tugas kelompok desain sampel
Post on 23-Oct-2015
476 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK
MATA AJAR RISET KUANTITATIF
DESAIN SAMPEL
Oleh:
Angga Saeful Rahmat
Dinasti Pudang B
Dodik Limansyah
Hari Kristianto
Ibnu Abas
Khairul Andri
Nanda Pratama
Rian Agus Setiawan
Program Magister Keperawatan Peminatan Keperawatan KOmunitas
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dalam menyusun makalah “Desain Sampel” mata ajar Riset Kuantitatif.
Shalawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, seorang yang
telah menjadi suri tauladan yang baik, seorang pembelajar sejati.
Makalah ini menjelaskan mengenai “Desain Sampel” baik secara konsep umum
seperti definisi, jenis, teknik hingga proses pengambilan sampel. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Tim Dosen Mata Ajar Riset Kuantitatif yang telah memberikan bimbingan dan
arahan terkait materi yang kami susun.
Kami berharap makalah ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan yang
meningkatkan wawasan mengenai desain sampel penelitian. Tanggapan dan saran atas
makalah ini sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang
Depok, Maret 2013
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
…………………………………………………………………………
Daftar Isi
……………………………………………………………………………….
Daftar Istilah
…………………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
…………………………………………………………………….
Bab II Desain Sampel
………………………………………………………………….
Bab III Kesimpulan dan Saran
………………………………………………………...
Daftar Pustaka
…………………………………………………………………………
i
ii
iii
1
2
8
9
ii
DAFTAR ISTILAH
- Elemen: elemen adalah unit dari mana data yang diperlukan dikumpulkan. Suatu elemen
dapat dianalogikan dengan unit analisa. Suatu unit analisa dapat menunjukkan pada suatu
organisasi, obyek, benda mati atau individu-individu.
- Populasi: populasi didefinisikan sebagai seperangkat unit analisa yang lengkap yang
sedang diteliti.
- Unit Sampling: unit sampling adalah elemen elemen yang berbeda / tidak tumpang tindih
dari suatu populasi. Suatu unit sampling dapat berupa suatu elemen individu atau
seperangkat elemen.
- Kerangka Sampling: kerangka sampling merupakan representasi fisik obyek, individu,
atau kelompok yang penting bagi pengembangan sample akhir yang dipelajari dan
merupakan daftar sesungguhnya unit-unit sampling pada berbagai tahap dalam prosedur
seleksi.
- Sampel: sample merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari.
- Parameter dan Statistik: parameter berkaitan dengan gambaran singkat suatu variable
yang dipilih dalam suatu populasi; sedang statistik adalah gambaran singkat dari variable
yang dipilih dalam sample.
- Kesalahan Pengambilan Sampel: kesalahan pengambilan sample berkaitan dengan
kesalahan prosedural dalam mengambil sample dan ketidak-tepatan dalam hubungannya
dengan penggunaan statistik dalam mengestimasi parameter.
- Efisiensi Statistik dan Sampel: efisiensi statistik merupakan ukuran dalam
membandingkan antara desain-desain sample dengan ukuran sample yang sama yang
menilai desain yang mana yang dapat menghasilkan tingkat kesalahan standar estimasi
yang lebih kecil. Efisiensi sample menunjuk pada suatu karakteristik dalam pengambilan
iii
sample yang menekankan adanya ketepatan tinggi dan biaya rendah per unit untuk
mendapatkan setiap unit presisi yang tetap.
- Perencanaan Sampling: perencanaan sampling adalah spesifikasi formal metode dn
prosedur yang akan digunakan untuk mengidentifikasi sample yang dipilih untuk tujuan
studi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian menjadi sangat penting bagi sebuah profesi, melalui penelitian dapat
dihasilkan pengetahuan dan ilmu terbaru yang dapat diaplikasi setelah di uji secara
ilmiah. Penguasaan keterampilan mengenai proses pelaksanakan penelitian menjadi suatu
keharusan agar hasil penelitian dapat di pertanggung jawabkan dan teruji sesuai kaidah-
kaidah penyusunan karya ilmiah.
