tki sebagai devisa negara
Post on 22-Jun-2015
71 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENDIDIKANKEWARGANEGARAAN
TKI sebagai Devisa Negara
1. Arnes Vici Zefitra
2. Atika Elsafina
3. Lilieta Wahyuni
4. Novelina Dianti
5. Nur Esti Permatasari
6. Radiani Fitriyah
7. Repi Hasari
Kelompok 6
A. Pengertian TKI
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
adalah sebutan bagi warga
negara Indonesia yang
bekerja di luar negeri dalam
hubungan kerja untuk jangka
waktu tertentu dengan
menerima upah
Penempatan TKI di luar negeri
didasarkan atas tiga
kepentingan, yaitu :
kepentingan TKI,
kepentingan Pemerintah
kepentingan bangsa.
Dampak positif dari banyaknya TKI antara lain:
a. Memperbaiki taraf ekonomi individu yang
melakukan migrasi.
b. Dapat meningkatkan siklus perekonomian wilayah.
c. Berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan
di wilayah yang ditinggalkan.
d. Meningkatnya pembangunan di wilayah yang
ditinggalkan
e. Membuka lapangan pekerjaan baru di wilayah yang
ditinggalkan.
f. Meningkatnya taraf pendidikan, baik para TKI
ataupun keluarga yang ditinggalkan.
g. Sebagai sumber devisa yang besar bagi negara,
yang didapat dari pengiriman uang (remittances)
yang dilakukan oleh para TKI
Dampak Negatif dari Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia ini antara lain :
a. Perlindungan terhadap kaum perempuan
menurun seiring dengan seringnya terjadi KDRT
(kekerasan dalam rumah tangga) maupun
penganiayaan di Negara tujuan
b. Nilai masyarakat kita di Negara tujuan
terkadang menjadi lebih rendah
c. Pergerseran norma budaya
d. Meningkatnya angka perceraian di daerah
tertentu karena kurangnya komunikasi
e. Banyaknya korban penipuan, penganiayaan
bahkan pembunuhan TKI dinegara tujuan karena
tingkat pendidikan TKI yang masih rendah
B. Devisa Negara
Devisa adalah semua barang yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran
internasional.
• Alat pembayaran luar negeri
• Alat pembayaran utang luar negeri.
• Alat pembiayaan hubungan luar negeri
• Sebagai sumber pendapatan negara.
Fungsi devisa antara lain :
C. TKI sebagai Devisa Negara
Nilai Devisa yang dihasilkan TKI menempati posisi
nomor dua setelah Migas.
Devisa didapat dari pengiriman uang (remittances)
yang dilakukan oleh para TKI.
Inward remittances adalah kiriman uang masuk
melalui bank dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di
luar negeri.
Transaksi ini merupakan salah satu sumber
pendapatan bank dari pendapatan biaya (fee
based income).
Transaksi inward remittances ini berasal dari TKI
yang sebagian besar bekerja di Malaysia dan
Timur Tengah; Saudi Arabia, Kuwait, Qatar,
Oman, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, sedangkan
sebagian kecil berada di Taiwan, Hongkong, serta
Korea Selatan.
Perolehan devisa negara dari TKI di Indonesia
baru mencapai USD 5 milyar. Hal ini jauh
dibawah Filipina dan India yang sudah mencapai
lebih dari USD 10 milyar
Artinya, Indonesia masih belum mengoptimalkan
potensi kekuatan SDMnya sebagaimana yang
dilakukan oleh Negara lain.
D. Permasalahan TKI
- Pengelolaan TKI tidak efektif dan efisien-
kepastian penempatan.
- Keberadaan pekerja Indonesia yang bekerja
dikelas bawah dalam perekonomian negara
luar merupakan hal yang tidak penting dan
cenderung tidak diacuhkan keberdaannya.
- Berbagai kasus penipuan, penganiayaan
bahkan pembunuhan
E. Solusi untuk berbagai pemasalahan TKI
1. Koperasi independen, dari,oleh dan untuk TKI
Hal ini meliputi :
Koperasi TKI di Daerah dan Luar Negeri
Bank TKI
Rumah asakit TKI
Money changer TKI
Asuransi TKI
Biro Pengurusan Dokumen dan Travel TKI
Balai Latihan kerja
2. Moratorium
Moratorium adalah penghentian sementara
pengirimanTenaga Kerja Indonesia (TKI)
*Moratorium Malaysia (2009-2011)
Dampak bagi Indonesia, antara lain :
- Memicu pengangguran hingga 36000 jiwa. Untuk
mengantisipasi hal ini, pemerintah mengupayakan
2,5 juta lapangan kerja baru tiap tahunnya.
- Momentum untuk penguatan ekonomi domestic.
Dampak bagi Malaysia adalah :
- Krisis Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan buruh pabrik
- Merosotnya perekonomian Malaysia.
*Moratorium Arab Saudi
• Dampak bagi Indonesia adalah
penurunan remitasi dari TKI
yang berarti penurunan bagi
devisa Negara.
• Dampak bagi arab Saudi
adalah kesulitan menutupi
tenaga kerja.
top related