ummu adhd dan rm

Post on 26-Dec-2015

46 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ydxrt

TRANSCRIPT

ADHDAttention Deficit Hyperactivity Disorder

Pembimbing:

DR. dr. H. Iwan Arijanto, SpKJ. MKes

SMF Kedokteran Jiwa (Psikiatri)

RSUD CIAMIS

UMMU ALIMAH

PENDAHULUAN

Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas (GPPH) adalah suatu diagnosis untuk pola prilaku anak yang berlangsung dalam jangka waktu paling sedikit 6 bulan, dimulai sejak berusia sekitar 7 tahun, yang menunjukan sejumlah gejala ketidakmampuan untuk memuatkan perhatian atau sejumlah gejala prikalu hiperaktif-implusif, atau kedua-duanya

ETIOLOGIStruktur Otak • Pada penelitian menggunakan teknik imaging

menunjukkan adanya perbedaan ukuran pada beberapa bagian otak pada anak dengan GPPH yang dibandingkan dengan anak tanpa GPPH

Korteks Prefrontal. • Berlokasi di bagian frontal otak. • pusat perintah otak. • mengatur kemampuan otak untuk menghambat respon

tertentu. • Pada anak dengan GPPH bagian prefrontal ini menjadi

kurang aktif dibanding anak tanpa gangguan ini.

Nukleus Caudatus dan Globus Pallidus. • Berlokasi dekat dengan pusat otak, • mempercepat atau menghentikan perintah yang

berasal dari korteks prefrontal. • Bagian ini mengecil pada anak dengan GPPH

dibanding anak seusianya yang tanpa gangguan ini, tapi berusaha menjadi normal dengan bertambahnya usia.

• Keadaan abnormal pada bagian ini menimbulkan ketidakmampuan seseorang untuk menghentikan tindakan tertentu, yang akan menghasilkan suatu perbuatan yang dilakukan karena desakan hati (impulsivity), khas pada anak dengan GPPH.

Cerebellum. • Suatu bagian dibawah otak. • Bagian ini membantu mengontrol tonus dan

keseimbangan otot, dan menyamakan aktivitas otot.

• Bagian ini menjadi lebih kecil pada anak dengan GPPH

Faktor nutrisi• Malnutrisi• Defisiensi Zinc dan Asam Lemak Essensial

Kimiawi otak

• dopamine dan norepinefrin merupakan neurotransmitter yang mempengaruhi fungsi mental maupun emosional

Jalur Syaraf

• jalur thalamokortikal ganglia – basal

• Factor Genetik yang mengatur Dopamin dan keuntungannya pada pria usia muda.

• Genetic Resisten terhadap Hormon Tiroid

Faktor Genetik

• Faktor genetik memiliki peran yang penting pada GPPH.

• Keluarga yang memiliki anak dengan GPPH memiliki kemungkinan tertinggi adanya GPPH, antisocial, mood, cemas, dan gangguan penyalahgunaan zat didalam keluarganya pada anak yang lain dibandingkan keluarga yang tidak memiliki anak GPPH

Kehamilan dan GPPH

• berhubungan dengan masalah kehamilan dan kesulitan dalam persalinan.

• selama masa kehamilan wanita merokok, rentan memiliki resiko tinggi GPPH.

• Penelitian juga menyatakan resiko tinggi terjadi pada wanita yang selama masa kehamilannya tinggal dilingkungan yang terpapar toksin, termasuk dioksin dan polychlorinated biphenyls (PCBs).

Faktor Neurologis

• Suatu korelasi fisiologis adalah ditemukanya berbagai pola eletroensefalogram ( EEG ) abnormal yang terdisorganisasi dan karakteristik untuk anak kecil.

• Pada beberapa kasus temuan EEG menjadi normal dengan berjalannya waktu

Faktor Psikososial

• Anak – anak dalam institusi seringkali overaktif dan memiliki rentang atensi yang buruk

• Tanda tersebut dihasilkan dari pemutusan emosional yang lama, dan gejala menghilang jika faktor pemutus dihilangkan, seperti melalui adopsi atau penempatan di rumah penitipan.

• Kejadian fisik yang menimbulkan stress, suatu gangguan dalam keseimbangan keluarga, dan factor yang menyebabkan kecemasan berperan dalam awal atau berlanjutnya GPPH.

