tugas matakuliah fitomed mala
Post on 08-Apr-2016
260 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS MATAKULIAH
FITOMEDISIN
“TERUNG TETER (SOLANUM VERBACIFOLICUM SET. W.)”
OLEH :
Nama : ARMALA SAHID
NIM : N111 12 902
Kelas : KAMIS JAM 1
MAKASSAR
2014
TERUNG TETER (SOLANUM VERBACIFOLICUM SET. W.)
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) merupakan salah satu tanaman perdu famili
Solanaceae. Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) dikenal dengan nama Tamarillo
yang diadopsi dari New Zealand yang dijadikan nama standar yang digunakan dalam standar
industri perdagangan.
Klasifikasi Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.)
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Solanales
Suku: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: Solanum verbacifolium Set. W.
Deskripsi
Habitus: Perdu, tinggi + 6 m.
Batang: Berkayu, penampang bulat, percabangan monopodial, putih kotor.
Daun: Tunggal, duduk tersebar, lonjong, panjang 5-20 cm, lebar 3-12 cm, bercangap,
bagian bawah berbulu, pertulangan menyirip, uiung runcing, pangkal tumpul, hijau pucat.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak berbulu putik berambut, putih, mahkota
berambut, bentuk bintang, bertaju lima, lonjong, ungu.
Buah: Buni, bundar, hijau.
Biji: Bulat, pipih, masih muda putih setelah tua coklat.
Akar: Tunggang, coklat muda.
Identifikasi dan deskripsi
Bagaimana cara mengenali spesies?
Hal ini diakui oleh kombinasi dari
karakteristik berikut: tumbuhan berkayu,
dengan lemah, tegak perbungaan dengan peduncles
panjang melebihi bunga dedaunan khas
Solanaceae (Putih, berbentuk roda, 5-lobed corolla, benang sari kuning, yang hampir menyatu
tabung, membuka pori terminal) dari sekitar 1 cm atau sedikit lebih, kelopak lobed kira-kira
setengah, daun Seluruh dengan dasar dibulatkan menjadi akut, tetapi tidak dilemahkan dan
dengan tangkai daun yang berbeda, perbungaan terminal, rambut berbentuk bintang.
Deskripsi Teknis
Berdasarkan deskripsi Nee ( 1993 ) dan Roe, 1967 .
Kebiasaan dan gaya hidup: Shrub atau pohon kecil, membentuk diperpanjang dan datar
puncak.
Ukuran: Dari 2-8 m.
Stem: Stem hingga 25 cm, cabang dewasa dengan kulit abu-abu atau kopi; cabang muda
miring, keputihan untuk kekuningan, dengan rambut-rambut kecil dan Echinoidea (duri atau
duri pendek dan tebal) dan dendritik-Echinoidea (berbentuk bercabang seperti pohon), tak
lama mengintai dan sessile (dengan struktur pendukung).
Daun: Alternatif, relatif tebal, bulat telur (berbentuk telur) untuk bulat telur-elips untuk
panjang 10-25 cm dan lebar 3-15 cm, lembut berbulu, dengan seperti beludru tekstur dalam
berkas, rambut estipitados (dengan dukungan), dan multiangulados diproyeksikan ke luar,
membentuk semacam bintang, undersides putih ditutupi oleh masker rambut lebat, rambut
dan dengan estipitados sama bentuk seperti balok, apex daun akut, dasar dibulatkan menjadi
akut (tidak dilemahkan , yaitu, di sepanjang tangkai memanjang);petioles panjang 1 sampai
10 cm. Tanpa daun ketiak.
Perbungaan: panjang 5 sampai 16 cm, bercabang, awalnya terminal, kadang-kadang setelah
lateral, tegak; tangkai (mendukung perbungaan) tidak ada cabang di pertama 3-12 cm, dengan
rambut-rambut kecil; gagang bunga (dukungan bunga) dari 2-10 mm, dengan rambut sessile
(didukung) atau pendek-berjalan (dengan berdiri), multiangulados, Echinoidea dan dendritik-
echinoida.
Bunga: Tombol turbinado (obcónico), 4-6 mm, kelopak lobed ke tengah, lobus bulat telur
akut, 2,3-4,3 mm bunga panjang dan buah 2,7-7,3 mm, dengan rambut di dalam dan
luar; corolla putih, 11-17 mm; helai 1 sampai 1,5 mm, 2,3 mm 3,1 anter ovarium berbulu
panjang, gaya beberapa rambut berbulu atau berbentuk bintang.
