tematik kelas/semester : iv/1 tema 5 ......cahaya dapat mengalami polarisasi polarisasi cahaya...
Post on 25-Jan-2021
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
TUGAS BAHAN AJAR
Nama : Eva Natalia, S,Pd
Kelas : 111-2
No Peserta : 20021002710048
Bahasa Indonesia
No. Kompetensi Dasar Indikator
3.7
Menggali pengetahuan baru
yang terdapat pada teks
nonfiksi.
3.7.1 Menyebutkan
informasi yang
diketahui tentang
salah satu pahlawan
nasional Indonesia.
4.7 Menyampaikan pengetahuan
baru dari teks nonfiksi ke
dalam tulisan dengan
bahasa sendiri.
4.7.1 Mempresentasikan
informasi yang
diperoleh melalui
bahasa lisan dan
tulisan tentang
pahlawan nasional
Indonesia.
TEMATIK
KELAS/SEMESTER : IV/1
TEMA 5: PAHLAWANKU
SUBTEMA 1: PERJUANGAN PARA PAHLAWAN
PEMBELAJARAN: 3
-
Ilmu Pengetahuan Alam
No. Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menerapkan sifat-sifat
cahaya dan keterkaitannya
dengan indera penglihatan.
3.7.1 Mengidentifikasi
sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya
dengan indera
penglihatan dalam
kehidupan sehari-
hari.
4.7 Menyajikan laporan hasil
percobaan tentang sifat-sifat
cahaya.
4.7.1 Melaporkan hasil
percobaan yang
memanfaatkan sifat-
sifat cahaya dalam
bentuk tulisan.
PENDAHULUAN
Kebanggaan kita terhadap pahlawan bisa diwujudkan dengan
meneladani sikap-sikap kepahlawanan. Salah satu sikap
kepahlawanan adalah menolong orang lain. Karena Seorang
pahlawan mempunyai kewajiban untuk menolong orang lain
yang sedang membutuhkan.
-
Balaputra Dewa, Pewaris Tahta
Mataram Kuno yang Tersingkir
Prasasti Nalanda (860 M) adalah sebuah prasasti yang dibuat oleh Raja
Devapala dari Dinasti Pala yang ada di India Selatan. Prasasti ini dibuat
atas permintaan dari Raja Balaputra Dewa. Isi prasasti tersebut adalah
tentang permohonan Raja Balaputra Dewa kepada Raja Devapala untuk
mendirikan bangunan vihara di Nalanda bagi para pendeta Sriwijaya yang
datang belajar agama Budha di Nalanda.
Selain itu, dalam prasasti Nalanda juga disebutkan bahwa Raja Balaputra
Dewa itu adalah seorang raja yang berasal dari “Suwarnadwipa” nama kuno
dari Pulau Sumatera. Raja Balaputra Dewa itu adalah putra seorang raja
Jawa yang bernama Samaragrawira, cucu dari “Sailendravamsatilaka” atau
permata wangsa Sailendra yang dijuluki sebagai “Sri Viravairimathana”
(pembunuh musuh-musuh ysng gagah perwira) yang ibunya bernama Tara,
putrinya Dharmasetu.
Nama pujian Sri Viravairimathana di prasasti Nalanda ini mirip dengang
nama pujian Sarwwarimadawimathana yang terdapat di dalam prasasti
Ligor B (775 M) dan nama Wairiwarawiramardana dalam prasasti Kelurak
(782 M), yang mana ketiganya mempunyai pengertian yang serupa yaitu
pembunuh musuh-musuh yang gagah perwira.
-
Dalam prasasti Kelurak (782 M) tokoh yang dipuji sebagai pembunuh
musuh yang gagah perwira ini adalah Raja Dharanindra, raja yang
memerintahkan untuk membuat prasasti ini.
Nama Dharanindra di dalam prasasti Kelurak (782 M) jika dihubungkan
dengan prasasti Mantyasih (907 M) Prasasti yang menuliskan tentang raja-
raja ang berkuasa penuh di Mataram Kuno sejak masa Ratu Sanjaya hingga
Raja Balitung, merujuk pada nama Sri Maharaja Rakai Panunggalan, raja
Mataram kuno yang ketiga. Sedangkan jika merujuk pada prasasti Wanua
Tengah (908 M) merujuk pada nama Sri Maharaja Rakai Panaraban yang
bertahta sekitar tahun 784-803 M.
