tb milier

Post on 18-Feb-2016

25 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

TB MIlier

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN PENYAKIT JANTUNG KONGESTIF, BRONKHITIS DAN KANDIDIASIS ORAL

Oleh: MUTIARA SUNDASARI

1420221122

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA

RST dr. Soedjono Tingkat II Magelang 2015

Pembimbing :dr. Hardi Suryaatmadja, Sp.PD

Identitas Pasien• Ny. E SNama• 44 tahunUmur • PerempuanJenis kelamin• Kiringan RT 04/ RW 03, Tidar Utara, Kecamatan Magelang SelatanAlamat• 17 Oktober 2015/ 1 November 2015Tanggal Masuk/ Keluar

• IslamAgama• MenikahStatus• Ibu Rumah TanggaPekerjaan

KELUHAN UTAMA :LEMAS

Datang ke IGD Rumah Sakit pada tanggal : 17 Oktober 2015 pukul 18.48 WIB Anamnesis dilakukan secara : Autoanamnesis pada tanggal 26 Oktober 2015 di Ruang Bougenvile RST

Dr. Soedjono Magelang

Riwayat Penyakit Sekarang : • Haus terus – menerus sejak 1 hari SMRS. • Lemas sejak 3 hari SMRS• Makan dan minum hanya sedikit karena tiap makan dan minum rasanya mual. • Muntah sebanyak 7 kali dalam sehari serta nyeri pada uluh hati. • Nyeri pada dada yang menjalar ke tangan sebelah kiri. • Badan terasa menggigil dalam 3 hari ini. Di IGD di periksa GDS dengan hasil 450 mg/dL. • Sesak yang timbul walaupun pasien dalam keadaan berbaring dan istirahat. Merasa

lebih baik ketika memakai bantal. • Batuk berdahak berwarna bening (tidak ada batuk berdarah)• Kakinya yang bengkak dan terasa kebal. • Demam (+), sakit kepala (+), makan (-) dan banyak minum, BAB cair yaitu diare

sebanyak 2 kali dalam sehari dan BAK yang sering.

Belum pernah memeriksakan diri sebelumnya, belum mendapatkan pengobatan apapun.

• Riwayat Hipertensi : disangkal• Riwayat Penyakit Jantung: disangkal• Riwayat Penyakit Paru : disangkal• Riwayat DM : disangkal• Riwayat Kejang : disangkal• Riwayat alergi obat: disangkal

Riwayat Pengobatan

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Hipertensi : disangkal• Riwayat Penyakit Jantung: disangkal• Riwayat Penyakit Paru : istri pasien• Riwayat DM : disangkal• Riwayat Kejang : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Pekerjaan sehari-hari sebagai pengambil kelapa, lingkungan rumah yang padat dengan jalan sempit, depan rumah langsung menghadap selokan. • Merokok : ±3 batang dalam sehari• Minum alkohol : disangkal• Olahraga : tidak pernah, hanya sambil dengan pekerjaan,

yaitu memanjat pohon kelapa• Gizi : jarang makan, hanya minum saja

Riwayat Sosial Ekonomi

• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang• Kesadaran/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5

Tanda Vital :• Tekanan Darah : 110/80 mmHg• Nadi : 114 x/menit• Suhu : 37,3 0C• Respirasi : 40 x/menit• TB : 157 cm• BB : 39 kg

Pemeriksaan Fisik

Kepala :• Rambut merata, tidak terdapat alopesia• Tidak terdapat deformitas atau hematom• Wajah simetris, tidak terdapat oedem

maupun parese

Mata :• Eksoftalmus (-), enoftalmus (-), edema (-)• Konjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/-• Pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+

Leher :• Terdapat pembesaran KGB cervical• Tidak terdapat pembesaran Kelenjar Tiroid

