strategi komunikasi prudent radio 102,8 fm dalam …€¦ · dimana-mana. radio berfungsi sebagai...
Post on 07-May-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI PRUDENT RADIO 102,8 FM DALAM
PRODUKSI PROGRAM SIARAN ACARA PRUDENT HITS 10
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Feraz Basafi Abbas
107051003145
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434H/2013M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari bahwa karya ini bukan asli karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 3 Mei 2013 Penulis Feraz Basafi Abbas
i
ABSTRAK
Feraz Basafi Abbas
107051003145
Strategi Komunikasi Prudent Radio 102,8 FM Dalam Produksi Siaran Acara Prudent Hits 10
Di era informasi yang semakin canggih dewasa ini sudah banyak media elektronik yang semakin maju dan berkembang. Sekarang untuk mendapatkan informasi berita, hiburan dan pendidikan dapat dengan mudah diterima melalui televisi, radio dan internet.
Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang efektif bagi masyarakat karena jangkauannya yang luas dan dapat menembus berbagai lapisan dan kalangan masyarakat. Keberhasilan suatu radio pada umumnya bergantung pada bagus atau tidaknya suatu program siaran acara yang disajikan. Oleh karena itu proses produksi program siaran harus dilakukan dengan baik dan benar.
Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan berikut ini. Pertama, bagaimana strategi komunikasi Prudent Radio 102,8 FM dalam produksi siaran acara Prudent Hits 10? Kedua, bagaimana format acara pada program siaran acara prudent hits 10 di prudent radio 108,2 FM?
Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial media massa. Menurut saya teori ini sangat tepat karena didalamnya akan membahas tentang tahapan proses produksi program siaran acara Prudent Hits 10.
Metode yang digunakan penulis untuk mencari data yang diperlukan adalah metode deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, yaitu dengan cara melalui observasi lapangan, wawancara, telaah teks rekaman program dan dokumentasi di Prudent Radio 102,8 FM secara langsung.
Kesimpulan yang dapat dijelaskan adalah dalam proses konstruksi media massa, proses produksi siaran acara Prudent Hits 10 deikemas melalui beberapa tahap penting yang harus dilalui. Yaitu tahap penerapan unsur-unsur komunikasi, tahap pembingkaian prolog/skrip acara, tahap pengungkapan diri, tahap pembentukan realitas subjektif, tahap pengemasan realitas simbolik dan tahap penetapan realitas objektif. Strategi komunikasi yang dilakukan Prudent Radio ada pada tahap pengemasan realitas simbolik. yaitu strategi signing, strategi framing dan strategi priming.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin...
Tidak ada kata selain puji serta syukur penulis kepada Allah swt yang
telah memberikan nikmat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini. Meskipun banyak kendala-kendala di tengah jalan yang terkadang
menjadi beban penulis dan penghambat proses, tapi semua ini penulis jadikan
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja
keras akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Strategi
Komunikasi PRUDENT RADIO 102,8 FM Dalam Produksi Siaran Acara Prudent
Hits 10”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief
Subhan, MA, Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Bapak Drs. Wahidin
Saputra, MA, Pembantu Dekan II Bidng Administrasi Umum, Bapak
Drs.Mahmud Jalal, MA, serta Pembantu Dekan III Bidang
Kemahasiswaan, Bapak Study Rizal, L.K. MA.
2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Ibu Umi Musyarofah, MA selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
3. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi.
iii
4. Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA selaku dosen pebimbing yang telah
banyak membantu, memberikan pengarahan dan kesempurnaan pada
penulisan skripsi ini.
5. Seluruh pengurus dan staf Prudent Radio 102,8 FM, Bapak Didik
Yulianto, S.T dan Wilda Masesa R terima kasih atas waktu dan
bantuannya yang telah membantu dalam pengumpulan data.
6. Almarhum Ayahanda tercinta (Moh. Abas) yang selalu memberikan
motivasi berharga untuk terus berjuang dalam mengahadapi segala
permasalahan kehidupan. Mamah ku tercinta (Azfiah) yang tak pernah
lelah memberi doa dan memberikan semangat untuk penulis agar cepat
membereskan kuliah. Nenek ku tercinta Hj. Maskanah yang selalu nanya
kapan di wisuda? Hehe. Dan adikku si kembar Fena dan Faldi yang sering
minjem modem kalo kakaknya lagi sibuk bikin skripsi.
7. Terima kasih kepada seluruh teman dan sahabat yang berada di KPI dan
FIDKOM.
8. Terima kasih kepada seluruh teman dan sahabat ataupun alumni yang
berada di kampus UIN tercinta.
9. Terima kasih buat anak-anak KPI A 2007, yang telah bersama melewati
hari-hari manis dan getirnya dikampus.
10. Terima kasih buat kelompok KKN 2010 KUTA Megamendung – Bogor.
11. Terima kasih buat Fitroh Handayani yang tidak pernah berhenti memberi
penuli semangat kepada penulis.
iv
12. Terima kasih buat semua rekan dan sahabat baik yang telah memberikan
dukungan dan isnspirasi penulis, mohon maaf tidak bisa disebutkan
semuanya.
Jakarta, 3 Mei 2013
Feraz Basafi Abbas
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Tinjauan Kepustakaan ......................................................................... 5
F. Kerangka Konsep ................................................................................ 6
G. Metode Penelitian ............................................................................... 8
H. Tahapan Penelitian .............................................................................. 9
I. Sistematika Penulisan ........................................................................ 14
BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................ 15
A. Tahapan Proses Konstruksi Sosial Media Massa ............................... 15
B. Strategi Komunikasi .......................................................................... 21
C. Program ............................................................................................ 26
D. Pengertian Radio ............................................................................... 31
E. Pendengar ........................................................................................ 36
vi
BAB III GAMBARAN UMUM PRUDENT RADIO 102,8 FM......................... 38
A. Sejarah dan Perkembangan Prudent Radio 102,8 FM ........................ 38
B. Logo Prudent Radio 102,8 FM .......................................................... 40
C. Visi dan Misi Prudent Radio 102,8 FM ............................................. 44
D. Struktur Organisasi Prudent Radio 102,8 FM .................................... 45
E. Tipe Keadaan Demografi Pendengar Prudent Radio 102,8 FM .......... 46
F. Program-program Acara Siaran Prudent Radio .................................. 47
G. Siaran Prudent Hits 10....................................................................... 49
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ....................................................... 51
A. Proses Produksi dan Penyiaran Program Prudent Hits 10 ................... 51
1. Tahap Penerapan Unsur-unsur Komunikasi ................................. 51
2. Tahap Pembingkaian Prolog/Skrip Acara .................................... 56
3. Tahap Pengungkapan Diri ........................................................... 57
4. Tahap Pembentukan Realitas Subjektif ........................................ 59
5. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik ......................................... 62
6. Tahap Penetapan Realitas Objektif .............................................. 81
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 86
A. Kesimpulan ....................................................................................... 86
B. Saran ................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 90
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1 Logo Prudent Radio 102,8 FM ..................................................... 40
2. Gambar 3.2 Makna Huruf “d” Pada Logo Prudent Radio 102,8 FM ................ 41
3. Gambar 3.3 Struktur Organisasi Prudent Radio 102,8 FM ............................... 45
4. Gambar 3.4 Profil Pendengar Prudent Radio 102,8 FM ................................... 46
5. Gambar 3.5 Program Siaran Acara Harian Prudent Radio 102,8 FM ............... 47
6. Gambar 3.6 Program Siaran Acara Harian Pruedent Radio 102,8 FM ............. 48
7. Gambar 3.7 Program Siaran Acara Mingguan Prudent Radio 102,8 FM .......... 49
8. Gambar 3.8 Tim Produksi Siaran Prudent Hits 10 ........................................... 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang efektif bagi
masyarakat karena jangkauannya yang luas dan dapat menembus berbagai lapisan
dan kalangan masyarakat. Radio sering ditempatkan sebagai ”sahabat setia” yang
dapat menemani kegiatan sehari-hari para pendengarnya.
Radio adalah salah satu media masa elektronik yang mampu
merealisasikan tujuan yang efisien dan murah. Radio merupakan media auditif
(hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan
dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi,
pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media
imajinasi, sebab sebagai media yang buta radio menstimulasi begitu banyak suara
dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi aktual melalui
telinga pendengarnya.1
Radio menduduki posisi yang sangat strategis diantara media komunikasi
massa lainnya dan mempunyai banyak kelebihan, diantaranya radio memiliki
kesederhanaan (protability) dan kemampuan menjangkau setiap pendengarnya
yang sedang melakukan kegiatan – kegiatan lain sekalipun, atau bahkan sedang
menikmati media massa lainnya. Hal ini dikarenakan radio tidak dibatasi oleh
1 Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,
(Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2000), h. 9.
2
ruang dan waktu. Suatu pesan yang disampaikan oleh penyiar pada saat itu juga
diterima oleh khalayak, walaupun sarana yang dituju sangat jauh.2
Keberhasilan suatu stasiun radio, sangat ditentukan oleh keberhasilan
sebuah program siaran. Dan untuk memperoleh keberhasilan tersebut dibutuhkan
strategi yang baik agar produksi siaran radio dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan.
Sebaiknya perlu disadari oleh bagian produksi bahwa segala produksi
program yang disiarkan hasil kerja atau kelompok. Semua orang yang terlibat di
dalam proses maupun hasil produksi program harus menyadari, bahwa sebuah
program yang bagus dan menarik juga merupakan hasil kerja sama tim. Setiap
orang yang berada di dalam bagian produksi siaran mempunyai perannya masing-
masing. Ada Manajer Produksi atau Manajer Siaran, Program Director/penata
Program, Music Director, Produser, Script Writer/Penulis Naskah, DJ/Penyiar,
Reporter, dan Operator Siar/Rekam. Orang-orang inilah yang menjadi kunci atau
berperan penting di balik kesuksesan sebuah program radio. baik program musik
maupun berita.3
Memformat suatu program siaran radio dengan baik dan mengemasnya
dengan semenarik merupakan kunci keberhasilan agar pendengar tetap
mendengarkan siaran radio pada satu saluran dan tidak berganti ke saluran radio
lain.
2 Morrisan, Media Penyiaran Strategi Media Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang:
Ramdina Perkasa) 2005, cet ke 1, h. 11. 3 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher), Cet. 1 h. 77.
3
Penelitian ini sangatlah penting karena didalam penelitian ini akan
membahas dan mengetahui bagaimana strategi komunikasi dilakukan pada
produksi program siaran radio.
Penulis dalam penelitian ini mengambil objek Prudent Radio karena
Prudent Radio merupakan radio yang berada di ruang lingkup pendidikan.
Menariknya adalah mayoritas pengurus Prudent Radio adalah pelajar SMK
Prudent School.
Salah satu program siaran Prudent Radio yang paling menarik dan
memiliki antusias pendengar terbanyak di antara program lainnya adalah “Prudent
Hits 10”. Prudent Hits 10 merupakan program hiburan musik yang berisikan
tentang tangga lagu yang sedang hits saat ini dikalangan pendengar.
Dengan banyaknya skripsi tentang strategi komunikasi dan produksi siaran
radio penulis berusaha untuk membahasnya lebih dalam dengan menggunakan
teori konstruksi sosial media massa yang telah disarankan oleh Armawati Arbi
salah satu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
lanjut penelitian ini dengan judul “STRATEGI KOMUNIKASI PRUDENT
RADIO 102,8 FM DALAM PRODUKSI PROGRAM SIARAN ACARA
PRUDENT HITS 10”.
4
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas maka peneliti membuat
batasan yang akan diteliti, yaitu peneliti hanya berfokus pada strategi komunikasi
Program siaran Prudent Radio saja. Penelitian ini tidak membahas tentang respon
atau pengaruh pendengar karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Berdasarakan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi komunikasi Prudent Radio 102,8 FM dalam
produksi program siaran acara Prudent Hits 10?
2. Bagaimana format acara pada produksi program siaran acara Prudent
Hits 10 di Prudent Radio 108, 2 FM?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok batasan masalah diatas maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui proses strategi komunikasi Prudent Radio 102,8
FM dalam produksi program siaran acara Prudent Hits 10.
2. Untuk mengetahui format acara pada produksi program siaran acara
Prudent Hits 10 di Prudent Radio 108, 2 FM.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk memperdalam tentang
teori strategi komunikasi dan produksi siaran. Serta menjadi refrensi bagi
pengembang ilmu komunikasi di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
(KPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Praktis
Di harapkan dapat menjadikan perkembangan tentang penelitian
ilmu komunikasi terutama di bidang media masa elektronik radio. Serta
sebagai dasar bahan untuk studi – studi selanjutnya di media massa
elektronik (Radio). Penelitian ini juga dapat menjadi masukan untuk
produksi program siaran di Prudent Radio.
E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis mengadakan tinjauan
kepustakaan di perpustakaan yang ada di Perpustakaan Umum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dan banyak sekali judul skripsi mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi yang meneliti di stasiun radio. Tetapi, dari sekian
banyaknya judul hanya membahas tentang produksi program saja, diantaranya:
Novita Roliana, penelitian ini membahas tentang produksi program
dakwah meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. Persamaannya
6
adalah sama-sama membahas mengenai proses produksi. Perbedaannya pada
skripsi ini pada program yang disajikan bersifat talk show.4
Sri Dewi Rahmadianti, penelitian ini membahas tentang produksi siaran
Spirit in The Morning dengan mengggunakan teori produksi dan memaparkan
segala tahapan dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi serta mencari
kelebihan dan kekurangan dari program tersebut. Perbedaannya pada skripsi ini
adalah tidak menggunakan teori konstruksi media massa.5
Melisa Nursodiyanti, penelitian ini membahas tentang Strategi yang
dilakukan Radio Wadi dalam upaya meningkatkan program siaran andalannya dan
dibahas dengan menggunakan teori SWOT. Persamaannya membahas tentang
stasiun radio. Perbedaannya pada skripsi ini tidak membahas program dan
format.6
F. Kerangka Konsep
Konstruksi Sosial Media Massa ( Burhan Bungin : 2007)
Enam Proses Konstruksi Sosial Media Massa:
1) Tahap Penerapan Unsur-unsur Komunikasi
2) Tahap Pembingkaian Prolog/Skrip Kasus
3) Tahap Pengungkapan Diri
4 Novita Roliana, Analisis Produksi Program Dakwah “Assalamualaikum” di Radio 88.
2FM Bekasi, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 5 Sri Dewi Rahmadianti, Analisis Produksi Siaran Spirit In The Morning di Radio 104,2
MS Tri FM, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. 6 Melisa Nursodiyanti, Strategi Dakwah Radio Wadi 102 FM dalam Meningkatkan
Program Siaran Radio, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
7
4) Tahap Pembentukan Realitas Subjektif
5) Tahap Pengemasan Realitas Simbolik
6) Tahap Penetapan Realitas Objektif
(Armawati Arbi : 2011)
Konstruksi sosial media massa, terciptanya konstruksi sosial itu melalui
tiga momen dialektis, yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.
Enam proses konstruksi sosial media massa: a) Tahap penerapan unsur-
unsur komunikasi adalah pada persiapan pra produksi seperti penyiar, operator,
pesan prolog, dan format yang akan disajikan. b) tahap pembingkaian prolog/skrip
acara adalah proses di mana seorang tim produksi menyiapkan skrip acara bagi
radio. c) tahap pengungkapan diri adalah dimana penyiar membingkai fakta
pendengar berdasarkan pengungkapan diri yang dilakukan oleh pendengar
tersebut. d) tahap pembentukan realitas subjektif adalah proses seleksi pendengar
yang dilakukan oleh tim produksi. e) tahap pengemasan realitas simbolik adalah
strategi yang dilakukan dalam upaya menarik perhatian pendengar. f) tahap
penetapan realitas subjektif adalah proses evaluasi yang dilakukan radio untuk
melihat hasil dari program.
Dalam tahap pengemasan realitas simbolik akan ditinjau menggunakan
teori strategi yang meliputi: strategi signing, strategi framing dan strategi priming.
Proses produksi ditinjau dari pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Kriteria penetapan unsur-unsur komunikasi seperti materi, penyiar, dan corak
format yang disajikan mulai dari pra, hingga pasca produksinya.
