teori menua dan perubahan bio psiko sosio kultursl sspiritual

Post on 02-Jul-2015

445 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TEORI MENUA DAN PERUBAHAN BIO-PSIKO-SOSIO-KULTURAL-

SPIRITUAL

KEPERAWATAN GERONTIKBy

IWAN PRIADI

AGEINGProses menua

AGEINGProses menua

adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes, 1994)

Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun.

MENURUT Prof. Dr. Ny. SUMIATI AHMAD MOHAMMAD

• Membagi periodisasi biologis perkembangan manusia sebagai berikut:

• 0-1 tahun = masa bayi• 1-6 tahun = masa prasekolah• 6-10 tahun = masa sekolah• 10-20 tahun = masa pubertas• 40-65 tahun = masa setengah umur (prasenium)• 65 tahun keatas = masa lanjut usia ( senium)

BATASAN LANJUT USIAMENURUT ORGANISASI KESEHATAN DUNIALanjut usia meliputi:1. Usia pertengahan (middle age), ialah

kelompok usia 45 sampai 59 tahun.2. Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun3. Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90 tahun4. Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun

TEORI-TEORI PROSES MENUA

A. Teori Biologis Proses penuaan merupakan proses secara berangsur yang mengakibatkan perubahan secara komulatif dan merupakan perubahan serta berakhir dengan kematian

Teori Biologis Tentang Penuaan

1. Teori Instrinsik Teori ini berarti perubahan yang berkaitan dengan usia timbul akibat penyebab dalam diri sendiri.

2. Teori Ekstrinsik Teori ini menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi diakibatkan pengaruh lingkungan.

Teori Biologis Tentang Penuaan

1. Teori Genetik Clock Teori tersebut menyatakan bahwa menua telah terprogram secara genetik

2. Teori Mutasi Somatik ( teori error catastrophe ) Faktor lingkungan yang menyebabkan mutasi somatik . contoh bahwa radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur sebaliknya menghindarinya dapat memperpanjang umur.menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsi sel

3. Teori Auto imun Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat khusus , sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.

4. Teori Radikal Bebas Radikal bebas dapat dibentuk di alam bebas. Tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksigenasi bahan - bahan organik seperti KH dan protein.radikal ini menyebabkan sel – sel tidak dapat beregenerasi.

B. Teori Sosial

a. Teori Aktifitas Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang

aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosialb. Teori Pembebasan

Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya.

C. Teori Psikologi

Tugas perkembangan pada dewasa tua meliputi penerimaan adanya penurunan kekuatan fisik dan kesehatan, penerimaan masa pensiun dan penurunan income. penerimaan adanya kematian dari pasangannya dan orang – orang yang berarti bagi dirinya

Perubahan Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia

1. Perubahan fisik• Sel– Lebih sedikit jumlahnya– Lebih besar ukurannya– Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya

cairan intraseluler– Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.– Jumlah sel otak menurun.– Terganggunya mekanisme perbaikan sel– Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%

• Sistem persarafan– Berat otak menurun 10-20% (setiap orang

berkurang sel otaknya dalam setiap harinya)– Cepatnya menurun hubungan persarafan– Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi,

khususnya dengan stres.– Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya

penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya dengan ketahanan terhadap dingin.

– Kurang sensitif terhadap sentuhan

• Sistem pendengaran– Presbiakusis (gangguan pada pendengaran).

Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun

– Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.

– Terjadi pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.

– Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa/stres.

• Sistem penglihatan– Sfingter pupil timbul skelerosis dan hilangnya respon

terhadap sinar.– Kornea lebih berbentuk sferis (bola)– Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi

katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan.– Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi

terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya gelap

– Hilangny daya akomodasi– Menurunnya lapangan pandang; berkurang luas

pandangannya.– Berkurangnya daya membedakan warna biru atau hijau

pada skala.

• Sistem kardiovaskuler– Elastisitas dinding aorta menurun– Katup jantung menebal dan menjadi kaku– Kemampuan jantung untuk memompa menurun 1%

setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

– Kehilangan elatisitas pembuluh darah; kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenisasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (menyebabkan pusing mendadak)

– Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer; sistolis normal 170 mmHg, diastolis normal 90 mmHg.

