tutorial klinik dermatitis numularis impetigenisata

Post on 29-Jan-2016

252 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

dermatitis numularis impetigenisata

TRANSCRIPT

TUTORIAL KLINIK DERMATITIS NUMULARIS IMPETIGENISATA Husnawati

Pembimbing : dr. Lukcy, SpKK

PROBLEM

• Tn. SNama

• Laki-lakiJenis kelamin

• 59 tahunUmur

• IslamAgama

• SDPendidikan

• Getasan, semarangAlamat

ANAMNESIS (17 OKTOBER 2015)

Luka pada punggung tangan dan kaki

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2 minggu lalu gatal pada

kedua kaki plenting2 di kedua kaki menyebar ke

punggung tangan

Selalu digaruk plenting2

pecah keluar cairan bening kering luka

digaruk berdarah

Keringat/stress gatal

bertambah

1 tahun lalu berobat ke dokter dikasih obat oleh dokter puskesmas sembuh• Beberapa bulan

kambuh lagi• Sekarang kambuh

yang ke-3• Tidak ada riwayat

bengkak bila berdiri lama

Kontak bahan/wol

(-)

Mandi 1 x/hari,

sabun ganti baju 1x sehari

RPD

Alergi (-)

Riwayat kaki bengkak jika berdiri lama (-)

Riwayat asma, sakit mata, sering batuk-pilek, sakit gigi(-)

Diabetes mellitus (-)

Hipertensi (-)

RPK

Keluhan sama pada anggota keluarga (-)

Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, atopi di keluarga inti (-) keluarga besar (?)

Pemeriksaan fisik KU : baikKesadaran : kompos mentisVS : tak di ukurPemeriksaan kepala, leher, thorax abdomen tak dilakukan Status dermatologis Regio punggung tangan dan kakiUKK : plakat eritem dengan ditutupi krusta diatasnya,bilateral, batas tegas, oozing (+)

plakat eritem dengan ditutupi krusta diatasnya,bilateral, batas tegas, oozing (+)

TATALAKSANA

Non-medikamentosa

(umum):• Jaga hygiene,

mandi air bersih + sabun non-iritan

• Edukasi kekambuhan

• Mencegah kulit kering, trauma (e.g. tidak menggaruk), bahan iritatif

Medikamentosa:

• Cetirizin 1x1 tab/hr

• Desoxymethasone 2x1/hr dioles

• Cefadroxyl 2x1 tab/hr

HIPOTESIS

1. Dermatitis Numularis

2. Dermatitis Atopi

5. Tinea korporis

4. Psoriasis

3. Dermatitis Kontak Alergi

DERMATITIS ATOPI

Merupakan peradangan kulit yang kronis dan residif, disertai gatal, umumnya terjadi pada masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita.

Patch test dan prick test dapat positif

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Dermatitis kontak alergi ini kausanya exogen, dan sel yang berperan adalah sel langerhans/ sel yang disebut antigen presenting sel. Jadi untuk terjadinya suatu proses kontak alergi itu harus ada kontak awal kemudian adanya memori.

Sensitisasi Elasitasi The sensitization process requires 10-14 days Upon re-exposure, dermatitis appears within 12-48 hrs

Utama : GatalAkut : Bercak eritematosa, edema, papul, erosi, eksudasi.Kronik : Papul, skuama, likenifikasiReaksi : Hipersensitivitas IV

UKK dimulai sebagai erythematous macules yang berkembang menjadi papul atau plaque

Bullae sering terbentuk pada hari 1 – 2 setelah terpapar alergen.

PSORIASIS

Psoriasis adalah penyakit autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama yang kasar, berlapis, dan transparan.

Disertai fenomena tetesan lilin, auspitz, dan koebner.

Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

TINEA KORPORIS

Merupakan penyakit jamur yang menyerang kulit, yakni, pada jaringan yang mengandung zat tanduk, yang disebabkan oleh dermatofita. Dapat terlihat lesi pinggir aktif dan terdapat central healing.

Pada dermatitis numularis bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang tegas dibandingkan tinea.

Dapat dicari hifa dari sediaan langsung untuk menegakkan diagnosis.

Budimulja U. Mikosis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

TUJUAN BELAJARMengetahui penyebab terjadinya Dermatitis NumularisMengetahui cara mendiagnosis Dermatitis NumulsrisMengetahui pentalaksanaan Dermatitis Numularis

PEMECAHAN MASALAH

Dermatitis peradangan pada kulit yang merupakan respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.

Dermatitis numularis suatu peradangan dengan lesi yang menetap, dengan keluhan gatal, yang ditandai dengan lesi berbentuk uang logam, sirkular atau lesi oval berbatas tegas, umumnya ditemukan pada daerah tangan dan kaki. Lesi awal berupa papul disertai vesikel yang biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).

Dermatitis numularis memiliki nama lain yakni, ekzem diskoid, ekzem numular, nummular eczematous dermatitis.

DERMATITIS NUMULARIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

Dermatitis numularis banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Sering ditemukan pada usia dewasa dengan angka kejadian tertinggi pada usia antara 50 hingga 65 tahun.

Penyakit ini jarang terjadi pada bayi dan anak-anak, frekuensinya cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan umur.

EPIDEMIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Pada sebagian besar kasus, penyebab dermatitis numularis belum diketahui.

Faktor Predisposisi: angka kejadian atopi dan level IgE Infeksi (Staphylokokkus dan mikrokokus) Tekanan emosional Trauma lokal seperti gigitan serangga Kontak dengan bahan kimia Musim dingin Kulit kering

ETIOLOGI

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.Adachi A, Horikawa T, Takashima T, Ichihashi M. Mercury-induced nummular dermatitis. J Am Acad Dermatol. Aug 2000;43(2 Pt 2):383-5.