• Faktor predisposisi mungkin termasuk temperamen anak, faktor genetic-familial, dan tuntutan social untuk mematuhi cara berkelakuan dan bertindak yang rutin

GAMBARAN KLINIS

• inatensi,

• mengalihkan perhatian,

• impulsive, dan

• hiperaktif

• Beberapa ketidakmampuan fungsi eksekutif pada anak dengan GPPH dapat menyebabkan beberapa masalah dibawah ini : – Ketidakmampuan untuk menyimpan informasi dalam

jangka waktu pendek.– Ketidakmampuan dalam organisasi dan perencanaan.– Kesulitan dalam menegakkan dan menggunakan

tujuan untuk pedoman perilaku seperti memilih strategi dan monitor pekerjaan.

– Ketidakmampuan untuk menjaga emosi menjadi berlebihan

– Ketidakmampuan untuk bekerja secara efisien dari satu aktivitas mental ke lainnya.

• Hiperaktivitas

• Impulsif dan Emosi yang meledak

• Perhatian dan Konsentrasi bermasalah

• Ketidakmampuan Ingatan Jangka Pendek

• Kesulitan Mengatur Waktu

• Kurangnya Kemampuan Adaptasi

• Hipersensitivitas dan Masalah Tidur

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang patognomonik untuk gangguan defisit atensi / hiperaktivitas

• hasil EEG yang terdisorganisasi dan imatur

• tomografi emisi positron (PET) mungkin menunjukkan penurunan aliran darah serebral di daerah frontalis

DIAGNOSIS ADHD

Karakteristik (berdasarkan DSM V):1. Inattention2. Hyperactivity3. Impulsive

Kriteria diagnostic DSM V (Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders)

1. Perhatian

1.1. 6 / > gejala6 / > gejala tidak mampu memusatkan perhatian seperti di bawah tidak mampu memusatkan perhatian seperti di bawah ini menetap ini menetap min.6 bulanmin.6 bulan pada derajat pada derajat maladaptif dan tidak sesuai maladaptif dan tidak sesuai dg tk. perkembangannyadg tk. perkembangannya::

a.a. Sering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil /membuatSering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil /membuat kesalahan yang ceroboh (tidak hati-hati) dalam pekerjaan kesalahan yang ceroboh (tidak hati-hati) dalam pekerjaan sekolah,sekolah, pekerjaan / kegiatan lain. pekerjaan / kegiatan lain.

b.b. Sering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakanSering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakan tugas / kegiatan bermaintugas / kegiatan bermain

c.c. Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsunglangsung

d.d. Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikanSering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah dan tugas (tidak disebabkan oleh perilakupekerjaan sekolah dan tugas (tidak disebabkan oleh perilaku menentang atau kegagalan memahami petunjuk)menentang atau kegagalan memahami petunjuk)

e.e. Sering sulit mengatur tugas dan kegiatanSering sulit mengatur tugas dan kegiatanf.f. Sering menghindar, tidak suka/enggan terlibat dalam tugasSering menghindar, tidak suka/enggan terlibat dalam tugas

yang memerlukan ketekunan berkesinambungan.yang memerlukan ketekunan berkesinambungan.g.g. Sering menghilangkan benda yang diperlukan untukSering menghilangkan benda yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas / kegiatanmelaksanakan tugas / kegiatanh.h. Perhatian sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luarPerhatian sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luari.i. Sering lupa dalam kegiatan sehari-hariSering lupa dalam kegiatan sehari-hari

2. Hiperaktivitas & Impulsive2. 2. 6 / > gejala6 / > gejala hiperaktivitas dan impulsivitas seperti dibawah ini hiperaktivitas dan impulsivitas seperti dibawah ini

menetap min.6 bulanmenetap min.6 bulan pada derajat pada derajat maladaptif dan tidak sesuai dg tk maladaptif dan tidak sesuai dg tk perkembangannyaperkembangannya : :

• Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam,Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam, tidak bisa duduk diam.tidak bisa duduk diam.• Sering meninggalkan tempat duduk di dalamSering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas / di situasi lain kelas / di situasi lain

dimana diharapkandimana diharapkan untuk tetap diam.untuk tetap diam.• Sering berlari-lari / memanjat berlebihanSering berlari-lari / memanjat berlebihan dalam situasi yang tidak dalam situasi yang tidak

sesuai untuk halsesuai untuk hal tersebut.tersebut.• Sering mengalami kesulitan bermain /Sering mengalami kesulitan bermain / mengikuti kegiatan waktu mengikuti kegiatan waktu

senggang dengan tenang.senggang dengan tenang.• Sering dalam keadaan “siap Sering dalam keadaan “siap berbergerak” (ataugerak” (atau bertindak seperti bertindak seperti

digerakkan mesin)digerakkan mesin)• Sering bicara berlebihanSering bicara berlebihan• Sering melontarkan jawaban sebelumSering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai pertanyaan selesai

ditanyakan.ditanyakan.• Sering sulit menunggu giliran.Sering sulit menunggu giliran.• Sering menyela / memaksakan diri terhadapSering menyela / memaksakan diri terhadap orang lain (misal : orang lain (misal :

memotong percakapan/mengganggu permainan).memotong percakapan/mengganggu permainan).

Tambahan

1.1. Gejala tersebut yang menimbulkan masalah Gejala tersebut yang menimbulkan masalah terjadi terjadi sebelum usia sebelum usia 1212 tahun tahun..

2.2. Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-gejala tersebut gejala tersebut tampak pada 2/> tempattampak pada 2/> tempat (di (di sekolah atau di tempat bermain dan di sekolah atau di tempat bermain dan di rumah)rumah)

3.3. Ada Ada permasalahanpermasalahan yang bermakna secara yang bermakna secara klinis pada klinis pada fungsi sosial, akademik, dan fungsi sosial, akademik, dan okupasionalokupasional

4.4. Gejala-gejala tersebut Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh tidak disebabkan oleh gangguan yang laingangguan yang lain: perkembangan pervasif, : perkembangan pervasif, skizofrenia / psikotik dan tidak diakibatkan skizofrenia / psikotik dan tidak diakibatkan gangguan mental lain (misalnya : gangguan gangguan mental lain (misalnya : gangguan cemas, gangguan kepribadian) cemas, gangguan kepribadian)

Jenis

1. Kombinasi pada kedua area ADHD/CPaling banyak dijumpai

2. Dominan pada area ‘konsentrasi’ ADHD/I

3. Dominan pada area ‘hiperaktif’ ADHD/HI

DIAGNOSA BANDING

Menurut Kaplan :• Kelainan Organik

– Gangguan sensory, khususnya ketulian, gangguan visual– Medikasi yang menginduksi GPPH ( seperti, antihistamin, beta-

agonis, Phenobarbital.– Gangguan kejang– Abnormalitas Tiroid– Ketidakmampuan Belajar– Retardasi Mental– Abses, neoplasma lobus frontalis– Penyalahgunaan Zat– Intoksikasi Timbal– Gangguan Perkembangan Pervasiv

• Gangguan Fungsional

• Gangguan Oposisional

• Gangguan Tingkah Laku

• Gangguan Mood

• Gangguan Anxietas

• Gangguan dengan Tingkah Laku yang mengganggu

• Gangguan Tourette’s / Gangguan Mutipel Tic

• Gangguan personalitas

• Gangguan Obsesiv Kompulsiv

• Mania atau Gangguan Bipolar Manik– Gangguan Peerkembangan

• Aktivitas Berlebihan sesuai dengan Usia– Masalah Situasi, Lingkungan, atau keluarga

» Penempatan Sekolah yang tidak Sesuai» Gangguan keluarga dan social (seperti, perceraian,

kekerasan, diabaikan)» Tidak Adanya atau Kelainan pada Orangtua» Disiplin yang tidak efektif, bentuk keluarga yang

kacau» Kekerasan dan atau diabaikan

PENATALAKSANAAN

• Terapi Perilaku : terapi lini pertama • Terapi MedikasiObat Psikostimulan

– Dextroamphetamin ( dexedrin, dexedrin spansules, dextrostat )

– Metylphenidat ( Ritalin, concerta, metilin, metadata CD )

– Dexmethylphenidate ( focalin, folacin XR )– Dextroamphetamin dan campuran amphetamine

(adderall)– Pemolin ( cylert ) – sekarang jarang digunakan

karena efek samping terhadap hepar

• Obat Non-stimulan – Atomoxetine ( Strattera )

• Antidepresan– Bupropion (wellbutrin), – reboxetin ( Edronax) dan – venlafaxine (Effexor) – Tricyclics

• Desipramine (norpramin, pertofrane), atau • imipramin (Janimine, Tofranil)

• SSRIs ( Selective Serotonin Reuptake Inhibitors ). – Fluoxetine (Prozac), – sertraline ( Zoloft), – citalopram (Celexa), dan – paroxetine (Paxil)