Kacang-kacangan dan biji-bijian: hijau saat buah mentah saat matang berry bulat, tapi
kuning, dari 9-12 mm, dengan rambut pendek. Biji banyak, 1,4-2 mm panjang 1,1-1,6 mm
lebar.
Fitur Khusus: Nomor Kromosom 2n = 24.
Habitat
Tanaman umum Malezoide di seluruh Meksiko, kecuali bagian yang sangat kering dan sangat
high end. Umum di hutan sekunder, di sepanjang jalan dan ladang, lahan kosong, padang
rumput dan pembukaan hutan dan sepanjang sungai ( Roe, 1967 ; Nee, 1993 ). Dalam
Veracruz spesies ini sangat umum di bawah 1.000 m dpl di terganggu atau scrub, terutama di
daerah dengan musim kemarau diucapkan (situs Nee, 1993 ).
Indikasi dan Aplikasi
Ini adalah spesies banyak digunakan sebagai obat dan sebagai aborsi; Ini mengandung
alkaloid, misalnya diosgenin, dan steroid saponin. Buah bisa menjadi racun bagi manusia;
Hal ini juga digunakan sebagai tanaman hias, warna kopi dan pencuci piring.
Khasiat
Daun Solanum verbacifolium berkhasiat sebagai obat demam dan mengurangi rasa sakit pada
luka bakar.
Kandungan kimia
Daun, buah dan akar Solanum verbacifolium rnengandung saponin, di samping itu daunnya juga
mengandung polifenol, sedangkan buahnya mengandung alkaloida dan flavonoida, akarnya juga
mengandung tanin dan polifenol.
Nama daerah
dari Amerika Serikat bagian selatan (Texas dan Florida), Meksiko dan Guatemala ke Panama
dan Kolombia, dan Hindia Barat dan akhir.
Daerah Tumbuh
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada
ketinggian antara 1000-1800 m di atas permukaan laut sehingga dapat tumbuh di daerah tropis
dan subtropis. Pada dataran rendah, pohon Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) tidak
mampu berbunga, sedangkan pada daerah sejuk dapat mendorong pembungaan.
Tanaman ini berbuah matang pada musim dingin di daerah subtropis, dan jika ditanam di daerah
tropis buah matang setelah udara dingin. Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) tumbuh
baik di daerah yang memiliki drainase baik, kandungan organik dan kelembapan sedang serta
tidak tahan terhadap genangan air. Pohonnya berbuah lebat, berumur panjang dan responsif
terhadap pupuk kandang dan tempat-tempat kering. Pohon Terung teter (Solanum verbacifolicum
Set. W.) mulai berbuah setelah 1,5-2 tahun dan usia produktifnya antara 5-6 tahun. (Anonim,
diakses 2009)
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) merupakan buah nonklimaterik yang tidak akan
mudah rusak setelah pemanenan. Pada buah-buahan nonklimaterik, produksi karbondioksida dan
gas etilen setelah pemanenan sangat rendah dan tidak terjadi peningkatan selama tahap
pematangan. Lama musim panen Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) selama 6-7
bulan atau lebih. (Anonim, diakses 2009)
Morfologi Tumbuhan
Tanaman ini memiliki daun yang berbulu berbentuk hati besar dan berwarna hijau. Daun yang
hijau ini akan mudah sekali dirusak oleh terpaan angin yang kencang. (Kumalaningsih, 2006)
Bunga Tamarillo akan muncul pada akhir musim gugur sampai pada awal musim semi.
Warnanya pink dan terletak pada ujung cabang batang serta biasanya berkelompok. Tanaman ini
memiliki benang sari dan putik serta kelopak bunga yang berwarna ungu hijau. Tanaman ini
melakukan penyerbukan sendiri tetapi kadang juga dibantu oleh lebah dan angin meskipun
sangat kecil kemungkinannya. (Kumalaningsih, 2006)
Tanaman ini memiliki tangkai panjang, satu dengan lainnya tumbuh sendirian atau ada yang
berkelompok sebanyak 3-12. Buahnya berbentuk seperti telur dengan ukuran panjang antara 5-6
cm dan lebarnya di atas 5 cm. Warna kulitnya ada yang ungu gelap, merah darah, oranye atau
kuning dan ada yang masih memiliki garis memanjang yang tidak jelas. Terung teter (Solanum
verbacifolicum Set. W.) yang masih mentah berwarna hijau agak abu-abu. Warna ini akan
berubah menjadi merah kecoklatan apabila buah sudah matang.
