suspensi
Post on 04-Jan-2016
139 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
SUSPENSI
A. PEGAS SUSPENSI
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak
rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan
roda.
B. FUNGSI SUSPENSI
Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi
sebagai berikut:
Selama berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda, menyerap
getaran, oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk melindungi
penumpang dan barang agar aman, serta menambah kenyamanan dan
stabilitas.
Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan
roda-roda.
C. KOMPONEN UTAMA
Dalam sistem suspensi terdapat komponen-komponen utama agar sistem dapat
bekerja dengan baik. Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Pegas
Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau
goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar
getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka
kendaraan.
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
2
Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban
tekan.
Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau
niaga dengan sistem suspensi dependen.
Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar
spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu
berat.
2. Peredam kejut (Shock Absorber)
Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau
getaran yang diterima pegas.
3. Lengan suspensi (Suspension Arm)
Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem suspensi
dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk
memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar
dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat
ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda.
4. Ball Joint
Ball joint berfungsi menerima beban vertikal maupun lateral dan sebagai
sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok.
5. Strut bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau
mundru pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atu
dorongan akibat terjadinya pengereman.
6. Stabilizer Bar
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya
setrifugal pada saat kendaraan membelok.
7. Lateral Control Rod
Lateral Control Rod berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap
beban dari samping.
3
8. Bumper
Bumper berfungsi sebagai pelindung frame, axle, shock absorbser dan lain-
lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimum
D. JENIS-JENIS SUSPENSI
Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Sistem Suspensi Rigid (Dependen)
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros
kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam
kejut dan lengan kontrol (control arm).
Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang
sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini,
sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda
belakang. Rigid suspension mempunyai 2 model konstruksi yaitu :
a) Suspensi model rigid dengan pegas daun
Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallelantara rangka
dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor
dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah.
Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan
ke rumah poros melalui pegas daun
Gambar 1. Suspensi model rigid dengan pegas daun
4
Kerjanya :
Bila roda-roda belakang menerima kejutan dariPermukaan jalan maka
diteruskan kerumah poros belakang yang mengakibatkan pegas daun terjadi
pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip mendekati lurus
(pemegasan pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan
pegas Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan
maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang dipasangkan antara
penopang pegas daun dengan (frame).
b) Suspensi model rigid dengan pegas ulir
Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan menahan
beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping atau tekanan
samping. Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus
dilengkapi komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.
Gambar 2. Suspensi model rigid dengan pegas ulir
Kerjanya :
Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan akan
diteruskan kerumah poros roda belakang yang mengakibatkan pegas koil
mengalami pemendekan dan pemanjangan (konstanta pegas) untuk
mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada suspensi ini
dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan antara rumah poros dengan
kerangka (frame) kendaraan.
5
2. Sistem Suspensi Model Bebas (Independen)
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-
masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan
lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau
getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain.
Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua
poros rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini
pada roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem
suspensi dependen pada poros roda belakang. Tipe MacPherson strut dan
double-wishbone termasuk dalam jenis sistem ini.
Independent Suspension
Sebatang poros depan yang dipasang pada bodi dengan menggunakan
pegas daun digantikan dengan suspensi independen untuk tiap roda depan
pada mobil. Hal tersebut menghasilkan pengemudian yang lebih baik serta
meningkatkan kualitas pengendaraan.
Pada sistem suspensi independen, tiap roda dihubungkan pada bodi oleh
penghubung dan pegasnya sendiri, sehingga gerakan tiap roda tidak
berpengaruh terhadap gerakan roda lain. Suspensi independen membantu
menjaga level pengendaraan mobil pada jalanan yang bergelombang. Terdapat
beberapa jenis independent suspension sebagai berikut.
Gambar 3. Independent Suspension
6
a) Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara
lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upperarm).
Gambar 4. Suspensi wishbone pegas coil
Suspensi ini mempunyai sifat :
Desain yang kompak dari pegas hasil, sangat cocok digunakan untuk
system suspensi roda depan.
Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangkan pada
knuckle kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga
memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dank ke bawah mengikuti
gerakan roda.
Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan atas
dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru, sehingga
memungkinkan knuckle kemudi dapat diarahkan.