8
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian yang menggunakan metedologi kualitatif berasal dari
pendekatan interpretatif atau subjektif. Pendekatan interpretatif ini mempunyai
dua varian, yakni kritis dan konstruktivis.7 Adapun penelitian ini berangkat dari
pendekatan kritis sebagaimana analisis framing pada umumnya. Dengan
metedologi kualitatif yang lebih menekankan pada persoalan kedalam (kualita)
data bukan pada banyaknya (kuantitas) data.
Sedangkan desain penelitiannya menggunakan deskriptif kualitatif .
bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat. Yang
menjasi objek penelitian. Dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai
suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran fenomena tertentu.
Sehingga penelitian ini bersifat mendalam karena kedalaman data yang menjadi
pertimbangannya serta menusuk sasaran penelitian.8
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Jl. KH. Hasyim Ashari / Jl. Tugu Karya
1A Cipondoh - Kota Tangerang. Adapun waktu penelitian dimulai sejak tanggal
15 Januari sampai dengan 28 Maret 2013.
7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi , (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h. 51. 8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 68.
9
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek penelitian ini adalah pengurus atau tim produksi Prudent
Radio 102,8 FM.
b. Objek penelitian ini adalah strategi komunikasi Prudent Radio
102,8 FM dalam produksi siaran Prudent Hits 10.
4. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung
dari sumber subjek yaitu pengurus atau tim produksi Prudent Radio secara
individual atau kelompok. Metode yang digunakan untuk mendapatkan
data primer dengan menggunakan metode survei atau metode observasi.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber-sumber data pendukung
dalam penelitian yang didapat oleh peneliti secara tidak langsung. Data
sekunder atau sumber data pendukung tersebut dapat berupa bukti atau
dokumen yang dirahasiakan dan tidak dirahasiakan oleh pihak Prudent
Radio.
H. Tahapan Penelitian
Prosedur dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitiannya lebih baik hasilnya
10
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematik sehingga mudah untuk
diolah. Adapun yang menjadi instrumen penelitian adalah:
a. Wawancara
Teknik yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu
penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan,
kemudian langsung dijawab oleh informan dengan bebas terbuka untuk
memperoleh data yang dibutuhkan mengenai strategi komunikasi Program
Prudent Hits 10. Wawancara ini dilakukan dengan Didik Yulianto sebagai
Manager Operasional Prudent, Ragil Retno sebagai Kepala Produksi
Prudent Hits 10 dan Eka F sebagai penyiar Prudent Hits 10.
b. Telaah Teks Rekaman Program
Selain wawancara, penulis mencoba menggali informasi/data
secara lebih mendalam lagi, yaitu melalui teks rekaman program. Data
wawancara yang diperoleh ketika program siaran Prudent Hits 10 yang
berada di alat rekam, begiru juga dengan data lainnya seperti data
wawancara, penulis mencoba tuangkan kedalam bentuk teks, kemudian
penulis analisis dan mengambil kesimpulan.
c. Observasi
Observasi adalah cara penelitian untuk memperoleh data dalam
bentuk mengamati serta mengadakan pencatatan dari hasil observasi.
Teknik observasi yang penulis gunakan adalah sifatnya langsung
11
mengamati objek yang diteliti adalah strategi komunikasi Prudent Radio
dalam Produksi siaran Prudent Hits 10.
d. Dokumentasi
Mengumpulkan dokumen berupa data tertulis yang mengandung
keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih
actual.9 Dokumen yang dikumpulkan berupa data-data yang sudah ada
pada Prudent Radio di ambil oleh peneliti untuk melengkapi data yang
sudah didapat sebelumnya yang diperoleh melalui wawancara dan
observasi. Dokumen yang dikumpulkan oleh peneliti berupa sejarah
Prudent Radio, struktur radio, program acara, format acara Prudent Hits
10, foto-foto, rekaman dan data lainnya yang dapat mendukung penelitian.
2. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, temuan diolah ke dalam proses tahapan konstruksi
sosial media massa. Di dalam proses tahapan konstruksi media massa akan
ditemukan didalamnya proses produksi mulai dari pra produksi, produksi hingga
pasca produksi dan pada tahap ke enam konstruksi media massa akan dibahas
tentang strategi komunikasi. Hal ini nanti akan berguna agar proses produksi
siaran acara Prudent Hits 10 dapat berjalan dengan benar.
Dalam melakukan pengolahan data, penulis mencoba menyederhanakan
dan mengolah data, maka data yang ada dimasukkan ke dalam bentuk tabel,
bagan, roda jam siar, dan foto-foto.
9 Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta:
UIN Press 2006).
12
3. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) yang dikutip dari buku
Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang diceritakan kepada orang lain.10
Analisis menurut Patton (1980:268), adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.11
Dan dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu
teknik yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Teknik ini tidak mencari
atau menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi.12 Tujuan dari analisis deskriptif ini adalah untuk:
a. Memaparkan informasi yang aktual secara terperinci yang
melukiskan gejala yang ada.
b. Mengidentifikasi masalah atau menjelaskan kondisi dan praktek-
praktek yang berlaku.
c. Membuat perbandingan atau evaluasi.13
10 Lexy, J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012) , cet-30, h. 330. 11 Ibid, h. 280. 12 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), cet-13, h. 24-25. 13 Ibid.
13
4. Teknik pemeriksaan keabsahan data
Dalam penelitian kualitatif keabsahan data merupakan usaha untuk
meningkatkan kepercayaan data.
Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data dapat menggunakan
cara teknik triangulasi data. Dan dijelaskan oleh Meleong pada karangan bukunya
Metodologi Penelitian Kualitatif yaitu Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Peneliti dapat me-recheck temuannya dengan membandingkannya dengan
berbagai sumber, metode, atau teori. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2)
membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang di
katakan secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4)
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau
tinggi, orang berada, orang pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.14
14 Lexy, J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012) , cet-30, h. 107.
14
I. Sistematika Penulisan
Pembahasan ini terdiri dari lima bab yang disertai dengan sub-sub bab.
Secara sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan: Menguraikan Mengenai Latar Belakang Masalah, Batasan
dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan
Kepustakaan, kerangka konsep, Metodologi Penelitian, Tahapan Penelitian dan
Sistematika Penelitian.
Bab II Tinjauan Teoritis: Dalam penelitian ini membahas tentang Konstruksi
Sosial Media Massa, Strategi Komunikasi, Program, Radio dan Pendengar.
Bab III Gambaran Umum Prudent Radio: Terdiri dari Sejarah dan
Perkembangan Prudent Radio, Visi dan Misi, Logo, Struktur Organisasi, Profil
Pendengar, Program-program acara siaran Prudent Radio, Siaran Prudent Hits 10.
Bab IV Analisis Konstruksi Sosial Media Massa: Membahas tentang tahapan
produksi yang meliputi: penerapan unsur-unsur komunikasi, pembingkaian
prolog/skrip acara, pengungkapan diri, pembentukan realitas subjektif,
pengemasan realitas simbolik dan penetapan realitas objektif. Membahas tentang
strategi komunikasi meliputi: strategi signing, strategi framing dan strategi
priming.
Bab V Penutup: berisi tentang kesimpulan dan saran-saran penulis berdasarkan
hasil penelitian.
15
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tahapan Proses Konstruksi Sosial Media Massa
Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality)
didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu
menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami
bersama secara subyektif.
Asal usul konstruksi sosial dari filsafah Konstruktivisme yang dimulai dari
gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Menurut, Von Glasersfeld, pengertian
konstruktif kognitif muncul dari tulisan Mark Baldwin yang secara luas
diperdalam dan disebarkan oleh Jean Piaget. Namun apabila ditelusuri,
sebenarnya gagasan-gagasan pokok Konstruktivisme sebenarnya telah dimulai
oleh Giambatissta Vico, seorang epistimologi dari italia, ia adalah cikal bakal
Konstruktivisme.15
Berger dan Luckman (1990:1) mulai menjelaskan realitas sosial dengan
memisahkan pemahaman “kenyataan” dan “pengetahuan”. Realitas diartikan
sebagaikualitas yang terdapat di dalam realitas-realitas yang diakui sebagai
memiliki keberadaan (being) yang tidak tergantung kepada kehendak kita sendiri.
Sedangkan pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu
nyata (real) dan memiliki karakteristik yang spesifik.
15 Suparno, Filsafah Konstruktivisme Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisus, 1997), h.
24.
16
Pendek kata, Berger dan Luckman (1966:61) mengatakan terjadi
dialektika antara individu menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan
individu. Proses dialektika ini terjasi melalui eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi.
Melalui proses dialektika ini, maka realitas sosial, (iklan televisi) pertama
dapat dilihat dari ketiga tahap tersebut. sebagai dari tahap eksternalisasi, dimulai
dari interaksi antara pesan iklan dengan individu pemirsa melalui tayangan
televisi. Eksternalisasi adalah bagian penting dalam kehidupan individu dan
menjadi bagian dari dunia sosio-kulturalnya. Dengan kata lain, eksternalisasi
terjadi pada tahap yang sangat mendasar, dalam suatu pola prilaku interaksi antara
individu dengan produk-produk sosial masyarakatnya. Dengan demikian, tahap
eksternalisasi ini berlangsung ketika produk sosial tercipta didalam masyarakat,
kemudian individu mengeksternalisasikan (penyesuaian diri) ke dalam dunia
sosio-kulturalnya sebagai bagian dari produk manusia.
Tahap obyektivasi produk sosial terjadi dalam dunia intersubyektif
masyarakat yang dilembagakan. Pada tahap ini sebuah produk sosial berada pada
proses institusionalisasi, sedangkan individu oleh Berger dan Luckman (1990:49)
mengatakan, manifestasikan diri dalam produk-produk kegiatan manusia yang
tersedia, baik bagi produsen-produsennya maupun bagi orang lain sebagai unsur
dari dunia bersama.
Internalisasi dalam arti umum merupakan dasar; pertama, bagi
pemahaman mengenai ‘sesama saya’, yaitu pemahaman individu dan orang lain;
17
kedua, bagi pemahaman mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi dari
kenyataan sosial.
Kesimpulannya teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi
secara simultan melalui tiga proses sosial, yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan
internalisasi. Tiga proses ini terjadi diantara individu satu dengan individu lainnya
dalam masyarakat.
Ketika masyarakat semakin modern, teori dan pendekatan konstruksi
sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckman ini memiliki kemandulan dan
ketajaman atau dengan kata lain tak mampu menjawab perubahan zaman, karena
msyarakat transisi-modern di Amerika telah habis dan berubah menjadi
masyarakat modern dan postmodern, dengan demikian hubungan-hubungan sosial
antara individu dengan kelompuknya, orang tua dengan anggota keluarganya
menjadi sekunder-rasional. Hubungan-hubungan primer dan semisekunder hampir
tak ada lagi dalam kehidupan masyarakat modern dan postmodern. Dengan
demikian, teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan
Luckman menjadi tidak bermakna lagi.
Posisi “konstruksi media massa” adalah mengoreksi kelemahan dan
melengkapi “konstruksi sosial atas realitas”, dengan menempatkan seluruh
kelebihan media massa dan efek media keunggulan “konstruksi sosial media
massa” atas “konstruksi sosial atas realitas”.
Dari konten konstruksi media massa, dan proses kelahiran konstruksi
sosial media massa melalui tahap-tahap sebagai berikut: a) tahap menyiapkan
18
materi konstruksi; b) tahap sebaran konstruksi; c) tahap pembentukan konstruksi
realitas; dan d) tahap konfirmasi.16
Dalam penelitian disertasi Armawati Arbi, mengemukakan bahwa
konstruksi radio atas realitas berlangsung dalam tiga tahap proses dialektika:
pertama, tahap eksternalisasi pendengar dan tim radio membentuk realitas
subjektif. Kedua, tahap objektivasi tim produksi dan pendengar mengemas realitas
simbolik. Ketiga, tahap internalisasi tim radio dan pendengar menetapkan realitas
objektif. Intitusionalisasi, legitimasi dan sosialisasi dilakukan melalui enam tahap
proses konstruksi tersebut: a) tahap penerapan unsur-unsur komunikasi, b) tahap
pembingkaian prolog/monolog skrip kasus, c) tahap pengungkapan diri, d) tahap
pembentukan realitas subjektif, e) tahap pengemasan realitas simbolik, dan f)
tahap penetapan realitas objektif. Penelitian ini mengkritik pandangan Burhan
Bungin tentang proses konstruksi media massa atas realitas sosial secara simultan.
Namun perbedaannya, Burhan Bungin berfokus pada iklan televisi sebagai
tapping (rekaman), bukan produksi siaran langsung (live). Sedangkan penelitian
Armawati Arbi memproduksi program dakwah dan program konsultasi keluarga
siaran langsung.
1. Tahap Penerapan Unsur-Unsur Komunikasi
Penelitian ini, tim produksi siaran radio menyiapkan unsur-unsur
komunikasi, yaitu penyiar, pesan prolog, format dan pengungkapan diri (self-
disclosure). Tim manajemen radio mengadakan MOU/kontrak kepada tim
produksi seperti, kepala produksi, operator dan penyiar. Tim produksi
16 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 1. H. 195.
19
menyiapkan jingle acara, lagu, dan promosi acara. Hasil tahap pertama penelitian
ini adalah roda jam siar permenit selama satu jam. Sedangkan Burhan Bungin
pada tahap pertama hanya menyiapkan materi iklan saja. Hasilnya adalah tahap
penyiapan materi kontruksi iklan adalah gambar naskah iklan (karikatur).
2. Tahap Pembingkaian Prolog atau Monolog Skrip Acara.
Tim produksi yaitu, Kepala produksi, operator dan juga penyiar berperan
ganda dalam menyiapkan prolog atau skrip acara untuk prudent Hits 10.
Sedangkan tahap kedua Burhan Bungin adalah sebaran konstruksi, menyiapkan
segmen iklan, minat pemirsa melalui strategi iklannya dari ilmu semiotika. Dari
tokoh, isi pesan, bahasanya disesuaikan dengan segmennya. Sedangkan Burhan
Bungin menyiapkan materi dan khalayaknya pada tahap pertama dan kedua.
3. Tahap Pengungkapan Diri.
Penyiar membingkai fakta pendengar. hasil pengungkapan diri adalah
bingkai pendengar atas realitas problem pendengar dan bingkai tim radio. pada
penelitian Burhan Bungin, realitas sosial iklan televisi tidak diambil dari data dan
pengalaman pemirsanya.
4. Tahap Pembentukan Realitas Subjektif.
Tim produksi melakukan penyeleksian, pengabaian, penonjolan dan
pendalam atas realitas problem pendengar. Hasilnya adalah skrip kasus intisari
pernyataan dari fakta pendengar dan pertanyaan pendengar.
20
5. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik.
Menciptakan dan meningkatkan pengetahuan pendengar, kesadaran
pendengar, pemberdayaan pendengar, dan pencitraan problem pendengar. Burhan
Bungin menyebutnya sebagai tahap pembentukan konstruksi citra.
6. Tahap Penetapan Realitas Objektif.
Tahap ini mengevaluasi unsur-unsur komunikasi dakwah, unsur tersebut
dipertahankan atau direvisi. Semua pelaku konstruksi yang terlibat langsung
maupun tidak langsung dalam proses ini merefleksi diri dan menginternalisasi
objektif melalui pengalaman realitas subjektif dan realitas simboliknya. Jika
penyiar, pesan, format dipertahankan, apa alasannya.
Penelitian Burhan Bungin menonjolkan kekuatan televisi. Sedangkan
penelitian Armawati Arbi, menonjolkan pada kekuatan radio. Carole Fleming
dalam The Radio Handbook (2010, 59) menggambarkan bahwa kekuatan radio
komersil masih relevan jika radio mengikuti perubahan teknologi, minat
komunitas radio (penggunaan podcast) untuk menjaring pendengar. Carole
Fleming juga mengungkapkan hasil survey dari The Radio Advertising Bureau
Cosmissioned, bahwa ada hubungan antara radio dan penggunaan MP3 sebagai
teknologi pendatang baru, sekarang mereka bekerja sama. MP3 digunakan ketika
traveling dan shoping sedangkan radio disimak untuk mencari informasi cuaca,
berita dan kondisi perjalanan serta tempat kuliner.12
12 Armawati Arbi, Konstruksi Radio Dangdut Jakarta Atas Realitas Problem Keluarga,
Disertasi.