Atas dasar inilah akhirnya dapat diketahui bahwa kakek dari Balaputra
Dewa ini tak lain adalah Sri Maharaja Rakai Panunggalan Sang
Dharanindra Sri Sanggramadhananjaya, raja Mataram kuno pengganti dari
Sri Maharaja Rakai Panangkaran Dyah Pancapana.
Prasasti Kelurak (782 M) menyebutkan bahwa Raja Dhananindra
menugaskan Dharmasetu untuk menjaga bangunan suci bagi pemujaan
terhadap Manjusri (Budha). Dharmasetu disini tak lain adalah ayah dari
Tara, ibu dari Balaputra Dewa.
Dengan mengetahui bahwa kakek dari Raja Balaputra Dewa adalah Rakai
Panunggalan (Rakai Panaraban) maka Samaragrawira ayah dari Raja
Balaputra Dewa ini tak lain adalah Sri Maharaja Rakai Warak, raja
Mataram Kuno pengganti dari Rakai Panunggalan, sebagaimana yang
tercantum dalam daftar raja-raja Mataram Kuno di Prasasti Mantyasih (907
M) dan prasasti Wanua Tengah III.
Selanjutnya, yang menjadi pengganti Rakai Warak adalah Rakai Garung,
Rakai Garung ini identik dengan Samaratungga yang disebut namanya
dalam prasasti Karang Tengah (824 M) yang tidak memiliki putra mahkota,
dan hanya memiliki seorang putri yang bernama Pramodawardhani.
Pengganti Rakai Gerung di Tahta Mataram Kuno ini adalah Rakai Pikatan,
menantu dari Samaratungga. Rakai Pikatan naik tahta menjadi raja karena
menikahi Pramodawardhani. Naiknya Rakai Pikatan di tahta Mataram Kuno
inilah yang oleh para ahli dianggap sebagai penyebab tersisishnya
Balaputra Dewa sebagai pewaris tahta. Hal ini juga memunculkan dugaan
bahwa telah terjadi peperangan antara Rakai Pikatan dengan Balaputra
Dewa dalam memperebutkan kekuasaan di Mataram Kuno.
Padahal sebenarnya Rakai Warak Samaragrawira ini mempunyai dua orang
putra. Samaratungga dan Balaputra Dewa. Samaratungga atau Rakai
Garung adalah putra tertua yang kemudian menjadi pewaris tahta Mataram
-
Kuno. Sedangkan Balaputra Dewa sebagai anak bungsu ditugaskan untuk
menjadi raja di Sriwijaya.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa memang telah terjadi
perselisihan antara Rakai Pikatan yang menjadi suami Pramodhawardani
dengan Balaputra Dewa. Penyebabnya tidak lain adalah karena
Samaratungga tidak memiliki putra mahkota, sehingga seharusnya yang
menjdi penerus tahta Mataram Kuno adalah Balaputra Dewa, bukan Rakai
Pikatan yang merupakan menantu dari Samaratugga.
Adanya perselisihan yang menjadikan dirinya “terbuang” ini juga yang
kiranya menjadi alasan mengapa Balaputra Dewa mesti harus
menunjukkan jati dirinya sebagai cucu dan putra dari raja Jawa yang
berasal dari Wangsa Sailendra sebagaimana tertulis dalam prasasti Nalanda
(860 M). Dalam bahasa yang sederhana, melalui prasasti ini Balaputra
Dewa ingin menunjukkan bahwa dirinyalah sang pewaris tahta yang sah
atas kerajaan Mataram Kuno karena Rakai Pikatan yang duduk di tahta
Mataram Kuno itu bukan keturunan Wangsa Sailendra.
CAHAYA dan SIFAT-SIFATNYA
Pengertian Cahaya
Cahaya adalah energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang kasat
mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Jika dalam fisika,
cahaya adalah radiasi gelombang elektromagnetik baik dengan panjang
gelombang kasat mata ataupun tidak. Selain itu cahaya merupakan paket
partikel yang disebut dengan foton. Paket cahaya dikenal dengan spektrum.
