teknologi capung
Post on 24-Jun-2015
143 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TEKNOLOGI CAPUNG
CIPTAAN ALLAH SWT YANG DITIRU MANUSIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan Sains
Dosen Pengampu: M. Wakhid Mustofa, M.Si.
Disususn oleh:
MUFLIHAN AHMAD KUNDRIASWORO 07610009
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, sudah selayaknya manusia
meningkatkan iman dan taqwa kepada Zat yang telah menciptakannya. Akan tetapi
yang terjadi pada umumnya manusia, dia akan meninggikan akal mereka dan
menuhankan akal mereka. Seolah-olah dengan akal manusia yang terbatas, manusia
bias menciptakan segalanya.
Sebagai Muslim, selayaknya kita selalu merujuk pada Al-Quran dan Hadist Nabi
Muhammad SAW. Agar kita sebagai manusia, tidak tersesat dalam mengikuti
perkembangan zaman yang semakin maju.
Pada Al-Quran Surat Al-Baqarah : 26 Allah mengingatkan kepada manusia untuk
tidak menyepelekan dengan perumpamaan nyamuk atau pun yang lebih rendah dari
nyamuk sekalipun. Dalam makalah ini, memang bukan nyamuk yang menjadi obyek
penelitian, akan tetapi capung -hewan terbang lainnya yang dalam ukuran kecil.
Semoga kita senantiasa selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT agar terhindar
dari jalan yang sesat, jalan yang dimurkai oleh Allah SWT. Amien.
BAB I
NYAMUK (MOSQUITO)
DAN CAPUNG (SUBORDO ANISOPTERA)
Allah tidak akan pernah segan dengan membuat perumpamaan sekecil nyamuk
ataupun yang lebih rendah dari nyamuk sekalipun. Seperti yang difirmankan dan
termaktub pada Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 26 :
* ¨βÎ) ©!$# Ÿω ÿ⎯ Ä©÷∏tGó¡tƒ βr& z>ÎôØo„ WξsV tΒ $̈Β Zπ |Êθãèt/ $yϑsù $yγ s% öθsù 4 $̈Βr'sù š⎥⎪Ï% ©!$# (#θãΨ tΒ# u™
tβθßϑn=÷èuŠ sù çμ ¯Ρr& ‘,ysø9 $# ⎯ ÏΒ öΝ Îγ În/§‘ ( $̈Βr& uρ t⎦⎪Ï% ©!$# (#ρãx Ÿ2 šχθä9θà) u‹sù !# sŒ$tΒ yŠ# u‘ r& ª!$# # x‹≈ yγ Î/
WξsV tΒ ¢ ‘≅ ÅÒム⎯ Ïμ Î/ #Z ÏV Ÿ2 “ωôγ tƒ uρ ⎯ Ïμ Î/ # Z ÏWx. 4 $tΒuρ ‘≅ ÅÒムÿ⎯ Ïμ Î/ ωÎ) t⎦⎫É) Å¡≈ x ø9 $# ∩⊄∉∪
26. Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah
dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, Maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari
Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk
perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[34], dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. dan tidak ada yang disesatkan Allah
kecuali orang-orang yang fasik.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apa maksud dari perumpamaan tersebut?
Apa yang ingin Allah ajarkan kepada manusia melalui perumpamaan tersebut? Dalam
makalah ini, penulis tidak mengambil nyamuk sebagai obyek. Akan tetapi mengambil
capung (subordo Anisoptera) dan bukan nyamuk (mosquito) karena baik capung dan
nyamuk sama-sama serangga seperti yang didefinisikan oleh Wikipedia dengan
capung berukuran lebih besar daripada nyamuk1.
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Capung dan http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
BAB II
TEKNOLOGI CAPUNG
Sekilas, capung terlihat biasa saja dan tidak menarik perhatian banyak orang.
Kalaupun ada yang tertarik, itu biasanya anak-anak, yang sering menjadikannya
sebagai mainan. Tahukah Anda bahwa “mainan anak-anak” yang mungil ini
diciptakan Allah dengan desain yang menakjubkan bahkan mengilhami pembuatan
helikopter?
