kenakalan remaja · web viewefluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal...

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari ataupun tanpa disadari ternyata di sekitar kita baik di rumah, di kantor, di pasar, di lapangan, maupun di tempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diasosiasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion. Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk 1

Upload: ngoxuyen

Post on 16-May-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat

radiasi? Disadari ataupun tanpa disadari ternyata di sekitar kita baik di rumah,

di kantor, di pasar, di lapangan, maupun di tempat-tempat umum lainnya

ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh

mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.

Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara

perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan

medium. Beberapa contohnya adalah perambatan panas, perambatan cahaya,

dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi, energi dapat juga

dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah

sehari-hari radiasi selalu diasosiasikan sebagai radioaktif sebagai sumber

radiasi pengion.

Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan

radiasi bukan pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat

menyebabkan proses terlepasnya electron dari atom sehingga terbentuk

pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat mengionisasi bahan termasuk tubuh

kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai adanya utamanya mengenai

sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifatnya, akibatnya, dan bagaimana cara

menghindarinya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

“Bagaimana menerapkan pengetahuan tentang radioaktif dalam

berbagai bidang kehidupan ?”

1

Page 2: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengidentifikasi dan memberikan gambaran tentang manfaat dan bahaya

radioaktif dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk mengetahui penanganan bahaya limbah radioaktif secara benar.

D. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi

kepustakaan. Pemilihan metode ini karena penelitian yang dilakukan ditujukan

untuk mengidentifikasi permasalahan bahaya radioaktif dengan mengetahui

cara pengaplikasian pengetahuan tentang radioaktif dengan mengacu pada

literatur-literatur, artikel-artikel dan sumber bacaan lain.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan paper ini terbagi dalam empat bab.

Pembagian penulisan dalam paper ini untuk memudahkan penulis dalam

menyusun hasil penelaahan terhadap permasalahan yang ada.

Dan sistematika penulisan paper ini dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini secara garis besar memuat pendahuluan, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Satuan Radiasi, Sumber Radiasi,

Dampak Radioaktif pada Materi dan Makhluk Hidup, Pemanfaatan

Radioaktif, Radioaktifitas Yang Direkomendasikan.

BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Dalam bab ini akan disajikan data-data tentang Limbah Radioaktif,

Pengelolaan Limbah Radioaktif, dan Pemanfaatan Dalam Berbagai Bidang

Kehidupan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

2

Page 3: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

Dalam bab ini memuat tentang pokok-pokok hasil pembahasan dari bab II dan

III. Uraian kesimpulan akan menjadi jawaban atas perumusan masalah.

3

Page 4: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

BAB II

KAJIAN TEORI

A. SATUAN RADIASI

Berbagai satuan digunakan untuk menyatakan intensitas atau jumlah

radiasi bergantung pada jenis yang diukur.

1. Curie(Ci) dan Becquerel (Bq)

Curie dan Becquerel adalah satuan yang dinyatakan untuk

menyatakan keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan

waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan dinyatakan dalam Bq. Satu Bq

sama dengan satu disintegrasi per sekon.

1Bq = 1 dps

dps = disintegrasi per sekon

Satuan lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan

yang setara dari 1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps.

1Ci = 3,7.1010 dps = 3,7.1010 Bq

2. Gray (gy) dan Rad (Rd)

Gray dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan

keaktifan yakni jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad

adalah singkatan dari 11 radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI,

dosis dinyatakan dengan Gray (Gy). Satu Gray adalah absorbsi 1 joule per

kilogram materi.

1 Gy = 1 J/kg

Satu rad adalah absorbsi 10-3 joule energi/gram jaringan.

1 Rd = 10-3 J/g

Hubungan grey dengan fad

1 Gy = 100 rd

4

Page 5: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

3. REM

Daya perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada

dosis tetapi juga pada jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh,

lebih berbahaya daripada sinar beta dengan dosis dan intensitas yang sama.

Rem adalah satuan dosis setelah memperhitungkan pengaruh radiasi pada

makhluk hidup (REM adalah singkatan dari radiation equivalent for man)

B. SUMBER RADIASI

Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi

dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya,

dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai

tujuan.

Sumber radiasi alam

Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai

radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan

merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja

di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi

berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang

diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :

1. Sumber radiasi kosmis

Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang

antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar

yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di

atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon-14, Helium-3,

Natrium-22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi

kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber

kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima

5

Page 6: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi

yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.