Kerjanya :
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan maka pegas
koil menerima gaya dari lower arm sehingga mengakibatkan pegas
Lengan atasBodi (frame)
Knuckle kemudi
Sambungan peluru atas
Kerangka (frame)
Pegas koil
Bantalan lengan atas
Peredam getaran
Bantalan lengan bawah
T barLengan bawah
Sambungan peluru bawah
Penahan benturan
7
mengalami pemendekan dan pemanjangan sesuai dengan kemampuan
pemegasan (konstanta pemegasan).
b) Suspensi wishbone pegas torsi
Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang dipasangkan
diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka kendaraan.
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk lurus,
salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle kemudi dengan
sambungan peluru sedangkan ujung yang lain dipasangkan pada kerangka
kendaraan. Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan
beban kendaraan keroda dan mengontrol gerakan samping, lengan ini
bersama-sama batang penahan (strut bar) berfungsi mencegah perubahan
jejak roda-roda depan.
Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak
menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi
depan.
Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada
kerangka kendaraan, sedangkan ujung depannya dipasangkan pada
Lengan atas
Peredam getaran
stabiliser
Pengikat bodi (frame)
Pegas torsi
Spindle roda
Lengan bawah
8
lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya dibuat
mati.
Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang
torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi
Kerjanya :
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan dan
diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui knuckle kemudi. Gaya
yang diterima lower arm ditahan dengan kemampuan puntiran pegas torsi
yang dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame). Untuk
memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam
getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang
dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan.
c) Suspensi Mac pherson
Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan dengan shock
absorber menggunakan lengan bawah (lower arm) sebagai dudukan
komponennya.
Gambar 5. Suspensi mac pherson lengan “melintang”
Bantalan atasPenutup debu
Pegas koil
Pengantar dan perapat batang piston
Batang piston
Reservoir
Piston
Silinder tekanan
spindleKatup kontrol
Sambungan peluru bawah
Strut barLengan bawah
Bodi ( frame)
9
Kerjanya :
Bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan akan
diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan antara
peredam getaran dengan kerangka (frame). Untuk memperhalus proses
pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka peredam kejut
dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan rangka (frame).
Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu dengan lengan
“melintang” dan lengan “L”.
1) Suspensi mac pherson lengan “L”
Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk “L”
yang digunakan pada roda sebagai penggerak (front wheel drive)
dengan engine di depan (front engine), Lengan bawah “ L “
mempunyai dua tempat pemasangan pada kerangka yang masing-
masing dipasangkan menggunakan bushing karet, dengan dua tempat
pemasangan terpisah yang berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah
samping dan gerakan aksial roda. Oleh karena itu suspensi jenis ini
tidak memerlukan lagi batang penahan (sturt bar).
Gambar 6. Suspensi mac pherson lengan “L”
Pegas koil
Dudukan pegas
Penutup debu
Penopang atas
Rem cakram
Hub roda
Knuckle arm
Peredam getaran
Dudukan pegas
Batang piston
Poros penggerak roda
Pemasangan lengan bawah
Penahan bentur
Lengan bawah
10
Kerjanya :
Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan maka
akan diteruskan ke lower arm “L” mengakibatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang dipasangkan antara
peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk
memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang
berlebihan peredam getaran dipasangkan bersaman pegas koil antara
lower arm “L” dengan rangka (frame) kendaraan .
2) Konstruksi jenis suspensi independen belakang.
Suspensi jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan
secara terpisah, sehingga roda dapat bekerja sendiri bila menerima
kejutan dari permukaan jalan.
Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu :
Suspensi mac pherson penggerak roda depan dan suspensi mac pherson
penggerak roda belakang.
a) Suspensi mac pherson penggerak roda depan.
Suspensi jenis ini dilengkapi lengan bawah (lower arm) dan
Lengan penopang (strut bar).
Gambar 7. Suspensi mac pherson penggerak roda depan
Pembatas peredam
Penahan pegas bawah
Peredam getaran
Tromol rem
Lengan bawah
Knuckle arm
Stabilisator
Strut bar
Pegas koil
Pemasangan lengan bawah
Pegas koil
Rangka (frame)
11
Suspensi ini mempunyai sifat :
Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka silang
kendaraan menggunakan bhusing karet sedangkan ujung yang
lainnya dipasangkan pada knuckle kemudi.
Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan
lengan control bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya
gaya lateral yang berlebihan.
Kerjanya :
Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan
akan diteruskan ke lower arm yang mengakibatkan terjadinya
pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasang antara
peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan. Untuk
memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang
berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas antara
lower arm dengan rangka (frame) kendaraan.
Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi
Suspensi jenis ini menggunakan poros kaku (rigid) berbentuk “ U “
yang didalamnya dipasangkan batang torsi akan bekerja secara
puntiran saat terjadi gerakan roda.
Gambar 8. Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi
Penguat porosBatang torsi
Batang lateral
Peredam getaran
Pegas koil
Lengan suspensi
12
Suspensi ini mempunyai sifat :
Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif
sebagai suspensi.
Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi agar dapat
mengurangi roling body, hingga menghasilkan pengemudian yang
stabil.
Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspensi diteruskan
kedalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat
menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan lengan-lengan
suspensi.
Kerjanya :
Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan
akan diteruskan ke rumah poros, lengan suspensi sehingga
mengakibatkan bagian ini bersama pegas koil berayun terhadap
rangka (frame) kendaraan. Untuk memperhalus proses pemegasan
dan ayunan (oksilasi) yang berlebihan pegas koil bersama dengan
peredam getaran dipasang antara rumah poros roda belakang
dengan rangka (frame) kendaraan.
b) Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.
Suspensi jenis ini dilengkapi dengan lengan control bawah (lower
arm) dan lengan control atas (upper arm) hingga dapat berayun
secara bebas bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan.
Suspensi ini juga disebut aksel berayam.
13
Gambar 9. Suspensi mac pherson penggerak roda belakang
Suspensi ini mempunyai sifat :
Poros (aksel) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun
bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.
Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body
kendaraan. Berat body kendaraan dan komponen yang lain
ditopang oleh pegas suspensi
Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrol atas dan
bawah juga lengan jejak.
Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah yang
lain dipasangkan pada kerangka body kendaraan
Kerjanya :
Bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan
akan diteruskan ke lower arm dan upper arm sehinga pegas koil
mac pherson mengalami memendekan dan pemanjangan. Untuk
Rangka silang
DeferensialPenopang Pegas atas
Lengan atas
Stabilisatoror
Strut bar
Lengan Bawah
Peredamgetaran
14
memperhalus proses pemegasan pegas koil dan ayunan (oksilasi)
yang berlebihan pegas koil bersama dengan kejut dipasang antara
lower arm dengan rangka (frame)
Suspensi depan
Tipe machpherson
Gambar 10. Tipe machpherson
ini adalah suspensi tipe bebas, perhatikan kanan dan kiri roda tidak saling
menopang, setiap roda diberikan lengan (bagian bawah) + pegas + shock
absorber. Bagian tengah adalah bagian yang menempel kebody atau chasis
kendaraan. Konstruksinya tidak terlalu rumit dan hanya digunakan pada
kendaraan ringan seperti sedan.
Tipe machpherson dengan lengan berbentuk L
Gambar 11. Tipe machpherson dengan lengan berbentuk L
Bedanya dari yang machpherson biasa adalah adalah tanpa adanya stut bar. Mobil
sedan sering menggunakan tipe ini.
15
Tipe double wishbone dengan pegas coil
Gambar 12. Tipe double wishbone dengan pegas coil
Suspensi ini memiliki kekuatan yang kokoh karena ada 2 lengan, bagian atas dan
bawah, dengan begitu tekanan dari samping atas maupun depan dapat teredam
dengan baik. Biasa dipakai pada kendaraan penumpang.
Tipe double wishbone dengan pegas batang torsi
Gambar 13. Tipe double wishbone dengan pegas batang torsi
Pegas digantikan oleh pegas torsi yang berbentuk seperti pipa bulat memanjang,
cara kerjanya dia akan berputar saat berpegas, daya putar balik itu merupakan
daya pegasnya. Izusu panther memakai suspensi ini.
16
Pegas daun paralel
Gambar 14. Pegas daun paralel
Sering dipakai pada kendaraan berat atau bermuatan. Ini adalah suspensi bila
kendaraan ini berpenggerak roda depan.
Suspensi belakang
Tipe daun pegas paralel
Gambar 15. Suspensi belakang tipe daun pegas paralel
Tipe ini dipakai pada kendaraan yang menekankan kekuatan atau kendaraan
angkutan barang. Misalnya : truk dan bis.
17
Tipe 4 link
Gambar 16. Suspensi belakang tipe 4 link
Ada 4 titik penopang yang membantu suspensi ini, lengan atas, lengan bawah,
lateral control rod dan stabilizer. Cukup nyaman, walaupun dengan gardan
konvesional sedan lama sering menggunakan ini.
