triage-ksr pmi
Post on 17-Jan-2016
259 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PelatihanPertolongan pertama
25-27 mei 2012
Pendahuluan• Incident Command System (ICS)
Di slide ini tidak akan dijelaskan secara rinci mengenai ICS karena bahasan ini merupakan suatu materi pelatihan sendiri.
Di Indonesia ICS ini sering dikenal sebagai POSKO, yang tugas dasarnya adalah mengatur penanggulangan korban banyak atau bencana. Bagaimana melakukan pemilahan korban, bagaimana dan kemana korban di evakuasi, menggunakan apa, siapa yang bertugas di mana, kemana dan semua hal lain yang berhubungan dengan pengaturan di lokasi.
Contd. . .Pengaturan tempat penanggulangan korban banyak terdiri dari beberapa daerah :1. Daerah Triage termasuk daerah areal kejadian2. Daerah pertolongan Setelah korban ditentukan triagenya maka
dipindahkan ke daerah penampungan di mana pertolongan diberikan3. Daerah transportasi daerah dimana semua kendaraan berkumpul
yang akan digunakan untuk mengevakuasi korban dan pencatatan data pengiriman korban
4. Daerah penampungan penolong dan peralatan Pada daerah ini para penolong yang baru datang atau sudah bekerja berkumpul, di data dan di atur pembagian kerjanya. Bila kejadiannya besar maka daerah penampungan juga diperlukan untuk peralatan, barang-barang lainnya.
Peran penolong pertamaSebagai penolong harus mengetahui apa yang harus dilakukan pada fase pertama,pada dasarnya penolong harus :1. Mendirikan posko dan komandonya2. Menilai keadaan3. Meminta bantuan sesuai keperluan4. Mulai melakukan Triage
Penilaian keadaanSetelah menentukan suatu kejadian sebagai kasus dengan korban
banyak maka hal yang paling penting dilakukan adalah menahan diri untuk tidak langsung memberikan pertolongan kepada perorangan. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menilai keadaan sebagai berikut :a) Keadaanb) Jumlah penderitac) Tindakan khususd) Sumber daya yang kira-kira akan diperlukane) Hal lain yang dapat berdampak pada situasi dan kondisif) Berapa banyak sektor yang diperlukang) Wilayah atau areal penampungan Buat suatu laporan singkat, sehingga bantuan yang akan datang akan sesuai dengan keperluan.
KETERLAMBATAN KEMUNGKINAN BERHASIL
1 Menit 98 dari 100 korban2 menit 92 dari 100 korban3 Menit 72 dari 100 korban4 Menit 50 dari 100 korban5 Menit 25 dari 100 korban6 Menit 11 dari 100 korban7 Menit 8 dari 100 korban8 Menit 5 dari 100 korban9 Menit 2 dari 100 korban10 Menit 1 dari 100 korban
PENDAHULUAN
Setelah posko didirikan ,tugas yang harus dilakukan adalah melakukan penilaian penderita secara cepat dan menentukan prioritas pertolongan masing-masing korban, baik untuk perawatan maupun transportasi ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh perawatan sesuai keadaannya
PENGERTIAN TRIAGETriage berasal dari perancis yang berarti
pemilahanDidalam dunia medis istilah Triage dipergunakan
untuk tindakan pemilahan korban berdasarkan prioritas pertolongan
PRINSIP UTAMA TRIAGE
Menolong para penderita yang mengalami cedera atau keadaan yang berat
namun memiliki harapan hidup
S.T.A.R.T atau Simple Triage and Rapid TreatmentS.T.A.R.T atau Simple Triage and Rapid Treatment merupakan metode yang paling sederhana dan umum ,metode ini dibagi menjadi 4 kategori :
1) Prioritas 1 – Merah Prioritas utama, diberikan kepada para penderita yang kritis keadaannya seperti gangguan pernafasan, penurunan status mental (respons), perdarahan berat. Kelompok ini dapat digolongkan cedera atau penyakit yang mengancam nyawa namun masih bisa diatasi
2) Prioritas 2 – Kuning prioritas berikutnya diberikan para penderita yang mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran pernapasan, patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, nyeri pada beberapa lokasi alat gerak, termasuk bengkak atau perubahan bentuk dan cedera punggung