• JVP : 5 + 2 cm H2O

Thorax :Cor • I : Simetris bagian dada kanan dan kiri, tidak

tampak ictus cordis, • P : Ictus cordis teraba di linea mid clavicularis

kiri ICS V, Heave (-), ventricular lift (-)• P : Batas jantung kanan di linea

parasternal kanan ICS IV, Batas jantung kiri di linea

midclavicularis kiri ICS VPinggang Jantung di linea parasternal kiri ICS III

• A : Bunyi jantung I/II reguler takikardi, murmur (-), gallop (-)

Pulmo• I : Pergerakan nafas kedua

dada simetris, tidak ada sisi yang tertinggal, terdapat retraksi• P : Vocal fremitus

(menurun/menurun)• P : Terdengar sonor pada

kedua lapang paru• A : Vesicular breathing sound

menurun, Rhonki +/+, Wheezing +/+

Abdomen : • I : Datar• A : BU (+)• P : Supel, Nyeri tekan (-), Hepar

teraba membesar, Lien tidak teraba• P : Timpani seluruh lapang

abdomen, pekak hepar (+)

Ekstremitas :• Edema -/-/-/-• Sianosis -/-/-/-• Akral hangat• Capillary refill time < 2 detik

Dari anamnesis1. Sesak nafas2. Batuk berdahak 3. Nyeri dada4. Keringat malam5. Nafsu makan menurun6. Penurunan BB7. Mual8. Muntah9. Pusing10. Demam

Dari Pemeriksaan Fisik11. Takikardi 114 x /menit12. RR 40 x/menit13. Terdapat pembesaran KGB14. Terdapat retraksi saat inspirasi15. Vocal fremitus kiri dan kanan menurun16. Vesicular breathingsound menurun17. Ronkhi pada paru kiri dan kanan18. Wheezing pada paru kiri dan kanan19. Hepar teraba membesar

DAFTAR MASALAH (Resume)

Tuberculosis ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18)

Malignansi ( 1, 3, 5, 6, 11,

12, 13)

Pneumonia ( 1, 2, 3, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18)

Bronkhitis ( 1, 2, 10, 11,

12, 17 )

Bronkhiectasis ( 1, 2, 10, 11, 12,

16, 18)

Assesment Sementara : TUBERKULOSIS

Planning Diagnostik1. Foto Rontgen Thorax2. Darah lengkap3. Glukosa, Ureum, kreatinin4. SGOT, SGPT5. Tes BTA Sewaktu – Pagi –

Sewaktu (SPS)

Rontgen thorax

tanggal 19 Oktober

2015

Suspect TB Milier, DD : Pulmonal

metastasis tipe milier

Hasil lab. darah 19 Oktober 2015Jenis Pemeriksaan Hasil Referensi

WBC 14,0 x 103/mm3 (H) 3,5-10

RBC 3,68 x 106/Ul (L) 3,80-5,80

HGB 11,1 g/Dl 11,0-16,5

HCT 31,3 % 35,0-50,0

MCV 85,0 um3 80-97

MCH 30,2 pg 26,5-33,5

MCHC 35,5 g/dl 31,5-35,5

PLT 221 x 103/mm3 150-390

PCT 0.17 % (L) 0,200-0,500

RDW 12,8 % 10,0-15,0

MPV 7,7 um3 6,5-11,0

PDW 14,4 % 10,0-18,0

LED 64 (H) L<10 ; P<20

Diff Count

Jenis Hasil Referensi

Jenis Hasil Referensi

% Lym 10,6 % (L)

20-40 # Lym 1,5 103/mm3 1,2-3,2

% Mid 4,9 % 1-15 # Mid 0,7 103/mm3 0,1-0,8

% Gra 84,5 % (H)

50-70 # Gra 11,8 103/mm3 (H)

2,0-7,8

Jenis Pemeriksaan Hasil Referensi

Gula darah sewaktu 149 mg/dl (H) 70-115

Ureum 72 mg/dl (H) 0-50Creatinin 1,4 mg/dl (H) 0-1,3

SGOT 78 U/l (H) 3-35SGPT 61 U/l (H) 8-41

Planning Terapi• Infus Asering 20 tpm• EAs 1 fl/hari• Oksigen 10 liter

/menit• Ciprofloxasin 2 x 0,2

inf• Ranitidin 2 x 1 amp• Sanmol inf extra 1 fls• OBH 3x1• Lesicol 2 x 300 mg

Planning Monitoring

•Rawat inap ruang bangsal seruni•Keadaan umum dan vital sign•Perbaikan gejala dan efek samping