Tipe semi trailing
Gambar 17. Tipe semi trailing
Suspensi ini tergolong kuat. Sehingga kendaraan penumpang sering
mengaplikasikannya.
18
Double wishbone
Gambar 18. Double wishbone
Suspensi ini cukup kuat, sehingga banyak digunakan pada kendaraan penumpang.
Tipe strut dual link
Gambar 19. Tipe strut dual link
Tipe ini lumayan lentur, lumayan nyaman, dan konstruksi ringan.
19
Trailing arm dengan twist beam
Gambar 20. Trailing arm dengan twist beam
Model sederhana tetapi dengan kualitas redaman cukup baik dan ringan. Tipe
pegas daun paralel dengan helper spring.
Gambar 21. Tipe pegas daun paralel dengan helper spring.
Merupakan suspensi kendaraan bermuatan besar.
E. SHOCK ABSORBER
Shock absorber merupakan komponen yang berguna untuk meredam gaya
osilasi dari pegas. Shock absorbers berfungsi untuk memperlambat dan
mengurangi besarnya getaran gerakan dengan mengubah energi kinetik dari
gerakan suspensi menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan
hidrolik.
Peredam kejut (shock absorber) pada mobil memiliki komponen pada
bagian atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka
kendaraan. Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder bagian bawah yang
dipasangkan dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang
bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini
membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda.
20
Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung.
Piston adalah kmponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di
saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak shock
absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik turun. Dan yang terakhir
adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan tabung
bagian atas (tabung luar) dari shock absorber. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 22. Struktur dan fungsi shock absorber
Shock absorbers bekerja dalam dua siklus yakni siklus kompresi dan siklus
ekstensi.
1. Siklus kompresi (penekanan)
Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi,
maka gerakan yang terjadi adalah shock absorber mengalami pemendekan
ukuran. Siklus kompresi terjadi ketika piston bergerak ke bawah, menekan
fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston. Dan minyak shock absorber yang
berada dibawah piston akan naik keruang atas piston melalui lubang yang ada
pada piston. Sementara lubang kecil (orifice) pada piston tertutup karena katup
menutup saluran orifice tersebut. Penutupan katub ini disebabkan karena
peletakan katup yang berupa membran (plat tipis) dipasangkan dibawah
piston, sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke atas maka
katup membran ini akan terdorong oleh shock absorber dan akilbatnya
menutup saluran orifice. Jadi minyak shock absorber akan menuju ke atas
melalui lubang yang besar pada piston, sementara minyak tidak bisa keluar
melalui saluran oriface pada piston. Pada saat ini shock absorber tidak
21
melakukan peredaman terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena
minyak dapat naik ke ruang di atas piston dengan sangat mudah.
2. Siklus ekstensi (memanjang)
Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan begerak dari bawah
naik ke atas. Gerakan naik piston ini membuat minyak shock absorber yang
sudah berada diatas menjadi tertekan. Minyak shock absorber ini akan mencari
jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini akan
mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan
keluar atau turun ke bawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada
lubang besar di piston akan tertutup karena letak katup ini yang berada di atas
piston. Minyak shock absorber ini akan menekan katup lubang besar, piston
ke bawah dan mengaakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface
membuka karena letaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak
shock menekan ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak shock
absorber hanya dapat turun ke bawah melalui saluran orifice yang kecil.
Karena salurannya yang kecil, maka minyak shock absorber tidak akan bisa
cepat turun ke bawah alias terhambat. Di saat inilah shock absorber
melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.
Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak perlawanan
selama siklus ekstensi daripada siklus kompresi. Semua peredam kejut modern
adalah kecepatan sensitif suspensi semakin cepat bergerak, semakin banyak
perlawanan yang shock breker sediakan. Hal ini memungkinkan guncangan
untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan dan untuk mengontrol semua
gerakan yang tidak diinginkan yang dapat terjadi dalam kendaraan yang
bergerak.
Cara kerja dari shock absorber tersebut di atas merupakan shock
absorber yang bertipe single action, sedangkan untuk shock absorber bertipe
double action tidak menggunakan saluran besar pada piston, kedua-duanya
hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat kompresi, shock absorber
akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi. Secara
sederhana shock absorber merupakan pengaplikasian dari gerak osilasi
harmonic yang teredam.
top related