21
B. Strategi Komunikasi
Ibnu Hamad dalam bukunya “Komunikasi Sebagai Wacana” menjelaskan
pelaku konstruksi memakai tiga alat untuk mengkonstruksikan suatu realitas,
yaitu: pertama, strategi signing yaitu strategi memakai kata, idiom, kalimat an
paragraf. kedua, strategi framing yaitu memilih fakta yang akan dimasukkan atau
dikeluarkan dari wacana. dan ketiga, strategi priming yaitu teknik menampilkan
wacana didepan publik berdasarkan waktu, tempat, dan jenis khalayak.17
1. Strategi Signing
Yang dimaksud dengan strategi signing disini adalah strategi penggunaan
tanda-tanda bahasa, baik verbal (dalam bentuk kata-kata) maupun nonverbal
(dalam bentuk gambar, grafik, gerakan, dan sebagainya): Dalam pembuatan
wacana sistem tanda merupakan alat utama dalam proses konstruksi realitas.
Mengacu pada pemikiran Berger, Peter L dan Thomas Luckman dalam buku
mereka, The Social Construction of Reality, A treatise in the Sociology of
Knowledge, (New York : Anchor Books, 1967 : 34-46), sistem tanda merupakan
instrumen pokok untuk menceritakan realitas dimulai ketika seorang konstruktor
melakukan obyektivikasi terhadap suatu kenyataan yakni melakukan persepso
terhadap suatu obyek. Selanjutnya, hasil dari pemaknaan melalui proses persepsi
itu diinternalisasikan kedalam diri seorang konstruktur. Dalam tahap inilah
dilakukan konseptualisasi terhadap suatu obyek yang dipersepsi. Langkah terakhir
adalah melakukan eksternalisasi atau hasil dari proses permenungan secara
internal tadi melalui pernyataan-pernyataan. Alat membuat pernyataan tersebut
17 Ibnu Hamad, Komunikasi Sebagai Wacana, (Jakarta: LaTofi Enterprise, 2010), Edisi
pertama, h. 45.
22
tiada kata lain adalah kata-kata atau konsep bahasa. Tampak dalam proses ini
bahasa menempati peranan yang sangat sentral. Begitu pentingnya bahasa, maka
tak ada berita, cerita, ataupun ilmu pengetahuan tanpa bahasa.
Selanjutnya penggunaan bahasa (simbol) tertentu menentukan format
narasi (dan makna) tertentu (Tuchman, 1980 : 104-132; Faules dan Alexander,
1978). Sedangkan jika dicermati secara teliti, seluruh proses komunikasi baik
melalui media ataupun tatap muka menggunakan bahasa, baik verbal (kata-kata
tertulis atau lisan) maupun bahasa nonverbal (gambar, foto, gerak-gerik, grafik,
angka, dan tabel).
Lebih jauh dari itu, terutama dalam media massa, keberadaan bahasa ini
tidak lagi sebagai alat semata untuk mengkonstruksikan realitas, melainkan
bersama-sama fungsi kekuatan kultivasi dan fungsi agenda setting, bahasa bisa
menentukan gambaran (citra) mengenai suatu realitas yang akan muncul di benak
khalayak. Terdapat berbagai cara komunikator (media massa) memanfaatkan
bahasa untuk mempengaruhi realitas: mengembangkan kata-kata baru beserta
makna asosiatifnya; memperluas makna dari istilah-istilah yang ada; mengganti
makna lama sebuah istilah dengan makna baru; memantapkan konvensi makna
yang telah ada dalam suatu sistem bahasa (DeFleur dan Ball-Rokeach), (1989:
265-269).
Justru terdapat persoalan makna itulah, maka penggunaan bahasa sangat
berpengaruh terhadap proses konstruksi realitas berikut wacana yang
dihasilkannya beserta makna adan sitranya. Padahal, manakala kita
mengkonstruksikan atau menceritakan suatu realitas kepada orang lain,
23
sesungguhnya esensi yang ingin kita sampaikan adalah makna. Padahal setiap
kata, angka, dan simbol lain dalam bahasa yang kita pakai untuk menyampaikan
pesan pada orang lain tentulah mengandung makna. Begitu juga, rakitan antara
satu (angka) dan kata (angka) lain neghasilkan suatu makna. Penampilan secara
keseluruhan sebuah wacana bahkan bisa menimbulkan tertentu (Fiske, 1990;
Carey, 1988).
Sebagai konsekuensinya, penggunaan bahasa tertentu berimplikasikan
pada munculnya makna dan citra tertentu. Pilihan kata, susunan kata, dan cara
menyusun kalimat yang tertentu dalam melakukan konstruksi realitas dapat
menentukan makna dan citra tertentu tentang realitas. Bahkan, dalam banyak
kasus bahasa bukan cuma sebagai alat mengkonstruksikan realitas, tapi sekaligus
dapat menciptakan realitas itu sendiri.
Fungsi lainnya dari tanda adalah mencapai tujuan. Untuk kepentingan si
pembicara (komunikator), fungsi tanda berfungsi (1) untuk menyadarkan (sense)
pendengarnya akan sesuatu yang dinyatakannya untuk selanjutnya supaya
memikirkannya, (2) untuk menyatakan perasaan (feeling) atau sikap dirinya
terhadap suatu obyek, (3) untuk memberitahukan (convey) sikap sang pembicara
terhadap khalayaknya, dan (4) untuk menunjukan tujuan atau hasil yang
diinginkan oleh sipembicara atau penulis, baik disadari atau tidak disadari
(Berger, 1982 : 19-34).
Bagi kepentingan pendengar (receiver), tanda berfungsi (1) menunjukan
(indicating) pusat perhatian, (2) memberi ciri (characterizing), (3) membuat
dirinya sadar akan permasalahan (realizing), (4) memberi nilai (valuing) positif
24
atau negatif, (5) mmpengaruhi (influencing) khalayak untuk menjaga atau
mengubah status, (6) untuk mengendalikan suatu kegiatan atau fungsi, dan (7)
untuk mencapai suatu tujuan (purposing) yang ingin dicapainya dengan memakai
kata-kata tersebut (Berger, 1982: 19-34).
Dalam praktiknya, tidak berlebihan jika disimpulkan bahwa penggunaan
tanda itu tiada lain karena kita memiliki tujuan. Karena kita ingin menyampaikan
dan atau mencapai sesuatu, dalam kegiatan komunikasi tentunya, maka kita
gunakan tanda.
2. Strategi Framing
Untuk strategi Framing atau praktik pemilahan dan pemilihan fakta yang
(tidak) akan dimasukan kedalam wacana merupakan hal yang tak terelakan dalam
membuat wacana. Penyebabnya, di satu sisi, karena fakta yang terkait dengan
realitas sering lebih banyak dibandingkan dengan tempat dan waktu yang tersedia.
Karena itu fakta haruslah dipilah dan dipilih mana yang akan dimasukan kedalam
wacana dan mana yang dikeluarkan dari wacana. Di sisi lain, pemilahan dan
pemilihan itu dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu yang digunakan oleh
si pembuat wacana, baik faktor internal maupun eksternal.
Dari aspek teknis, di dunia media massa, pemilahan dan pemilihan fakta
pertama- tama dilandasi oleh pertimbangan waktu dan tempat. Media cetak
memiliki keterbatasan-keterbatasan kolom dan halaman; sementara pada media
elektronik terbatas dalam durasi dan jadwal siaran. Karena itu jarang ada media
25
yang mewacanakan peristiwa secara utuh mulai dari detik pertama kejadian
hingga ke detik paling akhir.18
3. Strategi Priming
Adapun strategi priming adalah strategi mengatur ruang atau waktu untuk
pempublikasian wacana dihadapan khalayak. Dalam praktik media massa, praktik
penonjolan isu ini terlebih dahulu dikenal dengan teori agenda setting (DeFleur
dan Ball-Rekoach, 1989 : 264-265). Asumsi teori ini adalah perhatian masyarakat
terhadap suatu isu sangat bergantung pada kesediaan media massa memberi
tempat pada isu itu. Semakin besar tempat yang diberikan oleh media massa
semakin besar pula perhatian yang diberikan oleh khalayak.
Menurut teori ini, media mampu menentukan agenda yang diperhatikan
khalayak, shingga media dinilai memiliki peran sebagai agenda setter. Bila satu
media apalagi sejumlah media menaruh sebuah isu sebagai head-line maka
diasumsikan isu itu pasti memperoleh perhatian yang sangat besar dari khalayak.
Pemandangan ini tentu berbeda jika isu itu dimuat di halaman dalam, di pojok
bawah pula. Faktanya pula, khalayak jarang memperbincangkan isu yang tidak
dimuat oleh media, yang boleh jadi isu itu justru sangat penting untuk
masyarakat.19
18 Ibid, h. 62. 19 Ibid, h. 70.
26
C. PROGRAM
1. Pengertian Program
Dalam kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai
asas serta usaha yang dijalankan.13 Sedangkan secara etimologis kata program
berasal dari Inggris, “programme” atau “program” yang artinya acara atau
rencana.14 Kemudian istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang
atau pelayanan yang dijual dalam bisnis. Dan menurut John R. Bittner yang
dikutip Masduki, program atau dikenal sebagai acara ini merupakan barang yang
dibutuhkan khalayak sehingga mereka bersedia untuk mendengarkannya.15
Adapun dengan istilah programa di dunia radio berarti acara, sementara
yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.20
Program radio merupakan rangkaian acara yang disiarkan sepanjang hari melalui
pesawat radio bisa berupa berita, informasi, sandiwara/drama, kesenian, musik,
dan sebagainya yang dibagi menjadi bebrapa bagian berdasarkan aturannya.21
Dalam program atau acara, tentunya ada pesan-pesan yang disampaikan
kepada pendengarnya. Penyampaian isi program tersebut di Indonesia dikenal
dengan istilah siaran. Dalam konteks ini, program diartikan sebagai segala sesuatu
hal yang ditampilkan stasiun penyiaran (radio) untuk memenuhi kebutuhan
13 TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), ed. 3, Cet. 3. H. 897. 14 Morrisan, Media Penyiaran Strategi, Mengelola Radio dan Televisi, (Tangerang:
Ramdina Prakasa, 2005). Cet. 1h. 97. 15 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Yogyakarta: PT. LkiS, 2005), h. 35. 20 RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta:
EFTV-IKJ Press, 2007), h. 1. 21 Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h.
54.
27
pendengarnya.22 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 pasal 1 menyebutkan
bahwa siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau
suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter lainnya yang dapat
diterima melalui saluran penerima siaran, baik yang bersifat interaktif maupun
tidak. Kemudian mata acara adalah bagian dari siaran yang berisi muatan pesan
yang disusun dalam suatu kemasan yang ditujukan kepada khalayak atau
pendengar.23
Program merupakan hal yang sangat penting dalam dunia penyiaran, itu
karena program berupa acuan dalam proses penyiaran berlangsung. Suatu
program dapat dikatakan berhasil atau tidaknya tergantung dari bagaimana cara
pengemasan suatu acara dengan sedemikian rupa, sehingga ketika menyajikan
sebuah program acara target maksimal dapat diperoleh.
Dalam kegiatan penyiaran sebuah program radio harus dapat menarik
khalayak, diperlukan kreatifitas dari pembuat program. Misalnya siaran tidak
hanya menggunakan kata-kata atau dialog, tetapi ditambah dengan unsur seninya
seperti musik penggiring. Dengan penggabungan tersebut khalayak akan tertarik
dan mempunyai tanggapan yang bagus serta imajinasi yang tepat terhadap apa
yang dikomunikasikan penyiar dan mampu membangkitkan emosi pendengarnya.
2. Jenis-jenis Program
Pada dasarnya program radio tidak mempunyai banyak jenisnya, secara
umum jenis program radio ada dua, yaitu musik dan informasi. Namun dari dua
22 Morrisan, Media Penyiaran, (Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), Cet. 1 h. 97 23 Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional, (Ciputat: Pustaka Irvan, 2007), h. 73.
28
jenis program tersebut mempunyai turunan, dan pada intinya dapat memenuhi
kebutuhan pendengar dalam hal musik dan informasi.
a. Berita Radio
Siaran berita radio merupakan sajian peristiwa dalam bentuk fakta
yang dikemas secara menarik oleh penyiar atau reporter sesuai dengan
aturan jurnalistik. Berbeda dengan siaran informasi tidak selalu
menyajikan fakta tetapi tetap memakai kaidah jurnalistik. Berita radio
seharusnya berupa informasi yang memenuhi kebutuhan audien radio
tersebut, jika sasarannya professional muda maka berita yang disajikan
yang terkait dengan mereka, bisa informasi bisnis, berita politik,
perkembangan ekonomi dan sebagainya.
Ada dua bentuk penyajian berita radio, antara lain:
1) Siaran langsung (live report), yaitu laporan langsung reporter dari
lokasi tentang peristiwa yang terjadi.
2) Siaran tunda, apabila reporter mendapatkan fakta dilapangan,
kemudian kembali ke studio dan diolah sebelum melakukan siaran.
Dalam hal ini berita dapat disajikan dalam bentuk narasi yang
disampaikan penyiar dari studio, atau berupa rekaman wawancara
dengan narasumber.
Kemudian dalam hal laporan jurnalistik radio ada tiga elemen
suara yang harus terdengar oleh pendengar, berupa narasi yang
dituturkan reporter atau penyiar, rekaman wawancara yang
29
didapatkan dengan narasumber dan rekaman atmosfer atau
rekaman suara-suara asli dari suatu peristiwa.24
b. Talk Show
Talk Show atau perbincangan radio merupakan kombinasi dua
keterampilan yaitu seni berbicara dan seni wawancara. Setiap penyiar pasti
pandai berbicara, namun belum tentu pandai dalam wawancara. Seorang
penyiar harus mempunyai brain, nalar yang bagus, tidak cukup hanya
terampil mengelola tinggi rendah suara (pitch), kecepatan ucapan (speed)
dan kuat lemahnya vokal (power). Dalam talk show memberikan
kesempatan untuk membuktikan kemampuan penyair dalam memadukan
ketiga hal tersebut (pitch, speed, power) dengan daya pikir yang bagus.25
Program talk show biasanya diarahkan oleh seorang penyiar/host
dengan mengundang satu atau beberapa narasumber. Kemudian membahas
topik yang telah ditentukan, atau topik hangat yang sedang
diperbincangkan di masyarakat.
Ada tiga bentuk talk show yang sering digunakan stasiun radio, yaitu:
1) One-on-one-show, yaitu bentuk dialog yang ketika penyiar dan
narasumber berdikusi, sedangkan posisi mikrofon terpisah di ruang
studio yang sama.
2) Panel discussion, penyiar/host sebagai moderator hadir di tengah
narasumber.
24 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), h. 225-226. 25 Masduki, Menjadi Broadcaster Proffesional, (Jogjakarta: Pustaka Populas LkiS, 2005),
Cet. 2 h. 79.
30
3) Call in show, program talk show yang hanya melibatkan telepon dari
pendengar. Topik ditentukan terlebih dahulu, kemudian pendengar di
undang untuk memberikan respon melalui telepon. Tidak semua
respon pendengar layak disiarkan, untuk itu memerlukan operator
sebagai penyeleksi sebelum di on airkan.26
Adapun dalam pelaksanaanya program talk show biasanya mengikuti
beberapa urutan, yaitu pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan
narasumber, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga
penutup berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih.
c. Infotainment Radio
Infotainment radio merupakan gabungna antara informasi dan
hiburan. Infotainment dalam kemasan di radi biasa disebut sebagai
majalah udara (air magazine) yaitu acara yang memadukan antara musik,
informasi, berita iklan bahkan drama. Program ini mempunyai segmentasi
sifatnya heterogen dan umumnya disampaikan secara easy listening.
Durasinya berkisar antara 5 sampai 60 menit, dengan pembahasan berupa
kupasan mengenai album baru, wawancara penyanyi atau artis, interaktif
dengan pendengar, dan dilakukan pemutaran beberapa lagu yang
berkaitan.27
Program infotainment yang populer di Indonesia ada tiga jenis, yaitu:
26 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), h. 227. 27 Ibid, h. 84.
31
1) Info-entertainment, penyajian informasi dari dunia hiburan dengan
selingan lagu. Antara pemutaran lagu dan penyajian informasi proporsi
sajian sama meskipiun liriknya tidak selalu berkaitan.
2) Infotainment, dengan proporsi yang seimbang antara informasi,
promisi dan sebagainya dari dunia hiburan dan diselingi pemutaran
lagu yang senada atau berkaitan dengan tema yang dibahas.
