima* tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1

)satu* kali masa jabatan berikutnya8)4* (pabila karena berakhirnya masa jabatan akan terjadi kekosongan dalam keanggotaan

omisi maka masa jabatan anggota dapat diperpanjang sampai pengangkatan anggota

baru8

Pasal +

Persyaratan keanggotaan omisi adalah

1 warga negara #epublik "ndonesia berusia sekurang-kurangnya : )tiga puluh* tahun dan

setinggi-tingginya =: )enam puluh* tahun pada saat pengangkatan;

+ setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

beriman dan bertaFwa kepada $uhan 2ang &aha .sa;

4 jujur adil dan berkelakuan baik;

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal +9 Bukup jelasPasal : Bukup jelasPasal 1

 (yat )1*etua dan /akil etua omisi dipilih dari dan oleh (nggota omisi8

 (yat )+* Bukup >elas (yat )* Bukup jelas (yat )4*Perpanjangan masa keanggotaan omisi untuk menghindari kekosongan tidak boleh lebih dari 1 )satu* tahun8

5 bertempat tinggal di wilayah negara #epublik "ndonesia;

= berpengalaman dalam bidang usaha atau mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang

hukum dan atau ekonomi;

, tidak pernah dipidana;

tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan; dan

9 tidak tera!iliasi dengan suatu badan usaha8

Pasal

eanggotaan omisi berhenti karena

a meninggal dunia;

b mengundurkan diri atas permintaan sendiri;

123(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 13: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 13/24

c bertempat tinggal di luar wilayah negara #epublik "ndonesia;

d sakit jasmani atau rohani terus menerus;

e berakhirnya masa jabatan keanggotaan omisi; atau

! diberhentikan8

Pasal 4

)1* Pembentukan omisi serta susunan organisasi tugas dan !ungsinya ditetapkan dengan

eputusan Presiden8)+* Untuk kelancaran pelaksanaan tugas omisi dibantu oleh sekretariat8)* omisi dapat membentuk kelompok kerja8)4* etentuan mengenai susunan organisasi tugas dan !ungsi sekretariat dan kelompok kerja

diatur lebih lanjut dengan keputusan omisi8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal +7uru! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! ! Bukup jelas7uru! g2ang dimaksud dengan tidak pernah dipidana adalah tidak pernah dipidana karena melakukan kejahatan berat ataukarena melakukan pelanggaran kesusilaan87uru! h Bukup jelas

7uru! i2ang dimaksud tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha adalah bahwa sejak yang bersangkutan menjadi anggotaomisi tidak menjadi anggota dewan komisaris atau pengawas atau direksi suatu perusahaan;anggota pengurus atau badan pemeriksa suatu koperasi;pihak yang memberikan layanan jasa kepada suatu perusahaan seperti konsultan akuntan publik dan penilai;pemilik saham mayoritas suatu perusahaan8Pasal 7uru! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! dDinyatakan dengan surat keterangan dokter yang berwenang87uru! e Bukup jelas7uru! ! Diberhentikan antara lain dikarenakan tidak lagi memenuhi persyaratan keanggotaan omisi sebagaimana dimaksudPasal +8

Pasal 4 (yat )1* Bukup jelas (yat )+*2ang dimaksud sekretariat  adalah unit organisasi untuk mendukung atau membantu pelaksanaan tugas omisi8

 (yat )*2ang dimaksud kelompok kerja  adalah tim pro!esional yang ditunjuk oleh omisi untuk membantu pelaksanaan tugastertentu dalam waktu tertentu8

 (yat )4* Bukup jelas

3agian etiga

$ugas

Pasal 5

$ugas omisi meliputi

a melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai

dengan Pasal 1=;

133(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 14: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 14/24

b melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat

sebagaimana diatur dalam Pasal 1, sampai dengan Pasal +4;

c melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang

dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat

sebagaimana diatur dalam Pasal +5 sampai dengan Pasal +;

d mengambil tindakan sesuai dengan wewenang omisi sebagaimana diatur dalam Pasal =;

e memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan

dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

! menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini;

g memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja omisi kepada Presiden dan Dewan