Di dalam buah ini terdapat daging buah yang tebal berwarna kekuningan dibungkus oleh selaput
tipis yang mudah dikelupas. Rasa buah ini seperti Tomat dan tekstrurnya seperti buah Plum
dengan kandungan gizi yang relatif tinggi karena banyak mengandung vitamin A, C dan serat.
Lapisan luar dari daging buah banyak mengandung air, sedikit kasar dan sedikit mengandung
rasa manis. Biji buah ini keras, berwarna coklat muda sampai hitam. Bentuk biji agak tumpul,
bulat dan kecil, tetapi lebih besar daripada biji Tomat. (Kumalaningsih, 2006)
Komposisi Kimia
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) yang termasuk dalam famili Solanaceae. Dalam
100 g Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) mengandung 82,7-87,8 g air; protein 1,5 g;
lemak 0,06-1,28 g; karbohidrat 10,3 g; serat 1,4-4,29 g; abu 0,66-0,94 mg; β-karoten 50 mg;
vitamin A 540 μg; dan vitamin C 23,3-44,9 mg. Jika buah ini dimasak, maka sebagian besar
vitamin C akan hilang. (D. Suprihartini, 2007)
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) adalah buah yang mempunyai kandungan
nutrisi yang sangat baik, berisi beberapa kandungan vitamin yang sangat penting serta kaya akan
besi dan potasium, kandungan sodium yang rendah serta berisi kurang dari 40 kalori (kurang
lebih 160 kJ). Oleh karena kelengkapan dari kandungan gizi pada Tamarillo, maka di Amerika
Serikat buah Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) terkenal sebagai buah yang
mengandung rendah kalori, sumber serat, bebas lemak (jenis reds) atau rendah lemak (jenis
golden), bebas kolesterol dan sodium dan sumber vitamin C dan E yang sempurna.
(Kumalaningsih, 2006)
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) selain kaya akan air juga mengandung
provitamin A dan vitamin C serta mineral penting seperti potasium, fosfor dan magnesium yang
mampu menjaga dan memelihara kesehatan tubuh. (Anonim, diakses 2008)
Buah Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) juga mengandung senyawa-senyawa seperti
beta karoten, antosianin dan serat. Diantara senyawa antioksidan yang dikandungnya, beta
karoten mempunyai peranan yang sangat penting karena paling tahan terhadap serangan radikal
bebas. Beta karoten merupakan salah satu jenis karotenoid yang banyak terdapat pada buah-
buahan. Senyawa ini akan dikonversikan menjadi vitamin A (retinol) di dalam tubuh sehingga
sering juga disebut sebagai provitamin A. (Kumalaningsih, 2006)
Menurut Kumalaningsih (2006), hasil analisis lengkap kandungan gizi buah Terung teter
(Solanum verbacifolicum Set. W.) dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Kandungan
Nutrisi
Terung teter (Solanum
verbacifolicum Set. W.)
(tiap 100 g)
Vitamin A 540-5600 μg
Vitamin B1 0.03-0.14 mg
Vitamin B2 0.01-0.05 mg
Vitamin B6 0.01-005 mg
Vitamin C 15-42 mg
Vitamin E 2 mg
Niasin 0.3-1.4 mg
Potasium (kalium) 0.28-0.38 mg
Kalsium 6-18 mg
Fosfor 22-65 mg
Magnesium 16-25 mg
Besi 0.3-0.9 mg
Seng 0.1-0.2 mg
Protein 1.4-2 mg
Lemak 0.1-0.6 mg
Serat 1.4-4.7 mg
Kadar air 80-90 g
Manfaat dan Kegunaan Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.)
Manfaat buah Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) adalah:
1. Mencegah kerusakan sel-sel dan jaringan tubuh penyebab berbagai penyakit seperti
kanker, tumor dan lain-lain.
2. Melancarkan penyumbatan pembuluh darah (arterisklorosis) sehingga dapat mencegah
penyakit jantung dan stroke serta dapat menormalkan tekanan darah.
3. Menurunkan kadar kolesterol dan mengikat zat racun dalam tubuh.
4. Meningkatkan stamina, daya tahan tubuh dan vitalitas.
5. Dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) kaya akan provitamin A yang baik untuk
kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Mineral seperti potasium, fosfor dan magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan
tubuh. Serat yang tinggi dalam Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) bermanfaat untuk
mencegah kanker dan sembelit atau konstipasi. Komponen lainnya yang terkandung di dalam
Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) adalah vitamin E dan senyawa fenolik (termasuk
antosianin dan flavonoid lainnya) serta karotenoid.