3) Information dan entertainment, sajian informasi dengan berita-berita
aktual dan tidak selalu harus berhubungan dengan dunia hiburan,
diselingi dengan lagu, iklan dan sebagainya. Untuk program
infotainment, biasanya disiarkan mingguan karena produksinya relatif
kompleks, walaupun begitu tetapi ada juga yang harian.28
D. Pengertian Radio
Radio adalah sebuah media utama informasi, hiburan, dan pendidikan
massa yang populer.29 Secara umum radio atau radio siaran merupakan salah satu
jenis media massa, sarana atau saluran komunikasi massa seperti halnya surat
kabar, majalah atau televisi.30
Secara etimologi “Radio adalah pengiriman suara/bunyi melalui udara”.31
Menurut Ton Kertapati, “Pada dasarnya radio merupakan medium untuk bercerita
28 Masduki, Menjadi Broadcaster Professional, (Jogjakarta: Pustaka Popular LkiS, 2005),
Cet. 2. h. 85. 29 Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan (serta aplikasinya di Indonesia),
(Jakarta: Bumi Aksara,2005), h. 146. 30 Asep Syamsul M.Romli, Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter
& Script Writer, (Bandung: Nuansa,2004), h. 19. 31 Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai
Pustaka, 1997), cet ke-9, h. 808.
32
yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk cerita,
namun di dalam bercerita itu diikuti dengan faktor lain yang membedakannya
dengan surat kabar yaitu efek, suara, musik dan dialog”.32
Radio merupakan alat yang mempunyai gelombang frekuensi yang biasa
menyampaikan isi pesan, pernyataan, informasi yang bersifat umum kepada orang
lain yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar dan heterogen.33
Di samping itu radio merupakan alat atau sarana yang di dalamnya
terkandung arti penerangan, ajakan dan hiburan yang mampu menggugah manusia
untuk berbuat baik dengan meninggalkan kemungkaran.34
Dengan demikian pengertian radio secara terminologi. Menurut peraturan
pemerintah sebagai berikut, “Radio siaran adalah pemancaran radio yang
langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan
gelombang radio sebagai media.”35
Dari berbagai macam pengertian radio di atas dapat disimpulkan bahwa
radio adalah alat pemancar suara, sedangkan radio yang menjadi media massa
adalah radio siaran.
Dalam kaitannya radio sebagai media komunikasi massa dapat dilihat dari
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui radio
32 Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publisistik Dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu
Komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1996), cet Ke-3, h. 205. 33 J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik: Pengetahuan Praktis Kewartawanan, Surat
Kabar, Majalah, Radio dan Televisi, (Bandung: Alumni, 1990), cet Ke-1, h. 88-90. 34 M.Israr, Retotika Dan Dakwah Islam Modern, (Jakarta: C.V. Firdaus, 1993), cet Ke-1,
h. 54. 35 Onong Uchana Effendi, Radio Siaran Teori dan Praktek, (Bandung: Mandar Maju,
1991), h. 165.
33
harus melalui proses yang panjang, melibatkan banyak orang dan tenaga serta
biaya yang dibutuhkan.
Radio siaran bukanlah hasil dari satu orang saja, tetapi merupakan hasil
perpaduan dari karya banyak orang. Siaran radio adalah hasil karya orang-orang
administrasi, orang-orang teknik dan orang-orang penyiaran.36
1. Karakteristik Radio
Radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya.
Di bandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki karakteristik khas
sebagai berikut.
a. Auditori. Radio adalah “suara’ untuk didengar, karenanya isinya isi
siarannya bersifat ‘sepintas lalu’ dan tidak dapat di ulang. Pendengar
tidak mungkin ‘menoleh kebelakang’ sebagaimana pembaca koran
yang bisa kembali pada tulisan yang sudah di baca atau mengulang
bacaan.
b. Transmisi. Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada
pendengar melalui pemancaran (transmisi).
c. Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam (fading) dan
gangguan teknis.
d. Theatre of mind. Radio menciptakan gambar dalam imajinasi
pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan
seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara.
36 Ibid. h. 126.
34
Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang
dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok penyiarnya sendiri.
e. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan
tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.
2. Keunggulan Radio
a. Cepat dan langsung. Sarana cepat dari koran ataupun TV, dalam
menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang
rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran TV atau sajian media
cetak. Hanya dengan melalui telepon, reporter radio dapat secara
langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di
lapangan.
b. Akrab. Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya
c. Dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.
Pembicaraanya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal
communications)
d. Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio
mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas
kehangatan suara penyiar dan seringkali berfikir bahwa penyiar adalah
seorang teman bagi mereka.
e. Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik, begi pengelola maupun
pendengar.
f. Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis,
demografis, SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), dan kelas
sosial.
35
g. Murah. Di bandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga
pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah.
h. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau
tanpa mengganggu aktivitas lain, seperti memasak, menegmudi, dan
membaca koran.
3. Kelemahan Radio
a. Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang di lupakan.
Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa
seperti pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal
tulisan.
b. Global. Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil, karenanya
angka-angka pun dibulatkan.
c. Batasan waktu. Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam
sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah
halaman dengan bebas.
d. Beralur linier. Program disajikan dan dinikmati pendengar bedasarkan
urutan yang sudah ada, tidak bisa loncat-loncat. Media penyiaran
memiliki ciri sebagai media dengan target audien yang tidak luas
(sempit) yaitu mereka yang memiliki minat atau ketertarikan terhadap
program tertentu atau khusus. Menurut Belch dalam buku Periklanan
Komunikasi Pemasaran Terpadu, mendefinisikan radio sebagai suatu
media yang di cirikan oleh program yang sangat terspesialisasikan di
tujukan kepada segmen khalayak yang sangat sempit.
36
E. Pendengar
1. Sifat Pendengar Radio
Pendengar radio siaran memiliki sifat, yaitu:37
a. Heterogen
Pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat
banyak yang sifatnya heterogen, terpencar-pencar di berbagai
tempat, di kota, di desa, di rumah, pos satpam, pos tentara, asrama,
warung kopi, dan sebagainya. Mereka berbeda dalam berbagai
jenis kelamin, umur, tingkatan pendidikan, pekerjaan, taraf
kebudayaan, agama, ideologi, pengalaman keinginan, hobi, cita-
cita dan sebagainya dan keberadaan mereka terpencar-pencar
sehingga satu sama lain tidak saling kenal.38
b. Pribadi
Pendengar yang berada dalam keadaan heterogen,
terpencar-pencar di berbagai tempat, akan mudah menerima dan
mengerti isi pesan yang di sampaikan oleh pembicara radio, yang
seolah-olah datang bertamu kerumah pendengar, layaknya
seseorang yang berbicara dengan temannya, sehingga terkesan
bersifat pribadi.
c. Aktif
Pendengar radio bersifat aktif, maksudnya mereka aktif
dalam berfikir dan aktif dalam memberi penilaian dan pesan yang
37 Onong Uchana Effendi, Radio Siaran: Teori dan Praktek, (Bandung: Alumni, 1978), h.
84. 38 Ibid,. h. 85.
37
disampaikan melalui radio siaran tersebut, apakah benar atau salah,
apakah sesuai dengan fakta atau tidak, menarik atau tidak. Selain
itu pendengar juga aktif dalam berinteraksi, apabila pendengar
dalam berfikir bahwa acara yang disiarkan radio memberikan hal-
hal yang menguntungkan atau yang mengena pada kondisi dan
situasi pendengar.39
d. Selektif
Pendengar radio memiliki sifat selektif, artinya pendengar
akan memilih program radio yang disukainya. Apabila ada
program yang kurang menarik baginya, maka dengan mudah
pendengar akan memindahkan program atau gelombang radio
tersebut dan menggantinya dengan program atau gelombang radio
lainnya yang menurutnya menarik.40
39 Ibid,. h. 86. 40 Ibid,. h. 87.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM PRUDENT RADIO 102,80 FM
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PRUDENT RADIO 102,8 FM
Kata Prudent merupakan singkatan dari “Profesional Student” memiliki
arti murid yang ahli dalam bidangnya. Dan kata Prudent Radio itu sendiri
mempunyai makna sebagai media radio pendidikan yang cerdas dalam
beradaptasi, berhati-hati dalam tindakan serta bijaksana dalam menyajikan
pemberitaan dan informasi kepada para pendengar sebagai radio berjiwa muda
untuk dapat mengekspresikan semangat dalam kehidupan nyata.
Prudent radio adalah merupakan unit produksi SMK Prudent School di
bidang penyiaran, terbentuk pada tanggal 2 februari 2007 dan telah mengudara
sejak tanggal 18 Maret 2009 pada kanal 102.8 Mhz/FM memberikan nuansa yang
berbeda di Tangerang, berlokasi di Gedung Pendidikan SMK Prudent School Lt. 1
Jl. KH. Hasyim Ashari/Jl. Tugu Karya 1a Cipondoh - Kota Tangerang pada
koordinat 06°11' 23.59" LU/LS dan 106° 40' 8.11" BT.
Melalui perjalanan yang panjang Prudent Radio mengalami metamorfosis,
Dengan berawal mulai dari speaker informasi sekolah yang terdapat disetiap kelas
dan ruangan sekolah hingga sampai saat ini menjadi stasiun radio pendidikan
yang diberi nama Prudent Radio.
39
Dengan segala keterbatasannya akhirnya menemukan jati diri yang lekat
dengan nuansa kehidupan serta gaya masyarakat Kota Tangerang, maka Prudent
Radio menjadi media informasi yang dapat dikonsumsi tanpa terlepas dari akar
budaya lokal yang kental dalam menyampaikan edukasi, informasi, religi dan
Entertainment yang bermutu dan bermanfaat.
Prudent Radio hadir di kota Tangerang sebagai alternatif media informasi
dan hiburan bagi warga Kota Tangerang dan sekitarnya. Melalui sajian edukasi,
informasi, religi, hiburan dan berita-berita aktual, baik lokal, nasional maupun
internasional. Prudent Radio menjadi sahabat yang setia menemani pendengar
setiap saat, dimanapun dan kapanpun pendengar inginkan.
Sebagai radio pendidikan, Prudent Radio juga menyajikan berbagai
informasi seperti info dunia pendidikan, kesehatan, sport, kebudayaan serta
hiburan. Selain informasi, pendengar juga bisa menikmati sajian musik
berkualitas dengan koleksi yang lengkap dan bervariasi.
Prudent Radio memiliki sebutan akrab untuk para pendengar setianya yang
biasa disebut dengan “Sobat Prudent”. Sebutan “Sobat Prudent” digunakan para
penyiar untuk menyapa para pendengar setia agar suasana lebih hangat dan akrab
ditelinga pendengar.
Dengan perpaduan yang khas antara Edukasi, informasi, religi, musik,
Entertainment & News Prudent Radio menghadirkan nuansa dan corak sedikit
santai tapi mengenai sasaran.
Prudent Radio bukan hanya pendidikan, hiburan dan berita akan tetapi
Religi pun tak terlepas dalam konsep dari Prudent Radio untuk memberikan
40
siraman rohani dan motivasi serta menambah wawasan yang mendidik kepada
Sobat Prudent.
B. LOGO RADIO PRUDENT 102,80 FM
Gambar 3.1
Logo Prudent Radio 102,8 FM
Logo Prudent Radio diatas memilik arti dan karakteristik tersendiri,
Prudent Radio hadir dengan karakter radio yang berbeda dengan radio saat ini
khususnya radio diwilayah Kota Tangerang.
Pada jenis huruf pada Logo Prudent Radio menggunakan “Bauhauss 93”
karena jenis huruf tersebut berbentuk dinamis, oleh karena itu prudent radio
dengan kedinamisannya membuat organisasi, manajemen, kepengurusan dan para
pendengarnya penuh semangat dan bertenaga sehingga cepat bergerak dan mudah
menyesuaikan diri dengan kondisi apapun untuk dapat mengekspresikan semangat
dalam kehidupan nyata.
41
“Spirit Expression of Your Life” adalah visi dan slogan Prudent Radio
yang memiliki makna bahwa prudent radio sebagai wadah untuk menumbuhkan
rasa semangat berekspresi dalam hidupnya dengan belajar dan mempelajari
bersama serta berbagi ekspresi kepada pendengar lainnya.
Warna dalam Logo Terdiri dari warna Hijau, Biru, Kuning dan Merah
merupakan warna kehidupan yang nyaman, tentram, kecerian dan ekspresi serta
semangat. Selain itu juga dari keempat warna tersebut sebagai Jenjang Jabatan
yang terdapat di Prudent Radio kepada manajemen sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensinya.
Gambar 3.2
Makna Huruf “d” Pada Logo Prudent Radio
Simbol "d" yang berada di dalam Kata Prudent merupakan simbol
kekuatan dalam kerja sama sehingga harmonisasi di dalam organisasi tercipta.
Selain itu simbol "d" sebagai barometer suara di dalam indikator equalizer.
42
3/4 Lingkaran dengan Warna Merah Artinya Pengembangan, Pengawasan
dan Keputusan berada di Dewan Pengurus Radio (DPR) dan Manajemen Radio,
oleh karena itu Musyawarah sangat diutamakan untuk mencapai mufakat.
Jenjang Jabatan di Prudent Radio berdasarkan warna yaitu :
Warna Hijau: Penyiar adalah seseorang yang menyajikan materi siaran
kepada pendengar secara tetap dan reguler. Seseorang dapat menjadi penyiar radio
melalui pertimbangan bahwa kulitas suara yang sesuai dengan “tone yang
diinginkan”, serta announcing skill. Announcing skill yang dimaksud adalah
meliputi: Komunikasi gagasan (Communications of idea), Komunikasi
kepribadian (Communications of personality), Proyeksi kepribadian (projection of
personality) (kelincahan, keramah tamahan, adaptasi), Pengucapan
(pronounciation) dan Kontrol suara (voice cntrole). Dalam beberapa literature
penyiar kadang disebut sebagai “disc jockey” artinya orang yang memainkan atau
memutar lagu.
Warna Biru: Combo Operator Adalah istilah untuk menyebutkan
gabungan antara announcer dan teknisi operator radio. Pengertiannya adalah awak
siar yang menyajikan materi siaran sekaligus mengoperasikan peralatan studio
khususnya peralatan studio on air.
Warna Kuning: Program Director adalah Seseorang yang merumuskan
dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format
penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek
pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan
43
pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan ada Tiga belas kerangka dasar untuk
optimalisasi kerja seorang pengarah program antara lain:
a. Monitoring (memonitor)
b. Act (bertindak)
c. Create (mencipta)
d. Involve yourself with your people (libatkan diri anda dengan semua
karyawan anda)
e. Get input (cari masukan)
f. Be aware of the competition (selalu siapkan diri anda dalam hubungan
dengan persaingan atau kompetisi)
g. Involve yourself in the community (libatkan diri dalam komunitas)
h. Be postive (selalu bersikap positif)
i. Share (selalu mau berbagi)
j. Review your goal (ricek tujuan)
k. Set an example (berikan contoh)
l. Be conscious (selalu sadar akan biaya yang anda keluarkan/hemat)
m. Do something (lakukan sesuatu)
Warna Merah: General Manager adalah orang yang menyusun rencana
kerja stasiun penyiaran radio, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun
jangka panjang. Selain itu mengarahkan dan mengelola pengembangan dan
penerapan rencana kerja sekaligus mengawasi, mengevaluasi kerja stasiun
penyiaran radio secara menyeluruh untuk memenuhi pencapaian sasaran
pendengar dan sasaran penjualan dengan memperhatikan efektivitas operasional
stasiun penyiaran radio.
44
C. VISI DAN MISI RADIO PRUDENT 102,80 FM
Visi dan slogan Prudent Radio adalah “Spirit Expression of Your Life”
yang memiliki makna bahwa prudent radio sebagai wadah untuk menumbuhkan
rasa semangat berekspresi dalam hidupnya dengan belajar dan mempelajari
bersama serta berbagi ekspresi kepada pendengar lainnya.
Misi Prudent Radio adalah menjadikan Prudent Radio sebagai radio
edukatif, informatif dan religi yang berkualitas dan bermanfaat bagi para
pendengar dan masyarakat.