Kulit yang kering fissura pada permukaan kulit yang kering dan gatal masuknya alergen peradangan pada kulit.

↑ usia ↑ sensitivitas terhadap bahan-bahan pencetus alergi

PATOFISIOLOGI

Miller JL. Nummular Dermatitis. Available at : http://www.emedicine.comAoyama H, Tanaka M, Hara M, Tabata N, Tagami H. Nummular eczema: An addition of senile xerosis and unique cutaneous reactivities to environmental aeroallergens. Dermatology. 1999;199(2):135-9.

Pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya berasal dari mast cell berinteraksi dengan neural C-fibers menimbulkan reaksi gatal.

Substansi P dan kalsitonin yang terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi menstimulasi pelepasan sitokin sehingga memicu timbulnya inflamasi

Mast cell pada dermis ↓ aktivitas enzim chymase ↓ penguraian neuropeptida dan protein ↓ kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

Horsmanheimo L, Harvima IT, Jarvikallio A, Harvima RJ, Naukkarinen A, Horsmanheimo M. Mast cells are one major source of interleukin-4 in atopic dermatitis. Br J Dermatol. Sep 1994;131(3):348-53. Jarvikallio A, Naukkarinen A, Harvima IT, Aalto ML, Horsmanheimo M. Quantitative analysis of tryptase- and chymase-containing mast cells in atopic dermatitis and nummular eczema. Br J Dermatol. Jun 1997;136(6):871-7. Jarvikallio A, Harvima IT, Naukkarinen A. Mast cells, nerves and neuropeptides in atopic dermatitis and nummular eczema. Arch Dermatol Res. Apr 2003;295(1):2-7.

PATOFISIOLOGI

Timbul rasa sangat gatal Lesi kulit yang antara lain papul, vesikel, atau

plak: Bentuk numular (seperti koin). Terutama pada tangan dan kaki. Umumnya melebar dan menyebar. Lembab dengan permukaan yang keras.

Kulit bersisik atau ekskoriasi. Kulit yang kemerahan atau inflamasi. Lesi cenderung hilang timbul atau menetap

GEJALA KLINIS

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

GEJALA KLINIS

Pemerikaan mikroskopis preparat dari kerokan lesi dengan KOH.

Biopsi kulit patch test

dan prick test

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.Wolff K, Johnson RA, Suurmond D. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis of clinical dermatology. 5th ed. San Fransisco: McGraw Hill; 2007.

Psoriasis Ditandai bercak-bercak

eritema, berbatas tegas dengan skuama kasar, berlapis-lapis dan transparan.

Pada pasien, tidak ditemukan skuama tidak sesuai

Tinea Korporis Lesi bulat, lonjong, berbatas

tegas, eritema, dengan bagian tepi lesi lebih aktif (lebih jelas tanda-tanda peradangan).

Tidak sesuai dengan lesi pasien

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan yang muncul 2 tahun lalu, di kedua tungkai dan lengan atas pasien. Bercak berwarna kemerahan, disertai lenting berisi air, dan terasa sangat gatal. Lesi juga sempat mengering kemudian timbul kembali.

• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik: Polimorfik Gatal Lesi berbentuk koin Berbatas tegas Papulovesikel, mudah pecah,

basah,Hal ini sesuai dengan lesi

dermatitis numularis.

James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Eleventh Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011.

Dermatitis Kontak Alergi dan Iritan

Pada tungkai kanan pasien, tidak didapatkan riwayat kontak: celana longgar, koas kaki (-), sale (-), dll

Riwayat mengoleskan obat cina, setelah lesi muncul, tidak bersesuaian waktu.

Diagnosis dapat disingkirkan.

Dermatitis Stasis Ekstremitas bawah

didapatkan akral hangat, tidak ada edema, dan tidak ditemukan pelebaran vena.

Dari anamnesis, diketahui pasien tidak mengalami kaki bengkak bila berdiri terlalu lama.

Berdasarkan hal tersebut, dermatitis stasis dapat disingkirkan.

Daili ESS, Menaldi SL, Wisnu IM. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia. 2005; 11=20

Dermatitis Atopi

Tidak Sesuaix Tidak ditemukan lesi pada daerah lipatan

kulit, ataupun tempat lain yang merupakan predileksi

x Pasien tidak memiliki riwayat asma ataupun sering batuk pilek (rinitis alergi). Pada keluarga inti tidak ada atopi

Sesuai Keluhan gatal meningkat saat malam hari

atau tidak ada aktivitas, serta saat mengalami stres

Kulit pasien tampak kering

Diagnosis dermatitis atopi dapat disingkirkan.

Daili ESS, Menaldi SL, Wisnu IM. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia. 2005; 11=20

DIAGNOSIS

Dermatitis Numularis impetigenisata

TERAPI

Nonmedikamentosa : Edukasi pasien mengenai penyakit pasien yang

memang berjalan kronis dan sering kambuh. Melindungi kulit dari trauma, misalnya tidak

menggaruk daerah lesi ataupun daerah sekitarnya yang masih sehat.

Menggunakan pelembab untuk mengurangi kekeringan pada kulit.

Menggunakan sabun yang mengandung pelembab.

TERAPI [2]

Medikamentosa berupa: Topikal: Kompres dengan permanganas kalikus 1 : 10.000. Triamsinolon krim 0,1 % pada lesi, 2 kali sehari

sebagai antiinflamasi.

Sistemik: Eritromisin 2 x 500 mg/hari. Antibiotik sistemik

diberikan berdasarkan pemeriksaan pewarnaan gram tampak bakteri kokus gram positif sehingga menunjang adanya infeksi bakterial sekunder.

Loratadin 1 x 10 mg/hari digunakan sebagai antipruritus.

TERIMA KASIH

top related