Planning Edukasi

•Bed rest•Hindari polusi dan rokok•Memakai masker•Menutup mulut saat batuk dan cara pencegahan penularan

Tanggal S O A P

21/10/2015 Sesak sudah berkurang, masih batuk, mual (+), muntah (-), pusing (+)

KU: Sakit SedangKes/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5TD : 100/70 mmHgNadi : 80 x/menitSuhu : 37,2 0CRR : 30 x/menitKepala :Mata : Konjungtiva anemis +/+Leher : Terdapat pembesaran KGB cervicalThorax :• Cor : dbn• PulmoI : terdapat retraksiP : Vocal fremitus (menurun/menurun)P : sonorA : VBS menurun, Rhonki +/+, Wheezing +/+Abdomen : hepar terabaEkstremitas :Edema -, Sianosis –Akral hangat, CRT < 2s

TB milier dengan disfungsi liver

• Infus Asering 20 tpm

• EAs 1 fl/hari• Oksigen 10 liter

/menit• Inj.

Metilprednisolon 2x 125mg

• Ciprofloxasin 2 x 0,2 inf

• Ranitidin 2 x 1 amp• Sanmol inf extra 1

fls• OBH 3x1• Lesicol 2 x 300 mgRawat inap ruang isolasiTes BTA SPSPosisi ½ duduk

Follow Up D+1

Tanggal S O A P

22/10/2015 Sesak sudah berkurang, masih batuk

KU: Sakit SedangKes/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5TD : 100/70 mmHgNadi : 80 x/menitSuhu : 36,6 0CRR : 26 x/menitKepala :Mata : Konjungtiva anemis +/+Leher : Terdapat pembesaran KGB cervicalThorax :• Cor : dbn• PulmoI : terdapat retraksiP : Vocal fremitus (menurun/menurun)P : sonorA : VBS menurun, Rhonki +/+, Wheezing +/+Abdomen : hepar terabaEkstremitas :Edema -, Sianosis –, Akral hangat, CRT < 2sBTA (-)

TB milier dengan disfungsi liver

• Infus Asering 20 tpm• EAs 1 fl/hari• Oksigen 10 liter /mnt• Inj. Metilprednisolon

2x 125mg• Ciprofloxasin 2 x 0,2

inf• Ranitidin 2 x 1 amp• Sanmol inf extra 1 fls• OBH 3x1• Lesicol 2 x 300 mg• Aminofusin 1 fls/hariTes SGOT/SGPT dan Ureum/Kreatinin ulangRencana pemberian OATKonsul penyakit dalam

Follow Up D+2

Tanggal S O A P

23/10/2015 Sesak sudah berkurang

KU: Sakit SedangKes/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5TD : 100/70 mmHgNadi : 80 x/menitSuhu : 36,6 0CRR : 24 x/menitKepala :Mata : Konjungtiva anemis +/+Leher : Terdapat pembesaran KGB cervicalThorax :• Cor : dbn• PulmoI : terdapat retraksiP : Vocal fremitus (menurun/menurun)P : sonorA : VBS menurun, Rhonki +/+, Wheezing +/+Abdomen : hepar terabaEkstremitas :Edema -, Sianosis –, Akral hangat, CRT < 2sBTA (-)

TB milier dengan disfungsi liver

• Infus Asering 20 tpm• EAs 1 fl/hari• Oksigen 10 liter /mnt• Inj. Metilprednisolon

2x 125mg• Ciprofloxasin 2 x 0,2

inf• Ranitidin 2 x 1 amp• Sanmol inf extra 1 fls• OBH 3x1• Lesicol 2 x 300 mg• Aminofusin 1 fls/hariRencana pemberian OAT