Sangat berbeda visi dan misi Prudent Radio dibandingkan dengan radio
lainnya di wilayah Kota Tangerang, yang menjadikan Prudent Radio satu-satunya
radio pendidikan yang memiliki warna tersendiri. Dengan menyajikan kepada
pendengar siaran yang bermanfaat dan berkualitas seperti edukasi, hiburan musik,
informasi dan religi itulah yang membuat Prudent Radio memiliki warna berbeda
dengan radio umumnya yang hanya mengedepankan hiburan musik dan
entertaiment tanpa memberikan nilai edukatif penting dan mendidik kepada para
pendengar.
45
D. STRUKTUR ORGANISASI PRUDENT RADIO 102,80 FM
STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 3.3
Struktur Organisasi Prudent Radio 102,8 FM
46
E. TIPE KEADAAN DEMOGRAFI PENDENGAR PRUDENT RADIO
102,8 FM
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.1
PROFIL PENDENGAR
Laki - Laki
Perempuan
< 15 Th
15 - 19 Th
20 - 24 Th
25 - 29 Th
30 - 34 Th35 - 39 Th
Pelajar
Mahasiswa
Wiraswasta
Polri/TNI
Tidak Bekerja
Ibu Rumah Tangga
Gambar 3.4
Profil Pendengar Prudent Radio 102,8 FM
1 Website http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi, diakses tanggal 25 April 2013, pukul
20.00 WIB.
47
Pendengar Prudent Radio mulai dari usia 15 tahun sampai umur 39 tahun,
dan pendengar paling aktif di usia 15 tahun sampai umur 19 tahun karena
memang target awal Prudent Radio terutama adalah para pelajar yang memang
lebih membutuhkan pendidikan, informasi dan religi. Dan dari jenis kelamin
pendengar laki laki lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Dan dilihat dari
jenis pekerjaan atau latar belakang pendengar Prudent Radio mulai dari kalangan
pelajar, Mahasiswa, ibu rumah tangga, wiraswasta, Polri/TNI, hingga pendengar
yang tidak bekerja. Dari terlihat jelas bahwa memang pendengar pelajar lebih
banyak yang mendengarkan Prudent Radio.
F. Program-program Acara Siaran Prudent Radio
Hits SongSenin – Jum’atPkl 10.00 – 13.00
Hits Song adalah program acara yang menyajikan lagu lagu terpopuler yang banyaj diminati pleh pendengar.
Sun Rise for EducationSenin – Jum’atPkl 07.00 – 10.00
Sun Rise for Education adalah suatu program yang mengupas tentang pendidikan
Program Acara HarianPROGRAM ACARA
SansiBru (Santai Siang Bareng Guru)Senin – Jum’atPkl 13.00 – 15.00
SANSIBRU adalah Program Sharing dengan pengajar di duniapendidikan dan juga bisa berinteraktif dengan para pengajar di KotaTangerang yang membahas tentang metode pembelajaran, rencanaprogram pembelajaran ( RPP), kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP), konsultasi tentang kurikulum dan lain sebagainya.
48
Gambar 3.5
Program Siaran Acara Harian Radio 102,8 FM
Sharing With AfganSenin – Jum,atPkl 17.00 – 20.00
Disini pendengar Prudent Radio mulai darianak-anak, remaja, dewasa,dan orang tua bisaberbagi cerita dengan pendengar yang lain danlangsung diberikan solusinya
Program Acara HarianPROGRAM ACARA
Prudent Hits 10Senin – Jum’atPkl 16.00 – 17.00
Menghadirkan beberapa tangga lagu ter-Hits diPrudent Radio dalam seminggu terakhir.
Gambar 3.6
Program Siaran Acara Harian Radio 102,8 FM
49
Program Acara Mingguan
Cold of IslamMinggu, ( 07.00 – 12.00 )
Cold of Islam adalah program acara yang mengedepankan suasana religi, dengan nilai-nilai Islami untuk lebih jauh mengenal Islam di kalangan pendengar.
WeekendSabtu, ( 07.00 – 18.00 )
Weekend adalah acara yang dimana pendengar bisa mengetahui tentang tempat wisata, film ter-update dan
juga wisata kuliner.
BBQ ( Belajat Baca Qur,an yukk !!)Minggu, ( 12.30 – 14.30 )
BBQ adalah program yang mengenai membaca Qur,an yang bebrhubungan dengan Tajwid.
Apa Kabar Kota Tangerang ?Minggu, (15.00 – 17.00 )
Apa Kabar Kota Tangerang adalah program yang membahas tentang Kota Tangerang.
PROGRAM ACARA
Enjoy with PrudentMingguPkl 16.00 – 18.30
Enjoy with Prudent adalah satu program yang menyajikan berita – berita terkini, baik tentangkebudayaan, olahraga, kesehatan dan segala sesuatuyang berhubungan dengan dunia entertaiment
Gambar 3.7
Program Siaran Acara Mingguan Radio 102,8 FM
G. Siaran Prudent Hits 10
Lahirnya siaran Prudent Hits merupakan keinginan dari para pendengar
untuk memenuhi kesukaan lagu hits mereka, melalui sms pendengar dapat
memilih lagu kesukaannya agar berada di posisi teratas tangga lagu Prudent Hits
10. Lagu yang berada ditangga lagu juga akan diputarkan sesuai urutan dari
bawah satu persatu. Dan tidak hanya memutar tangga lagu penyiar juga akan
mengangkat tema seputar informasi terkini dan mengemasnya secara santai agar
easy listening.
50
Prudent Hits 10 merupakan program acara harian dalam Prudent Radio
yang mengudara setiap hari senin hingga jumat yang berdurasi 1 jam, siaran
dimulai dari 16.00 – 17.00 WIB. Prudent Hits memiliki segmentasi pendengar
mayoritas para kawula muda dan para pelajar, karena Prudent Radio merupakan
radio pendidikan dan berada dilingkungan sekolah jadi pendengarnya kebanyakan
para pelajar dan anak muda.
PRUDENT HITS 10
EKA . F
.
TIM PRODUKSI SIARAN
KEPALA PRODUKSI
OPERATOR M. SETIA BUDI
RAGIL RETNO
PENYIAR
Gambar 3.8
Tim Produksi Siaran Prudent Hits 10
51
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Proses Produksi dan Penyiaran Program Prudent Hits 10
1. Tahap Penerapan Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam disertasi Armawati Arbi, terdapat enam proses konstruksi sosial
media massa, yang diantaranya adalah terdapat proses tahap penerapan unsur-
unsur komunikasi, tim produksi radio menyiapkan unsur-unsur komunikasi, yaitu
penyiar, pesan prolog, format dan pengungkapan diri (self-disclosure). Tim
manajemen radio mengadakan MOU/kontrak kepada tim produksi seperti, kepala
produksi, operator dan penyiar. Tim produksi menyiapkan jingle acara, lagu, dan
promosi acara.
Pelaku Konstruksi Deskripsi Pekerjaan
1. Ragil Retno sebagai Kepala
Produksi Siaran
Memilih penyiar sesuai dengan karakter
program siaran acara Prudent Hits 10
2. Ragil Retno sebagai Kepala
Produksi
Menentukan operator yang sesuai dengan
karakter penyiar agar menghasilkan kerja
sama kinerja yang baik
3. Tim Produksi Siaran (Ragil
Retno sebagai Kepala
Prduksi, M. Setia Budi
sebagai Operator dan Eka F
Menentukan tema acara sesuai dengan
informasi terkini yang sedang hangat di
perbincangkan yang diperoleh melalui berita
atau koran
52
Sebagai Penyiar)
4. Ragil Retno sebagai Kepala
Produksi Siaran dan
pengurus Prudent Radio
Menetukan format acara pada saat acara
program Prudent Hits pertama kali diproduksi
sesuai dengan hasil rapat program dengan
seluruh pengurus Prudent Radio
Pertama, tahap penerapan unsur-unsur komunikasi. Dalam penelitian ini,
tim radio dalam proses produksi siaran Prudent Hits 10 menyiapkan unsur-unsur
komunikasi seperti penyiar, materi siaran dan format program. Dan hasil tahap
pertama penelitian ini adalah roda jam siaran permenit selama satu jam.
a. Penyiar
Penyiar dalam program acara Prudent Hits 10 dituntut dalam
kemampuannya dalam siaran karena dalam program acara ini penyiar
hanya melakukan komunikasi satu arah pada saat siaran radio berlangsung.
Penyiar Prudent Hits 10 juga harus memiliki ide-ide kreatif ketika siaran
berlangsung agar tidak monoton dan harus berkesan santai apalagi
program acara ini disiarkan pada sore hari pada saat pendengar
melepaskan kegiatan sehari-hari.
Penyiar sebagai ujung tombak siaran, tentunya identik sebagai
representasi dari stasiun radionya. Artinya, penyiar merupakan salah satu
cermin identitas stasiun (stasiun identity). Maka, bisa disimpulkan,
pennyiar radio adalah profesi yang vital. Seorang penyiar perlu menyadari
53
bahwa dirinya merupakan representasi dari isi siaran dan citra
perusahaannya.1
Seorang penyiar Prudent Hits 10 juga harus dapat mengendalikan
situasi dan emosi yang sedang berlangsung pada saat siaran sambil
memberikan sedikit nuansa agar pendengar nyaman, dan perlu diketahui
seorang penyiar hanyalah mengandalkan suara jadi kacaunya pikiran dan
suasana hati seorang penyiar tidak perlu para pendengar tahu dan ikut
merasakannya. Sebab, pada dasarnya seorang pendengar hanya mencari
hiburan melalui radio dan salah satunya adalah ingin mendengar suara
penyiarnya.
Penyiar merupakan aktor bagi siaran radio. warna-warni program acara
radio dalam siaran hanya bisa dilakukan oleh aktor yaitu penyiar. oleh
karenanya Kepala Produksi Prudent Hits 10 sangat selektif dalam memilih
penyiarnya, yaitu dengan menguasai keterampilan, kemampuan vokal dan
wawasan. Karena sebagai seorang penyiar harus mampu mengendalikan
pikiran, perasaan, suara, serta mampu mengoprasikan peralatan yang ada
di studio. Oleh karenanya Eka F ditunjuk oleh Kepala Produksi sebagai
penyiar karena dianggap memang cocok untuk membawakan acara
Prudent Hits 10.
b. Operator
Dalam produksi sebuah siaran radio sangat dibutuhkan peran seorang
operator agar produksi siaran dapat berjalan dengan lancar. Seorang
1 A. Ius Y. Triartanto, Brodcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher), Cet. 1 h. 48.
54
operator juga harus disesuaikan dengan karakter penyiar agar terjalin kerja
sama yang baik pada saat siaran berlangsung. Dalam Prudent Hits 10
operator merupakan seorang yang memegang peran dan mengendalikan
sebuah perangkat keras dalam proses produksi siaran seperti mixer dan
komputer.
Operator pula yang mengecek dan melakukan pemilihan sms atau
telepon masuk serta memantau format siaran dan durasi agar tidak lebih
atau kurang. oleh karena itu operator dan penyiar adalah satu kesatuan
yang memang harus kompak pada saat produksi siaran berlangsung.
c. Materi Siaran
Materi atau tema siaran adalah isi pesan yang disampaikan oleh
penyiar atau nara sumber. Tetapi dalam Prudent Hits 10 materi atau tema
siaran disampaikan oleh penyiar karena program Prudent Hits 10 tidak
bersifat talk show yang membutuhkan nara sumber. Pada dasarnya
program acara ini terfokus pada pemutaran tangga lagu yang telah dipilih
oleh pendengar melalui voting sms. Akan tetapi agar tidak terlalu monoton
tim bagian produksi tetap sedikit memberikan materi atau tema informasi
terkini yang sedang hangat diperbincangkan yang diperoleh melalui berita
atau koran, misalnya tema menjelang Ujian Nasional / UN, liburan
panjang sekolah, puasa, lebaran dan lainnya.
Sebagaimana telah dikatakan oleh Ragil Retno, Kepala Produksi
Prudent Hits 10, sebagai berikut:
55
“Tentu saja tujuan kita dapat menghibur para pendengar sobat
prudent. dan pastinya memenuhi kebutuhan para pendengar
tentang musik terkini dan juga memberi informasi dengan
mengangkat tema terkini yang sedang marak diperbincangkan saat
in. seperti yang saat ini program yang sedang anda teliti sedang
mengangkat tema liburan sekolah dan lebaran ”.2
d. Format siaran
Format siaran acara dalam program Prudent Hits merupakan program
acara harian yang disiarkan setiap hari senin – jum’at pada sore hari.
Format acara pun sederhana dengan dibagi dengan beberapa segmen:
Format siaran Prudent Hits 10 terbagi menjadi beberapa segmen:
1. Pukul 16.00 - 16.15 : Opening sekaligus pemutaran tangga lagu
10 dan 9.
2. Pukul 16.15 - 16.30 : Membahas tema sekaligus pemutaran
tangga lagu 8 - 6.
3. Pukul 16.30 - 16.45 : Membahas tema sekaligus pemutaran
tangga lagu 5 - 3.
4. Pukul 16.45 - 17.00 : Closing sekaligus pemutaran tangga lagu 2
dan 1.
Program ini pada dasarnya bersifat lebih kepada pemutaran tangga
lagu terkini, dengan melalui sms pendengar bisa mimilih lagu yang disukai
agar lagu tersebut berada diperingkat teratas tangga lagu Prudent Hits 10.
Oleh karena itu Prudent Hits 10 menjadi program acara siaran terfavorit,
2 Wawancara pribadi dengan Ragil Retno, Kepala Produksi Prudent Hits 10, Tangerang,
22 Maret 2013.
56
yang melibatkan pendengar dalam acaranya dengan melalui sms. Acara
tersebut mulai dari pukul 16.00 – 17.00 WIB dengan durasi 1 jam
disiarkan pada hari senin hingga jum’at.
2. Tahap Pembingkaian Prolog atau Monolog Skrip Acara
“Tahap kedua adalah pembingkaian prolog atau skrip acara. Tim produksi
yaitu, Kepala produksi, operator dan juga penyiar berperan ganda dalam
menyiapkan prolog atau skrip acara untuk prudent Hits 10”.
Pelaku Konstruksi Tema/Skrip Acara Sumber Tema/Skrip Acara
Tim Produksi Siaran
(Ragil Retno sebagai
Kepala Prduksi, M.
Setia Budi sebagai
Operator dan Eka F
Sebagai Penyiar)
Tema Liburan Panjang Berdasarkan kalender dan
informasi berita sekolah
Tema Lebaran Serba Baru Berdasarkan kalender
tanggal hari raya idul fitri
Dalam mempersiapkan tema atau skrip acara dalam program acara Prudent
Hits 10 tidak ada jadwal serta penentuan yang matang dari jauh hari karena materi
yang akan disampaikan adalah materi informasi terkini yang sedang hangat di
perbincangkan di tengah masyarakat atau pendengar.
Seperti pada saat liburan sekolah dan lebaran Idul Fitri, tim produksi
mengangkat tema tersebut dan menyajikan kepada pendengar. Dengan bersumber
57
pada informasi berita terkini dan tanggal kalender dalam mencari dan menentukan
suatu tema. Secara ringkas dan santai penyiar mengembangkannya dan
menyajikan kepada pendengar agar pendengar tidak jenuh dan terkesan siaran
monoton.
Dan perlu diketahui Prudent Hits 10 adalah program acara hiburan musik
yang mengutamakan memutarkan lagu pilihan pendengar yang ada di tangga lagu
yang telah disiapkan oleh tim produksi. Dan agar tidak terdengar monoton maka
tim produksi memberi sedikit meteri siaran atau tema yang berisikan informasi
dan disajikan dengan santai kepada pendengar.
3. Tahap Pengungkapan Diri
“Tahap ketiga adalah pengungkapan diri. Tim produksi yang didalamnya
terdapat (Ragil Retno sebagai Kepala Produksi, M. Setia Budi sebagai Operator
dan Eka F sebagai Penyiar) akan membingkai fakta pemilihan lagu oleh
pendengar melalui sms. Hasil pengungkapan diri adalah daftar lagu yang telah
dipilih oleh pendengar”.