Perwakilan #akyat8

3agian eempat

/ewenang

Pasal =

/ewenang omisi meliputi

1 menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

+ melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku

usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat;

melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli

dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelakuusaha atau menghadirkan pelaku usaha saksi saksi ahli atau setiap orang sebagaimana

dimaksud huru! e dan huru! ! yang tidak bersedia memenuhi panggilan omisi;

4 meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan

atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini;

5 mendapatkan meneliti dan atau menilai surat dokumen atau alat bukti lain guna

penyelidikan dan atau pemeriksaan;

= memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain

atau masyarakat;

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5 Bukup jelas

143(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 15: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 15/24

, memberitahukan putusan omisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek

monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat;

menjatuhkan sanksi berupa tindakan administrati! kepada pelaku usaha yang melanggar 

ketentuan Undang-undang ini8

3agian elima

Pembiayaan

Pasal ,

3iaya untuk pelaksanaan tugas omisi dibebankan kepada (nggaran Pendapatan dan 3elanja

0egara dan atau sumber-sumber lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan

yang berlaku8

3(3 ""

$($( B(#( P.0(06(0(0 P.#(#(

Pasal

)1* 'etiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi pelanggaran

terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada omisi dengan

keterangan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran dengan menyertakan identitas

pelapor8

)* Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran terhadap Undang-undang ini

dapat melaporkan secara tertulis kepada omisi dengan keterangan yang lengkap dan jelas

tentang telah terjadinya pelanggaran serta kerugian yang ditimbulkan dengan menyertakan

identitas pelapor8)4* "dentitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* wajib dirahasiakan oleh omisi8)5* $ata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dan ayat )+* diatur 

lebih lanjut oleh omisi8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal =7urtu! a Bukup jelas7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! ! Bukup jelas7uru! g2ang dimaksud dengan penyidik  adalah penyidik sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-undang 0omor $ahun 19187uru! h Bukup jelas7uru! " Bukup jelas7uru! j Bukup jelas

7uru! k Bukup jelas7uru! l Bukup jelasPasal ,Pada dasarnya 0egara bertanggung jawab terhadap operasional pelaksanaan tugas omisi dengan memberikandukungan dana melalui (nggaran Pendapatan dan 3elanja 0egara8 0amun mengingat ruang lingkup dan cakupan tugasomisi yang demikian luas dan sangat beragam maka omisi dapat memperoleh dana dari sumber lain yang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang si!atnya tidak mengikat serta tidak akanmempengaruhi kemandirian omisi8Pasal Bukup jelas

Pasal 9

153(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 16: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 16/24

)1* 3erdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat )1* dan ayat )+* omisi

wajib melakukan pemeriksaan pendahuluan dan dalam waktu selambat-lambatnya : )tiga

puluh* hari setelah menerima laporan omisi wajib menetapkan perlu atau tidaknya

dilakukan pemeriksaan lanjutan8)+* Dalam pemeriksaan lanjutan omisi wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha

yang dilaporkan8)* omisi wajib menjaga kerahasiaan in!ormasi yang diperoleh dari pelaku usaha yang

dikategorikan sebagai rahasia perusahaan8)4* (pabila dipandang perlu omisi dapat mendengar keterangan saksi saksi ahli dan atau

pihak lain8)5* Dalam melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat )+* dan ayat )4* anggota

omisi dilengkapi dengan surat tugas8

Pasal 4:

)1* omisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha apabila ada dugaan terjadipelanggaran Undang-undang ini walaupun tanpa adanya laporan8

