studi pengelolaan llmbah radioaktif cair …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

Post on 11-Apr-2019

221 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006

STUDI PENGELOLAAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIRPEMBANGKIT LlSTRIK TENAGA NUKLIR (PL TN)

Gangsar SantosoPusat Teknologi Limbah Radioaktif- BATAN

ISSN 0852 - 2979

ABSTRAKSTUDI PENGELOLAAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR PEMBANGKIT LlSTRIK

TENAGA NUKLIR (PLTN). Telah dilakukan suatu pengkajian limbah radioaktif cairPLTN. Pembangunan PLTN pertama di Indonesia direncanakan sudah beroperasiTahun 2016, dengan lokasi di wilayah Jepara, Jawa Tengah.Pembangunan PLTN inididasarkan pad a kebutuhan energi listrik yang terus meningkat setiap tahun sekitar 15% dan penggunaan bahan bakar seperti : minyak ,batubara, panas bumi dan lain-lainbelum cukup mendukung kebutuhan energi listrik di waktu mendatang. PengoperasianPLTN akan menimbulkan limbah radioaktif berupa padat. cair dan gas. Untukmencegah radiasi yang ditimbulkan dari limbah radioaktif tersebut maka limbahradioaktif harus di kelola untuk menjamin keselamatan pekerja, masyarakat danlingkungan. Limbah radioaktif cair yang ditimbulkan dari pengoperasian PLTN perludiperhitungkan terutama limbah radioaktif cair dari system pending in dan systempenyimpanan bahan bakan bekas. Teknologi yang di9unakan dalam pengelolaan limbahradioaktif cair tersebut adalah evaporasi. flokulasi, membran dan solidifikasi.

ABSTRACTSTUDY OF MANAGEMENT LIQUID RADIOACTIVE WASTE OF NUCLEAR

POWER PLAN. Study of liquid radioactive waste NPP has been done. Development ofNPP in Indonesia was planned to start operate in the year of 2016. with location atJepara area, Central of Java. Development of NPP is based on the need of electricenergy which increase every year around 15 % and also the fuel use : oil, coal,geothermal and others not yet enough to support electric energy need in the futuretime. The operation of NPP will generate radioactive wastes in the form of solid. liquidand gas. To prevent the radiation impact generated from radioactive waste. theradioactive waste have to be managed to assure the safety of workers, public andenvironment. Liquid radioactive waste generated from NPP operation necessarycalculated especially to the liquid radioactive waste from primary cooling system andinterm storage of spent fuel. The Technology of liquid radioactive waste managementare evaporation, flocculation, membrane and solidification.

PENDAHULUAN

Di era kemajuan teknologi yang makin berkembang pesat, para ilmuwan telah

mampu memanfaatkan teknologi nuklir untuk bahan bakar penggerak turbin untuk

menghasilkan listrik yang dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Dengan adanya rencana PLTN di Indonesia maka perlu pemahaman yang mendalam

tentang teknologi PLTN sehingga faktor kesf~lamatan dan keamanan lebih

terjamin.Pengawasan pengoperasian PLTN dilakukan dsengan sangat ketat oleh badan

305

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852 - 2979

pengawas Internasional atau negara masing-masing pengguna, karena kegagalan

PLTN disuatu negara akan menimbul'kan dampak terhadap keseluruh PLTN yang ada.

Jumlah PLTN diseluruh dunia diatas 440 buah dengan jenis yang bermacam­

macam. Walaupun demikian jenis yang banyak digunakan adalah jenis Pressured Water

Reactor (PWR) dan Boiling Water Reactor( BWR ). Selama pengoperasian PLTN,

pencemaran yang disebabkan bahan radioaktif dapat dikatakan tidak ada. Air laut

ataupun air sungai yang digunakan untuk membawa air panas dari pendingin (

kondensor) tidak mengandung bahan radioaktif. Gas yang keluar dari cerobong juga

sang at kecil aktivitasnya ( < 2 mCi/th). Sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap

lingkungan. Kemungkinan limbah radioaktif cair yang akan timbul saat pengoperasian

PLTN adalah pada sistem pendingin primer yang secara tidak langsung berhubungan

dengan bahan bakar nuklir dan sistern pendingin bahan bakar bekas.

