tentir dtk

Post on 03-Jul-2015

314 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TENTIR DTK

KASUS 1

Seorang pasien wanita usia 68 tahun, dibawa ke emergensi setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien menderita fraktur terbuka pada femur kanan dan cedera kepala ringan. Pasien tampak sakit berat, menahan nyeri hebat. Pada pemeriksaan fisik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 68 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit. Setelah dilakukan penatalaksanaan awal, pasien stabil. Terapi yang diberikan : meperidin iv 100 mg/x setiap 2 jam, dan cefotaxim iv setiap 6 jam. Dari pemeriksaan laboratorium pada saat pasien datang, diketahui kreatinin 1.4 mg/dl. Setelah perawatan selama 3 hari , pasien mengalami kejang. Pada pemeriksaan hasil lab ulang, kreatinin 5 mg/dl. Diketahui BB 60 kg.

Catatan :Hasil metabolisme meperidin/petidin (normeperidin) adalah metabolit aktif yang merangsang SSP. Penyesuaian cefotaxim pada gagal ginjal adalah dengan memperpanjang interval. 

Wanita, 68th Kecelakaan lalu lintas

Fraktur terbuka, cedera kepala

ringan

Kompos mentis, TD: 100/60, Nadi: 68x/m, RR: 22x/m

Meperidin IV

100mg/2h

Cefotaxim IV/6h

Kreatinin datang: 1,4

mg/dl

Rawat 3 hari: kejang

Kreatinin 5 mg/dl

Stabil

??

Analisis Masalah

Kreatinin Clearance

GFR= (140-68)x 60 X O,85 = 36,42 ml/mnt/1,73m²

72 x 1,4 GFR = 140-68X60 x 0,85 = 10,2

72 X 5 mg/dl Penyesuaian Dosis OBAT pada Gangguan Fungsi

Ginjal, Apabila: Kreatinin Clearance 10-50 mL/menit 75 % dari dosis

normal Kreatinin Clearance < 10 mL/menit 50% dari dosis normal

TUJUAN TATALAKSANA

Pemberian terapi farmakologi pada pasien ini bertujuan untuk: Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi

akibat mikroba pada kulit terhadap fraktur terbuka yang dialami (pemberian Cefotaxim: gol. Cephalosporin generasi ketiga)

Mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan akibat fraktur terbuka melalui efek analgesik dari Meperidin

Cefotaxim Cefalosporin

generasi ketiga

Mekanisme kerja : menghambat pembentukan

dinding sel bakteri pada tahap III dan tahap akhir

dengan berikatan pada satu atau lebih protein-protein pengikat penisilin (PBPs) yang terdapat di membran

sitoplasma bakteri.

FarmakokinetikMencapai kadar tinggi di CSS

ssehingga efektif untuk pengobatan meningitis

purulenta.Dapat melewati sawar darah

uriPada pemberian sistemik

kadarnya tinggi di cairan mataDiekskresi melalui ginjal

dalam bentuk utuh.

Pemberian:I.V dosis 1-2g/12

jam

Dosis pada gagal ginjal:

Clcr 50ml/mnt 50%Clcr 10ml/mnt 25%

Sefoperazon dieksresikan paling banyak di empedu (70%), di urin

sebanyak 30%.Pada gagal ginjal dosisnya tidak

perlu diubah.

Alternatif obat pada pasien

•Sefoperazon•Dosis pemberian secara I.V atau IM 1,5-4 gr/6-8 jam/hari.

Cefotaxime

Cefotaxime adalah antibiotic golongan sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai khasiat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri.

Cefotaxime memiliki aktivitas spectrum yang lebih luas terhadap organisme gram positif dan gram negatif (namun lebih aktif pada gram negatif)

BSO bubuk obat suntik 1,2 dan 10grDepartement Farmakologi Dan Terapeutik FKUI 2007.Farmakologi Dan Terapi.ed.V.Jakarta;Gaya Baru

Farmakokinetik

Sediaan 500 mg dan 1 gr Cara pemberian : IV dan IM Ikatan prot dg plasma : 40-

50% T paruh plasma : 1,1 (jam)

Metabolitnya : desasetilsefotaksim (memperbesar aktivitas antibakteri)

Ekrkresi dalam urin ( 90) 50% jumlah kadar yang dieksresi dalam bentuk asal

Indikasi : infeksi berat oleh klebsiella, enterobactericeae, proteus, providencia, serratia, haemophilus sp,

terutama untuk meningitis, pneumonis (sangat efektif)

Departement Farmakologi Dan Terapeutik FKUI 2007.Farmakologi Dan Terapi.ed.V.Jakarta;Gaya Baru

Cefotaxime con’t...