)+* Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dilaksanakan sesuai dengan tata cara

sebagaimana diatur dalam Pasal 98

Pasal 41

)1* Pelaku usaha dan atau pihak lain yang diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yang

diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan8)+* Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa menolak memberikan in!ormasi yang diperlukan

dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan atau menghambat proses penyelidikan dan atau

pemeriksaan8)* Pelanggaran terhadap ketentuan ayat )+* oleh omisi diserahkan kepada penyidik untuk

dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku8

Pasal 4+

 (lat-alat bukti pemeriksaan omisi berupa

a keterangan saksi

b keterangan ahli

c surat dan atau dokumen

d petunjuk

e keterangan pelaku usaha8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 9 Bukup jelasPasal 41

 (yat )1* Bukup jelas (yat )+* Bukup jelas (yat )*

163(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 17: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 17/24

2ang diserahkan oleh omisi kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan tidak hanya perbuatan atau tindak pidanasebagaimana dimaksud ayat )+* tetapi juga termasuk pokok perkara yang sedang diselidiki dan diperiksa oleh omisi8Pasal 4+ Bukup jelas

Pasal 4

)1* omisi wajib menyelesaikan pemeriksaan lanjutan selambat-lambatnya =: )enam puluh*

hari sejak dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat )1*8

)+* 3ilamana diperlukan jangka waktu pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam

ayat )1* dapat diperpanjang paling lama : )tiga puluh* hari8)* omisi wajib memutuskan telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap undang-

undang ini selambat-lambatnya : )tiga puluh* hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan

lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* atau ayat )+*8)4* Putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam ayat )* harus dibacakan dalam suatu

sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku

usaha8

Pasal 44

)1* Dalam waktu : )tiga puluh* hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan putusan

omisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat )4* pelaku usaha wajib melaksanakan

putusan tersebut dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada omisi8)+* Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan 0egeri selambat-lambatnya

14 )empat belas* hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut8)* Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana

dimaksud dalam ayat )+* dianggap menerima putusan omisi8)4* (pabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dan ayat )+* tidak dijalankan oleh

pelaku usaha omisi menyerahkan putusan tersebut kepada penyidik untuk dilakukan

penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku8)5* Putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat )4* merupakan bukti

permulaan yang cukup bagi penyidik untuk melakukan penyidikan8

Pasal 45

)1* Pengadilan 0egeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 44 ayat )+* dalam waktu 14 )empat belas* hari sejak diterimanya keberatan

tersebut8)+* Pengadilan 0egeri harus memberikan putusan dalam waktu : )tiga puluh* hari sejak

dimulainya pemeriksaan keberatan tersebut8)* Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan 0egeri sebagaimana dimaksud dalam

ayat )+* dalam waktu 14 )empat belas* hari dapat mengajukan kasasi kepada &ahkamah

 (gung #epublik "ndonesia8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 4

 (yat )1* Bukup jelas (yat )+* Bukup jelas (yat )*Pengambilan keputusan omisi sebagaimana dimaksud ayat )* dilakukan dalam suatu sidang &ajelis yang

beranggotakan sekurang-kurangnya )tiga* orang anggota omisi8 (yat )4*2ang dimaksud diberitahukan adalah penyampaian petikan putusan omisi kepada pelaku usaha8Pasal 44

 (yat )1*: )tiga puluh* hari dihitung sejak diterimanya petikan putusan omisi oleh pelaku usaha atau kuasa hukumnya8

 (yat )+* Bukup jelas (yat )* Bukup >elas (yat )4* Bukup jelas (yat )5* Bukup jelas

173(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 18: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 18/24

)4* &ahkamah (gung harus memberikan putusan dalam waktu : )tiga puluh* hari sejak

permohonan kasasi diterima8

Pasal 4=

)1* (pabila tidak terdapat keberatan putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat )* telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap8)+* Putusan omisi sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dimintakan penetapan eksekusi

kepada Pengadilan 0egeri8

3(3 """

'(0'"

3agian Pertama

$indakan (dministrati! 