2. Sumber radiasi terestrial

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di

dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang

disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida

yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret uranium, yaitu

peluruhan berantai mulai dari uranium-238, plumbum-206, deret

actinium (u-235, pb-207) dan deret thorium (th-232, pb-208).

Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari radon

(r-222) dan thoron (ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas

sehingga bisa menyebar kemana-mana.

Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini

berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada

konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di

bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de

Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan

Ramsar di Iran.

3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri

Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan

bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman,

pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari

radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain

seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-

kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

Sumber Radiasi Buatan

Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan

ditemukannya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali

6

Page 7: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan

sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).

Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara

nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai

reaksi fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa

memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.

Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan

akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus

listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam

tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron

ditumbukkan pada bahan target.

C. DAMPAK RADIOAKTIF PADA MATERI DAN MAKHLUK HIDUP

Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat

terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling

berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha,

beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat

radioaktif pencemar lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR

merupakan karsinogen tulang dan 131J.

1. Pengaruh Radiasi pada Materi

Radiasi menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui.

Dampak yang ditimbulkan radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi, atau

pemutusan ikatan kimia.

Ionisasi : dalam hal ini partikel radiasi menabrak

elektron orbital dari atom atau molekul zat

yang dilalui sehingga terbentuk ion positif

dan elektron terion.

7

Page 8: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

Eksitasi : dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan

elektron terlepas dari atom atau molekul

zat tetapi hanya berpindah ke tingkat

energi yang lebih tinggi.

Pemutusan Ikatan Kimia : radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif

mempunyai energi yang dapat memutuskan

ikatan-ikatan kimia.

2. Pengaruh Radiasi pada makhluk hidup

Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada makhluk

hidup relatif kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini

karena sinar radioaktif dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan

kimia penting atau membentuk radikal bebas yang reaktif. Ikatan kimia

penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam kromosom. Perubahan

yang terjadi pada struktur DNA akan diteruskan pada sel berikutnya yang

dapat mengakibatkan kelainan genetik, kanker dll.

Pengaruh radiasi pada manusia atau makhluk hidup juga bergantung

pada waktu paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan

lebih berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang

lebih lama.

Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi

sinar kosmis atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai

kegiatan seperti diagnosa atau terapi dengan sinar X atau radioisotop.

Orang yang tinggal di sekitar instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih

banyak, tetapi masih dalam batas aman.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang

berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan

struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk

hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.

D. PEMANFAATAN RADIOAKTIF

8

Page 9: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

Sebagai perunut, radioisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk

mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh

karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya,

sehingga radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa

sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.

1. Bidang kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai perunut untuk

mendeteksi (diagnosa) berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99),

talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24), ksenon-133

(xe-133) dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh

darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu,

seperti jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan

diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu,

kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi

kerusakan jantung 1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan

bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan

untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk

mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24

disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan

peredaran darah misalnya apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi

sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium tersebut.

Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk

penyakit mata, tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel

darah merah. Kadang-kadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosa,

juga digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya,

1-131 juga digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.

2. Bidang lndustri

Untuk mempelajari pengaruh oli dan additif pada mesin selama

mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini,

9

Page 10: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop

radioaktif dari bahan yang sama.

3. Bidang Hidrologi

1. Mempelajari kecepatan aliran sungai.

2. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

4. Bidang Biologis

1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.

2. Mempelajari reaksi pengesteran.

3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

4. Radioisotop sebagai sumber radiasi.

E. RADIOAKTIFITAS YANG DIREKOMENDASIKAN

Berdasarkan ketentuan International Atomic Energy Agency, zat

radioaktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan

aktifitas jenis lebih besar dari 70 kilo Becquerel per kilogram atau 2 nanocurie

per gram. Angka 70 kBq/kg atau 2 nCi/g tersebut merupakan patokan dasar

untuk suatu zat dapat disebut zat radioaktif pada umumnya. Jadi untuk

radioaktif dengan aktifitas lebih kecil dapat dianggap sebagai radiasi latar

belakang.

Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi tidak boleh

melebihi 50 milisievert per tahun, sedangkan besarnya dosis radiasi yang

diterima oleh masyarakat pada umumnya tidak boleh lebih dari 5 milisievert

per tahun.

Di koran-koran dan televisi, kita sering melihat artikel-artikel atau

tayangan yang berkaitan dengan nuklir, apakah itu mengenai rencana

pembangunan PLTN di Muria atau mengenai kebocoran air radioaktif dari

PLTN Jepang setelah diguncang gempa. Sering diberitakan pula mengenai

kecelakaan reaktor Chernobyl di Uni Sovyet yang menyebabkan kerusakan

lingkungan, dan menyebabkan penyebaran zat radioaktif kemana-mana. Juga

bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Apabila kita mendengar kata radiasi

10

Page 11: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

nuklir atau unsur-unsur radioaktif pada tayangan tersebut, yang terbayang

dalam benak kita adalah ledakan bom atom, orang yang terkena kanker dan

bayangan-bayangan mengerikan lainnya. Padahal, kalau kita membaca buku

fisika atau kimia mengenai radiasi nuklir dan partikel radioaktif

(radionuklida), kita akan tahu bahwa sebenarnya yang kita makan, kita hirup

dan kita serap sehari-hari juga mengandung hal-hal itu. Jadi radiasi nuklir atau

partikel radioaktif bukanlah semata-mata sesuatu yang terpendam di bumi dan

diambil orang untuk membuat bom atom atau untuk mencemari lingkungan

dengan air radioaktif, seperti yang banyak dipropagandakan.

11

Page 12: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

BAB III

PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN

PEMECAHAN MASALAH

A. LIMBAH RADIOAKTIF

Gejala keradioaktifan (radioaktifitas) pertama kali ditemukan secara

tidak sengaja oleh Henry Becquerel pada suatu garam uranium. Selanjutnya

Pierre & Marry currie menemukan zat-zat radioaktif lainnya yaitu polonium

dan radium. Zat-zat radioaktif adalah suatu zat yang aktif memancarkan

radiasi baik berupa partikel maupun berupa gekombang elektromagnetik.

Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio

isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah

ini dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-

immunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Selain

sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan

sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non

medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa

karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan;

sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan

lain-lain). Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik

tertentu baik fisik, kimia dan biologi. Limbah rumah sakit bisa mengandung

bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat

pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada

(laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut

ada yang bersifat patogen. Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akan

mengandung bahan-bahan organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya

dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti BOD, COD, TTS,

pH, mikrobiologik, dan lain-lain.

12

Page 13: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

B. PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DI INDONESIA

Pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia diatur oleh Undang-

undang Ketenaganukliran, Undang-undang Lingkungan Hidup dan Undang-

undang lainnya yang terkait serta berbagai produk hukum di bawahnya.

Teknologi pengolahan limbah radioaktif yang diadopsi adalah teknologi yang

telah mapan (proven) dan umum digunakan di negara-negara industri nuklir.

Dalam pengelolaan limbah radioaktif sesuai ketentuan yang berlaku

diterapkan program pemantauan lingkungan yang dilaksanakan secara

berkesinambungan, sehingga keselamatan masyarakat dan lingkungan dari

potensi dampak radiologik yang ditimbulkan selalu berada dalam batas

keselamatan yang direkomendasikan secara nasional maupun internasional.

Minimisasi Limbah

Dalam pemanfaatan iptek nuklir minimisasi limbah diterapkan

mulai dari perencanaan, pemanfaatan (selama operasi) dan setelah masa

operasi (pasca operasi). Pada tahap awal/perencanaan pemanfaatan iptek

nuklir diterapkan azas justifikasi, yaitu “tidak dibenarkan memanfaatkan

suatu iptek nuklir yang menyebabkan perorangan atau anggota masyarakat

menerima paparan radiasi bila tidak menghasilkan suatu manfaat yang

nyata”. Dengan menerapkan azas justifikasi berarti telah memimisasi

potensi paparan radiasi dan kontaminasi serta membatasi limbah/dampak

lainnya yang akan ditimbulkan pada sumbernya. Setelah penerapan azas

justifikasi atas suatu pemanfaatan iptek nuklir, pemanfaatan iptek nuklir

tersebut harus lebih besar manfaatnya dibandingkan kerugian yang akan

ditimbulkannya, dan dalam pembangunan dan pengoperasiannya harus

mendapat izin lokasi, pembangunan, dan pengoperasian dari Badan

Pengawas, seperti telah diuraikan sebelumnya.

Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif

Tujuan utama pengolahan limbah adalah mereduksi volume dan

kondisioning limbah, agar dalam penanganan selanjutnya pekerja radiasi,

13

Page 14: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

anggota masyarakat dan lingkungan hidup aman dari paparan radiasi dan

kontaminasi. Teknologi pengolahan yang umum digunakan antara lain

adalah teknologi alih-tempat (dekontaminasi, filtrasi, dll.), teknologi

pemekatan (evaporasi, destilasi, dll.), teknologi transformasi (insinerasi,

kalsinasi) dan teknologi kondisioning (integrasi dengan wadah,

imobilisasi, adsorpsi/absorpsi). Limbah yang telah mengalami reduksi

volume selanjutnya dikondisioning dalam matrik beton, aspal, gelas,

keramik, sindrok, dan matrik lainnya, agar zat radioaktif yang terkandung

terikat dalam matrik sehingga tidak mudah terlindi dalam kurun waktu

yang relatif lama (ratusan/ribuan tahun) bila limbah tersebut disimpan

secara lestari/di disposal ke lingkungan. Pengolahan limbah ini bertujuan

agar setelah ratusan/ribuan tahun sistem disposal ditutup (closure), hanya

sebagian kecil radionuklida waktu-paro (T1/2) panjang yang sampai ke

lingkungan hidup (biosphere), sehingga dampak radiologi yang

ditimbulkannya minimal dan jauh di bawah NBD yang ditolerir untuk

anggota masyarakat.

Pembuangan Limbah Radioaktif

Strategi pembuangan limbah radioaktif umumnya dibagi kedalam

2 konsep pendekatan, yaitu konsep "Encerkan dan Sebarkan" (EDS) atau

"Pekatkan dan Tahan" (PDT). Kedua strategi ini umumnya diterapkan

dalam pemanfaatan iptek nuklir di negara industri nuklir, sehingga tidak

dapat dihindarkan menggugurkan strategi zero release [15]. Pembuangan

efluen Dalam pengoperasian instalasi nuklir tidak dapat dihindarkan

terjadinya pembuangan efluen ke atmosfer dan ke badan-air. Efluen

gas/partikulat yang dibuang langsung ke atmosfer berasal dari sistem

ventilasi. Udara sistem ventilasi di tiap instalasi nuklir sebelum dibuang ke

atmosfer melalui cerobong, dibersihkan kandungan gas/ partikulat

radioaktif yang terkandung di dalamnya dengan sistem pembersih udara

yang mempunyai efisiensi 99,9 %. Efluen cair yang dapat dibuang

langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit

14

Page 15: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida yang terdapat

dalam efluen yang di buang ke lingkungan harus mempunyai konsentrasi

di bawah BME. Pembuangan efluen radioaktif secara langsung, setelah

proses pengolahan/dibersihkan dan setelah peluruhan ke lingkungan

merupakan penerapan strategi EDS. Dalam pembuangan secara langsung,

setelah dibersihkan dan setelah peluruhan aktivitas/konsentrasi

radionuklida yang terdapat dalam efluen harus berada di bawah BME.

Radionuklida yang terdapat dalam efluen akan terdispersi dan selanjutnya

melaui berbagai jalur perantara (pathway) yang terdapat di lingkungan

akan sampai pada manusia sehingga mempunyai potensi meningkatkan

penerimaan dosis terhadap anggota masyarakat. Penerimaan dosis

terhadap anggota masyarakat ini harus dibatasi serendah-rendahnya

(penerapan azas optimasi). Dosis maksimal yang diperkenankan dapat

diterima anggota masyarakat dari pembuangan efluen ke lingkungan dari

seluruh jalur perantara yang mungkin adalah 0,3 mSv per tahun [16].

Dosis pembatas (dose constrain) sebesar 0,3 mSv memberikan

kemungkinan terjadinya efek somatik hanya sebesar 3,3x10-6.