Follow Up D+3

Hasil lab darah tanggal 23 Oktober 2015Jenis

PemeriksaanHasil Referensi

Gula darah sewaktu

149 mg/dl (H) 70-115

Ureum 46 mg/dl (H) 17-43

Creatinin 0,9 mg/dl 0-1,3

SGOT 128 U/l (H) 3-35

SGPT 41 U/l 8-41

Tanggal S O A P

24/10/2015 Sesak menghilang, tidak ada keluhan

KU: Sakit SedangKes/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5TD : 120/90 mmHgNadi : 80 x/menitSuhu : 36 0CRR : 24 x/menitKepala :Mata : Konjungtiva anemis +/+Leher : Terdapat pembesaran KGB cervicalThorax :• Cor : dbn• PulmoI : terdapat retraksiP : Vocal fremitus (menurun/menurun)P : sonorA : VBS menurun, Rhonki +/+, Wheezing +/+Abdomen : hepar terabaEkstremitas :Edema -, Sianosis –, Akral hangat, CRT < 2sBTA (-)

TB milier dengan disfungsi liver

• Infus Asering 20 tpm• EAs 1 fl/hari• Oksigen 10 liter /mnt• Inj. Metilprednisolon

2x 125mg• Ciprofloxasin 2 x 0,2

inf• Ranitidin 2 x 1 amp• Sanmol inf extra 1 fls• OBH 3x1• Lesicol 2 x 300 mg• Aminofusin 1 fls/hariRencana pemberian OAT

Follow Up D+4

Tanggal S O A P

25/10/2015 Sesak menghilang, tidak ada keluhan

KU: Sakit SedangKes/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5TD : 120/90 mmHgNadi : 80 x/menitSuhu : 36 0CRR : 24 x/menitKepala :Mata : Konjungtiva anemis +/+Leher : Terdapat pembesaran KGB cervicalThorax :• Cor : dbn• PulmoI : terdapat retraksiP : Vocal fremitus (menurun/menurun)P : sonorA : VBS menurun, Rhonki +/+, Wheezing +/+Abdomen : hepar terabaEkstremitas :Edema -, Sianosis –, Akral hangat, CRT < 2sBTA (-)

TB milier dengan disfungsi liver

• Infus Asering 20 tpm• EAs 1 fl/hari• Oksigen 10 liter /mnt• Inj. Metilprednisolon

2x 125mg• Ciprofloxasin 2 x 0,2

inf• Ranitidin 2 x 1 amp• Sanmol inf extra 1 fls• OBH 3x1• Lesicol 2 x 300 mg• Aminofusin 1 fls/hari• FDCBoleh pulang

Follow Up D+5

• Pada hari ke 6 pasien dirawat ( 2 Januari 2013) pasien telah diizinkan pulang, dengan mendapatkan terapi rawat jalan berupa OAT FDC

PROGNOSIS• Quo Ad Vitam : Ad bonam• Quo Ad Functionam : Dubia Ad Bonam• Quo Ad Sanationam : Dubia

Tinjauan Pustaka dan Analisis

• TB adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium Tuberculosis (dan kadang-kadang oleh M. bovis dan africanum). Organisme ini disebut pula sebagai basil tahan asam.

TB MILIER adalah• Merupakan penyakit limfohematogen sistemik akibat penyebaran kuman

M. Tuberculosis dari kompleks primer.• Kejadian penyakit dipengaruhi oleh :

• Faktor utama : kuman M. Tuberculosis (jumlah dan virulensi)• Status imunologis pasien (spesifik dan nonspesifik)• Faktor lingkungan

Definisi Tuberculosis

Morfologi Mycobacterium Tuberculosis

Cara Penularan TBFaktor-faktor :• Herediter• Jenis kelamin• Usia • Keadaan stress• Kortikosteroid• Nutrisi • Infeksi berulang • Lingkungan• Tidak mematuhi aturan pengobatan

Pada pasien ini terdapat faktor-

faktor yang mendukung

penularan adalah lingkungannya. Istirnya sedang mengkonsumsi

obat OAT.