Pada tahap ketiga ini tim produksi siaran akan menampung semua sms
yang masuk dari pendengar melalui sms. Berikut adalah tabel pemilihan sms
pada, 1 Agustus 2013:
Artis/Penyanyi Judul Lagu Jumlah SMS Masuk
Fatin Shidqia Lubis Aku Memilih Setia 47
Geisha Lumpuhkan Ingatanku 39
58
Afgan Jodoh Pasti Bertemu 32
Wali Si Udin Bertanya 30
JKT48 River 25
Noah Jika Engkau 22
Cakra Khan Setelah Kau Tiada 19
Coboy Junior Mama 17
Ungu Bila Tiba 16
Cherrybelle Diam Diam Suka 13
Judika & Duma Sampai Akhir 12
Adiba feat Opick Terima Kasih Ayah 10
Setia Band Jangan Mau Mau 8
SMASH Selalu Tentang Kamu 7
Citra Scholastika Berlian 7
D'Masiv Nyaman 5
Gita Gutawa Come On 3
Gamma1 7 Saudara 2
Sebagaimana telah dikatakan oleh Ragil Retno, Kepala Produksi Prudent
Hits 10, sebagai berikut:
“Yang memilih lagu untuk di masukan ke tangga lagu prudent hits 10
adalah pendengar dengan cara melalui voting sms terbanyak maka lagu
59
tersebut di masukan ke tangga lagu, jadi semakin banyak yang sms
memilih lagu tersebut semakin tinggi peringkat lagunya”.4
4. Tahap Pembentukan Realitas Subjektif.
“Tahap keempat adalah tahap pembentukan realitas subjektif. Tim
produksi melakukan penyeleksian, pengabaian, penonjolan dan pendalaman
semua lagu yang telah masuk. Hasilnya adalah deretan tangga lagu dari 1 hingga
10 “.
Pelaku
Konstruksi
Tahap Pengolahan Lagu Hasil Pengolahan Lagu
Tim Produksi
Siaran (Ragil
Retno sebagai
Kepala
Prduksi, M.
Setia Budi
sebagai
Operator dan
Eka F Sebagai
Penyiar)
Menyeleksi Lagu
(daftar semua lagu yang
masuk pilihan pendengar
melalui sms)
Adiba feat Opick - Terima Kasih
Ayah
Afgan - Jodoh Pasti Bertemu
Cakra Khan - Setelah Kau Tiada
Cherrybelle - Diam Diam Suka
Citra Scholastika - Berlian
Coboy Junior - Mama
D'Masiv - Nyaman
Fatin Shidqia Lubis - Aku
Memilih Setia
Gamma1 - 7 Saudara
4 Wawancara pribadi dengan Ragil Retno, Kepala Produksi Prudent Hits 10, Tangerang,
22 Maret 2013.
60
Geisha - Lumpuhkan Ingatanku
Gita Gutawa - Come On
JKT48 - River
Judika & Duma - Sampai Akhir
Noah - Jika Engkau
Setia Band - Jangan Mau Mau
SMASH - Selalu Tentang Kamu
Ungu - Bila Tiba
Wali - Si Udin Bertanya
Menonjolkan Lagu
(10 lagu pilihan
pendengar yang telah
dimasukan ke dalam
peringkat deretan tangga
lagu Prudent Hits 10)
Afgan - Jodoh Pasti Bertemu
Cakra Khan - Setelah Kau Tiada
Cherrybelle - Diam Diam Suka
Coboy Junior - Mama
Fatin Shidqia Lubis - Aku
Memilih Setia
Geisha - Lumpuhkan Ingatanku
JKT48 - River
Noah - Jika Engkau
Ungu - Bila Tiba
Wali - Si Udin Bertanya
Memperdalam Lagu
(juara 1 dan 2 dalam
deretan tangga lagu
Fatin Shidqia Lubis - Aku
Memilih Setia (Peringkat
Pertama)
61
Prudent Hits 10) Geisha - Lumpuhkan Ingatanku
(Peringkat Kedua)
Mengabaikan Lagu
(membuang sisa lagu
pilihan pendengar yang
tidak masuk peringkat
deretan tangga lagu
Prudent Hits 10)
Adiba feat Opick - Terima Kasih
Ayah
Citra Scholastika - Berlian
D'Masiv - Nyaman
Gamma1 - 7 Saudara
Gita Gutawa - Come On
Judika & Duma - Sampai Akhir
Setia Band - Jangan Mau Mau
SMASH - Selalu Tentang Kamu
Pada tahap keempat ini tim produksi yang didalamnya terdapat (Kepala
Produksi, Operator dan Penyiar) melakukan penyeleksian kepada semua lagu
yang masuk melalui sms. Setelah itu tim produksi melakukan penonjolan pada
sms terbanyak dengan memilih 10 lagu. Dan memperdalam lagu pada lagu
peringkat pertama dan kedua sebagai juara deretan tangga lagu Prudent Hits 10.
Dan mengabaikan lagu yang tidak masuk kedalam deretan tangga lagu
dikarenakan sedikitnya hasil sms.
Dan dengan pemilihan lagu berdasarkan voting sms terbanyak, lagu
tersebut disusun ke dalam deretan tangga lagu dan peringkatnya sesuai dengan
sms terbanyak. Hasil dari tahap pembentukan realitas subjektif adalah deretan
62
tangga lagu Prudent Hits 10. Berikut adalah deretan tangga lagu Prudent Hits 10
pada, 1 Agustus 2013:
Peringkat Deretan
Tangga Lagu
Prudent Hits 10
Artis/Penyanyi Judul Lagu
1 Fatin Shidqia Lubis Aku Memilih Setia
2 Geisha Lumpuhkan Ingatanku
3 Afgan Jodoh Pasti Bertemu
4 Wali Si Udin Bertanya
5 JKT48 River
6 Noah Jika Engkau
7 Cakra Khan Setelah Kau Tiada
8 Coboy Junior Mama
9 Ungu Bila Tiba
10 Cherrybelle Diam Diam Suka
5. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik
Setelah tahap perencanaan program selesai maka tahap selanjutnya adalah
tahap pengemasan atau tahap produksi. Tahapan produksi atau pelaksanaan yang
dalam dunia radio biasa disebut dengan istilah on air. On air merupakan
penayangan acara sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Khusus untuk
produksi siaran yang bersifat langsung (live), tidak perlu vocal recording terlebih
63
dahulu. Proses itu dilakukan bersamaan dengan mixing saat on air oleh penyiar
bekerja sama dengan operator.3
Dalam program Prudent Hits 10 proses produksinya berbeda dengan
program yang ada dalam Prudent Radio dikarenakan program Prudent Hits 10
merupakan satu-satunya program yang membahas tentang tangga lagu yang
sedang hits saat ini. Dan juga ada tema yang berisikan informasi terkini yang
sedang marak diperbincangkan. Prudent Hits 10 termasuk kedalam program siaran
harian karena disiarkan live setiap hari senin sampai jum’at, dari jam 16.00 -
17.00 pada sore hari.
Dalam konstruksi sosial media massa tahap pengemasan realitas simbolik
meliputi beberapa strategi yang dilakukan diantaranya adalah strategi signing, strategi
framing, dan strategi priming.
a. Kekuatan Bahasa Dalam Strategi Signing
Signing strategi, yaitu strategi menggunakan bahasa verbal maupun
nonverbal mulai dari kata-kata, idiom, kalimat, paragraf, ilustrasi hingga bahasa
tubuh. Dalam dunia penyiaran sebuah radio strategi signing atau sering disebut
dengan kekuatan bahasa.
Dalam Prudent Hits 10 strategi bahasa atau signing yang digunakan untuk
menarik perhatian pendengar yang umumnya adalah anak muda dan mayoritas
para pelajar, maka bahasa yang disampaikan adalah bahasa yang sesuai (bahasa
gaul) dan biasa digunakan oleh para anak muda dan pelajar masa kini pada
umumnya. Dalam siaran Prudent Radio pendengar setianya memiliki sebutan
3 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: LKIS, 2004), Cet. 1, h. 47.
64
akrab yaitu “Sobat Prudent”. Tujuannya agar Prudent Radio dengan pendengar
lebih dekat dan akrab terdengarnya.
Kekuartan bahasa dalam strategi signing dalam program siaran Prudent
Hits 10:
Bahasa jinggle radio
Prudent Radio 102,8 FM, Spirit
Expression On Your Life, Radio nya
pelajar Kota Tangerang, Jl. Tugu
Karya 1A Cipondoh – Kota Tangerang.
(2 kali ulang)
Bahasa jinggle acara Prudent Hits 10 Prudent Hits 10, deretan tangga lagu
indonesia terkini. (2 kali ulang)
Pembukaan Lead/Tema (Opening)
Assalamualaikum. Selamat Sore Sobat
Prudent. Welcome back di 102,8 FM
Prudent Radio, dalam program tercinta
Prudent Hits 10, Bersama gue Eka
bakal nemenin Sobat Pruednt dalam 1
jam kedepan dalam Deretan tangga lagu
indonesia terkini Cuma di Prudent Hits
10.
Penutup (Closing)
Sobat Prudent tak terasa waktu sudah
hampir satu jam, sudah saatnya Eka
pamit undur diri, jangan lupa pantengin
65
terus Prudent Hits 10 setiap senin
sampai Jum’at jam 4 sore hanya di
Prudent Radio 102,8 FM.
Trimakasih. Wassalamualaikum wr.
wb. Bye – bye Sobat Prudent.
(penyiar berterima kasih dan closing
sekaligus memutar deretan lagu 2 dan
1)
b. Kekuatan Fakta/Tema Dalam Strategi Framing
Strategi framing, yaitu upaya memilih fakta yang akan disampaikan atau
disembunyikan kepada publik. Dalam program siaran Hits 10 faktanya adalah
sebuah tema dan deretan tangga lagu yang disampaikan kepada pendengar.
Tema Tema dipilih berdasarkan informasi terkini yang sedang hangat
diperbincangkan oleh pendengar atau masyarakat sekitar dan
diperoleh dari kalender, berita atau koran.
Lagu Lagu dikumpulkan dari hasil permintaan pendengar melalui sms
dan dipilih oleh tim produksi lalu dimasukan serta diurutkan
kedalam dertan tangga lagu, peringkat lagu berdasarkan banyak sms
dari pendengar.
66
c. Kekuatan Tata Letak Dalam Strategi Priming
Strategi priming adalah strategi dalam mengatur waktu dan tempat untuk
menyampaikan pesan yang telah disusunnya, atau sering disebut dalam radio adalah
strategi dalam tata letak dan waktu. Strategi priming dalam tata letak sebuah produksi
siaran radio adalah format program siaran.
Berikut adalah bentuk strategi priming Prudent Hits 10 dalam rekaman
data tertulis dengan tema “Liburan sekolah” pada tanggal 1 Agustus 2013:
Jingle Prudent Radio 30
Detik
Jingle Prudent Hits 10 10
Detik
Penyiar (Opening) Assalamualaikum. Selamat
Sore Sobat Prudent. Welcome back di
102,8 FM Prudent Radio, dalam
program tercinta Prudent Hits 10,
Bersama gue Eka bakal nemenin Sobat
Pruednt dalam 1 jam kedepan dalam
Deretan tangga lagu indonesia terkini
Cuma di Prudent Hits 10. Sore ini eka
seperti biasa akan membacakan tangga
lagu pilihan sobat prudent dan pastinya
eka bakal puterin lagunya sobat
prudent. sebelumnya eka akan bacakan
4 menit
67
dulu nih deretan tangga lagu 10 dan 9.
Pasti sobat prudent udah penasaran
kan. Ya kan ya kan.. hehe
Oke ini dia deretan tangga lagu
Prudent Hits 10 dan 9... Dont go
anywhere stay tune terus di Prudent
Hits 10...
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 10 Cherrybelle - Diam Diam Suka 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
Detik
Deretan Lagu 9 Ungu – Bila Tiba 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
Detik
Penyiar Kembali lagi masih bersama eka di
prudent hits 10. Tetap semangat ya
sobat prudent di bulan puasa ini, ga
boleh lemes ngabuburit sambil
dengerin eka di prudent hits 10 dapet
pahala 100 kali lipat loh sobat prudent
hehe.... Oh iya gimana nih sobat
prudent udah ada rencana mau liburan
kemana nihh.. secara besok kan udah
4 menit
68
mulai libur panjang nih.. pasti nyesel
deh kalo hari liburan panjang itu ga di
gunakan sebaik mungkin dan se
efesien mungkin cie elah hehehe... ya
secara liburan panjang itu kan ga ada
tiap seminggu sekali atau sebulan
sekali sobat prudent... tapi liburan
panjang itu ada setiap 1 semester
sekali sobat prudent apalagi sekarang
pada kenaikan kelas atau kelulusan
sekolah... beuuuhhh libur panjang
sobat prudent haha...
Oke sobat prudent sambil bahas
tentang liburan panjang nih. Eka mau
bacaain tangga lagu berikutnya nih di
peringkat 8 sampai 6.. ayo tebak sobat
prudent ada siapa... penasaran kan???
Langsung aja nih sobat prudent..
Check it out...
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 8 Coboy Junior - Mama 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
69
Deretan Lagu 7 Cakra Khan – Setelah Kau Ada 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 6 Noah – Jika Engkau 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Penyiar Masih bersama eka di prudent hits 10
nih sobat prudent. Sobat prudent
ngomongin liburan panjang nih eka
punya saran nih buat sobat prudent
yang ingin liburan keluar kota... tapi
jangan lupa di bulan puasa ya
liburannya ya hehe.. emm.. enaknya
kemna ya.. emmm.. enaknya si pulang
kampung bareng keluarga sobat
prudent, secara seminggu lagi kan kita
lebaran nih sobat prudent.. beuhh..
pasti seru banget tuh sobat prudent..
tapi inget puasanya jangan ampe jebol
ya sobat prudent.. hahaha jangan ampe
lagi dijalan liat ada tukang es buah eh
maen hantem aja lagi.. haha ga boleh
tuh sobat prudent secara sayang donk
puasanya di bulan ramadahan ini bulan
4 menit
70
penuh suci dan ampunan...
Oke sobat prudent nanti kita sambung
lagi pembahsannya... sekarang eka
bakal bacaain deretan tangga lagu
berikutnya di prudent Hits 10 ada
siapakah gerangan??? Langsung aja
eka bacain nih di deretan tangga lagu
Prudent Hits 5 sampai 3... check it
out!!!
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 5 JKT 48 - River 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 4 Wali – Si Udin Bertanya 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 3 Afgan – Jodoh Pasti Bertemu 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Penyiar Balik lagi bersama eka di prudent hits
10 sobat prudent... Btw tadi eka udah
kasih saran buat liburan panjang sobat
prudent bisa pulang kampung aja
4 menit
71
secara seminggu lagi mau lebaran...
tapi kalo yang ga punya kampung
halaman gimana ya sobat prudent..
hahaha kasian deh loo.. jangan sedih
sobat prudent eka punya solusinya
gimana kalo sobat prudent jalan-
jalannya setelah lebaran aja... biasanya
sih kalo abis lebaran beberapa hari
pasti setiap keluarga udah punya
planing buat jalan-jalan bahkan sampai
nginep buat nikmatin libur panjang..
sobat prudent bisa ke pantai atau pun
kedaerah pegunungan seperti puncak..
emmm.. ya banyak lah tempat rekreasi
yang bisa sobat prudent datengin... so,
gunakan waktu liburan panjang ini
dengan sebaik mungkin dan utamakan
dengan keluarga ya sobat prudent...
Sobat Prudent tak terasa waktu sudah
hampir satu jam, sudah saatnya Eka
pamit undur diri, jangan lupa
pantengin terus Prudent Hits 10 setiap
senin sampai Jum’at jam 4 sore hanya
di Prudent Radio 102,8 FM.
72
Sobat Prudent terakhir ini dia the
runner up dan the winner tangga lagu
prudent hits 10 hari ini...
Trimakasih. Wassalamualaikum wr.
wb. Bye – bye Sobat Prudent..
(penyiar berterima kasih dan closing
sekaligus memutar deretan lagu 2 dan
1)
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 2 Geisha – Lumpuhkan Ingatanku 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Lagu 1 Fatin Shidqia Lubis – Aku Memilih
Setia
4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Jingle Prudent Radio 30
detik
Sedangkan pada rekaman data tertulis program siaran Prudent Hits 10
dengan tema “Lebaran Serba Baru” pada tanggal 12 Agustus 2013
Jingle Prudent Radio 30
73
Detik
Jingle Prudent Hits 10 10
Detik
Penyiar (Opening) Assalamualaikum. Selamat
Sore Sobat Prudent. Welcome back di
102,8 FM Prudent Radio, dalam
program tercinta Prudent Hits 10,
Bersama gue Eka bakal nemenin Sobat
Pruednt dalam 1 jam kedepan dalam
Deretan tangga lagu indonesia terkini
Cuma di Prudent Hits 10. Sebelum Eka
masuk kedalam acara Prudent Hits 10
Eka dan tim produksi acara mau
mengucapkan Minal Aidin Wal
Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Kalo Eka ada salah kata mohon di
maafin ye sobat prudent... hehe .. dan
seperti biasa sore ini eka akan
membacakan tangga lagu pilihan sobat
prudent dalam acara “Prudent Hits
10”.. dan pastinya eka bakal puterin
semua lagu dari deretan 10 sampai
deretan ke 1 sobat prudent. oke..