Pasal 4,

)1* omisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administrati! terhadap pelaku usaha

yang melanggar ketentuan Undang-undang ini8)+* $indakan administrati! sebagaimana dimaksud dalam ayat )1* dapat berupa

a8 penetapan pembatalan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai

dengan Pasal 1 Pasal 15 dan Pasal 1=; dan atau

b8 perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi ?ertikal sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14; dan atau

c8 perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan

praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau

merugikan masyarakat; dan atau

d8 perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan;

dan atau

e8 penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan

pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal +; dan atau

!8 penetapan pembayaran ganti rugi; dan atau

g8 pengenaan denda serendah-rendahnya #p 18:::8:::8::::: )satu miliar rupiah* dan

setinggi-tingginya #p +58:::8:::8::::: )dua puluh lima miliar rupiah*8

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 45 Bukup jelasPasal 4= Bukup jelasPasal 4,

 (yat )1* Bukup jelas (yat )+*7uru! a Bukup jelas7uru! bPenghentian integrasi vertikal  antara lain dilaksanakan dengan pembatalan perjanjian pengalihan sebagian perusahaankepada pelaku usaha lain atau perubahan bentuk rangkaian produksinya8

183(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 19: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 19/24

7uru! c2ang diperintahkan untuk dihentikan adalah kegiatan atau tindakan tertentu dan bukan kegiatan usaha pelaku usahasecara keseluruhan87uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! !6anti rugi diberikan kepada pelaku usaha dan kepada pihak lain yang dirugikan87uru! g Bukup jelas

3agian edua

Pidana Pokok

Pasal 4

)1* Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4 Pasal 9 sampai dengan Pasal 14 Pasal 1=

sampai dengan Pasal 19 Pasal +5 Pasal +, dan Pasal + diancam pidana denda

serendah-rendahnya #p +58:::8:::8::::: )dua puluh lima miliar rupiah* dan setinggi-

tingginya  #p 1::8:::8:::8::::: )seratus miliar rupiah* atau pidana kurungan pengganti

denda selama-lamanya = )enam* bulan8)+* Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal Pasal 15 Pasal +:

sampai dengan Pasal +4 dan Pasal += Undang-undang ini diancam pidana denda

serendah-rendahnya #p 58:::8:::8::::: ) lima miliar rupiah* dan setinggi-tingginya #p

+58:::8:::8::::: )dua puluh lima miliar rupiah*  atau pidana kurungan pengganti denda

selama-lamanya 5 )lima* bulan8)* Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang-undang ini diancam pidana denda

serendah-rendahnya #p 18:::8:::8::::: )satu miliar rupiah* dan setinggi-tingginya #p

58:::8:::8::::: )lima miliar rupiah*  atau pidana kurungan pengganti denda selama-

lamanya )tiga* bulan8

3agian etiga

Pidana $ambahan

Pasal 49

Dengan menunjuk ketentuan Pasal 1: itab Undang-undang 7ukum Pidana terhadap pidana

sebagaimana diatur dalam Pasal 4 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa

a pencabutan iCin usaha; atau

b larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadap undang-

undang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang-kurangnya + )dua* tahun

dan selama-lamanya 5 )lima* tahun; atau

c penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnya kerugian pada

pihak lain8

3(3 "G.$.0$U(0 %("0

Pasal 5:

2ang dikecualikan dari ketentuan undang-undang ini adalah

193(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 20: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 20/24

a perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan

yang berlaku; atau

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 4 Bukup jelasPasal 49 Bukup jelas

b perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi paten merek

dagang hak cipta desain produk industri rangkaian elektronik terpadu dan rahasia dagang

serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau

c perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan

atau menghalangi persaingan; atau

d perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok

kembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah

diperjanjikan; atau

e perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat

luas; atau

! perjanjian internasional yang telah dirati!ikasi oleh Pemerintah #epublik "ndonesia; atau

g perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu

kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atau

h pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau

i kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya8

Pasal 51

&onopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran

barang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi

yang penting bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh 3adan Usaha

&ilik 0egara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah8

3(3 G

.$.0$U(0 P.#(%"7(0

Pasal 5+

)1* 'ejak berlakunya undang-undang ini semua peraturan perundang-undangan yang

mengatur atau berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha dinyatakan

tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru

berdasarkan Undang-undang ini8

203(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 21: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 21/24