Proses pengambilan sampel merupakan salah satu bagian dari rangkaian penelitian
yang mempunyai peranan penting dalam menentukan hasil penelitian. Ketepatan cara
pengambilan dan pemilihan sampel menentukan apakah sampel tersebut benar-benar
mewakili populasi. Alasan perlunya merancang desain sampel adalah memilih subjek
penelitian secara gegabah akan mengakibatkan kesalahan sistematis yang disebut bias
seleksi (selection bias) dan ukuran sampel mempengaruhi presisi penelitian; ukuran
sampel yang tidak cukup besar akan memperbesar kesalahan random (random error)
Atas dasar tersebut di atas penyusun merasa perlu untuk memberikan kajian mengenai
Desain dan Sampel penelitian.
1.2 Tujuan
Tujuan umum
- Mampu mengaplikasikan cara pengambilan sampel yang tepat dalam melaksanakan
penelitian
Tujuan Khusus
- Mampu menjelaskan mengenai desain sampel probabilitas
- Mampu menjelaskan mengenai desain sampel non probabilitas
1
BAB II
DESAIN SAMPEL
2.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian akan dilakukan
generalisasi. Anggota populasi dimana pengukuran dilakukan disebut sebagai unit
elementer atau elemen dari populasi.
Sebagai contoh, jika dilakukan survey prevalensi imunisasi campak di Kabupaten
Depok. Maka semua anak balita yang tinggal di Kabupaten Depok adalah populasi dan
tiap anak balita yang tinggal di Kabupaten Depok adalah unit elementer dalam survey ini.
Populasi adalah keseluruhan elemen/subjek riset (misalnya manusia). Populasi dapat
terbatas atau tak terbatas. Populasi terbatas jika elemen-elemen dapat dihitung.
Contoh: semua pria di Indonesia; semua wanita umur 15-49 tahun. Populasi tak
terbatas jika elemen-elemen penelitian tak terhitung banyaknya. Contoh: jumlah eritrosit
dalam tubuh manusia; jumlah orang yanh HIV di Indonesia. Sesungguhnya tidak ada
populasi yang tak terbatas. Persoalnya hanya ketidakmampuan menghitung elemen-
elemen di dalam populasi tidak dalam jangka waktu yang tersedia (Murti,2003).
Sampel adalah bagian (sub set) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga
dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel terpilih adalah bagian dari populasi
terjangkau yang direncanakan untuk diteliti langsung yang memenuhi kriteria pemilihan.
Sampel yang diteliti adalah subyek yang benar mengikuti penelitian sampai selesai
(subyek terpilih dikurangi DO).
2.2 Desain Sampel
Desain sampel merupakan rancangan yang di buat peneliti untuk memperoleh sampel
dari seluruh anggota populasi. Desain sampel merupakan bagian penting dari desain
penelitian (research design), karena itu keduanya harus konsisten. Pengambilan sampel
secara garis besar dapat digolongkan menjadi pengambilan sampel dengan probabilitas
(Probability sampling) dan pengambilan sampel tanpa probabilitas (non Probability
sampling).
2
2.2.1 Desain Probabilitas (Probability sampling)
a. Pengambilan Sampel Secara Random Sederhana (Simple Random
Sampling).
Cara pengambilan sample dengan teknik ini ialah dengan memberikan
suatu nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih
sample dengan menggunakan angka-angka random. Keuntungan
menggunakan teknik ini ialah peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya; bebas dari kesalahan-kesalahan klasifikasi yang
kemungkinan dapat terjadi; dan dengan mudah data dianalisa serta kesalahan-
kesalahan dapat dihitung. Kelemahan dalam teknik ini ialah: peneliti tidak
dapat memanfaatkan pengetahuan yang dipunyainya tentang populasi dan
tingkat kesalahan dalam penentuan ukuran sample lebih besar.
b. Pengambilan Sampel Secara Random Sistematis (Systematic Random
Sampling)
Teknik ini merupakan pengembangan teknik sebelumnya hanya
bedanya teknik ini menggunakan urut-urutan alami. Caranya ialah pilih secara
random dimulai dari antara angka 1 dan integer yang teredekat terhadap ratio
sampling (N/n); kemudian pilih item-item dengan interval dari integer yang
terdekat teradap ratio sampling.
Keuntungan menggunakan sample ini ialah peneliti menyederhanakan
proses penarikan sample dan mudah di cek; dan menekan keaneka-ragaman
sample. Kerugiannya ialah apabila interval berhubungan dengan pengurutan
periodic suatu populasi, maka akan terjadi keaneka-ragaman sample.
c. Pengambilan Sampel Secara Random Bertahap (Random Multistage)
Desain ini merupakan variasi dari desain di atas tetapi lebih kompleks.