Dalam Pengelolaan Limbah radioaktif cair PLTN ini, dapat dilakukan dengan

sistem evaporasi, filtrasi dan flokulasi. Dengan cara tersebut terjadi reduksi volume ,

sedangkan konsentrat hasil proses selanjutnya dilakukan konditioning. Dalam penelitian

ini akan dilakukan pengkajian data-data tentang limbah radioaktif cair PLTN agar dapat

dilakukan pengelolaannya sesuai dengan klasifikasi limbah radioaktif tersebut.

TAT A KERJA

1. Melakukan penelusuran dan kompilasi data-data sekunder tentang pengelolaan

limbah radioaktif PLTN, terutama data tentang pengelolaan limbah radioaktif cair.

2. Mempelajari data hasil penelusuran dan melakukan pengkajian data- data dan

klasifikasi tentang limbah radioaktif cair PLTN.

3. Mempelajari teknologi pengolahan limbah radioaktif cair, seperti: system

evaporasi, flokulasi, teknologi membran , teknologi penukar ion dan system

solidifikasi.

4. Memadukan teknologi pengolahan limbah radioaktif cair dengan klasifikasi limbah

radioaktif cair PLTN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data hasil pengkajian limbah radioaktif cair dan sistem pengolahannya,

maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah atau volume limbah yang dihasilkan per

tahun, tingkat aktivitas, jenis pemancar sinar 0, 13, atau y serta umur paro dari

radionuklida yang ada.

306

Hasi/ Penelilian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979

Dalam kegiatan pengolahan limbah radioaktif cair PLTN , sedikitnya ada 3

proses atau system yang digunakan, yaitu : proses evaporasi proses flokulasi, proses

membrane dan untuk pengukungan menggunakan teknologi solidifikasi

( sementasi, vitrifikasi, bitumenisasi, dan keramik).

Penyimpanan hasil proses limbah radioaktif cair yang berupa padatan yang

kompak, dilakukan dalam tempat penyimpanan sementara berupa gedung dengan

sistem sirkulasi udara yang memadai. Atau dalam sistem lubang dibawah tanah yang

kedap air dengan sirkulasi udara yang cukup. Hubungan antara jenis limbah cair,

pengolahan dan teknologi solidifikasi disajikan pada tabel 1

Tabel 1: Hubungan antara jenis limbah cair, teknologi pengolahan dan teknologisolidifikasi.

Jenis limbah RATeknologi

Teknologi kondisioningPengola.hanLimbah cair berupa campuran

E, IE, F, SAN/ALimbah pekat

E, F,SSSE, DSD,DE-V,VResin bekas

N/ASE,INC, DD, WO,V,MM,SRBahan filtrasi ( pasir, karbon dll)

N/AINC, SE,DDSludge

CSE,DIC,DDslurri

CSE,DIC,DDCairan Organik ( minyak, solven dll )

INC, SE, V, C, FINC,SE,V

Keterangan:C : sentrifugasiDD : Dewateringl DryingDE : Deep EvaporasiDIC : Pengeringan dalam kontainerE : EvaporasiF : FiltrasiIE : Penukar IonINC : InsenerasiMM : Molten metal katalisDestruksiSA : Serapan selektifSE : Solidifikasi IEncapsulation

( semen, bitumen, polimer)SR : Steam ReformingV : VitrifikasiWO : Wet oksidasi

307

Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006ISSN 0852 - 2979

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengkajian data data pengelolaan Limbah radioaktif cair PLTN

dapat disimpulkan bahwa:

1. Limbah radioaktif cair yang mempunyai volume besar terutama dari sistem

pendingin reaktor dan sistem penyimpanan bahan bakar bekas, dapat

dilakukan pengolahan dengan sistem evaporasi, penukar ion atau filtrasi.

2. Proses evaporasi, proses filtrasi atau penukar ion dapat

dipertanggungjawabkan secara teknoekonomi dan keselamatan.

3. Hasil proses solidifikasi limbah radioaktif dapat disimpan dalam tempat

penyimpanan sementara atau di bawah tanah.

DAFT AR PUST AKA

1. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, The Principles of Radioactive

Waste Management, Safety Series No.111-F,IAEA,Vienna (1995).

2. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Advances in Technologies for the

Treatment of Low and Intermediate Level Radioactive Liquid Wastes, Technical

Report Series NO.370,IAEA,Vienna (1994).

3. WILLIAMSON,A.S., Characterization of Low and Intermediate level Wastes for

Disposal, Canada, (1985).

4. BRADLEY MASON, J., Studsvik processing facility- Pyrolysis/steam eforming

technology for volume and wei~~ht reduction and stabilization of LLRW and Mixed

Wastes, Tucson (2000).

308

top related