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5:7uru! a Bukup jelas

7uru! b Bukup jelas7uru! c Bukup jelas7uru! d Bukup jelas7uru! e Bukup jelas7uru! ! Bukup jelas7uru! g Bukup jelas7uru! hPelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil  adalah sebagaimana dimaksud Undang-undang 0omor 9 $ahun 1995tentang Usaha ecil87uru! i2ang dimaksud dengan melayani anggotanya adalah memberi pelayanan hanya kepada anggotanya dan bukan kepadamasyarakat umum untuk pengadaan kebutuhan pokok kebutuhan sarana produksi termasuk kredit dan bahan baku sertapelayanan untuk memasarkan dan mendistribusikan hasil produksi anggota yang tidak mengakibatkan terjadinya praktekmonopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat8Pasal 51 Bukup jelas

)+* Pelaku usaha yang telah membuat perjanjian dan atau melakukan kegiatan dan atautindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang ini diberi waktu = )enam*

bulan sejak Undang-undang ini diberlakukan untuk melakukan penyesuaian8

3(3 G"

.$.0$U(0 P.0U$UP

Pasal 5

Undang-undang ini mulai berlaku terhitung 1 )satu* tahun sejak tanggal diundangkan8

 (gar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan

penempatannya dalam %embaran 0egara #epublik "ndonesia8

Disahkan di >akarta

pada tanggal 5 &aret 1999

P#.'"D.0 #.PU3%" "0D0.'"(

ttd

3(B7(#UDD"0 >U'U 7(3"3".

Diundangkan di >akarta

pada tanggal 5 &aret 1999

&.0$.#" 0.6(#( '.#.$(#"' 0.6(#(

#.PU3%" "0D0.'"(

ttd

 (3(# $(0D>U06

%.&3(#(0 0.6(#( #.PU3%" "0D0.'"( $(7U0 1999 0&#

213(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 22: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 22/24

 AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Pasal 5+ Bukup jelasPasal 5 Bukup jelas

P.0>.%('(0

 ($('

U0D(06-U0D(06 #.PU3%" "0D0.'"(

0&# 5 $(7U0 1999

$.0$(06

%(#(06(0 P#($. &0P%" D(0 P.#'("06(0

U'(7( $"D( '.7($

"8 UMUM

Pembangunan ekonomi pada Pembangunan >angka Panjang Pertama telah menghasilkan

banyak kemajuan antara lain dengan meningkatnya kesejahteraan rakyat8 emajuan

pembangunan yang telah dicapai di atas didorong oleh kebijakan pembangunan di berbagai

bidang termasuk kebijakan pembangunan bidang ekonomi yang tertuang dalam 6aris-6aris

3esar 7aluan 0egara dan #encana Pembangunan %ima $ahunan serta berbagai kebijakan

ekonomi lainnya8

&eskipun telah banyak kemajuan yang dicapai selama Pembangunan >angka Panjang Pertamayang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi masih banyak pula tantangan atau

persoalan khususnya dalam pembangunan ekonomi yang belum terpecahkan seiring dengan

adanya kecenderungan globalisasi perekonomian serta dinamika dan perkembangan usaha

swasta sejak awal tahun 199:-an8

Peluang-peluang usaha yang tercipta selama tiga dasawarsa yang lalu dalam kenyataannya

belum membuat seluruh masyarakat mampu dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan di

berbagai sektor ekonomi8 Perkembangan usaha swasta selama periode tersebut disatu sisi

diwarnai oleh berbagai bentuk kebijakan Pemerintah yang kurang tepat sehingga pasar menjaditerdistorsi8 Di sisi lain perkembangan usaha swasta dalam kenyataannya sebagian besar 

merupakan perwujudan dari kondisi persaingan usaha yang tidak sehat8

enomena di atas telah berkembang dan didukung oleh adanya hubungan yang terkait antara

pengambil keputusan dengan para pelaku usaha baik secara langsung maupun tidak langsung

sehingga lebih memperburuk keadaan8 Penyelenggaraan ekonomi nasional kurang mengacu