Keinginan untuk dapat terbang di udara membuat manusia berusaha keras untuk
menciptakan teknologi yang dapat mewujudkan impiannya itu. Selain terhadap
burung, serangkaian penelitian dan pengamatan juga telah dilakukan oleh para
ilmuwan terhadap berbagai jenis serangga, anatra lain kupu-kupu, capung, lalat dan
lebah. Hasilnya: menakjubkan!
Dr. Adrian L. R. Thomas, misalnya. Peneliti dari Oxford University ini telah
menghabiskan 12 tahun untuk mempelajari cara terbang serangga. Tiga tahun terakhir
ia mengamati kupu-kupu. Hewan berwarna-warni ini ia tempatkan di sebuah
terowongan berbelit-belit. Di dalam terowongan itu, kupu-kupu bisa terbang bebas
atau hinggap ke bunga buatan. Untuk melihat bagaiman gerak udara di sekitar
kepakan sayap kupu-kupu, Thomas menggunakan asap tipis. Sedangkan turbulensi
udara direkam dengan kamera digital supercepat.
Gambar diatas, yang menunjukkan jalan yang dilalui oleh seekor lebah yang ditempatkan di dalam kotak kaca, memperlihatkan bagaimana lebah itu berhasil terbang ke segala arah termasuk
naik, turun, dan dalam mendarat serta lepas landas.
“Ternyata kepakan sayap kupu-kupu tidaklah dilakukan secara acak atau
sembarangan, melainkan hasil dari sebuah mekanisme aerodinamika yang betul-betul
dipahami oleh mereka (kupu-kupu). Paling tidak ada 6 cara kupu-kupu mengepakkan
atau memutar sayapnya agar tetap berada di udara sementara pesawat konvensional
hanya mempunyai dua bentuk gerakan agar bisa terangkat lebih tinggi. Satu di
antaranya dengan mekanisme putaran”, kata Thomas seperti dilansir oleh jurnal
Nature2.
Gilles Martin, seorang fotografer alam, telah melakukan pengamatan 2 tahun untuk
meneliti capung. Dan dia juga menyimpulkan bahwa makhluk ini memiliki cara
terbang yang sangat rumit.
Tubuh capung menyerupai bentuk pilin yang terbungkus logam. Dua sayapnya saling
silang pada badannya dan menampakkan bias warna dari biru muda hingga merah
marun. Dengan bentuk demikian, capung memiliki kemampuan manuver yang luar
biasa. Tak peduli pada kecepatan atau arah bagaimana pun ia bergerak, capung dapat
mendadak berhenti dan mulai terbang kembali dengan arah berlawanan. Atau, capung
dapat tetap diam di udara untuk berburu. Pada kedudukan seperti itu, ia dapat
bergerak dengan sangat cepat menuju mangsanya. Ia dapat mempercepat gerakannya
hingga kecepatan yang sangat mengejutkan untuk ukuran seekor serangga: 25
mil/jam (40 km/jam).
2 Republika, Ahad, 15/12/02
Sayap capung merupakan rancangan yang menakjubkan. Selaput sayapnya begitu terperinci dan aerodinamis
Pada kecepatan ini, capung bertabrakan dengan mangsanya. Guncangan akibat
tabrakan ini sangat kuat. Namun, tubuhnya yang lentur dapat meredam guncangan
tersebut. Sebaliknya, hal yang sama tidak terjadi pada mangsanya. Mangsa capung
akan kehilangan kesadaran atau bahkan mati karena benturan tersebut. Kecepatan
capung ini dapat disejajarkan dengan kecepatan seorang atlet lari 100 m di Olimpiade
yaitu 24,4 mil/jam (39km/jam).
Kehebatan terbang capung ini rupanya telah dilirik oleh pembuat helikopter terbaik di
dunia, Sikorsy. Mereka menjadikan capung sebagai model helikopter buatan mereka.
Caranya, perusahaan IBM, mitra Sikorsky dalam proyek ini, menempatkan suatu
model capung ke dalam computer (IBM 3081). Lalu 2000 penggambaran khusus
dilakukan di komputer dalam hal manuver (gerakan jungkir balik) capung di udara.
Jadilah helikopter itu dibuat dengan capung sebagai inspirasinya.