• Alpha – 2 – Agonis ( Klonidin )

• Medikasi Lainnya

Terapi Nutrisi

• Anak – anak dengan kelainan perilaku dapat menjadi sensitive terhadap bahan kimia makanan tertentu

• pemicu perubahan perilaku, misalnya : – Pewarna buatan ( kuning, merah, atau hijau )– Bahan pengawet kimiawi– Susu– Coklat– Telur– Gandum– Makanan yang mengandung salisilat termasuk semua berri,

bubuk chili, apel dan sari buah apel, cengkeh, anggur, jeruk, persik, merica, plum, tomat, prun

PROGNOSIS

• Remisi kemungkinan tidak terjadi sebelum usia 12 tahun, biasanya antara usia 12 dan 20 tahun.

• Kira – kira 15 – 20% kasus, gejala GPPH menetap sampai masa dewasa.

• Anak – anak dengan GPPH yang gejalanya menetap sampai masa remaja adalah berada dalam resiko tinggi untuk mengalami gangguan konduksi.

• ± 50% anak – anak dengan gangguan tingkah laku akan mengembangkan gangguan kepribadian anti sosial di masa dewasanya.

• Hasil yang optimal tampaknya dipermudah dengan menghilangkan agresi anak dan dengan memperbaiki fungsi keluarga sedini mungkin.

PENCEGAHAN

• Sampai saat ini belum diketahui cara mencegah terjadinya GPPH

• Beberapa penelitian mengindikasikan hubungan antara ibu hamil yang merokok

• Hindari merokok, alkohol, obat – obatan selama kehamilan dapat membantu mencegah resiko tinggi terbentuknya GPPH atau perilaku yang sama pada usia muda

RETARDASI MENTAL

• Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.

• Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya.

Penyebab

• RM terjadi oleh karena otak tidak berkembang secara optimal dengan latar belakang;

– Adanya masalah dalam kandungan, berupa masalah pada ibu seperti

• Kekurangan gizi

• Ketergantungan alkohol

• Penyakit infeksi tertentu

– masalah pada saat anak dilahirkan, seperti adanya kesulitan dalam proses persalinan, lilitan tali pusat sehingga mengganggu dalam proses persalinan, dsb

– Masalah pada tahun-tahun pertama kehidupan anak, seperti infeksi pada otak, kejang yang tidak terkontrol, kecelakaan, serta adanya malnutrisi

– Masalah dalam pola asuh seperti kurangnya stimulasi, kekerasan pada anak, penelantaran, dsb

– Faktor genetik, seperti down’s syndrome

• Pada umumnya anak dengan RM sulit dicari satu penyebab yang pasti

RM akan mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai

bentuk

Aspek fisik, misalnya dalam kemampuan anak untuk duduk, berjalan, dan menulis

Aspek perawatan diri sendiri, misalnya kemampuan untuk makan sendiri, mandi sendiri dan menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam rumah

Aspek komunikasi, seperti berbicara, berbahasa dan memahami instruksi

Aspek sosial, seperti bersosialisasi dan bermain dengan anak lain

Aspek mental emosional, seperti hiperaktivitas, depresi dan kecemasan

Tanda-tanda

• Adanya keterlambatan dalam tahapan perkembangan

• Adanya kesulitan dalam belajar dan kesulitan dalam bersosialisasi

• Tidak mampu memahami/melaksanakan instruksi • Adanya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-

hari (orang dewasa)• Adanya kesulitan dalam adaptasi sosial (orang

dewasa)• RM sedang dan berat pada umumnya dapat

dideteksi pada anak yang berusia di bawah 2 tahun

RETARDASI MENTAL

F70 Retardasi Mental Ringan

F71 Retardasi Mental Sedang

F72 Retardasi Mental Berat

F73 Retardasi Mental Sangat Berat

F78 Retardasi Mental Lainnya

F79 Retardasi Mental YTT

Karakter keempat dapat digunakan untuk menentukan luasnya hendaya perilaku yang menyertainya, bila ini bukan disebabkan oleh suatu gangguan lain yang menyertai:

F7x.0 Tidak ada atau terdapat hendaya perilaku minimalF7x.1 Terdapat hendaya perilaku yang bermakna dan memerlukan perhatian/terapiF7x.8 Hendaya perilaku lainnyaF7x.9 Tanpa penyebutan dari hendaya perilaku

• Bila penyebab suatu retardasi mental diketahui, maka suatu kode tambahan dari ICD-10 harus digunakan (misalnya F72 Retardasi Mental Berat ditambah E00 Sindrom Defisiensi Yodium Kongenital)

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Tingkat kecerdasan atau intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah keterampilan spesifik yang berbedaMeskipun ada kecenderungan umum bahwa

semua keterampilan ini akan berkembang ke tingkat yang sama pada setiap individu, namun dapat terjadi suatu ketimpangan yang besar, khususnya pada penyandang retardasi mental.

PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Orang tersebut mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam satu bidang tertentu (misalnya bahasa), atau mungkin mempunyai suatu area keterampilan tertentu yang lebih tinggi (misalnya tugas visuo-spasial sederhana) yang berlawanan dengan latar belakang adanya retardasi mental berat. Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada saat menentukan kategori diagnosis.

PEDOMAN DIAGNOSTIKPenilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan

semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku adaptif (yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budayanya) dan hasil test psikometrik.

Untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari.

PEDOMAN DIAGNOSTIK

Gangguan jiwa dan fisik yang menyertai retardasi mental, mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan dari semua keterampilannya.

Penilaian diagnostik adalah terhadap “kemampuan umum” (global ability) bukan terhadap suatu area tertentu yang spesifik dari hendaya atau keterampilan.

F70 : Retardasi Mental Ringan

IQ berkisar antara 50 – 69.

Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari.

Dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri dan mencapai keterampilan praktis dan keterampilan rumah tangga walaupun tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal.

F70 : Retardasi Mental Ringan

Kesulitan utama biasanya tampak dalam pekerjaan sekolah yang bersifat akademik dan banyak masalah khusus dalam membaca dan menulis.

Etiologi organik hanya dapat diidentifikasi pada sebagian kecil penderita.

Keadaan lain yang menyertai seperti autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah laku, ataupun disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. Bila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode diagnosis sendiri.

•F71 : Retardasi Mental Sedang

IQ biasanya dalam rentang 35 – 49Umumnya ada profil kesenjangan (disparency)

dan kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam keterampilan visuo-spasial daripada tugas-tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi sosial dan percakapan sederhana.

F71 : Retardasi Mental Sedang

Tingkat perkembangan bahasa bervariasi: ada yang dapat mengikuti percakapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka.

Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada kebanyakan penyandang retardasi mental sedang.

Autisme masa kanak atau gangguan perkembangan pervasif lainnya terdapat pada sebagian kecil kasus, dan mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe penatalaksanaan yang dibutuhkan.

F71 : Retardasi Mental Sedang

Epilepsi, disabilitas neurologik dan fisik juga lazim ditemukan meskipun kebanyakan penyandang retardasi mental sedang mampu berjalan tanpa bantuan.

Kadang didapatkan gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. Setiap gangguan penyerta harus diberi kode diagnosis tersendiri

F72 : Retardasi Mental Berat

• IQ biasanya berada dalam rentang 20 – 34

• Pada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal:– Gambaran klinis,– Terdapatnya etiologi organik, dan– Kondisi yang menyertainya– Tingkat prestasi yang rendah,

F72 : Retardasi Mental Berat

– Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik yang mencolok atau defisit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna secara klinis dari susunan saraf pusat

F73 : Retardasi Mental Sangat Berat

IQ biasanya di bawah 20

Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana.

Keterampilan visuo-spasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan mencocokan mungkin dapat dicapainya, dan dengan pengawasan dan petunjuk yang tepat penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga.

F73 : Retardasi Mental Sangat Berat

Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus.

Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat dan daya dengar.

Sering ada gangguan perkembangan pervasif dalam bentuk sangat berat khususnya autisme yang tidak khas (atypical autism), terutama pada penderita yang dapat bergerak.

F78 : Retardasi Mental Lainnya

• Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu tuli, dan penderita yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.

Retardasi Mental YTT

• Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk menggolongkannya dalam salah satu ketegori di atas.

Tatalaksana

• Berikan informasi mengenai RM dan dampaknya kepada orang tua atau pengasuhnya

• Tidak ada pengobatan khusus. Obat-obatan hanya diberikan jika RM disertai dengan gangguan fisik atau mental lainnya

• Program pelatihan khusus yang intensif berupa pelatihan keterampilan hidup yang mendasar

• Program pendidikan luar biasa

• Konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa lainnya bila diperlukan

top related