Caranya ialah dengan menggunakan bentuk sample acak dengan sedikit-
dikitnya dua tahap.
Keuntungannya ialah daftar sample,identifikasi, dan penomoran yang
dibutuhkan hanya untuk para anggota dari unit sampling yang dipilih dalam
sample. Jika unit sampling didefinisikan secara geografis akan lebih
menghemat biayanya. Kelemahannnya ialah tingkat kesalahan akan menjadi
tinggi apabila jumlah sampling unit yang dipilih menurun.
3
d. Teknik Pengambilan Sampel Secara Random Bertingkat (Stratified
Random Sampling)
1. Proporsional
Cara pengambilan sample dilakukan dengan menyeleksi setiap unit
sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling. Keuntungannya ialah
asepk representatifnya lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat ynag
membentuk dasar unit-unit yang mengklasifikasinya, sehingga mengurangi
keanekaragamannya. Karakteristik-karakeristik masing-masing strata dapat
diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingan. Kerugiannya ialah
membutuhka informasi yang akurat pada proporsi populasi untuk masing-
masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka kesalahan akan muncul.
2. Disporposional
Strategi pengambilan sample sama dengan proporsional.
Peberbedaanya ialah terletak pada ukuran sample yang tidak proporsional
terhadap ukuran unit sampling karena untuk kepentingan pertimbangan analisa
dan kesesuaian.
e. Teknik Pengambilan Sample Cluster
Strategi pengambilan sample dilakulan dengan cara memilih unit-unit
sampling dengan menggunakan formulir tertentu sampling acak, unit-unit
akhir ialah kelompok-kelompok tertentu, pilih kelompok-kelompok tersebut
secara random dan hitung masing-masing kelompok. Keuntungan
menggunakan teknik ini ialah jika kluster-kluster didasarkan pada perbedaan
geografis maka biaya penelitiannya menjadi lebih murah. Karakteristik kluster
dan populasi dapat diestimasi.
Kelemahannya ialah membutuhkan kemampuan untuk membedakan
masing-masing anggota populasi secara unik terhadap kluster, yang akan
menyebabkan kemungkinan adanya duplikasi atau penghilangan individu-
individu tertentu.
4
f. Teknik Pengambilan Sample Kluster Berstrata (Stratified Cluster)
Cara menyeleksi sample dengan cara memilih kluster-kluster secara
random untuk setiap unit sampling. Keuntungannya ialah mengurangi
keaneka-ragaman sampling kluster sederhana. Kelemahnnya ialah
karakteristik-karaketristik kluster bisa berubah sehingga keuntungnnya dapat
hilang karena itu tidak dapat dipakai untuk penelitiannya berikutnya.
g. Repetisi: Mulitple atau Sequensial (berurutan)
Dua sample atau lebih dari kluster di atas (F) diambil dengan
menggunakan hasil-hasil dari sample yang lebih dahulu untuk merancang
sample-sampel berikutnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah
memberikan estimasi karakteristik populasi ynag memfasilitasi perancangan
yang efisien untuk sample-sampel berikutnya. Kelemahan teknik ini ialah
penghitungan dn analisa akan dilakukan berulang-ulang. Sampling berurutan
hanya dapat digunakan jika suatu sample yang kecil dapat mencerminkan
populasinya.
2.2.2 Desain Non Probabilitas (Probability Sampling)
a. Penilaian (judgment):
Memilih sample dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia,
sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan.
Keuntungannya ialah unit-unit yang terakhir dipilih dapat dipilih sehingga
mereka mempunyai banayak kemiripan. Kerugiannya ialah memunculkan
keanekargaman dan bias estimasi terhadap populasi dan sample yang
dipilihnya.
b. Kesesuaian (Convenience):
Memilih unit-unit analisa dengan cara yang dianggap sesuai oleh peneliti.
Keuntungannya ialah dapat dilakukan dengan cepat dan murah.
Kelemahannya ialah mengandung sejumlah kesalahan sistematik dan varaibel-
variabel yang tidak diketahui.
5
c. Teknik Bola Salju (Snowball)
Memilih unit-unit yang mempunyai karakterisitik langka dan unit-unit
tambahan yang ditunjukkan oleh responden sebelumnya. Keuntungannya ialah
hanya digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Kelemahannya ialah
keterwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sample yang
sudah dipilih.