223(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 23: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 23/24

kepada amanat Pasal Undang-Undang Dasar 1945 serta cenderung menunjukkan corak yang

sangat monopolistik8

Para pengusaha yang dekat dengan elit kekuasaan mendapatkan kemudahan-kemudahan yang

berlebihan sehingga berdampak kepada kesenjangan sosial8 &unculnya konglomerasi dan

sekelompok kecil pengusaha kuat yang tidak didukung oleh semangat kewirausahaan sejati

merupakan salah satu !aktor yang mengakibatkan ketahanan ekonomi menjadi sangat rapuh dan

tidak mampu bersaing8

&emperhatikan situasi dan kondisi tersebut di atas menuntut kita untuk mencermati dan menata

kembali kegiatan usaha di "ndonesia agar dunia usaha dapat tumbuh serta berkembang secara

sehat dan benar sehingga tercipta iklim persaingan usaha yang sehat serta terhindarnya

pemusatan kekuatan ekonomi pada perorangan atau kelompok tertentu antara lain dalam bentuk

praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang merugikan masyarakat yang

bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial8

leh karena itu perlu disusun Undang-Undang tentang %arangan Praktek &onopoli dan

Persaingan Usaha $idak 'ehat yang dimaksudkan untuk menegakkan aturan hukum dan

memberikan perlindungan yang sama bagi setiap pelaku usaha di dalam upaya untuk

menciptakan persaingan usaha yang sehat8

Undang-undang ini memberikan jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan

pembangunan ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum serta sebagai

implementasi dari semangat dan jiwa Undang-Undang Dasar 19458

 (gar implementasi undang-undang ini serta peraturan pelaksananya dapat berjalan e!ekti! sesuai

asas dan tujuannya maka perlu dibentuk omisi Pengawas Persaingan Usaha yaitu lembaga

independen yang terlepas dari pengaruh pemerintah dan pihak lain yang berwenang melakukan

pengawasan persaingan usaha dan menjatuhkan sanksi8 'anksi tersebut berupa tindakan

administrati! sedangkan sanksi pidana adalah wewenang pengadilan8

'ecara umum materi dari Undang-Undang $entang %arangan Praktek &onopoli dan Persaingan

Usaha $idak 'ehat ini mengandung = )enam* bagian pengaturan yang terdiri dari

18 perjanjian yang dilarang;+8 kegiatan yang dilarang;8 posisi dominan;48 komisi Pengawas Persaingan Usaha;58 penegakan hukum;=8 ketentuan lain-lain8

Undang-undang ini disusun berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta

berasaskan kepada demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara

kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum dengan tujuan untuk menjaga kepentingan

umum dan melindungi konsumen; menumbuhkan iklim usaha yang kondusi! melalui terciptanya

persaingan usaha yang sehat dan menjamin kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi

setiap orang; mencegah praktek-praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang

ditimbulkan pelaku usaha; serta menciptakan e!ekti?itas dan e!isiensi dalam kegiatan usaha

dalam rangka meningkatkan e!isiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan

kesejahteraan rakyat8

233(D(0 .'.U$" &(7('"'/( )3.&* P.#"D. +::<+::9

Page 24: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

7/17/2019 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Persaingan Usha Tidak Sehat

http://slidepdf.com/reader/full/undang-undang-nomor-5-tahun-1999-tentang-larangan-persaingan-usha-tidak-sehat 24/24