4 menit
Oke sobat prudent.. Berikutnya eka
74
mau puterin dulu nih deretan tangga
lagu Prudent Hits 10 dan 9. Dont go
anywhere stay tune terus di Prudent
Hits 10...
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 10 Coboy Junior - Mama 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 9 Cherry Belle – Diam-diam Suka Kamu 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
Detik
Penyiar Kembali lagi masih bersama eka di
prudent hits 10. Hemmm.. masih
suasana lebaran nih sobat prudent
masih lebaran hari kelima... pastinya
kue libaran masih pada numpuk donk
di meja hehehe... ngomongin lebaran
pasti identik sama yang namanya serba
new alias serba baru.. kayak misalnya
baju baru, celana baru, sepatu baru,
hape baru sampai muka harus baru
juga donkkk hehehe.. becanda sobat
prudent.. pasti yang punya gebetan
4 menit
75
baru juga lagi senyum-senyum aja nih
dengerinnya ya kan... cie cie hahaha..
Oke sobat prudent sambil ngomongin
serba new alias serba baru. Eka mau
bacaain tangga lagu berikutnya nih di
deretan tangga lagu 8 sampai 6.. ayo
tebak sobat prudent ada siapa d sana...
penasaran kan??? Langsung aja nih
sobat prudent.. deretan tangga lagu
prudent Hits 8 sampai 6... Check it
out...
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 8 Cakra Khan – Setelah Kau Ada 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 7 Ungu – Bila Tiba 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 6 JKT 48 - River 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Penyiar Balik lagi di Prudent Hits 10 masih
bersama eka nih sobat prudent. oya
4 menit
76
sobat prudent masih ngebahas serba
new nih alias serba baru... bukan hal
yang aneh tentang serba baru ini dan
pastinya udah jadi tradisi bagi warga
indonesia nih sobat prudent... Sobat
prudent boleh punya serba baru pas
lagi lebaran kayak baju baru, sendal
baru, celana baru, sepatu baru dan
lainnya... tapi inget sobat prudent ga
boleh berlebihan ya.. secara ini kan
hari raya idul fitri kita semua kembali
ke fitrah alias kembali suci... nah
jangan sampai gara gara terlalu
berlebihan soal barang baru bisa
tergolong sombong loh atau dalam
islam namanya takabur.. pasti ada yang
ga tau nih takabur itu apa nih sobat
prudent hadeehhh cape dehh #plok
tepok jidat hehe... secara definisinya
takabur itu adalah terlalu
membanggakan diri dan meremehkan
orang lain.. gitu sobat prudent.. nah
makanya di sini Eka mau kasih tau nih
biar sobat prudent ga termasuk
77
kedalam golongan orang sombong atau
takabur nih.. boleh menggunakan
barang serba baru asal ada batasannya
seperti apabila memakai pakaian baru
sepantasnya saja jangan terlalu
berlebihan coba lihat masyarakat
sekitar seperti apa biar kita tidak
terlihat sombong atau takabur di mata
orang lain sobat prudent...
Oke sobat prudent nanti kita lanjut lagi
pembahasan tentang serba baru ...
sekarang eka mau nerusin deretan
tangga lagu berikutnya di prudent Hits
10 ada siapakah gerangan???
Langsung aja di peringkat 5 sampai 3
deretan Prudent Hits 10... check it
out!!!
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 5 Noah – Jika Engkau 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 4 Afgan – Jodoh Pasti Berlalu 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
78
detik
Deretan Lagu 3 Geisha – Lumpuh Ingatanku 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Penyiar Balik lagi bersama eka di prudent hits
10 sobat prudent... masih bahas
tentang serba baru pas lebaran nih
sobat prudent.. seperti yang
sebelumnya tadi Eka udah sampaikan
nih sobat prudent.. tentang serba baru
kalau ga terkendali bisa
menenggelamkan kita ke sifat
sombong atau takabur nih sobat
prudent... jadi biar kita ga tergolong ke
dalam sifat sombong atau takabur..
prudent hits bisa juga mengerem
sedikit tentang ngebahas yang dipakai
serba baru pas lebaran, misalnya nih
sobat prudent, eh gue punya hape atau
bb baru nih kmaren dikasih ama ortu w
duit 2 juta ya bingung mau gue
belanjain apaan.. yaudah gue beliin aja
deh hape atau bb baru... tuh yang
begitu tuh yang bikin orang lain mikir
4 menit
79
sombong amat ni orang... terkadang
secara ga sengaja kita ungkapin tuh
kalimat lagi asik ngobrol bareng temen
pas lebaran... nah mungkin bisa buat
pembelajaran buat sobat prudent
lainnya supaya bisa merendah kalo
punya barang serba baru supaya orang
lain ga berfikir kita itu sombong atau
takabur... padahal kita itu orangnya
baik hati loh dan tidak sombong serta
rajin menabung hahahaha... kidding
sobat prudent...
Sobat Prudent tak terasa waktu sudah
hampir satu jam, sudah saatnya Eka
pamit undur diri, jangan lupa
pantengin terus Prudent Hits 10 setiap
senin sampai Jum’at jam 4 sore hanya
di Prudent Radio 102,8 FM.
Sobat Prudent terakhir ini dia the
runner up dan the winner tangga lagu
prudent hits 10 hari ini...
Trimakasih. Wassalamualaikum wr.
wb. Bye – bye Sobat Prudent..
(penyiar berterima kasih dan closing
80
sekaligus memutar deretan lagu 2 dan
1)
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Deretan Lagu 2 Wali – Si Udin Bertanya 4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Lagu 1 Fatin Shidqia Lubis – Aku Memilih
Setia
4 menit
Jingle Prudent Hits 10 10
detik
Jingle Prudent Radio 30
detik
Di sesi pertama, penyiar membuka acara dan memutarkan tangga lagu 10
– 5 sambil membuka materi ringan terkini yang akan dibahas. Di sesi kedua
penyiar Membahas tema sekaligus pemutaran tangga lagu 7 – 5. Di sesi ketiga
penyiar Membahas tema sekaligus pemutaran tangga lagu 4 dan 3. Pada sesi
keempat penyiar Closing sekaligus pemutaran tangga lagu 2 dan 1.
Dengan begitu jelas ini adalah suatu format yang terbilang umum dan
banyak stasiun radio gunakan. Akan tetapi hal yang membuat menarik adalah
terdapat pada seorang penyiar yang dapat membawa suasana tidak monoton tidak
hanya menyiarkan deretan tangga lagu terfavorit. Dengan sedikit membahas tema
81
informasi terkini yang sedang hangat di masyarakat sekitarnya dan
mengembangkannya semenarik mungkin dengan santai sesuai dengan jam siaran
sore yang kebanyakan pendengar melepas aktifitasnya sehari-hari.
Sebagaimana telah dikatakan oleh Eka F, Penyiar Prudent Hits 10 sebagai
berikut:
“Saya sebagai penyiar berusaha sebaik mungkin menjadi penyiar yang
profesional walaupun saya masih belajar menjadi penyiar. misalnya
dalam saat siaran seorang penyiar harus mampu mengembangkan
segalanya seperti bahasa, tema, informasi, pengetahuan tentang lagu atau
pendidikan dan lainnya dengan baik agar terdengar enak dan nyaman
dikuping pendengar. akibatnya kalau penyiarnya udah ga asik pendengar
juga pasti males dengerin trus pasti ganti chanel radio lain deh”.5
6. Tahap penetapan realitas objektif
Dalam Konstruksi sosial media massa dalam disertasi Armawati Arbi
tahap yang terakhir masuk kedalam pasca produksi/evaluasi, yaitu:
Tahap penetapan realitas objektif. Tahap ini mengevaluasi unsur-unsur
komunikasi yang telah dilakukan, unsur tersebut dipertahankan atau direvisi.
Semua pelaku konstruksi yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
proses ini merefleksi diri dan menginternalisasi objektif melalui pengalaman
realitas subjektif dan realitas simboliknya . Jika penyiar, pesan, format
dipertahankan, apa alasannya”.
5 Wawancara pribadi dengan Eka F, Penyiar Prudent Hits 10, Tangerang, 22 Maret 2013
82
Dalam Prudent Hits 10 tidak ada evaluasi khusus untuk program ini, akan
tetapi evaluasi dilakukan secara bersamaan dengan program siaran lainnya.
Prudent Radio melakukan proses evaluasi program siaran setiap seminggu sekali
pada hari minggu. Dan untuk untuk mengetahui apakah acara tersebut diminati
atau mendapat respon dari pendengar atau tidak Prudent Radio membuat evaluasi
bulanan.
Sebagaimana telah dikatakan oleh Ragil Retno, Kepala Produksi Prudent
Hits 10 dan M. Setia Budi, Operator Prudent Hits 10, sebagai berikut:
“Setiap minggu dan bulan kami pasti mengadakan evaluasi dengan cara
musyawarah dengan para pengurus Prudent Hits 10, berusaha
menemukan solusi dalam menyelesaikan setiap masalah yang terjadi”.6
“Tidak ada evaluasi khusus untuk Prudent Hits 10 jadi semuanya kita
evaluasi bersamaan dengan program acara lainnya”.7
Adapun proses evaluasi mingguan program siaran Prudent Radio, yaitu:
Pertama, evaluasi isi acara berikut materi yang disampaikan, kecakapan penyiar,
dll. Kedua, evaluasi pengemasan acara berikut kualitas audio, durasi dll. Ketiga,
membahas tentang pengembangan dan rencana selanjutnya.
Sebelum melakukan proses evaluasi program Prudent Hits 10 tentunya
pihak pengurus melakukan koreksi dan penilaian apakah suatu program
mengalami mengalami penurunan atau peningkatan dalam ratting. Jika mengalami
penurunan maka akan mendengarkan kembali rekaman siaran program, mencari
6 Wawancara pribadi dengan Ragil Retno, Kepala Produksi Prudent Hits 10, Tangerang,
22 Maret 2013. 7 Wawancara pribadi dengan M.Setia Budi, Operator Prudent Hits 10, Tangerang, 22
Maret 2013.
83
letak kekurangan dan dimasukan sebgai bahan pembahasan dalam proses evaluasi
program Prudent Hits 10.
Berikut adalah hasil evaluasi bulanan pada akhir bulan agustus 2013:
Pelaku Konstruksi Evaluasi Dinamis/Statis
Seluruh Pengurus
dan Staf Prudent
Radio
Tim Produksi (Kepala Produksi,
Operator dan Penyiar)
Dalam evaluasi ini stastis
(tidak berubah) dalam 1
tahun lamanya. Karena
dalam perubahan jabatan,
kepengurusan, termasuk
bagian produksi mengalami
perubahan atau pergantian
dalam setahun sekali (rapat
tahunan).
Tema acara Dalam evaluasi ini Dinamis
(berubah), dalam pemilihan
tema acara bergantung pada
informasi terkini yang
sedang marak
diperbincangkan oleh
pendengar atau masyarakat
sekitar yang bersumber pada
kalender, berita dan koran.
84
Deretan tangga lagu Dalam evaluasi ini Dinamis
(berubah), setiap lagu yang
ada pada deretan tangga lagu
merupakan pilihan
pendengar jadi setiap
peringkat lagu selalu berubah
tergantung dari banyaknya
sms dari pendengar.
Format (Tata Letak) Dalam evaluasi ini Format
siaran acara tidak berubah
(Statis), hal ini dikarenakan
suatu format acara sudah di
program dengan format
sebaik mungkin seperti hari
siaran, jam siaran dan durasi
agar tidak bentrok dengan
program lainnya. Apabila
ada perubahan format
terkecuali adanya program
baru yang memungkinkan
pengurus radio untuk melihat
dan mengatur ulang semua
program dan format acara
yang ada.
85
Ada beberapa hasil evaluasi yang dinamis (berubah) yaitu: Pertama, tema
acara yang berubah dikarenakan mengikuti informasi terkini dan bersumber pada
kalender, berita dan koran. Kedua, deretan tangga lagu yang peringkatnya selalu
berubah tergantung pada banyaknya pendengar memilih lagu melalui sms.
Dan ada pula hasil evaluasi yang Statis (tidak berubah/tetap) yaitu:
Pertama, format acara (tata letak) yang tidak berubah karena sudah diatur dengan
sebaik mungkin seperti: durasi, hari dan jam siaran agar tidak bentrok dengan
program lainnya. Dan apabila berubah dikarenakan adanya program acara baru
sehingga harus ada pergeseran hari atau jam siaran yang memungkinkan merubah
format sebelumnya. Kedua, tim produksi yang bersifat statis setiap 1 tahun
lamanya, hal ini dikarenakan mayoritas pengurus Prudent Radio adalah pelajar
SMK Prudent School maka bagian tim produksi akan mengalami perubahan
kepengurusan pada saat setiap setahun pada kenaikan kelas. Dengan alasan yang
sudah kelas 3 SMK maka sudah harus fokus dengan mata pelajaran dan UN
sebagai kewajiban utama.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam konstruksi sosial media massa proses penyaiaran program Prudent
Hits 10 dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu:
Pada tahap penerapan unsur-unsur komunikasi ini pelaku konstruksinya
adalah: Pertama, Ragil Retno sebagai Kepala Produksi memilih penyiar dan
operator. Kedua, tim produksi (Ragil Retno sebagai Kepala Produksi, M. Setia
Budi sebagai Operator dan Eka F sebagai Penyiar) menentukan materi siaran/tema
dan format siaran.
Pada tahapan pembingkaian prolog/skrip acara tim produksi yang
didalamnya terdapat (Ragil Retno sebagai Kepala Produksi, M. Setia Budi sebagai
Operator dan Eka F sebagai Penyiar) mempersiapkan tema atau skrip acara dalam
program acara Prudent Hits 10. Dan tidak ada jadwal serta penentuan yang
matang dari jauh hari karena materi yang akan disampaikan adalah materi
informasi terkini yang bersumber dari kalender, berita dan koran. Pada penelitian
ini tema yang sedang dibahas adalah tentang liburan panjang dan lebaran serba
baru.
Pada tahap pengungkapan diri pelaku konstruksinya adalah Tim produksi
yang didalamnya terdapat (Ragil Retno sebagai Kepala Produksi, M. Setia Budi
sebagai Operator dan Eka F sebagai Penyiar). Kemudian tim produksi akan
87
membingkai fakta pemilihan lagu oleh pendengar melalui sms. Hasil
pengungkapan diri adalah daftar lagu yang telah dipilih oleh pendengar melalui
sms dan tim produksi menampung semua daftar lagu yang telah masuk melalui
sms.
Pada tahap pembentukan realitas subjektif ini pelaku konstruksinya tim
produksi yang didalamnya terdapat (Kepala Produksi, Operator dan Penyiar)
melakukan penyeleksian, pengabaian, penonjolan dan pendalaman kepada semua
lagu yang masuk melalui sms dan hasilnya adalah 10 deretan tangga lagu Prudent
Hits 10.
Pada tahap pengemasan realitas simbolik ini adalah pengemasan produksi
program siaran. Dalam Prudent Hits 10 proses produksinya berbeda dengan
program yang ada dalam Prudent Radio dikarenakan program Prudent Hits 10
merupakan satu-satunya program yang membahas tentang tangga lagu yang
sedang hits saat ini. Dan juga memiliki tema yang berisikan informasi terkini yang
sedang marak diperbincangkan. Prudent Hits 10 termasuk kedalam program siaran
harian karena disiarkan live setiap hari senin sampai jum’at, dari jam 16.00 -
17.00 pada sore hari.
Dalam tahap tahap pengemasan realitas simbolik meliputi beberapa strategi yang
dilakukan, diantaranya:
Pertama, strategi signing, dalam Prudent Hits 10 strategi bahasa atau signing
yang digunakan dalam pembukaan (opening), membawakan tema, jingle acara,
jingle radio dan penutup (closing) adalah dengan menggunakan bahasa anak muda
88
(bahasa gaul) dan dalam siaran Prudent Radio pendengar setianya memiliki
sebutan akrab yaitu “Sobat Prudent”.