Berdasarkan dosis pembatas ini BME tiap jenis radionuklida yang

diizinkan terdapat dalam efluen dapat dihitung dengan teknik menghitung

balik pada metode prakiraan dosis. BME tiap jenis radioaktif ini harus

mendapat izin dan tiap jenis radionuklida yang terlepaskan ke lingkungan

harus dimonitor secara berkala dan dilaporkan ke Badan Pengawas.BME

tiap jenis radioanuklida yang diperkenankan terdapat dalam efluen

radioaktif yang dibuang ke lingkungan untuk tiap instalasi nuklir di PPTN

Serpong telah dihitung dengan metode faktor konsentrasi (concentration

factor method) dan telah diterapkan semenjak reaktor G.A. Siwabessy

dioperasikan pada bulan Agusutus 1987. Pembuangan efluen

gas/partikulat dan efluen cair ke lingkungan di PPTN Serpong telah sesuai

dengan rekomendasi yang diberikan baik secara nasional maupun

internasional.

15

Page 16: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

Lokasi Disposal

Pemilihan lokasi untuk pembangunan fasilitas disposal mengacu

pada proses seleksi yang direkomendasikan oleh International Atomic

Energy Agency (IAEA). Faktor-faktor teknis yang dipertimbangkan

diantaranya faktor geologi, hidrogeologi, geokimia, tektonik dan

kegempaan, berbagai kegiatan yang ada di sekitar calon lokasi,

meteorologi, transportasi limbah, tata-guna lahan, distribusi penduduk dan

perlindungan lingkungan hidup. Faktor lainnya yang sangat penting adalah

penerimaan oleh masyarakat. Di negara-negara industri nuklir moto "Not

In My Backyard" (NYMBY) telah merintangi dalam pemilihan lokasi,

tidak hanya untuk disposal limbah radioaktif juga terhadap limbah industri

lainnya. Oleh karena itu perhatian terhadap faktor-faktor sosial (societal

issues) selama pase awal proses pemilihan lokasi memerlukan perhatian

ekstra hati-hati dan seksama. Isu ini menyebabkan negara-negara industri

nuklir cenderung memilih lokasi (site) nuklir yang telah ada untuk

pembangunan fasilitas disposal. Sebagai contoh diantaranya fasilitas

disposal Drig (United Kingdom), Centre de la Manche (Perancis),

Rokkasho (Jepang) dan Oilkiluoto (Finlandia). P2PLR telah melakukan

berbagai penelitian dan pengkajian kemungkinan kawasan nuklir PPTN

Serpong dan calon lokasi PLTN di S. Lemahabang dapat digunakan

sebagai lokasi untuk disposal LTR, LTS dan LTT. Hasil pengkajian dan

penelitian ini sementara menyimpulkan bahwa kawasan PPTN Serpong

dikarenakan kondisi lingkungan setempat (pola aliran air tanah,

demographi, dll) hanya memungkinkan untuk pembangunan sistem

disposal eksperimental, sedangkan di calon lokasi PLTN telah dapat

diidentifikasi daerah yang mempunyai kesesuaian yang tinggi untuk

pembangungan sistem disposal near-surface dan deep disposal.

16

Page 17: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

C. RADIOAKTIF DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN

a. Bidang Kedokteran

1) Sterilisasi radiasi.

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme

sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika

dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan

kimia), yaitu:

a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan

mikroorganisme.

b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.

c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak

mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda

dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas,

maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena

bibit penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker.

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi.

Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh

radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah

rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan

mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

b. Bidang pertanian.

1) Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama

kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah

yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga

jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang

terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama

setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti

17

Page 18: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut

terganggu dan akan mengurangi populasi.

2) Pemuliaan tanaman

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat

dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi,

bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis

terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang

mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan

ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.

3) Penyimpanan makanan

Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan

bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat

pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di

simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan

bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama.

c. Bidang Industri

1) Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat

pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan

tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang

dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin

berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam

merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada

bagian yang berongga itu film akan lebih hitam,

2) Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau

lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama

seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung

pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan

dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka

18

Page 19: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan

mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga

ketebalan dapat dipertahankan.

3) Pengawetan bahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan

seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat

meningkatkan mutu tekstil karena mengubah struktur serat sehingga

lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis

makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga

dapat disimpan lebih lama.

19

Page 20: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Limbah Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio

isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.

Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat

terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling

berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha,

beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu

untuk mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara

lain tumor ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif

dan radioisotop memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang

kehidupan.