Klasifikasi TB :

Telah dilakukan pemeriksaan

Sputum BTA SPS dengan hasil yang negatif selama 3 kali pengulangan.

Belum pernah mendapatkan

terapi sebelumnya. Dan

keluhan berlangsung

selama 2 bulan

GEJALA RESPIRATORI

•Batuk> 2 minggu•Batuk darah•Sesak napas•Nyeri dada

GEJALA UMUM

•Demam•Malaise•Keringat malam•Anoreksia•Berat badan menurun

GEJALA EKSTRAPARU•tergantung dari organ yang terlibat•limfadenitis tuberkulosis akan terjadi pembesaran kelenjar getah bening,•meningitis tuberkulosis terlihat gejala meningitis, •pleuritis tuberkulosis terdapat gejala sesak napas dan kadang nyeri dada pada sisi rongga pleuranya terdapat cairan

• Tanda TB milier :• Demam (80%)• Batuk (69%)• Limfadenopati generalisata (40%)• Hepatomegali (40%)• Splenomegali (15%)• Pankreatitis (<5%)• Disfungsi multi organ, insufisiensi adrenal

Pada pasien ini terdapat gejala :

1. Demam2. Batuk

3. Limfadenopati4. Hepatomegali

Manifestasi Klinis TB Milier

Pemeriksaan Fisik

• apeks lobus inferior ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.• Pleuritis tuberkulosis ditemukan pekak, pada auskultasi suara

napas yang melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat cairan.• Limfadenitis tuberkulosis pembesaran kelenjar getah bening,

• Tuberculosis milier merupakan infeksi berat dan seringkali terlambat diagnosis.

• Pasien biasanya mengalami riwayat demam non spesifik 2-3 minggu, malaise, keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan dan batuk kering, tanda klinis hepatosplenomegali jarang timbul.

• Auskultasi dapat normal namun pada tahap lanjut dapat timbul ronki yang menyebar luas.

• Rontgen toraks menunjukan gambaran ‘millet-seed’ halus atau nodul-nodul kecil berukuran 1-3 mm di kedua paru.

Skema perkembangan sarang tuberculosis post primer

Penyebaran

haematogenous lymphogenous bronchogenous

• Pemeriksaan Penunjang• BTA• Darah lengkap• Kultur• Tes tuberkulin• Foto thoraks• CT scan

Pada pasien ini terdapat gejala :

- BTA (-)- LED (H)

- Foto thoraks AP (gambaran milier

pada seluruh lapang paru)

SKALA IUATLD Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negative

Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang

Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + (1+)

Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ (2+)

Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ (3+)

KOMPLIKASI DINI

• Pleruritis

•Efusi Pleura•Empiema•Laringitis

KOMPLIKASI LANJUT

•Obstruksi jalan napas•Kerusakan parenkim yang berat (Fibrosis Paru)•Kor pulmonasi•Amiloidosis•Ca. Paru•ARDS

Jenis sifatdosis direkomendasikan ( mg / kg bb )

harian 3 x seminggu

Isoniazid ( H ) bakterisid 5 10

Rifampicin ( R ) bakterisid 10 10

Pyrazinamide ( Z ) bakterisid 25 35

Streptomycin ( S ) bakterisid 15 15

Ethambutol ( E ) bakteriostatik 15 30

Panduan Pengobatan Menurut WHOKategori

Diagnostik Penderita TB Paduan OAT

Kategori 1 penderita baru TB BTA (+) penderita baru TB BTA (-) dengan kerusakan paru

yang luas penderita TB ekstra paru berat atau dengan

penyakit ikutan HIV yang berat

Kombipak : 2 HRZE / 4 H3R3

FDC: 2 (HRZE) / 4 (HR)3

Kategori 2 penderita TB BTA (+) yang sudah pernah diobati, yaitu : penderita kambuh ( relaps ) penderita gagal ( failure ) penderita setelah putus pengobatan ( after

default ).