Antibiotika Dosis dewasa Dosis anak Dosis neonatus

Dosis pada gagal ginjal

Cefotaxime 1-2g /6-12 jam 50-200 mg/kg/h dalam 4-6 dosis

100mg/Kg/h dalam 2 dosis

50% dari dosis normal

Interaksi obat:Pemberian bersama dengan Probenecid menyebabkan konsentrasi plasma Cefotaxime dan metabolit desacetyl menjadi lebih tinggi dan bertahan lebih lama.

Departement Farmakologi Dan Terapeutik FKUI 2007.Farmakologi Dan Terapi.ed.V.Jakarta;Gaya Baru

Efek samping Alergi penisilin Pasien gangguan

ginjal (seperti pd kasus kita ini)

Hati-hati pada wanita hamil, menyusui (blm diketahui pasti)

Pasien kolitis (memperburuk keadaan)

Diare Pseudomembran colitis telah dilaporkan pada pemakaian sefalosporin (dan antibiotikspektrum luas lainnya).

perpanjangan protombine time

Kontraindikasi

Departement Farmakologi Dan Terapeutik FKUI 2007.Farmakologi Dan Terapi.ed.V.Jakarta;Gaya Baru

Pembahasan

kadar kreatinin plasma 1,4 mg/dl dan meningkat 5

mg/dl setelah 3 hari (normalnya 0,6-1,3 mg/dl) penanda adanya gagal ginjal

Maka cefotaksim tdk seharusnya diberikan pada pasien ini.

Dalam keadaan normal sefotaksim akan berikatan dgn protein plasma, sedangkan pd gagal ginjal kadar protein plasma menurunobat beredar bebas dlm plasmaefek toksik meningkat

Departement Farmakologi Dan Terapeutik FKUI 2007.Farmakologi Dan Terapi..ed V.Jakarta;Gaya Baru

Pembahasan

Menurut kami alangkah lebih baiknya jika sefotaksim diganti dengan cefoperazone (sama2 sefalosporin gol III) meski pada pasien gagal ginjal penggunaan sefotaksim dapat diturunkan dosisnya hingga setengah dosis normal

Alasannya ekskresinya terutama melalui empedu sehingga tidak memperberat fungsi ginjalnya tanpa merubah dosis

Dosis lazim cefoprazone u/ dewasa 1,5-4 gr/6-8 jam/hari scr IV atau IMIM

Departement Farmakologi Dan Terapeutik FKUI 2007.Farmakologi Dan Terapi.Hal 686.ed V.Jakarta;Gaya Baru

Interaksi CEFOTAXIM dengan meperidin Tidak Ada

MeperidinIndikasi Nyeri berat , anestesi, sedasi pre operative

BSO Injeksi : - utk dosis multipel = 50 mg/ml, 100 mg/ml - utk dosis single = 10 mg/ml, 25 mg/dose, 50 mg/dose, 75 mg/dose, 100 mg/dose

Pemberian Dititrasi = 50-150 mg/dose setiap 3-4 jam

Penyesuaian pada gagal ginjal

Clcr 10-50 ml/menit = 75% dosis normalClcr <10 ml/menit = 50% dosis normal

KI Hipersensitiv thdp meperidin maupun komponennya, pasien yang mendapat MAO inhibitor 14 hari yang lalu

Perhatian Gangguan paru paru, hepar, ginjal. TIK meningkat, gagal ginjal seizure disorders. Reaksi alergi (preparat sulfit)

ES hipotensi, kelemahan, mengantuk, pusing, mual, muntah, konstipasi, pengeluaran histamin

Interaksi obat

Hipnotik sedatif, tranquilizer antipsikotik, penghambat MAO

Farmakokinetik

Injeksi kadar dalam plasma akan meningkat setelah 45 menit

Oral melewati metabolisme lintas pertama sebagian senyawa berkurang dosis ditingkatkan

Kadar maximal plasma 1-2 jam Dimetabolisme di hati

Hasil metabolisme pada fungsi ginjal terganggu akan terakumulasi menimbulkan kejang