Di dalam buah Terung teter (Solanum verbacifolicum Set. W.) juga mengandung antosianin yang
merupakan antioksidan yang kuat dan dapat menangkal berbagai radikal bebas. Antosianin pada
buah-buahan bukan saja mempunyai sifat antioksidan yang tinggi tetapi turut bertindak sebagai
anti radang, anti bakteri, anti kanker (bagi pencegahan kanker), memperbaiki fungsi penglihatan,
anti tumor dan juga anti penuaan.
Menurut Hasan (2009), buah yang baik untuk diolah adalah pada tingkat kematangan 75-100%
matang, tidak rusak, tidak busuk ataupun pecah. Buah Terung teter (Solanum verbacifolicum Set.
W.) digunakan menurut berbagai cara, seperti masakan yang lezat dan makanan yang manis-
manis. Buah mentah dapat digunakan untuk masakan kari dan sambal, sedangkan buah matang
untuk sirup, jus, sup, adonan pengisi dan untuk rujak. Buah yang di belah dapat digunakan
sebagai bumbu. Buah yang sudah dimatangkan sebaiknya juga dapat digunakan untuk
menghasilkan sirup, jeli, selai, pencuci mulut dan sebagai hiasan es krim yang berkualitas baik.
(Anonim, diakses 2008)
Efek Farmakologi
Teter mengandung vitamin A dan C, kalsium, protein, serta mengandung elemen astringent
untuk membasmi bakteri penyebab keputihan.
Indikasi
- Sebagai obat dan sebagai aborsi - Menghilangkan gatal-gatal, Keputihan dan bau yang kurang menyenangkan.- Sebagai tanaman hias dan pencuci piring
Kontraindikasi
Pada ibu yang sedang hamil dan wanita yang sedang haid
Peringatan
Dilarang konsumsi untuk ibu hamil dan wanita yang sedang haid
Efek yang tidak diinginkan
terung teter (solanum verbacifolicum set. W.) dapat membersihkan jamur dan bakteri di area
organ intim kewanitaan. Khasiatnya sangat bagus untuk mengatasi cairan berlebih di area organ
intim kewanitaan.. Dan sst, khasiat lain yang didambakan perempuan adalah untuk menambah
kerapatan, dan menjadikannya lebih keset. Kalau dulu buah teter digunakan dengan cara
dihaluskan dulu. Lalu dioleskan di organ intim kewanitaan. Ada juga cara lain dengan meminum
jamu manjakani yang diyakini bisa meningkatkan elastisitas otot area V
Toksisitas
Aman diminum dan bebas efek samping karena Alami.
Penyiapan dan Dosis
Secara tradisional terung teter (solanum verbacifolicum set. W.) dipakai dengan cara dihaluskan
dengan menggunakan alat tumbuk. Lalu hasil tumbukan disaring sebelum digunakan untuk
keperluan perawatan organ intim perempuan dengan cara dioleskan di organ vital tersebut. Ada
pula cara lain yakni diminum sebagai jamu untuk tujuan meningkatkan elastisitas otot area V
pada organ vital perempuan.
Penyimpanan
Di simpan ditempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2011. http://www.herbalisnusantara.com/tanamanobat/3-132.pdf. Diakses pada
30 November 2011.
2. Nee, M., 1993. Solanaceae II (VI). Dalam: Sosa, V. (ed.). Flora Veracruz. Jilid 73.
Institute of Ecology. Xalapa, Veracruz, Meksiko.
3. Roe, KE, 1967. Sebuah tinjauan Solanum sekte. Brevantherum (Solanaceae) di
Amerika Utara dan Amerika Tengah. Brittonia 19 (4): 353-373.
4. Stephen, C. P., Aaron, H., “Herb drug interactions and compounding in clinical trial”, J
Herb Pharmacotherapy, 2002, Vol 2 (1), p.23-36.Ram, M, P., Ramesh, P.V. Biju, M.S.,
Krishna., “Ayurveda assimilated from conventional medicinal science”, Amruth,
1999,Vol 3 (2) p. 15.
5. Rangari V.D. “Pharmacognosy and Phytochemistry”, 1st edition, Career Publication.
2005, p.9 - 42.
6. Tripathi K.D. “Essentials of Medical pharmacology”, 5th edition, Jaypee Brothers
Medical publishers, New Delhi, 2003, p.759-766.
top related