Kombipak: 2 HRZE S/ 1 HRZE/ 5 H3R3E3

FDC: 2 (HRZE) S/ 1 (HRZE) / 5 (HR)3 E3

Kategori 3 penderita baru TB BTA (-) penderita TB Ekstra Paru bentuk ringan

Kombipak : 2 HRZ / 4 H3R3

FDC: 2 (HRZ) / 4 (HR)3

Kategori 4 penderit kronis dan kasus MDR paduan pengobatan individual

Dosis KDT Kategori 1

Berat badan tahap intensif ( 56 hari )RHZE ( 150/75/400/275 )

tahap lanjutan ( 3 x / 16 mg )RH ( 150/150 )

30-37 kg 2 tab 2 tab

38-54 kg 3 tab 3 tab

55-70 kg 4 tab 4 tab

> 70 kg 5 tab 5 tab

Dosis KDT Kategori 2

berat badan tahap intensif ( 84 hari )RHZE ( 150/75/400/275 ) + S

tahap lanjutan ( 3 x / 16 mg )

RH ( 150/150 ) + E ( 275 )56 hari 28 hari

30-37 kg 2 tab + 500 mg S 2 tab 2 tab

38-54 kg 3 tab + 750 mg S 3 tab 3 tab

55-70 kg 4 tab + 1000 mg S 4 tab 4 tab

> 70 kg 5 tab + 1000 mg S 5 tab 5 tab

• Dilakukan dengan pemeriksaan dahak ulang ( S-P ) : 1 minggu sebelum akhir tahap intensif, 1 bulan sebelum akhir pengobatan dan akhir pengobatan• Hasil pengobatan : sembuh, pengobatan lengkap, gagal, meninggal,

default, dan pindah• Pengawasan kepatuhan pengobatan

Pemantauan dan Hasil Pengobatan

ANALISA KASUS• Keluhan utama : Sesak Napas 1,5 bulan SMRS• Pada pasien ini sifat sesaknya diperparah apabila timbul batuk.

Pasien menyangkal sebelum 1 minggu ini jika beraktivitas mudah lelah, cepat lelah atau sesak jika berjalan dan tidur menggunakan lebih dari 1 bantal. Pasien menyangkal sesak timbul setelah beraktivitas. Maka sesak yang berasal dari organ jantung mampu dilemahkan. Sesak juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit paru seperti Penyakit Obstruksi atau Restriksi Paru.

Keluhan tambahan : • Batu berdahak• Pada pasien ini batuk bersifat patologis disertai dnegan keluarnya

dahak berwarna kuning keputihan. Durasi batuk pada pasien ini lebih dari 2 bulan, mendukung diagnosis Tuberculosis dengan gejala khas batuknya selama lebih dari 2 minggu dan batuknya bersifat produktif.• Merupakan suatu tanda khas pada penyakit tuberculosis, dimana

akan muncul keringat saat malam hari tanpa disertai dengan aktivitas.• Demam: Demam bukan merupakan suatu yang patognomonik

Riwayat Penyakit Dahulu :• Pasien tidak mengetahui riwayat penyakit yang pernah dideritanya

karena jarang memeriksakan diri ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat. Berarti kesadaran pasien teradap kesehatannya kurang dan kemungkinan progresivitas penyakitnya buruk karena tidak diobati dengan cepat.

• Riwayat Penyakit Keluarga : • Istri yang tinggal dalam satu rumah sedang menjalani pengobatan

untuk penyakit tuberkulosis.

Riwayat Sosial, Ekonomi dan Kebiasaan : • Pekerjaan sehari-hari sebagai pengambil kelapa, lingkungan rumah

yang padat dengan jalan sempit, depan rumah langsung menghadap selokan. Lingkungan rumah yang padat dan kurang ventilasi serta kurang sinar mataharidapat menjadi sebuah tempat yang mengunungkan bagi pertumbuhan Mycobacterium tuberculosa.• Pasien mempunyai riwayat merokok sebanyak 3 batang dalam

sehari. Dimana merokok dapat merusak saluran nafas baik secara langsung ataupun tidak langsung.

• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang• Kesadaran/GCS : Compos Mentis / E4 M6 V5 kesadaran baik,

penyakit tidak mengganggu pusat kesadaran• Tanda Vital : Respirasi = 40 x/menit respirasi rate meningkat

mendukung keluhan sesak yang dialami pasien, menandakan refleks nafas meningkat karena sesak.• Mata : Konjungtiva anemis +/+ cari penyebab dengan peeriksaan darah• Leher : Terdapat pembesaran KGB cervical dapat terjadi karena proses

penyebaran infeksi, misal TB ekstraparu. Selain itu KGB merupakan barrier masuknya kuman dengan membentuk limfosit sehingga seringkali terdapat pembasaran.• Thorax :• Cor : tidak ada kelainan keluhan sesak karena penyakit paru

Pulmo• Inspeksi : Pergerakan nafas kedua dada simetris, tidak ada sisi yang tertinggal,

terdapat retraksi sesak menimbulkan tarikan nafas yang sulit sehingga dalam bernafas harus dibantu dengan kontraksi otot tambahan dan terlihat sebagai kontraksi.

• Palpasi : Vocal fremitus (menurun/menurun) mungkin ada proses inflamasi• Perkusi : Terdengar sonor pada kedua lapang paru• Auskultasi : Vesicular breathing sound menurun, Rhonki +/+ adalah bunyi gaduh yang

dalam dan terdengar selama ekspirasi, menandakn suatu proses inflamasi. Wheezing +/+ adalah bunyi bersiul saat ekspirasi biasanya terdengar karena adanya penyempitan jalan nafas.

• Abdomen : Hepar teraba membesar terdapat suatu kelainan pada hepar• Ekstremitas : tidak ada kelainan vaskularisai dan perfusi baik

Pemeriksaan Darah Lengkap• (+) Leukositosis ( 14.000/mm3) ada proses infeksi• (+) LED = 64 (H) terjadinya peningkatan biasanya pada infeksi terutama

bakteri mendukung diagnosis TB• (+) UREUM/CREARTININE = 72 mg/dl / 1,4 mg/dl terjadi peningkatan

ada suatu gangguan pada fungsi ginjalnya• (+) SGOT/SGPT = 78 U/l / 61 U/l terjadi peningkatan maka ada suatu

gangguan pada liver• Pemeriksaan Rontgen Thorax• Suspect TB Milier, DD : Pulmonal metastasis tipe milier lesi

patognomonik dan mendukung diagnosis untuk TB Milier

DIAGNOSISTB Paru Milier Bronchitis Bronchiectasis Pneumonia

+ Sesak+ Batuk > 2 mg, produktif+ Terdapat keringat malam+ Gejala sistemik+ Demam+ Ronkhi+ Leukositosis+ LED (H)+ Gambaran rontgen terdapat milier

+ Sesak+ Riwayat merokok+ Batuk produktif

+ Riwayat sering ispa

X Gambaran corakan bronchovaskular meningkat (blue bloater)

+ Sesak+ Batuk produktif+ demam naik turunX clubbing fingerX Gambaran honey comb lung

+ Sesak+ Batuk berdahak+ Demam+ Ronkhi+ LeukositosisX Gambaran rontgen pneumonia

• Infus Asering• Infus Eas• Inj. Metilprednisolon• Oksigen 10 liter /menit : Oksigen diberikan untuk meringankan sesak nafas

yang diderita pasien. • Ciprofloxasin : Merupakan antibiotik fuoroquinolone yang dicapai efektif

terhadap infeksi sistemik. Efek samping yang sering ditimbulkan mual, muntah dan diare. • Ranitidin : adalah golongan obat antagonis resesptor H-2 yang bekerja secara

sellektif pada mukosa lambung untuk menghambat eksresi asam lambung, sehingga mampu meredakan gejala mual dan muntah yang dialami pasien. • Lesicol• Aminofluid inf.

TERIMA KASIH

top related