B. Saran

1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai

satu fenomena yang menakutkan.

2. Penggunaan radioaktif dan radioisotop hendaknya dibarengi pengetahuan

dan teknologi yang tinggi.

3. Penerapan dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan efek-

efek yang akan ditimbulkan.

4. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk

kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.

20

Page 21: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

DAFTAR PUSTAKA

BENNET B. G., Exposures from Worldwide Release, Environmental Impact of Radioactive Releases, Proceedings of a Symposium, IAEA, Vienna 8 - 12 May, (1995).

MALLANTS., G. VOLCKAERT. LUBIS JAMAL, Safety Assessment for a Hyphotetical Near Surface Disposal, Atom Indonesia Vol. 26, No.2, July 2000.

PTPLR, Batas Pelepasan Maksimal (BPM) Pembuangan Zat Radioaktif ke Atmosfer dan Badan-air untuk tiap Instalasi Nuklir di PPTA, Revisi-1, (1991).

SAMUEL H., An Introduction to Radiation Protection, Third Edition, Chapman and Hall, London, (1986).

WWW.DEPARTEMENKESEHATAN.COM

21

Page 22: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN RADIOAKTIF DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN

Diajukan oleh :

MOCH. DLUCHA

telah disetujui dan diterima dengan baik oleh :

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

( Drs. Abd. Wahid Efendi, M.Ag. ) ( M. Takdiro )

22

Page 23: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

MOTTO

Orang yang paling berharga adalah orang yang selalu berusaha untuk dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik bagi orang-orang di sekelilingnya

23

Page 24: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kesempatan pada penulis untuk dapat menyelesaikan paper

yang berjudul “PENERAPAN RADIOAKTIF DALAM BERBAGAI BIDANG

KEHIDUPAN” sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UN (Ujian Nasional) di

Madrasah Aliyah Manba’ul Hikam.

Tiada gading yang tak retak, maka dari itu penulis menyadari bahwa di

dalam paper ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena

keterbatasan data dan pengetahuan penulis serta waktu yang ada. Oleh karena itu

dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

kalangan pembimbing untuk kesempurnaan paper ini.

Dan penulis berharap melalui paper ini dapat memberikan inspirasi bagi

siswa untuk lebih giat belajar dan mengukir prestasi. Terlepas dari semua itu,

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian

paper ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Abdul Wahid Efendi, M.Ag. selaku Kepala Sekolah Madrasah

Aliyah Manba’ul Hikam yang telah memberikan dorongan kepada Penulis

untuk selalu berusaha lahir dan batin dalam mencapai kesuksesan dan tujuan

hidup.

2. Bapak M. Takdiro selaku Pembimbing yang tidak henti-hentinya memberikan

bimbingan, kritik dan saran kepada Penulis agar paper ini mencapai

kesempurnaan.

3. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan

kepada Penulis untuk segera menyelesaikan paper ini.

4. Sahabat-sahabat Penulis baik yang ada di dalam pondok atau di luar pondok

yang sudah membantu Penulis selama sekolah di Madrasah Aliyah Manba’ul

Hikam.

24

Page 25: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

Akhir kata, Penulis berharap paper yang sederhana ini dapat membawa

manfaat besar bagi pembacanya. Amin.

Sidoarjo, Februari 2009

Penulis

25

Page 26: KENAKALAN REMAJA · Web viewEfluen cair yang dapat dibuang langsung ke badan-air hanya berasal sistem ventilasi dan dari unit pengolahan limbah cair radioaktif. Tiap jenis radionuklida

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ii

MOTTO........................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 1

C. Tujuan dan Manfaat................................................................ 2

D. Metode.................................................................................... 2

E. Sistematika Penulisan............................................................. 2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Satuan Radiasi........................................................................ 3

B. Sumber Radiasi....................................................................... 4

C. Dampak Radioaktif pada Materi dan Makhluk Hidup........... 6

D. Pemanfaatan Radioaktif.......................................................... 7

E. Radioaktifitas Yang Direkomendasikan................................. 9

BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN

MASALAH

B. Limbah Radioaktif.................................................................. 11

C. Pengelolaan Limbah Radioaktif di Indonesia......................... 12

D. Radioaktif dalam Berbagai Bidang Kehidupan...................... 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 19

B. Saran ....................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

26