2.3 Cara pengambilan Sampel
Proses pengambilan sample merupakan cara-cara kita dalam memilih sample
untuk studi tertentu. Proses terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
Tahap 1: Memilih Populasi
Proses awal ialah menentukan poplasi yang menarik untuk dipelajari. Suatu populasi
yang baik ialah menckup rancangan eksplisit semua elemen yang terlibat; biasanya
meliputi empat komponen, yaitu: elemen, unit sampling, keluasan skop dan waktu.
Tahap 2: Memilih Unit-Unit Sampling
Unit-unit sampling adalah unit analisa dari mana sample diambil atau berasal. Karena
kompleksitas penelitian dan banyaknya desain sample, maka pemilihan unit-unit
sampling harus dilakukan dengan seksama.
Tahap 3: Memilih Kerangka Sampling
Pemilihan kerangka sampling merupakan tahap yang penting karena jika kerangka
sampling yang dipilih secara memadai tidak mewakili populasi, maka generalisasi hasil
penelitian meragukan. Kerangka sampling dapat berupa daftar nama populasi seperti
buku telepeon atau data base nama lainnya.
Tahap 4: Memilih Desain Sampel
Desain sample merupakan tipe metode atau pendekatan yang digunakan untuk memilih
unit-unit analisa studi. Desain sample sebaiknya dipilih sesuai dengan tujuan penelitian.
Tahap 5: Memilih Ukuran Sampel
Ukuran sample tergantung beberapa factor yang mempengaruhi diantaranya ialah:
Homogenitas unit-unit sample: secara umum semakin mirip unit-unit sampel; dalam
suatu populasi semakin kecil sample yang dibutuhkan untuk memperkirakan
parameter-parameter populasi.
6
Kepercayaan: kepercayaan mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana peneliti
ingin merasa yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan secara nyata
parameter populasi yang benar. Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diingnkan,
maka semakin besar ukuran sample yang diperlukan.
Presisi: presisi mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi. Unutk
mendapatkan presisi yang besar dibutuhkan ukuran ssmpel yang besar pula.
Kekuatan Statsitik: istilah ini mengacu pada adanya kemampuan mendeteksi
perbedaan dalam situasi pengujian hipotesis. Untuk mendpatkan kekuatan yang
tinggi, peneliti memerlukan sample yang besar.
Prosedur Analisa: tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data dapat juga
mempengaruhi seleksi ukuran sample.
Biaya, Waktu dan Personil: Pemilihan ukuran sample juga harus memeprtimbangkan
biaya, waktu dan personil. Sample besar akan menuntut biaya besar, waktu banyak
dan personil besar juga.
Tahap 6 : Memilih Rancangan Sampling
Rancangan sampling menentukan prosedur operasional dan metode untuk mendpatkan
sample yang diinginkan. Jika dirancang dengan baik, rancangan sampling akan
menuntun peneliti dalam memilih sample yang digunakan dalam studi, sehngga
kesalahan yang akan muncul dapat ditekan sekecil mungkin.
Tahap 7 : Memilih Sample
Tahap akhir dalam proses ini ialah penentuan sample untuk digunakan pada proses
penelitian berikutnya, yaitu koleksi data.
BAB III
7
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Desain sampel merupakan rancangan yang di buat peneliti untuk memperoleh sampel
dari seluruh anggota populasi. Desain sampel merupakan bagian penting dari desain
penelitian (research design), karena itu keduanya harus konsisten. Pengambilan sampel
secara garis besar dapat digolongkan menjadi pengambilan sampel dengan probabilitas
(Probability sampling) dan pengambilan sampel tanpa probabilitas (non Probability
sampling).
3.2 Saran
- Pemahaman mengenai desain sampel harus dikuasai karena terkait dengan kredibilitas
penelitian yang dilakukan agar tetap sesuai kaidah ilmiah dan terpercaya
- Perlu latihan dan kegiatan yang berkelanjutan untuk mengasah kemampuan dalam
merancang penelitian dan merancang pencuplikan (desain sampel).
DAFTAR PUSTAKA
8
Murti, Bhisma. 2013. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Edisi 2. JIlid 1. Yogyakarta :
Gadjah Mada University
Ariawan. Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan. Jurusan
Biostatistik dan kependudukan FKM UI.
Pagano, Marcello dan Gauvreau, Kimberlee. 1998. Principles Of Biostatistics. Duxburry
Press
9
top related