Inspirasi dari alam tentang teknologi terbang yang lain adalah lalat dan lebah.
Penelitian telah membuktikan bahwa 3 pesawat jet yang dianggap terbaik dalam
kelompoknya memiliki kemampuan manuver yang jauh di bawah kemampuan
manuver lalat dan lebah3.
3 Insight Magazine, Edisi 9, Januari 2004
Helikopter Sikorsky dirancang dengan meniru rancangan sempurna dan kemampuan manuver dari seekor capung. MBB, perusahaan pembuat senjata dan roket, telah mengambil rancangan aerodinamis dan cara terbang capung sebagai acuan dalam pembuatan helikopter jenis BO-105. Perusahaan helikopter Amerika Serikat, Sikorsky, telah merancang desain baru dengan menjiplak secara langsung cara capung terbang pada helikopter. Proses ini ditunjukkan dengan gambar di atas dengan tahaptahap peralihan selama perancangan helikopter.
BAB III
TEKNOLOGI DAN MANUSIA
Sungguh banyak teknologi Allah yang menakjubkan. Teknologi manusia sangatlah
kerdil di hadapan-Nya. Bahkan manusia hanya mampu meniru keajaiban-keajaiban
desain di alam yang telah Allah ciptakan untuknya. Namun sedikit sekali manusia
yang mengambil pelajaran.
Ketika seorang manusia merancang suatu benda, sesungguhnya ia tidak akan lepas
dari ketergantungan pada Allah SWT. Gagasan, ilham, bahan untuk mewujudkan
rancangan, bahkan dirinya dan kemampuan berpikirnya pun, semua berasal dari
penciptaan oleh Allah. Dari begitu banyak teknologi di alam yang Allah ciptakan,
baru sebagian kecil yang bisa dipelajari ilmunya dan ditiru manusia. Itu pun sangat
jauh dari kehebatan desain asli milik Sang Khaliq.
Sekarang, kemanakah arahnya jalan pikiran manusia ketika mengetahui bahwasanya
kemajuan teknologi dan sains hanyalah karena Allah SWT mengajari manusia
melalui ciptaan yang mungkin sering kali dianggap enteng oleh manusia? Merujuk ke
QS. Al-Baqarah : 26. Tujuan dari menjadikan hal-hal seperti ini sebagai
perumpamaan adalah untuk menguji keimanan seseorang. Dengan perumpamaan
tersebut banyak orang yang akan disesatkan oleh Allah karena dari diri mereka
sendiri merasa bisa menciptakan segalanya sehingga menuhankan akal dan otak serta
kemampuan mereka dan mereka itulah orang-orang fasik serta tidak sedikit pula yang
diberi petunjuk serta hidayah dari Allah SWT.
PENUTUP
Alam terbentang telah menjadikan guru bagi setiap manusia yang ingin belajar. Dan
begitulah cara Allah SWT memberikan pelajaran bagi manusia, Dia memberikan
pelajaran ke makhluknya melalui apa yang telah diciptakan di sekeliling makhluknya
supaya makhluknya menjadikan diri mereka peka dan menjadi orang pembelajar.
Dari sekian banyak ciptaan Allah SWT, pasti sangat banyak pula ilmu yang ingin
disampaikan Allah SWT ke manusia. Dengan sedikit ilmu yang manusia peroleh dari
alam, tidak sedikit dari mereka yang akhirnya menjadi fasik dan disesatkan oleh
Allah SWT meski tidak sedikit pula golongan manusia yang mendapatkan hidayah
serta petunjuk-Nya.
Dimanakah kita? Golongan pertama sebagai golongan fasik serta golongan yang
tersesat atau golongan kedua, golongan yang mendapatkan hidayah serta petunjuk
Allah SWT. Hanyalah amalan serta perbuatan kita sehari-hari yang mampu
menjawabnya.
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan
jalan mereka yang sesat. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Insight Magazine, Edisi 9, Januari 2004, PT Globalmedia Cipta Publishing & Harun
Yahya International, Jakarta
Republika, Edisi Ahad 15 Februari 2002
http://id.wikipedia.org/wiki/Capung
http://id.wikipedia.org/wiki/Nyamuk
top related