FarmakodinamikTempat kerja utama lokus otak yg

terlibat dalam transmisi nyeri dan perubahan rangsangan nosiseptif (sangat nyeri)

Selular : hiperpolarisasi, penghambatan saraf pascasimpatik, mengurangi masuknya Ca2+ ke dalam ujung saraf presinaptik (mengurangi pembebasan transmiter)

Neurotrasmiter yg dihambat : asetilkolin, norepinefrin, dopamin, serotonin dan zat P

Meperidin bukan pilihan pertama Ganti morfin I.V. 10 mg/ml setiap 4 jam

Pada pasien (gangguan GFR) : dosis diturunkan

I.V. 7,5 mg/ml setiap 4 jam

Mengapa terjadi kejang pada pasien tersebut?

Yang menyebabkan kejang pada pasien ini adalah meperidin (agonis reseptor μ)

Efek perangsangan SSP disebabkan oleh akumulasi metabolit aktif dari meperidin yaitu normeperidin pada penggunaan jangka panjang terutama pada pasien gangguan fungsi ginjal (pemberian lewat IV menimbulkan reaksi yg lebih sering dan lebih berat)

Pada dosis tinggi atau pada gagal ginjal, metabolitnya normeperidin menumpuk, menyebabkan tremor, hentakan otot dan kemungkinan kejang

dr. Norman-Khan

SIP: 109103000053

Jl. Cheya Cheya

Hp: 085651105359

Ciphuthat, 3 Mei 2011

R/ Morfin IV 8 mg

R/ Cefoperazone IV 1,5 gr

R/ Diazepam IV 5 mg

Nama: Ny. S

Umur: 68 tahun

Alamat: Pondok Petir

PAKE DIAZEPAM BUAT ANTIKEJANGNYA

dr. Hakan ThoriqonSIP :859607No Telp: 987421Jl. Kertamukti No. 19 Pisangan Ciputat

R/ Sefoperazon mg 1500

S 4 dd iv

R/ Morphin mg 750

S 6 dd iv

Ciputat, 3 Mei 2011

Pro : Ny. AsmaUmur : 68 tahun

KASUS 2

Seorang laki-laki usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan pusing dan rasa tidak nyaman di tengkuk. Pada pemeriksaan

fisik, BB 90 kg, TB 165 cm, tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 90 x/menit, lain-lain

dalam batas normal. Oleh dokter puskesmas, pasien kemudian mendapat obat

hidroklorotiazid 3 x 1 tablet, captopril 3 x 12.5 mg, propanolol 3 x 20 mg.

laki-laki usia 50 tahun

Pusing dan rasa tidak nyaman di

tengkuk

nadi 90 x/menitBB 90 kg

TB 165 cm

PF

obat hidroklorotiazid 3 x 1 tablet, captopril 3 x 12.5 mg, propanolol 3 x 20 mg.

TD: 160/90 mmHg

Hipertensi obesitas

Masalah pada pasien ini

Pasien mengalami pusing dan nyeri ditengkuk diduga hipertensi yang dideritanya (TD = 160/90 mmHg)

Hipertensi yang dialami Pasien diduga berkaitan dg obesitas (BB=90 kg, TB=165). BMI = 33

Pembahasan terapi yg diberikan

Hidroklorotiazid

Diuretik Tiazid menghambat reabsorpsi NaCl di TKD dengan cara meblokade transporter Na+/Cl-, efek langsung terhadap arteriol sehingga terjadi vasodilatasi

Baik untuk hipertensi ringan-sedang ESO: Hiperkalemi, peningkatan kadar asam urat Dosis: 25mg/hari Bioavaibilitas: 70% Waktu paruh 12 jam Sediaan : tablet 25,50,100mg; kapsul 12,5mg;

larutan10-100mg/mL

Captopril

ACE-I menghambat ACE Untuk hipertensi ringan-sedang, punya manfaat

khusus dalam mengobati CKD (Chronic Kidney Disease), menunjukkan efek positif terhadap lipid darah dan mengurangi resistensi insulin sehingga sangat baik untuk hipertensi pada DM, dislipidemia, dan obesitas

ESO: hipotensi berat, ACD, hiperkalemi Dosis: 50-75 mg/hari Bioavaibilitas: 65% Waktu paruh 2,2 jam Sediaan :oral 12,5, 25, 50,100 mg