Kedua, strategi framing, dalam memilih sebuah tema atau fakta yang akan
disampaikan kepada pendengar tim produksi memperolehnya dari informasi terkini yang
sedang hangat diperbincangkan melalui berita atau koran.
Ketiga, strategi priming, dalam meletakkan tata waktu pada format Prudent Hits
10 terdapat beberapa sesi yaitu: di sesi pertama, penyiar membuka acara dan
memutarkan tangga lagu 10 – 5 sambil membuka materi ringan terkini yang akan
dibahas. Di sesi kedua penyiar Membahas tema sekaligus pemutaran tangga lagu
7 – 5. Di sesi ketiga penyiar Membahas tema sekaligus pemutaran tangga lagu 4
dan 3. Pada sesi keempat penyiar Closing sekaligus pemutaran tangga lagu 2 dan
1.
Pada tahap penetapan realitas objektif ini adalah tahap evaluasi. Evaluasi
merupakan cara untuk melihat suatu keberhasilan dalam suatu program acara.
Dalam Prudent Hits 10 tidak ada evaluasi secara khusus tetapi evaluasi dilakukan
bersamaan dengan program lainnya yang terdapat didalam Prudent Radio.
Evaluasi program dilakukan dengan rapat mingguan dan bulanan.
Evaluasi mingguan dilakukan setiap hari minggu, untuk melihat
kekurangan dan kesalahan dalam produksi. Sedangkan evaluasi bulanan dilakukan
untuk mengetahui apakah acara tersebut diminati atau mendapat respon dari
pendengar atau tidak.
Berdasarkan hasil evaluasi beberapa waktu yang lalu untuk program
Prudent Hits 10. Acara ini cukup mendapat respon yang baik oleh pendengar di
89
bandingkan program lainnya. Hal ini terbukti dari banyaknya perhatian pendengar
melalui sms. Memang sangat melekat jiwa anak muda saat ini dengan lagu terkini
yang sedang hits membuat program siaran Prudent Hits 10 banyak diminati oleh
pendengarnya.
B. SARAN – SARAN
Kepada pendengar, khususnya para kawula muda dan para pelajar tetaplah
mendengarkan Prudent Hits 10 karena didalamnya selain dapat menghibur
melalui lagu terkini tetapi juga terdapat informasi terkini yang sedang panas
diperbincangkan agar kita tidak ketinggalan informasi.
Untuk Prudent Radio khususnya tim produksi Prudent Hits 10, dalam
pemilihan lagu yang telah dipilih oleh pendengar melalui sms, agar proses
pemilihan lebih cepat dan efesien tim produksi dapat menambahkan dengan
menggunakan media internet seperti facebook, twiter atau website sehingga
pendengar dapat memilih langsung tanpa perlu sms. Tujuannya dapat
mempercepat dan mempermudah dalam mengolah lagu pilihan pendengar.
90
DAFTAR PUSTAKA
A. Ius Y. Triartanto, Brodcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek,
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, Cet. 1
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik; Pengantar Proses Berpikir
Strategik, Binarupa Aksara, 1996.
Armawati Arbi, Konstruksi Radio Dangdut Jakarta Atas Realitas Problem
Keluarga, Disertasi.
Asep Syamsul M.Romli, Broadcast Journalism: Panduan Menjadi Penyiar,
Reporter & Script Writer, Bandung: Nuansa,2004.
Budiono M.A, Kamus Ilmiah Populer Interntional, Surabaya: Alumni, 2005.
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 68.
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, cet ke-9 (edisi revisi), 2007.
Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, cet ke-9, 1997.
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prehelalindo, 2002.
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan, Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press, 2000.
Handrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to Basic
Approach, Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003.
91
Ibnu Hamad, Komunikasi Sebagai Wacana, Jakarta: LaTofi Enterprise, (Edisi
pertama), 2010.
J.B. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik: Pengetahuan Praktis Kewartawanan,
Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televisi, Bandung: Alumni, cet Ke-1,
1990.
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, cet-13, 2007.
Lawrence R. Jauch & William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Jakarta: PT.Erlangga, cet.ke-3, 1988.
Lexy, J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, cet-30, 2012.
Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan (serta aplikasinya di Indonesia),
Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
M.Israr, Retotika Dan Dakwah Islam Modern, Jakarta: C.V. Firdaus,), cet ke-1,
1993.
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,
Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2000.
Masduki, Menjadi Broadcaster Proffesional, Jogjakarta: Pustaka Populas LkiS,
Cet. 2, 2005.
Moh Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Morrisan, Manajemen Media Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008
Nurul Hidayat, Metodologi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatan Kualitatif,
Jakarta: UIN Press, 2006.
92
Omar Abidin Gilang, Format Siaran Radio, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996.
Onong Uchana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, cet ke-21, 2006.
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi , Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009.
RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan sampai Pengaruh Siaran,
Jakarta: EFTV-IKJ Press, 2007.
Roudhonah, Ilmu komunikasi, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2007.
Sudirman Tebba, Hukum Media Massa Nasional, Ciputat: Pustaka Irvan, 2007.
TIM Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, cet ke- 3, 2005.
Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publisistik Dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu
Komunikasi, Jakarta: Bina Aksara, cet ke-3, 1996.
Sumber Internet:
Website Prudent Radio, www.prudentradio.blogspot.com, diakses tanggal 24
Maret 2013, pukul 20.00 WIB.
Website http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi, diakses tanggal 25 April 2013,
pukul 20.00 WIB.
LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi PRUDENT RADIO 102,8 FM Dalam
Program Siaran Acara Prudent Hits 10
Nara Sumber : Ragil Retno
Jabatan : Kepala Produksi Prudent Hits 10
Tempat : PRUDENT RADIO 102,8 FM, Jl. KH. Hasyim Ashari/Tugu
Karya 1A Cipondoh – Kota Tangerang
Waktu : Jum’at, 22 Maret 2013
1. (T) Apa yang menjadi daya tarik dari program Prudent Hits 10
dibandingkan program lainnya?
(J) Prudent hits 10 merupakan program yang paling berbeda dibanding
lainnya. Awalnya acara ini hanya memutarkan tangga lagu saja tetapi
sekarang sudah terkonsep dengan ditambahkan tema agar terdengar tidak
terlalu monoton. Tema yang kita ambil dari lingkungan sekitar atau
informasi terkini yang lagi marak di omongin dama masyarakat atau
pendengar. Dan lebih menarik lagi karena kami berada ruang lingkup
sekolah jadi mayoritas penyiarnya adalah pelajar, untuk seusia mereka
dapat melakukan siaran dengan baik dan benar bisa merupakan daya tarik
tersendiri bagi pendengarnya.
2. (T) Program Prudent Radio apa yang paling diminati oleh pendengar?
(J) Program prudent hits 10
3. (T) Seperti apa format siaran Prudent Hits 10?
(J) Siaran ini berlangsung selama 1 jam dan disiarkan setiap hari senin
hingga jumat pada sore hari jam 16:00 hingga 17:00 dan pendengar bisa
memilih lagu kesukaannya agar berada diposisi tangga lagu teratas melalui
sms.
4. (T) Apa latar belakang Prudent Hits 10?
(J) latar belakang acara ini adalah menghibur para pendengarnya dengan
menyajikan lagu kesukaan mereka melalui tangga lagu Prudent Hits 10.
Dan juga ada informasi terkini yang bisa buat nambah wawasan
pendengarnya biar ga ketinggalan info saat ini.
5. (T) Mengapa prudent Hits 10 disiarkan pada sore hari?
(J) Kami yakin sore hari merupakan jam yang ramai pendengar oleh karna
itu kami manempatkan prudent hits 10 agar dapat menghibur para
pendengar melalui deretan tangga lagu terkini.
6. (T) Tujuan apa yang diharapkan dalam menyiarkan Prudent Hits 10?
(J) Tentu saja tujuan kita dapat menghibur para pendengar sobat prudent.
dan pastinya memenuhi kebutuhan para pendengar tentang musik terkini
dan juga memberi informasi dengan mengangkat tema terkini yang sedang
marak diperbincangkan saat in. seperti yang saat ini program yang sedang
anda teliti sedang mengangkat tema liburan sekolah dan lebaran.
7. (T) Apa faktor pendukung dari Prudent Hits 10?
(J) Faktor pendukungnya adalah kerja sama tim produksi siaran dan
pastinya adalah penyiarnya sebagai ujung tombak acara ini. Kalau
penyiarnya ga bagus otomatis acaranya juga pasti ga bagus. Jadi kita milih
penyiar memang sesuai dengan karakter program acaranya.
8. (T) Bagaimana dengan proses produksi dari Prudent Radio?
(J) proses produksi prudent radio di awali dengan dengan mempersiapakan
segala kebutuhan seperti peralatan siaran, operator, tema dan pastinya
penyiarnya yang sangat penting karena sebuah siaran kalau penyiarnya
tidak cocok atau kurang cakap dalam siaran bisa berantakan program
tersebut. dan juga kita udah siapin nih deretan tangga lagu Prudent Hits 10
hasil dari pilihan pendengar lewat sms.
9. (T) Bagaimana cara memilih tangga lagu prudent hits 10?
(J) Yang memilih lagu untuk dimasukan ke tangga lagu Prudent Hits 10
adalah pendengar dengan cara melalui voting sms terbanyak maka lagu
tersebut di masukan ke tangga lagu, jadi semakin banyak yang sms
memilih lagu tersebut semakin tinggi peringkat lagunya.
10. (T) Kapan anda melakukan evaluasi program Prudent Hits 10?
(J) Setiap minggu dan bulan kami pasti mengadakan evaluasi dengan cara
rapat dengan para pengurus Prudent Radio, berusaha menemukan solusi
dalam menyelesaikan setiap masalah yang terjadi.
11. (T) Apakah ada evaluasi khusus untuk prudent hits 10?
(J) Tidak ada evaluasi khusus untuk prudent hits 10 jadi semuanya kita
evaluasi bersamaan dengan program acara lainnya. Untuk evaluasi
program setiap hari minggu kalau evaluasi bulanan setiap akhri bulan.
12. (T) Kenapa anda melakukan evaluasi dan sebarapa pentingkah menurut
anda?
(J) Kalau tidak ada evaluasi kita tidak akan tau program tersebut berhasil
atau tidak atau mungkin ada kekurangan yang perlu diperbaiki, jadi
evaluasi itu sangat penting sekali.
13. (T) Sudah berapa lama program Prudent Hits 10 mengudara?
(J) Sejak pertama kali prudent radio mengudara. Tapi kalau dulu masih
Cuma ngasih tau peringkat tangga lagu aja trus di puterin lagunya. Kalau
sekarang kan sudah lebih terkonsep dan juga ada tema atau wacananya jadi
ga terdengar monoton.
14. (T) Kenapa program ini dinamakan Prudent Hits 10?
(J) Ya karena memang peringkat tangga lagunya ada 10 dan lagu yang
dimasukan lagu terkini yang paling hits makanya dikasih nama prudent
hits 10.
15. (T) Bagaimana anda memilih tangga lagu dalam Prudent Hits 10?
(J) Kalau soal pemilihan lagu kita melalui voting sms mana lagu yang
paling banyak di minati oleh pendengar. maka peringkat lagu sesuai sms
terbanyak.
HASIL WAWANCARA
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi PRUDENT RADIO 102,8 FM Dalam
Program Siaran Acara Prudent Hits 10
Nara Sumber : M. Setia Budi
Jabatan : Operator Prudent Hits 10
Tempat : PRUDENT RADIO 102,8 FM, Jl. KH. Hasyim Ashari/Tugu
Karya 1A Cipondoh – Kota Tangerang
Waktu : Jum’at, 22 Maret 2013
1. (T) Menurut anda seberapa penting operator dalam produksi siaran radio?
(J) Menurut saya sangat penting karena pada saat produksi berlangsung
yang memainkan mixer, komputer dan telepon masuk itu kan operator.
Namun ada juga penyiar yang sekaligus jadi operator, ya bisa si cuma
agak ribet aja yang ada malah siaran terdengar berantakan. Kalo ada
operator kan enak penyiar jadi tinggal cuap-cuap aja ga usah mikirin
komputer, mixer dan telpon.
2. (T) Persiapan apa saja pada saat sebelum produksi siaran berlangsung?
(J) Persiapannya pertama kita tim produksi melakukan penyaringan lagu
pilihan pendengar trus kita deretin jadi peringkat lagu sampai 10. Lalu kita
siapin tema apa yang mau di angkat. Kalau udah semua penyiar dan
operator stand by lalu produksi siaran di mulai deh.
3. (T) menurut anda apa yang menjadikan Program Prudent Hits 10 menjadi
program siaran andalan di Prudent Radio?
(J) jadi andalan ya karena acara ini satu-satunya acara yang membahas
tentang tangga lagu Indonesia jadi berbeda dengan program lainnya. Lalu
karna faktor penyiarnya, dalam program ini diusahakan penyiar yang asik
dan pintar dan berwwawasan jadi pendengar jg nyaman dengerinnya.
4. (T) Seberapa penting evaluasi dalam program Pruednt Hits 10?
(J) Evaluasi penting banget menurut saya, kalo ga ada evaluasi gimana
mau tau kalo program acara ini bagus atau tidaknya, atau ada
kekurangannya apa aja.
5. (T) Apakah ada evaluasi khusus untuk program siaran Prudent Hits 10?
(J) Tidak ada evaluasi khusus untuk Prudent Hits 10 jadi semuanya kita
evaluasi bersamaan dengan program acara lainnya.
6. (T) Bagaimana hubungan antara operator dengan penyiar pada saat
produksi siaran berlangsung?
(J) Hubungan penyiar dan operator harus kompak pas siaran berlangsung.
Dan awalnya harus akrab jadi pas ngejalaninnya ga canggung aja. Kalo
penyiar ama operator ga akur atau akrab bisa berantakan dah siaran jadi ga
kompak dan ga nyaman juga.
HASIL WAWANCARA
Judul Skripsi : Strategi Komunikasi PRUDENT RADIO 102,8 FM Dalam
Program Siaran Acara Prudent Hits 10
Nara Sumber : Eka F
Jabatan : Penyiar Prudent Hits 10
Tempat : PRUDENT RADIO 102,8 FM, Jl. KH. Hasyim Ashari/Tugu
Karya 1A Cipondoh – Kota Tangerang
Waktu : Jum’at, 22 Maret 2013
1. (T) Bagaimana cara anda agar acara Prudent Hits 10 tidak terdengar
monoton?
(J) Saya sebagai penyiar berusaha sebaik mungkin menjadi penyiar yang
profesional walaupun saya masih belajar menjadi penyiar. misalnya dalam
pengembangan tema seorang penyiar harus mampu mengembangkan
dengan baik agar terdengar enak dan nyaman dikuping pendengar.
akibatnya kalau penyiarnya udah ga asik pendengar juga pasti males
dengerin trus pasti ganti chanel radio lain deh.
2. (T) Apa pendapat anda mengenai program Prudent Hits 10?
(J) Program yang sangat bagus dan inovatif menurut saya, program ini
berbeda dengan program lainnya yang ada di prudent radio, ini program
tenang deretan tangga lagu. Cuma tetap dengan sedikit membahas tema
informasi terkini jadi ga cuma bahas tangga lagu aja biar ga bosen yang
dengerinnya juga.
3. (T) Sudah berapa lama anda menjadi penyiar Prudent Hits 10?
(J) Saya sudah hampir setahun, ya memang sebentar soalnya di sini
memang penyiar hampir rata-rata setahun karna kan kita mayoritas pelajar
jadi pas muridnya udah mau masuk UN trus lulus ya sudah deh pada lepas
jabatannya di prudent radio. Atau ada yang kenaikan kelas 3 sebagian ada
yang lepas jadi pengurus dengan alasan fokus sama sekolah karna kan mau
UN.
4. (T) Menurut anda apa yang harus dimiliki oleh penyiar handal?
(J) Penyiar handal harus happy, ga boleh galau dan harus punya
profesional kerja yang tinggi dan pastinya berwawasan luas. Jadi biar
suasana hati lagi galau, laper, pusing dll, pas siaran tetep harus happy ceria
dan ramah biar pendengar juga enak dengerinnya.
/
top related