3) Prioritas 3 – Hijau kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal juga sebagai “walking wounded” atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri
4) Prioritas 0 atau Prioritas 4 – Hitam diberikan kepada mereka yang meninggal atau mengalami cedera yang mematikan misalnya kepalanya terpisah dari tubuh atau cedera lainnya yang secara manusia sudah tidak mungkin hidup
Pelaksanaan triage dilakukan dengan memberikan tanda sesuai warna prioritasnya
Tanda triage dapat bervariasi mulai dari suatu kartu khusus sampai hanya suatu ikatan dengan bahan yang warnanya sesuai dengan prioritasnya
Jangan mengganti tanda triage yang sudah ditentukan Jika keadaan penderita berubah sebelum
memperoleh perawatan maka label yang lama Jangan Dilepas tetapi diberi tanda, waktu dan pasang yang baru
Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T • Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu
berjalan sendiri ke areal yang telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
• Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa, periksa :
• Pernapasan :– Bila pernapasan > 30 kali / menit beri label MERAH.– Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan
napas dan bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan maka beri label MERAH, bila tidak beri HITAM.
– Bila pernapasan <30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler.
• Waktu pengisian kapiler :– > 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan
perdarahan besar bila ada.– Bila < 2 detik maka nilai status mentalnya.
• Pemeriksaan status mental :– Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana– Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah
sederhana maka beri MERAH.– Bila mampu beri KUNING.
• Setelah memberikan label kepada penderita maka tugas anda berakhir segera lanjutkan ke penderita berikut.
LANGKAH – LANGKAH TRIAGE1) Langkah pertama Korban yang dapat
ditunda
kelompok korban yang dapat berjalan dengan luka yang tidak mengancam jiwa atau luka ringan dikategorikan dengan KORBAN DAPAT DITUNDA (LABEL HIJAU)
2) Langkah kedua Pemeriksaan pernapasan Korban yang tidak dapat berjalan dan tidak memberi respon
/jawaban segera dinilai sistem pernapasannya dengan sistem Airway
setiap korban diperiksa secara sistematis,jangan melompat dari satu korban ke korban lainnya, dinilai cepat dan diberi label dalam waktu kurang dari 1 menit dan segera pindah ke korban yang lain
Klasifikasi pemeriksaan pernapasan :• korban tidak bernapas dikategorikan korban meninggal
(Label Hitam)• pernapasan > 30 x per menit dikategorikan korban gawat
(Label Merah) • pernapasan < 30 x per menit dikategorikan korban dapat
ditunda (Tanpa Label) dan lanjutkan ke langkah selanjutnya
3) Langkah Ketiga Penilaian Sirkulasi Korban yang belum dapat label pada langkah
kedua termasuk korban sadar tapi tidak dapat berjalan karena patah tulang segera diperiksa kecukupan sirkulasinya dengan cara memeriksa pengisian kapiler
Klasifikasi :• korban dengan pengisian kapiler 2 detik atau lebih diberi Label Merah• korban dengan pengisian kapiler < 2 detik maka dilanjutkan ke langkah selanjutnya
4) Langkah Keempat Penilaian Cedera Otak Korban dapat melakukan perintah sederhana
dikategorikan status mental normal (Label Kuning)
Korban yang tidak dapat melakukan sesuai perintah dikategorikan terganggu kesadaran (Label Merah)
Waktu pengisian kapiler
HIJAUPenderita dapat berjalan ?
Penderita bernapas ?
Penderita bernapas setelah jalan napas dibuka
HITAM MERAH
Frekuensi pernapasan
Status mental perintah sederhana ?
YATIDAK
30 xTIDAK YA
< 30 x
2 detik
< 2 detik
TIDAK
YA
KUNING
YA
TIDAK
top related