struktur hormon.docx

Post on 08-Jan-2016

8 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

A. Struktur HormonHormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel (Corwin, E. 2009).1. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Senyawa Pembentuknyaa. Golongan Polipeptida atau Protein, dibentuk oleh Insulin dan Glukagon.b. Golongan Steroid, turunan dari kolesterol dan merupakan hormon yang larut di dalam lemak.c. Golongan derivat Asam Amino, hormon-hormon amino yaitu senyawa-senyawa kecil yang larut di dalam air, terdiri dari kelompok amino yaitu Thyroid Katekolamin.2. Berdasarkan Sifat Kelarutan Molekul Hormona. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak.b. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air.3. Berdasarkan Lokasi Reseptor Hormona. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler.b. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran).

B. Sifat-sifat Hormon1. Beberapa hormon polipeptida dibuat sebagai prekursor yang tidak aktifBeberapa hormon polipeptida, termasuk insulin dan glukagon, disintesis oleh sel-sel endrokrin induknya sebagai prekursor yang tidak aktif, yang disebut prohormon. Prekursor yang tidak aktif tersebut mengandung rantai polipeptida yang lebih panjang daripada hormon aktifnya sendiri. Prohormon disimpan dalam bentuk tidak aktif didalam sel endokrin, sering kali di dalam granula-granula sekresi, siap untuk diubah dengan cepat menjadi bentuk-bentuk aktifnya oleh perubahan enzimatik ketika sel tersebut menerima isyarat yang tepat.2. Hormon-hormon berfungsi dalam konsentrasi yang sangat kecil dan sebagian besar berumur pendek.Hormon-hormon berada dalam darah pada konsentrasi istirahat yang sangat rendah, berkisar dalam satuan mikromolar (10-6 M) sampai dengan pikomolar (10-12 M), yang dapat dibandingkan dengan konsentrasi normal glukosa pada kisaran milimolar, kira-kira 4x10-3 M. Karena alasan inilah, hormon-hormon sangat sukar untuk diisolasi, diidentifikasikan dan diukur secara akurat. Hormon didalam darah berumur pendek, kadang-kadang hanya dalam kisaran menit. Sekali kehadirannya tidak diperlukan lagi, dengan cepat hormon dijadikan tidak aktif oleh aktivitas enzim.3. Beberapa hormon bereaksi segera, lainnya bereaksi secara lambat.Beberapa hormon menghasilkan respon fisiologis dan biokimiawi dengan cepat. Beberapa menit setelah adrenalin disekresikan ke dalam aliran darah, hati menanggapi dengan mengeluarkan glukosa ke dalam darah. Sebaliknya, hormon-hormon tiroid atau estrogen menghasilkan respon maksimal didalam jaringan target setelah berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Perbedaan-perbadaan waktu respon tersebut berkaitan dengan perbedaan dalam mekanisme aksinya.4. Hormon berikatan dengan reseptor spesifik pada atau di dalam sel target.Tahap pertama dalam kerja hormon adalah pengikatan dengan suatu molekul atauu kumpulan molekul yang khas, yang disebut hormon reseptor, yang berlokasi pada permukaan sel atau di dalam sitosol sel target. Reseptor untuk hormon-hormon peptida dan amina yang larut di dalam air yang tidak segera menembus membran sel, terletak pada permukaan luar sel target. Reseptor hormon steroid yang larut di dalam lipida yang segera melewati plasma membran sel targetnya, adalah protein khas yang terletak dalam sitosol sel.5. Hormon mungkin memiliki pembantu pesan kedua intraselular.Sesaat reseptor hormon pada atau di dalam sel target ditempati oleh molekul hormon, reseptor itu menjalani suatu perubahan yang khas yang membentuk atau membebaskan molekul pembawa pesan intraseluler, disebut pembawa pesan kedua (second messenger). Pembawa pesan ini merupakan isyarat dari reseptor hormon ke beberapa sistem enzim atau molekul didalam sel yang membawa perintah-perintah yang berasal dari hormon. Pembawa pesan intraseluler dapat mengatur reaksi enzim yang khas atau menyababkan gen atau serangkaian gen yang tidak aktif menjadi terekspresi (Speroff, 2005).

Refrensi :Corwin, E. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.Speroff L, Fritz M.A. 2005. Hormone biosynthesis, metabolism and mechanism of action. In Clinical Gynecologic endocrinology and infertility. Philadelphia : Seven Ed. Lippincot Williams & Wilkins.

top related