Propanolol

β-blocker menghambat adrenoreseptor β Untuk hipertensi ringan-sedang ESO: pasien dengan penghentian obat tiba-tiba

mengalami withdrawal-syndrome (gugup, takikardi,peningkatan TD)

Dosis: 80 mg/hari Bioavaibilitas: 25% Waktu paruh 3-5 jam Sediaan : tablet 10,20,40,60,80,90mg; kapsul

60,80,120,160 mg; perenteral 1mg/mL untk injeksi

Komentar Terapi yang Telah Diberikan

Terapi terlalu berlebihan, tidak seharusnya diberikan 3 macam obat anti-hipertensi pada hipertensi stage 2

Terapi hipertensi stage 2 kombinasi diuretik dengan ACEI,ARB, CCB, atau BB (terapi CCB tidak dianjurkan krn kurang efektif dan meningkatkan resiko stroke)

Koreksi dosis terapi yg telah diberikan: Pada kasus dosis propanolol tidak mencapai

efek terapi; Dosis Propanolol 4x/hari (tablet 20mg)

Pada kasus dosis captopril tidak mencapai efek terapi; Dosis Captopril 2x/hari (oral 25 mg)

Dosis hidroklorotiazid berlebihan cukup 1x/hari (tablet 25 mg) karena waktu paruhnya lama di dalam tubuhkatzung

Interaksi Propanolol-Hidroklorotiazid

Interaksi moderate (sedang) Kombinasi ini meski sering digunakan,

namun dapat meningkatkan resiko hiperglikemi dan hipertrigliseridemia terutama pd pasien diabetes

Management Monitoring serum potassium (K), tekanan darah, dan glukosa darah

www.drugs.com

Interaksi Captopril dengan Makanan

Pasien terapi captopril dengan intake kalium yg tinggi menyebabkan hiperkalemi

Intake kalium yg tinggi harus dikurangi

Bioavaibilitasnya meningkat dengan adanya makanan

Dianjurkan diberikan langsung sesudah makan

Interaksi Propanolol dengan Makanan

www.drugs.com

Badan Android

TUJUAN PENGOBATAN

Menurunkan tekanan darah sampai normal atau mendekati normal, tanpa menggangu aktivitas sehari-hari. Dengan demikian dapat komplikasi dan menurunkan morbiditas dan mortalitas.

Tangani Obesitas

Propanolol Hentikan Karena sifatnya lipofilik sehingga tidak

terserap Propanolol berinteraksi dg hidroklorotiazid

NON-FARMAKO

Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah : Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan

penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.

Ciptakan keadaan rileks

Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.

Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.

Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

dr. Ami Sp.PDSIP: 123456789jl. Kaki cianjur jakartaBatavia, 3 mei 2011 085678910

R/ hidroklorotiazid tab 25 mg No.V

S 1 dd tab 1 a.c

R/ captopril tab 25 mg No.XX

S 2 dd tab 1 a.c

Nama: Tn. SoetieyemUmur: ngakunya 50 tahunAlamat: mau tau?No.hp: tanya aja sendiri

dr. Ami Sp.PDSIP: 123456789jl. Kaki cianjur jakartaBatavia, 3 mei 2011-085678910

R/ Amilorid tab 5 mg No. V

S 1 dd tab 1 a.c

R/ captopril tab 25 mg No.XX

S 2 dd tab 1 a.c

Nama: Tn. SoetieyemUmur: ngakunya 50 tahunAlamat: mau tau?No.hp: tanya aja sendiri

Terapi Yang Diusulkan

Captopril 12,5 mg 2x sehari sebelum

makan + edukasi diet rendah natrium, diet rendah

kolesterol.

Resep

KLW YG DIJELASIN dr.Alya siiiicch yang penting penanganan obesitas, gaya hidup,,,,, DLL.

sedangkan untuk obat hipertensinya cukup diberikan golongan tiazid…. Lini pertama….. Klw hubungannya tiazid yg berpengaruh buruk terhadap orang dg DM/kdar lipd meningkat… tdk terlalu dipikirkan, krena pengaruhnya ga besar….. YG PALING PENTING EDUKASI…… ALIAS NON-FARMAKONYA

SEMANGAT KAWAN. SEMOGA SUMATIFNYA LANCAR………… OCRE

SORRY YAAACH TENTIRNYA GAG SEMPURNA…..

PJ DTK : ssssssssssttttttttt………. Gag usah tw ya, rahasia

top related