-
Lalu dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna.
Bidang studi yang mempelajari tentang cahaya disebut denga optika.
Sifat-Sifat Cahaya Dan Contohnya
1. Cahaya Merambat Lurus
Sifat Cahaya ini dapat kamu perhatikan pada saat cahaya matahari
masuk kedalam suatu ruang melalui celah yang sempit pada pintu
maupun jendela, cahaya yang masuk itu akan kelihatan merambat
lurus. Contoh lain cahaya memiliki cahaya lurus yaitu :
a. Cahaya senter membentuk garis lurus
b. Cahaya mercusuar dipinggir pantai membentuk garis lurus.
2. Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan merupakan proses terpancarnya
kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Pemantulan
cahaya dapat dibedakan menjadi 2 yakni pemantulan
teratur dan pemantulan baur (difus).
Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya
sejajar. Pemantulan teratur bisa terjadi jika cahaycahaya mengenai benda
yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Dan benda yang dapat
memantulkan cahaya ialah cermin. Cermin adalah benda yang dapat
-
memantulkan cahaya paling sempurna peristiwa ini karena cermin memiliki
permukaan yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar,
sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Contoh
peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan dari
tubuh kita dapat terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh
kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan
kembali hingga masuk ke mata kita. Contohnya : Bayangan saat bercermin,
bayangan pada air jernih, alat periskop.
3. Cahaya Dapat Dibiaskan
4.
Sifatnya ini yaitu merambat ke segala arah. Ketika cahaya tersebut
merambat melalui dua medium yang tidak sama kerapatan optiknya maka
cahaya juga akan mengalami perubahan arah rambat(dibelokan). Contoh
cahaya dapat dibiaskan antara lain:
a. Pensil, paku, bolpoin tampak patah ketika dimasukkan dalam gelas
berisi air jernih.
b. Ikan dalam akuarium akan terlihat lebih besar dan dekat.
c. Kolam atau sungai yang berair jernih akan terkesan dangkal.
d. Melihat bintang dengan teleskop
e. Melihat benda kecil dengan menggunakan lup atau mikroskop.
-
4. Cahaya dapat diuraikan
Istilah lain dari penguraian cahaya ialah dispersi cahaya. Contoh misalnya
peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Pelangi biasanya muncul setelah hujan turun.
Pelangi terdiri dari beberapa warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu.
Contoh lain :
a. Gelembung sabun yang terkena cahaya akan nampak memiliki
banyak warna.
b. Cakram warna yang diputar akan membentuk warna putih.
5. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Contoh
benda bening antara lain mika, plastik, kaca, bening, air jernih, dan botol
bening. Adapun kemampuan cahaya dalam menembus benda dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat
ditembus atau dilewati cahaya. Benda bening meneruskan semua
cahaya yang mengenainya.
Contohnya : Kaca yang bening dan air jernih.
-
b. Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan
sebagian cahaya yang diterimanya.
Contohnya : Air kotor atau air keruh, kaca dop, dan bohlam susu.
c. Opaque atau benda tidak tembus cahaya yaitu benda gelap yang
tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya
memantulkan semua cahaya yang mengenainya.
Contohnya : Buku tebal, kayu, tembok, dan besi.
6. Cahaya Dapat Mengalami Interferensi
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang atau lebih menjadi
satu gelombang baru. Interferensi dapat terjadi jika terpenuhi dua syarat
berikut ini.
a. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua
gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh
sebab itu keduanya perlu memiliki frekuensi yang sama.
b. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir
sama.
Contoh :
Cahaya yang terdapat pada kaset
Air kolam terlihat berwarna-warni
7. Cahaya Dapat Mengalami Difraksi (Pelenturan)
Pada saat celah sempit, cahaya akan mengalami Difraksi
(Pelenturan) gelombang yaitu peristiwa pembelokan arah rambat
gelombang yang disebabkan oleh karena melewati celah sempit.
8. Cahaya Dapat Mengalami Polarisasi
Polarisasi Cahaya adalah peristiwa dimana terserapnya sebagian arah
getar cahaya sehingga cahaya tersebut akan kehilangan ssebagaian besar
arah getarnya.
top related