• Sistem pengaturan temperatur tubuh– Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara

fisiologik 35o ini akibat metabolisme yang

menurun– Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat

memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.

• Sistem respirasi– Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku– Menurunnya aktivitas dari silia– Paru-paru kehilangan aktivitas; kapasitas residu meningkat,

menarik nafas menjadi berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun

– Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang

– O2 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.

– CO2 pada arteri tidak berganti– Kemampuan untuk batuk berkurang– Kemampuan pegas, dinding, dada, dan kekuatan otot

pernapasan akan menurun seiring degan bertambahnya usia.

• Sistem gastrointestinal– Kehilangan gigi; penyebab utama adalah Periodental disease

yang bisa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.

– Indera pengecap menurun; adanya iritasi yang kronis, dari selaput lendir, atropi indera pengecap (80%), hilangnya sensitifitas dari saraf pengecap di lidah terutama rasa tentang rasa asin, asam, dan pahit.

– Eofagus melebar– Lambung, rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun),

asam labung menurun, waktu mengosongkan menurun.– Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi– Fungsi absobsi melemah (daya absobsi terganggu)– Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat

penyimpanan, berkurangnya aliran darah.

• Sistem reproduksi– Menciutnya ovari dan uterus– Atrofi payudara– Pada laku-laki testis masih dapat memproduksi

spermatosoa, meskipun adanya penurunan secara beransur-ansur

– Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun (asal kondisi keksehatan baik), yaitu;• Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia• Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan

kemampuan seksual• Tidak perlu cemas karena merupakan perubahan alami

– Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali, dan terjadi perubahan-perubahan warna.

• Sistem genito urinaria– Ginjal, merupaan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme

tubuh, melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan unit terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di glumerulus, kemudia mengecil dan nefron menjadi atrofi. Aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%. Fungsi tubulus berkurang akibatnya; kurang kemapuan mengkonsentrasi urine, berat jenis urine menurun, proten uria.

– Vesika urinaria (kandung kemih); otot-ototnya menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200ml atau menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat. Vesika urinari susah dikosongkan sehingga meningkatkan retensi urine.

– Pembesaran prostat kurang lebih 75% dialami oleh pria usia di atas 65 tahun

– Atrofi vulva

• Sistem endokrin– Produksi hampir semua hormon menurun– Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah– Pituitari; hormon pertumbuhan ada tetapi lebih

rendah tetapi rendah dan hanya dalam pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, LH.

– Menurunnya aktifitas tiroid, BMR menurun.

• Sistem kulit – Kulit mengerut atau keriput akibat kahilangan

jaringan lemak– Kulit kasar dan bersisik, – Mekanisme proteksi kulit menurun• Produksi serum menurun• Gangguan pigmentasi kulit

– Kulit kepala dan rambut menipis– Kelenjar keringat berkurang jumlahnya

• Sistem muskuloskeletal

• Sistem muskuloskeletal– Tulang kehilangan density (cairan) dan makin

rapuh– Kifosis– Discus intervertebralis menipis dan menjadi

pendek– Persendian membesar dan menjadi pendek– Tendon mengerut dan mengalami skelrosis

2. Perubahan mental– Faktor yang mempengaruhi perubahan mental

• Perubahan fisik, organ perasa• Kesehatan umum• Tingkat pendidikan• Keturunan• Lingkungan

– Momory: jangka panjang mencakup beberapa perubahan. Kenangan jangka pendek (0-10 menit) kenangan buruk

– Intelegency; tidak berubah dengan informasi matematik dan perkataan verbal.

– Berkurangnya keterampilan psikomotor.

Perubahan Perubahan Psikososial

a. identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan

b. Merasakan atau sadar akan kematianc. Perubahan dalam cara hidup, bergerak lebih

sempit.

Pelayanan Sosial Lanjut Usia 28

an ini ?

KESEHATAN TIDAK BERARTI SEGALA-GALANYA, TETAPI TANPA KESEHATAN SEGALANYA TIDAK BERARTI”,

top related